Anda di halaman 1dari 23

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Epidural hematom adalah salah satu jenis perdarahan intracranial yang paling sering terjadi karena fraktur tulang tengkorak. Otak di tutupi olek tulang tengkorak yang kaku dan keras. Otak juga di kelilingi oleh sesuatu yang berguna sebagai pembungkus yang di sebut dura. Fungsinya untuk melindungi otak, menutupi sinus-sinus vena, dan membentuk periosteum tabula interna.. Ketika seorang mendapat benturan yang hebat di kepala kemungkinan akan terbentuk suatu lubang, pergerakan dari otak mungkin akan menyebabkan pengikisan atau robekan dari pembuluh darah yang mengelilingi otak dan dura, ketika pembuluh darah mengalami robekan maka darah akan terakumulasi dalam ruang antara dura dan tulang tengkorak, keadaan inlah yang di kenal dengan sebutan epidural hematom.( ,!," # Epidural hematom sebagai keadaan neurologist yang bersifat emergency dan biasanya berhubungan dengan linear fraktur yang memutuskan arteri yang lebih besar, sehingga menimbulkan perdarahan. $enous epidural hematom berhubungan dengan robekan pembuluh vena dan berlangsung perlahan-lahan. %rterial hematom terjadi pada middle meningeal artery yang terletak di ba&ah tulang temporal. 'erdarahan masuk ke dalam ruang epidural, bila terjadi perdarahan arteri maka hematom akan cepat terjadi.( (# )alam makalah ini akan dibahas mengenai perkembangan epidural hematom pada dengan trauma kepala mengenai kejadian, hasil dan factor resiko. 1.2 Tujuan *ujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui kejadian, hasil dan factor resiko pada perkembangan dari epidural hematom dengan trauma kepala. 1.3 Manfaat +anfaat dari penulissan makalah ini adalah mengetahui dan memahami epidural hematom sebagai salah satu penyakit dalam bidang ilmu ,edah dan bagi pembaca dapat mengembangkan lebih lanjut di kemudian hari. pasien

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 EDE!A KEPALA 2.1.1 Def"n"#" -edera kepala adalah kekerasan pada kepala yang dapat menyebabkan kerusakan yang komplek di kulit kepala, tulang tempurung kepala, selaput otak dan jaringan otak itu sendiri. +enurut brain injury association of %merica, cedera kepala adalah suatu kerusakan pada kepala, bukan bersifat congenital ataupun degenerative, tetapi disebabkan oleh serangan atau benturan fisik dari luar, yang dapat mengurangi atau mengubah kesadaran yang mana menimbulkan kerusakan kemampuan kognitif dan fungsi fisik. 2.1.2 Anatomi Kepala %.Kulit kepala Kulit kepala terdiri dari dari ( lapisan yang disebut .-%/' yaitu 0 .kin atau kulit, -onnective tissue atau jaringan penyambung, %ponerotika gallea, /oose conective tissue dan 'ericranium. Kulit kepala memiliki banyak pembuluh darah sehingga perdarahan akibat 1aserasi kulit kepala akan banyak menyebabkan kehilangan darah ,.Tulang tengkorak *ulang tengkorak terdiri dari kalvaria dan basis kranii. *ulang tengkorak terdiri dari beberapa tulang yaitu frontal, parietal, temporal, dan oksipital. ,asis cranii berbentuk tidak rata sehingga dapat melukai bagian dasar otak saat bergerak akibat proses akselerasi dan deselerasi.2ongga tengkorak dibagi atas " fossa yahu fossa anterior mnedia dan posterior
C. Meningen

.elaput meningen menutupi seluruh permukaan otak dan terdiri dari 3 lapisan yaitu: . )uramater

duramater, araknoid, dan piamater

)uramater merupakan selaputyang keras, yang terdirir atas jaringan ikat fibrosa yang melekat erat pada permukaan dalam cranium. )iba&ah duramater terdapat suatu ruang yang disebut ruang subdural. 'ada cedera kepala, pembuluh-pembuluh vena
2

(bridging veins# yang berjalan pada permukaan otak menuju sinus sagitalis superior dapat mengalami robekan mengakibatkan perdarahan subdural. )iantara duramater dan permukaan dalam dari cranium terdapat ruangan yang disebut ruang epidural. %danya fraktur dari tulang kepala dapat menyebabkan laserasi arteri yang terdapat di sini yang paling sering adalah arteri menengia media sehingga dpat menyebabkan perdarahan epidural. !. %raknoid .elaput araknoid merupakan lapisan yang tipis dan tembus pandang. )iantara araknoid dan piamater terdapat ruangan yang disebut ruangan sub araknoid.

". 'iamater 'iamater adalah suatu membrane halus yang sangat kaya akan dengan pembuluh darah halus. 'iamater merupakan satu-satunya lapisan meningeal yang masuk ke dalam semua sulkus dan membungkus semua girus. ). Otak Otak manusia terdiri dari serebrum, serebelum dan batang otak. .erebrum terdiri atas hemisfer kanan dan kiri yang dipisahkan oleh falk serebri. Otak terdiri dari beberapa lobus diantaranya adalah lobus frontalis berkaitan dengan fungsi emosi, fungsi motorik dan fungs bicara. /obus parietalis berhubungan dengan sensorik dan orientasi ulang. /obus temporalis mengatur fungsi memori dan lobus oksipital berfungsi dalam pengelihatan. ,atang otak terdiri dari mesensefalon, pons dan medulla oblongata. +esensefalon dan pons merupakan pusat kesadaran dan ke&aspadaan. +edula oblongata, merupakan pusat kardiorespiratoik. .erebellum merupakan fungsi kordinasi dan keseimbangan. E. -airan serebrospinalis -airan serebrospinalis berfungsi memberikan dukungan mekanik pada otak dan bekerja seperti jaket pelindung dari air. -airan ini mengontrol eksitabilitas otak dengan mengatur komposisi ion, memba&a keluar metabolit-metabolit dan memberikan beberapa perlindungan terhadap perubahan-perubahan tekanan. -airan Serebrospilnalis dihasilkan oleh plexus choroideus yang terletak
dl ventrikel lateralis lalu mengalir melalui foramen Monroe ke dalam ventrikel ke tiga ,lalu melanjutkan diri ke Aquaduktus Sylvii dan menuju ke ventrikel ke empat Selanjutnya keluar dari sistem ventrikel dan masuk ke dalam ruang subaraknoid !i sini terdapat "ranulatio #acchini yang akan menyerap cairan serebrosinalis

F. *entorium
3

*entorium serebeli membagi rongga tengkorak menjadi ruang supratentorial ( fossa cranii anterior dan fossa cranii media # dan ruang infratentoriai (fossa cranii posterior #. )isepanjang tentorium berjalan nervus oculomotorius, bila terjadi herniasi otak maka terjadi penekanan terhadap nervus okulomotorius. .erabut serabut parasimpatis yang berada pada permukaan nervus okulomotorius yang berfungsi melakukan konstriksi pupil mata menjadi paralisis mengakibatkan terjadinya dilatasi pupil. Bila penekanan ini berlanjut akan menyebabkan paralisis total nervus
okulomotorius.

2.1.3 $"#"%l%g" &a'a ke&ala %. 3ukum +onroe-Kellie 4aringan otak terdapat dalam rongga tulang tengkorak yang sifatnya tertutup, kaku dan tidak elastik. .ebagai dampaknya otak hanya dapat mentolerir sedikit saja peningkatan volume. )alam hukum +onroe-Kelly menegaskan volume intrakranial adalah tetap $olume intrakranial adalah
jumlah volume jaringan otak ditambah volume cairan serebrospinal dan volume darah %ika terjadi peningkatan intrakranial otak akan berkonpensasi dengan menurunkan volume darah dan volume cairan serebrospinal agar hemodinamik otak tetap stabil

& Tckanan 'ntrakranial T'( normal pada saat istirahat sekitar )* mm+g,T'( yang lebih tinggi dari ,* mm+g dianggap tidak normal Tekanan intrakranial yang meningkat akan menggangu fungsi otak

-.*ekanan #erfusi -tak


Mempertahankan Tekanan #erfusi -tak sangat penting dalam penanganan cedera kepala Tekanan #erfusi otak adalah selisih antara mean arteri pressure dengan tekanan intrakaranial

). %liran )arah Otak %liran darah otak normal kira-kira (5 ml6 55 gr jaringan otak per menit.,iia aliran darah otak turun sampai ( ml6 55 gr6menit maka sel otak akan mengalami kematian.'ada penderita non trauma sistim autoregulasi akan mempertahankan %)O pada tingkat yang konstan apabila tekanan arteri rata-rata ( +%$ # (5- 75 mm3g. ,ila +%$ kurang dari (5 mm3g maka jaringan otak akan mengalami iskemia,sedangkan bila sampai melebihi 75 mm3g akan terjadi aliran darah yang berlebihan sehingga menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial.

2.1.( Klasifikasi cedera kepala -edera kepala di klasiflkasikan menjadi " yaitu berdasarkan mekanisme, beratnya cedera dan morfologi.

A. Ber'a#arkan )ekan"#)e *e'era ke&ala '"+ag" ata# *e'era ke&ala tu)&ul 'an *e'era ke&ala te)+u#, ..edera kepala tumpul
Adalah cedera kepala yang berkaitan dengan kecelakaan lalu lintas, jatuh atau pukulan benda tumpul , .edera tembus Adalah cedera kepala yang disebabkan pleh tusukan atau peluru

B. Ber'a#arkan +eratn-a *e'era keala, . -edera kepala ringan ( 8- (# !. -edera kepala sedang (9- "# ". -edera kepala berat

. Berdasarkan morfologinya: .Fraktura tengkorak a. Kalvaria . /inear atau stelata !. )epressed atau non depressed ". *erbuka atau tertutup b. )asar tengkorak . )engan atau tanpa kebocoran -.. !. )engan atau tanpa paresis : $11 !./esi intracranial a. Fokal . Epidural hematom !. .ubdural hematom ". 1ntraserebral hematom
b !ifusa ) (omosio ringan , (omosio klasik / .edera aksonal difusa

2.2 EPIDU!AL HEMAT.MA 2.2.1 Def"n"#" Epidural hematom adalah salah satu jenis perdarahan intracranial yang mengakibatkan akumulasi darah di ruang potensial antara duramater dan tulang tengkorak dan paling sering terjadi karena fraktur pada tulang tengkorak. Otak di tutupi oleh tulang tengkorak yang kaku dan keras. Otak jugadi kelilingi oleh sesuatu yang berguna sebagai pembungkus yang disebut dura. Fungsinya untuk melindungi otak, menutupi sinus-sinus vena, dan membentuk periosteum tabula interna. Ketika seorang mendapat benturan yang hebat di kepala kemungkinan akan terbentuk suatu lubang, pergerakan dari otak mungkin akan menyebabkan pengikisan atau robekan dari pembuluh darah yang mengeilingi otak dan dura, ketika pembuluh darah mengalami robekan maka darah akan terakumulasi dalam ruang antar dura dan tulang tengkorak, keadaan inilah yang dikenal dengan sebutan epidural hematom. Epidural hematom merupakan komplikasi terburuk dari cedera kepala sehingga memerlukan diagnosis segera dan intervensi bedah. 2.2.2 In#"'en# 'an e&"'e)"%l%g" )i %merika .erikat, !; dari kasus trauma kepala mengakibatkan hematoma epidural dan sekitar 5; mengakibatkan koma. .ecara 1nternasional frekuensi kejadian hematoma epidural hampir sama dengan angka kejadian di %merika .erikat.Orang yang beresiko mengalami E)3 adalah orang tua yang memiliki masalah berjalan dan sering jatuh.(!,9# 75 ; penderita hematoma epidural adalah berusia diba&ah !5 tahun, dan jarang terjadi pada umur kurang dari ! tahun dan di atas 75 tahun. %ngka kematian meningkat pada pasien yang berusia kurang dari ( tahun dan lebih dari (( tahun. /ebih banyak terjadi pada laki-laki dibanding perempuan dengan perbandingan 80 . (9#

*ipe- tipe 0 (7# . Epidural hematoma akut ((<;# perdarahan dari arteri !. .ubacute hematoma ( " ; # ". -ronic hematoma ( ;# perdarahan dari vena 2.2.3 Et"%l%g"

3ematoma Epidural dapat terjadi pada siapa saja dan umur berapa saja, beberapa keadaan yang bisa menyebabkan epidural hematom adalah misalnya benturan pada kepala pada kecelakaan motor. 3ematoma epidural terjadi akibat trauma kepala, yang biasanya berhubungan dengan fraktur tulang tengkorak dan laserasi pembuluh darah.(!,9# 2.2.( Anat%)" %tak Otak di lindungi dari cedera oleh rambut, kulit dan tulang yang membungkusnya, tanpa perlindungan ini, otak yang lembut yang membuat kita seperti adanya, akan mudah sekali terkena cedera dan mengalami kerusakan. .elain itu, sekali neuron rusak, tidak dapat di perbaiki lagi. -edera kepala dapat mengakibatkan malapetaka besar bagi seseorang. .ebagian masalah merupakan akibat langsung dari cedera kepala. Efek-efek ini harus dihindari dan di temukan secepatnya dari tim medis untuk menghindari rangkaian kejadian yang menimbulkan gangguan mental dan fisik dan bahkan kematian.( # *epat di atas tengkorak terletak galea aponeurotika, suatu jaringan fibrosa, padat dapat di gerakkan dengan bebas, yang memebantu menyerap kekuatan trauma eksternal. )i antar kulit dan galea terdapat suatu lapisan lemak dan lapisan membrane dalam yang mngandung pembuluh-pembuluih besar. ,ila robek pembuluh ini sukar mengadakan vasokontriksi dan dapat menyebabkan kehilangan darah yang berarti pada penderita dengan laserasi pada kulit kepala. *epat di ba&ah galea terdapat ruang subaponeurotik yang mengandung vena emisaria dan diploika. 'embuluh-pembuluh ini dapat emmba&a infeksi dari kulit kepala sampai jauh ke dalam tengkorak, yang jelas memperlihatkan betapa pentingnya pembersihan dan debridement kulit kepala yang seksama bila galea terkoyak. ( # 'ada orang de&asa, tengkorak merupakan ruangan keras yang tidak memungkinkan perluasan intracranial. *ulang sebenarnya terdiri dari dua dinding atau tabula yang di pisahkan oleh tulang berongga. )inding luar di sebit tabula eksterna, dan dinding bagian dalam di sebut tabula interna. .truktur demikian memungkinkan suatu kekuatan dan isolasi yang lebih besar, dengan bobot yang lebih ringan . tabula interna mengandung alur-alur yang berisiskan arteria meningea anterior, media, dan p5osterior. %pabila fraktur tulang tengkorak menyebabkan tekopyaknya salah satu dari artery-artery ini, perdarahan arterial yang di akibatkannya, yang tertimbun dalam ruang epidural, dapat manimbulkan akibat yang fatal kecuali bila di temukan dan diobati dengan segera. 'elindung lain yang melapisi otak adalah meninges. Ketiga lapisan meninges adalah dura mater, arachnoid, dan pia mater ( # . )ura mater cranialis, lapisan luar yang tebal dan kuat. *erdiri atas dua lapisan0 - /apisan endosteal (periosteal# sebelah luar dibentuk oleh periosteum yang membungkus dalam calvaria

/apisan meningeal sebelah dalam adalah suatu selaput fibrosa yang kuat yang berlanjut terus di foramen m=gnum dengan dura mater spinalis yang membungkus medulla spinalis !. %rachnoidea mater cranialis, lapisan antara yang menyerupai sarang laba-laba ". 'ia mater cranialis, lapis terdalam yang halus yang mengandung banyak pembuluh darah. 2.2./ Pat%f"#"%l%g" 'ada hematom epidural, perdarahan terjadi di antara tulang tengkorak dan dura meter. 'erdarahan ini lebih sering terjadi di daerah temporal bila salah satu cabang arteria meningea media robek. 2obekan ini sering terjadi bila fraktur tulang tengkorak di daerah bersangkutan. 3ematom dapat pula terjadi di daerah frontal atau oksipital.(<# %rteri meningea media yang masuk di dalam tengkorak melalui foramen spinosum dan jalan antara durameter dan tulang di permukaan dan os temporale. 'erdarahan yang terjadi menimbulkan hematom epidural, desakan oleh hematoma akan melepaskan durameter lebih lanjut dari tulang kepala sehingga hematom bertambah besar. (<# 3ematoma yang membesar di daerah temporal menyebabkan tekanan pada lobus temporalis otak kearah ba&ah dan dalam. *ekanan ini menyebabkan bagian medial lobus mengalami herniasi di ba&ah pinggiran tentorium. Keadaan ini menyebabkan timbulnya tandatanda neurologik yang dapat dikenal oleh tim medis.( # *ekanan dari herniasi unkus pda sirkulasi arteria yang mengurus formation retikularis di medulla oblongata menyebabkan hilangnya kesadaran. )i tempat ini terdapat nuclei saraf cranial ketiga (okulomotorius#. *ekanan pada saraf ini mengakibatkan dilatasi pupil dan ptosis kelopak mata. *ekanan pada lintasan kortikospinalis yang berjalan naik pada daerah ini, menyebabkan kelemahan respons motorik kontralateral, refleks hiperaktif atau sangat cepat, dan tanda babinski positif.( # )engan makin membesarnya hematoma, maka seluruh isi otak akan terdorong kearah yang berla&anan, menyebabkan tekanan intracranial yang besar. *imbul tanda-tanda lanjut peningkatan tekanan intracranial antara lain kekakuan deserebrasi dan gangguan tanda-tanda vital dan fungsi pernafasan.( # Karena perdarahan ini berasal dari arteri, maka darah akan terpompa terus keluar hingga makin lama makin besar. Ketika kepala terbanting atau terbentur mungkin penderita pingsan sebentar dan segera sadar kembali. )alam &aktu beberapa jam , penderita akan merasakan nyeri kepala yang progersif memberat, kemudian kesadaran berangsur menurun. +asa antara dua penurunan kesadaran ini selama penderita sadar setelah terjadi kecelakaan di sebut interval lucid. Fenomena lucid interval terjadi karena cedera primer yang ringan pada Epidural hematom. Kalau pada subdural hematoma cedera primernya hamper selalu berat atau epidural hematoma dengan
8

trauma primer berat tidak terjadi lucid interval karena pasien langsung tidak sadarkan diri dan tidak pernah mengalami fase sadar. (<# .umber perdarahan 0 (<# %rtery meningea ( lucid interval 0 ! > " jam # .inus duramatis )iploe (lubang yang mengisis kalvaria kranii# yang berisi a. diploica dan vena diploica

3ematom epidural akibat perdarahan arteri meningea media,terletak antara duramater dan lamina interna tulang pelipis. Os *emporale ( #, 3ematom Epidural (!#, )uramater ("#, Otak terdorong kesisi lain (8# ()ikutip dari kepustakaan <#

Epidural hematoma merupakan kasus yang paling emergensi di bedah saraf karena progresifitasnya yang cepat karena durameter melekat erat pada sutura sehingga langsung mendesak ke parenkim otak menyebabkan mudah herniasi trans dan infra tentorial.Karena itu setiap penderita dengan trauma kepala yang mengeluh nyeri kepala yang berlangsung lama, apalagi progresif memberat, harus segera di ra&at dan diperiksa dengan teliti.(<, 5#

2.2.0 1a)+aran kl"n"# ?ejala yang sangat menonjol ialah kesadaran menurun secara progresif. )apat didahului lucid interval (adanya fase sadar diantar ! fase tidak sadar#,kemudian kesadaran memburuk.'asien dengan kondisi seperti ini seringkali tampak memar di sekitar mata dan di
9

belakang telinga. .ering juga tampak cairan yang keluar pada saluran hidung atau telinga. 'asien seperti ini harus di observasi dengan teliti. ("# .etiap orang memiliki kumpulan gejala yang bermacam-macam akibat dari cedera kepala. ,anyak gejala yang muncul bersaman pada saat terjadi cedera kepala. ?ejala yang sering tampak 0 (",<# 'enurunan kesadaran, bisa sampai koma ,ingung 'englihatan kabur .usah bicara :yeri kepala yang hebat Keluar cairan darah dari hidung atau telinga :ampak luka yang adalam atau goresan pada kulit kepala. +ual 'using ,erkeringat 'ucat 'upil anisokor, yaitu pupil ipsilateral menjadi melebar.

'ada tahap kesadaran sebelum stupor atau koma, bisa dijumpai hemiparese atau serangan epilepsi fokal. 'ada perjalannya, pelebaran pupil akan mencapai maksimal dan reaksi cahaya pada permulaan masih positif menjadi negatif. 1nilah tanda sudah terjadi herniasi tentorial. *erjadi pula kenaikan tekanan darah dan bradikardi. 'ada tahap akhir, kesadaran menurun sampai koma dalam, pupil kontralateral juga mengalami pelebaran sampai akhirnya kedua pupil tidak menunjukkan reaksi cahaya lagi yang merupakan tanda kematian. ?ejala-gejala respirasi yang bisa timbul berikutnya, mencerminkan adanya disfungsi rostrocaudal batang otak.( # 4ika Epidural hematom di sertai dengan cedera otak seperti memar otak, interval bebas tidak akan terlihat, sedangkan gejala dan tanda lainnya menjadi kabur. (<#

2.2.2 1a)+aran ra'"%l%g" )engan -*-scan dan +21, perdarahan intrakranial akibat trauma kepala lebih mudah dikenali. (!#
10

$%t% P%l%# Ke&ala 'ada foto polos kepala, kita tidak dapat mendiagnosa pasti sebagai epidural hematoma. )engan proyeksi %ntero-'osterior (%-'#, lateral dengan sisi yang mengalami trauma pada film untuk mencari adanya fraktur tulang yang memotong sulcus arteria meningea media. ( 5#

Fraktur impresi dan linier pada tulang parietal, frontal dan temporal@

%)&ute' T%)%gra&3- 4 T5S*an6 'emeriksaan -*-.can dapat menunjukkan lokasi, volume, efek, dan potensi cedara intracranial lainnya. 'ada epidural biasanya pada satu bagian saja (single# tetapi dapat pula terjadi pada kedua sisi (bilateral#, berbentuk bikonfeks, paling sering di daerah temporoparietal. )ensitas darah yang homogen (hiperdens#, berbatas tegas, midline terdorong ke sisi kontralateral. *erdapat pula garis fraktur pada area epidural hematoma, )ensitas yang tinggi pada stage yang akut ( 75 > 95 3A#, ditandai dengan adanya peregangan dari pembuluh darah.
(7,<, 7#

11

?ambar . ?ambaran -*-.can 3ematoma Epidural di /obus Fronal kanan.9

?ambar !. ?ambaran -*-.can fraktur tulang frontal kanan di anterior sutura coronalis9

Magnet"* !e#%nan*e I)ag"ng 4M!I6 +21 akan menggambarkan massa hiperintens bikonveks yang menggeser posisi duramater, berada diantara tulang tengkorak dan duramater. +21 juga dapat menggambarkan batas fraktur yang terjadi. +21 merupakan salah satu jenis pemeriksaan yang dipilih untuk menegakkan diagnosis.(9, 5, 7#

12

?ambar ". ?ambaran +21 3ematoma Epidural.8

2.2.7 D"agn%#a +an'"ng 1. He)at%)a #u+'ural 3ematoma subdural terjadi akibat pengumpulan darah diantara dura mater dan arachnoid. .ecara klinis hematoma subdural akut sukar dibedakan dengan hematoma epidural yang berkembang lambat. ,isa di sebabkan oleh trauma hebat pada kepala yang menyebabkan bergesernya seluruh parenkim otak mengenai tulang sehingga merusak a. kortikalis. ,iasanya di sertai dengan perdarahan jaringan otak. ?ambaran -*-.can hematoma subdural, tampak penumpukan cairan ekstraaksial yang hiperdens berbentuk bulan sabit. ( 5#

3ematoma .ubdural %kut8

13

2. He)at%)a Su+ara*3n%"' 'erdarahan subarakhnoid terjadi karena robeknya pembuluh-pembuluh darah di dalamnya. ( 5#

Kepala panah menunjukkan hematoma subarachnoid, panah hitam menunjukkan hematoma subdural dan panah putih menunjukkan pergeseran garis tengah ke kanan8

2.2.8 Penatalak#anaan Penanganan 'arurat , )ekompresi dengan trepanasi sederhana Kraniotomi untuk mengevakuasi hematom Tera&" )e'"ka)ent%#a Elevasi kepala "55 dari tempat tidur setelah memastikan tidak ada cedera spinal atau gunakan posisi trendelenburg terbalik untuk mengurang tekanan intracranial dan meningkakan drainase vena.(9# 'engobatan yang laBim diberikan pada cedera kepala adalah golongan deCametason (dengan dosis a&al 5 mg kemudian dilanjutkan 8 mg tiap 7 jam#, mannitol !5; (dosis -" mg6kg,,6hari# yang bertujuan untuk mengatasi edema cerebri yang terjadi akan tetapi hal ini masih kontroversi dalam memilih mana yang terbaik. )ianjurkan untuk memberikan terapi profilaksis dengan fenitoin sedini mungkin (!8 jam pertama# untuk mencegah timbulnya focus
14

epileptogenic dan untuk penggunaan jangka panjang dapat dilanjutkan dengan karbamaBepin. *ri-hidroksimetil-amino-metana (*3%+# merupakan suatu buffer yang dapat masuk ke susunan saraf pusat dan secara teoritis lebih superior dari natrium bikarbonat, dalam hal ini untuk mengurangi tekanan intracranial. ,arbiturat dapat dipakai unuk mengatasi tekanan inrakranial yang meninggi dan mempunyai efek protektif terhadap otak dari anoksia dan iskemik dosis yang biasa diterapkan adalah dia&ali dengan 5 mg6kg,, dalam "5 menit dan kemudian dilanjutkan dengan ( mg6 kg,, setiap " jam serta drip mg6kg,,6jam unuk mencapai kadar serum "-8mg ;.(<#

Tera&" .&erat"f Operasi di lakukan bila terdapat 0 ( (# $olume hamatom D "5 ml ( kepustakaan lain D 88 ml# Keadaan pasien memburuk 'endorongan garis tengah D " mm

1ndikasi operasi di bidang bedah saraf adalah untuk life saving dan untuk fungsional saving. 4ika untuk keduanya tujuan tersebut maka operasinya menjadi operasi emergenci. ,iasanya keadaan emergenci ini di sebabkan oleh lesi desak ruang.(<# 1ndikasi untuk life saving adalah jika lesi desak ruang bervolume 0 D !( cc desak ruang supra tentorial D 5 cc desak ruang infratentorial

D ( cc desak ruang thalamus .edangakan indikasi evakuasi life saving adalah efek masa yang signifikan 0 'enurunan klinis Efek massa dengan volume D !5 cc dengan midline shift D ( mm dengan penurunan klinis yang progresif. *ebal epidural hematoma D cm dengan midline shift D ( mm dengan penurunan klinis yang progresif.

2.2.19 Pr%gn%#"# 'rognosis tergantung pada 0 (<#


15

/okasinya ( infratentorial lebih jelek # ,esarnya Kesadaran saat masuk kamar operasi. 4ika ditangani dengan cepat, prognosis hematoma epidural biasanya baik, karena kerusakan otak secara menyeluruh dapat dibatasi. %ngka kematian berkisar antara @- (; dan kecacatan pada (- 5; kasus. 'rognosis sangat buruk pada pasien yang mengalami koma sebelum operasi. (!, 8#

BAB III PENELITIAN :AN1 DILAKUKAN .LEH .!AN1 LAIN


Pr%gree#";e e&"'ural 3e)at%)a "n &at"ent# <"t3 3ea' trau)a, In*"'en#= .ut*%)e= an' !"#k fa*t%r# *elah dilakukan penelitian tentang perkembangan epidural hematom pada pasien dengan cidera kepala dimana di lihat kejadian, hasil dan factor resiko oleh 3ao chen dan temantemannya bagian bedah saraf di .hanghai siCth people hospital, .hanghai 4iatong Aniversity, -hina. )ari penelitian tersebut telah dilakukan penelitian terhadap 77@ pasien dengan cedera kepala yang dira&at di institusi rumah sakit antara !55@ dan !559. )ari 77@ pasien dengan cedera kepala ini diseleksi agar sesuai dengan criteria penelitian dan penyeleksian. 'enyeleksian dilakukan pada pasien dengan faktor pasien yang miliki ri&ayat koagulopati, seperti trombositopenia, dan orang-orang pada antikoagulan jangka panjang, pasien ga&at darurat yang
16

meninggal sebelum -* scan dilakukan, pasien yang memburuk dan meninggal sebelum -* scan kedua dilakukan, dan pasien yang tidak memiliki dta kinis tidak lengkap. 3asil penyeleksian terhadap 77@ pasien ini mengerucut menjadi 8 ! pasien dimana data kelengkapan pasien ini memiliki kelayakan penelitian seperti data demografi jenis kelamin dan usia, &aktu dan mekanisme trauma, data ?lasgo& -oma .kor (?-.# saat masuk, dan &aktu pada saat melakukan -* scan pertama di dokumentasikan saat tiba di ruang ga&at darurat.

)ari 8 ! pasien dengan cidera kepala adalah focus dalam penelitian ini. Asia pasien berkisar antara ! sampai <7 tahun, dengan usia rata-rata "(,8 tahun. !( (7 ;# pasien adalah laki-laki dan 7 ("9;# adalah perempuan. +ekanisme trauma termasuk !@" (7@, ;# adalah kecelakaan kendaraan bermotor, <! ( 9,9;# jatuh, !" ((,7;# serangan berat (pasien yang terkenaoleh benda berat seperti batu bata, tongkat, atau benda jatuh#, dan "8 (<,";# kasus serangan. 2ata-rata ?-. saat masuk adalah <,! (kisaran, "- (#. .elain itu, pasien menjalani total 8 !dari !.@7( -* scan ulang. &aktu dari cedera sampai pertama -*.can adalah !,@ jam dan &aktu antara -* pertama dan kedua scan adalah <,@ jam. (8 pasien menjalani decompressive craniectomy karena kontusio intrakranial, hematoma dan pembengkakan otak yang parah. 'emantauan 1-' (tekanan intracranial# dilakukan pada 5" pasien dengan ?-. < atau diba&ahnya. )i antara 8 ! pasien dievaluasi, "<(9,!;# menjadi 'E)3 selama ra&at inap mereka. .aat masuk, pasien yang tidak memiliki epidural hematoma adalah !" kasus, epidural hematoma kecil dalam ( kasus. Asia pasien berkisar !"-@! tahun dan rata-rata "",( tahun. Eaktu untuk menjadi 'E)3 bervariasi dari ! jam sampai @ hari dan rata-rata !" jam. 'rogresif epidural hematoma muncul setelah cedera dalam 7 jam pertama dalam (!9,5;# kasus,@ jam untuk !8 jam di 8 ("7,<;# kasus, hari sampai " hari pada 5 (!7,";# kasus dan " hari sampai @ hari dalam " (@,9;# kasus. 2ata-rata, pasien dengan 'E)3 cenderung terjadi peningkatan 1-' dibandingkan pasien tanpa 'E)3((.5 F ",8 hari vs ",7 F !,( hari, ' G 5,5"#. )ari "< pasien dengan 'E)3, tindak lanjut pembedahan progresif hematoma dilakukan pada "5 (@9;# pasien. %nalisis univariat mengungkapkan adanya hubungan yang signifikan antara terjadinya hematoma epidural progresif dan &aktu dari cedera pertama kali -* .can, rendahnya tekanan darah sistolik, patah tulang tengkorak, dan )-.4enis kelamin, usia, dan penerimaan ?-. skor tidak mempengaruhi perkembangan 'E)3.)ecompressive craniectomy (O2 5,87, 9(; -1 5,! 5,9@#,&aktu dari cedera pertama kali -* .can (O2 5,8!, 9(; -1 5, 9-5,<"#, adanya koagulopati (O2 5,"7, 9(; -1 5, (-5.<(#, dan hipotensi a&al (O2 5,"<, 9(; -1 5, @5,<8# masing-masing prediktor independen 'E)3. *idak ada independen hubungan antara
17

'E)3 dan usia pasien,jenis kelamin, skor ?-. saat masuk dan patah tulang tengkorak. Kesempatan rasio disesuaikan untuk semua variabel.

BAB I> DISKUSI

-edera kepala adalah kekerasan pada kepala yang dapat menyebabkan kerusakan yang komplek di kulit kepala, tulang tempurung kepala, selaput otak dan jaringan otak itu sendiri. +enurut brain injury association of %merica, cedera kepala adalah suatu kerusakan pada kepala, bukan bersifat congenital ataupun degenerative, tetapi disebabkan oleh serangan atau benturan fisik dari luar, yang dapat mengurangi atau mengubah kesadaran yang mana menimbulkan kerusakan kemampuan kognitif dan fungsi fisik. 'embagian klasifikasi cedera kepala morfologi0
18

.Fraktura tengkorak a. Kalvaria . /inear atau stelata !. )epressed atau non depressed ". *erbuka atau tertutup b. )asar tengkorak . )engan atau tanpa kebocoran -.. !. )engan atau tanpa paresis : $11 !./esi intracranial a. Fokal . Epidural hematom !. .ubdural hematom ". 1ntraserebral hematom b.)ifusa . Komosio ringan !. Komosio klasik ". -edera aksonal difusa )alam pembagian ini epidural hematom termasuk dalam pembagian klasifikasi cidera kepala berdasarkan morfologinya yaitu golongan lesi intracranial fokal. Epidural hematom adalah adalah salah satu jenis perdarahan intracranial yang mengakibatkan akumulasi darah di ruang potensial antara duramater dan tulang tengkorak dan paling sering terjadi karena fraktur pada tulang tengkorak. 'ada hematom epidural, perdarahan terjadi di antara tulang tengkorak dan dura meter. 'erdarahan ini lebih sering terjadi di daerah temporal bila salah satu cabang arteria meningea media robek. 2obekan ini sering terjadi bila fraktur tulang tengkorak di daerah bersangkutan. 3ematom dapat pula terjadi di daerah frontal atau oksipital. %rteri meningea media yang masuk di dalam tengkorak melalui foramen spinosum dan jalan antara durameter dan tulang di permukaan dan os temporale. 'erdarahan yang terjadi menimbulkan hematom epidural, desakan oleh hematoma akan melepaskan durameter lebih lanjut dari tulang kepala sehingga hematom bertambah besar. 3ematoma yang membesar di daerah temporal menyebabkan tekanan pada lobus temporalis otak kearah ba&ah dan dalam. *ekanan ini menyebabkan bagian medial lobus
19

mengalami herniasi di ba&ah pinggiran tentorium. Keadaan ini menyebabkan timbulnya tandatanda neurologik yang dapat dikenal oleh tim medis. *ekanan dari herniasi unkus pda sirkulasi arteria yang mengurus formation retikularis di medulla oblongata menyebabkan hilangnya kesadaran. )i tempat ini terdapat nuclei saraf cranial ketiga (okulomotorius#. *ekanan pada saraf ini mengakibatkan dilatasi pupil dan ptosis kelopak mata. *ekanan pada lintasan kortikospinalis yang berjalan naik pada daerah ini, menyebabkan kelemahan respons motorik kontralateral, refleks hiperaktif atau sangat cepat, dan tanda babinski positif. )engan makin membesarnya hematoma, maka seluruh isi otak akan terdorong kearah yang berla&anan, menyebabkan tekanan intracranial yang besar. *imbul tanda-tanda lanjut peningkatan tekanan intracranial antara lain kekakuan deserebrasi dan gangguan tanda-tanda vital dan fungsi pernafasan. Karena perdarahan ini berasal dari arteri, maka darah akan terpompa terus keluar hingga makin lama makin besar. Ketika kepala terbanting atau terbentur mungkin penderita pingsan sebentar dan segera sadar kembali. )alam &aktu beberapa jam , penderita akan merasakan nyeri kepala yang progersif memberat, kemudian kesadaran berangsur menurun. +asa antara dua penurunan kesadaran ini selama penderita sadar setelah terjadi kecelakaan di sebut interval lucid. Fenomena lucid interval terjadi karena cedera primer yang ringan pada Epidural hematom. Kalau pada subdural hematoma cedera primernya hamper selalu berat atau epidural hematoma dengan trauma primer berat tidak terjadi lucid interval karena pasien langsung tidak sadarkan diri dan tidak pernah mengalami fase sadar. )ari hasil analisa penelitian yang telah dilakukan progresif epidural hematoma ditemui dalam "< (9,!;# pasien, yang merupakan perkembangkan dalam tiga hari pertama setelah trauma kepala. 1dentifikasi a&al dan management komplikasi yang baik membutuhkan kecurigaan indeC klinis yang tinggi. 'enelitian ini menunjukkan bah&a tekanan darah systole yang rendah, koagulopati, decompressive craniectomy, dan interval &aktu yang lebih pendek antara cedera dan -* .can pertama adalah faktor risiko untuk pengembangan 'E)3. 'asien dengan 'E)3 memiliki lebih derajat ketinggian 1-', dan hampir <5; dari pasien membutuhkan craniectomy untuk menghilangkan hematoma. ,erdasarkan temuan, di sarankan rutin tindak lanjut -* scan segera dilakukan untuk semua pasien yang memburuk, atau ! sampai !8 jam setelah masuk jika ada hipotensi atau koagulopati.

20

BAB > SUMMA!: 4 .N LUSI.N6

Ee performed serial -* scans on 8 ! in hospital patients &ith head trauma. 'rogressive epidural hematoma &asencountered in "< (9.!;#, &hich can be developed &ithin the first three days after head trauma. Early identification and successful management of this complication reHuire a high indeC of clinical suspicion. *he present study demonstrated that lo& systolic ,', the presence of coagulopathy, decompressive craniectomy, and a shorter time interval bet&een injury and the first -* scan &ere the risk factors for thedevelopment of 'E)3. 'atients &ith 'E)3 have a greater degree of 1-' elevations, and almost <5; of those patients reHuire craniectomy for hematoma removal. ,ased on these findings, &e recommend routine follo&-up -* scans be done immediately for all patients &ho deteriorate, or at ! to !8 hours after admission if there is hypotension or coagulopathy.

21

)aftar pustaka
. %nderson .. +c-arty /., -edera .usunan .araf 'usat, 'atofisiologi, edisi 8, %nugrah '. E?-, 4akarta, 99(, 5 8- 5 7 !. %nonym,Epiduralhematoma,&&&.braininjury.com6epidural-subdural-hematoma.html. ". %nonym,Epidural hematoma, &&&.nyp.org 8. %nonym, 1ntracranial 3emorrhage, &&&.ispub.com
5. ,uergener F.%, )ifferential )iagnosis in -omputed *omography, ,aert %./. *hieme

+edical 'ublisher, :e& Iork, 997, !!


6. )ahnert E, +), ,rain )isorders, 2adioogy 2evie& +anual, second edition, Eilliams J

Eilkins, %riBona, 99",

@ > @<

@. Ekayuda 1., %ngiografi, 2adiologi )iagnostik, edisi kedua, ,alai 'enerbit FKA1, 4akarta, !557, "(9-"77
22

<. 3afid %, Epidural 3ematoma, ,uku %jar 1lmu ,edah, edisi kedua, 4ong E.). E?-, 4akarta, !558, < <-< 9
9. +c.)onald )., Epidural 3ematoma, &&&.emedicine.com

5. +arkam ., *rauma Kapitis, Kapita .elekta :eurologi, Edisi kedua, 3arsono, ?ajah +ada Aniversity 'ress, Iogyakarta, !55(, " 8 . +ardjono +. .idharta '., +ekanisme *rauma .usunan .araf, :eurologi Kilinis )asar, )ian 2akyat, 4akarta, !55", !(8-!(9
12. 'rice )., Epidural 3ematoma, &&&.emedicine.com

". 'aul, 4uhlKs, *he ,rain %nd .pinal -ord, Essentials of 2oentgen 1nterpretation, fourth edition, 3arper J 2o&, -ambridge, 9< , 85!-858
14. .ain

1,

%suhan

Kepera&atan

Klien

)engan

*rauma

Kapitis =

http066i&ansain.&ordpress.com6!55@ (. S%ert"'e<" L. Penatalak#anaan Ke'aruratan e'era Kran"% Sere+ral= U&'ate# In

Neur%e)ergen*"e#= Tj%kr%neg%r% A.= Bala" Pener+"t $KUI= Jakarta= 2992= 79 7. .utton ), :euroradiologi of *he .pine, *eCtbook of 2adiology and 1maging, fifth edition, -hurchill /iving .tone, /ondon, 99", 8!"

23

Anda mungkin juga menyukai