Anda di halaman 1dari 50

NASKAH AKADEMIS

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

TENTANG KETENAGALISTRIKAN

DISUSUN OLEH

Prof. DR. Ing. K. TUNGGUL SIRAIT KETUA TIM NASKAH AKADEMIS MKI

Ringkasan Eksek !if


Dengan dinyatakan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2002 Tentang Ketenagalistrikan tidak berlaku oleh Makamah Konstitusi, maka perlu dilakukan penyiapan Ran angan Undang-Undang tentang Ketenagalistrikan yang baru yang dapat men!abarkan hal-hal yang telah diputuskan oleh Makamah Konstitusi tersebut" #elain dari pada itu adanya lingkungan makro dengan harga $$M yang sangat tinggi dan semakin langkanya energi %osil maka perlu suatu kebi!akan yang tepat agar tersedianya energi primer yang ukup bagi industri tenaga listrik nasional, sehingga perlu dilakukan perubahan kebi!akan di dalam pemenuhan energi tenaga listrik nasional tsb" &dapun UN#UR UN#UR yang membentuk perubahan kebi!akan, antara lain adalah ' 1" Keputusan Makamah Konstitusi ada ( )empat* hal yang mendasar, yaitu a" +enguasaan oleh Negara b" +ri,atisasi tidak meniadakan penguasaan negara untuk tu!uan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat" " Kompetisi itu tidak meniadakan penguasaan oleh negara d" Unbundling dan Holding Company +T +-N )+ersero* 2" Security of Supply men!adi tanggung !a.ab $adan Usaha Ketenagalistrikan yang mempunyai daerah ker!a sehingga $adan Usaha tersebut harus membuat Ren ana Umum +enyediaan Tenaga -istrik )RU+T-*" Dalam hal $adan Usaha tersebut tidak mampu maka di.a!ibkan melakukan ker!a sama dengan $adan Usaha yang lain" /" Ketersediaan energi primer atau Domestic Market Obligation )DMO* untuk pembangkit tenaga listrik dalam negeri perlu diatur guna menghidari diekspornya semua energi primer tersebut" (" 0arga $$M yang sangat tinggi dan semakin langkanya energi %osil maka perlu diambil langkah-langkah penggunaan enegi baru dan terbarukan dengan memberikan insenti%" +engembangan pen airan dan gasi%ikasi batu bara serta bio %uel dari kelapa sa.it dan !arak perlu dilakukan" Dan mengingat ketersediaan panas bumi yang ukup banyak di 1ndonesia maka panas bumi dapat di!adikan sebagai base load ketenagalistrikan nasional 2" Konservasi perlu digalakan dengan gerakan yang terprogram dan terpadu serta memberikan insenti% bagi pengguna alat-alat yang hemat energi" 3" #ebagai Negara Kepulauan yang berpenduduk nomor ( terbesar dengan angka elektri%ikasi ratio masih 32 4 maka perlu kebi!akan pembangunan sarana tenaga listrik agar pemerataan ke seluruh tanah air dapat ter apai pada tahun 2020" Mengingat usaha pembangunan sarana tenaga listrik ini tidak menguntungkan maka men!adi tanggung !a.ab +emeritah atau +emerintah Daerah dan perlu dipikirkan badan5lembaga yang menangani hal ini"

6" +enyesuaian harga energi tenaga listrik dan pengurangan subsidi dilakukan se ara bertahap dengan !ad.al yang !elas dan realistis menu!u kepada harga keekonomiannya" +emberian subsidi di sektor ini sesungguhnya tidak adil mengingat masih banyaknya daerah atau masyarakat yang belum menikmati listrik" 7" Mengingat bisnis5pasar tenaga listrik sangat spesi%ik antara lain tidak dapat disimpan, maka perlu dibentuk $adan5-embaga untuk mengatur bisnis ini" 1ni berarti +emerintah terbatas hanya melakukan kebi!akan5regulasi sa!a, dan $adan5-embaga yang akan dibentuk melakukan penga.asannya" 8" +enyiapan #DM yang mempunyai kompetensi dan handal dan mendorong produk nasional perlu dilakukan agar ketergantungan pada luar negeri dapat dikurangi"

Daf!ar Isi
Ringkasan 9ksekuti% """""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""" $&$ 1 ' +9ND&0U-U&N 1"1" 1"2" -atar $elakang -andasan Konstitusional 1"2"1" $eberapa pasal dalam UUD 18(2 yang men!adi landasan penting dalam menyusun UU Ketenagalistrikan 1"2"2" +emahaman atas +asal //, 27 h dan pasal 17 1"2"/" Keputusan Makamah Konstitusi +eristilahan dan lingkup yang akan diatur oleh UU Kenergilistrikan 1"/"1" +eristilahan 1"/"2" -ingkup yang akan diatur oleh UU Keenergilistrikan

1"/"

$&$ 11 ' +:K:K +:K:K +1K1R&N 2"1" 2"2" 2"/" ;isi dan Misi Tu!uan +engembangan Keenergilistrikan +ermasalahan pokok dan issu-issu 2"/"1" +ermasalahan pokok 2"/"2" 1ssu < issu Kondisi Keenergilistrikan #ekarang 2"("1" +eraturan perundangan #ekarang 2"("2" +engadaan energi listrik 2"("/" +erkembangan kondisi permintaan ,ersus pengadaan Kebutuhan energi listrik di masa mendatang

2"("

2"2"

2"3"

Upaya men apai =#ebesar<besar kemakmuran rakyat> dengan mengendalikan sisnas kenergilistrikan 2"3"1" Usaha ketenagalistrikan 2"3"2" +eran #.asta dalam sistem ketenagalistrikan 2"3"/" Kompetisi di bidang produksi ? transaksi ketenagalistrikan +engelompokan masyarakat dilihat dari kemampuan beli energi listrik 0ubungan antara kemampuan beli, harga keekonomian energi listrik dan pendapatan per kapita &lternati% upaya pengembangan keenergilistrikan nasional 2"8"1" +eranan energi listrik dalam kegiatan ekonomi 2"8"2" +roses +eningkatan kemampuan beli energi listrik 2"8"/" +enanganan Khusus untuk meningkatkan kemampuan beli energi listrik 2"8"(" #ubsidi silang untuk realisasi =-istrik untuk #emua> 2"8"2" +enggunaan #ubsidi #ilang 2"8"3" $entuk +engendalian dan +enga.asan 2"8"6" +en egahan Monopoli dan :ligopoli 2"8"7" +enga.asan +enga.asan Teknis pada #istem Tenaga -istrik 2"8"8" +otensi +eranan Kemampuan Dalam Negeri dan #e urity o% #upply )&@?&&K* Usul arah pengembangan keenergilistrikan nasional 2"10"1" +erangkat-perangkat sistem 2"10"2" Terbentuknya +9RUM 9lektri%ikasi Negeri )+9N* 2"10"/" +eningkatan +eran +T +-N )+ersero* 2"10"(" +engumpulan Dana 9lektri%ikasi Negeri 2"10"2" Meningkatkan +eran +emerintah dalam +engembangan Keenergilistrikan 2"10"3" +eningkatan +eranan Masyarakat dalam Keenergilistrikan" 2"10"6" +eran Kelompok +elanggan 2"10"7" Men!elaskan peran masing masing unsur #istem Nasional Keenergilistrikan >Road Map> pengembangan #istem Nasional Ketenagalistrikan

2"6" 2"7"

2"8"

2"10"

2"11"

$&$ 111 ' M&T9R1 UND&N@ UND&N@ /"1" Ketentuan Umum

/"2"

0al-hal yang perlu diperhatikan di dalam RUU /"2"1" RUKN dan RUKD /"2"2" +embangkitan Tenaga -istrik /"2"/" Transmisi TenaAa -istrik /"2"(" Distribusi TenaAa -isirik /"2"2" Tata Niaga 9nergi -istrik /"2"3" +enun!ang KetenaAa -istrikan /"2"6" +eranan +emerintah Daerah /"2"7" +eriBinan /"2"8" +embebasan Tanah /"2"10" 0arga Cual $eli 9nergi -istrik /"2"11" +enerimaan Negara /"2"12" +eran dan Dungsi +T" +-N )+ersero* /"2"1/" +eman%aatan Caringan TenaAa -istik untuk kepentinAan lain /"2"1(" Keselamatan Ker!a dan -ingkungan 0idup /"2"12" +eralihan

$&$ 1; ' K9#1M+U-&N D&N #&R&N

BAB I " PENDAHULUAN


#.#. La!ar Be$akang

Naskah &kademis sangat diperlukan di dalam menyusun satu Ren ana UndangUndang, karena Naskah &kademis itu memuat latar belakang, permasalahan, alternati% solusi untuk men apai tu!uan daripada undang-undang itu sendiri" Kalau Naskah &kademis tersusun se ara luas dan mendalam serta mengandung hal-hal yang penting yang harus ditampung di dalam ren ana undang-undang, maka penyusunan RUU itu lebih mudah" Diskusi tentang pasal per pasal dari RUU lebih mantap !ika diru!uk kepada Naskah &kademisnya" Makalah ini menga!ak pemba a untuk mendiskusikan pemikiran yang ada yang akan dimasukan di dalam Naskah &kademis" Marilah kita perkaya dulu naskah ini , agar men!adi dra%t yang lebih mantap

#.%.

Lan&asan Kons!i! siona$

#.%.#. Be'era(a (asa$ &a$a) UUD #*+, -ang )en.a&i $an&asan (en!ing &a$a) )en- s n UU keenergi$is!rikan #. Pasa$ // +asal //, ayat 2' Eabang- abang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai ha!at hidup orang banyak dikuasai oleh negara" +asal //, ayat /' $umi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besar kemakmuran rakyat" +asal //, ayat (' +erekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, e%isiensi berkeadilan, berkelan!utan, ber.a.asan lingkungan, kemandirian, serta dengan men!aga keseimbangan kema!uan dan kesatuan ekonomi nasional"1

%. Pasa$ %0 1 a-a! %"


1

Eek di dokumen amandemen ke ( UUD (2 +asal // ayat ( Th 2002 )telah di ek tgl 3 #ept 02, meskipun tidak ada pen!elasan yang rin i namun pesan pesan yang dikandungnya sudah ukup untuk membuat kesimpulan korporasi yang o ok untuk ketenagalistrikan dalam bentuk koperasi"*

#etiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan man%aat yang sama guna men apai persamaan dan keadilan" /. Pasa$ #0 a-a! , &an 2 ser!a (asa$ #0A &an #0B +asal 17 ayat 2 ' +emerintahan daerah men!alankan otonomi seluas-luasnya, ke uali urusan pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan pemerintahan pusat" +asal 17 ayat 3 ' +emerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturanperaturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan" +asal 17& ayat 2' 0ubungan keuangan, pelayanan umum, peman%aatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah diatur dan dilaksanakan se ara adil dan selaras berdasarkan undang-undang" +asal 17$ ayat 2' Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepan!ang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat prinsip Negara Kesatuan Republik 1ndonesia, yang diatur dalam undang-undang" #.%.%. Pe)a1a)an a!as Pasa$ //3 %01 &an (asa$ #0. -andasan konstitusional yang disebut dalam butir 1"1 di atas, harus dipergunakan sebagai sumber hukum, sebagai landasan dan sebagai rambu-rambu hukum" +asal-pasal di atas harus masuk di dalam diktum =mengingat> yang merupakan landasan hukum penyusunan pasal-pasal dalam batang tubuh undang-undang yang disusun" Khususnya mengenai pasal //, ayat 2 dan / yang mengandung perkataan =dikuasai> oleh negara, diartikan sebagai orang-perorang ataupun s.asta dilarang menguasai sistem nasional keenergilistrikan" Cadi larangan terhadap s.asta maupun perorangan itu berlaku dalam konteks penguasaan sistem keenergilistrikan" UUD sama sekali tidak melarang pihak s.asta maupun perorangan ikut serta didalam kegiatan-kegiatan tertentu dari sistem nasional keenergilistrikan" 2F$ahkan dalam keadaan tertentu konstitusi !ustru memerintahkan penyelenggaraan negara untuk melibatkan mereka guna memberikan dukungan serta memastikan sistem keenergilistrikan 1ndonesia dapat
2

Eatatan disebutkan sumbernya darimanaG

ber!alan lan ar sebagaimana mestinya" Dengan demikian penguasaan sistem keenergilistrikan tidak berarti menge ilkan peran s.asta" #ebaliknya kalangan s.asta maupun perorangan yang memiliki kegiatan bisnis dan atau industi !uga berhak mendapat pelayanan transaksi tenaga listrik yang dikuasai negara" Kegiatan bisnis dan industri pada dasarnya memba.a man%aat bagi negara sehingga perlu dilayani dan didukung sistem keenergilistrikan nasional. Dalam pen!elasan tentang pasal // UUD 18(2 ayat ( yang menyertai amandemen ke-empat tahun 2002, diberikan pen!elasan tentang dasar demokrasi ekonomi tersebut" +roduksi diker!akan oleh semua, untuk semua diba.ah pimpinan untuk pemilikan anggota-anggota masyarakat" Dan selan!utnya terdapat kalimat ' $angun perusahaan yang sesuai dengan itu ialah Koperasi" $ertahun-tahun isi pokok pasal // UUD 18(2 tentang demokrasi ekonomi dan Koperasi men!adi pertanyaan para ahli, dan dianggap semata-mata men!adi pernyataan politik tanpa arti yang !elas dalam kegiatan ekonomi" #e!arah ter!adinya UU 20 tahun 2002 merupakan bukti bah.a pasal // UUD 18(2 masih tidak dimengerti dan kalah terhadap pemikiran <pemikiran liberal" &dalah ontoh dimana Koperasi dapat berperan se ara dominan dalam perkembangan ekonomi dari ba.ah ke atas )bottom up*G Ca.abannya ialah Denmark dan Rural 9le tri%i ation di &merika #erikat )dan 9ropa*" -istrik tidak hanya merupakan in%rastruktur atau komoditi yang diman%aatkan )dipakai* masyarakat, tetapi dapat di!adikan sarana perkembangan ekonomi dimana rakyat memperoleh nilai tambah melalui proses produksi" Dalsa%ah demokrasi ekonomi )dengan koperasi* telah memilih sistem ini sebagai salah satu ara untuk memakmurkan masyarakat, diba.ah kepemimpinan untuk pemilikan anggota-anggota masyarakat" )+en!elasan pasal // UUD 18(2*" +asal // UUD 18(2, seperti tertera dalam tulisan sumbangan pikiran kami mempunyai 2 arah perkembangan ekonomi ' 1" Dari atas ke ba.ah )top do.n*, sebagai konsekuensi ketentuan tentang penguasaan oleh negara untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat" 2" Dari ba.ah ke atas )bottom up*, sebagai realisasi dari %alsa%ah demokrasi ekonomi )dengan koperasi*" &pabila dilaksanakan bersama, maka perkembangan top-do.n dapat mendorong perkembangan bottom-up" +rinsip inilah yang kita ari bah.a >Keenergilistrikan yang dikuasai negara dapat memberikan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat>, dalam arti yang luas" Dasar-dasar pemahaman atas pasal // ayat 2 dan / di atas, diusulkan sebagai berikut' 1" +roduksi energi listrik adalah produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai ha!at hidup orang banyak" 2" #emua kegiatan yang berhubungan dengan energi listrik harus dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat"

/" &gar keenergilistrikan itu dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, maka semua kegiatan pengadaan dan peman%aatan energi listrik harus diatur, diurus, dikelola dan dia.asi oleh +enyelenggara Negara, serta kebi!akan ditetapkan oleh +emerintah dalam rangka men!aga dan memelihara ketahanan energi listrik nasional #emua hal diatas penguasaan sistem nasional keenergilistrikan untuk mempertahankan keenergilistrikan nasional, yang disingkat dengan pengendalian keenergilistrikan (" +enga.asan itu diselenggarakan sedemikian rupa, sehingga ter apai ' )1* #etiap anggota masyarakat di 1ndonesia berhak mendapat energi listrik untuk memakmurkan dirinya dan lingkungan masyarakatnya" )2* Tidak adanya seseorang atau sekelompok ke il yang dapat melumpuhkan sistem ketenaglistrikan, yang menyebabkan kerugian kepada pihak lain" )/* #emua pemangku kepentingan )stakeholders* beker!a sama sebaikbaiknya se ara sinergis, sehingga semua anggota masyarakat mendapat akses untuk meman%aatkan energi listrik, se ara berkesinambungan dengan keselamatan yang ter!amin" 2" +eran #.asta" #ebagaimana telah diuraikan diatas, larangan s.asta maupun perorangan hanya berlaku dalam konteks penguasaan sistem keenergilistrikan" :leh karena itu peran s.asta maupun perorangan dalam konteks ini tetap bisa, !ustru konstitusi memerintahkan penyelenggaraan negara untuk melibatkan mereka guna memberikan dukungan dan memastikan bah.a sistem keenergilistrikan 1ndonesia ber!alan lan ar" 3" Kompetisi" +asal // UUD 18(2 tidak menolak ide kompetisi diantara para pelaku usaha, sepan!ang kompetisi itu tidak meniadakan penguasaan oleh negara yang men akup kekuasaan untuk mengatur )regelendaad*, mengurus )bestuursdaad*, mengelola )beheersdaad*, dan menga.asi )toeBi hthoudensdaad* abang- abang produksi yang penting bagi negara dan5atau yang mengusai ha!at hidup orang banyak untuk tu!uan sebesar besarnya kemakmuran rakyat" +emahaman bersama diatas dapat dislogankan sebagai berikut ' =Kemakmuran untuk semua melalui pengendalian pembangunan yang memakmurkan rakyat 1ndonesia>" Dengan makna yang sama di bidang keenergilistrikan dapat !uga dislogankan ' =-istrik untuk semua melalui pengendalian pembangunan keenergilistrikan yang memakmurkan rakyat 1ndonesia atau dipendekkan men!adi =-istrik untuk semua yang memakmurkan rakyat 1ndonesia>, dengan makna di atas >-istrik untuk semua>"

#.%./. Ke( ! san Maka)a1 Kons!i! si

10

1" Meskipun +emerintah hanya memiliki saham mayoritas relati%, asalkan tetap menentukan dalam proses pengambilan keputusan atas penentuan kebi!akan dalam badan usaha yang bersangkutan 2" Mahkamah berpendapat, ketentuan +asal // UUD 18(2 tidaklah menolak pri,atisasi, sepan!ang pri,atisasi itu tidak meniadakan penguasaan negara /" +asal // UUD 18(2 !uga tidak menolak ide kompetisi di antara para pelaku usaha, sepan!ang kompetisi itu tidak meniadakan penguasaan oleh negara yang men akup kekuasaan untuk mengatur )regelendaad*, mengurus )bestuursdaad*, mengelola )beheersdaad*, dan menga.asi )toe irhthoudensdaad* abang- abang produksi yang penting bagi negara dan5atau yang mengusai ha!at hidup orang banyak untuk tu!uan sebesar besarnya kemakmuran rakyatH (" Ketentuan +asal 13 UU No" 20 Tahun 2002 yang memerintahkan sistem pemisahan5peme ahan usaha ketenagalistrikan )unbundling system* dengan pelaku usaha yang berbeda akan semakin membuat terpuruk $UMN yang akan bermuara kepada tidak ter!aminnya pasokan listrik kepada semua lapisan masyarakat, baik yang bersi%at komersial maupun non-komersial

#./.

Peris!i$a1an &an $ingk ( -ang akan &ia! r o$e1 nasiona$ keenerg$is!rikan

n&ang- n&ang sis!e)

#./.#. Peris!i$a1an Untuk mempermudah pembahasan, perlu adanya kesepakatan tentang peristilahan, yang meru!uk pada bahasa 1nggris" #elama ini dalam UU No"20 tahun 2002, pengertian Tenaga -istrik I 9nergi -istrik, sedangkan +o.er tidak sama dengan 9nergi" Tenaga listrik adalah kemampuan satu instalasi listrik untuk menghasilkan energi persatuan .aktu" #istem Tenaga -istrik adalah perangkat keras dari instalasi listrik yang terdiri dari pembangkit tenaga listrik dan penyaluran tenaga listrik ke pemakai tenaga listrik" +enyaluran tenaga listrik terdiri dari distribusi tenaga listrik melalui atau tanpa melalui transmisi tenaga listrik" Cadi sistem Tenaga -istrik dapat terdiri dari +embangkit tenaga -istrik dan Distribusi tenaga -istrik atau terdiri dari +embangkit Tenaga -istrik, Transmisi Tenaga -istrik dan Distribusi tenaga -istrik" +erangkat #istem Tenaga -istrik terdiri dari #istem Tenaga -istrik dan perangkat lunak, perangkat manusia dan dana yang diperlukan untuk melaksanakan %ungsi dari sistem tenaga listrik itu"

11

9nergi -istrik adalah suatu bentuk energi sekunder yang dibangkitkan, ditransmisikan dan didistribusikan dalam sistem tenaga listrik" #istem Nasional Keenergilistrikan adalah perangkat-perangkat sistem tenaga listrik dan industri-industri peralatan listrik serta satuan-satuan penun!angnya, yang dapat digambarkan pada gambar 1" #istem Tenaga -istrik dapat diklasi%ikasikan berdasarkan kapasitas terinstalasi dan tenaga transmisi dari sistem sebagai berikut ' -ampiran 1F
Klasi%ikasi Umum +embangkit Tenaga -istrik Transmisi Tenaga -istrik Distribusi Tenaga -istrik Daya Terinstalasi #istem Tenaga -istrik Mikro &da #istem Tenaga -istrik #angat Ke il &da #istem Tenaga -istrik Ke il &da &da sampai Teg" 60 K; &da 2M;& JKJ 100 M;& F #istem Tenaga -istrik di +ulau Ke il $erapa K;& dan J2 M;& #istem Tenaga -istrik $esar &da &da sampai Teg"220 K; &da 100JKJ200 M;& F #istem Tenaga -istrik di #umatera, #ula.esi 200M;& JKJF #istem Tenaga -istrik Camak #istem Tenaga -istrik #angat $esar &da &da sampai Teg" 200 K; #istem Tenaga -istrik 9kstra $esar &da Diatas Teg" 200 K; &da #istem Tenaga -istrik Ultra $esar

Tidak &da #angat Ke il #ampai berapa K;& Rumah #endiri

Tidak &da

#angat Ke il

Eontoh

$elum &da

F* De%inisi hidro skala ke il berdasarkan standard internasional

+erangkat #istem Tenaga -istrik $esar, #angat $esar dan 9kstra $esar, dapat dilengkapi dengan satuan operator sistem, operator transmisi dan operator pasar tenga listrik, sesuai dengan kebutuhan aBas e%isiensi dan tepat guna serta tepat sasaran" !dapun tenaga listrik mikro" sistem sangat kecil dan sistem kecil dapat ditangani koperasi. #Masukan dari $rof. Kamaruddin% &ang termasuk kategori hidro skala kecil adalah pembangkit tenaga air dengan kapasitas diba'ah () M*" yang terdiri piko+hidro #, - k*./ mikro+hidro #,0)) k*./ mini hidro #sampai dengan 1 M*. dan hidro skala kecil #antara -+() M*.. 2agi 3ndonesia dan beberapa negara berkembang batasan ini dapat diterima..

#./.%. Lingk ( -ang akan &ia! r o$e1 UU Keenergi$is!rikan

12

-ingkup RUU Keenergilistrikan seyogyanya men angkup semua kegiatan yang berhubungan dengan pengadaan dan peman%aatan energi listrik, seperti yang digambarkan dalam gambar diba.ah ini " La)(iran %
#1#T9M N&#1:N&- K99N9R@1&N -1#TR1K

#umber 9nergi +rimer )Non -istrik*

+embangkit-+embangkit #istem Tenaga -istrik

+engembangan dan +embinaan #DM +ro%esionalisme

+erangkat <perangkat #istem Tenaga listrik

1nterkoneksi dengan Caringan -uar Negeri 1ndustri +eralatan -istrik

- +erangkat #istem Tenaga -istrik Mikro - +erangkat #istem Tenaga -istrik #angat Ke il - +erangkat #istem Tenaga -istrik Ke il - +erangkat #istem Tenaga -istrik $esar - +erangkat #istem Tenaga -istrik #angat $esar - +erangkat #istem Tenaga -istrik 9kstra $esar

-itbang Tenaga -istrik Casa Konsultasi Tenaga -istrik Dana

9N9R@1 -1#TR1K

+9M&K&1&N 9N9R@1 -1#TR1K

Gambar 1: Unsur-unsur Sistim Nasional Keenergilistrikan

BAB II " POKOK POKOK PIKIRAN %.#. 4isi &an Misi

1/

%.#.#. 4isi " Tersedianya tenaga listrik yang ukup, merata, e%isien, andal, kualitas yang memadai, mandiri dan berkelan!utan di seluruh .ilayah Nusantara, dengan ber.a.asan lingkungan dan mendayagunakan sumber energi se ara optimal, sehingga memberikan man%aat yang sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat" +eningkatan kese!ahteraan dan kemakmuran rakyat se ara adil dan merata, materiil dan spirituil, serta mendorong peningkatan kegiatan ekonomi se ara berkelan!utan dengan tersedianya tenaga listrik untuk segala kebutuhan" %.#.%. Misi " 1" Menyelenggarakan suatu sistem nasional keenergilistrikan yang ukup, merata, e%isien, andal, kualitas yang memadai se ara mandiri dan berkelan!utan di seluruh .ilayah Nusantara 2" Men iptakan iklim yang kondusi% untuk in,estasi untuk pembangunan sarana penyediaan dan penyaluran tenaga listrik, dengan mengutamakan energi setempat dan energi terbarukan" /" Menerapkan prinsip-prinsip good go,ernan e sektor keenergilistrikan, baik di pemerintahan, di perusahaan5pelaku usaha dan di konsumen" Mengembangkan tenaga listrik se ara berkesinambungan dengan tetap men!aga kelestarian lingkungan hidup, mengembangkan system penyediaan tenaga listrik termasuk sumber-sumber energi primer yang diperlukan dengan biaya yang serendah-rendahnya agar se epatnya dapat memenuhi kebutuhan akan tenaga listrik, yang didistribusikan se ara merata dengan harga yang ter!angkau5.a!ar bagi masyarakat luas" %.%. T . an +engembangan keenergilistrikan mempunyai tu!uan tersedianya energi listrik yang berkelan!utan dengan kualitas yang baik serta dapat memenuhi kuantitas permintaan masyarakat dengan harga yang .a!ar dan mempertahankan kelestarian lingkungan hidup"

%./.

Pe)asa$a1an (okok &an iss e )asa$a1

%./.#. Per)asa$a1an Pokok

1(

Negara bertugas memakmurkan masyarakatnya, melindungi .arga negaranya" Negara mempunyai sumberdaya alam yang ukup, tetapi mempunyai keterbatasan iptek, #DM terlebih-lebih dana a.al untuk membangun semua pengadaan sistem tenaga listrik" Cadi harus di ari titik temu antara tugas Negara dalam melindungi hak .arna negara 1ndonesia sebagai mana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 18(2 dengan kemampuan negara didalam melakukan tugas negara itu" Tugas negara dapat diikuti dalam landasan konstitusional yang diuraikan didalam butir 1 diatas" Kemampuan negara sebagai negara yang baru 30 tahun merdeka dengan tantangan-tantangan politik, keamanan, sosial ekonomi yang dihadapi serta tantangan perkembangan dunia" +emerintah mempunyai beban yang berat melakukan tugas negara tersebut didalam Undang-Undang Dasar 18(2 itu" Untuk pengembangan keenergilistrikan sebagaimana diharapkan oleh masyarakat diperlukan dana in,estasi yang besar dengan kemampuan mana!emen yang tinggi" #elain daripada itu dengan ter!adinya globalisasi dan re%ormasi politik di NKR1, ekspektasi masyarakat dan permintaan terhadap energi listrik meningkat epat" %./.%. Iss Masa$a1 1" 2" /" Kini utang negara sedemikian besar, hingga pembayaran utang dan bunganya sangat membebankan &+$N Kesadaran politik dan hak-hak .arga negara sudah bertambah tinggi, maka keterlibatan .arga negara didalam kebi!akan-kebi!akan harus ditampung" Tuntutan masyarakat akan mendapat energi listrik adalah tinggi, tetapi kemampuan kebanyakan anggota masyarakat untuk membeli energi listrik dengan harga yang men apai keekonomian, masih sangat terbatas" &da keluhan masyarakat yang bermukim di sekitar pembangkit tenaga listrik, tidak mempunyai akses ke sistem tenaga listrik, .alaupun energi listrik itu berasal dari sumber daya energi dari daerah pemukimannya" 1ndonesia terdiri dari kepulauan, maka pelaksanaan pembangunan dan mana!emen sistem tenaga listrik lebih rumit dibandingkan dengan pada daerah kontinen, karena pembangunannya mempunyai karakteristik khusus a" Meman%aatkan sumber daya energi yang langka dengan e%isien b" Mengembangkan konsep distributed po.er generation " Kapasitas #DM belum merata

("

2"

12

3"

Kesadaran anggota masyarakat tentang hak atas tanahnya, maka pembebasan tanah untuk pembangunan sistem tenaga listrik mengalami kendalakendala sosial" Kon&isi Ke!enaga$is!rikan Sekarang

%.+.

%.+.#. Pera! ran Per n&ang- n&angan Kini landasan hukum di bidang keenergilistrikan adalah UU No" 12, tahun 1872 tentang ketenagalistrikan dan ++ No" / tahun 2002 = Tentang perubahan atas ++ No 10 Thn 1878 tentang penyediaan dan peman%aatan tenaga listrik" Realita yang ada tidak sesuai lagi dengan UU No" 1251872, sebagai akibat dari pembatalan UU No" 205200/ oleh MK" Eontohnya +T" +-N )+ersero* sedang dikembangkan menu!u pada UU No" 2052002" UU No" 1251872, terhadap UU ini ada 2 pendapat yang berbeda" +endapat pertama menganggap bah.a UU ini sudah tidak sesuai karena mengandung unsur monopoli dll sehingga tidak sesuai untuk menghadapi tuntutan saat ini" Namun selama ini tidak pernah ada pen!elasan di bagian mana dari UU tersebut yang sudah tidak sesuai" Dilain pihak ada yang berpendapat bah.a UU No" 12 tahun 1872 hendaknya digunakan sebagai dasar bagi penyempurnaan Undang-Undang Ketenagalistrikan mengingat Undang-undang tersebut menga u sepenuhnya kepada UUD 18(2 adapun anggapan bah.a UU No" 1251872 tersebut dianggap monopolistik hal tersebut dinilai tidak benar karena +KUK dalam UU tersebut tidak pernah dinyatakan bah.a +-N merupakan satu-satunya +KUK untuk seluruh .ilayah 1ndonesia, sehingga kalau ter!adi perkembangan yang logis rasional dan realistis kemungkinan adanya +KUK yang lain masih tetap terbuka" Dengan demikian akan membuka peluang akan adanya persaingan antar +KUK" Namun demikian UU No" 1251872 memang perlu disempurnakan agar se!alan dengan UU No" 2051888 tentang :tonomi Daerah" Disamping itu konsep UU Ketenagalistrikan yang telah diusulkan enderung hanya sekedar modi%ikasi dari UU No" 2052002" :leh karena itu perlu keari%an didalam menyusun UU Keenergilistrikan antara lain dengan bertitik tolak dengan mempela!ari se ara seksama apa yang terkandung didalam UU No" 1251872 dan peraturan-peraturan pelaksanaannya dan di lain pihak melihat kepada UU No" 2052002 pada pasal-pasal yang tidak dibatalkan oleh MK serta tidak bertentangan dengan &mar Keputusan MK"/ +ada UU ketenagalistrikan yang baru , perlu diperhatikan dua Undang-undang yang telah berlaku yaitu UU no 2 Tahun 1888, tentang -arangan +raktek Monopoli dan persaingan Usaha serta UU no 7 tahun 1888 tentang +erlidungan

#upaya diperhatikan UU +erlindungan konsumen, UU :T:D&, UU +ersaingan usaha )#yai%ul* +ak &man akan memasukan kalimat daru UU &nti Monopoli +asal 22

13

Konsumen" Kedua Undang < undang ini belum mendasari UU No 12 Tahun 1872, sehingga perlu ada pasal pasal yang berkait pada kedua Undang-undang itu, yaitu' 1" Kaitan dengan praktek monopoli, perlu ada pasal perke ualian untuk +-N atau badan usaha lain sebagai pemain tunggal bidang Distribusi pada suatu area pelayanan tertentu 2" Kaitan dengan +erlindungan Konsumen, perlu ada pasal, yang menyatakan standar pelayanan minimum" %.+.%. Ke)a)( an Penga&aan Energi Lis!rik Kapasitas terpasang +embangkit Nasional pada tahun 200/ diperkirakan sekitar 22 @L diantaranya sekitar 124 listrik s.asta dan 774 kepunyaan +-N" %.+./. Perke)'angan Kon&isi Per)in!aan 4ers s Penga&aan Realita membuktikan bah.a permintaan !auh lebih tinggi dari prediksi-prediksi, tahun 1886-200(, .alaupun ter!adi krisis moneter pada tahun 1886" Kini banyak in,estor untuk industri menantikan perkembangan sistem tenaga listrik di tempattempat tertentu" Da%tar tunggu untuk mendapatkan sambungan tenaga listrik, sangat banyak di kota-kota propinsi" Ter!adinya giliran penggelapan, adalah akibat kepin angan antara permintaan dan pengadaan energi listrik TABEL # SARANA PEN5EDIAAN TENAGA LISTRIK NASIONAL6 Uraian +9M$&N@K1T +9M$&N@K1T +-N -1#TR1K #L&#T& 1UKU SARANA TRANSMISI668 SARANA TRANSMISI PLN - Transmisi T9T - Transmisi TT @&RDU 1NDUK - Kapasitas - Cumlah @ardu SARANA DISTRIBUSI SARANA DISTRIBUSI PLN - CTM 2//"/71,30 kms %77/ 2("/62,81 ML 21"203,// ML /"138,27 ML

/"306,31 kms 2("232, // kms 2/"(00,00 M;& 1"078,00 Unit

16

- CTR GARDU DISTRIBUSI - Kapasitas - Cumlah @ardu F Kompilasi dari data statistik +-N 200/

/1/"727,67 kms /0"222,22 M;& 2/0"7(1,00 Unit

%., Ke' ! 1an Energi Lis!rik Masa Men&a!ang Untuk mendapat gambaran tentang kebutuhan akan energi listrik masa mendatang, dapat dipakai proyeksi-proyeksi yang terdapat didalam RUKN 2002-2022 seperti pada tabel berikut'
Table 1. Rasio Elektrifikasi (%)

No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.

PROVINSI/DAERAH/WI A!AH NAD Sumut Sumbar Riau Sumatera Selatan, Jambi dan Ben !ulu "am#un Babel Batam Ja$a%Bali%&adura 'altim 'al(elten 'albar Suluten ) Sul(eltra N*B N** &alu!u dan &alu!u +tara ,a#ua Total I%&o%esia

"##$ 61 70 64 41 42 39 63 81 62 53 55 47 49 54 29 25 53 30 51

"#1# 76 84 81 52 56 60 78 100 71 75 66 65 57 57 36 32 73 37 69

"#1$ 85 96 95 60 70 80 90 100 85 94 79 81 68 61 45 42 91 48 76

"#"# 100 100 100 75 80 91 100 100 100 100 96 93 88 85 70 69 100 75 90

"#"$ 100 100 100 100 95 100 100 100 100 100 100 99 95 96 85 84 100 90 93

17

Tabel 2. Sasaran Penjualan Listrik PT PLN (Persero)4

Tahun Jawa-Bali (TWh) Rumah tangga Komersial Industri Publik 'uar Jawa-Bali (TWh) Rumah tangga Komersial Industri Publik Indonesia (TWh) Rumah tangga Komersial Industri Publik

2005 81 8 1! !" ! ( 11 ! $ 1 1( $( 1& $( "

2010 118 !# "$ $ !1 1# $ & 1"( "$ # &( 8

2015 1#" $# !8 8! " $% 8 8 % " #$ $" % 1(

2020 %% "8 & 1 ! & #1 $1 11 1 # !#( %% #! 1!" 1!

2025 !$" && %$ 181 # 1(( "# 1" 18 1( $$" 1 ! 1(% 1%% 1#

$erdasarkan buku statistik +-N 200(, captive po'er di selutuh 1ndonesia adalah sebesar 11"6// ML, baik sebagai apti,e murni ataupun adangan" Eapti,e ini pada umumnya mun ul karena ketidak mampuan +-N untuk memberikan pelayanan baik dalam kualitas maupun kapasitas dayanya, disamping pada hal tertentu bila mereka dapat membangkitkan listrik yang lebih murah dibandingkan dengan +-N" Di dalam RUKN tidak diperhitungkan tentang kebutuhan captive po'er"
Tabel '. (o)*osisi E%er+i Pri)er ,%t-k Pe)ba%+kit E%er+i Pri)er % Batubara % -a( % BB& % ,ana( Bumi % ./dr) % +ranium "##$ 39 30 22 3 7 0 "#1# 47 21 17 7 7 0 "#1$ 49 24 13 6 7 0 "#"# 55 20 7 4 3 11 "#"$ 54 19 6 3 3 15

#asaran pen!ualan +T" +-N )+ersero* nantinya ditambah pen!ualan oleh pihak lain )&bdul @a%ar ? #ai%ul*

18

PRA(IRAAN (E3,T,HAN 3E3AN INDONESIA


"A&,0RAN 00 % , ,RAIAN (E3,T,HAN PERT,53,HAN PROD,(SI 3E3AN P,N6A( (APASITAS TERPASAN4 (EXISTIN ) TOTA (APASITAS SISTE5 DA!A !AN4 DI3,T,H(AN (E(,RAN4AN/(E E3IHAN DA!A 4WH % 4WH 5W 5W 5W 5W 5W 1112$0 1112" "2#1/ "21.$ ".1"1 11$. "##$ 1#'/0. "##. 111$." /.$ 1"/1/' "1'$2 "2#01 "01." "00'0 ./$ "##/ 1"#"2/ /.0 1'/"'1 ""1#" "'012 "1/.2 '#1'/ 11/' "##0 1"10'" 0.# 120#./ "22'" "'/01 '112" '"1$0 1#1$ "##1 12#'21 0.1 1$112' ".'/$ "'/.1 '20#$ '$$12 /01 "#1# 1$"101 0.2 1/''22 "0$.0 "'/$/ '/11$ '021. $#1 "#11 1.2.#1 0." 10/''1 '#$2# "'/2. 211/. 2##22 711'' "#1" 1/0#'1 0." "#"$1# '"111 "'$20 2'$$" 2'"0" 7"/# "#1' 11"$01 0." 1/1$2$ ".201 "'"$. 2.2/# 2..1# ""# "#12 "#0"0/ 0." "'$#.1 '0"2" "'1$" 2120/ $##0. $11 "#1$ ""$"11 0." "$2"#/ 21'#1 "'#$" $'1'" $2#0" 1$#

PRA(IRAAN (E3,T,HAN 3E3AN INDONESIA


"A&,0RAN 00 % , "an1utan ,RAIAN (E3,T,HAN PERT,53,HAN PROD,(SI 3E3AN P,N6A( (APASITAS TERPASAN4 (EXISTIN ) TOTA (APASITAS SISTE5 DA!A !AN4 DI3,T,H(AN (E(,RAN4AN/(E E3IHAN DA!A 4WH % 4WH 5W 5W 5W 5W 5W "#1. "2'2.# 0.1 "/2/"2 2212' ""'.# $2.1# $$$'1 021 "#1/ ".1/0' /.$ "1$$2/ 2/2#' "1.01 $//$1 $1/#' 112' "#10 "0#120 /.' '1/'2# $#0#/ "1#'1 .'1#1 .2#$1 1$1 "#11 '#11/2 /." '2#'$$ $2'1/ "#2#0 .0.0" .0..1 7"1 "#"# '"""/0 /.# '.2'0$ $0110 11/1$ /'21$ /'"'' 710" "#"1 '22/1. /.# '0111$ .1201 11"#" /'011 /.1'# ""'1 "#"" '.0$00 ..1 21/1". .$..2 10."$ //#1$ 012#2 2'#1 "#"' '12#1. ..1 22.1"$ /#11$ 10#./ 0"1$. 0/#". 20.1 "#"2 2"11'/ ..1 2//#/' /20$1 1/$"$ 0/2"2 1'#". $.#" "#"$ 2$#1#1 ..1 $1#12" /11"# 1.111 1'"21 112'0 .11#

20

Tabel $. (eb-t-8a% Da%a I%9estasi Sara%a Pe%:e&iaa% Te%a+a istrik Ta8-% "##$ s.&. "#"$ Sara%a ,emban !it Jarin an *ran(mi(i -ardu 0ndu! *)tal 23 Jarin an *e an an &enen a4 Jarin an *e an an Renda4 *ra5) Di(tribu(i *)tal 23 ;A5A I 104.805 1.329 750 2.079 1.764,6 741,2 1.493,8 3.999,6 -ar ;A5A I 20.826 6.332 330 6.662 521,34 294,52 282,01 1.097,87 dalam 1uta +SD Total 125.631 7.661 1.080 8.741 2.285,94 1.035,72 1.775,81 5.097,47

)atatan* )+ Transmisi dan ,istribusi han-a sam.ai tahun (1"

%.2 U(a-a )en9a(ai :se'esar-'esar ke)ak) ran rak-a!; &engan )engen&a$ikan sisnas keenergi$is!rikan %.2.# Usa1a ke!enaga$is!rikan #ebagaimana disebutkan diatas sistem nasional Keenergilistrikan .a!ib dikuasai Negara" Namun demikian UUD 18(2 sama sekali tidak melarang pihak s.asta maupun perorangan untuk ikut serta dalam kegiatan-kegiatan tertentu dari suatu sistem nasional keenergilistrikan" $ahkan dalam keadaan tertentu, konstitusi !ustru memerintahkan penyelenggaraan Negara untuk melibatkan mereka guna memberikan dukungan dan memastikan sistem keenergilistrikan 1ndonesia dapat ber!alan lan ar" #ehingga larangan terhadap s.asta maupun perorangan hanya berlaku dalam konteks penguasaan sistem ketenagalistrikan 0al ini !uga berlaku bagi kompetisi diantara pelaku usaha se!auh kompetisi itu tidak meniadakan penguasaan atas sistem keenergilistrikan" #ebagaimana telah disebutkan diatas penguasaan oleh Negara terhadap sistem keenergilistrikan men akup kekuasaan untuk mengatur, mengurus, mengelola dan menga.asi" &papun bentuk penguasaan oleh negara, semua upaya harus men apai kemakmuran rakyat semaksimal-maksimalnya" Didalam men ari bentuk makna penguasaan oleh negara itu, +asal //, ayat 2 harus !uga dipertemukan dengan makna +asal //, ayat (" #e 1" 2" /" (" ara umum ada ( bentuk industri energi-listrik, yaitu ' Monopoli Kompetisi terbatas pada sisi pembangkit Kompetisi dengan !umlah urah energi Kompetisi liberal atau sering disebut multi buyer multi seller

Melihat kepada rumusan pada pasal // UUD 18(2 tersebut diatas maka se ara teknis dari ( bentuk industri energi listrik tersebut diatas yang sesuai adalah 21

kompetisi terbatas pada sisi pembangkit atau disebut sebagai kompetisi sebatas #ingle $uyer" Model atau tata ara kompetisi #ingle $uyer tergantung pada sistem keenergilistrikannya" #alah satu ontoh adalah pengadaan pembangkit melalui tender didasarkan pada data-data keadaan sistem keenergilistrikan yang ada" +engadaan dapat !uga dilakukan pada sistem keenergilistrikan didaerah terpen il atau belum berkembang apabila +KUK tidak sanggup melistriki daerah tersebut )the right o% %irst re%usal*" #ebagaimana dinyatakan dalam &mar Keputusan MK yang berdasarkan pengalaman empiris yang ter!adi di berbagai negara berpendapat bah.a sistem Unbundling dalam restrukturisasi usaha listrik !ustru tidak menguntungkan dan tidak selalu e%isien dan malah men!adi beban berat bagi negara sehingga oleh karenanya mahkamah berpendapat bah.a hal tersebut bertentangan dengan UUD 18(2" :leh karena itu >Unbundling>2 dinilai lebih tepat dalam konteks upaya untuk melistriki se ara merata diberbagai .ilayah 1ndonesia dan di berbagai tingkatan daya beli masyarakat yang sangat berbeda, yang akan diuraikan lebih !elas pada paragra%-paragra% berikutnya " )Masukan dari pak &nton ' 1stilah =Unbundling>' Untuk istilah MunbundlingM kami sarankan diganti dengan Mpemisahan kegiatan usaha )ketenagalistrikan*M" Unbundling bukan dimaksud meme ah-belah perusahaan" Diambil sisi positipnya, unbundling dimaksud memisah-misahkan kegiatan usaha sehingga perusahaan lebih e%isien, dinamis )e%ekti%* dan berdaya saing"* +eta geogra%i, peta politik, peta sosial ekonomi dan tingkat perkembangan sistem tenaga listrik yang berbeda-beda, harus men!adi hal-hal yang sangat perlu diperhatikan" #e ara geogra%is, 1ndonesia terdiri dari pulau-pulau besar dan ribuan pulaupulau ke il )sekitar 16"000 pulau-pulau*, maka tidak mungkin bah.a sistem tenaga listrik merupakan satu sistem tenaga listrik yang berinterkoneksi dengan sistem di pulau-pulau ke il" Realitanya akan terdapat beberapa sistem yang ultra besar dan beberapa sistem ke il, sangat ke il dan mikro ke il" Dengan demikian bentuk mana!emen industri tenaga listriknya dapat beragam bentuknya" Tuntutan keputusan politik dapat berbeda beda di daerah dan tingkat sosial ekonomi yang berbeda-beda pula" Kemampuan masyarakat untuk membeli dan meman%aatkan berbeda-beda, tetapi tuntutan akan mendapatkan energi listrik semakin tinggi" Tuntutan masyarakat akan pelestarian lingkungan hidup semakin tinggi, karena makin relati% sempit daerah pemukiman sebagai akibat pertambahan penduduk yang tak dapat dibendung" Dengan demikian pengadaan energi listrik dengan teknologi berkelan!utan dan ramah lingkungan, merupakan langkah pembangunan yang harus dilakukan, .alaupun biaya per satuan energi lebih tinggi" &rtinya pengadaan energi listrik yang ramah lingkungan atau energi terbarukan, harus disubsidi, yang untuk itu harus di ari sumber subsidi"

+engganti istilah unbundling tanyakan pada +ak &nton

22

Didalam men apai kemakmuran rakyat sebesar-besarnya, selain upaya mana!emen pengadaan energi listrik, harus di ari terobosan-terobosan, yang antara lain pendekatan teknis dan memoti,asi partisipasi masyarakat" %.2.% Peran S<as!a &a$a) sis!e) ke!enaga$is!rikan #ebagaimana telah diuraikan di depan, se!alan dengan ulasan MK mengenai peran s.asta dalam kerangka Undang Undang Dasar (2 adalah sangat besar se!auh tidak menghilangkan penguasaan negara atas sistim nasional ketenagalistrikan" +eran s.asta dapat berupa kegiatan < kegiatan penun!ang seperti misalnya' konsultasi, 9ngineering, +ro urement dan Eonstru tion serta pengoperasian dan sebagainya, yang dapat dilakukan sesuai aturan < aturan umum yang ada" Disamping itu peran s.asta dapat berupa kegiatan produksi dan transaksi dalam sistem ketenagalistrikan" Namun karena kegiatan produksi dan transaksi dalam sistem ketenagalistrikan ini mempunyai pola dan iri tersendiri dalam penyelenggaraannya maka dipandang perlu untuk menyampaikan uraian sebagaimana tersebut dalam bab berikut" %.2./ Ko)(e!isi &i 'i&ang ke!enaga$is!rikan Pro& ksi &an Transaksi &a$a) sis!e)

1" Umum Tenaga listrik dipandang dari segi barang produksi yang di!ual kepada masyarakat, mempunyai kekhususan atau keunikan yang tidak dapat dipersamakan dengan barang produksi lainnya, terutama kalau dibi arakan kerangka persaingannya dalam proses pen!ualannya" Dengan pemahaman yang diperoleh, diharapkan adanya pengertian mengapa kompetisi dalam transaksi tenaga listrik sama sekali tidak dapat dianggap semudah atau sesederhana seperti memperlakukan komoditi lainnya sehingga tidak lagi memikirkan gagasan kompetisi melalui agen pen!ualan sebagai pihak ketiga yang dapat merugikan masyarakat dan +-N yang !ustru berkepentingan" Dalam penya!iannya, penulis meru!uk kepada tiga landasan %alsa%ah dan pemikiran yang diambil dari ' a" U"U"D"18(2 pasal //" b" &mar keputusan Mahkamah Konstitusi mengenai pembatalan U"U" no 2052000 tgl" 1 Desember 200(" " =+aradigma pengembangan sektor ketenagalistrikan= yang disusun oleh 1katan Keluarga +ensiunan -istrik Negara ) 1K+-N *" " 2" Kompetisi yang berhubungan dengan pelanggan" a" Tenaga listrik adalah komoditi melalui suatu kegiatan yang dirangkai dengan suatu proses produk yang disalurkan kepada transaksi" dalam arti bah.a ia diproduksi dia.ali dengan suatu in,estasi teknologi tinggi sampai men!adi pemakai5pengguna, melalui suatu

2/

b" Namun, terdapat perbedaan yang amat prinsipil antara tenaga listrik dan barang produksi yang laBim dikenal di pasaran untuk diperdagangkan" " Di pandang dari sudut permintaan dan pena.aran, antara pasokan dan kebutuhan, tenaga listrik memiliki si%at tersendiri yang amat berbeda dari =barang dagangan> dalam konteks pemasarannya, sehingga memerlukan suatu ara- ara tersendiri untuk dapatnya tenaga listrik sampai kepada pengguna5peman%aat" d" Eiri khusus tenaga listrik dari segi pendistribusiannya adalah ' 1* Tenaga listrik tidak dapat disimpan atau digudangkan dalam rangka perdagangannya dan pemasarannya, suatu keadaan yang diperlukan dalam mengatur harga !ika orang berbi ara soal kompetisi 2* Tenaga listrik didistribusikan melalui sarana !aringan yang se ara %ungsional bersi%at monopolistik sehingga terdapat keterbatasan dan kendala !ika seseorang harus menentukan pilihan" Kalau barang dapat disalurkan dengan menggunakan transportasi darat, laut, udara, atau apapun /* Tenaga listrik di produksi se ara bersamaan .aktu dengan saat ia dikomsumsi, sehingga adangan untuk kestabilan pasokan tergantung dari keandalan sistem sesaat, se ara keseluruhan, yaitu ke ukupan tenaga listrik, %rekuensi dan tegangannya (* +ada gilirannya, hal tersebut pada butir /*, yang merupakan proses %isika dan aplikasi teknologi tinggi berpengaruh atas mutu barang dagangan berupa tenaga listrik yang men!adi dasar ditolak atau di terimanya barang" 2* $arang dagangan bermutu rendah dapat ditolak se ara kasat tetapi tenaga listrik yang tidak memenuhi syarat mau diapakanG Dikaitkan dengan .a ana kompetisi di u!ung sistem ketenagalistrikan yaitu dimana !ual-beli diatur dan dilaksanakan, %aktor mutu ini akan menambah masalah dalam pelaksanaannya karena agen pen!ualan bukanlah yang bertanggung !a.ab terhadap mutu" Konsumen tidak mempunyai pilihan lain ke uali memilih harga yang lebih rendah" Di samping itu tenaga listrik tidak mempunyai padanan berupa =barang lain> yang dapat ber%ungsi sama mudah, bersih, dan nyaman dalam peman%aatannya" Tulisan dalam butir 1* < 2* di atas adalah aspek teknis dan dagang se ara umum dan praktis e" Cika gagasan kompetisi tenaga listrik hendak dilaksanakan, maka di 1ndonesia masalahnya men!adi berat karena keberhasilannya amat tergantung dari lingkungan masyarakat dan akhirnya lingkungan negara, dimana praktek tersebut di terapkan" Terlebih !ika diingat bah.a mekanisme kompetisi yang melibatkan pelanggan5konsumen adalah suatu bentuk rekayasa yang amat rentan terhadap seluruh pemasukan +-N dari pen!ualan tenaga listrik melalui agen pen!ualan yang non-+-NH para agen pen!ualan bersaing mena.arkan harga per kLh kepada konsumen diatas harga yang telah di tetapkan oleh +-N" +enetapan terlalu rendah akan merugikan +-N sehingga ke.aspadaan pihak penga.as harus benar-benar 2(

e%ekti%" +enegakan hukum yang masih amat lemah di barengi dengan kondisi budaya .arga saat ini yang tidak kondusi% dapat menghambat ash%lo. +-N" %" Dengan demikian +-N akan berada dalam situasi yang amat mengha.atirkan dari sisi pemasukan karena para agen pen!ualan akan mudah melakukan hal-hal yang tidak bertanggung-!a.ab sedangkan hukum dalam keadaan lemah untuk menghadapinya" #aat ini 1ndonesia belumlah layak ber%ikir kearah hal yang demikian itu" 0al tersebut diatas tidak membi arakan suatu kompetisi =.arung nasi> seperti kompetisi dalam pen!ualan sepatu, odol, bahkan sepeda motor dan mobil sekalipun yang semuanya mempunyai kesamaan !ika berbi ara soal pemasaran, transaksi dan kompetisinya g" Disini kita sedang membahas kompleksitas suatu kompetisi di u!ung proses produksinya, melibatkan agen-agen pen!ualan yang ber!umlah banyak, tetapi yang oleh proses kompetisi akan dapat berguguran dan !umlahnya menyusut sampai titik yang dapat melemahkan posisi pelanggan hingga akhirnya di suatu daerah konsumen yang luas dapat ter!adi monopoli yang baru" Keadaan akan men!adi semakin tidak menguntungkan pelanggan maupun +-N, karena si%at agen pen!ualan biasanya adalah = pen ari untung semata>, seperti telah ter!adi di berberapa negara yang masih belum teratur seperti di &merika -atin h" Dengan modal in,estasi dan modal ker!a yang ke il, agen-agen itu enderung bersikap kurang memiliki tanggung !a.ab sosial yang diperlukan" Dengan pengalaman yang belum dimilikinya agen pen!ualan akan dapat men!adi bumerang di sisi komersial sistem ketenagalistrikan dan bagi yang mendambakan pasokan yang lan ar, ter!angkau dan aman" i" +-N pun belum mempunyai pengalaman bagaimana menetapkan kriteriakriteria pemberian i!in kepada suatu agen" Maka dapat ter!adi +-N akan mengalami keadaan 4 cash inflo' at the mercy of agency5s good conduct6 karena kelemahan +-N sendiri" &pakah akan dibangun kembali hubungan yang telah ada antara +-N dan $&NK dalam melayani pelanggan melalui =7lectronic $ayment 8et'ork 4 yang sudah mulai ber!alan dengan baik" !" #istem tersebut mempunyai kemampuan penga.asan dan menyusun konsolidasi sesaat berdasar =on+line real9time financial electronic data interchange6" $agaimana kiranya posisi agen pen!ualan sebagai pendatang baru dalam sistem tersebut, apakah harus merubah so%t.are dan hard.areG Ter!adi suatu tambahan rangkaian stake-holder yang tidak perlu dalam kegiatan pendistribusian tenaga listrik se ara baru ini dimana agen < agen pen!ualan tidak menghasilkan suatu nilai tambah melainkan mengambil bagian dari margin +-N yang ada" $esarnya margin ini dapat men!adi sumber kerugian bagi +-N !ika tidak diatur se ara baik dan tertib" k" Kini banyak =pola restrukturisasi> ketenagalistrikan yang disodorkan oleh orang-orang =pintar dan kuasa> dari lembaga keuangan luar negeri kepada banyak negara berkembang tanpa di pilah-pilah perbedaan dan latar 22

belakang dari negara yang bersangkutan )model template*" Marilah kita ka!i hal tersebut dengan penuh keari%an dan kenegara.anan bagi keselamatan 1ndonesia, bukan menerimanya tanpa reser,e" Kiranya baik untuk bangsa indonesia untuk tidak berpretensi bah.a negara dan .arganya telah berada ditahapan yang serba tertib dan aman /" Kompetisi dalam sistem ketenagalistrikan a" #elan!utnya di dalam butir /" ini akan di paparkan suatu bentuk kompetisi yang tidak berinteraksi dengan masyarakat pelanggan" Kompetisi sema am ini adalah kompetisi di dalam sistem !aringan listrik dengan maksud untuk memperoleh harga pokok pen!ualan )0++* pembangkit yang terendah yang dapat dihasilkan dari interkoneksi pembangkit-pembangkit yang beroperasi mengikuti aturan-aturan dan syarat-syarat yang disusun se!ak dari a.al peren anaannya" b" Untuk menguraikan lebih lan!ut mekanisme kompetisi dalam pola Single+ buyer6 dapat di!elaskan hal-hal sebagai berikut ' 1* #etiap pembangkit mengikat harga kepada sistem ketenagalistrikan untuk !angka .aktu tertentu se ara berkala" 0arga ini adalah harga berdasarkan lelang terbatas atau lelang umum yang spesi%ikasinya memuat se ara terbuka )transparan* semua %aktor yang dapat mempengaruhi harga pena.aran berdasarkan = cost recovery6 )ternasuk margin* sehingga in,estor berani dan sanggup menga!ukan harga !ual dititik pembangkit" 0arga ini diikat untuk suatu .aktu tertentu dan dapat disesuaikan se ara berkala, )misalnya mingguan atau bulanan* meskipun kontraknya berlaku untuk !angka pan!ang" 1nilah dasar-dasar persaingan antar pembangkit dimana masing-masing berlomba meningkatkan dan 5 atau mempertahankan e%isiensi setinggitingginya supaya tetap memperoleh !atah #share. kLh dari sistem ketenagalistrikan yang prakteknya diatur oleh +engatur $eban +KUK di ba.ah penga.asan yang independen" 2* Didalam kontrak in,estor )dapat terdiri dari modal gabungan antara +KUK dan s.asta* tidak diberi !aminan yang mengikat ) ontra tual guarantee* seperti ditetapkannya suatu apa ity-%a tor tertentu bagi pembangkit atau 4 take or pay clause6 karena hal ini bertentangan dengan prinsip persaingan" Cadi seperti laBimnya suatu usaha komersial, in,estor akan menanggung =risiko yang diperhitungkan>" Untuk meminimumkan risiko tersebut, pengelolaan +engatur-$eban harus terbuka bagi siapapun agar setiap saat menggelar semua %aktor yang berpengaruh atas pen!atahan pansa kLh dalam sistem" Dalam =least ost de,elopment plan>, prakteknya risiko tersebut tidak akan pernah ter!adi kalau pengatur beban membuat proyeksi pola operasi dengan baik dan ermat dari .aktu-ke.aktu se ara berkala, asalkan tidak ada hal-hal yang menyimpang dalam kurun .aktu yang diproyeksikan misalnya gangguan hilangnya beban di!aringan untuk .aktu yang lama, atau ter!adi krisis ekonomi yang pan!ang /* Cadi pada kenyataannya sistem ketenagalistrikan akan menghasilkan da%tar peringkat pembangkit-pembangkit berdasarkan harga yang 23

berlaku selama periode yang ditetapkan sebagaimana telah di sebutkan diatas, yang laBim di sebut =merit-order>H !adi merit-order merupakan kun i untuk terlaksananya keadilan untuk mengatur pasar kLh kepada masing-masing pembangkit ' pembangkit dengan harga terendah = masuk pertama kali> kedalam sistem melayani kebutuhan kLh se!umlah yang di perintahkan oleh +engatur $eban atau sesuai kemampuannya" +embangkit dengan harga terendah berikutnya tiba gilirannya untuk memperoleh pangsa kLh dan begitu seterusnya" Dengan demikian harga tertinggi memperoleh !atah pada saat-saat beban pun ak" (* Namun dalam prakteknya tidak sesederhana ini men!alankan sistem semata-mata mengikuti =merit-order>" &danya +-T& dengan kemampuan kLh pertahun yang terbatas demi men!aga kesetabilan sistem dan untuk memperoleh optimalisasi harga !ual, pedoman =meritorder> tidak dapat sepenuhnya di terapkan" Dalam kompetisi pihak in,estor harus tunduk sepenuhnya kepada perintah +engatur $eban yang berpedoman men apai kestabilan sistem sebagai prioritas pertama, kesemuanya mengikuti aturan tertentu se ara terbuka" &danya spinning reser,e yang ukup akan men iptakan %leksibilitas dalam men!aga kestabilan dan sekaligus memberikan bagi +engatur-$eban mengatur kompetisi, dan men!aga =se urity o% supplay>" Unit-unit ini tidak ikut berkompetisi, tetapi !ustru untuk memungkinkan kompetisi berlangsung stabil" Unit-unit ini harus memperoleh kompensasi dari sistem atas kerugiannya beroperasi se ara =partial loading>" +embangkit sema am ini sebaiknya men!adi milik +KUK, meskipun dapat !uga dimiliki s.asta" 2* Cadi pada hakekatnya kompetisi dibidang pembangkit adalah suatu operasi pembangkit-pembangkit melalui !aringan interkoneksi, berlomba menyalurkan produksinya dengan harganya yang terendah untuk memenuhi permintaan" Kenaikan beban sistem !aringan yang ter!adi sesuai dengan proyeksi yang sudah dibuat se ara berkala )tahunan*, akan lebih men!amin bah.a pembangkit yang pada a.alnya masuk kedalam sistem melalui tender akan selalu memperoleh pangsa kLh yang men!amin ost-re o,ery" Demikian pula %aktor-beban sistem yang baik akan memantapkan peluang pembangkit untuk memperoleh pengembalian modal plus keuntungan )gbr"1*, karena meningkatnya produkti,itas asset" Makin banyak pembangkit berkompetisi, makin berat usaha untuk tetap berada dalam koridor keekonomian masingmasing pembangkit" 0al ini dapat diatasi oleh +engatur $eban5+KUK misalnya dengan menetapkan harga !ual sistem yang menarik pabrikpabrik besar yang men!alankan pembangkitnya sendiri )+1UK#* akan mau pindah ke!aringan,asal beban pun ak sistem tidak naik" 1ni merupakan suatu ge!ala yang sehat bagi sistem ketenagalistrikan !ika benar-benar dapat ter!adi" Cadi pembangkit sendiri ) apti,e po.er* akan men!adi pembangkit adangan pabrik kalau ada gangguan !aringan, atau kalau ter!adi krisis tenaga listrik )gbr"2*" Tetapi di 1ndonesia, karena kekurangan dana in,estasi, peman%aatan apti,e po.er men!adi suatu solusi alternati% yang penting dimana interkoneksinya dengan !aringan harus disiapkan pada saatnya"

26

"

Kompetisi sema am inilah yang dapat diterima oleh Mahkamah Kontitusi karena ke!adian tersebut merupakan suatu kegiatan intern sistem ketenagalistrikan dalam usaha meningkatkan e%isiensi" 0arga = ostre o,ery> mengikat untuk !angka .aktu tertentu, disesuaikan mengikuti perubahan harga unsur-unsur produksi se ara berkala sesuai kesepakatan, misalnya energi primer, nilai ,alas, in%lasi ataupun perobahan lingkungan alam yang dapat menyebabkan %luktuasi pembangkit, yang menyebabkan %luktuasi harga" Unsur biaya produksi terbesar adalah biaya pembangkit yang dapat men apai antara 30 < 60 4, men akup biaya penyusutan dan harga energi primer" $iaya ini harus di usahakan serendah mungkin, sehingga berpengaruh positi% terhadap penetapan tari% dasar listrik )TD-*" 1nilah praktek kompetisi =single buyer>" Tetapi ada se!umlah syarat yang harus dipenuhi agar kompetisi single buyer dapat ber!alan dengan baik dan adil untuk dapat dipertanggung !a.abkan" 1* 0arga pokok pen!ualan sisi pembangkit telah berada ditingkat keekonomiannya 2* +asokan harus selalu berada di atas permintaan )gbr"/*" /* Tiada hambatan dalam !aringan )bottlene k*" (* Kesiapan perangkat lunak dan keras" 2* Kualitas listrik yang sesuai dari segi keandalan, %rekuensi dan tegangan" 3* Ketersediaan peraturan dan syarat-syarat bagi pengadaan dan pengoperasian pembangkit baru dalam rangka kompetisi yang terbuka" 6* Didalam kontrak tiada pembangkit yang sudah ditetapkan %a torkapasitasnya" 7* :rganisasi dan #DM yang diperlukan sudah dipersiapkan" Cadi kompetisi dipembangkitan mengenal pula perbedaan antara komoditi listrik dengan komoditi barang lainnya yang dapat diperoleh dipasaran se ara bebas"

d"

e"

(" 0al-hal yang men!adi perhatian Dengan uraian diatas larangan oleh Mahkamah Kontitusi !elas hanya berlaku untuk kompetisi dibidang e eran )retail* untuk men egah masyarakat memperoleh perlakuan yang tidak sesuai dengan kriteria =memenuhi kepentingan ha!at hidup orang banyak>" Disamping itu praktek retail dapat menempatkan +-N kedalam posisi yang lemah dari sisi kelan aran pemasukan" #ebaliknya kompetisi di pembangkitan akan menghasilkan harga pokok produksi listrik ) ost re o,ery* yang serendah mungkin yang akan berpengaruh baik terhadap tari% dasar listrik" Dengan demikian TD- akan dapat menampung %luktuasi keekonomian 0++ pembangkit dari suatu periode keperiode berikutnya se ara berkala" Demikianlah mekanisme yang melandasi kompetisi pembangkit yang melayani suatu !aringan sistem ketenagalistrikan se ara bersaing dengan ara 27

meningkatkan kemudian mempertahankan e%isiensi yang optimal se ara terusmenerus" Disisi lain kemungkinan ter!adinya suatu lon!akan harga pembangkitan dapat di egah oleh ap-pri e, yang tidak boleh dilampaui tetapi men!amin ost-re o,ery, yang ter!adi !ika adangan sudah mendekati marginal atau dalam situasi krisis pasokan" Dalam alam liberal ap-pri e tidak dikenal, karena dianggap bertentangan dengan prinsip kompetisi murni5bebas, yang berlangsung tanpa kendali, dimana seolah listrik dipandang tidak ber%ungsi melayani masyarakat dan perekonomian negara, ) krisis listrik Eali%ornia th" 2001* tetapi sebagai komoditi dagang semata" Kiranya bangsa 1ndonesia tidak demikian adanya, karena bangsa 1ndonesia menganut %aham =kebersamaan dan kemitraan> sesuai dengan amanat U"U"D" 18(2 pasal // ayat (" %.= Penge$o)(okan )as-araka! &i$i1a! &ari ke)a)( an 'e$i energi $is!rik +enduduk atau masyarakat 1ndonesia dapat dibagi atas / kelompok dilihat dari keenergilistrikan, yaitu ' 1" Kelompok Nir 9nergi -istrik )N9-* Kelompok masyarakat yang belum mempunyai akses ke energi listrik, karena dipemukimannya belum ada pembangkit energi tenaga listrik atau pemukimannya belum bisa di apai oleh !aringan tenaga listrik" 2" Kelompok +enerima #ubsidi )+#9N* Kelompok yang telah mempunyai akses ke sistem tenaga lsitrik, tetapi yang mempunyai kemampuan beli energi listrik diba.ah harga produksi listrik" Kelompok ini harus disubsidi" /" Kelompok Mandiri 9nergi -istrik )M9-* Kelompok masyarakat Mandiri 9nergi -istrik merupakan kelompok yang mampu membayar tenaga listrik pada harga keekonomiannya baik untuk kebutuhan rumahtangga, kegiatan komunitas maupun kegiatan ekonomi +emahaman ketiga kelompok masyarakat energi listrik diatas, berbeda satu sama lain' o Kelompok N9- memahami energi listrik adalah merupakan in%rastruktur yang harus direalisasikan se epat mungkin, agar mereka !uga ikut berpartisipasi dalam proses pembangunan nasional serta ikut merasakan hasil pembangunan nasional itu" o Kelompok +#9N memahami energi listrik sebagai in%rastruktur yang diperlukan sehari-hari, dengan kuantitas yang ukup dan dengan harga yang dapat di!angkau mereka" o Kelompok M9- memahami energi listrik itu sebagai komoditi, yang harus ter!amin kuantitas, kualitas serta keandalannya, agar mereka dapat berkontribusi dalam pembangunan nasional serta menikmati kom%ortabilitas energi listrik itu didalam kegiatan sehari-hari" 28

9kspektasi ketiga kelompok masyarakat itu diupayakan untuk dipenuhi +emerintah dalam rangka men apai >sebesar-besar kemakmuran rakyat> se ara adil dan merata" %.0 H ' ngan an!ara ke)a)( an 'e$i3 1arga keekono)ian energi $is!rik &an (en&a(a!an (er ka(i!a. +embangunan sistem tenaga listrik yang memproduksi energi listrik memerlukan in,estasi" 1n,estasi ini harus dapat dikembalikan oleh pelanggan untuk dapat memperluas sistem tenaga listrik" +emerintah harus menyediakan dana in,estasi yang ukup besar se ara teren ana baik, dengan harapan bah.a output dari in,estasi itu terlihat pada peningkatan ekonomi rakyat, yang kemudian +emerintah mendapat peningkatan pendapatan Negara melalui pa!ak atau berupa +N$+ )+endapatan Negara $ukan +a!ak*" Dengan meningkatnya ekonomi rakyat, diharapkan kemampuan beli energi listrik makin meningkat pula, sampai pada kondisi kemampuan beli itu dapat sama atau melampaui harga produksi, malah melampaui harga keekonomian energi listrik di daerahnya, dimana harga keekonomian adalah harga produksi tambah margin keuntungan" Di dalam diagram di ba.ah ini, diilustrasikan dinamika !umlah ketiga kelompok itu dengan meningkatnya pendapatan per kapita" Diharapkan kelompok N9- dan +#9- semakin menurun disemua daerah, sampai semua tergolong kelompok M9-" Dalam kondisi terakhir ini maka industri energi listrik dapat dikatakan industri yang berorientasi pada pasar"
Ke ma mp ua n bel i da n Ha rga Ek on om is Rp / Kw H

/#% T71# T7$ T T<$ T<$

2$% T

'$% T<$

"#% T<1#

1#% T<1$ Jumlah Kelompok NiEL,PSEL,MEL

Nir Energi Listrik N!EL" T<1# T<1$ Penerima Subsidi Energi Listrik PSEL" Mandiri Energi Listrik MEL"

/0

Rp# / Kapita Pendapatan per Kapita untuk masing$ daerah

Gambar 3: Hubungan Pendapatan Per Kapita dan distribusi kemampuan beli dari 3 kelompok masyarakat %.* A$!erna!if (a-a (enge)'angan keenergi$is!rikan nasiona$ %.*.# Peranan energi $is!rik &a$a) kegia!an ekono)i +emerintah harus menyediakan dana untuk in,estasi di daerah yang belum terlistriki, yang dibarengi dengan kegiatan pembinaan masyarakat itu untuk meningkatkan peran produkti,itasnya dalam ekonomi rakyat" Dengan demikian kemampuan beli masyarakat akan makin meningkat, .alaupun pada a.alnya kemampuan beli itu rendah" Untuk elektri%ikasi negeri memang harus tersedia dana, dana itu harus dapat terkumpul dari pa!ak dan +N$+" %.*.% Proses Peningka!an ke)a)( an 'e$i energi $is!rik Dipahami bah.a .arga negara 1ndonesia yang berhak mendapatkan tenaga listrik bermukim dalam rentang .ilayah yang sangat luas, dari #abang sampai Merauke dalam negara kepulauan dengan lautnya yang sangat luas, dalam pulau besar dan pulau-pulau ke il yang terpen il dan sebagian masih terisolasi" Meskipun lokasi tempat tinggal setiap .arga negara yang berhak mendapatkan listrik itu satu sama lain terpen ar !auh, namun konstitusi !uga menegaskan bah.a semuanya berada dalam Negara Kesatuan" #ementara itu pada saat ini baru 264 penduduk 1ndonesia menikmati tenaga listrik, sedangkan (/4 belum menikmati tenaga listrik, dimana sebagian dari mereka mempunyai daya beli yang sangat rendah yang se!alan dengan konstitusi mereka berhak untuk mendapatkan akses pada tenaga listrik" Di sisi lain mereka yang telah menikmati tenaga listrik bahkan sebagian dari mereka baik perorangan, bisnis maupun industri menikmati subsidi tari% tenaga listrik" Di lain pihak untuk meningkatkan rasio elektri%ikasi khususnya melistriki mereka yang mempunyai daya beli rendah, diperlukan subsidi dimana subsidi harus tepat sasaran" Untuk dapat memberi subsidi se ara tepat sasaran, diperlukan in%ormasi yang akurat mengenai nama dan tempat, pendapatan5bulan dari masing-masing keluarga" Dalam rangka itu diperlukan in%ormasi tahunan yang lengkap, rin i yang didapat melalui registrasi kependudukan" Registrasi kependudukan itu harus dilakukan +emda Kabupaten5Kota diba.ah koordinasi Mendagri" /1

%.*./

Penanganan K1 s s n! k )eningka!kan ke)a)( an 'e$i energi $is!rik 2 Untuk mengembangkan keenergilistrikan di daerah yang belum terlistriki dan di daerah terlistriki, tetapi kemampuan belinya masih rendah, diperlukan satu $UMN, dalam bentuk +9RUM" +9RUM itu harus beker!a se ara e%ekti% dan e%isien atas biaya pembangunan dan biaya operasional dari +emerintah" +9RUM tersebut mempunyai tugas antara lain ' 1" Melayani kelompok masyarakat yang mempunyai kemampuan beli yang lebih rendah dari biaya produksi energi listrik 2" Melistriki daerah yang belum ada tenaga listrik /" Membina kelompok masyarakat +#9- supaya kemampuan beli energi listrik makin menigkat dari .aktu ke .aktu (" Mendorong kesadaran masyarakat dalam hemat energi dan peman%aatan energi yang produkti% 2" Membantu pemerintah pusat dan daerah untuk menyusun RUKD dan RUKN 3" Dan melaksanakan kegiatan lain yang ditugaskan +emerintah sesuai amanat masing-masing

%.*.+

S 'si&i si$ang n! k rea$isasi :Lis!rik n! k Se) a; #ubsidi hendaknya tidak lagi diberikan kepada komoditas )harga tenaga listrik*, namun diberikan langsung kepada anggota masyarakat yang memerlukannya" +ada dasarnya seluruh subsidi di sektor ketenagalistrikan akan dihapus se ara bertahap, yaitu apabila kriteria-kriteria pengapusan subsidi di daerah tertentu atau se ara nasional telah terpenuhi " Kriteria tersebut antara lain adalah' o Target 804 elektri%ikasi 1ndonesia telah terpenuhi o Masyarakat telah mampu membayar listrik diatas harga keekonomiannya o &danya program khusus yang mampu menekan harga listrik di daerah terpen il5pedesaan sehingga masyarakat mampu membeli listrik tanpa disubsidi #adanya soft loan" pemanfaatan peralatan yang sudah didepresiasi penuh" nilai pemanfaatan listrik diatas harga pokok pen:ualan;pembelian" dll. Namun demikian agar ter apai =-istrik untuk #emua> di dalam rangka = Untuk #ebesar-besar Kemakmuran Rakyat>, harus ada pengaturan subsidi silang sebelum subsidi bagi yang memerlukan dihapus" Dana subsidi harus dikumpulkan oleh +emerintah dari daerah plus dan disalurkan ke daerah minus" Daerah +lus adalah daerah yang mudah terlistriki dan mempunyai sumber dana yang men ukupi, sedangkan daerah minus adalah daerah yang belum terlistriki dan daerah yang masyarakatnya mempunyai kemampuan beli energi listrik di ba.ah harga produksi" +engumpulan dana di daerah plus adalah melalui 1uran Dana 9lektri%ikasi Negeri, yang dibebankan pada setiap KL0 ter!ual, !adi setiap pen!ual energi listrik harus menyetor ke kas negara 1uran Dana 9lektri%ikasi Negeri, yang diatur oleh +emerintah dalam Dana 9lektri%ikasi Negeri"

+ak @a%ar dan +ak #ai%ul memasukan usulan +ak $akti mengenai tugas +-N bersi%at +#:

/2

%.*.,
#ubsidi atau dana pin!aman lunak, atau peman%aatan peralatan yg sudah %ully depre iated dipakai utk membangun sistem ketenagalistrikan sehingga diperoleh harga listrik murah dan ter!angkau

Pengg naan S 'si&i Si$ang #ubsidi itu harus ditu!ukan terutama ke untuk membangun sarana ketenagalistrikan di daerah yang belum terlistriki, yang disebut pelistrikan desa dengan urutan prioritasnya didahulukan daerah yang mempunyai tingkat pendapatan perkapita yang terendah" #e!alan dengan pembangunan sarana tersebut perlu dilakukan ka!ian untuk meningkatkan peman%aatan tenaga listrik se ara produkti% dan hemat, sehingga daya beli masyarakat dapat ditingkatkan dan pada .aktunya subsidi listrik kepada masyarakat tersebut dapat dihapus karena masyarakat sudah mandiri" Dengan adanya dana pin!aman lunak, subsidi silang untuk pembangunan listrik di daerah terpen il dan daerah pedesaan, dana pembangunan sosial dari pemerintah atau dana pembangunan masyarakat dari $UMN, dan insenti% perpa!akan5%iskal khusus, maka dapat dibangun sarana sistem ketenagalistrikan dengan mempergunakan energi setempat yang menghasilkan listrik dengan harga ter!angkau )lebih murah dari sistem ketenagalistrikan yang dibangun dengan sumber dana in,estasi komersial*, sehingga pada .aktunya subsidi listrik dapat dihapus" Untuk itu +emerintah dapat membuat ren ana strategis pembangunan listrik pedesaan dengan memasukkan dalam RUKN data dan in%ormasi listrik pedesaan yang harus dibangun, ren ana dan prioritas pembangunan dan anggaran, program pendanaan dan interim subsidi yang diperlukan serta pendapatan yang ditargetkan dan kapan subsidi bisa dihapus"

%.*.2

Ben! k Pengen&a$ian &an Penga<asan

1" T . an Pengen&a$ian &an Penga<asan +engendalian dan +enga.asan bertu!uan untuk men!amin ketahanan energi listrik melalui pengendalian dan penga.asan pasokan energi primer dan sistem-sistem tenaga listrik" +engendalian dan +enga.asan itu harus ber!alan sedemikian rupa hingga tidak ada satu kelompok ke il yang dapat melumpuhkan seluruh sistem nasional keenergilistrikan, serta tidak memungkinkan sekelompok ke il mengendalikan tata niaga energi listrik di 1ndonesia" Untuk men apai tu!uan di atas harus disusun pengendalian dan mekanisme penga.asan" +engendalian sistem nasional ketenagalistrikan dirumuskan terutama dalam Undang-undang ini" 2" Penga<asan Ke$e)'agaan Di dalam ketatanegaraan, baik di dalam UUD 18(2, maupun di dalam undangundang yang rele,an telah terbentuk penga.asan<penga.asan yang dilakukan masing-masing lembaga yaitu antara lain ' Kelompok 1 ' D+R, D+D, $+KJ K+KJ K++UJ D+RD Kelompok 11 ' Kepolisian //

Kelompok 111 ' Ke!agung, dan internal -embaga 9ksekuti% seperti $+K+ dan 1nspektorat Kelompok 1; ' Masyarakat Ke.argaan )Ei,il #o iety* &gar tugas penga.asan dapat dilaksanakan se ara e%ekti%, perlu adanya ketentuan yang mengatur lingkup penga.asan masing-masing instansi sehingga proses penga.asan tersebut ber!alan se ara terpadu5terkoordinasikan, tidak tumpang tindih, dan mempunyai mekanisme penghargaan maupun penalti yang memadai"

%.*.=

Pen9ega1an Mono(o$i &an O$igo(o$i K++U bertugas menga.asi dalam rangka men egah monopoli dan oligopoli" $UMN dalam bentuk +9RUM merupakan $adan usaha diluar .e.enang K++U" -embaga legislati% di $+K dan K+K akan menga.asi pelaksanaan Undang-undang tentang Ketenagalistrikan"

%.*.0

Penga<asan Penga<asan Teknis (a&a Sis!e) Tenaga Lis!rik +enga.asan Teknis pada #istem Tenaga -istrik, dilakukan oleh +emerintah selaku Regulator, antara lain ' 1" Melalui +enyusunan RUKN, RUKD 2" +enyusunan #tandar /" +emberian iBin-iBin (" dll yang diamanatkan undang-undang ini"

%.*.*

Po!ensi Peranan Ke)a)( an Da$a) Negeri &an Se9 ri!- of S (($>AG?AAK8 #istem Nasional Keenergilistrikan 1ndonesia dapat sa!a dibantu atau beker!asama dengan pihak s.asta dan 5atau ker!asama internasional, namun harus tetap beker!a se ara mandiri memenuhi kepentingan ha!at hidup kelistrikan .arganegara 1ndonesia" +rinsip ker!asama dan kemandirian ini harus dikelola se ara tepat oleh +enyelenggara Negara dengan memaksimalkan pengolahan dan peman%aatan sumber daya alam dalam negeri, serta meminimalkan ketergantungan pada pihak luar negeri" Maksimalisasi sumber daya alam dalam negeri harus dimulai pada proses kon,ersinya dengan menggunakan energi primer yang tersedia seperti air, batubara dan gas" +enggunaan energi primer air berupa tenaga kinetik maupun arus sungai harus ditingkatkan" $ersamaan dengan itu, harus dilakukan di,ersi%ikasi energi primer yang selama ini belum digunakan seperti energi hayati, matahari, termal lautan, gelombang laut, panas bumi, magma, angin, nuklir dan lainnya" +roses kon,ersi dan peman%aatan memerlukan teknologi engineering dan onstru tion yang selama ini umumnya masih import" +adahal se!umlah ilmu.an 1ndonesia sudah mempela!ari dan menguasainya" #istem bantuan dan ker!asama internasional yang diikuti +emerintah 1ndonesia selama ini penuh /(

dengan bias penggunaan produk asing melalui mekanisme pin!aman" #e ara bertahap kondisi ini harus diubah dengan mendayagunakan ilmu.an dan teknolog dan kemampuan rekayasa )engineering* dan konstruksi 1ndonesia oleh dunia usaha yang mampu berproduksi memenuhi kebutuhan teknologi Keenergilistrikan 1ndonesia" $agian paling penting dari upaya memaksimalisasi pendayagunaan sumber daya alam dalam negeri ini adalah penggunaan sumber daya manusia 1ndonesia yang terdidik dan terlatih untuk membangun dan mengoperasikan #istem Nasional Keenergilistrikan serta mengembangkannya terus menerus men!adi suatu sistem yang handal dan tangguh" @e!ala ilmu.an, teknolog, dan industria.an 1ndonesia yang masih terasing dan diasingkan dengan pembentukan sistem Keenergilistrikan 1ndonesia sudah saatnya harus diakhiri" Maksimalisasi sumber daya alam dan energi dan minimalisasi ketergantungan dari luar negeri tidak boleh berkembang men!adi suatu keterasingan dari dunia Kelistrikan 1nternasional" Custru harus dikelola se ara tepat guna agar #istem Keenergilistrikan 1ndonesia mampu berinteraksi se ara sedera!at dengan kelistrikan negara-negara tetangga khususnya, dan semua negara Negara sahabat umumnya" %.#7 Us $ ara1 (enge)'angan keenergi$is!rikan nasiona$

%.#7.# Perangka!-(erangka! sis!e) Dengan berlandaskan UUD 18(2, serta melihat kendala-kendala yang dihadapi dan akan dihadapi, yang merupakan rambu-rambu pengembangan, usaha untuk men apai tu!uan ketenagalistrikan di 1ndonesia, arah pengembangan keenergilistrikan di 1ndonesia, dapat diuraikan sebagai berikut ' 1" #istem Nasional Keenergilistrikan di 1ndonesia terdiri dari ' - +erangkat sistem-sistem tenaga listrik - Kelompok industri peralatan tenaga listrik - Kelompok industri !asa di bidang tenaga listrik - Kelompok pembina #DM dan -itbang tenaga listrik - Kelompok pendanaan dan niaga energi listrik - Kelompok penyulang energi primer 2" #emua unsur dari sistem-sistem nasional itu beker!asama siner!ik, sehingga ter apai tu!uan dari keenergilistrikan, yaitu ' 9nergi listrik yang ukup, harga yang adil, dengan kualitas yang baik serta ramah lingkungan a* +erangkat sistem-sistem tenaga listrik $erhubung dengan kendala geogra%is, dan kesediaan dana pembangunan serta ragam pengembangan sosial ekonomi daerah-daerah maka sistemsistem tenaga listrik itu dikembangkan men!adi" )1* #istem Tenaga -istrik Mikro )#T-M* )2* #istem Tenaga -istrik #angat Ke il )#T-K* )/* #istem Tenaga -istrik Ke il )#T-K* )(* #istem Tenaga -istrik Ke il )#T-$* /2

)2* #istem Tenaga -istrik #angat $esar )#T-#$* )3* #istem Tenaga -istrik Ultra $esar )#T-U$* Masing-masing sistem di atas yang mempunyai tenagalistrikan sendiri dikelola dengan bentuk-bentuk tersendiri dalam aBaB e%ekti%, e%isien dan tepat sasaran"

b* Karakteristrik sistem-sistem Tenaga -istrik )1* #istem Tenaga -istrik Mikro )#T-M* #istem Tenaga -istrik Mikro merupakan #istem Tenaga -istrik yang terdiri dari pembangkitan yang langsung didistribusikan kepada konsumen dirumah atau di rumah-rumah yang konsumennya adalah keluarga atau anggota koperasi" +-TM dan pembangkit listrik dengan energi terbarukan atau pembangkit tenaga listrik yang tidak terhubung pada !aringan karena alasan teknis dan lokasi di pedalaman" #T-M ini harus dikembangkan dalam rangka meningkatkan kemampuan kegiatan ekonomi dan kegiatan elektri%ikasi negeri" #T-M ini perlu di subsidi dari dana 9lektri%ikasi Negeri, serta dikembangkan dengan teknologi energi terbarukan" Kapasitas aya terpasang dapat dibatasi sampai 200 K;&" )2* #istem Tenaga -istrik #angat Ke il #istem tenaga listrik yang sangat ke il, yang misalnya mempunyai kapasitas daya lebih besar dari 200 K;& sampai dengan 2 M;&, yang dapat mendistribusikan tenaganya melalui tegangan menengah, yang berlokasi di pulau-pulau terpen il atau di daerah-daerah pedalaman" #T-K# ini perlu didistribusikan dari dana elektrikasi Negeri, serta diarahkan pada energi terbarukan, atau sumber energi primer yang ada dan unggul di daerah itu" )/* #istem Tenaga -istrik Ke il )#T-K* #istem Tenaga -istrik Ke il, yang mempunyai kapasitas daya terpasang lebih besar 2 M;& sampai """"" M;& atau yang sudah dapat menyalurkan tenaga melalui saluran transmisi dengan tegangan 160 K;" )(* #istem Tenaga -istrik $esar )#T-$* #istem Tenaga -istrik $esar yang mempunyai kapasitas daya terpasang lebih besar dari """"" M;& dan yang sudah dapat menyalurkan tenaga melalui transmisi dengan tegangan sampai dengan 262 K;, sebagai ontoh adalah !aringan #umatera bagian Utara, #umatera bagian #elatan, #ula.esi bagian #elatan, Kalimantan bagian #elatan dan sebagainya" )2* #istem Tenaga -istrik #angat $esar )#T-#$*

/3

#istem Tenaga -istrik #angat $esar yang mempunyai kapasitas daya terpasang di atas """"" M;&, atau yang menyalurkan dayanya melalui saluran transmisi 200 K;, ontohH !aringan Ca.a-Madura-$ali )3* #istem Tenaga -istrik Ultra $esar #istem Tenaga -istrik Ultra $esar yang mempunyai kapasitas daya terpasang yang ultra besar dan menyalurkan tenaganya melalui saluran transmisi di atas 200 K;" * +ola Mana!emen #T -istrik yang berbeda-beda Mana!emen dari masing-masing #T- tentu disesuaikan dengan skala dana !umlah #DM dan !umlah konsumen" #T-M, #T-#K, #T-K sebagaimana dikelola se ara terpadu ,ertikal ),erti ally 1ntegrated Management*" #T-$ tergantung pada kapasitas daya terpasang dan !umlah dan ragam, mana!emennya harus disesuaikan, sehingga dapat dikelola se ara =unbundling>, apalagi sudah akan diinterkoneksikan, digabungkan dengan #T-$ yang lain" #T-#$ sudah sebaiknya dikelola se,ara =unbundling> untuk men apai e%isiensi yang lebih tinggi, serta menarik minat in,estor dalam berin,estasi bagi perangkat pembangkitan dan perangkat distribusi" Demikian pula halnya bagi #T-U$" Dalam rangka memenuhi UUD 18(2, pasal / pada #T-$ dan #T-U$, !aringan transmisi mulai dari tegangan 120 K; dan diatasnya, dikelola oleh satu +erusahaan Negara dalam bentuk +erum diluar +T" +-N )+ersero* +ada #T-#$ dan #T-U$ sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dapat dikembangkan men!adi" - +erangkat pembangkit tenaga listrik - +erangkat transmisi dengan operator transmisi yang dikelola oleh +erusahaan Negara" - +erangkat operator sistem" - +erangkat distribusi" - +erangkat pengelola pasar 9nergi listrik )masyarakat operator* - &gen pen!ualan energi listrik" +T" +-N )+ersero akan bergerak dibidang pembangkitan dan distribusi )yang mempunyai !aringan tegangan sampai dengan 60 K;* +engemangan #T-#$ dan #T-U$ yang lahir dari proses pengembangan a.al )#T-$*akan didorong oleh in,estor dan masyarakat industri )industri manu%aktur, industri !asa, pegangkutan* dan pelanggan yang lebih mampu membangun energi listrik dengan tari% yang masih tinggi" Dengan berkembangnya #T-#$ dan #T-U$, maka dana elektri%ikasi Negeri akan makin basar pula yang akan dipergunakan mengembangkan #T- Mikro, #T- sangat ke il, #T- ke il dan #T- $esar"

/6

%.#7.% Ter'en! kn-a PERUM E$ek!rifikasi Negeri >PEN8=0 Didalam mengembangkan keenergianlistrik di 1ndonesia diperlukan satu +erusahaan Negara tambahan dalam bentuk +9RUM dengan nama +erum 9lektri%ikasi Negeri disingkat +9N, yang bertugas' 1" Mengupayakan pemerataan pembangunan di bidang energi listrik" 2" Mengelola sistem-sistem tenaga listrik' - #istem tenaga listrik mikro - #istem tenaga listrik sangat ke il - #istem tenaga listik ke il /" Membantu +emerintah Daerah menyusun RUKD (" Menbantu +emerintah Menyusun RUKN 2" Mengupayakan !aminan pengadaan listrik di daerah operasinya 3" $erker!asama dengan industri di daerah operasinya, yang mempunyai apti,e po.er" )Masukan dari pak #yai%ul' #tudi dari Eentre %or 9nergy and +o.er #tudies )E9+#* beker!a sama dengan -&+1 1T$, tentang pembentukan &nak +erusahaan $idang Ketenagalistrikan, memberi kesimpulan ' 1" +embentukan anak perusahaan Distribusi)dalam lingkup holding* di Cakarta sangat layak, memperhatikan kemampuan bayar masyarakat, pola pasar dan skala keekonomian" #ehingga pembentukan &nak +erusahaan, tidak memperlukan tambahan modal dan dapat segera memberikan de,iden" 2" +embentukan anak perusahaan yang bersi%at integrati% di -uar Ca.a, tidak layak karena membutuhkan tambahan modal, .aktu break e,ent yang pan!ang dan perlu ada kebi!akan menaikan tari% " 0ak ini berkait pada pola pasar, skala ekonomi, kemampuan bayar masyarakat dan !enis pembangkit yang tersedia" Kesimpulan studi ini memberi indikasi pembentukan +erseroan murni di -uar Ca.a tanpa menaikan tari% dan tambahan modal yang massi%, sulit untuk mendapatkan return yang .a!ar" Untuk itu .a ana pembentukan +9N di luar Ca.a dengan tugas untuk melistriki daerah pelayanan yang belum ter!angkau oleh +T +-N, adalah layak dan perlu di ka!i pola institusi yang tepat"* )Tambahan untuk butir 12"2 halaman /0, masukan dari +ak #yai%ul5+ak @a%ar ' +9N dapat merupakan pemisahan aset +-N, yaitu unit +-N di luar Ca.a $ali atau sistem ke il yang masih membutuhkan subsidi dipisahkan asetnya dari +T +-N )+ersero*, sehingga +-N dapat men!adi +T +ersero murni"* %.#7./ Peningka!an Peran PT PLN >Persero8 +eranan +T"+-N Keenergilistrikan"
6

)+ersero*

dalam

pengembangan

sistem

Nasioanal

Mohon masukannya dari $pk" #yai%ul untuk menggabung dengan ka!ian E9+# sesuai usulan +ak $akti -uddin
7

+erlu ka!ian tambahan masalah subsidi

/7

+T" +-N )+ersero* yang telah mempunyai kemampun untuk berkembang dengan misi' +erusahaan Negara yan bergerak dalam bidang energi listrik yang harus ikut memasukkan keuntungan kas negara , disamping melayani energi listrik bagi masyarakat atau yang menganggap energi listrik adalah komoditi" +T" +-N )+ersero* harus senatiasa meningkatkan dirinya untuk bertarung dipsar , baik di indonesia ataupun diluar negeri, melaui !aringan interkoneksi dengan negara tetangga" Karena +T +-N )+ersero* berorientasi padapeningkatan pendapatan negara, maka perlu adanya satu lagi +erusahaan Negara yang mempunyai misi' +erusahaan negara yang melayani masyarakat akan kebutuhan energi listrik, denga persepsi bah.a energi listrik adalah prasarana dan sarana" Kedua perusahaan itu merupakan tulang punggung pembangunan dibidang energi listrik" %.#7.+ Peng )( $an Dana E$ek!rifikasi Negeri Melalui +N$+ dalam bentuk 1uran 9lektri%ikasi Negeri dari pengguna energi listrik atau paling sedikit dari pelanggan +-N dan +9N Cika kapasitas terpasang +embangkit Nasional adalah 2("/62,7 ML, )+-N"21"203,/ dan #.asta /"138,2* dan diperkirakan 30 4 yang se ara kontinyu berproduksi, maka energi yang diproduksi adalah' 0,3 N 2("/62,7 N 7630 MLh I Kalau dianggap susut total 12 4, maka energi ter!ual 5 terdistribusi pada pemakai' 0,72 N 0,3 N 2("/62,7 N 7630 I 107"801"/2( MLh Cika 19N sebesar Rp"100,-5 K.h atau Rp" 100"000 5 MLh D9N per tahun diperkirakan sebesar Rp" 10"780"1/2"(07,- atau Rp" 10,78 Triliun Cumlah tersebut dapat disalurkan untuk perluasan pelistrikan di daerah yang belum terlistriki dan subsidi untuk daerah yang masyarakatnya mempunyai kemampuan beli yang rendah serta untuk mengembangkan energi terbarukan" %.#7., Meningka!kan Peran Pe)erin!a1 &a$a) Penge)'angan Keenergi$is!rikan +eran +emerintah dalam pengembangan Kekenergilistrikan +emerintah sebagai regulator mempunyai tugas-tugas antara lain' Menetapkan RUKN Menetapkan standar-satandar dari aspek keselamatan Membina semua stekholder, terutama +T" +-N )+ersero* dan +9N

/8

Menetapkan besar iuran dana elekrti%ikasi negeri )D9N* dan !atah dasar energi listrik )C&#&R 9N9-* Menetapkan tari% dari C&#&R 9N9- dan harga maksimum untuk masingmasing daerah, untuk kusum .aktu tertentu %.#7.2 Peningka!an Peranan Mas-araka! &a$a) Keenergi$is!rikan. Masyarakat mengemban masyarakat dibidang masing-masing yang menun!ang pengembangan ketenagalistrikan, yang hasilnya akan diman%aatkan oleh masyarakat pada umumnya' Kelompok-kelompok masyarakat yang mempunyai kegiatan yang berhubungan dengan keenergilistrikan adalah' Kelompok industri yang meiliki aptip,a po.er Kelompok +embina #DM Kelompok +eneliti dan +engembang Kelompok penyumbang sumber energi primer Kelompok bank dan asuransi" #emua kelompok diatas harus dikembangkan, sehingga ker!asama sinergi antara semua stakeholder )pemangku kepentingan* memberi hasil yang optimal dalam men apai tu!uan system nasional keenergilistrikan" %.#7.= Peran Ke$o)(ok Pe$anggan Kelompok pelanggan sebagaipengguna akhir dari energi listrik yang di produksi oleh #item Tenaga -istrik .a!ib mengikuti peraturan perundangundangan yang berlaku, serta taat pada per!an!ian bilateral yang ada, termasuk pembayara iuran elektri%ikasi negeri, sehingga pembayran listrik untuk pengembangan keenegilistrikan" %.#7.0 Men.e$askan (eran Keenergi$is!rikan )asing )asing ns r Sis!e) Nasiona$

#istem Nasional Keenergilistrikan men akup unsur unsur yang ada tergambar dalam gambar 1 %.## Roa& Ma( (enge)'angan Sis!e) Nasiona$ Keenergi$is!rikan . Road Map ini diru!uk pada Renbang CM )2002-2008* dan Renbang C+ )20022008* yang disusun oleh +emerintah 1" +rogram +eningkatan Kualitas Casa +elayanan #arana ? +rasarana +eningkatan kegiatan rehabilitasi melalui upaya di,ersi%ikasi dan konser,asi energi dari konsumsi $$M men!adi gas

(0

+rioritas pembangunan pembangkit dengan mengoptimalkan peman%aatan sumber energi lokal +eran pemerintah sebagai %asilitator terutama untuk usaha pembangkit di daerah kompetisi +eman%aatan teknologi in%ormasi dalam rangka otomatisasi korporat guna menun!ang kegiatan yang transparan dan adil +rogram +enyempurnaan Restrukturisasi ? Re%ormasi $idang #arana ? +rasarana +engka!ian mengenai model5struktur industri ketenagalistrikan, Cad.al implementasi, penerapan struktur industri, daerah pemilihan penerapan kompetisi dan %ungsi penyediaan )pembangkit ? pembelian urah* +elaksanaan e%isiensi menghadapi tantangan pri,atisasi Men iptakan perangkat regulasi yang !elas dan kondusi% sesuai peran permerintah pusat dan daerah guna mendukung iklim in,estasi +emberian subsidi terarah bagi segmen pelanggan kuarang mampu +eningkatan upaya upaya memperbaiki e%isiensi teknis dan non teknis 2" +rogram +eningkatan &ksesibilitas +emerintah Daerah, Koperasi dan Masyarakat Terhadap Casa dan +elayanan +erluasan !angkauan pelayanan !asa tenaga listrik melalui pemberian kesempatan peran serta pemerintah daerah, koperasi dan masyarakat Menyiapkan pola pendanaan untuk pengembangan listrik pada daerah terpen il, perbatasan dan perdesaan yang masih meruapaka tanggung !a.ab pemerintah Melaksanaka RUKD sebagai bagian dari RUKN Menyiapkan sistem in%ormasi ketenagalistrikan /" +rogram +enguasaan 1lmu +engetahuan dan Teknologi serta $isnis Ketenagalistrikan +engembangan ilmu pengetahuan dan teknologi nasional yang mampu mendukung kemandirian bidang ketenagalistrikan +elaksanaan beberapa kegiatan strategis +engembangan teknologi tepat guna sesuai dengan tingkat kemampuan #DM yang ada +emilihan teknolgi yang mengarah pada barang-barang produksi masal untuk menekan biaya produksi dan meningkatkan e%isiensi +rioritas pembelian barang dan !asa produksi dalam negeri +enga.asan kualitas produksi barang dan !asa #elan!utnya masih harus disusun !ad.al kegiatan tersebut diatas

(1

BAB III " MATERI UNDANG UNDANG /.#. 1" 2" Ke!en! an U) ) Ketenagalistrikan adalah segala sesuatu yang menyangkut penyediaan dan peman%aatan tenaga listrik serta usaha penun!ang tenaga listrik" Tenaga -istrik adalah suatu bentuk energi sekunder yang dibangkitkan, ditransmisikan, dan didistribusikan untuk segala ma am keperluan, tidak termasuk listrik yang dipakai untuk komunikasi, elektronika, atau isyarat" +enyediaan Tenaga -istrik adalah pengadaan tenaga listrik mulai dari titik pembangkitan sampai dengan titik pemakaian" +eman%aatan Tenaga -istrik adalah penggunaan tenaga listrik mulai dari titik pemakaian" Konsumen adalah setiap orang atau badan yang membeli tenaga listrik dari pemegang 1Bin Usaha +enyediaan Tenaga -istrik untuk digunakan sebagai peman%aatan akhir dan tidak untuk diperdagangkan" #istem Tenaga -istrik adalah rangkaian instalasi tenaga listrik dari pembangkitan, transmisi, dan distribusi yang dioperasikan se ara serentak dalam rangka penyediaan tenaga listrik" +embangkitan Tenaga -istrik adalah kegiatan memproduksi tenaga listrik" Transmisi Tenaga -istrik adalah penyaluran tenaga listrik dari suatu sumber pembangkitan ke suatu sistem distribusi atau kepada konsumen, atau penyaluran tenaga listrik antarsistem" Distribusi Tenaga -istrik adalah penyaluran tenaga listrik dari sistem transmisi atau dari sistem pembangkitan kepada konsumen" (2

/" (" 2"

3"

6" 7"

8"

10" 11"

+en!ualan Tenaga -istrik adalah suatu kegiatan usaha pen!ualan tenaga listrik kepada konsumen" Usaha +en!ualan Tenaga -istrik adalah penyelenggara kegiatan usaha pen!ualan tenaga listrik kepada konsumen yang tersambung pada tegangan rendah" &gen +en!ualan Tenaga -istrik adalah penyelenggara kegiatan usaha pen!ualan tenaga listrik kepada konsumen yang tersambung pada tegangan tinggi dan tegangan menengah" +engelola +asar Tenaga -istrik adalah penyelenggara kegiatan usaha untuk mempertemukan pena.aran dan permintaan tenaga listrik" +engoperasian #istem Tenaga -istrik adalah suatu kegiatan usaha untuk mengendalikan dan mengkoordinasikan antarsistem pembangkitan, transmisi, dan distribusi tenaga listrik" +engelola #istem Tenaga -istrik adalah penyelenggara kegiatan usaha pengoperasian sistem tenaga listrik yang bertanggung !a.ab dalam mengendalikan dan mengkoordinasikan antarsistem pembangkitan, transmisi, dan distribusi, serta membuat ren ana pengembangan sistem tenaga listrik" Caringan Transmisi Nasional adalah !aringan transmisi tegangan tinggi, ekstra tinggi, dan5atau ultra tinggi untuk menyalurkan tenaga listrik bagi kepentingan umum yang ditetapkan +emerintah sebagai !aringan transmisi nasional" Ren ana Umum Ketenagalistrikan adalah ren ana pengembangan sistem penyediaan tenaga listrik yang meliputi bidang pembangkitan, transmisi, dan distribusi tenaga listrik yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik di suatu .ilayah, antar.ilayah, atau se ara nasional" 1Bin Usaha +enyediaan Tenaga -istrik adalah iBin untuk melakukan usaha penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan umum" 1Bin :perasi adalah iBin untuk mengoperasikan instalasi penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan sendiri" 1nstalasi Tenaga -istrik adalah bangunan sipil, elektromekanik, mesin, peralatan, saluran, dan perlengkapannya yang digunakan untuk pembangkitan, kon,ersi, transmisi, distribusi, dan peman%aatan tenaga listrik" Usaha +enun!ang Tenaga -istrik adalah usaha yang menun!ang penyediaan tenaga listrik" 1Bin Usaha +enun!ang Tenaga -istrik adalah iBin untuk melaksanakan satu atau lebih kegiatan usaha penun!ang tenaga listrik" Menteri adalah Menteri yang bertanggung !a.ab di bidang ketenagalistrikan" (/

12"

1/" 1("

12"

13"

16"

17" 18" 20"

21" 22" 2/"

2(" 22" 23"

+emerintah adalah +emerintah +usat yang terdiri atas +residen dan para Menteri yang merupakan perangkat Negara Kesatuan Republik 1ndonesia" +emerintah Daerah adalah Kepala Daerah beserta perangkat Daerah :tonom yang lain sebagai $adan 9ksekuti% Daerah" $adan +enga.as +asar Tenaga -istrik adalah badan +emerintah yang memiliki ke.enangan dan tanggung !a.ab dalam pengambilan keputusan yang independen untuk melaksanakan pengaturan dan penga.asan penyediaan tenaga listrik" $adan Usaha adalah setiap badan hukum yang dapat berbentuk $adan Usaha Milik Negara, $adan Usaha Milik Daerah, koperasi atau s.asta, yang didirikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, men!alankan !enis usaha bersi%at tetap dan terus menerus, beker!a dan berkedudukan dalam .ilayah Negara Kesatuan Republik 1ndonesia" $adan Usaha Milik Negara adalah $adan Usaha yang oleh +emerintah diserahi tugas semata-mata untuk melaksanakan usaha penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan umum" $adan Usaha Milik Daerah adalah $adan Usaha yang oleh +emerintah Daerah diserahi tugas melaksanakan usaha ketenagalistrikan" Koperasi adalah $adan Usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kebersamaan yang lingkup usahanya di bidang ketenagalistrikan" #.asta adalah badan hukum yang didirikan dan berdasarkan hukum di 1ndonesia yang berusaha di bidang ketenagalistrikan" +eman%aat Tenaga -istrik adalah semua produk atau alat yang dalam peman%aatannya menggunakan tenaga listrik untuk ber%ungsinya produk atau alat tersebut" @anti kerugian hak atas tanah adalah penggantian atas nilai tanah berikut bangunan, tanaman, dan5atau benda-benda lain yang terkait dengan tanah sebagai akibat pelepasan atau penyerahan hak atas tanah" Kompensasi adalah pemberian se!umlah uang kepada pemegang hak atas tanah, bangunan, tanaman dan5atau benda lain yang terkait dengan tanah tanpa dilakukan pelepasan atau penyerahan hak atas tanah, bangunan, tanaman, dan5atau benda-benda lain yang terkait dengan tanah"

26"

27"

28" /0"

/1" /2"

//"

/("

/.%.

Ha$-1a$ -ang (er$ &i(er1a!ikan &i &a$a) RUU

/.%.#. RUKN &an RUKD ((

RUKN akan ditetapkan +emerintah berdasarkan RUKD" RUKD diusulkan oleh +emda, dan kalau RUKN sudah ditetapkan +emerintah, maka RUKD menyesuaikan ke RUKN yang sudah ditetapkan" Untuk melakukan peren anaan yang ermat, +emerintah harus mempunyai unit yang tangguh di dalam menyusun RUKD dan RUKN" /.%.% Pe)'angki!an Tenaga Lis!rik +erlu didorong agar +embangkit Tenaga -istrik )+-T* yang mempergunakan teknologi dengan sumber energi terbarukan dan pemakaian energi yang lebih e%isien lebih berkembang" 0al ini erat hubungannya dengan pemilihan sistem pembangkit antara #istem +embangkit Terpusat )EentraliBed +o.er @eneration #ystem* dan #istem +embangkit Terdistribusi )Distributed +o.er @eneration #ystem*" #ebagai negara kepulauan, 1ndonesia dapat mengadopsi D+@# untuk .ilayah kepulauan dan E+@# untuk .ilayah Ca.a-MaduraObali yang dikemudian hari dapat diintegrasikan dengan .ilayah #umatra" 9nergi yang dibangkitkan oleh +embangkit Tenaga -istrik dengan energi baru dan D+@# itu dapat di!ual langsung ke pemakai atau ke unit distribusi terdekat atau disalurkan ke Transmisi" Dengan penempatan +embangkit di pusat beban, maka peman%aatan energi yang lebih e%isien seperti pada Eo-generation dapat dilakukan" #elain itu line-loss )rugi transmisi* dapat ditekan" +embangkit Tenaga -istrik itu dapat dimiliki oleh pribadi dan kelompok masyarakat dalam bentuk usaha ketenagalistrikan" +embatasan kepemilikan atas +embangkit Tenaga -istrik harus dilakukan untuk men egah monopoli, oligopoli" +eran s.asta untuk menyediakan tenaga listrik untuk memenuhi kebutuhan sendiri )= apti,e po.er generation>* dan untuk menyediakan pembangkit adangan sendiri sangat besar" Data pada tahun 2000 menun!ukkan perbandingan kapasitas sistem tenaga listrik yang dikelola +-N dengan = apti,e po.er> yang terda%tar men apai 17,000 ML ,s 1/,000 ML" Untuk itu peran dan keberadaan 4captive po'er6 perlu diperhatikan dalam menyiapkan <UKD dan <UK8" +en!ualan kelebihan tenaga listrik )eN ess po.er* dari = apti,e po.er> dapat membantu mendukung +-N pada saat beban pun ak" /.%./ Trans)isi Tena@a Lis!rik Caringan transmisi dapat di klasi%ikasikan berdasarkan tegangan, yaitu 60K;, 120K;, 262K;, (00K;, 200K;, 1000K; dan 1200K;" $erhubung !aringan transmisi merupakan perangkat yang strategis, maka !aringan transmisi bertegangan 120K; atau lebih harus dikuasai oleh Negara atau $adan Usaha Milik Negara yang ditugaskan untuk itu" Masalah +embebasan tanah untuk !arinagn transmisi itu, adalah men!adi tugas dan tanggung !a.ab dari $UMN itu" $UMN itu mengelola transmisi yang bertegangan 120K; atau lebih, yang dinamai Caringan Nasional"

(2

/.%.+ Dis!ri' si Tena@a Lisirik Unsur Distribusi energi listrik adalah suatu perangkat keras dan lunak yang ber%ungsi mendistribusikan energi listrik kepada pelanggan" +erangkat keras didistribusi energi listrik bertegangan 60K; ke ba.ah" Didalam men!ual atau mend istribusikan energi listrik" Unit Distribusi dapat mempunyai sub unit agen pen!ual energi listrik atau beker!a sama dengan agen pen!ual energi listrik yai ig berdiri sendiri" Unit Distribusi berusaha melayani publik sebaik-baiknya, dengan kualitas energi listrik yang sesuai dengan standar" +embebasan tanah dan aPau iBin lintas dari !aringan distribusi adalah merupakan tanggung !a.ab dari distribusi Distribusi dan atau agen pen!ual energi listrik harus mengikuti harga maksimum dari energi listrik yang ditetapkan +emerintah /.%., Ta!a Niaga Energi Lis!rik Tata Niaga 9nergi -istrik akan diatur di dalam Undang-undang ini dan atau pada peraturan +emerintah" /.%.2 Pen n.ang Ke!ena@a Lis!rikan +enun!ang ketenaga listrikan , terdiri dari' 1" 1ndustri peralatan listrik" 2" Konsultan dibidang 9nergi -istrik" /" 1nstalatur tenaga listrik" (" +enelitian" 2" +endidikan" 3" &gen pen!ualan 9nergi -istrik" 6" $adan +enga.as +erdagangan 9nergi -istrik Ketu!uh lembaga diatas ber%ungsi menun!ang kegiatan pengadaan, peman%aatan dan tata niaga energi listrik &gen +en!ual 9nergi -istrik dapat berdiri sendiri sebagai lembaga, atau berada didalam unit distribusi yang berasaskan pelayanan yang baik dan e%isiensi" /.%.= Peranan Pe)erin!a1 Daera1 Karena tata ruang di daerah masing-masing adalah .e.enang +emerintah Daerah, maka hal-hal menyangkut dengan pembangunan %isik sarana dan prasarana haruslah mengikuti peraturan daerah" Cadi sebelum iBin operasional dikeluarkan yang ber.enang, maka iBin pembangunan harus didapatkan dahulu dari +emerintah Daerah atau paling sedikit iBin prinsip yang merupakan perangkat iBin untuk operasi" &da hal-hal yang seoaiknya dilimpahkan ke +emerintah Daerah, perlu diatur dalam RUU ini, misalnya &MD&-" Khususnya pemberian iBin bangunan dari iBin operasi untuk +embangkit tenaga -istrik dengan energi terbarukan, dapat diiimpahkan kepada +emerintah Daerah" /.%.0 PeriAinan (3

1" 1Bin +embangunan diterbitkan oleh +emerintah Daerah" 2" 1Bin :perasi di terbitkan oleh +emerintah +usat, setelah mendapat rekomendasi dari +emerintah Daerah, ke uali iBin operasi untuk +embangkit Tenaga -istrik yang mempergunakan sumber energi terbarukan" /.%.* Pe)'e'asan Tana1 $erdasarkan pengalaman selama ini, masalah pembebasan tanah merupakan masalah sosial yang sulit diatasi, baik yang menyagkut tapaktapak yang harus dibeli dari pemilik, rnaupun tapak-tapak yang dilintasi oleh !aringan saluran udara bertegangan" 0arga tanah yang dinyatakan dalam NC:+ adalah merupakan .e.enang +emerintah Daerah" @anti rigi berdasarkan NC:+ harus lebin tegas diatur" Tertundanya proyek pembangunan transmisi menyebabkan pertambahan biaya dan mengganggu !ad.al kontrak yang mengandung konsek.ensi biaya pula" /.%.#7 Harga B a$ Be$i Energi Lis!rik 9nergi listrik sosial dan harga !ualnya di berbagai daerah ditetapkan oleh +emerintah" 0arga !ual energi listrik yang bukan sosial )komersial* dapat berbeda di daerah satu dengan di daerah lain, yang tergantung dari kemampuan days beli masyarakat di daerah itu" #ebaiknya +emerintah menentukan harga maksimum dari energi listrik non sosial untuk kurun .aktu tertentu" /.%.## Peneri)aan Negara #elain pa!ak-pa!ak sebagai penerimaan negara, perlu ditambah dengan iuran atau +N$+ dengan nama Dana 9lektri%ikasi Negeri, yang ditambahkan pads setiap KLh energi listrik, yang besarnya ditetapkan +emerintah" Dana tersebut merupakan subsidi yang ditu!ukan untuk melistriki daerah-daerah yang belum terlistriki" Dana ini disebut Dana 9lektri%ikasi Negeri )D9N*" /.%.#% Peran &an C ngsi PT. PLN >Persero8 Kini +-N telah berstatus +ersero" #ebagai +ersero, +T" +-N harus berubah orientasi dari pelayanan sosial tanpa pro%it men!adi pelayanan sosial dengan pro%it" Dian!urkan agar +T" +-N tetap berstatus persero, tetapi unit !aringan transmisi merupakan satu +9RUM yang mengelola Caringan Nasional yang tersebar di beberapa tempat seperti, #umatera, Ca.a, #ula.esi, Kalimantan, 1r!abar dan +apua" +T" +-N )+ersero* akan mengelola +T- dan Distribusi di daerah yang tidak ditangani oleh +9RUM itu" /.%.#/ Pe)anfaa!an Baringan Tena@a Lis!ik n! k ke(en!in@an $ain

(6

+erkembangan teknologi sudah sedemikian ma!u bah.a !aringan listrik baik tegangan rendah, tegangan menengah, tegangan tinggi dan eNtra tinggi, dapat dipergunakan sebagai media transmisi sinyal" Cadi selain diman%aatkan untuk pengukuran, dapat !uga untuk komunikasi dan proteksi" Cadi !aringan tenaga listrik itu selain untuk menyalurkan energi, dapat !uga dipergunakan untuk media komunikasi" Cadi akan ada lebih dari satu Kementrian yang membuat peraturan pelaksanaannya" /.%.#+ Kese$a)a!an Ker.a &an Lingk ngan Hi& ( #tandard keselamatan teknis ditetapkan oleh +emerintah" 9,aluasi &mdal dilakukan oleh +9MD& dan +emerintah +usat" +emantauan upaya keselamatan dan lingkungan hidup adalah merupakan tugas dan tanggung !a.ab +9MD&" /.%.#, Pera$i1an Didalam peralihan ini, perlu ada kepastian hukum" Kontrak-kontrak yang pernah ditanda tangani oleh +T" +-N )+ersero* atau oleh +emerintah akan berlaku sampai akhir kontrak" Tidak ada hal-hal yang baru diatur dalam UU ini, berlaku surut"

(7

$&$ 1; K9#1+U-&N D&N #&R&N11 1" -ingkupnya sesuai dengan nama dan gambar 1, #istem Nasional Keenergilistrikan" 2" #istem Nasional Keenergilistrikan harus dikembangkan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat" Untuk men apai hal tersebut segala upaya harus diarahkan ke kemakmuran rakyat, dengan satu pengendalian yang men!amin ketahanan energi listrik nasional" +engendalian sedemikian rupa, bah.a tidak ada satu kekuatan kelompok ke il yang dapat melumpuhkan sistem nasional keenergilistrikan itu" Upaya-upaya itu antara lain upaya penga.asan kelembagaan, upaya penga.asan teknologi, upaya pengendalian pengambilan keputusan, melalui penguasaan saham mayoritas dan atau > golden share >" /" #istem Tenaga -istrik diklasi%ikasikan untuk pembinaan5pengembangan semua bentuk sistem tenaga listrik yang berorientasi kepada sistem-sistem tenaga listrik di kepulauan" #elain daripada itu ada ruang hidup dan pembinaan bagi sistem tenaga mikro dan sistem tenaga ke il yang terbarukan, .alaupun biaya produksi lebih mahal" 1. Dengan memperhatikan pasal (( UUD 0=1- dan keputusan MK peran s'asta di sektor keenergilistrikan tetap sangat besar se:auh tidak menguasai sistem keenergilistrikan. Demikian pula dengan peran kompetisi sepan:ang kompetisi itu tidak meniadakan penguasaan oleh negara dalam sistem keenergilistrikan. 2" Dengan adanya sistem-sistem tenaga listrik seperti digambarkan dalam gambar 1, maka dapat ter!adi kon%igurasi !aringan seperti pada gambar 2" 3" Upaya peningkatan ekonomi rakyat, sehingga kemampuan beli rakyat akan energi listrik semakin meningkat, sehingga pada satu saat semua terlistriki dan kemampuan beli masyarakat melampaui harga keekonomian energi listrik )lihat gambar /*" 6" +erlu dibentuk $UMN tambahan diluar +T" +-N )+ersero*, yang bertugas men!alankan a"l" +ubli #er,i e :bligation )+#:* serta sebagai pengendali dalam sistem tenaga yang besar" $UMN ini berbentuk +9RUM, dengan nama sementara +erum 9lektri%ikasi Negeri )+9N*" (8

7" +T" +-N )+ersero* mempunyai tugas mengembangkan sistem tenaga listrik serta berusaha berkontribusi untuk penerimaan negara sebanyak-banyaknya" 8" Untuk memper epat elektri%ikasi di seluruh 1ndonesia, serta mengembangkan energi terbarukan, perlu diadakan 1uran 9lektri%ikasi Negeri )19N* untuk mengumpulkan Dana 9lektri%ikasi Negeri )D9N*" 10" Untuk +engendalian #istem Tenaga -istrik yang besar, sangat besar serta ekstra besar, maka !aringan nasional dengan tegangan 120 K; keatas dikelola oleh +9N" 11" +ada dasarnya sistem nasional keenergilistrikan itu dikendalikan oleh 2 $UMN, namun s.asta dapat !uga mendapat 1Bin Usaha Keenergilistrikan, atau beker!a sama dengan $UMN" 12" +emerintah menetapkan harga energi listrik sosial dan harga maksimum dari energi listrik lainnya untuk masing-masing daerah" 1/" Didalam peralihan, ada satu !aminan bah.a kontrak yang sudah ditandatangani tetap berlaku sampai akhir, .alaupun dalam UU baru, ada pengaturan-pengaturan baru" 01. Didalam menyusun UU Keenergilistrikan perlu dicermati secara arif atas hal+hal sebagai berikut % i. !danya pendapat bah'a UU 8o. 0-;0=>- dianggap tidak sesuai lagi. 8amun se:auh ini tidak pernah ada pen:elasan mengenai bagian mana dari UU tsb yang dianggap tidak sesuai ii. !da pula yang berpendapat bah'a UU 8o. 0-;0=>- pada dasarnya masih dapat dipertahankan dengan melakukan modifikasi+modifikasi. Mengingat UU tersebut se:alan dengan $asal (( UUD 0=1-" tidak monopolistik sebagaimana anggapan sebagian pihak #$KUK dalam UU tersebut tidak secara eksplisit dibatasi hanya satu" peran s'asta sangat luas melalui $3UKU dll serta melalui pembangkit listrik s'asta.. $erlu diingat bah'a tumbuhnya listrik s'asta saat ini adalah dengan menggunakan acuan UU 8o. 0-;0=>- #kesalahan utama terletak didalam kontrak yang tidak seimbang.. iii. !danya pemikiran+pemikiran #bahkan sudah dalam bentuk <UU. yang pada hakekatnya hanyalah merupakan modifikasi dari UU 8o.?) tahun ?))?" tanpa mengacu kepada substansi keputusan MK. i," = ," 0)

&pakah ini %akta atau tuduhan tak beralasan

Tambahan dari +ak &nton' - Eapti,e +o.er - #ubsidi 10 Masukan dari 1K-+-N se!auh rele,an agar dimasukan dalam rangkuman

20

Anda mungkin juga menyukai