Anda di halaman 1dari 1

Ichsan Muhammad Halim RELATIVITAS KHUSUS I

1. Postulat Relativitas Einstein Teori relativitas Einstein yang bertolak dari kerangka acuan inersial disebut teori relativitas khusus. Pada tahun 1905 Albert Einstein mengembangkan teori relativitas khusus dengan mengemukakan dua postulat. Dua postulat Einstein berbunyi: a. Hukum Fisika dapat dinyatakan dalam persamaan yang berbentuk sama dalam semua kerangka acuan inersial. Postulat pertama ini menyatakan bahwa tidak ada kerangka acuan mutlak sehingga gerak benda hanya bersifat relatif, sehingga tidak mungkin mengukur kecepatan mutlak suatu benda, yang ada hanya kecepatan relatif. b. Kelajuan cahaya dalam ruang hampa sama besarnya untuk semua pengamat tidak bergantung pada gerak sumber cahaya maupun gerakan si pengamat. Postulat kedua ini menyatakan bahwa setiap pengamat mengukur nilai yang sama untuk kecepatan cahaya dan tidak bergantung pada gerak relatif dari sumber cahaya ataupun gerak relatif pengamatnya. 2. Pemuaian Waktu Pemuaian waktu adalah selang waktu diamati oleh pengamat diam dan berbeda dengan pengamat yang bergerak. Perbedaan pengamatan waktu ini disebut pemuaian waktu. Contoh dua pengamat mengamati selang waktu dari dua kejadian kedipan cahaya. Secara matematika proses pemuaian waktu dirumuskan
t to 1 v2 c2

1210207047

Sehingga efeknya timbal balik. Setiap pengamat mendapatkan bahwa lonceng yang bergerak relatif terhadapnya berdetik lebih lambat terhadap lonceng yang diam. 3. Efek Dopler Berbeda dari efek Dopler yang terjadi pada bunyi, pada efek Doppler cahaya dengan memandang sumber cahaya sebagai lonceng berdetik f 0 kali per sekon dan memancarkan cahaya pada setiap tik. Ada beberapa persamaan efek doppler untuk cahaya yaitu:
f 1 , dengan v2 t to / 1 2 t c

dalam kerangka acuan

pengamat.
V

= fo 1

v2 ...(Pengamat bergerak bersamaan sumber c2


(Pengamat menjauhi sumber cahaya)

cahaya)

v vo v vo

1 v / c 1 v / c 1 v / c 1 v / c

...(Pengamat mendekati sumber cahaya)

4. Pengerutan Panjang Pengerutan relatif dari jarak merupakan contoh umum dari pengerutan panjang Lorentz-Fitz Gerald dalam arah gerak: L Lo 1 v2 / c2 Terhadap orang dalam roket, benda di Bumi terlihat lebih pendek dibandingkan dengan yang diamatinya jika ia berada di Bumi dengan faktor 1 v2 / c2 sama dengan faktor memendeknya roket tersebut terhadap orang di Bumi. Panjang proper Lo dalam kerangka diam merupakan panjang maksimum yang dapat teramati.

to v2 1 2 c

atau

to 1 v2 c2

Keterangan: t = selang waktu pada lonceng dalam keadaan gerak relatif terhadap pengamat to = selang waktu pada lonceng yang diam relatif terhadap pengamat v kelajuan gerak relative c kelajuan cahaya (3 x 108m/s) Analisis yang sama untuk pengukuran lonceng di bumi oleh pengamat dalam roket. Untuk pengamat itu pulsa cahaya di bumi menempuh lintasan zigzag yang memerlukan waktu total t untuk pulang pergi, sedangkan lonceng yang diam dalam roket berdetik dalam selang waktu to. Ia juga memperoleh waktu sebesar :

5. Kemagnetan dan Kelistrikan


Pada umumnya muatan bergerak yang interaksinya menimbulkan berbagai gayamagnetik yang dikenal memiliki kelajuan kurang dai c, maka tidak jelas bagi kita bahwa operasi suatu motor listrik bekerja berdasarkan efek relativitas. Jika kita pertimbangkan gaya tarik menarik antara electron dan proton dalam atom hydrogen, misalnya, 1039 kali lebih besar dripada gaya gravitasi antara keduanya. Sehingga walaupun muatan kecil yang menyebabkan gaya semacam ini yang ditimbulkan oleh gerak relative, yang dinyatakan oleh gaya magnetic, akibatnya dapat lebih besar.

Beiser, Arthur. 1983. Konsep Fisika Modern, Edisi Ketiga. Jakarta :Erlangga Maulana, Eka. Teori Relativitas. [Online] Tersedia : http://maulana.lecture.ub.ac.id/files/2013/02/01-Fisika-ModernPostulat-Relativitas.pdf . [02 Februari 2014]

Anda mungkin juga menyukai