Anda di halaman 1dari 19

BAB I PENDAHULUAN

1. PENGERTIAN Secara etimologi, kata media merupakan bentuk jamak dari medium, yang berasal dan Bahasa Latin medius yang berarti tengah. Sedangkan dalam Bahasa Indonesia, kata medium dapat diartikan sebagai antara atau sedang sehingga pengertian media dapat mengarah pada sesuatu yang mengantar atau meneruskan informasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan. Media dapat diartikan sebagai suatu bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses penyajian informasi (AECT, 1977:162).

Istilah media mula-mula dikenal dengan alat peraga, kemudian dikenal dengan istilah audio visual aids (alat bantu pandang/dengar). Selanjutnya disebut instructional materials (materi pembelajaran), dan kini istilah yang lazim digunakan dalam dunia pendidikan nasional adalah instructional media (media pendidikan atau media pembelajaran). Dalam perkembangannya, sekarang muncul istilah e-Learning. Huruf e merupakan singkatan dari elektronik. Artinya media pembelajaran berupa alat elektronik, meliputi CD Multimedia Interaktif sebagai bahan ajar offline dan Web sebagai bahan ajar online.

2. TUJUAN

Penggunaan media pengajaran sangat diperlukan dalam kaitannya dengan peningkatan mutu pendidikan khususnya dalam pembelajaran membaca puisi. Menurut Achsin (1986:17-18) menyatakan bahwa tujuan penggunaan media pengajaran adalah

MEDIA PEMBELAJARAN

Page 1

a) Agar proses belajar mengajar yang sedang berlangsung dapat berjalan dengan tepat guna dan berdaya guna, b) Untuk mempermudah bagi guru/pendidik daiam menyampaikan informasi materi kepada anak didik, c) Untuk mempermudah bagi anak didik dalam menyerap atau menerima serta memahami materi yang telah disampaikan oleh guru/pendidik, d) Untuk dapat mendorong keinginan anak didik untuk mengetahui lebih banyak dan mendalam tentang materi atau pesan yang disampaikan oleh guru/pendidik, e) Untuk menghindarkan salah pengertian atau salah paham antara anak didik yang satu dengan yang lain terhadap materi atau pesan yang disampaikan oleh guru/pendidik.

Sedangkan Sudjana, dkk. (2002:2) menyatakan tentang tujuan pemanfaatan media adalah a) pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi, b) bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami, c) metode mengajar akan lebih bervariasi, dan d) siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar.

Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan penggunaan media adalah (1) efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan belajar mengajar, (2) meningkatkan motivasi belajar siswa, (3) variasi metode pembelajaran, dan (4) peningkatan aktivasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

MEDIA PEMBELAJARAN

Page 2

3. MANFAAT

a) Secara umum manfaat penggunaan media pengajaran dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu media pengajaran dapat menarik dan memperbesar perhatian anak didik terhadap materi pengajaran yang disajikan, b) media pengajaran dapat mengatasi perbedaan pengalaman belajar anak didik berdasarkan latar belakang sosil ekonomi, c) media pengajaran dapat membantu anak didik dalam memberikan pengalaman belajar yang sulit diperoleh dengan cara lain, d) media pengajaran dapat membantu perkembangan pikiran anak didik secara teratur tentang hal yang mereka alami dalam kegiatan belajar mengajar mereka, misainya menyaksikan pemutaran film tentang suatu kejadian atau peristiwa. rangkaian dan urutan kejadian yang mereka saksikan dan pemutaran film tadi akan dapat mereka pelajari secara teratur dan berkesinambungan, media pengajaran dapat menumbuhkan e) kemampuan anak didik untuk berusaha mempelajari sendiri berdasarkan pengalaman dan kenyataan, f) media pengajaran dapat mengurangi adanya verbalisme dalain suatu proses (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka)

4. PENGELOMPOKAN MEDIA PEMBELAJARAN Pada dasarnya media yang banyak digunakan untuk kegiatan pembelajaran adalah media komunikasi. Oleh karena itu dalam pembahasan taksonomi ini akan digunakan taksonomi yang dikemukakan oleh Haney dan Ulmer (1981).

Ada beberapa cara yang dapat digunakan dalam pengklasifikasian ini. Salah satu cara diantaranya ialah dengan menekankan pada teknik yang dipergunakan dalam pembuatan media tersebut. Sebagai contoh, seperti gambar, fotografi, rekaman audio, dan sebagainya. Ada pula yang dilihat dari cara yang dipergunakan untuk mengirimkan pesan. Contoh, ada penyampaian yang disampaikan melalui siaran

MEDIA PEMBELAJARAN

Page 3

televisi dan melalui optik. Berbagai bentuk presentasi media yang kita terima, membuat kita sadar bahwa kita menerima informasi dalam bentuk tertentu. Pesanpesan tersebut dapat berupa bahan cetakan, bunyi, bahan visual, gerakan, atau kombinasi dari berbagai bentuk informasi ini.

Masih banyak ciri yang membedakan media yang satu dengan yang lain, sehingga tidaklah mudah untuk menyusun klasifikasi tunggal yang mencakup semua jenis media. Faktor lain yang juga mempersulit klasifikasi ini ialah untuk menentukan apa yang termasuk dan apa yang tidak termasuk media. Sebagai contoh, beberapa ahli membedakan antara media komunikasi dan alat bantu komunikasi. Yang menjadi dasar utama dari pembedaan ini ialah apakah suatu sarana komunikasi dapat menyampaikan program secara lengkap atau tidak. Berdasarkan pembedaan ini, film dapat digolongkan sebagai media, karena film dapat menyampaikan pesan yang lengkap selama waktu putarnya. Sedangkan overhead transparansi (OHT) digolongkan sebagai alat bantu saja, karena OHT tidak dapat berdiri sendiri. Hal tersebut hanya dapat digunakan oleh instruktur untuk membantu menerangkan pembelajarannya. Walaupun pendapat ini masuk akal, tetapi di sini kita akan membahas media dalam perspektif yang lebih luas, yaitu semua alat atau bahan yang dapat digunakan untuk kegiatan pembelajaran, sesuai dengan pengertian media pembelajaran sebelumnya (di bagian depan).

Selain alat-alat pembelajaran yang sederhana, masih ada beberapa teknik atau sistem pembelajaran yang sedemikian kompleks, sehingga jauh melebihi pengertian media yang biasa kita gunakan. Sebagai contoh, simulator, pengajaran dengan bantuan komputer, mesin pembelajaran, dan permainan pendidikan. Oleh karena itu untuk mengembangkan suatu sistem klasifikas yang dapat mencakup berbagai macam sarana komunikasi, kita harus menggunakan pandangan yang lluas mengenai pengertian media, yaitu dengan memasukkan segala sesuatu yang dapat diambil manfaatnya oleh seorang instruktur untuk meningkatkan pembelajaran. Kita ingin mengembangkan pandangan bahwa tidak ada satu carapun yang baku dalam pembelajaran dan ingin mendorong para instruktur

MEDIA PEMBELAJARAN

Page 4

agar menganggap berbagai bentuk media itu sebagai pilihan-pilihan untuk digunakan dalam meningkatkan kegiatan belajar. Memang, seringkali media hanya digunakan untuk membantu menghidupkan keterangan yang diberikan oleh seorang instruktur. Akan tetapi diharapkn untuk masa sekarang dan masa yang akan datang, pemanfaatan media oleh instruktur/guru tersebut akan lebih imajinatif dan lebih bermanfaat bagi para siswa.

Untuk keperluan pengklasifikasian media itu, pertama-tama harus diketahui Sifat umum apa yang dimiliki oleh berbagai media seperti buku, slide, rekaman audio, yang orang mengenali benda-bendatersebut sebagai bentuk media? jawabannya terletak pada fungsinya, yaitu apa yang dilakukan dan bagaimana cara melakukannya. Semuanya menyampaikan pesan yang disusun ke dalam bentuk informasi audio visual yang dasar ataupun lebih. Menurut Rudy Brezt ada lima bentuk dasar informasi, yaitu gambar, cetakan, grafik garis, suara, dan gerakan.

Karena msing-masing mewakili bentuk penyampaian informasi yang berbedabeda, kita akan menyebutnya sebagai bentuk penyajian. Istilah ini diberikan oleh Donald T. Tosti dan John R. Ball. Karena itu semua media yang menyampaikan pesan melalui bentuk-bentuk ini akan disebut media penyaji. Media penyaji meliputi sebagian besar media yang populer, dan merupakan salah satu dari kategori pokok media yang sedang kita bahas. Di samping itu masih ada dua kategori pokok lain untuk menjaring semua sarana yang bermanfaat bagi seorang instruktur, yang akan dijelaskan kemudian.

Menurut bentuk informasi yang digunakan, kita dapat memisahkan dan mengklasifikasi media penyaji dalam lima kelompok besar, yaitu media visual diam, media visual gerak, media audio, media audio visual diam, dan media audio visual gerak. Kemudian dapat kita teliti media ini untuk membedakan proses yang dipakai untuk menyajikan pesan, bagaimana suara dn atau gambar itu kta terima, apakah melalui penglihatan langsung, proyeksi optik, proyeksi

MEDIA PEMBELAJARAN

Page 5

elektronik atau telekomunikasi. Kita akan keempat cara ini sebagai cara penyajian dari sebuah media.

Dengan menganalisis media melalui bentuk penyajian dan cara penyajiannya, kita mendapatkan suatu format klasifikasi yang meliputi tujuh kelompok media penyaji, yaitu (a) kelompok kesatu; grafis, bahan cetak, dan gambar diam, (b) kelompok kedua; media proyeksi diam, (c) kelompok ketiga; media audio, (d) kelompok keempat; media audio, (e) kelompok kelima; media gambar hidup/film, (f) kelompok keenam; media televisi, dan (g) kelompok ketujuh; multi media.

Perlu kita ingat bahwa masih ada media lain yang tidak termasuk media penyaji, yaitu media objek dan media interaktif. Kedua media ini akan dibicarakan secara khusus setelah selesai membahas masing-masing ketujuh kelompok media penyaji.

MEDIA PEMBELAJARAN

Page 6

BAB II PEMBAHASAN

MEDIA PROYEKSI DIAM :

1. Transparancies and the Overhead Projector

Transparansi merupakan lembaran dari asetat atau plastik, dan biasanya dibuat dalam ukuran letter (A4) dimana kita dapat menulis berbagai informasi. Transparansi kemudian dalam operasionalnya

menggunakan overhead projector (OHP) untuk menunjukkan materi yang ditulis pada sebuah screen atau dinding. Tidak seperti papan tulis yang lebih diperuntukan bagi ruang berukuran kecil, OHP dapat digunakan untuk kelas berukuran medium atau luas. Pada transparansi, gunakan untuk mendemonstrasikan secara viasual poin-poin penting, menunjukkan diagram, isu-isu penting dan membangun informasi sebagaimana yang diajarkan dan dukungan metode yang dikomunikasikan secara visual. Sebelum membuat transparansi, perlu dilakukan perencanaan secara cermat. Ada 3 jenis bahan yang dapat digunakan sebagai OHT, yaitu : 1. Write on film (plastik transparansi), yaitu jenis transparansi yang dapat ditulisi atau digambari secara langsung dengan menggunakan spidol. 2. PPC transparency film (PPC= Plain Paper Copier), yaitu jenis transparansi yang dapat diberi tulisan atau gambar dengan menggunakan mesin photocopy. 3. Infrared transparency film, yaitu jenis transparansi yang dapat diberi tulisan atau gambar dengan menggunakan mesin thermofax.

MEDIA PEMBELAJARAN

Page 7

Berikut ini adalah tahapan dalam penyiapan transparansi dan OHP.

Pilih material yang akan digunakan untuk transparansi, jika tidak ada lembar asetat bisa juga dengan menggunakan lembar plastik atau mika

Ukurlah halaman transparansi sesuai ukuran screen OHP, lihat margin sisi, atas maupun bawah sehingga akan diperoleh peningkatan semua informasi yang bisa diperlihatkan

Rencanakan teks dan diagram secara cermat, coba meringkas poin-poin utama

Perlu diingat bahwa kita dapat menambahkan beberapa informasi ketika kita menerangkan pada transparansi dengan menggunakan pena khusus transparan

Pilih pena berwarna, dimana terdapat dua jenis pena yang dapat digunakan untuk menulis atau melukis, yakni yang bersifat permanen maupun yang bisa dilakukan eraser atau penghapusan dengan plain water

Gunakan jenis huruf bold dan jernih dalam melukiskan secara simpel dengan sedikit garis dan label yang memungkinkan Selain menggunakan pena transparansi, penggunaan lembar copi dan material yang dapat diprinter atau plotter untuk membuat transparansi dengan lembar yang khusus dibuat baik dengan warna black and white atau dalam berwarna lain.

MEDIA PEMBELAJARAN

Page 8

Membuat Transparansi OHP

Ada dua cara untuk membuat transparansi OHP yaitu, Pertama dengan menggunakan mesin pembuat transparansi (transparancies maker) yang bekerjanya seperti mesin foto copy. Kedua, yaitu dengan membuat sendiri dengan menggunakan spidol tertentu.

Beberapa hal yang perlu diketahui dalam menyiapkan transparansi buatan sendiri ialah: 1) Bahan yang ditulis adalah bahan yang transparan seperti plastik, asetate film dan bahan tembus cahaya yang lain. 2) Alat tulis yang dipakaipun bermacam-macam, ada yang dapat dihapus dengan mudah (water base), dan yang dapat dihapus dengan menggunakan alkohol atau spiritus dan ada yang tidak dapat dihapus. 3) Pilihlah alat-alat tulis tersebut sesuai dengan kebutuhan.

Apabila transparansi yang akan dibuat akan dipergunakan berkali-kali gunakanlah spidol yang permanen, sebaliknya bila untuk sementara saja gunakanlah spidol yang tidak permanen. 4) Disamping alat-alat tulis tersebut, dapat pula digunakan lembaran film transparan untuk mewarnai gambar atau membuat bayangan yang tidak hitam, tetapi sesuai dengan warna yang dikehendaki. 5) Satu lagi perlengkapan transparansi OHP yaitu bingkai. Bingkai OHP dapat dibuat sendiri atau membeli di toko.

Cara menggunakan OHP:

Sebelum dibahas tentang bagaimana cara menggunakan OHP terlebih dahulu perlu diketahui bagaimana bentuk OHP dan bagian-bagian dari alat itu, sehingga dapat diketahui bagaimana cara kerja dari pada alat itu.Walaupun OHP sekarang telah banyak bentuk dan tipenya, secara umum bentuk dan bagian-bagiannya terdiri atas:

MEDIA PEMBELAJARAN

Page 9

1. Cermin cekung/reflektor 2. Lampu proyektor 3. Tombol ON/OFF 4. Lensa Fresnel 5. Alas kaca tempat meletakkan transparansi 6. Kepala OHP 7. Layar 8. Pengatur Fokus 9. Ventilasi udara

Secara umum cara bekerja OHP dapat dijelaskan berikut ini. Setelah OHP diletakkan pada tempat yang benar dan kabel power telah dihubungkan dengan sumber listrik (ingat voltage pada sumber listrik harus sesuai dengan yang dibutuhkan) bukalah tombol ON maka menyalalah lampu proyektor dari jenis lampu Quartziodine dengan kekuatan 600 watt dan tegangan 110V atau 220 V. Selama lampu ini menyala secara oto-matis kipas angin akan berputar melalui ventilasi yang tersedia untuk mendinginkan atau menahan lampu supaya tidak lekas panas. Jadi cahaya dari lampu proyektor dipantulkan oleh relfektor ke arah lensa yaitu yang disebut Lensa Fresnel, yaitu sebuah lensa kondensor yang mengumpulkan sinar ke arah lensa obyektif yang terdapat pada kepala OHP , melalui cermin pemantul yang terdapat pada kepala OHP dengan sebuah lensa obyektif, maka sampailah gambar itu ke layar. Untuk memperoleh gambar yang bagus dapa diatur melalui pengatur focus .

Adapun cara atau langah-langkah dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan OHP ialah: a) Tempatkan OHP di muka kelas dengan kepala proyektor menghadap ke layar atau dinding depan kelas. b) Aturlah pemasangan sedemikian rupa, sehingga tidak ada siswa yang terhalang pan- dangannya oleh kepala proyektor.

MEDIA PEMBELAJARAN

Page 10

c) Jarak OHP dengan layar tergantung pada berapa besar gambar yang dikehendaki atau besar layar yang tersedia. Sebagai pedoman saja apabila jarak proyektor-layar 1,50 m menghasilkan gambar pada layar 1x 1 m, sedangkan jarak proyektor layar 3 m diperoleh gambar 2 x 2 m dan tinggi layar dari lantai kelas minimal adalah 1 m. d) Apabila tegangan listrik yang ada sudah sesuai dengan yang dibutuhkan, maka kabel power tenaga listrik dapat dihubungkan. e) Letakkan transparansi pada alas kaca proyektor dalam posisi yang dapat dibaca oleh guru/operator yang menghadap siswa. f) Tekan tombol ON untuk menyalakan lampu proyektor. Jika gambar atau tulisan yang diproyeksikan masih kabur, dapat dipertajam dengan cara memutar tombol pada tangkai kepala proyektor, yaitu tombol pengatur focus. g) Perlu diketahui ada jenis/merk OHP yang bertombol tiga, misalnya merk Gakken. Apabila menggunakan OHP jenis ini, pertama ialah menekan tombol ke dua untuk menya-lakan lampu proyektor, sedangkan tombol ke tiga berfungsi untuk menambah terangnya lampu bila gambar atau tulisan pada layar masih dianggap kurang jelas. Demikian pula bila selesai menggunakan, pertama yang dimatikan adalah tombol lampu dan baru kemudian tombol kipas bila proyektor sudah cukup dingin. Untuk proyektor yang otomatis kipas angin akan berputar waktu proyektor digunakan dan kipas akan berhenti sendiri apabila sudah cukup dingin setelah dipakai. h) Pada waktu kita menambah penjelasan secara lisan yang tidak berhubungan langsung dengan gambar atau tulisan pada transparansi, maka OHP harus dimatikan (tekan tombol OFF). Hal ini perlu dilakukan untuk menghemat lampu proyektor disamping kekuatannya terbatas juga mudah putus. Oleh karena itu waktu OHP menyala dilarang keras mengge-rakkan/memindahkan OHP. Hal lain yang perlu diperhatikan ialah jangan sampai bola lampu tersentuh tangan secara langsung atau

MEDIA PEMBELAJARAN

Page 11

terkena benda berminyak, karena dapat menyebabkan terputusnya lampu tersebut.

Keuntungan penggunaan OHP dan Transparansi : Dapat digunakan dalam pembelajaran tatap muka pada semua waktu

Penyiapan sebelumnya akan membuat pembelajaran kita lebih efektif dan lebih presentable

Membuat efektif dalam penggunaan warna Dapat mendemostrasikan perubahan atau pergerakan (animasi)

Selain itu beberapa kelemahannya adalah sebagai berikut: Butuh suplai listrik secara konstan Butuh pemeliharaan dan perbaikan yang baik Mesti dimatikan ketika tidak digunakan untuk mendapatkan perhatian dari siswa Seharusnya tidak digeserkan atau dipindahkan segera setelah digunakan karena filament akan menjadi panas dan dapat secara mudah retak

Manfaat OHP (Over Head Projektor) Dalam Pembelajaran : Pnyampaian pembelajaran menjadi lebih baku. Pembelajaran menjadi lebih menarik. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkan teori belajar dan prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan balik, dan penguatan.

MEDIA PEMBELAJARAN

Page 12

Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat karena kebanyakan pesan-pesan dan isi pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak dan memugkinkan dapat diserap oleh siswa. Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bilamana integrasi kata dan gambar sebagai media pembelajaran dapatmengkomunikasikan elemenelemen pengetahuan dengan cara yang terorganisasikan dengan baik, spesifik, dan jelas. Pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimana diinginkan atau diperlukan terutama jika media pembelajaran dirancang untuk penggunaan secara individu. Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar dapat ditingkatkan. Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif. Ada dua jenis model OHP, yaitu :

1. OHP Classroom, yaitu OHP yang dirancang dan dibuat secara permanen untuk disimpan di suatu kelas atau ruangan. Biasanya memiliki bobot yang lebih berat dibandingkan dengan OHP jenis portable.

OHP Classroom

MEDIA PEMBELAJARAN

Page 13

2. OHP Portable, yaitu OHP yang dirancang agar mudah dibawa kemana-mana, sehingga ukuran dan bobot beratnya lebih ringkas.

OHP Portable

2. Opaque Projector

Opaque Projector atau proyektor tak tembus pandang adalah media yang digunakan untuk memproyeksikan bahan dan benda-benda yang tidak tembus pandang, seperti buku, foto, dan model-model baik yang dua dimensi maupun yang tiga dimensi. Berbeda dengan OHP, opaque projector ini tak memerlukan transparansi, tapi memerlukan penggelapan ruangan. Opaque projector biasanya dapat pula digunakan untuk memproyeksikan film bingkai/slide akan tetapi tidak dilengkapi dengan tape recorder. Opaque proyektor merupaka media yang memvisualisasi dengan tidak tembus cahaya (non transparan) di atas layar. Gambar-gambar dalam buku, majalah dan

MEDIA PEMBELAJARAN

Page 14

lain sebagainya dapat ditunjukkan melalu proyektor jenis ini. Dengan lampu yang cukup besar berkisar antara 1000 watt, kita dapat menampilkan gambar dan tulisan langsung, untuk perangkat lunaknya kita tidak perlu khusus membuat, cukup dari gambar secara langsung dapat diperlihatkan.

Manfaat menggunakan proyektor Opaque: a) Gambar atau bahan yang tadinya hanya dapat dinikmati oleh sekelompok orang yang berjumlah besar. b) Dapat memproyeksikan bahan-bahan yang tidak tembus cahaya. c) Menghemat waktu dan tenaga guru, karena bahan-bahan asli dari buku, benda asli (asal berukuran kecil), gambar/photo dan peta dari buku atlas langsung dapat diproyeksikan. d) Mudah menggunakan dan dapat dipakai untuk pelajaran apa saja.

Kelebihan : Berbagai materi pelajaran dapat ditunjukkan langsung dari buku, majalah, koran, dan lain sebagainya Perangkat lunak tidak membutuhkan biaya yang banyak Dapat dipakai berulang-ulang Berbagai objek tiga dimensi dapat diproyeksikan

Kelemahan: Tidak dapat menunjukkan gambar yang terang karena materi yang diproyeksikan tidak tembus cahaya Materi yang ditunjukkan dapat rusak bila terlalu lama dipertunjukkan (melengkung)

Pesawat kurang aman bila disentuh, sebab panas Membutuhkan ruang yang agak gelap

MEDIA PEMBELAJARAN

Page 15

Cara menggunakan proyektor Opaque:

Untuk mendapatkan gambaran tentang bentuk, bagian-bagian dan cara kerja proyektor ini terlebih dahulu perhatikanlah gambar berikut ini. Bagian-bagian proyektor Opaque terdiri atas:

a) Lampu proyektor b) Alas tempat bahan Opaque c) Cermin pemantul d) Lensa proyeksi e) Layar

Dengan bagan sederhana di atas dapat dijelaskan cara bekerjanya sebagai berikut: Lampu proyektor sebagai sumber cahaya memantulkan cahaya ke permukaan alas tempat bahan Opaque. Benda atau bahan Opaque tersebut karena kekuatan cahaya lampu direfleksikan oleh cermin pemantul ke arah lensa proyeksi. Oleh lensa bayangan dari cermin pemantul tadi diteruskan ke layar. Adapun langkah-langkah umum mengoperasikan proyektor Opaque adalah sebagai berikut: 1) Siapkan proyektor, layar dan bahan Opaque yang akan disajikan dan tempatkan masing-masing pada tempat yang tepat 2) Hubungkan kabel power pada sumber listrik. Periksalah dulu apakah tegangan yang ada pada sumber listrik sesuai dengan yang dibutuhkan. 3) Nyalakan lampu proyektor (untuk percobaan) dan hidupkan motor pendingin proyektor. 4) Letakkan bahan yang akan diproyeksikan pada talam/ tempat bahan Opaque, tekan alat pengungkit agar bahan Opaque itu naik.

MEDIA PEMBELAJARAN

Page 16

5) Aturlah letak gambar serta ketajaman gambar dengan memutar lensa ke kiri atau ke kanan (pengatur focus). 6) Setelah selesai matikan lampu dan biarkan dulu kipas pendingin tetap berputar. Setelah cukup dingin baru kipas dimatikan. 7) Cabut kabel yang menghubungkan proyektor dengan sumber listrik dan kemasi serta simpan semua alat perlengkapan di tempatnya.

MEDIA PEMBELAJARAN

Page 17

BAB III KESIMPULAN


Multimedia dalam pembelajaran adalah keterpaduan lebih dari satu medium yang saling melengkapi guna mencapai satu tujuan pembelajaran, sehingga mampu membangkitkan motivasi dan merangsang peserta didik untuk terus belajar.

Mempermudah para guru untuk suatu pembelajaran sehingga para guru tidak usah susah susah menulis d papan tulis.

MEDIA PEMBELAJARAN

Page 18

DAFTAR PUSTAKA

Barbara B. Seels dan rita C. Richey.1995. Teknologi Pembelajaran: Definisi dan kawasannya, (terjemahan Dewi S. Prawiradilaga, dkk) Ibrahim, H. 1997. Media pembelajaran: Arti, fungsi, landasan pengunaan, klasifikasi, pemilihan, karakteristik oht, opaque, filmstrip, slide, film, video, Tv, dan penulisan naskah slide. www.google.com

MEDIA PEMBELAJARAN

Page 19

Anda mungkin juga menyukai