Anda di halaman 1dari 4

POLICY PAPER

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA AHLI DAN TENAGA TERAMPIL DI PROVINSI SULAWESI UTARA
Kebutuhan Tenaga Ahli dan Trampil Pada Perusahaan Jasa Pelaksana Konstruksi Robert J M Mandagi

Maraknya pembangunan infrastruktur di Sulawesi Utara belakangan ini rupanya belum diikuti dengan ketersediaan tenaga kerja bidang konstruksi yang memadai. Dari hasil bincag-bincang dibeberapa kesempatan pertemuan yang digelar oleh LPJK Provinsi Sulawesi Utara diperoleh data bahwa dalam beberapa akhir tahun ini banyak perusahaan konstruksi yang mulai kesulitan mencari tenaga kerja bidang konstruksi. Padahal, sejumlah proyek besar baik proyek pemerintah maupun swasta mulai dikerjakan. Kementerian Pekerjaan Umum menyatakan dari enam juta tenaga kerja konstruksi nasional, baru 30 persen yang dinyatakan memiliki kompetensi dari segi kualitas maupun kuantitas yang memiliki wawasan. Kepala Badan Pembinaan Konstruksi Kementerian PU Bambang Goeritno mengatakan, pemerintah akan bersinergi dengan beberapa instasi terkait di bidang konstruksi untuk terus meningkatkan kompetensi tenaga kerja konstruksi di Tanah Air. "Kita akan menggandeng swasta dan dunia usaha untuk memberikan pendidikan di bidang konstruksi, sehingga tenaga kerja nasional terampil bisa bertambah jumlahnya," kata Bambang usai menghadiri pembukaan Lomba dan Sarasehan Pekerja Konstruksi Tingkat Nasional di Balai Pelatihan Konstruksi dan Peralatan di Jakarta. Penjelasan diatas mengantar pada salah satu aspek penting dalam dunia jasa-konstruksi yaitu tenaga kerja konstruksi. Siapapun dia yang saat ini bekerja atau berkecimpung dalam bidang jasa-konstruksi di Sulawesi Utara akan merasakan bahwa jumlah tenaga-kerja belum cukup untuk mendukung pekerjaan-pekerjaan konstruksi saat ini, baik pekerjaan konstruksi yang goverment expenditure yang dibiayai APBN dan APBD maupun yang dibiayai pihak swasta daam bentuk investasi. Kekurangan tenaga ini telah menjadi pembicaraan banyak pihak termasuk didalam LPJK Provinsi Sulawesi Utara dalam setiap kesempatan. Masalah yang dihadapi dunia jasa konstruksi di Sulawesi Utara sebagai wilayah yang berada di Kawasan Timur Indonesia adalah berapa banyak tenaga ahli dan tenaga trampil yang dibutuhkan disini agar pembangunan dapat terjadi secara kontinyu. Dari hasil penelitian terhadap kebutuhan tenaga ahli dan tenaga terampil oleh perusahaan jasa konsultan di Sulawesi Utara diperoleh hasil bahwa sebelum Tahun 2012 telah terjadi kesenjangan antara kebutuhan tenaga ahli / tenaga terampil dan ketersediaan tenaga ahli / tenaga terampil. Kekurangan ini masih terus terjadi dan melihat trend pertumbuhan akan terus terjadi dengan kesenjangan yang semakin besar. PP - 1

Gambar 1 Trend Kebutuhan dan Ketersediaan Tenaga Ahli Untuk Perusahaan Jasa Pelaksana di Sulawesi Utara

Gambar 2 Trend Kebutuhan dan Ketersediaan Tenaga Terampil Untuk Perusahaan Jasa Pelaksana di Sulawesi Utara

PP - 2

Tabel 1 Ketersediaan dan Kebutuhan Tenaga Ahli dan Tenaga Terampil Oleh Perusahaan Jasa Pelaksana
Tahun 2013 2014 2015 2020 2025 KEBUTUHAN TA 2554 3360 3306 4196 4477 TT 11420 13629 13770 16759 18139 KETERSEDIAAN TA 1866 2091 2316 3441 4566 TT 3662 4186 4709 7327 9944 KESENJANGAN TA 688 1269 990 755 -89 TT 7758 9443 9061 9432 8195

Untuk menanggulanggi kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan tenaga ahli maka diperlukan suatu upaya berupa: 1. Meningkatkan Jumlah lulusan sarjana teknik dari perguruan tinggi di Sulawesi Utara yaitu A. Universitas Sam Ratulangi B. Universitas Negeri Manado C. Universitas Kristen Indonesia Tomohon Tiga Universitas ini harus dapat memproduksi jumlah sarjana teknik sebanyak yang terdapat dalam Tabel 1 diatas. 2. Melaksanakan pelatihan tenaga terampil untuk sertifikasi tenaga terampil. Tenaga Terampil merupakan masalah besar di Sulawesi Utara. Kalau kita cermati trend kebutuhan dan ketersediaan tenaga terampil, sepertinya perlu kebijakan-kebijakan khusu untuk mengatasi kekuranagan tenaga termapil ini. Kekurangan tenaga terampil harsu disiasati dengan meingkatkan jumlah lulusan SMK dan menyelenggarakan pelatihan-pelatihan tenaga terampil baik oleh asosiasi, dan oleh pemerintah. Kekurangan tenaga terampil yang diperlukan perusahaan jasa konsultansi ini adalah tenaga terampil yang dibutuhkan untuk pekerjaan administrasi di Kantor Konsultan dan Tenaga Terampil yang digunakan oleh perusahaan konsultan ketika akan melaksanakan pekerjaan jasa konsultansi yang diperolehnya. Pelatihan tenaga terampil harus mencapai jumlah sebagai mana pada tabel 1 diatas.

PP - 3

Institusi yang memproduksi tenaga terampil yakni SMK yang ada di Sulswesi Utara termasuk juga SMU perlu segera mengetahui hal ini agar dapat dicermati dan menentukan kebijakan tertentu dalam rangka meningkatkan jumlah calon tenaga terampil. Sosialisasi melalui media-media publik juga perlu dilakukan agar masyarakat mengetahui dan turut berpikir dalam rangka meningkat jumlah tenaga terampil.

3. Mengefektifkan peran Asosiasi Profesi yang ada di Sulawesi Utara yaitu: A. ASTTI B. ATAKI C. LP2K Gamana Krida

PP - 4

Anda mungkin juga menyukai