Anda di halaman 1dari 13

Kelompok 9 : Tika Pratiwi Tri Arianingsih Trinsiana.S.

Dosen Pembimbing : Zakiah Rahman, S.Kep, Ns

Asuhan Keperawatan pada Pasien Hepatitis


1. Definisi a. Hepatitis Virus Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan inflamasi pada sel sel hati yang menghasilkan kumpulan perubahan klinis , biokimia , serta seluler yang khas. Hepatitis dibedakan menjadi hepatitis A,B,C,D dan E. b. Virus Hepatitis A Hepatitis A , yang dahulu dinamakan hepatitis infeksiosa , disebabkan oleh virus RNA dari famili enterovirus. Cara penularan penyakit ini adalah melalui jalur fekal oral.

c. Virus Hepatitis B Hepatitis B terutama ditularkan melalui darah (jalur perkutan dan permukosa). Virus tersebut pernah ditemukan dalam darah , saliva , semen , serta secret vagina , dan dapat ditularkan lewat mukosa serta luka pada kulit. d. Virus Hepatitis C Dahulunya disebut hepatitis non A , non-B atau hepatitis NANB). e. Virus Hepatitis D Virus ini memerlukan antigen permukaan hepatitis B untuk replikasinya maka hanya penderita hepatitis B yang beresiko terkena hepatitis D.

f. Virus Hepatitis E Virus hepatitis E , yang merupakan jenis virus hepatitis terbaru yang teridentifikasi dianggap ditularkan melalui jalur fekal oral. 2. Anatomi Fisiologi Hati
Hepar merupakan kelenjar yang terbesar dalam tubuh manusia. Beratnya 1200-1600 gram. Macam-macam ligamennya: Ligamentum falciformis
Ligamentum teres hepatis

Ligamentum gastrohepatica dan ligamentum hepatoduodenalis

Ligamentum Coronaria Anterior kika dan Ligamentum coronaria posterior kika

Ada beberapa fungsi hati yaitu :


1. Fungsi hati sebagai metabolisme karbohidrat 2. Fungsi hati sebagai metabolisme lemak 3. Fungsi hati sebagai metabolisme protein 4. Fungsi sehubungan dengan pembekuan darah

3. Etiologi
a. Virus b. Bakteri (salmonella typi) c. Alkohol d. Racun (hepatoksisitas)

4.

Patofisiologi

Hepatitis atau peradangan pada jaringan hati disebabkan oleh beberapa hal, yaitu : Konsumsi alkohol dimana alkohiol ini menyebabkan terjadinya penimbunan lemak dalam jumlah banyak sehingga hati membesar, rapuh dan mengalami gangguan fungsional dan terjadi kerusakan hepatosite. Virus, beberapa virus A, B, C, D, E dimana virus ini menyerang langsung pada sel hepar dan terjadi kerusakan hepatosite. Setelah itu virus terus menerus mengadakan replikasi sampai menyebabkan nekrosis jaringan.

Setelah terjadi peradangan hati ada dua hal yang terjadi, yaitu perubahan aliran darah dan perangsangan kemoreseptor hipotalamus.

4. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala yang dominan adalah :

Masa tunas Fase Pre Ikterik

Fase Ikterik
Fase penyembuhan

5. Penatalaksanaan Medis
Beristirahat Nutrisi yang adekuat (Prioritas utama) Mencegah terjadinya stres lebih lanjut pada hepar dengan menghindari bahan bahan dan obat obat hepatotoksik.

6. Pemeriksaan Diagnostik

a. Laboratorium b. Radiologi

c. Pemeriksaan tambahan - laparoskopi - biopsi hati


7. KOMPLIKASI

Hepatitis fulminan Hepatitis kronik persisten Hepatitis virus akut Hepatitis agresif atau kronik aktif Krsinoma hepatoseluler

Konsep Dasar Asuhan Keperawatan pada Pasien hepatits a. Dasar Data Pengkajian 1. Aktivitas 2. Sirkulasi 3. Eliminasi 4. Makanan dan Cairan 5. Neurosensori 6. Nyeri / Kenyamanan 7. Keamanan 8. Seksualitas

b. Diagnosa Keperawatan 1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum penurunan kekuatan / ketahanan ; nyeri Mengalami keterbatasan aktivitas ; depresi.

2. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan : Kegagalan masukan untuk memenuhi kebutuhan metabolik , anoreksia , mual muntah Gangguan absorbsi dan metabolisme pencernaan makanan ; penurunan peristaltik , empedu tertahan. Peningkatan kebutuhan kalori / status hipermetabolik c. Perencanaan 1. Intoleransi aktivitas

Tingkatkan tirah baring/duduk. Berikan lingkungan tenang; batasi pngunjung sesuai kebutuhan. Ubah posisi dengan sering. Berika perawatan kulit.
Tingkatkan aktivitas sesuai toleransi, bantu melakukan latihan rentang gerak sendi pasif/aktif.

2. Nutrisi kurang dari kebutuhan

Awasi pemasukan diet/jumlah kalori. Berikan makan sedi dalam frekuensi sering.
Berikan perawatan mulut sebelum makan.

Anjurkan makan pada posisi tegak


Berikan obat sesuai indikasi: antiemetik, contoh: metalopramid (raglan) Berikan makanan tambahan/nutrisi dukungan total bila dibutuhkan.

d. Implementasi Dilaksanakan sesuai dengan rencana tindakan, menjelaskan setiap tindakan yang akan dilakukan sesuai dengan pedoman prosedur teknis yang telah ditentukan. e. Evaluasi Evaluasi hasil menggunakan kriteria evaluasi yang telah ditentukan pada tahap perencanaan keperawatan, dilakukan secara periodik, sistematis, terencana.

Thank U......!!!!! See U......

Anda mungkin juga menyukai