Anda di halaman 1dari 7

No. ID dan Nama Peserta : No.

ID dan Nama Wahana: Topik: Infark Miokard Akut Tanggal (kasus) : 26/9/ 2011 Nama Pasien : Tn. H Tanggal presentasi :

/ dr. Ryzqa / UGD RSUD Daya Kota Makassar

No. RM : 3689 Pendamping: dr. Hj. Rachmawati Malik

Tempat presentasi: RSU Daya Makassar Obyek presentasi : Keilmuan Diagnostik Neonatus Bayi Keterampilan Manajemen Anak Remaja Penyegaran Masalah Dewasa Lansia Tinjauan pustaka Istimewa Bumil

Deskripsi: Laki-Laki, 56 Tahun datang dengan Keluhan Nyeri dada kiri tembus ke belakang disertai sesak nafas yang dialami kurang lebih 2 jam Sebelum masuk rumah sakit. Pasien sudah sering merasakan nyeri dada sebelah kiri sebalumnya terutama pada saat beraktifitas namun tidak separah seperti saat ini. Tujuan: : Mengetahui Gejala Infark Miokard akut sekaligus Penanganan awalnya di Unit Gawat Darurat Bahan bahasan: Cara membahas: Tinjauan pustaka Diskusi Presentasi dan diskusi E-mail Pos Riset Kasus Audit

Data Pasien: Nama klinik

Nama: Tn.H UGD RSUD Daya Makassar

No.Registrasi: 3689

Data utama untuk bahan diskusi: 1. Diagnosis/gambaran klinis: Nyeri dada sebelah kiri tembus ke belakang tidak dipengaruhi aktifitas disertai sesak dan keringat dingin. Tanda-Tanda Vital: Tekanan Darah : 160/90, Nadi : 70x/menit, Pernapasan: 30x/Menit, Suhu: 36.8 C Pada pemeriksaan fisis ditemukan: Bunyi Jantung I dan II normal, Murumur tidak ada, Jantung Kesan membesar. 2. Riwayat pengobatan: Pasien pernah berobat di dokter ahli penyakit dalam dengan keluhan yang sama, namun obat-obatannya tidak dingat dan tidak berobat teratur.Riwayat pasang cincin 1

(+) 1. Riwayat kesehatan/penyakit: Pasien Sering merasakan nyeri dada sebelah kiri sebelumnya dipengaruhi oleh aktifitas, Pasien memiliki riwayat hipertensi. Riwayat penyakit diabetes disangkal.

3. Riwayat keluarga: Pasien merupakan kepala keluarga. Tidak ada keluarga pasien yang memiliki keluhan yang sama seperti pasien 4. Riwayat pekerjaan& kebiasaan: Saat ini pasien sudah tidak bekerja lagi.riwayat merokok (+) 5. Lain-lain: tingkat pendidikan rendah, golongan ekonomi lemah Daftar Pustaka: a. Ismail, Dasnan, dkk. Sindrom koroner Akut. Dalam: Panduan Pelayanan Medik Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia.Jakarta: InternaPublishing,2009.63-66 b. Mansjoer, A., dkk. Infark Miokard Akut. Dalam: Kapita Selekta Kedokteran, Edisi Ketiga. Jilid 2. Jakarta: Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2000 : 437-440 c. Karim, Sjukri, dkk. Infark miokard akut. Dalam: EKG dan Penanggulangan beberapa penyakit jantung untuk dokter umum.Jakarta: Balai Penerbit FK-UI,2008:141-153 Hasil pembelajaran: 1. Diagnosis Infark Miokard Akut 2. Penanganan awal Pasien dengan infark Miokard Akut 3.

Rangkuman hasil pembelajaran portofolio: 1. Subyektif: Nyeri dada sebelah kiri tembus ke belakang tidak dipengaruhi aktifitas disertai sesak dan keringat dingin. 2. Obyektif: 6. Dari hasil pemeriksaan fisik diperoleh, GCS E4M6V5 , tampak sesak dan kesakitan serta mengeluarkan keringat dingin. Tanda-tanda vital : Tekanan Darah : 160/90, Nadi : 70x/menit, Pernapasan: 30x/Menit, Suhu: 36.8 C Pada pemeriksaan fisis ditemukan: Bunyi Jantung I dan II normal, Murumur tidak ada, Jantung Kesan membesar. 3. Assesment: Penanganan Awal pada pasien ini adalah: CEK ABC IVFD NaCl 28 tpm Oksigen 2-4 LPM Isosorbid di nitrat 5 mg, 2 tablet sublingual Tramadol 1 Amp/8Jam/IV Aspilet 1x1 tab (100mg) Furosemid 1 amp/IV Pasang Kateter Pasien Menolak Periksa EKG

Sindrom koroner akut merupakan suatu keadaan gawat darurat jantung dengan mafiestasi klinis berupa perasaan tidak enak di dada atau gejala-gejala lain sebagai akibat iskemia miokard. Sindrom koroner akut mencakup: Infark miokard akut dengan elevasi segmen ST Infark miokard akut tanpa elevasi segmen ST Angina pectoris tidak Stabil

Apa yang terjadi pada Sindrom korener akut bisa digambarkan sebagai berikut:

Thrombus menyumbat aliran darah arteri koroner, sehingga suplai nutrisi dan O2 ke bagian distal terhambat., sel otot jantung bagian distal mengalami hipoksia, iskhemik 3

bahkan infark, kemudian serat otot menggunakan sisa akhir oksigen dalam darah, hemoglobin menjadi teroduksi secara total dan menjadi berwarna biru gelap, dinding arteri menjadi permeable, terjadilah edmatosa sel, sehingga sel mati.

Mekanisme nyeri pada Infark Miokard akut Hipoksia yang terjadi pada jaringan otot jantung memaksa sel untuk melakukan metabolisme CO2 (metabolisme anaerob), sehingga menghasilkan asam laktat dan juga merangsang pengeluaran zat-zat iritatif lainnya seperti histamine, kinin, atau enzim proteolitik seluler merangsang ujung-ujung syaraf reseptor nyeri di otot jantung, impuls nyeri dihantarkan melalui serat sraf aferen simpatis, kemudian dihantarkan ke thalamus, korteks serebri, serat saraf aferen, dan dipersepsikan nyeri. Perangsangan syaraf simpatis yang berlebihan akan menyebabkan : 1. Meningkatkan kerja jantung dengan menstamulasi SA Node sehingga menghasilkan frekuensi denyut jantunglebih dari normal (takikardi). 2. Merangsang kelenjar keringat sehingga ekresi keringat berlebihan. 3. Menekan kerja parasimpatis, sehingga gerakan peristaltik menurun, akumulasi cairan di saluran pencernaan, rasa penuh di lambung, sehingga merangsangf rasa mual / muntah. 4. Vasokonstriksi pembuluh darah perifer, sehinga alira balik darah vena ke atrium kanan meningkat, dan akhirnya tekanan darah meningkat.

4. Plan: Diagnosis: Untuk Menegakkan Diagnosis pada pasien ini diperlukan pemeriksaan tambahan yaitu: EKG : Untuk menentukan kelainan serta letak kelainannya

Foto Rontgen Dada : menentukan ada tidaknya pembesaran jantung Petanda Biokimia : Darah rutin, CK, CKMB, Troponin T.

Profil Lipid, Gula Darah, Ureum Kreatinin Ekokardiografi Angiografi koroner

Pada Pasien ini yang telah dilakukan yaitu pemeriksaan EKG dimana didapatkan adnya elevasi segmen ST padan sandapan V2 dan V3 dimana ini menggambarkan adanya 4

Infark Pada daerah anterior dan Septum jantung.

Pengobatan: Penanganan pada pasien ini bertujuan untuk: 1. Mengatasi nyeri dada dan Rasa takut 2. Menstabilkan hemodinamik (kontrol tekanan darah dan denyut nadi) 3. Reperfusi miokard secepatnya dengan trombolitik, guna mencegah terjadinya nekrosis jaringan dan membatasi perluasan infark 4. Mencegah komplikasi

Satu hal yang perlu diperhatikan ialah penderita Infark miokard akut selalu dalam keadaan stres, maka buat poenderita merasa aman dan nyaman akan sangat membantu keberhasilan terapi.

Atasi nyeri dada dan rasa takut IVFD NaCl 28 tpm Beri Oksigen 2-4 LPM untuk meningkatkan suplai oksigen Beri nitrat oral untuk Angina Beri Tramadol Intravena Bolus 1 Ampul untuk infark

Stabilkan Hemodinamik Penderita dipuasakan pada 8 Jam pertama serangan kemudian makanan lunak, dan beri laksansia segera agar tidak mengedan, namun pada pasien ini hanya dipuasakan saja tanpa diberi laksansia. Penderita juga diharuskan istrahat dengan tirah baring sampai 24 Jam bebas angina.

Reperfusi Miokard Diberikan Aspilet 1x1 tablet (100mg)

Pencegahan komplikasi. Komplikasi yang paling sering terjadi pada hari-hari pertama Infark adalah aritmia dan Gagal jantung. Salah satu upaya untuk pencegahan ini adalah dengan memberika Lasix (furosemid) 1 ampul, untuk mengurangi pre load. Furosemid adalah loop diuretik yang kuat, mula kerja untuk diuresis sudah tampak dalam 30 menit dengan masa kerja 4-6 jam. Obat ini masih memperlihatkan efek diuresisnya walaupul GlomeluraL Filtration rate di bawah 25 ml/jam dan aman untuk penderita gagal ginjal. Kontra indikasi pemberian furosemid ialah:

Tamponade jantung, Infark miokard ventrikel kanan, hepatic failure, Hipokalemia dan penderita yang hipersensitif. Pendidikan: Dilakukan kepada pasien dan keluarganya agar membantu proses penyembuhan dan tetap tenang. Kita menjelaskan prognosis dari pasien, serta komplikasi yang mungkin terjadi.

Konsultasi: Dijelaskan adanya indikasi rawat inap dan konsultasi dengan spesialis Penyakit Dalam untuk penanganan lebih lanjut. Rujukan: Diperlukan jika terjadi komplikasi serius yang harusnya ditangani di rumah sakit dengan sarana dan prasarana yang lebih memadai. 5.

Anda mungkin juga menyukai