Anda di halaman 1dari 25

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan industri ditujukan untuk memperkuat perekonomian nasional, memperluas kesempatan kerja, meratakan kesempatan berusaha, menunjang

pembangunan daerah-daerah dan memanfaatkan sumber daya energy serta sumber daya manusia (Kasrino, 1984: !"# $ndustri adalah usaha untuk memproduksi barang-barang

jadi, dari bahan baku atau bahan mentah melalui suatu proses penggarapan dalam jumlah besar, sehingga barang-barang itu bisa diperoleh dengan harga satuan yang serendah mungkin, tetapi tetap dengan mutu setinggi mungkin (%andy,198&: 148"# Pembangunan industri yang dimaksudkan untuk meningkatkan pendapatan nasional dan kesejahteraan penduduk harus sejalan dengan peme'ahan masalah-masalah lainnya dan sedapat mungkin tidak menimbulkan masalah baru yang lebih ga(at# )leh karena itu, potensi berbagai daerah dengan segala masalah yang ada pada daerah yang bersangkutan harus di integrasikan sebagai suatu upaya untuk menyejahterakan masyarakat dan daerah yang bersangkutan (%umaatmaja, 1981: 18*"# %eiring jalannya pembangunan di $ndonesia pada tahun-tahun terakhir ini peran sektor industri pengolahan menunjukan peningkatan yang berarti bagi perekonomian $ndonesia sebagai akibat kebijakan ekonomi pemerintah untuk mendorong industri yang berorientasi ekspor sebagai usaha untuk menggantikan de+isa migas# ,al ini ditandai oleh semakin besarnya sumbangan sektor industry pengolahan dalam produk domestik bruto

(P-."# Pada tahun

!!1 peran se'tor industri pengolahan terhadap perekonomian

indonesia terus meningkat men'apai *,&4 persen# $ndustri kerajinan rumah tangga merupakan salah satu komponen dari sektor industri pengolahan yang mempunyai andil besar dalam men'iptakan lapangan pekerjaan di $ndonesia, disamping sifat usahanya yang kebanyakan masih memerlukan pembinaan yang terus menerus agar masalah yang dihadapi dapat segera diatasi# .eberapa masalah utama yang sering dihadapi antara lain masalah permodalan, pemasaran dan keterampilan dalam mengelola usaha (.P%, 199/: 00+"# 1nit usaha industri rumah tangga dalam skala nasional men'akup 99,& persen dari keseluruhan unit industri yang ada di $ndonesia, dengan penyerapan tenaga kerja sebesar 8/,& persen dari keseluruhan tenaga kerja yang terserap di sektor industri# Kegiatan industri rumah tangga yang jumlahnya sangat banyak di $ndonesia, memiliki kaitan yang dekat dengan mata pen'aharian pertanian di daerah pedesaan serta tersebar di seluruh tanah air# Kegiatan ini merupakan pekerjaan sekunder para petani dan penduduk desa yang memiliki arti sebagai sumber penghasilan tambahan dan musiman (2ahardjo, 1984: 1 *"# $ndustri kerajinan rumah tangga di pedesaan yang memberikan andil besar dalam men'iptakan lapangan pekerjaan dan peningkatan pendapatan keluarga salah satunya adalah industri rumah tangga batu bata# $ndustri rumah tangga batu bata merupakan industri rumah tangga yang memanfaatkan bahan baku berupa tanah liat dan diolah dengan proses pengolahan yang sederhana# Perkembangan industri rumah tangga batu bata di -esa Kaju di dukung oleh tersedianya bahan baku tanah liat yang ada di (ilayah -esa Kaju, di samping itu karena

adanya keterampilan penduduk dalam membuat batu bata yang diperoleh se'ara turun temurun# Kegiatan industri batu bata ini tentunya menyerap tenaga kerja dan dapat memberikan sumbangan pendapatan keluarga bagi penduduk -esa Kaju 3'eh .esar# .erdasarkan latar belakang yang tersebut di atas untuk itu penulis ingin mengetahui persebaran dan daya serap tenaga kerja pada industri rumah tangga batu bata di -esa Kaju, dengan alasan# 1# %emakin berkembangnya industri rumah tangga batu bata di -esa Kaju dan kegiatan industri ini merupakan sumber mata pen'aharian sebagian penduduk -esa Kaju# # $ndustri rumah tangga batu bata di -esa Kaju mampu menyerap tenaga kerja dan dapat memberikan sumbangan bagi pendapatan keluarga#

1.2. Permasalahan Permasalahan dalam penelitian ini adalah# 1# .agaimana persebaran lokasi industri rumah tangga batu bata di -esa Kaju4 # %eberapa besar daya serap tenaga kerja industri rumah tangga batu bata di -esa Kaju4 *# %eberapa besar sumbangan industri batu bata terhadap pendapatan keluarga perajin4 4# Ke daerah mana hasil industri rumah tangga batu bata dipasarkan4

1.3. Penegasan Istilah .erbagai istilah yang perlu dijelaskan, diantaranya#

a# Persebaran -alam kamus besar bahasa $ndonesia persebaran diartikan sebagai hal bersebar yang berasal dari kata sebar# b# $ndustri 2umah 5angga $ndustri rumah tangga adalah perusahaan industri pengolahan yang menggunakan atau yang mempunyai tenaga kerja sebanyak 1 6 4 orang (.P%, !!!: &/"# '# .atu .ata .atu bata adalah suatu bahan bangunan yang dibuat dari adonan tanah liat, di'etak persegi panjang kemudian dibakar supaya keras# d# -aya serap -aya serap menurut Kamus .esar .ahasa $ndonesia adalah kemampuan untuk menyerap (Kamus .esar .ahasa $ndonesia, 199/: * &"# -aya serap tenaga kerja dapat diartikan kemampuan dalam menyerap tenaga kerja# e# Pendapatan Keluarga 7enurut .iro Pusat %tatistik pendapatan adalah hasil yang berupa uang atau barang yang diterimakan sebagai balas jasa atau kontra prestasi (.P%, !! :*"# Keluarga adalah ibu bapak dengan anak-anaknya, seisi rumah (5im .ahasa, 199*: 41*"# Pendapatan keluarga yang dimaksud dalam penelitian ini adalah besarnya pendapatan keluarga (perajin" baik dari usaha batu bata dan usaha lainnya selama satu bulan dalam satuan rupiah#

1.4. Tu uan Penelitian 5ujuan dari penelitian ini adalah#

1# 7engetahui persebaran lokasi industri rumah tangga batu bata di -esa .aran Ke'amatan 3mbara(a Kabupaten %emarang# # 7engetahui daya serap industri rumah tangga batu bata terhadap tenaga kerja di desa baran# *# 7engetahui besaran sumbangan pendapatan keluarga dari usaha industry rumah tangga batu bata# 4# 7engetahui daerah pemasaran hasil industri rumah tangga batu bata di -esa Kaju#

1.!. Man"aat Penelitian 7anfaat dari penelitian ini adalah# 1# %e'ara teoritis hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi untuk meneliti masalah-masalah lain yang berkaitan dengan kegiatan industry rumah tangga batu bata di -esa Kaju# # %e'ara praktis dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang industri rumah tangga batu bata di -esa Kaju, khususnya instansi terkait, yaitu -inas Perindustrian Kabupaten 3'eh .esar#

&

BAB II LANDA#AN TE$%I

2.1. Pengertian In&ustri Dan In&ustri %umah Tangga $ndustri adalah semua perusahaan atau usaha yang melakukan kegiatan merubah bahan dasar dan atau barang yang kurang nilainya manjadi barang yang lebih tinggi nilainya# 5ermasuk kedalam sektor ini adalah perusahaan yang melakukan kegiatan jasa industri dan perakitan (assembling" dari suatu industry (.P%, !! : 8"# -efinisi lain mengatakan, $ndustri adalah sebagai suatu usaha untuk memproduksi barang jadi melalui proses penggarapan dalam jumlah besar sehingga barang tersebut dapat diperoleh dengan harga serendah mungkin tetapi dengan mutu setinggi mungkin (%ande, 198&: 148"# -ari sudut pandang geografi, $ndustri sebagai suatu sistem, merupakan perpaduan sub sistem fisis dan sub sistem manusia (%umaatmaja, 1981: 189"# -ari definisi diatas maka dapat diperoleh pengertian industri adalah suatu kegiatan produksi yang menggunakan bahan-bahan tertentu sebagai bahan baku untuk diproses menjadi hasil lain yang lebih berdaya guna bagi masyarakat#

2.2. Pengg'l'ngan In&ustri &an In&ustri %umah Tangga $ndustri di $ndonesia dapat digolongkan kedalam beberapa ma'am kelompok# $ndustri didasarkan pada banyaknya tenaga kerja dibedakan menjadi 4 golongan,yaitu: 1" $ndustri besar, memiliki jumlah tenaga kerja 1!! orang atau lebih, " $ndustri sedang, memiliki jumlah tenaga kerja antara !699 orang, *" $ndustri ke'il, memiliki jumlah

tenaga kerja antara &619 orang, 4" $ndustri rumah tangga, memiliki jumlah tenaga kerja antara 164 orang (.P%, !! : 9/"# .erdasarkan penggolongan diatas maka industri rumah tangga batu bata termasuk kedalam golongan industri rumah tangga karena jumlah tenaga kerja yang digunakan biasanya antara satu sampai empat orang# $ndustri berdasarkan skala produksi dan tingkat teknologi yang digunakan dapat dikelompokan menjadi empat yaitu9 kelompok industri besar, kelompok industri menengah, kelompok industri ke'il dan industri rumah tangga (Kartomidjoyo, 198&: 11"# 7enurut eksistensinya industri rumah tangga dibedakan menjadi tiga kelompok, diantaranya yaitu: industri lokal, industri sentra, dan industri mandiri# 1# $ndustri lokal adalah kelompok industri yang menggantungkan kelangsungan hidupnya kepada pasar setempat yang terbatas dan relati+e tersebar di satu lokasi saja# %kala industri sangat ke'il dan men'erminkan pola industri yang bersiifat sub bagian# # $ndustri sentra adalah industri bersakala ke'il dengan membentuk kelompok atau ka(asan produksi yang terdiri dari kumpulan unit usaha yang menghasilkan barang sejenis# 5arget pemasaran umumnya menjangkau pasar yang lebih luas dari industri lokal, sehingga peranan perantara menonjol *# $ndustri mandiri adalah jenis industri yang masih memiliki sifat-sifat industry rumah tangga tetapi telah memberi sarana yang 'anggih# Pemasaran hasil produksinya tidak tergantung pada pedagang perantara (3:hari, 198&: &1"#

2.3. In&ustri %umah Tangga Batu Bata 2.3.1. Pengertian In&ustri %umah Tangga Batu Bata $ndustri rumah tangga batu bata merupakan industri yang memanfaatkan tanah sebagai bahan baku utama# $ndustri rumah tangga batu bata merupakan industri rumah tangga karena mempunyai tenaga kerja 1 6 4 orang# -alam penelitian ini yang dimaksud dengan industri rumah tangga batu bata yaitu suatu proses produksi yang di dalamnya terdapat perubahan bentuk dari benda yang berupa tanah liat menjadi bentuk lain (batu bata", sehingga lebih berdaya guna# .erdasarkan tuntutan jaman yang penuh dengan pembangunan, batu bata akan dibutuhkan selama belum ada bahan pengganti yang lebih efektif dan efisien# -an masalah yang dihadapi industri rumah tangga batu bata adalah masalah modal yang ke'il dan sulit# -engan adanya permasalahan mengenai modal yang dialami oleh perajin, maka dapat disimpulkan bah(a industri rumah tangga batu bata ini dapat berlangsung bila ada kesinambungan antara modal, bahan baku, dan tenaga kerja# 7odal sebagai penggerak usaha digunakan untuk pembelian atat-alat dan pembayaran tenaga kerja# %edangkan bahan baku sebagai bahan yang akan diolah untuk batu bata# -an tenaga kerja sebagai pengolah bahan baku# ;adi, ketiga hal tersebut saling berhubungan satu dengan yang lain# $ndustri rumah tangga batu bata sebagai industri rumah tangga mempunyai 'iri-'iri yaitu: 1" modal ke'il, " usaha dimiliki pribadi, *" menggunakan teknologi dan peralatan yang sederhana, 4" jumlah tenaga kerja relatif sedikit# %edangkan sifat industri rumah tangga batu bata adalah bersifat tidak berbadan hukum#

2.3.2. Pr'ses Pem(uatan Batu Bata 7enurut su(ardono ( !!1" Proses pembuatan batu bata bisa dilakukan se'ara sederhana, tetapi bisa juga memakai mesin-mesin yang modern dan serba otomatis# -alam pembuatan batu bata terdapat tahapan- tahapan sebagai berikut: a# Penggalian bahan mentah ;enis tanah yang dipakai umumnya berupa tanah sedimen (allu+ial hidromorfik" yaitu tanah yang mengendap akibat banjir pada dataran rendah atau tanah yang ditemukan pada lokasi bekas daerah banjir# ;adi tanah liat (lempung" yang digunakan terdapat pada permukaan tanah sehingga tidak memerlukan biaya besar untuk penggaliannya# Kegiatan penggalian tanah dilakukan pada kedalaman tertentu yaitu !,& sampai 1 meter, karena apabila dalamnya lebih dari 1 meter kualitas tanah kurang baik untuk pembuatan batu bata disebabkan oleh kandungan air yang 'ukup banyak sehingga berpengaruh terhadap hasil pembuatan batu bata# b# Persiapan pengolahan bahan 7enyiapkan bahan untuk pembentukan batu bata yang dimaksud dengan penyiapan bahan ini adalah penghan'uran tanah, pembersihan kotoran, kemudian pen'ampuran dengan air sehingga bahan menjadi 'ukup lunak untuk dibentuk batu bata# '# Proses pembentukan batu bata Pada (aktu pembentukan menggunakan peralatan yang sangat sederhana# 3latalat yang digunakan berupa 'etakan dari kayu# Pembentukan dimulai setelah tanah disiapkan menjadi lunak dan mudah dibentuk#

d# Proses pengeringan batu bata <ara pengeringan yang termudah dan termurah adalah menjemur batu bata di tempat terbuka, (aktu yang dibutuhkan untuk proses pengeringan adalah &-/ hari tergantung 'ua'anya# .atu bata yang sudah setengah kering tersebut diangkut, dirapikan bentuknya menggunakan potongan batu bata yang tipis atau dengan menggunakan pisau, kemudian ditimbun disekitar lokasi pen'etakan dan dibiarkan hingga kering# .atu bata yang sudah kering disusun se'ara bertingkat (+ertikal" dengan pola menyerong dan diantara batu bata tersebut diberi rongga antara sehingga dapat dilalui oleh angin sebagai salah satu media pengeringan batu bata se'ara alami# %etelah kering batu bata tersebut dipindahkan ketempat pembakaran yang berbentuk seperti rumahrumahan (linggan"# e# Proses pembakaran batu bata Pada proses ini batu bata yang sudah kering dan tersusun rapih tersebut sudah siap untuk dibakar, akan tetapi pembakaran batu bata tergantung dari keinginan perajin dan kondisi keuangan perajin# .iasanya dalam satu bulan proses pembakaran yang dilakukan satu kali, dalam sekali proses pembakaran batu bata berkisar antara 1!#!!!- !#!!! buah# -alam sekali proses pembakaran batu bata ini disediakan tempat khusus atau dibuatkan rumahrumahan (linggan"# Proses pembakaran menggunakan bahan bakar yang disebut berambut, untuk membakar 1!#!!! batu bata dibutuhkan berambut kira-kira satu 'olt#

1!

f# Pemilihan= seleksi batu bata Proses pemilihan= seleksi ini dimulai setelah proses pembakaran selesai, tumpukan batu bata yang sudah dibakar dibiarkan selama kurang lebih satu minggu agar panasnya berangsur-angsur turun# %etelah dingin tumpukan batu bata tersebut dibongkar dan diseleksi# .erdasarkan uraian di atas maka proses produksi batu bata di -esa Kaju 3'eh .esar ini termasuk dalam proses produksi yang masih bersifat sederhana#

2.3.3. )'m*'nen+)'m*'nen In&ustri -ari ka'a mata geografi, industri sebagai suatu sistem, merupakan perpaduan sub sistem fisis dengan sub sistem manusia# %ub sistem fisis yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan industri yaitu komponen lahan, bahan mentah atau bahan baku, sumber daya energi, iklim dengan segala proses alamiahnya# %edangkan sub sistem manusia yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan industri meliputi komponen tenaga kerja, kemampuan tekhnologi, tradisi, keadaan politik, keadaan pemerintah, transportasi dan komunikasi, konsumen dan pasar, dan lain sebagainya# Perpaduan semua komponen itulah yang mendukung maju mundurnya suatu industri (%umaatmadja,1981:18!"# >aktor-faktor yang paling menonjol sebagai faktor penghambat dalam perkembangan industri rumah tangga dan industri ke'il yaitu penyakit tradisionalitas yang dapat mempengaruhi baik kondisi maupun prospek se'tor industri pedesaan# %ikap yang bersifat tradisional terutama mun'ul sebagai masalah manajemen kekeluargaan# 2asionalitas para pengusaha yang di'erminkan dalam proses pengambilan keputusan

11

masih sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor non ekonomis, misalnya dalam perekrutan tenaga kerja yang dari segi ekonomi sering tidak di dukung pertimbangan ekonomis seperti keterampilan, melainkan 'iri-'iri sosial seperti kekerabatan atau hubungan darah# .ukan hanya faktor-faktor budaya yang menghambat prospek perkembangan industri pedesaan, melainkan juga berbagai masalah struktural, %alah satunya adalah kelemahan pemilik industri rumah tangga dalam akses terhadap dunia perbankan# Karena kekurangan jaminan lembaga perkreditan formal sering enggan memberi dana yang dibutuhkan untuk mengembangkan usaha industri# %ebagai respon terhadap masalah perkembangan yang dihadapi oleh industri pedesaan skala rumah tangga dan ke'il, pemerintah $ndonesia telah menjalankan beberapa program khusus# %elain penyediaan kredit bagi pengusaha lemah dengan kondisi yang lebih ringan dari pada sektor perbankan formal, antara lain model bapak angkat, pendirian sentral, peranan koperasi dalam pembangunan sektor industri pedesaaan dianggap penting (?eber,199*: 19- 1"# 7enurut 2obinson dalam -aldjoeni (199 : &8" beberapa faktor geografis yang mempengaruhi berdirinya suatu industri di suatu (ilayah diantaranya yaitu: bahan mentah, sumberdaya tenaga, suplai tenaga kerja, suplai air, pasaran dan fasilitas# Komponen-komponen yang mempengaruhi maju mundurnya suatu industri diantaranya# 1. L'kasi in&ustr, @okasi kegiatan industri, dalam hal ini kegiatan pengolahan bahan mentah menjadi bahan jadi dan setengah jadi, diputuskan atau ditetapkan berdasarkan berma'amma'am orientasi# Keputusan lokasi industri yang bersangkutan diantaranya ada yang berorientasi kepada bahan baku, Anerji, 5enaga kerja, Pemasaran, dan ada pula yang

berorientasi kepada kemajuan tekhnologi# -asar orientasi keputusan tersebut terutama ditekankan kepada biaya transportasi yang rendah (%umaatmadja, 1981: 1 9 "# @okasi merupakan letak suatu tempat di atas permukaan bumi# @okasi industri adalah letak industri di suatu tempat yang didasarkan pada bahan baku, biaya angkutan, dan upah# ,oo+er dalam teorinya tentang lokasi kegiatan ekonomis mengatakan bah(a lokasi pabrik atau perusahaan dapat didirikan di titik bahan mentah ataupun di titik pasar (-aldjoeni, 199 : 8!"# 7enurut 3lfred ?eber dalam teorinya yang disebut dengan segitiga bobot atau segitiga jarak, bah(a untuk menentukan lokasi suatu industry dipengaruhi oleh biaya angkutan, bahan dasar dan upah# $si pokok teori (eber pada dasarnya adalah lokasi industri dipilihkan di tempat-tempat yang biayanya paling minimal# 5eori ?eber merupakan teori klasik yang sifatnya teoritis, sehingga perlu digunakan se'ara praktis dalam menerapkan di $ndonesia yaitu sebagai berikut# 1# 7emilih lokasi tertentu yang menyangkut, luas tanah yang diperlukan untuk kegiatan dan kemudahan dalam transportasi barang kebutuhan industri# # Pemilihan (ilayah= daerah se'ara umum yaitu yang didasarkan pada faktor dasar seperti: -ekat pasar, dekat dengan bahan baku, tersedianya fasilitas angkutan, serta kondisi lingkungan alam yang menguntungkan# *# 7emilih masyarakat tertentu pada (ilayah industri, didasarkan pada tersedianya fasilitas tenaga kerja yang 'ukup dalam jumlah dan tipe, tingkat upah murah -ari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bah(a pada dasarnya penentuan lokasi industri yaitu untuk men'ari keuntungan maksimum dari kesinambungan proses

1*

produksi suatu industri# -emikian juga pemilihan lokasi industri rumah tangga batu bata -i -esa Kaju 3'eh .esar ini, pada dasarnya menga'u pada teori ?eber yaitu: 1# -ekat dengan bahan baku# .ahan baku untuk industri rumah tangga batu bata didapat karena langsung mengambil tanah yang ada di sa(ah, di ladang, atau di pekarangan rumah # -ekat dengan tenaga kerja# 5enaga kerja pada industri rumah tangga batu bata menggunakan tenaga kerja kasar dengan tingkat pendidikan rendah, sehingga mudah didapat# *# -ekat dengan pasar# .ah(a perkembangan industri rumah tangga batu bata -i -esa Kaju ini didukung oleh kemudahan dalam pemasaran baik lokal maupun luar daerah# 4# 5ersedianya transportasi, yaitu sarana angkutan barang dan jalan yang sudah tetap# @okasi industri rumah tangga batu bata -i -esa Kaju berada di areal persa(ahan, ladang, dan di pekarangan rumah perajin# @okasi industri ini sekaligus sebagai lokasi bahan baku# ;arak antar lokasi industri rumah tangga batu bata yang satu dengan lainnya ber+ariasi#Pola persebaran pada dasarnya dapat dibedakan menjadi tiga

ma'am,diantaranya yaitu: 1" Pola bergerombol, " 5ersebar tidak merata, dan *" 5ersebar merata# (sumaatmaja, 1981: 1*8" 2. Bahan (aku in&ustr, %elain terkait dengan lokasi, industri juga terkait dengan bahan baku yang merupakan bahan utama dalam proses produksi# %uatu usaha industry memerlukan bahan baku yang akan diolah menjadi barang jadi (produk"# .atu bata dibuat dari bahan dasar lempung atau tanah liat ditambah dengan bahan penolong berupa air dan sekam (berambut"# @empung adalah tanah hasil pelapukan

14

batuan keras, seperti: basalt (batuan dasar", andesit, dan granit (batu besi"# @empung adalah suatu produk tanah liat yang diolah, maka lempung akan tergantung pada batuan asal# 1mumnya batuan keras akan memberikan pengaruh (arna pada lempung seperti menjadi merah, sedangkan granit akan memberikan (arna lempung menjadi putih# @empung disebut juga batuan sedimen (endapan" karena pada umumnya setelah terbentuk dari batuan keras, lempung diangkut oleh air atau angin dan diendapkan disuatu tempat yang lebih rendah# .erdasarkan atas tempat pengendapan dan asalnya lempung dapat dibagi dalam beberapa jenis, sebagai berikut: 1" lempung residual, " lempung illu+ial, *" lempung allu+ial, 4" lempung marin, &" lempung ra(a, /" lempung danau# @empung yang baik untuk pembuatan batu bata adalah lempung limbah sungai (allu+ial", karena bahan lempung endapan dari sungai tidak pernah habis# @empung yang akan digunakan sebagai bahan baku pembuatan batu bata sebaiknya memiliki syarat-syarat sebagai berikut: 1" harus tersedia 'ukup banyak dan terletak di dekat lokasi industri, " lempung harus memiliki derajat keplastisan terterntu supaya mudah dibentuk, *" lempung harus dalam keaadaan telah padat (%u(ardono, !!1: 8"# .ahan baku tambahan yang digunakan dalam pembuatan batu bata adalah berambut (sekam" dan air# .erambut digunakan sebagai 'ampuran agar batu bata yang dihasilkan tidak mudah retak, sedangkan 3ir digunakan untuk membantu proses pengolahan bahan mentah dan proses pen'etakan# -i -esa kaju penggunaan tanah sebagai bahan baku produksi batu bata termasuk penggunaan tanah yang ada kaitannya

1&

dengan pemanfaatan potensi alamnya# Karena jenis tanahnya sangat 'o'ok sebagai bahan baku produksi batu bata maka dimanfaatkan penduduk setempat untuk kegiatan industri# 7enurut hasil penelitian suratmi (1999: 1", $ndustri rumah tangga batu bata di Ke'amatan ;ogonalan menggunakan bahan baku berupa tanah endapan 3llu+ial yang diambil dari sa(ah#

3. Pemasaran Pemasaran merupakan suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk meren'anakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memerlukan kebutuhan baik pembeli yang ada maupun pembeli yang potensial (?illiam ;# %tantion,199/: &"# 7enurut (asis (1998: 14&", pemasaran adalah kegiatan yang berhubungan dengan penyaluran barang dan jasa dari produsen kepada konsumen yang diselenggarakan dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen dan men'apai kebutuhan perusahaan# Kotler (1998: 8" mendefinisikan pemasaran adalah segala kegiatan yang berhubungan dengan penyampaian barang dan jasa, sejak dari produsen sampai konsumen yang terakhir# .erdasarkan pengertian pemasaran diatas, maka pengertian pemasaran dalam penelitian ini adalah kegiatan usaha yang mengarahkan aliran barang yang berupa produk batu bata dari produsen ke konsumen baik se'ara langsung maupun melalui perantara# %e'ara garis besar jalur pemasaran dapat diklasifikasikan menjadi dua ma'am, yaitu# 1# Pemasaran se'ara langsung, yaitu: a# produsen menjual langsung dengan jalan mengunjungi konsumen dari rumah ke rumah#

1/

b# produsen menjual produknya se'ara langsung kepada konsumen di pasar# # Pemasaran se'ara tidak langsung, yaitu dengan 'ara : a# Produsen menjual produk melalui tengkulak b# Produsen menjual produk melalui penge'er '# Produsen menjual produk melalui suatu lelang (%tantion, 199/:1 " -ari uraian tentang tata 'ara pemasaran di atas, maka pemasaran hasil industri rumah tangga batu bata di -esa Kaju dilakukan dengan dua 'ara, yaitu: 1# %e'ara langsung, yaitu pengrajin menjual produk batu bata langsung kepada konsumen yang datang ke lokasi industri# # %e'ara tidak langsung, yaitu pengrajin menjual produk batu bata melalui penyalur atau tengkulak# 7enurut hasil penelitian suratmi (1999: *" pemasaran industri rumah tangga batu bata di Ke'amatan ;ogonalan merupakan pemasaran se'ara langsung, karena pengusaha langsung menjual produknya kepada konsumen atau langsung diambil oleh pedagang#

4. Tenaga ker a 1ntuk meningkatkan hasil produksi dalam sebuah perusahaan tidak 'ukup hanya dengan menggunakan teknologi yang 'anggih saja, tetapi juga memerlukan tenaga kerja yang memiliki skill yang tinggi untuk mengoperasikannya# -engan demikian diperlukan tenaga kerja yang mempunyai keahlian, kemampuan dan keterampilan kerja (%is(anto, 198991/" 7enurut undang-undang 2$ no#1* tahun !!* tentang ketenagakerjaan, tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang

18

dan jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau masyarakat# -alam kamus besar bahasa $ndonesia (1991: 9 8" tenaga kerja adalah orang yang bekerja atau mengerjakan sesuatu, orang yang mampu melakukan pekerjaan baik didalam maupun diluar hubungan kerja# 5enaga kerja merupakan istilah yang identik dengan istilah personalia, di dalamnya meliputi buruh# .uruh yang dimaksud adalah mereka yang bekerja pada usaha perorangan dan diberikan imbalan kerja se'ara harian maupun borongan sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak, biasanya imbalan kerja tersebut diberikan se'ara harian (%is(anto, 1989: 9"# Pengertian tenaga kerja dalam penelitian ini adalah mereka yang bekerja pada suatu perusahaan yang di dalam maupun di luar hubungan kerja untuk menghasilkan barang# 5enaga kerja merupakan suatu faktor produksi sehingga dalam kegiatan industri diperlukan sejumlah tenaga kerja yang mempunyai keterampilan dan kemampuan tertentu sesuai dengan kebutuhan perusahaan# -ari segi keahlian dan pendidikannya tenaga kerja dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu# 1# 5enaga kerja kasar yaitu tenaga kerja yang berpendidikan rendah dan tidak mempunyai keahlian dalam suatu bidang pekerjaan# # 5enaga kerja terampil yaitu tenaga kerja yang mempunyai keahlian dan pendidikan atau pengalaman kerja seperti montir mobil, tukang kayu, dan tukng memperbaiki tele+isi dan radio# *# 5enaga kerja terdidik yaitu tenaga kerja yang mempunyai pendidikan yang tinggi dan ahli dalam bidang-bidang tertentu seperti dokter, akuntan ahli ekonomi, dan insinyur#

18

5enaga kerja di $ndonesia menghadapi permasalahan dalam hal produktifitasnya yang rendah# -i samping itu masalah yang timbul dari ketenaga kerjaan adalah ketidakseimbangan antara pena(aran dan permintaan pada suatu tingkat upah tertentu# Keadaan umum yang terjadi adalah adanya kelebihan jumlah pena(aran tenaga kerja tertentu# ,al ini terjadi akibat jumlah orang yang men'ari pekerjaan atau yang menganggur semakin besar# Keadaan tersebut memba(a konsekuensi terhadap usaha penyediaan lapangan pekerjaan bagi angkatan kerja baru (Kusumo %udiro, 1981: 111 "# -engan adanya permasalahan mengenai ketidakseimbangan antara permintaan dan pena(aran tenaga kerja, maka perlu upaya peningkatan mutu tenaga kerja, dan meningkatkan sumberdaya manusia yang baik akan menghasilakan tenaga kerja yang terampil dan mempunyai produktifitas yang tinggi# 3kibatnya tenaga kerja akan mudah dalam men'ari kerja, atau mampu men'iptakan lapangan kerja sendiri (3nanta, 198/: 1&*" # 7enurut faisal karsyono (1984" sebagian besar tenaga kerja pedesaan yang terserap dalam lapangan kerja non pertanian merupakan tenaga kerja tidak terampil, pendidikan rendah, dan upah yang diterima sangat rendah# )leh karena itu dalam perkembangan lapangan kerja non pertanian di pedesaan diprioritaskan pada jenis industri yang bertekhnologi sederhana, modal usaha ke'il, dan bersifat padat karya sehingga jenis industri tersebut mudah untuk dikembangkan dan diusahakan oleh masyarakat pedesaan# ;umlah tenaga kerja yang besar apabila diikuti dengan tingkat pendidikan, pengetahuan, dan keterampilan yang memadai akan memberikan kekuatan pada industri rumah tangga#

19

.erdasarkan uraian tentang tenaga kerja diatas, maka tenaga kerja yang digunakan dalam industri rumah tangga batu bata di -esa Kaju, ini merupakan tenaga kerja kasar yang terbagi dalam: 1# .uruh harian tetap, yaitu buruh yang telah mempunyai keahlian dalam pembuatan batu bata, serta tempat kerjanya telah menetap pada satu majikan# # .uruh borongan, yaitu buruh yang mempunyai keterampilan tertentu dalam bidang pekerjaan batu bata# *# .uruh borongan tetap, yaitu buruh yang mempunyai keterampilan 'ukup ahli dalam pembuatan batu bata, serta menetap pada satu majikan#

2.4. Da,a #era* Tenaga )er a -i negara berkembang atau membangun, masalah pengangguran selalu ada# 7akin banyak proyek yang dibangun dapat menyerap tenaga kerja setempat akan makin besar dampak positifnya, sekalipun harus mengadakan pendidikan khusus#-aya serap tenaga kerja adalah kemampuan suatu unit usaha dalam menyerap tenaga kerja (7antra, 1994: 199"# -aya serap tenaga kerja adalah kemampuan suatu badan=lembaga dalam menampung dan mempekerjakan sejumlah tenaga kerja didalamnya# .erdasarkan pengertian di atas daya serap tenaga kerja pada industri rumah tangga batu bata adalah kemampuan industry rumah tangga batu bata dalam menyerap tenaga kerja#

2.!. Pen&a*atan )eluarga .esar ke'ilnya pendapatan dipengaruhi oleh mata pen'aharian= pekerjaan yang dilakukan# Pendapatan seorang indi+idu dapat diartikan sebagai semua jenis pendapatan

termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan sesuatu kegiatan apapun yang diterima oleh penduduk suatu negara (%ukirno, 1998: 49"# Pendapatan adalah perolehan akti+a= sumber ekonomi dari pihak lain sebagai imbalan atas penyerahan barang dagangan, jasa= akti+itas-akti+itas usaha perusahaan lainnya (?ahyudin, !!!: 8"# Pendapatan sebagai jumlah balas jasa berupa upah atau gaji keuntungan yang diterima berbagai faktor produksi (.P%, !!!: *"# .erdasrkan penggolongannya,

pendapatan dapat dibedakan menjadi tiga, diantaranya yaitu: 1" golongan pendapatan tinggi adalah jika pendapatan rata-rata lebih dari 2p 9&!#!!!,!! perbulan, " golongan pendapatan menengah adalah jika pendapatan rata-rata antara 2p &&!#!!!,!! 6 2p 9&!#!!!,!! perbulan, *" golongan pendapatan rendah adalah jika pendapatan kurang dari 2p &&!#!!!,!! perbulan (.P%, !!*: &"#

BAB III MET$D$L$-I PENELITIAN

3.1. P'*ulasi Penelitian Populasi adalah keseluruhan subjek yang akan digeneralisasikan sebagai sampel penelitian (,adi, 1991:8!"# Pengertian lain, menyebutkan bah(a populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda, he(an, tumbuhan, gejala-gejala, nilai test, atau peristi(aperisti(a sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian (2a'hman, 199*:/*"# Populasi dalam penelitian ini adalah semua pengrajin batu bata yang ada di -esa Kaju#

3.2. #am*el &an Tehnik Pengam(ilan #am*el %ampel adalah bagian dari populasi yang dapat dianggap me(akili dan men'erminkan keadaan populasi (,adi, 1991:8!"# Penetapan besar ke'ilnya sampel tidaklah ada suatu ketetapan yang mutlak, artinya tidak ada suatu ketentuan berapa persen suatu sampel harus diambil# %uatu hal yang harus diperhatikan adalah keadaan homogenitas dan heterogenitas populasi (2a'hman, 199*: //"#7enurut 3rikunto (1998: 99" dalam menentukan besarnya sampel menyebutkan: 3pabila subjek penelitian jumlahnya kurang dari 1!! maka dalam pengambilan sampel lebih baik diambil semua sebagai anggota sampel, sehingga penelitian merupakan penelitian populasi# %elanjutnya jika subjek besar dapat diambil 1!-1&B atau !- &B atau lebih besar #Penelitian ini menggunakan total sampling, yaitu seluruh populasi diambil sebagai sampel# dalam hal ini adalah semua pengrajin batu bata -i -esa Kaju yang berjumlah &! orang#

3.3. .aria(el Penelitian Cariabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan peneliti# Cariabel sering pula diartikan sebagai faktor-faktor yang berperan sebagai peristi(a atau gejala yang akan diteliti (2a'hman, 199*:&&"# Cariabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: @okasi industri rumah tangga batu bata, daya serap tenaga kerja, sumbangan pendapatan keluarga, dan daerah pemasaran#

3.4. Met'&e Pangum*ulan Data 1ntuk memperoleh data yang lengkap, -alam penelitian ini digunakan 4 ma'am metode pengumpulan data, 7etode-metode tersebut diantaranya: 1# 7etode )bser+asi )bser+asi diartikan sebagai pengamatan dan pen'atatan se'ara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian# -alam penelitian ini metode obser+asi digunakan untuk mengetahui lokasi industri rumah tangga batu bata di -esa Kaju# # 7etode -okumentasi 7etode ini digunakan untuk memperoleh data yang berupa dokumen atau 'atatan dan data yang sesuai dengan kepentingan penelitian# -alam penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk mengetahaui keadaan umum -esa Kaju melalui data monografi desa#

*# 7etode kuesioner Kuesioner merupakan suatu alat pengumpul informasi dengan 'ara

menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis yang disusun berdasarkan +ariabel# -alam penelitian ini kuesioner di gunakan untuk mendapatkan data primer tentang identitas responden, lokasi industri, bahan baku, pemasaran, dan tenaga kerja industri rumah tangga batu bata# 4# 7etode (a(an'ara 7etode ini untuk men'ari informasi se'ara lisan dengan melakukan 5anya ja(ab dengan responden mengenai keadaan pengrajin batu bata di -esa Kaju#

3.!. Met'&e Analisis Data 7etode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif persentase dan metode analisis tabel# 1# Persebaran lokasi industri, metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif dengan bantuan peta# # -aya serap tenaga kerja, metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif dengan bantuan tabel# *# %umbangan pendapatan keluarga, metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif dengan bantuan tabel# 4# -aerah pemasaran, metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif dengan bantuan peta dan tabel#

DA/TA% PU#TA)A

3nanta, 3ris# 198/# DMasalah Dan Prospek Ekonomi Indonesia 1986/1987E dalam (Ad" 7oh# 3rsyad 3n(ar# ;akarta: 1$ Press# 3rikunto, %uharsimi# 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek # ;akarta: 2ineka <ipta#.intarto, 2# 1998# Buku Penuntun Geo ra!i Desa# ;ogjakarta: 1P %pring# .P%, 199/# Statistik Industri "era#inan $umah %an ;akarta: .P% FFFF, !!!# Statistik Industri Besar Dan Sedan # ;akarta: .P%# FFFF, !! # ;a(a 5engah -alam 3ngka# %emarang: .P%# -aldjoeni, G# 199 # Heografi baru: &r anisasi keruan an dalam teori dn praktek # .andung# 3lumni# -epdikbud# 1994# Kamus .esar .ahasa $ndonesia# ;akarta: .alai Pustaka# ,adi, %utrisno# 1991# 'nalisis $e resi# Iogyakarta# 3ndi )ffset# ,ardati, pudji# !!!# Peran $ndustri 2umah 5angga -alam Pelaksanaan 11 Go# 5ahun 1999# Makalah disajikan dalam %emlok Gasional dalam Pertemuan $lmiah 5ahunan $H$ %emarang, Heografi unnes# %u(ardono# !!1# Men enal Pem(uatan Bata Dan Genten # .andung: Irama ?idya# 1ndang-1ndang 2epublik $ndonesia Go#1* 5ahun .andung: <itra 1mbara# !!* 5entang Ketenagakerjaan# a. Dalam Sensus Ekonomi 1996#

&

Anda mungkin juga menyukai