A. Target Luaran
Target luaran penelitian ini adalah:
1. InIormasi temuan hasil penelitian sebagai bahan pertimbangan
penyusunan kebijakan model sekolah unggulan.
2. Artikel ilmiah terpublikasi secara nasional mengenai keeIektiIan Rintisan
Sekolah BertaraI Internasional (RSBI) di Yogyakarta dalam
mengembangkan nilai-nilai keariIan budaya lokal.
B. Metode
1. Jenis penelitian
Paradigma penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatiI.
Keseluruhan data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan teknik
pengamatan, wawancara dan kuesioner.
2. Subjek dan Objek Penelitian
a. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah peserta didik, pendidik, karyawan
karyawati pada rintisan sekolah bertaraI internasional (RSBI) di
provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
b. Objek Penelitian
Komponen budaya lokal yang dikembangkan di rintisan sekolah
bertaraI internasional (RSBI).
3. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMA N 2 Yogyakarta, SMA N 2 Wates,
SMA N 1 Kalasan, SMA N 1 Kasihan, dan SMA N 1 Sleman pada bulan
Maret sampai Mei 2013 dengan melibatkan 399 siswa dan 3 guru RSBI.
4. Desain Penelitian
Desain penelitian menggunakan desain survev research. Secara garis
besar, tahapan penelitian dibagi menjadi tiga tahap, yaitu pra penelitian,
pelaksanaan penelitian dan pasca penelitian.
Sekolah BertaraI
Internasional (RSBI) di
Yogyakarta dalam
mengembangkan nilai-
nilai keariIan budaya
lokal
- waiting list untuk di
upload di web
FMIPA UNY
pada seminar
nasional
pendidikan.
Model sekolah RSBI yang memiliki tujuan mempersiapkan siswanya
untuk bisa bersaing dengan siswa yang bersekolah di luar negeri. Secara tidak
langsung hal itu akan mendorong siswa terpicun untuk mempelajari budaya
luar negeri dan dikhawatirkan akan meninggalkan budayanya sendiri.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model RSBI tetap mengembangkan
budaya lokal Indonesia, hal itu ditinjau dari empat aspek, yaitu: sekolah tetap
melestarikan budaya lokal, sopan santun, bahasa jawa tetap digunakan
sebagai bahasa sehari-hari, dan prestasi siswa di bidang akademik dan non
akademik. Dengan pengembangan di empat aspek tersebut maka sekolah
RSBI juga mengembangkan keariIan budaya lokal Indonesia. Model RSBI
memiliki keunggulan akademik maupun non akademik, namun demikian
penyelenggaraannya hendaknya dibebankan kepada pemerintah sebab RSBI
merupakan investasi SDM untuk kemajuan negara di masa depan.
D. Permasalahan dan Penyelesaiannya
Kendala teknis dan upaya penyelesaiannya dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Proses pengumpulan data semula direncanakan awal bulan April,
namun dikarenakan adanya Ujian Nasioanal (UN) yang
dilaksanakan pada tanggal 15-18 April 2013, menyebabkan
sekolah-sekolah terIokus untuk mempersiapakan UN. Kendala ini
diatasi dengan selalu melakukan koordinasi ke pihak-pihak
pelaksana di RSBI. Sehingga, pengumpulan data dapat
dilaksanakan setelah pelaksanaan UN yaitu pada hari Jumat 19
April 2013 di SMAN 1 Kalasan dan hari Jumat, 26 April 2013 di
SMAN 2 Yogyakarta.
2. Peluang terkumpulnya angket yang tidak sesuai dengan target yang
diharapkan yaitu 100 eksemplar untuk tiap sekolah. Upaya untuk
Gambar 2: Penggunaan
pakaian adat Jawa di
SMA N 1 Kalasan
Gambar 3: Kunjungan dari High
School Thailand
Gambar 4: Papan penunjuk ruangan
bilingual di SMA N 1
Kalasan
Gambar 5: Slogan berbahasa
Inggris di SMA N 1
Kalasan
Gambar 6: Slogan berbahasa
Indonesia di SMA N 1
Kalasan
H. Lampiran
GraIik 1 Komponen pendukung aspek budaya.
GraIik 2 Komponen pendukung aspek sopan santun
GraIik 3 Komponen pendukung aspek bahasa