Anda di halaman 1dari 5

Air dan Sifat-Sifat Pelarut Bagian awal ini menjelaskan tentang air dan beberapa hal penting tentang

sebuah pelarut yang baik untuk substansi ionik dan polar. 1.1 Pendahuluan Suatu larutan terdiri dari campuran zat terlarut yang larut dalam suatu pelarut. Zat terlarut dapat diperoleh kembali dari larutan, contohnya NaCl yang terlarut dalam air dapat diperoleh kembali dengan menguapkan pelarutnya. Pada beberapa kasus zat terlarut bereaksi dengan air dan tidak bisa didapatkan kembali dengan menghilangkan pelarutnya. Dalam beberapa kasus larutan menghasilkan produk terlarut lain. Untuk contoh logam Na bereaksi dengan air menghasilkan larutan NaOH. Secara umum, molekul polar dan padatan ionic dapat terlarut pada pelarut polar dan molekul non-polar dapat terlarut pada pelarut non-polar. Komponen ionic seperti NaClO4 larut pada suhu 25oC dan menghasilkan larutan jenuh. Larutan jenuh adalah larutan dengan kelarutan maksimum, dimana larutan tersebut mengandung 205 gram zat terlarut yang tidak dapat larut. Konsentrasi molar Konsentrasi molar normalnya digunakan untuk larutan encer, ini menyatakan jumlah mol terlarut dalam 1 L larutan, satuan yang digunakan biasanya mol/dm3. Molalitas (m) Molalitas ditujukan untuk larutan lebih berkonsentrasi dan menunjukkan jumlah mol dari larutan dalam 1 kg pelarut. Suatu larutan yang mengandung 10 mol zat terlarut dalam 1 kg pelarut dapat dinyatakan sebagai 10 molal atau 10 mol/kg. Fraksi mol (x) Konsentrasi ini menyatakan jumlah mol dari zat terlarut sebagai fraksi bilangan mol zat terlarut dan pelarut. Molalitas dan fraksi mol menyatakan konsentrasi zat terlarut, hal ini merupakan temperatur. kelebihan dari konsentrasi molar yang tidak dipengaruhi oleh

1.2 Air Cair Air merupakan komponen molecular yang paling berlimpah di bumi. Hidrosfer bumi mengandung sekitar 1,41 x 1024 gram air dalam semua fasefasenya, terutama terkandung di lautan (97% air laut menutupi 70,8% permukaan bumi) hanya dengan 2% yang ada dalam keadaan padat sebagai es kutub dan gletser. Air tanah, akuifer, danau, tanah lembab, dan sungai hanya mengandung sebagian kecil dari total air bumi. Seperti semua cairan dan padatan, air memiliki tekanan uap dan terdapat sekitar 1,3 x 1019 gram di atmosfer (0.0009% dari total bumi) dan akan terisi kembali setiap 12 hari. Jumlah ini tampak kecil, namun jika semua uap air itu diendapkan secara merata di atas permukaan bumi sebagai hujan akan ada lapisan setebal 2,5 cm. Penguapan bertanggung jawab untuk sebagian kecil pemanasan global, retensi energi di atmosfer, dengan tidak adanya permukaan bumi akan menjadi lebih dingin pada suhu rata-rata 33oC. Molekul air triatomic memiliki sudut ikatan 104,5o pada electron keadaan dasar, dan panjang ikatan O-H adalah 96 pm. Koefisien elektronegativitas dari hydrogen (2,1) dan oksigen (3,5) cukup berbeda untuk membuat molekul polar dengan suatu moment dipol 1,84 D (1 Debye (D) = 3,33564 x 10-30 Cm). Oksigen yang negative berbuhungan dengan dua atom hydrogen. pada keadaan selain gaya van der waals yang normal beroperasi diantara molekul, yang relative tanpa proton dari molekul air dan keelektronegativitasnya, dan juga kerelatifan kekayaan electron atom oksigen memungkinkan pembentukan ikatan hydrogen Antara molekul yang berdekatan di bagian-bagian padat dan cair. Ikatan hydrogen dalam air memiliki entalpi ikatan sebesar 20 kJ/mol, yang lemah dibandingkan dengan kekuatan ikatan kovalen tunggal, yang terletak di bagian 44 (Cs-Cs) menjadi 570 (H-F) kJ/mol Box 1.2 Momen dipol Molekul polar memiliki momen dipol elektrik misalnya HF adalah molekul dipol dengan muatan parsial +0,413 e pada atom H dan muatan parsial -0,413 e untuk F. Muatan parsial timbul dari perbedaan koefisien keelektronegativitas dua atom yang mengakibatkan pembagian electron valensi yang tidak merata.

Dua muatan parsial dipisahkan oleh jarak 92 pm. Kesetimbangan jarak internuklear dikenal sebagai panjang ikatan. Momen dipol dapat dinyatakan sebagai, adalah produk dari muatan positif q, dan panjang ikatan r. Momen dipol molekul air adalah 1,8564 D. hal ini mengindikasikan pemisahan muatan sebanding dengan muatan parsial dari atom O (-0.66 e) dan atom H (+0,33 e). ini dapat terlihat dari perbedaan koefisien keelektronegatifitas dari dua atom pada masing-masing ikatan. Bertahun-tahun, sungai mebawa hasil pelapukkan batuan ke lautan, yang memiliki kandungan total ionic yang besar. Biasanya 1 L air laut yang menguap berisi 42,8 gram zat padat yang terdiri dari NaCl (58,9%), MgCl2.6H2O (26,1%), CaSO4 (3,2%), dan K2SO4 (2%). Komponen lain hadir dalam jumlah kecil. Titik didih dan titik leleh yang abnormal atau tinggi disebabkan oleh adanya ikatan hydrogen pada fase cair dan padatan. Es- Ih terdiri dari lapisan atom oksigen yang diatur seperti bentuk kursi. Dengan atom-atom hidrogen yang ditempatkan secara asimetris dan berdekatan diantara semua pasangan atom oksigen. Lapisan oksigen tersebut terikat bersama-sama dengan rantai O-H-O. Setiap atom oksigen dikelilingi oleh sebuah susunan atom-atom oksigen yang hampir berbentuk tetrahedral; terdapat tiga atom oksigen pada jarak 276.5 pm (diantara lapisan) dan atom oksigen ke-empat pada jarak 275.2 pm (menghubungkan lapisan). Susunan atom hidrogen tidak beraturan karena posisi mereka yang asimetris di antara pasangan atom-atom oksigen pada suatu waktu. Jaringan yang sedikit terbuka pada struktur air yang berbentuk padatan menentukan bahwa berat jenis air pada 00 adalah 916.7 kg m-3. Sehingga, berat jenis air pada saat berbentuk cair adalah 999.8 kg m-3. Jadi,es yang padat akan mengapung di air. Pada air dengan fasa cair, dengan suhu 00C, tetap terdapat banyak es padat yang mengapung di atasnya. Air alami mengandung 0.15 % susunan massa-2 isotop hidrogen : deuterium, 2H atau D. Berat air (-100% D2O) yang mencapai berat jenis maksimumnya pada 11.2 0C menunjukan

bahwa sedikit deuterium kuat yang terikat diantara molekul yang berdekatan pada fase cair. Padatan D2O mencair pada 3.82 0C dan cairan D2O tersebut mencair pada 101.42 0C.

Dengan peningkatan suhu mengakibatkan molekul bergerak translasi, vibrasi, dan rotasi yang membutuhkan ruang yang lebih untuk bergerak. Inilah yang menyebabkan caira dan padatan mengalami ekspansi dan memiliki densitas yang lebih kecil. Diantara suhu 0oC dan temperature maksimum densitas (4oC) ikatan hydrogen akan mengalami collapse diatas ekspansi thermal. Pada temperature diatas densitas maksimum terjadi ekspansi thermal dan densitas menurun secara progresif dengan peningkatan suhu. Dalam kondisi vakum saat dua muatan elektrik berdekatan , q1 dan q2 dibawa bersama dengan jarak r, Energi potensial dapat diukur berdasar Hukum Coulomb: Ep = Dimana adalah permitivitas vakum yang bernilai 8.854x10-12 J-1C2m-1. Biasanya konduktasi dari 1 mol dm-3 laruta NaCl lebih tinggi jutaan kali daripada air. Produk ionic air, Kw, berada pada kesetimbangan. Dalam cairan, air terdisosiasi seimbang konsentrasi ion hydrogen (proton) dan ion hydrogen oksida. Aktivitas air cair dalam larutan encer dikenal sebagai autopyrolysis constant atau produk ionic dari air. Keadaan standar dari sebuah substansi bentuk murni (solid, liquid, dan gas) pada tekanan 1 bar dan spesifik temperature. Jika temperature tidak spesifik dalam hal ini diasumsikan 298.15 K atau 25oC. Standar molar dari larutan adalah 1 mol dm-3. Dalam larutan encer aktivitas ion dapat didefinisikan dalam persamaan: a = c/ dimana c adalah konsentrasi molar dari zat terlarut, adalah koefisien aktifitas dan adalah standar aktivitas molar . Dalam larutan yang sangat encer dapat bernilai 1.0 dan autoprotolysis constant dapat dirumuskan sebagai: Kw= (H+ )aq

Anda mungkin juga menyukai