Anda di halaman 1dari 40

A.

Latar Belakang

Bahasa adalah alat komunikasi baik bagi masyarakat lokal maupun internasional. Tanpa bahasa, manusia tidak dapat berkomunikasi untuk menyampaikan pikiran dan perasaannya. Penguasaan bahasa khususnya penguasaan keterampilan Mendengar, Berbicara, Membaca dan Menulis merupakan bagian yang penting untuk dipelajari agar penguasaan bahasa dan bertutur bahasa yang baik dan benar. Pembelajaran bahasa menjadi semakin penting bagi peserta didik khususnya pembelajaran bahasa Inggris. Dengan penguasaan bahasa Inggris, peserta didik diharapkan dapat berkomunikasi di kancah internasional serta dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang pada umumnya ditulis dalam bahasa Inggris. Proses pembelajaran bahasa Inggris diharapkan dapat diarahkan agar peserta didik dapat berkomunikasi dengan baik. Bahasa Inggris merupakan bahasa asing pertama yang wajib dipelajari oleh setiap peserta didik dalam satuan pendidikan formal seperti SD, S P, S ! dan Perguruan Tinggi. "ewajiban peserta didik mempelajari bahasa Inggris merupakan upaya pemerintah Indonesia dalam memasuki era globalisasi yang penuh dengan persaingan di segala bidang. Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional menjadi penting dalam rangka menjembatani komunikasi antarbangsa di dunia. Perkembangan pesat dunia internasional tidak dapat ditawar lagi jika kita tidak mau ketinggalan dengan bangsa#bangsa lain. Peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia justru terletak bagaimana bangsa Indonesia dapat bersaing di dunia internasional.

Dalam rangka menunjang keberhasilan pembelajaran bahasa Inggris disatuan pendidikan formal, kehadiran lembaga kursus dan pelatihan menjadi sangat penting. $al ini dapat dirasakan dengan banyaknya lulusan pendidikan formal yang belum mampu berbahasa Inggris dengan baik dan benar sehingga mereka merasa perlu mengikuti proses pembelajaran bahasa Inggris di lembaga kursus dan pelatihan. "esempatan mempraktikkan berbahasa Inggris secara aktif diberikan lebih banyak di lembaga kursus dan pelatihan karena rasio pendidik dan peserta didik yang relatif kecil. Dengan demikian, lembaga pendidikan dan pelatihan bahasa Inggris ikut berperan secara aktif dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

%embaga Pendidikan Bahasa Inggris Center for International Language and Cultural Studies atau selanjutnya disebut ACCESS-ES adalah sebuah lembaga pendidikan bahasa Inggris yang berkantor pusat di Pare#"ediri, &awa Timur. "ehadirannya di tengah masyarakat dianggap mampu memberikan solusi kepada pelajar, pengajar, pengusaha, karyawan, pimpinan dan pegawai di setiap "ementrian dalam melakukan pembiasaan diri untuk berkomunikasi

menggunakan bahasa Inggris secara lisan dan tulisan dengan benar. %embaga ini mempunyai cara yang baru untuk menyelesaikan permasalahan komunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris, yaitu Common European Reference of Framework '()*+, dan Natural Learning ability '-%.,. Sebuah metode pelatihan bahasa Inggris yang dapat membuat peserta didik mengerti serta mampu menggunakan bahasa Inggris sesuai dengan kebutuhan di sekolah baik dalam bentuk tulisan maupun lisan.
2

Sumber daya manusia merupakan asset utama untuk menggerakkan lembaga, terutama seorang pemimpin. .pabila seorang pemimpin dapat memimpin lembaga dengan baik, maka kinerja lembaga akan baik pula, baik pada sisi SD , pemasaran ataupun lainnya. &adi seorang pemimpin harus mempunyai strategi jitu untuk memaksimalkan sumber daya yang ada di dalamnya. "epemimpinan pencapaian sasaran. sebagai kemampuan untuk mempengaruhi menuju

enurut Terry, / + 'dalam Thoha, 011234, kepemimpinan

adalah akti5itas untuk mempengaruhi orang#orang supaya diarahkan mencapai tujuan organisasi. Sedangkan menurut -awawi, $ '0112302,, 6"epemimpinan diartikan sebagai kemampuan atau kecerdasan mendorong sejumlah orang 'dua orang7lebih, agar bekerja sama dalam melaksanakan kegiatan#kegiatan yang terarah ada tujuan bersama8. /aya kepemimpinan, pada dasarnya mengandung pengertian sebagai suatu perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin, yang menyangkut

kemampuannya dalam memimpin. Perwujudan tersebut biasanya membentuk suatu pola atau bentuk tertentu. Pengertian gaya kepemimpinan yang demikian ini sesuai dengan pendapat yang disampaikan oleh Da5is dan -ewstrom '9::4,. "eduanya menyatakan bahwa pola tindakan pemimpin secara keseluruhan seperti yang dipersepsikan atau diacu oleh bawahan tersebut dikenal sebagai gaya kepemimpinan. "epemimpinan secara luas meliputi proses mempengaruhi dalam

menentukan tujuan organisasi, memoti5asi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Budaya

organisasi adalah sebuah istilah yang digunakan menjelaskan pengalaman bersama yang dialami oleh orang#orang dalam organisasi tertentu dan lingkungan sosial mereka. Budaya organisasi dapat diartikan sebagai satu persepsi umum yang diterima oleh seluruh karyawan dalam memandang sesuatu 'Sunarto, 011;30<;,. Sedang +obin '011030=>, menyatakan, 6budaya organisasi ' organizational culture, sebagai salah satu system makna bersama yang dianut oleh anggota# anggota yang membedakan organisasi tersebut dengan organisasi lain?. Secara spesifik peran budaya organisasi adalah membantu menciptakan rasa memiliki terhadap organisasi, menciptakan jati diri anggota organisasi, menciptakan ketertarikan emosional antara organisasi dan pekerja yang terlibat didalamnya, membantu menciptakan stabilitas organisasi sebagai sistem sosial dan menemukan pola pedoman perilaku sebagai hasil dari norma#norma kebiasaan yang terbentuk dalam keseharian 'Darma dan .kib, 011=344,. embahas masalah budaya itu sendiri merupakan hal yang penting bagi suatu organisasi atau lembaga, karena akan selalu berhubungan dengan kehidupan yang ada dalam lembaga. Budaya organisasi merupakan falsafah, ideologi, nilai# nilai, anggapan, keyakinan, harapan, sikap dan norma#norma yang dimiliki secara bersama serta mengikat dalam suatu organisasi atau lembaga tertentu. Secara spesifik budaya dalam organisasi akan ditentukan oleh kondisi team work, leaders dan c aracteristic of organization administration process yang berlaku. Budaya organisasi dinilai penting, karena merupakan kebiasaan#kebiasaan yang terjadi dalam hirarki organisasi yang mewakili norma#norma perilaku yang diikuti oleh para anggota organisasi. Budaya yang produktif adalah budaya yang dapat
4

menjadikan organisasi menjadi kuat, serta dapat mempengaruhi kinerja karyawan dalam perusahaan, sehingga 5isi#misi, dan tujuan lembaga dapat terealisasi. %embaga Pendidikan Bahasa Inggris yang telah beroperasi selama lebih dari tujuh tahun ini mempunyai budaya yang kuat. Budaya yang kuat tersebut terlihat dari perekrutan tenaga pengajar yang berasal dari alumni#alumni siswa yang pernah belajar di lembaga ini. Pengajar yang mempunyai pengalaman training yang panjang sangat diperlukan untuk dapat menyampaikan materi pelajaran secara sistematis dan mengandung unsur edutaintment. Dari latar belakang

tersebut, pada dasarnya lembaga ini mensyaratkan pengajar yang akan bergabung harus berpengalaman setidaknya 9 tahun dalam hal pembelajaran dan pengajaran bahasa Inggris. -amun pada kenyataannya, masih ada beberapa pengajar yang belum memenuhi standar persyaratan kinerja sehingga berdampak pada pengajaran seperti kurangnya disiplin, penguasaan materi pembelajaran, dan perhatian terhadap siswa. "inerja merupakan hasil olah pikir dan tenaga dari seorang karyawan terhadap pekerjaan yang dilakukannya, dapat berujud, dihitung jumlahnya, akan tetapi dalam banyak hal hasil olah pikiran dan tenaga tidak dapat dhitung dan dilihat, seperti ide#ide pemecahan suatu persoalan, ino5asi baru suatu produk barang atau jasa, bisa juga merupakan penemuan atas prosedur kerja yang lebih efisien. "inerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi#fungsi atau indicator# indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu tertentu, @irawan '011:34,.

"inerja telah menjadi pusat perhatian dari berbagai kalanan baik pemerintah maupun perusahaan atau organisasi secara umum. Perhatian yang begitu besar terhadap masalh kinerja dapat dipahami karena menyangkut efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber daya manusia dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh suatu organisasi. "inerja seorang karyawan dapat dilihat dari keterkaitan pekerjaan yang dilakukan, dengan misi atau sasaran organisasi. Pekerjaan karyawan yang tidak memiliki kerkaitan dengan misi atai sasaran suatu organisasi, tidak dapat dijadikan indicator kinerja karyawan tersebut terhadap organisasinya. "inerja merupakan suatu fungsi dari moti5asi dan kemampuan. !ntuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan seseorang harus memiliki derajat kesediaan dan tingkat kesediaan tertentu. Berdasarkan penjelasan diatas, maka sudah seharusnya lembaga menitik beratkan perhatiannya terhadap gaya kepemimpinan dan budaya organisasi. $al ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sulistyaningsih, .mbar Sari Dewi dan Aani Tri @ijayanti '0190,, yang menemukan bahwa budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan dan juga penelitian yang dilakukan oleh *isla @irda '011>,, bahwa budaya organisasi juga berpengaruh terhadap kinerja karyawan. "emudian penelitian yang dilakukan oleh .maliyah '0199,, yang membuktikan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kiner a Penga ar Lem!aga Pendidikan Bahasa "nggris ACCESS English School#.
6

B.

$umusan %asalah

Dari latar belakang masalah yang telah diuraian tersebut di atas, maka permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut 3 9. .pakah terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya

kepemimpinan terhadap kinerja pengajar %embaga Pendidikan Bahasa Inggris !CCESS " Englis Sc oolB 0. .pakah terdapat pengaruh yang signifikan antara budaya

organisasi terhadap kinerja pengajar %embaga Pendidikan Bahasa Inggris !CCESS " Englis Sc oolB ;. .pakah terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya

kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja pengajar %embaga Pendidikan Bahasa Inggris !CCESS " Englis Sc oolB

C.

Batasan %asalah Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang akan diteliti, maka perlu diadakan pembatasan masalah agar pembahasannya tidak meluas dari

masalah yang akan diteliti dan dalam pemecahan masalah dapat lebih terarah. .dapan batasan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut3 9. Cariabel yang digunakan dalam penelitian ini dibatasi pada 5ariable gaya kepemimpinan dan budaya organisasi yang diduga dapat mempengaruhi kinerja pengajar %embaga Pendidikan Bahasa Inggris !CCESS " Englis Sc ool. 0. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan di %embaga Pendidikan Bahasa Inggris !CCESS " Englis Sc ool. ;. Dalam memilih responden pada penelitian ini diarahkan pada pengajar %embaga Pendidikan Bahasa Inggris !CCESS " Englis Sc ool.

&.

Tu uan dan %an'aat Penelitian (. Tu uan Penelitian Tujuan penelitian ini antara lain3

a. !ntuk mengetahui dan menganalisis pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja pengajar di %embaga Pendidikan Bahasa Inggris !CCESS " Englis Sc ool. b. !ntuk mengetahui dan menganalisis pengaruh yang signifikan antara budaya organisasi terhadap kinerja pengajar di %embaga Pendidikan Bahasa Inggris !CCESS " Englis Sc ool.

c.

!ntuk mengetahui dan menganalisis pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja pengajar di %embaga Pendidikan Bahasa Inggris !CCESS " Englis Sc ool#

d. %an'aat Penelitian Berdasarkan tujuan di atas, diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut3 a. Bagi %embaga

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan bahan masukan bagi perusahaan dalam membentuk budaya kerja serta disiplin kerja pada pengajar di %embaga Pendidikan Bahasa Inggris !CCESS " Englis Sc ool# b. Bagi Sekolah Tinggi Ilmu )konomi#.SI. Sebagai acuan akademis sekaligus alang menambah perbendaharaan

perpustakaan di Sekolah Tinggi Ilmu )konomi#.SI.

alang guna membantu

para mahasiswa dalam menghadapi pemecahan masalah yang sama. c. Bagi Penulis

!ntuk menambah pengalaman serta belajar memecahkan masalah dengan menerapkan secara praktis dan koseptual tentang masalah yang diteliti di lapangan d. Bagi Pihak %ain

Dapat digunakan sebagai bahan perbandingan atau acuan bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian maupun pengembangan dalam bidang kajian yang sama, khususnya bagi pihak#pihak yang terkait pada bidang ini.

E.

Tin auan Pustaka dan )ip*tesis (. Landasan Penelitian Terdahulu Sebagai rujukan dan pembanding dalam penelitian ini, maka penulis mengambil hasil#hasil dari penelitian terdahulu. Selain itu, untuk menghindari anggapan kesamaan dengan penelitian yang akan dilakukan. Dalam penelitian ini akan digunakan ; 'tiga, penelitian terdahulu, diantaranya penelitian oleh3 Sulistyaningsih, .mbar Sari Dewi dan Aani Tri @ijayanti '0190, dengan judul 6Pengaruh Budaya Drganisasi Terhadap "inerja "aryawan !I- Sunan "alijaga Aogyakarta8. Penelitian bermaksud meneliti kemungkinan adanya pengaruh Budaya Drganisasi terhadap "inerja "aryawan. Dan memperoleh kenyataan bahwa Cariabel Budaya Drganisasi secara keseluruhan mempunyai hubungan dengan 5ariabel "inerja "aryawan. $al ini didukung dengan hasil uji statistik yang memperlihatkan nilai yang positif dan signifikan. aka dapat

dikatakan bahwa Budaya Drganisasi mempunyai pengaruh terhadap "inerja "aryawan. $al ini ditunjukkan dengan hasil perhitungan uji statistik yang memperlihatkan nilai koefisien determinasi sebesar 1,29: dengan nilai uji t sebesar >,42>Esig1,111F1,14.

10

.maliyah '0191, yang berjudul 6Pengaruh

oti5asi, "epemimpinan Dan

Budaya Drganisasi Terhadap "inerja "aryawan Bank Bni (ab. .hmad Aani Bekasi8. Secara umum tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh moti5asi, kepemimpinan dan budaya organisasi bauk secara parsial maupun secara simultan terhadap kinerja karyawan Bank B-I cab. .hmad Aani bekasi. Berdasarkan hasil dari analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa hasil uji t secara 'parsial, menunjukan bahwa moti5asi yang dialami oleh karyawan berpengaruh terhadap kinerja. Semakin tinggi moti5asi yang dirasakan oleh karyawan maka kinerja karyawan akan meningkat. Dilihat dari perhitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai t hitung sebesar 4,4>1 dengan taraf signifikansi sebesar 1,111 hal ini menunjukan bahwa hipotesis dalam penelitian ini menerima $a dan menolak $o. "emudian hasil uji t secara 'parsial, menunjukan bahwa kepemimpinan yang dialami oleh karyawan berpengaruh terhadap kinerja. Semakin tinggi kepemimpinan yang dirasakan oleh karyawan maka kinerja karyawan akan meningkat. Dilihat dari perhitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai t hitung sebesar ;,::< dengan taraf signifikansi sebesar 1,111 hal ini menunjukan bahwa hipotesis dalam penelitian ini menerima $a dan menolak $o. Dan hasil uji t secara 'parsial, menunjukan bahwa budaya organisasi yang dialami oleh karyawan berpengaruh terhadap kinerja. Semakin tinggi budaya organisasi yang dirasakan oleh karyawan maka kinerja karyawan akan meningkat. Dilihat dari perhitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai t hitung sebesar ;,099 dengan taraf signifikansi sebesar 1,110 hal ini menunjukan bahwa hipotesis dalam penelitian ini menerima $a dan menolak $o. Dan terakhir hasil uji f membuktikan 5ariabel bebas moti5asi, kepemimpinan dan budaya organisasi

11

secara bersama#sama 'simultan, berpengaruh terhadap 5ariabel terikat kinerja karyawan. $asil perhitungan statistik menunjukkan nilai f hitung sebesar =1,990 dengan taraf signifikansi 1,111.

Ta!el ( $ekapitulasi Penelitian Terdahulu -o 9 -ama &udul Penelitian Tujuan enganalisis pengaruh Budaya Drganisasi terhadap etode analisis Sulistyaningsih, Pengaruh .mbar Sari Budaya $asil

Dewi dan Aani Drganisasi Tri @ijayanti Terhadap "inerja

'0190,

"aryawan !I- "inerja Sunan "alijaga "aryawan !IAogyakarta 0 .maliyah '0191, Pengaruh oti5asi, "epemimpinan Dan Sunan "alijaga Aogyakarta enganalisis pengaruh moti5asi,

Budaya kepemimpinan dan budaya

Drganisasi Terhadap "inerja

organisasi bai k secara parsial

12

"aryawan Bank maupun secara Bni .hmad Bekasi (ab. simultan Aani terhadap kinerja karyawan Bank B-I .hmad bekasi *isla @irda G Tuti .Hra '011>, Pengaruh Budaya Drganisasi Terhadap "inerja "arya Politeknik -egeri Padang @an cab. Aani

Persamaan dan perbedaan penelitian empirisnya

+. Landasan Te*ri

13

a.

Gaya Kepemimpinan Suatu organisasi yang berhasil dalam mencapai tujuannya serta mampu memenuhi tanggung jawab sosialnya akan sangat tergantung pada para manajernya 'pimpinannya,. .pabila manajer mampu melaksanakan fungsi# fungsinya dengan baik, sangat mungkin organisasi tersebut akan dapat mencapai sasarannya. Sebab itu organisasi membutuhkan pemimpin yang efektif, yang mempunyai kemampuan mempengaruhi perilaku anggotanya atau anak buahnya. &adi, seorang pemimpin atau kepala suatu organisasi akan diakui sebagai seorang pemimpin apabila ia dapat mempunyai pengaruh dan mampu mengarahkan bawahannya ke arah pencapaian tujuan organisasi. +obbin '0112, menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan untuk mempengaruhi kelompok menuju pencapaian sasaran. "epemimpinan menurut Siagian '0110, adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain dalam hal ini para bawahannya sedemikian rupa sehingga orang lain itu mau melakukan kehendak pemimpin meskipun secara pribadi hal itu mungkin tidak disenangi. Sedangkan Aukl '0119, mengatakan kepemimpinan adalah proses untuk mempengaruhi orang lain untuk memahami dan setuju dengan apa yang perlu dilakukan dan bagaimana tugas itu dilakukan secara efektif, serta proses untuk memfasilitasi upaya indi5idu dan kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Dalam memelihara komitmen organisasi, peran seorang pemimpin sangat dibutuhkan dan kepemimpinan yang efektif menjadi syarat utama. "epemimpinan yang efektif dapat membantu organisasi untuk bertahan dalam situasi

14

ketidakpastian di masa datang '"atH dan "han, 9:><E. "oh et al, 9::4E

owday

et al, 9:<0, dalam So5yia Desianty, 0114,. Selain itu /ibson et.al '0112, mengatakan bahwa kepemimpinan 'leadership, merupakan suatu usaha

menggunakan pengaruh untuk memoti5asi indi5idu dalam mencapai beberapa tujuan. Dalam menjalankan tugas pemimpin memiliki tiga pola dasar gaya kepemimpinan yaitu yang mementingkan pelaksanaan tugas, yang mementingkan hubungan kerjasama, dan yang mementingkan hasil yang dapat dicapai 'CeithHal +i5ai, 011=,. enurut CeithHal +i5ai '011=, gaya kepemimpinan adalah pola

menyeluruh dari tindakan seorang pemimpin, baik yang tampak maupun yang tidak tampak oleh bawahannya. /aya kepemimpinan menggambarkan kombinasi yang konsisten dari falsafah, ketrampilan, sifat, dan sikap yang mendasari perilaku seseorang. /aya kepeimpinan menunjukkan secara langsung maupun tidak langsung, tentang keyakinan seorang pemimpin terhadap kemampuan bawahannya. .rtinya, gaya kepemimpinan adalah perilaku dan strategi, sebagai hasil kombinasi dari falsafah, keterampilan, sifat, sikap, yang sering diterapkan seorang pemimpin ketika ia mencoba mempengaruhi kinerja bawahannya. *lippo '9::=, berpendapat gaya kepemimpinan dapat dirumuskan sebagai suatu pola perilaku yang dirancang untuk memadukan kepentingan#kepentingan organisasi dan personalia guna mengejar beberapa sasaran. Sedangkan iftah Thoha '9:<;,

menyatakan gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia lihat. Sehingga menyelaraskan persepsi diantara orang yang akan mempengaruhi perilaku dengan orang yang perilakunya akan dipengaruhi menjadi amat penting kedudukannya. Dalam teori jalur tujuan 'Path /oal Theory, yang

15

dikembangkan oleh +obert $ouse '9:>9, dalam "reitner dan "inicki, 0114, menyatakan bahwa pemimpin mendorong kinerja yang lebih tinggi dengan cara memberikan kegiatan#kegiatan yang mempengaruhi bawahannya agar percaya bahwa hasil yang berharga bisa dicapai dengan usaha yang serius. "epemimpinan yang berlaku secara uni5ersal menghasilkan tingkat kinerja dan kepuasan bawahan yang tinggi. Dalam situasi yang berbeda mensyaratkan gaya kepemimpinan yaitu karakteristik personal dan kekuatan lingkungan. Teori ini juga menggambarkan bagaimana persepsi harapan dipengaruhi oleh hubungan kontijensi diantara empat gaya kepemimpinan dan berbagai sikap dan perilaku karyawan. Perilaku pemimpin memberikan moti5asi sampai tingkat '9, mengurangi halangan jalan yang mengganggu pencapaian tujuan, '0, memberikan panduan dan dukungan yang dibutuhkan oleh para karyawan, dan ';, mengaitkan penghargaan yang berarti terhadap pencapaian tujuan. Selain itu $ouse percaya bahwa pemimpin dapat menunjukkan lebih dari satu gaya kepemimpinan, dan mengidentifikasikan empat gaya kepemimpinan, yaitu3 (. Kepemimpinan yang mengarahkan,pengasuh -direkti'.. emberikan

panduan kepada para karyawan mengenai apa yang seharusnya dilakukan dan bagaimana cara melakukannya, menjadwalkan pekerjaan, dan mempertahankan standar kerja. +. Kepemimpinan yang mendukung -supp*rti/e.. enunjukkan

kepedulian terhadap kesejahteraan dan kebutuhan para karyawan, sikap ramah dan dapat didekati, serta meperlakukan para karyawan sebagai orang yang setara dengan dirinya.

16

0. Kepemimpinan partisipati'. Berkonsultasi dengan karyawan dan secara serius mempertimbangkan gagasan mereka pada saat mengambil keputusan. 1. Kepemimpinan yang !er*rientasi pada pen2apaian -prestasi.. endorong para karyawan untuk berprestasi pada tingkat tertinggi mereka dengan menetapkan tujuan yang menantang, menekankan pada kesempurnaan, dan memperlihatkan kepercayaan diri atas kemampuan karyawan. Dengan mempergunakan salah satu dari empat gaya di atas, pemimpin berusaha mempengaruhi persepsi bawahannya dan memoti5asinya, dengan cara mengarahkan mereka pada kejelasan tugas#tugasnya, pencapaian tujuan, kepuasan kerja, dan pelaksanaan kerja yang efektif. Sedangkan penelitian Iowa !ni5ersity yang dilakukan oleh +onald %ippit, Talph ", @hite, dibawah bimbingan "urt %ewin pada tahun 9:;1#an 'dalam %uthans, 0112, menghasilkan tiga gaya kepemimpinan, yaitu3 (. Ot*kratis -Aut*2rati2.. Pemimpin memegang kekuasaan secara penuh, kekuasaanya bersifat sentralistik, menekankan kekuasaan jabatan, dilaksanakan dengan paksaan serta memegang sistem pemberian hadiah dan hukuman. +. Be!as kendali -Laisse3 'aire.. Pemimpin memberikan kebebasan penuh kepada bawahannya untuk melakukan apa saja. Peran aktif dilakukan oleh anggota organisasi yang bebas memilih cara bekerja. 0. &em*kratis -&em*2rati2.. Pemimpin yang mendelegasikan wewenang pada bawahan, mendorong partisipasi bawahan, menekankan kemampuan

17

bawahan dalam menyelesaikan tugasnya, dan memperoleh penghargaan melalui kekuasaan pengaruh, bukan jabatan. @.& +eddin '9:2>, seorang profesor dan konsultan dari kanada memperkenalkan tiga dimensi kepemimpinan. Dimana selain efekti5itas +eddin juga melihat gaya kepemimpinan selalu dipulangkan pada dua hal mendasar, yakni hubungan pemimpin dengan tugas dan hubugan kerja. odel yang

dibangunnya adalah gaya kepemimpinan yang cocok dan yang mempunyai pengaruh terhadap lingkungannya.

!.

Budaya Organisasi Budaya organisasi merupakan faktor yang paling kritis dalam organisasi. )fekti5itas organisasi dapat ditingkatkan dengan menciptakan budaya yang kuat, yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan organisasi. Drganisasi yang berbudaya kuat akan memiliki ciri khas tertentu sehingga dapat memberikan daya tarik bagi indi5idu untuk bergabung. Suatu budaya yang kuat merupakan perangkat yang sangat bermanfaat untuk mengarahkan perilaku, karena membantu karyawan untuk melakukan pekerjaan dengan lebih baik, sehingga setiap karyawan perlu memahami budaya dan bagaimana budaya tersebut terimplementasikan. Budaya organisasi 'corporate culture, sering diartikan sebagai nilai#nilai, simbol#simbol yang dimengerti dan dipatuhi bersama, yang dimiliki suatu organisasi sehingga anggota organisasi merasa satu

18

keluarga dan menciptakan suatu kondisi yang berbeda dengan organisasi lain. Stoner et al '9::2, menyatakan budaya 'culture, merupakan gabungan kompleks dari asumsi, tingkah laku, cerita, mitos, metafora dan berbagai ide lain yang menjadi satu untuk menentukan apa arti menjadi anggota masyarakat tertentu. Sedangkan budaya organisasi 'organiHational culture, merupakan sejumlah pemahaman penting, seperti norma, sikap, dan keyakinan, yang dimiliki bersama oleh anggota organisasi. 'Stoner et al, 9::2,. enurut Schein '011=, budaya ada dalam tiga tingkat, yaitu3 (. Arti'a2t -Arti'a2ts. 4 hal#hal yang ada bersama untuk menentukan budaya dan mengungkapkan apa sebenarnya budaya itu kepada mereka yang memperhtikan budaya. .rtifact termasuk produk, jasa, dan bahkan pola tingkah laku dari anggota sebuah organisasi. +. 5ilai-nilai yang didukung -Esp*used 6alues.4 .lasan yang diberikan oleh sebuah organisasi untuk mendukung caranya melakukan sesuatu. 0. Asumsi &asar -Basi2 Assumpti*n.4 "eyakinan yang dianggap sudah ada oleh anggota suatu organisasi. Sedangkan %uthans '0112,, menyatakan budaya organisasi mempunyai sejumlah karakteristik penting. Beberapa diantaranya adalah3 (. Aturan perilaku yang diamati. "etika anggota organisasi berinteraksi satu sama lain, mereka menggunakan bahasa, istilah, dan ritual umum yang berkaitan dengan rasa hormat dan cara berperilaku.

19

+. 5*rma. .dalah standar perilaku, mencakup pedoman mengenai seberapa banyak pekerjaan yang dilakukan, yang dalam banyak perusahaan menjadi 8jangan melakukan terlalu banyakE jangan terlalu sedikit.8 0. 5ilai d*minan. Drganisasi mendukung dan berharap peserta membagikan nilai#nilai utama. (ontohnya adalah kualitas produk tinggi, sedikit absen, dan efisiensi tinggi. 1. 7il*s*'i. Terdapat kebijakan yang membentuk kepercayaan organisasi mengenai bagaimana karyawan dan atau pelanggan diperlakukan. 8. Aturan. Terdapat pedoman ketat berkaitan dengan pencapaian perusahaan. Pendatang baru harus mempelajari teknik dan prosedur yang ada agar diterima sebagai anggota kelompok yang berkembang. 9. "klim Organisasi. erupakan keseluruhan 8perasaan8 yang disampaikan

dengan pengaturan baru yang bersifat fisik, cara peserta berinteraksi, dan cara anggota organisasi berhubungan dengan pelanggan dan indi5idu dari luar. $asil penelitian "otter dan $eskett '9::0, dalam Stoner et. al, 9::2, menunjukkan bahwa budaya mempunyai dampak yang kuat, dan semakin besar pada prestasi kerja organisasi. Penelitian tersebut mempunyai empat kesimpulan, yaitu3 9. Budaya perusahaan dapat mempunyai dampak signifikan pada prestasi kerja ekonomi perusahaan dalam jangka panjang. 0. Budaya perusahaan bahkan mungkin merupakan faktor yang lebih penting dalam menentukan sukses atau gagalnya perusahaan dalam dekade mendatang.

20

;. Budaya perusahaan yang menghambat prestasi keuangan yang kokoh dalam jangka panjang adalah tidak jarangE budaya itu berkembang dengan mudah, bahkan dalam perusahaan yang penuh dengan orang yang bijaksana dan pandai. =. @alaupun sulit untuk diubah, budaya perusahaan dapat dibuat untuk lebih meningkatkan prestasi.

2.

Kiner a Karya:an "inerja merupakan hasil pelaksanaan suatu pekerjaan baik bersifat fisik7material maupun non fisik7non material '$. $adari -awawi, 0114,. enurut

(okroaminoto '011>, pengertian kinerja karyawan menunjuk pada kemampuan karyawan dalam melaksanakan keseluruhan tugas#tugas yang menjadi

tanggungjawabnya. Tugas#tugas tersebut biasanya berdasarkan indikator#indikator keberhasilan yang sudah ditetapkan. Sebagai hasilnya akan diketahui bahwa seseorang karyawan masuk dalam tingkatan kinerja tertentu. Tingkatannya dapat bermacam istilah. "inerja karyawan dapat dikelompokkan ke dalam3 tingkatan kinerja tinggi, menengah atau rendah. Dapat juga dikelompokkan melampaui target, sesuai target atau di bawah target. Berangkat dari hal#hal tersebut, kinerja dimaknai sebagai keseluruhan 6unjuk kerja8 dari seorang karyawan. Sedangkan menurut CeithHal +i5ai '0114, kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan. enurut Byars '9:<=,

dalam Suharto dan (ahyono, 0114,, kinerja diartikan sebagai hasil dari usaha seseorang yang dicapai dengan adanya kemampuan dan perbuatan dalam situasi
21

tertentu. Sedangkan menurut *uad

as?ud '011=, kinerja adalah hasil pencapaian

dari usaha yang telah dilakukan yang dapat diukur dengan indikator#indikator tertentu. "inerja merupakan kondisi yang harus diketahui dan diinformasikan kepada pihak#pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu instansi dihubungkan dengan 5isi yang diemban suatu organisasi serta mengetahui dampak positif dan negatif suatu kebijakan operasional yang diambil. Dengan adanya informasi mengenai kinerja suatu instansi pemerintah, akan dapat diambil tindakan yang diperlukan seperti koreksi atas kebijakan, meluruskan kegiatan# kegiatan utama, dan tugas pokok instansi, bahan untuk perencanaan, menentukan tingkat keberhasilan instansi untuk memutuskan suatu tindakan, dan lain#lain. $al tersebut sejalan dengan Bain '9:<0, dalam c -esse#Smith 9::2,

yang menyatakan kinerja sebagai kontribusi terhadap hasil akhir organisasi dalam kaitannya dengan sumber yang dihabiskan, dan diukur dengan indikator kualitatif dan kuantitatif 'Belcher 9:<>, dalam c -esse#Smith 9::2,. Penilaian instrument

dilakukan untuk menilai persepsi pekerja akan kinerja diri mereka sendiri dalam kaitannya dengan item#item seperti output, pencapaian tujuan, pemenuhan deadline, penggunaan supplai, jam kerja dan ijin sakit.

0. Kerangka K*nseptual dan Berpikir "erangka berpikir konseptual merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi

22

sebagai masalah yang penting .adapun penyusunan kerangka pikir dalam penelitihan ini adalah bersumber dari penelitian terdahulu.

Gam!ar ( Kerangka Berpikir Penelitian


"ajian )mpiris3 9. Sulistyaningsih, .mbar Sari Dewi dan Aani Tri @ijayanti '0190, 6Pengaruh Budaya Drganisasi Terhadap "inerja "aryawan !ISunan "alijaga Aogyakarta8. 2. .maliyah '0191, Dan 6Pengaruh Budaya oti5asi, Drganisasi "ajian Teori3

"epemimpinan

Terhadap "inerja "aryawan Bank Bni (ab. .hmad Aani Bekasi8. 3. *isla @irda G Tuti .Hra '011>, 6Pengaruh Budaya Drganisasi Terhadap "inerja "aryawan Politeknik -egeri Padang8.

+umusan

asalah

Tujuan Penelitian

$ipotesis

etode .nalisis Data

23

$asil Penelitian

Gam!ar +

Kerangka k*nseptual

/aya "epemimpinan 'I9, "inerja "aryawan Budaya "erja 'I0, 'A,

"eterangan3 3 Simultan 3 Parsial

24

1. )ip*tesis Penelitian $ipotesis adalah suatu pernyataan yang kedudukannya belum sekuat proposi atau dalil, yang fungsinya sebagai pegangan sementara atau jawaban sementara yang masih harus dibuktikan kebenarannya di dalam kenyataan 'empirical $ertification%. Percobaan 'e&perimentation, atau praktek

'implementation,. '$usein !mar, 011;3<1, Berdasarkan rumusan masalah dan landasan teori yang telah

dikemukakan sebelumnya, maka dapat dirumuskan3 $o $a 3 adalah hipotesis yang ingin diuji 3 adalah hipotesis tandingan

$ipotesis dalam penelitian ini dapat dikemukakan, sebagai berikut3 a. $o 3 Diduga tidak ada pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan

terhadap kinerja pengajar di %embaga Pendidikan Bahasa Inggris !CCESS " Englis Sc ool. $a 3 Diduga ada pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan

terhadap kinerja pengajar di %embaga Pendidikan Bahasa Inggris !CCESS " Englis Sc ool. b. $o 3 Diduga tidak ada pengaruh yang signifikan antara budaya organisasi

terhadap kinerja pengajar di %embaga Pendidikan Bahasa Inggris !CCESS " Englis Sc ool#

25

$a

3 Diduga ada pengaruh yang signifikan antara budaya organisasi terhadap

kinerja pengajar di %embaga Pendidikan Bahasa Inggris !CCESS " Englis Sc ool# c. $o 3 Diduga tidak ada pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan

dan budaya organisasi terhadap kinerja pengajar di %embaga Pendidikan Bahasa Inggris !CCESS " Englis Sc ool. $a 3 Diduga ada pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan dan

budaya organisasi terhadap kinerja pengajar di %embaga Pendidikan Bahasa Inggris !CCESS " Englis Sc ool#

%et*de Penelitian etode penelitian yang dilakukan dalam penelitian yang meliputi populasi dan sampel, 5ariabel penelitian, sumber data. enurut sugiono '019930,

metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.Tujuan umum dari penelitihan adalah untuk memecahkan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya, dalam setiap melaksanakan langkah tersebut harus dilakukan secara obyektif, rasional dan menghindarkan cara berpikir yang mengarah coba # coba 'trial and error,.

a. L*kasi Penelitian

26

%okasi penelitian adalah tempat penelitian untuk mengumpulkan data J data yang dibutuhkan untuk proses penelitian, penelitian ini di lakukan pada %embaga Pendidikan Bahasa Inggris !CCESS " Englis Sc ool # &l. Dahlia no. 02 "ecamatan Pare "abupaten "ediri. !. ;enis Penelitian &enis penelitian yang digunakan adalah penelitian e&planatory researc . enurut Singarimbun '011234,, penelitian penjelasan 'e&planatory

researc % adalah penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara 5ariabel J 5ariabel penelitian melalui uji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Sehingga dapat mengetahui berapa besar kontribusi 5ariabel J 5ariabel terikatnya serta besarnya arah hubungan yang terjadi. 2. P*pulasi dan Sampel (. P*pulasi Pengertian populasi menurut Sugiyono '0112 3 >0, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas3 obyek7subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi penelitian ini adalah seluruh pengajar di %embaga Pendidikan Bahasa Inggris !CCESS " Englis Sc ool# +. Sampel enurut Sugiyono '01123>;, Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan Sensus. Dimana dalam pengertiannya

27

merupakan teknik ini melibatkan semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan penulis adalah jumlah seluruh pengajar di %embaga Pendidikan Bahasa Inggris !CCESS " Englis Sc ool yaitu ;9 orang.

d. ;enis dan Sum!er &ata (. ;enis &ata &enis data yang digunakan dalam peneltian ini adalah jenis data kualitatif 'dengan cara menyebarkan angket ke responden, yang di kuantitatifkan agar dapat diproses menggunakan statisttik. enurut Sugiono '01993<, kuantitatif adalah

metode penelitian yang berlandaskan filsafat positi5isme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantatif atau statistic dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang ditetapkan. +. Sum!er &ata

28

enurut .rikunto '019139>0,, yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat diperoleh. Berdasarkan sumber pengambilannya data penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu3 a, Data Primer Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan, -asution '011;39=;,. Data primer diperoleh dari tanggapan yang diisi pada kuisioner oleh pengajar %embaga Pendidikan Bahasa Inggris !CCESS " Englis Sc ool# b, Data Sekunder Data Sekunder adalah data atau sumber yang didapat dari bahan bacaan. -asution '011;3 9=;,. Dalam penelitian data sekunder diperoleh dari buku J buku referensi mengenai teori J teori yang ada, dan informasi lain yang berhubungan dengan penelitian, serta data struktur organisasi dan jumlah karyawan. e. %et*de Pengumpulan &ata Dalam suatu penelitian, metode pengumpulan data merupakan faktor yang sangat penting, karena perhitungan diperoleh dari data yang didapatkan dalam penelitian. adalah3 9, "uisioner ' angket, erupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member seperangkat pernyataan dan pernyataan tertulis kepada responden untuk etode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

29

di jawabnya, Sugiono '019939=0,. Data diperoleh dengan memberikan angket kepada pengajar %embaga Pendidikan Bahasa Inggris !CCESS " Englis Sc ool# 0, Dbser5asi erupakan suatu proses yang kompleks, 'Sugiono, 011<39=4, yaitu proses yang dilakukan peneliti kepada responden dengan cara mengamati

kegiatan kerja yang dilakukan oleh pengajar %embaga Pendidikan Bahasa Inggris !CCESS " Englis Sc ool#

;, @awancara enurut %incoln dan /uba '9:<4, dalam .. Sonhadji ".$ '9::=, wawancara dinyatakan sebagai suatu percakapan dengan bertujuan untuk memperoleh kontruksi yang ter'adi sekarang tentang orang, kejadian, akti5itas, organisasi, perasaan, moti5asi, pengakuan, dsb. Peneliti akan melakukan wawancara kepada langsung kepada pengajar %embaga Pendidikan Bahasa Inggris !CCESS " Englis Sc ool.

'. &e'inisi Operasi*nal 6aria!el .gar penulisan ini lebih terarah, maka perlu ditentukan 5ariabel # 5ariabel yang akan diteliti. enurut .rikunto '01913929,, Cariabel adalah obyek

penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Penulis menggunakan 5ariabel yang dijadikan obyek penelitian yaitu3

30

9, /aya "epemimpinan 'I9, 0, Budaya Drganisasi 'I0, ;, "inerja Pengajar 'A, g. %et*de Analiasa &ata dan < i )ip*tesis enurut Sugiyono '019930==,, metode analisis data adalah proses mencari dan menyusun sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, kuisioner, catatan lapangan, dan dokumentasi. .dapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis linier berganda. .nalisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh 5ariabel bebas yaitu antara /aya "epemimpinan 'I9, dan Budaya Drganisasi 'I0, terhadap "inerja "aryawan 'A,. (. %et*de Analisis &ata Setelah semua data dikumpulkan, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data tersebut sesuai dengan metode yang ada, agar data mentah tersebut dapat dipahami sekaligus menjawab permasalahan. Supaya data yang dikumpulkan memiliki kualitas yang tinggi menguji ketepatan hipotesis yang disusun, maka kuesioner harus diuji 5aliditas dan reliabilitas. Suatu kuisioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Sedangkan suatu kuisioner handal jika jawaban reaponden terhadap pernyataan adalah konsisten. !ntuk menganalisis data dalam penelitian ini digunakan metode analisis statistik dengan alat bantu SPSS 9>.1

31

a, !ji Caliditas .nalsis ini ditujukan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya. enurut Singarimbun '01123900,

Caliditas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. .dapaun criteria yang ditetapkan adalah r hitung, koefisien korelasi lebih besar dari r tabel 'nilai krisis, pada taraf signifikan K L 1,114. &ika koefisien korelasi lebih besar dari rnilai kritis, maka alat tersebut katakana 5alid. enurut

.rikunto '01913099,, menjelaskan bahwa 6Caliditas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat # tingkat ke5alidan atau kesahan sesuatu instrument8 dengan menggunakan rumus sebagai berikut3

Dimana3 r L koefisien korelasi antara M dan y n L jumlah subyek M L skor item y L skor total NM L jumlah skor item Ny L jumlah skor total N L jumlah kuadrat skor item

32

L jumlah kuadrat skor total

b, !ji +eabilitas +ealibilitas adalah indeks yang mana skala menghasilkan hasil yang konsisten jika pengukuran tersebut diulang ' alhotra, 011030:0,. Dleh karena itu realibilitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat atau dapat diandalkan. .pabila suatu alat pengukur dapat memberikan hasil yang tidaak berbeda atau relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. Pengujian realibilitas dapat dilakukan setelah semua butir pertanyaan 5alid. !ntuk uji realibiltas digunakan dengan metode Cronbac (s alp a dengan koefisien berkisar antara 1 sampai 9. "riteria pengujian adalah jika nilai Cronbac (s alp a lebih dari 1,2 'K O 1,2,, maka menunjukan bahwa ukuran yang dipakai sudah reliabel ' alhotra, 011030:;, Cronbac (s alp a dihitung dengan menggunakan rumus3

Dimana3 K L reliabilitas "L &umlah butir r L rata Jrata korelasi antar item

c, !ji .sumsi "lasik

33

Pengujian

.sumsi

"lasik

dilakukan

untuk

mengetahui

apakah

mengalami penyimpangan atau tidak. !ji ini dilakukan setelah melakukan analisa +egresi dan "oefisien Determinansi. !ji .sumsi "lasik terdiri dari3

'9, !ji -ormalitas !ji normalitas menurut /oHali '01123>2, bertujuan untuk menguji apakah model regresi, 5ariabel terikat dan 5ariabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. !ntuk mengetahui apakah distribusi data normal atau tidak. Dilakukan dengan melihat normal probabiility plot yang membnadingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal, ploting data akan dibandingakn dengan garis diagonal. Dikatakan oleh /oHali '01123>>, 6jika distribusi data adalah normal, maka yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya8. '0, !ji ultikolinearitas !ji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui apakah 5ariabel bebas terjadi multikolinieritas atau tidak. !ji yang digunakan dengan teknik korelasi product moment . enurut /oHali '0112342,, !ji multikolinieritas dimaksudkan

untuk menguji apakah model regresi adanya korelasi antara ditemukan adanya korelasi antara 5ariabel bebas )independent%. enurut !mar '011<301=,,

menyatakan bahwa 6&ika terdapat multikolinieritass sempurna maka akan berakibat koefisien regresi meskipun berhingga akan mempunyai standar de5iasi yang besar berarti pula koefisien#koefisiennya tidak dapat ditaksir dengan mudah8.
34

';, !ji $eterokedasitisitas !ji $eterokedasitisitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi berganda terjadi ketidaksamaan 5arians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan ke pengamatan lain '/hoHali, 01123914,. regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak odel terjadi

heterokedastisitas bila probalitas korelasi lebih kecil heteroskedasitass 1.14 '4P,, maka persamaan regresi tersebut mengandung heteroskedastisitas dan sebaliknya bila probabilitas hasil korelasi lebih besar heteroskedastisitas 1.14 '4P,, maka persamaan regresi tersebut tidak mengandung hetroskedstisitas.

d, .nalisis +egresi %inear Berganda .nalisis +egresi %inier Berganda bertujuan untuk mengetahui Pengaruh /aya "epemimpinan dan Budaya Drganisasi Terhadap "inerja Pengajar %embaga Pendidikan Bahasa Inggris .(()SS J )nglish School. Persamaan regresi yang diharapkan dalam penelitian ini, rumus yang digunakan adalah Sugiyono '019939<<,

Dimana 3 A L Produkti5itas kerja a L "onstanta b L "oefisien regresi tiap 5ariabel independen I9 L Disiplin kerja

35

I0 L %ingkungan kerja e L 5ariabel eror +. < i )ip*tesis a, !ji t !ji t dilakukan untuk mempengaruhi pengaruh 5ariabel#5ariabel bebas secara parsial terhadap 5ariabel terikat. dicari dengan rumus3 enurut Sugiyono '019939<=,, uji t dapat

tL

Dimana3 t L t hitung yang selanjutnya dikonsultasikan dengan t table r L korelasi parsial yang ditemukan n L sampel Pengujian uji t dilakukan dengan hipotesis sebagai berikut3 $o L 1 artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara 5ariabel bebas terhadap 5ariabel terikat. $a L 1 artinya ada pengaruh yang signifikan antara 5ariabel bebas terhadap 5ariabel terikat.

36

Pengujian uji t dilakukan dengan cara membandingkan antara nilai signifikan dengan signifikansi 4P yaitu3
(1) &ika nilai signifikansi tO 1,14 maka menerima

dan

, artinya tidak

ada pengaruh yang signifikan 5ariabel bebas terhadap 5ariabel terikat.


(2) &ika nilai signifikan t F 1,14 maka menerima

dan menolak

, yang artinya

ada pengaruh yang signifikan antara 5ariabel bebas terhadap 5ariabel terikat. b, !ji * !ji * untuk menguji dua atau lebih 5ariabel bebas yang dihasilkan dari persamaan regresi tersebut secara bersama#sama 'simultan, mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap 5ariabel terikaat. .dapun rumus uji * '.gusty *erdinand, 01123;19, adalah sebagai berikut3

Dimana 3 * 3 ukuran signifikasi dari koefisien regresi berganda secara simultan " 3 jumlah 5ariabel bebas +0 3 koefisien determinasi Pengujian uji * dlakukan dengan hipotesis sebagai berikut3 bersama J sama 7

37

$o L 1 artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara terhadap 5ariabel terikat

Cariabel bebas

$a L 1 artinya ada pengaruh yang signifikan antara 5ariabel bebas terhadap 5ariabel terikat Pengujian uji f dilakukan dengan cara membandingkan antara nilai signifikan dengan signifikasi 4P, yaitu3
(1) &ika nilai signifikan * F 1,14 maka menolak

dan menerima

, artinya bahwa

secara bersma J sama antara dua atau lebih 5ariabel mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap 5ariabel terikat3 &ika nilai signifikan * O 1,14 maka menerima dan menolak artinya bahwa

secara bersama J sama antara dua atau lebih 5ariabel mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap 5ariabel terikat. c, !ji "oefisien Determinansi "oefisien Determinasi ' , bertujuan mengukur seberapa jauh

kemapuan model dalam menerangkan 5ariasi 5ariabel terikat. Dalam penelitian ini perhitungan koefisien determinasi untuk mengukur seberapa jauh kemampuan 5ariabel # 5ariabel bebas dalam dalam menjelaskan 5ariabel terikat.

+umus3

Dimana3

38

L &umlah kuadrat yang dijelaskan oleh regresi.

L &umlah kuadrat total

39

&A7TA$ P<STAKA

40

Anda mungkin juga menyukai