Anda di halaman 1dari 3

I.

JUDUL PRAKTIKUM Osmoregulasi pada ikan mas (Cyprinus carpio)

II.

TUJUAN PRAKTIKUM Untuk mengetahui proses osmoregulasi pada ikan mas (Cyprinus carpio)

III.

LANDASAN TEORI Osmoregulasi adalah proses mengatur konsentrasi cairan dan menyeimbangkan pemasukan serta pengeluaran cairan tubuh oleh sel atau organisme hidup. Proses osmoregulasi diperlukan karena adanya perbedaan konsentrasi cairan tubuh dengan lingkungan disekitarnya. Jika sebuah sel menerima terlalu banyak air maka ia akan meletus, begitu pula sebaliknya, jika terlalu sedikit air, maka sel akan mengerut dan mati. Osmoregulasi juga berfungsi ganda sebagai sarana untuk membuang zat-zat yang tidak diperlukan oleh sel atau organisme hidup. Dalam proses inti osmoregulasi, terjadi suatu peristiwa osmosis, dimana perpindahan cairan yang encer ke cairan yang pekat shingga akan tercipta suatu kondisi konsentrasi yang sama dan disebut dengan isotonis. Isotonis adalah dua macam larutan yang mempunyai tekanan osmotik sama (isoosmotik) Pada kondisi Osmoregulasi: isotonis adalah tekanan osmotik dua macam cairan misal: tekanan osmotik antara cairan tubuh dan air laut (lingkungan hidup hewan). Dalam keadaan normal (osmosis), cairan akan mengalir dari cairan yang encer menuju cairan yang pekat. Agar tidak mengalir dari cairan yang encer ke cairan yang pekat, maka diberikan tekanan dengan besaran tertentu, dan tekanan ini disebut dengan tekanan osmotic larutan (besarnya tekanan yang diperlukan untuk mencegah aliran cairan encer ke bagian pekat). Tekanan osmotic sama dengan konsentrasi osmotic, sehingga apabila tekanan osmotic tinggi, maka larutankonsentrasi osmotic juga akan tinggi. Sehingga akan diperoleh larutan yang Hiperosmotik (larutan yang mempunyai konsentrasi osmotik lebih tinggi daripada larutan yang lain) dan larutan yang Hipoosmotik (larutan yang memiliki konsentrasi osmotik lebih rendah daripada larutan lainnya.) Tonisitas merupakan tanggapan suatu sel apabila sel tersebut ditempatkan dalam larutan yang berbeda. Apabila sel darah merah ditempatkan dalam aquades, air dari

luar masuk ke dalam sel darah, maka aquades bersifat hipotonis. Apabila sel darah merah ditempatkan dalam larutan garam, sel darah segera kehilangan air (osmosis) sehingga mengkerut, makalarutan bersifat hipertonis. Dan apabila sel darah merah ditempatkan dalam larutan, sel darah tidak mengalami perubahan,

maka larutan bersifat isotonis. Dan apabila melihat dari peristiwa ini maka penentuan sifat suatu larutan ditentukan oleh tanggapan yang dihasilkan oleh sel Perubahan tekanan osmotik mengakibatkan perubahan arah aliran zat terlarut, sehinggaberdampak negatif terhadap fungsi dan struktur sel dan hewan harus melakukan osmoregulasi agar cairan di dalam tubuhnya tetap dalam keadaan homeostatis osmotik.

IV.

ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM Bahan : Ikan mas (Cyprinus carpio) Aquades Garam

Alat: Gelas kaca Water quality cecker Penimbangan Pengaduk Hand counter

V.

LANGKAH KERJA a. Isi gelas kaca dengan air sebanyak 600 ml b. Kemudian ukur salinitas air tersebut dengan alat Water Quality Cecker c. Masukkan ikan mas ke dalam gelas dan amati pergerakan serta langsung hitung pergerakan overculum pada ikan mas selama 1 menit dengan hand counter. Catat hasil yang didapat. d. Setelah satu menit masukkan 100 gr garam yang sudah dilarutkan dengan 100 ml air kedalam gelas. e. Hitung kembali pergerakan overculum dengan hand counter dan amati pergerakan ikan mas selama 10 menit. Catat hasil yang didapat

f. Setelah 10 menit, masukkan 200 gr garam yang sudah dilarutkan dengan 100 ml air ke dalam gelas g. Hitung kembali pergerakan overculum dengan hand counter dan amati pergerakan ikan mas selama 10 menit. Catat hasil yang didapat. h. Setelah 10 menit, masukkan 300 gr garam yang sudah dilarutkan dengan 100 ml air ke dalam gelas i. Hitung kembali pergerakan overculum dengan hand counter dan amati pergerakan ikan mas selama 10 menit. Catat hasil yang didapat. j. Setelah 10 menit, masukkan 300 gr garam yang sudah dilarutkan dengan 100 ml air ke dalam gelas k. Hitung kembali pergerakan overculum dengan hand counter dan amati pergerakan ikan mas selama 10 menit. Catat hasil yang didapat. l. Jika ikan tersebut sudah dalam keadaan mati, cek kembali salinitas air pada gelas kaca dengan alat Water Quality Cecker dan bandingkan pada keadaan salinitas air di awal. m. Buat laporan VI. VII. VIII. HASIL PENGAMATAN PEMBAHASAN KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai