Anda di halaman 1dari 5

Jenis Strategi Belajar Mengajar Berbagai jenis strategi Belajar Mengajar dapat dikelompokkan berdasarkan berbagai pertimbangan. 1.

Atas dasar pertimbangan proses pengolahan pesan. 1.Strategi Deduktif. Dengan Strategi Deduktif materi atau bahan pelajarandiolah dari mulai yang umum, generalisasi atau rumusan, ke yang bersifat khusus atau bagian-bagian. Bagian itu dapat berupa sifat, atribut atau ciri-ciri. StrategiDeduktif dapat digunakan dalam mengajarkan konsep, baik konsep konkret maupunkonsep terdefinisi. 2.Strategi Induktif. Dengan Strategi Induktif materi atau bahan pelajarandiolah mulai dari yang khusus (sifat, ciri atau atribut) ke yang umum, generalisasi ataurumusan. Strategi Induktif dapat digunakan dalam mengajarkan konsep, baik konsepkonkret maupun konsep terdefinisi. 2 . Atas dasar pertimbangan pihak pengolah pesan. 1.Strategi Ekspositorik. Dengan Strategi Ekspositorik bahan atau materi pelajaran diolah oleh guru. Siswa tinggal terima jadi dari guru. Dengan StrategiEkspositorik guru yang mencari dan mengolah bahan pelajaran, yang kemudianmenyampaikannya kepada siswa. Strategi Ekspositorik dapat digunakan di dalammengajarkan berbagai materi pelajaran, kecuali yang sifatnya pemecahan masalah. 2.Strategi Heuristik. Dengan Strategi Heuristik bahan atau materi pelajarandiolah oleh siswa. Siswa yang aktif mencari dan mengolah bahan pelajaran. Gurusebagai fasilitator memberikan dorongan, arahan, dan bimbingan.Strategi Heuristik dapat digunakan untuk mengajarkan berbagai materi pelajarantermasuk pemecahan masalah. Dengan Strategi Heuristik diharapkan siswa bukan hanya paham dan mampu melakukan suatu pekerjaan sesuai dengan tujuan pembelajaran yangtelah ditetapkan, akan tetapi juga akan terbentuk sikap-sikap positif, seperti: kritis,kreatif, inovatif, mandiri, terbuka. Strategi Heuristik terbagai atas Diskoperi dan Inkuiri. 3.Atas Dasar Pertimbangan Pengaturan Guru 1.Strategi Seorang Guru. Seorang guru mengajar kepada sejumlah siswa. 2.Strategi Pengajaran Beregu (Team Teaching). Dengan PengajaranBeregu, dua orang atau lebih guru mengajar sejumlah siswa.Pengajaran Beregu dapat digunakan di dalam mengajarkan salah satu mata pelajaranatau sejumlah mata pelajaran yang terpusat kepada suatu topik tertentu. 4.Atas Dasar Pertimbangan Jumlah Siswa 1.Strategi Klasikal 2.Strategi Kelompok Kecil 3.Strategi Individual. 5.Atas Dasar Pertimbangan Interaksi Guru dengan Siswa. 1.Strategi Tatap Muka. Akan lebih baik dengan menggunakan alat peraga. 2.Strategi Pengajaran Melalui Media. Guru tidak langsung kontak dengansiswa, akan tetapi guru mewakilkan kepada media. Siswa berinteraksi dengan media. Variabel Strategi Belajar Mengajar Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan strategi belajar-mengajar ialah: tujuan, bahan pelajaran, alat dan sumber, siswa, dan guru. 1.Gagne mengklasifikasikan hasil-hasil belajar yang membawa implikasi terhadap penggunaan strategi belajar-mengajar, sebagai berikut: 1 . Keterampilan intelektual dengan tahapan-tahapannya: 1.Diskriminasi (mengenal benda konkret). 2.Konsep konkret (mengenal sifat-sifat benda/objek konkret). 3.Konsep terdefinisi (kemampuan memahami konsep terdefinisi). 4.Aturan (kemampuan menggunakan aturan, rumus, hukum/dalil, prinsip).

5.Masalah/aturan tingkat tinggi (kemampuan memecahkan masalahdengan menggunakan berbagai aturan). 2.Strategi kognitif (kemampuan memilih dan mengubah cara-caramemberikan perhatian, belajar, mengingat, dan berfikir). 3.Informasi verbal (kemampuan menyimpan nama/label, fakta, pengetahuan di dalam ingatan). 4.Keterampilan motorik (kemampuan melakukan kegiatan-kegiatan fisik). 5.Sikap (kemampuan menampilkan perilaku yang bermuatan nilai-nilai). 2.Yang perlu dipertimbangkan dari faktor siswa di dalam menggunakan strategi belajarmengajar, antara lain: 1.Siswa sebagai pribadi tersendiri memiliki perbedaan-perbedaan dari siswalain. 2.Jumlah siswa yang mengikuti pelajaran. 3.Dari faktor alat dan sumber yang perlu dipertimbangkan ialah: 1.Jumlah dan karakteristik alat pelajaran dan alat peraga. 2.Jumlah dan karakteristik sumber pelajaran (bahan cetakan dan lingkungansekitar). 4.Dari faktor guru yang akan mempengaruhi penggunaan strategi belajar-mengajar ialah kemampuan menguasai bahan pelajaran dan kemampuan membelajarkan siswa. http://massofa.wordpress.com/2008/01/13/hakikat-strategi-belajar-mengajar/ Macam-macam Strategi Belajar Muhammad Faiq DzakiPengajaran yang baik adalah pengajaran yang meliputi mengajar siswa tentang bagaimana belajar, bagaimana mengingat, bagaimana berfikir dan bagaimana memotivasidiri mereka sendiri. Pembelajaran strategi lebih menekankan pada kognitif, sehingga pembelajaran ini dapat disebut dengan strategi kognitif. Strategi belajar dapat dibedakanmenjadi empat macam, yaitu : a. Strategi Mengulang (Rehearsal)Strategi mengulang terdiri dari strategi mengulang sederhana (rote rehearsal) dengan caramengulang-ulang dan strategi mengulang kompleks dengan cara menggaris bawahi ide-ide utama (under lining) dan membuat catatan pinggir (marginal note). b. Strategi ElaborasiElaborasi adalah proses penambahan rincian sehingga informasi baru akan menjadi lebih bermakna, oleh karena itu membuat pengkodean lebih mudah dan lebih memberikepastian.(Nur,2000:30). Strategi ini dapat dibedakan menjadi : 1). Notetaking (pembuatan catatan); pembuatan catatan membantu siswa dalam mempelajari informasisecara ringkas dan padat untuk menghafal atau pengulangan. Metode ini digunakan pada bahan ajar kompleks, bahan ajar konseptual dimana tugas yang penting adalahmengidentifikasi ide-ide utama.Membuat catatan memerlukan proses mental maka lebihefektif daripada hanya sekedar menyalin apa yang dibaca, 2) Analogi yaitu perbandingan- perbandingan yang dibuat untuk menunjukkan kesamaan antara cirri-ciri pokok sesuatu benda atau ide-ide, selain itu seluruh cirinya berbeda, seperti sistem kerja otak dengankomputer dan 3) Metode PQ4R adalah preview,question, read, reflect, recite dan review.Prosedur PQ4R memusatkan siswa pada pengorganisasian informasi bermakna danmelibatkan siswa pada strategi-strategi yang efektif. c. Strategi OrganisasiStrategi Organisasi bertujuan membantu siswa meningkatkan kebermaknaan materi baru,terutama dilakukan dengan mengenakan struktur-struktur pengorganisasian baru padamateri-materi tersebut. Strategi organisasi mengidentifikasi ide-ide atau fakta-fakta kuncidari sekumpulan informasi yang lebih besar. Strategi ini meliputi :

1). PembuatanKerangka (Outlining); dalam pembuatan kerangka garis besar, siswa belajar menghubungkan berbagai macam topik atau ide dengan beberapa ide utama, 2).Pemetaan ( mapping) biasa disebut pemetaan konsep di dalam pembuatannya dilakukandengan membuat suatu sajian visual atau suatu diagram tentang bagaimana ideide penting atas suatu topik tertentu dihubungkan satu sama lain, 3) Mnemonics; berhubungan dengan teknik-teknik atau strategi-strategi untuk membantu ingatan denganmembantu membentuk assosiasi yang secara alamiah tidak ada. Suatu mnemonicsmembantu untuk mengorganisasikan informasi yang mencapai memori kerja dalam polayang dikenal sedemikian rupa sehingga informasi tersebut lebih mudah dicocokkandengan pola skema di memori jangka panjang. Contoh mnemonics yaitu : a). Chunking(pemotongan) b). Akronim (singkatan), c). Kata berkait (Link-work) : suatu mnemonicsuntuk belajar kosa kata bahasa asing. d.Strategi Metakognitif Metakognitif adalah pengetahuan seseorang tentang pembelajaran diri sendiri atau berfikir tentang kemampuannya untuk menggunakan strategi-strategi belajar tertentudengan benar.(Arends, 1997:260). Metakognitif mempunyai dua komponen yaitu (1) pengetahuan tentang kognitif yang terdiri dari informasi dan pemahaman yang dimilikiseorang pebelajar tentang proses berfikirnya sendiri dan pengetahuan tentang berbagaistrategi belajar untuk digunakan dalam suatu situasi pembelajaran tertentu, (2)mekanisme pengendalian diri seperti pengendalian dan monitoring kognitif. (Nur,2000:41)

http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2009/03/macam-macam-strategi-belajar.html Jenis Strategi Belajar Mengajar Berbagai jenis strategi Belajar Mengajar dapat dikelompokkan berdasarkan berbagai pertimbangan, antara lain:1. 1. Atas dasar pertimbangan proses pengolahan pesan. Strategi Deduktif . Dengan Strategi Deduktif materi atau bahan pelajaran diolahdari mulai yang umum, generalisasi atau rumusan, ke yang bersifat khusus atau bagian-bagian. Bagian itu dapat berupa sifat, atribut atau ciri-ciri. Strategi.Deduktif dapat digunakan dalam mengajarkan konsep, baik konsep konkretmaupun konsep terdefinisi. Strategi Induktif . Dengan Strategi Induktif materi atau bahan pelajaran diolahmulai dari yang khusus (sifat, ciri atau atribut) ke yang umum, generalisasi ataurumusan. Strategi Induktif dapat digunakan dalam mengajarkan konsep, baik konsep konkret maupun konsep terdefinisi.1. 2. Atas dasar pertimbangan pihak pengolah pesan. Strategi Belajar Mengajar Ekspositorik , yaitu suatu strategi belajar mengajar yang menyiasati agar semua aspek dari komponen pembentukkan sistemintruksional mengarah pada penyampaian isi pelajaran kepada siswa secaralangsung. Dalam strategi ini tidak perlu mencari dan menemukan sendiri fakta, prinsi dan konsep yang dipelajari. Semuanya telah disajikan guru secara jelasmelalui aspek-aspek dari komponen yang langsung behubungan dengan parasiswa pada waktu proses pembelajaran berlangsung. Strategi Belajar Mengajar Heuristik,

yaitu suatu strategi belajar mengajar yangmensiasati agar aspek-aspek dari komponen pembentuk sistem intruksionalmengarah pada pengaktifan siswa untuk mencari dan menemukan sendiri fakta, prinsip dan konsep yagn mereka butuhkan.1. 3. Atas Dasar Pertimbangan Pengaturan Guru Strategi Seorang Guru . Seorang guru mengajar kepada sejumlah siswa. Strategi Pengajaran Beregu (Team Teaching) . Dengan Pengajaran Beregu, duaorang atau lebih guru mengajar sejumlah siswa.Pengajaran Beregu dapat digunakan di dalam mengajarkan salah satu mata pelajaran atau sejumlah mata pelajaran yang terpusat kepada suatu topik tertentu.1. 4. Atas Dasar Pertimbangan Jumlah Siswa Strategi Klasikal Strategi Kelompok Kecil Strategi Individual. 1. 5. Atas Dasar Pertimbangan Interaksi Guru dengan Siswa Strategi Tatap Muka. Akan lebih baik dengan menggunakan alat peraga. Strategi Pengajaran Melalui Media. Guru tidak langsung kontak dengan siswa,akan tetapi guru mewakilkan kepada media. Siswa berinteraksi dengan media.1. Berdasarkan Model Desain Pelaksanaan Evaluasi Belajar Berdasarkan maksud atau fungsinya, terdapat beberapa model desain pelaksanaanevaluasi belajar-mengajar. Di antaranya ialah evaluasi; sumatif, formatif, refleksi, dankombinasi dari ketiganya. Evaluasi sumatif ialah model pelaksanaan evaluasi yang dilakukan setelah berakhirnya kegiatan belajarmengajar, atau sering juga kita kenal dengan istilahlain, yaitu post test. Pola evaluasi ini dilakukan kalau kita hanya bermaksudmengetahui tahap perkembangan terakhir dari tingkat pengetahuan atau penguasaan belajar (mastery learning) yang telah dicapai oleh siswa. Asumsi yangmendasarinya ialah bahwa hasl belajar itu merupakan totalitas sejak awal sampaiakhir, sehingga hasil akhir itu dapat kita asumsikan dengan hasil. Hasil penilaianini merupakan indikator mengenai taraf keberhasilan proses belajar-mengajar tersebut. Atas dasar itu, kita dapat menentukan apakah dapat dilanjutkan kepada program baru atau harus diadakan pelajaran ulangan seperlunya. Evaluasi formatif

ialah model pelaksanaan evaluasi yang dilakukan selama masih berjalannya proses kegiatan belajar-mengajar. Mungkin kita baru menyelesaikan bagian-bagian atau unit-unit tertentu dari keseluruhan program atau bahan yangharus diselesaikan. Tujuannya ialah apabila kita menghendaki umpan-balik yangsecara (immediate feedback), kelemahan-kelemahan dari proses belajar itu dapatsegera diperbaiki sebelum terlanjur dengan kegiatan lebih lanjut yang mungkinakan lebih merugikan, baik bagi siswa maupun bagi guru sendiri. Bila dibiarkankesalahan akan berlarut-larut. Dengan kata lain, evaluasi formatif ini lebih bersifatdiagnostik untuk keperluan penyembuhan kesulitan-kesulitan atau kelemahan belajarmengajar (remedial teaching and learning), sedangkan reevaluasi sumatif (EBTA) biasanya lebih berfungsi informatif bagi keperluan pengambilankeputusan, seperti penentuan nilai (grading), dan kelulusan. Evaluasi reflektif ialah model pelaksanaan evaluasi yang dilakukan sebelum proses belajar-menagjar dilakukan atau sering kita kenal dengan sebutan pre-test.Sasaran utama dari evaluasi reflektif ini ialah untuk mendapatkan indikator atauinformasi awal tentang kesiapan (readliness) siswa dan disposisi (keadaan taraf penguasaan) bahan atau pola-pola perilaku siswa sebagai dasar penyusunanrencana kegiatan belajar-menagjar dan peramalan tingkat keberhasilan yangmungkin dapat dicapainya setelah menjalani proses belajar-menagjar nantinya.Jadi, evaluasi reflektif lebih bersifat prediktif.Penggunaan teknik pelaksanaan evaluasi itu secara kombinasi dapat dan sering jugadilakukan terutama antara reflektif dan sumatif atau model pre-post test design. Tujuan penggunaan model dilaksanakan evaluasi ini ialah apabila kita ingin mengetahui taraf keefektivan proses belajar-mengajar yang bersangkutan. Dengan cara demikian, kita akanmungkin mendeteksi seberapa jauh konstribusi dari komponen-komponen yang terlibat dalam proses belajar-mengajar tersebut. Sudah barang tentu model ini pun lebih bersifatdiagnostik, tetapi lebih komprehensi.http://junasion.wordpress.com/2010/01/19/strategi-belajar-mengajar/

Anda mungkin juga menyukai