Anda di halaman 1dari 6

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Asupan nutrisi selama kehamilan merupakan penentu penting dalam hal pertumbuhan dan perkembangan janin. Suplemen vitamin sering diberikan kepada para ibu hamil dengan tujuan mencegah insufisiensi mikronutrien pada ibu hamil yang dapat menyebabkan gangguan pada ibu maupun anak yang dikandungnya. Pembelian suplementasi mikronutrien pada ibu hamil telah di lakukan sejak lama dan terbukti mengurangi angka kejadian malformasi kongenital maupun gangguan pertumbuhan serta perkembangan pada anak (Diaz, dkk,2008). Asam folat adalah salah satu jenis vitamin B yang penting untuk pertumbuhan sel dan metabolisme. Suplemen asam folat penting di konsumsi oleh wanita hamil dan wanita yang merencanakan kehamilannya. Asam folat diperlukan untuk mengobati anemia dan mengobati defisiensi dan masalah lainnya. (Mayrani, 2013) Penggunaan asam folat selama kehamilan telah diterima secara luas dapat mengurangi resiko terjadinya berbagai macam gangguan malformasi kongenital terutama yang berhubungan dengan fungsi persarafan seperti pada gangguan spina bifida, anecephaly, craniochischisis, dan encephalocele. Asam folat juga berperan penting dalam pembentukan asam nukleat dan inti sel. Kekurangan asam folat juga terbukti dapat menyebabkan gangguan anemia pernisiosa (Rothenberg dkk, 2012).

Berbagai penelitian telah menunjukkan hubungan antara defisiensi asam folat dengan gangguan perkembangan otak pada janin maupun anak. Defisiensi asam folat melalui berbagai penelitian terbukti dapat menyebabkan gangguan perkembangan otak pada anak berupa retardasi psikomotor, keterlambatan perkembangan dan pertumbuhan berat badan, diskinesia, keterlambatan bicara berat, epilepsi, ataksia serebellar, gangguan traktus piramidal, sindrom Rett, mikrosefali, kalsifikasi otak, paraparesis spastik, distonia, retardasi mental, atrofi ganglia basalis, sindrom serebelum, serta gangguan autisme (Moretti dkk,2012). Folat merupakan co-faktor dan co-substrat dalam proses metilasi biologi dan sintesis asam nukleat serta berfungsi juga sebagai molekul regulator. Mereka bertindak sebagai ko-faktor penggerak dalam beberapa reaksi kunci enzimatik, tidak terikat sepenuhnya oleh apo-enzim, dan membawa satu residu karbon. Sebagai efeknya, folat berperan sebagai ko-substrat untuk setiap reaksi di mana mereka terlibat. Fungsi tambahan lain dari asam folat adalah sebagai molekul regulator, di mana asam folat berperan menggunakan efek alosterik (mengubah strukturnya sesuai pengikatnya) pada beberapa enzim dalam siklus folat dan metionin, seperti methylenetetrahydrofolate reductase (MTHFR).Terhadap kaitannya dengan autisme, gangguan pada proses ini bisa disebabkan oleh dua hal. Pertama, disebabkan oleh gangguan pada gen MTHFR 677C, yang merupakan suatu bentuk varian genetik yang menyebabkan penyimpangan pada kerja enzim MTHFR.Akhirnya enzim MTHFR tidak bekerja secara optimal. Kedua, disebabkan oleh asupan bahan baku dalam hal

ini asam folat yang kurang. Akibatnya keseluruhan proses ini tidak dapat bekerja secara optimal. Dampak yang terjadi berikutnya adalah gangguan pada sintesis DNA (Smith dkk,2008). Defisiensi vitamin-vitamin seperti asam folat, vitamin B1, B2, B6, B12, C, A, D, E, K terbukti menyebabkan gangguan kejiwaan maupun neurotik. Defisiensi asam folat sendiri dapat menyebabkan gangguan atau keluhan penyakit jiwa. Asam folat telah dikaitkan sebagai penyebab demensia pada pasien depresi maupun non depresi serta peningkatan resiko kejadian gangguan spektrum autistik (Carney,2008). Autisme merupakan suatu gangguan perkembangan saraf yang didefinisikan sebagai timbulnya hendaya pada interaksi sosial, kemampuan berkomunikasi, minat yang terbatas, dan perilaku yang berulang, dengan gejala yang mulai nampak sebelum usia 3 tahun. Autisme termasuk dalam gangguan perkembangan pervasif (299.00) menurut Diagnostic and statistical Manual of Mental Disorders IV (DSM IV). Autisme pada anak mengalami peningkatan yang pesat pada dekade terakhir. Berbagai faktor telah dikaitkan sebagai penyebabnya. Salah satu faktor yang dicurigai berperan besar adalah pengaruh faktor asupan makanan selama anak berada dalam kandungan Ibu. Asupan nutrisi terutama asam folat telah dihubungkan dengan angka kejadian autisme. Islam memiliki dalam pemeliharaan kesehatan. Kesehatan merupakan suatu keadaan yang sangat penting untuk kelangsungan hidup dan kebugaran tubuh.

Kesehatan tubuh menjadi hal pokok yang harus dimiliki oleh setiap orang.Setiap manusia sangat mendambakan kesehatan yang baik,mulai dari anak yang baru lahir sampai berusia lanjut. Kesehatan merupakan nikmat Allah SWT yang terbesar bagi hamba-Nya setelah nikmat Iman dan Islam. Menjaga kesehatan merupakan bagian dari ibadah,karena kesempatan beribadah dipengaruhi oleh kesehatan (Zuhroni, 2010). Dalam hal makanan, Islam mewajibkan umatnya mengonsumsi yang halal dan thayyib. Sebaliknya mengharamkan untuk mengonsumsi yang haram atau yang membahayakan kesehatan atau jiwa. Allah SWT berfirman yang artinya: Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu (QS Al-Baqarah ayat 168). Asupan nutrisi terutama asam folat sangat penting dalam menjaga kesehatan ibu hamil maupun janin yang dikandungnya.Islam juga mengajarkanbahwa kesehatan ibu hamil dan janin merupakan penentu kesinambungan manusia di dunia.

Perumusan Masalah 1. Bagaimanakah Patofisiologi terjadinya autisme pada anak? 2. Bagaimanakah Pengaruh kerja asam folat terhadap perkembangan otak janin? 3. Bagaimanakah Pengaruh pemberian asupan asam folat selama kehamilan terhadap risiko kelahiran dengan autisme?

4. Bagaimanakah pandangan Islam mengenai pemberian asupan asam folat selama kehamilan terhadap risiko kelahiran dengan autisme?

1.2. Tujuan 1.3.1 Tujuan umum Mendapatkan informasi mengenai pandangan kedokteran dan Islam mengenai pemberian asupan asam folat selama kehamilan terhadap risiko kelahiran dengan autisme.

1.3.2. Tujuan khusus 1. Mendapatkan informasi mengenai mekanisme terjadinya autisme pada anak. 2. Mendapatkan informasi mengenai pengaruh asam folat terhadap perkembangan otak janin. 3. Mendapatkan informasi mengenai pengaruh pemberian asam folat selama kehamilan terhadap risiko kelahiran anak dengan autisme 4. Mendapatkan informasi mengenai pandangan Islam mengenai pengaruh pemberian asam folat selama kehamilan terhadap risiko anak lahir dengan autism.

1.3. Manfaat 1.3.1. Bagi penulis Diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis mengenai pengaruh pemberian asam folat selama kehamilan terhadap risiko anak lahir dengan autisme ditinjau dari kedokteran dan Islam serta dapat mengetahui cara penulisan Ilmiah yang baik dan benar. 1.3.2. Bagi Universitas Diharapkan dapat menambah masukan ilmu bagi civitas akademika Universitas YARSI mengenai pengaruh pemberian asam folat selama kehamilan terhadap risiko anak lahir dengan autisme ditinjau dari kedokteran dan Islam. 1.4.3 Bagi Masyarakat Diharapkan dapat membantu meningkatkan pengetahuan masyarakat

mengenai pengaruh pemberian asam folat selama kehamilan terhadap risiko anak lahir dengan autisme ditinjau dari kedokteran dan Islam.

Anda mungkin juga menyukai