en
eaco
79.065
EVELYN C. PEARCE
re)
eae)
untuk Paramedis
bee
NY
=
si) ate] Cll CNDAFTAR ISI
Kata Pengantar ....
|. Pengantar pada Tubuh Manusia .........
2. Sedikit tentang Anatomi Permukaan .
3. Sistema Kerangka — Tulang Tengkorak dan Rangka Dada .
4. Tulang Belakang dan Gelang Panggul
5. Kerangka Anggota Atas ...
6.
7
8
9
Kerangka Anggota Gerak Bawah
Sendi atau Persambungan pada Kerangka
Otot pada Kerangka
. Sistema Peredaran
10. Darah .
11, Pembuluh-Pembuluh Darah Utama 145
12, Sistema Saluran Limfe, Limpa dan Sistema Retikulo-Endotelium 161
Klasifikasi Bahan Makanan
Saluran Pericernaan dan Pencer
15, Hati, Kandung Empedu dan Pankre 201
16, Sistem Pernapasan 211
17, Metabolisma . 226
18. Organ Endokrin . 232
19. Kulit ... 239
20. Sistema Urinari 245
21. Organ-Organ Sistema Reproduksi (Pengembangbiakan) .
22. Susunan Saraf Pusat ..
23, Sistema Saraf Otonom
24. Indera Pengecap dan Pi
25. Pancaindera : Mata dan Penglihatan .
26. Pancaindera : Telinga dan Pendengaran
Indek.KATA PENGANTAR
Buku karya Evelyn Pearce ini sudah dikenal di kalangan pengajar pada
pendidikan perawat, karena pendekatannya yang menyeluruh. Membica-
rakan anatomi yang sekaligus dengan faal dari bagian yang dibicarakan,
kemudian dilengkapi dengan kepentingan pengetahuan itu dalam praktek
merawat penderita di ruangan.
Tetapi selama ini hanya para pengajar yang dapat memanfaatkan buku
ini, karena hanya yang bahasa Inggris yang tersedia. Itu pun sulit men-
carinya di toko-toko buku Indonesia. Dengan diterjemahkannya buku ini
ke dalam bahasa Indonesia, maka baik para pengajar maupun para pelajar
dapat menikmati manfaatnya. Bagi para pengajar juga akan lebih mudah
karena perluasan kesempatan membaca ini akan mengurangi beban per-
siapan dari fihaknya.
Dalam keadaan di mana buku-buku untuk pendidikan perawat kurang
memadai, buku ini akan banyak membantu. Dan sebenarnya, buku ini ti-
dak hanya dapat dipergunakan oleh para pelajar ilmu perawatan saja. Teta-
pi juga bermanfaat bagi mahasiswa kedokteran sebagai penambah penge-
tahuan praktis perawatan, dan juga bagi sekolah-sekolah umum sebagai pe-
lengkap pendidikan ilmu hayat dan ilmu kesehatan.
Kekurangan yang terjadi akibat cara penterjemahan dan pengindone-
siaan istilah mudah-mudahan dapat dimaafkan, karena harus kita akui
bahwa memang belum ada keseragaman dalam penggunaan istilah-istilah
kedokteran dalam bahasa Indonesia.
dr. Kartono Mohamad
viiBab 1
PENGANTAR
PADA TUBUH MANUSIA
Anatomi atau ilmu urai mempelajari susunan tubuh dan hubungan bagian-
bagiannya satu sama lain. Anatomi regional mempelajari menurut letak
geografis bagian tubuh. Dan setiap region atau daerah, misalnya lengan,
tungkai, kepala, dada, dan seterusnya ternyata terdiri atas sejumlah struk-
tur atau susunan yang umum didapati pada semua region. Struktur itu ialah
tulang, otot, saraf, pembuluh darah dan seterusnya. Dengan dasar pene-
laahan seperti itu maka dijumpai sejumlah sistem jaringan yang berbeda-
beda. Tentang hal itu semuanya dikelompokkan bersama dan diterangkan
dalam Bab Anatomi Sistematik.
Mempelajari letak dan hubungan satu bagian tubuh tidak dapat ter-
pisahkan dari pengamatan tentang kegunaan setiap struktur dan sistem ja-
ringannya. Hal ini membawa kita ke penggunaan istilah anatomi fung-
sionil yang bertalian erat dengan fisiologi atau ilmu faal. Kemudian dike-
tahui bahwa ada struktur-struktur tertentu yang dapat dilihat dengan mata
telanjang. Maka diperkenalkanlah istilah anatomi makroskopik untuk
membedakannya dari anatomi mikroskopik yang memerlukan peng-
gunaan mikroskop. Bertalian erat dengan anatomi ialah histologi atau ilmu
tentang struktur halus dari tubuh dan sitologi, ilmu tentang sel.
Fisiologi mempelajari fungsi atau kerja tubuh manusia dalam keadaan nor-
mal. Ilmu ini sangat erat kaitannya dengan pengetahuan tentang semua
makhluk hidup yang tercakup dalam pelajaran biologi. Dan bersamaan
dengan itu juga erat hubungannya dengan tugas ahli sitologi yang mempe-
lajari detail struktur sel, dan ahli biokimia yang berurusan dengan per-
ubahan kimiawi dan kegiatan sel serta menyelidiki proses kimia jasad hidup
yang serba kompleks. Juga erat berhubungan dengan ilmu alam, yang
mempelajari reaksi fisik dan gerakan-gerakan yang terjadi di badan
Tubuh terbentuk atas banyak jaringan dan organ, masing-masing dengan
fungsinya yang khusus untuk dilaksanakan. Sel ialah unit atau unsur ter-
kecil dari tubuh dan yang dimiliki oleh semua bagian. Sel disesuaikan
dengan fungsi yang harus dilaksanakan atau dengan jaringan di mana sel
itu berada. Beberapa sel, misalnya yang berada dalam sistem saraf dan
otot, memang sangat khas. Beberapa lainnya seperti yang ada dalam ja-
ringan ikat perkembangannya tidak sesempurna yang di otot atau saraf.Pada umumnya semakin khusus tugas suatu sel, semakin kecil daya tahan-
nya menghadapi kerusakan dan juga paling sukar diperbaiki atau diganti.
Istilah yang digunakan dalam anatomi. Banyak bagian tubuh yang terletak
simetris. Misalnya anggota gerak mata dan telinga, paru-paru dan ginjal.
Akan tetapi juga terdapat banyak asimetri pada susunan tubuh. Limpa ter-
letak di sebelah kanan, pankreas terletak sebagian di kiri dan sebagian di
kanan,
Tubuh manusia dipelajari dalam keadaan berdiri tegak dengan kedua
lengan di sisi terbuka dan telapak tangan menghadap ke depan, kepala te-
gak dan mata tertuju lurus ke depan. Ini disebut posisi anatomi.
Maka letak berbagai bagian tubuh dilukiskan dengan memperbanding-
kannya pada garis-garis ‘dan bidang-bidang khayal (imajiner). Misalnya
bidang medial melalui sumbu tengah tubuh. Sesuatu struktur yang letak-
nya lebih dekat pada bidang median tubuh daripada struktur lain, dikata-
kan medial terhadap yang lain. Misalnya otot pangkal paha yang terletak
di sebelah dalam paha adalah medial terhadap kelompok lainnya yang ber-
ada di sebelah luar, yang disebut lateral. Sesuai dengan itu, maka sisi da-
lam paha disebut aspek medial dan sisi luar discbut aspek Iateral.
Istilah interna dan externa digunakan untuk melukiskan jarak relatif se-
buah organ atau struktur terhadap pusat sebuah rongga. Iga-iga misalnya
mempunyai permukaan interna, yaitu yang menghadap ke dalam rongga
dada dan permukaan externa yang ke sebelah luar. Arteri karotis interna
(lihat gambar 126) terletak di dalam rongka tengkorak dan yang externa
terletak di sebelah luar.
Istilah superfisial (di permukaan) dan profunda (dalam) digunakan un-
tuk menunjukkan jarak relatif dari permukaan tubuh. Dan istilah superior
dan inferior menunjukkan letak relatif tinggi atau rendah, khususnya da-
lam perbandingan dengan badan, seperti permukaan superior dan inferior
dari klavikula (tulang selangka).
Istilah anterior dan posterior merupakan sinonim dari ventral dan dor-
sal. Istilah-istilah ini hanya digunakan untuk orang dalam keadaan berdiri
tegak atau "posisi anatomi”. Misalnya arteri tibialis anterior dan posterior
terletak di depan dan di belakang tungkai bawah. Dalam melukiskan per-
mukaan telapak tangan digunakan istilah palmar dan dorsal, bukan ante-
rior dan posterior. Dan dalam melukiskan permukaan telapak kaki dipa-
kai istilah plantar dan dorsal.
Istilah proximal dan distal dipakai untuk menunjukkan dekat jauhnya,
atau jarak dari sebuah titik tertentu. Misalnya falanx proximal lebih dekat
kepada pergelangan tangan daripada yang distal, yang letaknya terjauh.
Bila tiga struktur terletak dalam satu garis yang berjalan mulai dari bidangaa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.Dehidrasi, atau berkurangnya cairan tubuh, ada dua macam. pertama kekurangan air se-
perti yang terjadi pada pelaut yang terdampar akibat kapalnya pecah. Dehidrasi jenis ini akan
menyebabkan rasa haus, demam, dan gangguan mental. Kedua, dehidrasi yang sering terjadi
pada bayi dan penderita-penderita yang tidak berdaya, misalnya orang tua atau yang tidak sa-
dar. yang tidak mendapatkan cairan dalam jumlah yang mencukupi. Dalam hai ini yang pen-
ting adalah kekurangan zat garam (natrium), Dehidrasi jenis kedua ini biasanya disebabkan
oleh kehilangan cairan tubuh dalam jumlah besar, misalnya karena muntah-muntah atau men-
ceret-menceret, Kulit penderita akan mengerut, tekanan darah menurun, dan otot-ototnya me-
Jemah. Dalam hal ini rasa haus tidak timbul.
Pada keadaan shok, denyut nadi sangat cepat, kulit lembab, volume darah yang beredar me-
nyusut dan tekanan darah sungat rendah. Penyebab shok yang tersering ialah perdarahan dan
kekurangan zat garam
Zat garam (natrium) menyusut schabis banyak berkeringat. Keadaan ini tidak dapat di-
perbaiki hanya dengan minum air saja. Bila tidak segera diperbaiki, keadaan ini akan menye-
babkan kejang otot, kehilangan tenaga, letih dan pingsan. Ini terjadi misalnya pada orang
yang pergi dari daerah dingin ke daerah yang panas, dan pada mereka yang bekerja di udara
yang sangat panas. Keadaan ini dapat diperbaiki dengan memberikan minum larutan encer
NaC! atau makan tablet garam, sampai tubuhnya dapat menyesuaikan diri dengan sckitar.
Kelebihan natrium terjadi pada kegagalan ginjal, dan juga bila terlalu banyak larutan
NaCI yang diberikan melalui infus intravenus.
Katium merupakan elektrolit penting yang lain, Kekurangan kalium terjadi pada beberapa
keadaan, misalnya muntah-muntah, kehilangan cairan karen ileostomi dan setelah men-
dapat obat diuretika (pemercepat kencing), Kecuali bila disertai pemberian kalium:
Keracunan air dapat terjadi pada penderita yang terlalu banyak mendapat air tanpa pem-
berian natrium, misalnya hanya glukosa dan air, sedangkan penderita tersebut tidak mampu
membuang kelebihan air tersebut. Kadar Natrium dalam darah akan sangat menyusut (sering
dikacaukan dengan keadaan kurang natrium), dan penderita menjadi kacau dan kejang-
kejang.
Daftar keseimbangan cairan. Pentingnya catatan-catatan di atas merupakan prinsip utama
yang mendasari pencatatan jumlah cairan yang masuk dan keluar pada seorang pasien bila di-
perlukan, Karena catatan tentang hal itu tidak hanya menentukan keadaan kesehatan pasien,
tetapi dapat pula menentukan hidup-matinya.
Ini menekankan pentingnya perhitungan berdasarkan fakta tentang jumlah cairan yang ma-
suk dalam bentuk minuman maupun makanan (lihat halaman 170) dan dalam bentuk pem-
berian cairan lainnya. Sama pentingnya dengan pengukuran jumlah cairan yang keluar, te
masuk pendarahan, cairan yang dihisap keluar dari lambung dan bronkhus, muntah dan di-
arhea, cairan uang terubah akibat kolostomi dan ileostomi, cairan yang keluar melalui luka,
misalnya luka bakar dan pada kecelakaan serta pembedahan.
UDEMA
Udema adalah tertimbunnya cairan dalam jaringan, akibat adanya gangguan kescim-
bangan seperti telah diuraikan di atas. Udema dapat terjadi oleh:
1, Adanya tekanan hidrostatik yang sangat tinggi pada pembuluh-pembuluh kapiler, seperti
misalnya bila aliran darah vena tersumbat.
2. Tekanan osmotik terlalu rendah karena kadar protein plasma, terutama albumin, sangat
rendah.
3. Sumbatan pada aliran limfe.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.Epitel silinder dibentuk oleh satu lapis sel dan
melapisi saluran dari sebagian besar kelenjar,
hampir seluruh saluran pencernaan yang di-
selingi sel bentuk cangkir di antaranya dan juga
melapisi beberapa bagian dari saluran uro-
genital.
Gambar 4 memperlihatkan sel silinder dari
usus yang sedikit bergaris-garis pada tepi luar-
nya, Dalam beberapa keadaan yaitu kalau me-
lapisi alveoli kelenjar, sel epitel silinder itu agak
pendek dan tampak seperti kubus maka dinama-
kan sel kubus (lihat gambar 8).
Epitel berambut dijumpai pada saluran per-
napasan serta cabang-cabangnya seperti pada si-
nus frontalis dan sinus maxilaris. Juga melapisi
saluran telur dan sebagian dari uterus dan ven-
trikel otak.
epitelium gepeng.
a8
Gb. 4 — Sel epitelium silinder
dari usus.
Sel berambut bentuknya seperti sel silinder tetapi mempunyai tambahan
juluran halus seperti bulu yang melekat pada tepi luarnya, Juluran ini di-
sebut Silia.
Semua silia ini bergetar terus-menerus miring sedikit ke arah pintu ke-
luar. Gerakan ini mirip dengan ayunan batang padi yang ditiup angin. Da-
lam saluran pernapasan gerakan tetap ini menghindarkan debu, lendir dan
sebagainya masuk ke paru-paru, sedangkan dalam saluran telur gerakan ini
mengantarkan sel telur masuk rahim.
Sel Cangkir (Sel Goblet) adalah sel yang
mengeluarkan mukus (lendir) dan terletak di
dinding kelenjar beserta salurannya, yang di-
1 lapisi sel silinder, baik sel yang polos atau
A yang berambut. Sel cangkir mengeluarkan
Raa lendir yang diperas ke arah permukaan. Sel
ini bekerja sebagai kelenjar yang mengeluar-
~ kan lendir dan paling banyak terdapat di
Gb..5 — Sel epi- mana mukus dalam jumlah besar menutupi
telium silinder permukaan. Seperti misalnya dalam lam-
berduri.
Memperlihatkan
taju-taju seperti
bulu.
bung, kolon dan trakhea.
Epitel majemuk terdiri lebih dari satu lapis sel. Epitel berlapis membentuk
lapisan epidermal (kulit ari) pada kulit.
ilaa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.Gb. 10 — Gambaran mikroskopis dari se- Gb. 11 — Gambaran mikroskopik dari
rabut otot kerangka bergaris jaringan otot tak bergaris
Sampingnya: diagram dari dua serabut Di sampingnya: Serabut otot polos
otot memperlihatkan kedudukan nukleus. memperlihatkan nukleus dan bentuk
serabut.
Otot polos (otot tidak bergaris, otot licin, otot tak sadar). Jenis ini dapat
berkontraksi tanpa rangsangan saraf, meskipun di sebagian besar tempat di
tubuh kegiatannya berada di bawah pengendalian saraf otonomik (tak sa-
dar). Dengan perkecualian otot jantung (lihat bawah) jenis ini berupa sel
otot panjang berbentuk kumparan yang masih tampak sebagai sel (lihat
gambar 11).
Otot tak sadar ditemukan pada dinding pembuluh darah dan pembuluh
limfe, pada dinding saluran pencernaan dan visera (alat dalam) yang
berongga, trakhea, dan bronkhi, pada iris dan musculus ciliaris mata, dan
pada otot tak sadar dalam kulit.
Otot sfinkter terdiri atas lingkaran serabut otot yang: mengelilingi lu-
bang masuk atau lubang keluar sebuah saluran atau mulut saluran yang
akan menutup erat bila berkontraksi. Contohnya termasuk sfinkter jantung
dan sfinkter piloris pada mulut lambung. Seterusnya ada sfinkter atau ka-
tub antara ileus dan kolon, sfinkter bagian dalam dan bagian luar dari anus
dan uretra.
Otot jantung ditemukan hanya pada jantung. Otot ini bergaris seperti
pada otot sadar. Perbedaannya ialah bahwa scrabutnya bercabang dan
mengadakan anastomose (bersambungan satu sama lain, tersusun me-
manjang seperti pada otot bergaris, berciri merah khas dan tak dapat di-
kendalikan oleh kemauan).
Otot jantung memiliki kemampuan khusus untuk mengadakan kontrak-
si otomatis dan ritmis tanpa tergantung pada ada tidaknya rangsangan
saraf. Cara kerja semacam ini disebut miogenik yang membedakannya
16aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.luran tempat serabut saraf lewat. periosteum yang menutupi tulang-tulang,
lapisan terkuat dari fasia yang memisahkan berkas-berkas otot, lapisan fi-
brus dari perikardium, dan selubung sklera dari mata, adalah contoh-con-
toh jaringan fibrus.
Tulang rawan (kartilago) terbuat dari bahan yang padat, bening dan putih
kebiru-biruan. Sangat kuat tetapi kurang dibandingkan dengan tulang. Di-
jumpai terutama pada sendi dan di antara dua tulang. Mula-mula tulang
embrio adalah tulang rawan, Kemudian hanya pusat-pusat yang masih
tumbuh saja yang dipertahankan sebagai tulang rawan. Dan bila umur
dewasa_terca maka tulang rawan hanya dijumpai sebagai penutup
ujung-ujung tulang. Tulang rawan tidak mengandung pembuluh darah teta-
pi diselubungi membran, yaitu perikhondrium, tempat tulang rawan men-
dapatkan darah.
Ada tiga jenis utama tulang rawan yang memperlihatkan ciri-cirinya
yang khas, yaitu ulet, lentur dan kokoh
Tulang rawan hialin terdiri atas serabut kolagen yang terbenam dalam
bahan dasar yang bening seperti kaca dan ulet. Kuat dan elastik dan di-
jumpai menutupi ujung tulang pipa sebagai tulang rawan sendi. Juga pada
tulang rawan iga, pada hidung, larynx, trakhea dan pada bronkhus supaya
tetap terbuka. Juga membentuk tulang rawan sementara yang kemudian
akan dibentuk menjadi tulang. Pada embrio dan janin yang sedang tumbuh
bertugas sebagai penyangga sementara untuk mendukung jaringan lainnya
sampai terbentuk tulang yang menggantikannya. Sel tulang rawan hialin
pada dasarnya disusun dalam kelompok-kelompok kecil di dalam matriks
yang kuat.
Tulang rawan fibrosa terbentuk oleh berkas-berkas serabut dengan sel
tulang rawan tersusun di antara ‘berkas serabut itu dan dijumpai di tempat
yang memerlukan kekuatan besar. Tulang rawan fibrosa memperdalam
rongga dari cawan-cawan tulang seperti asetabulum (cawan) dari tulang
koxa (tulang panggul), dan rongga glenoid dari skapula. Tulang rawan fi-
brosa juga membentuk tulang rawan interartikuler, seperti pada tulang
rawan semilunar pada lutut, dan tulang rawan penghubung seperti pada dis-
kus intervertebralis dari tulang belakang dan bantalan tulang rawan pada
simfisis pubis.
Tulang rawan clastik sering discbut tulang rawan clastik kuning sebab
mengandung sejumlah besar serabut elastik berwarna kuning. Terdapat
pada daun telinga, epiglotis dan tabung Eustakhius (faringotimpanik). Bila
ditekan atau dibengkokkan terasa lentur dan cepat kembali ke bentuknya
semula.
Struktur tulang dan pertumbuhannya. Tulang adalah jaringan yang paling
keras di antara jaringan ikat lainnya pada tubuh. Terdiri atas hampir 50
persen air. Bagian padat selebihnya terdiri atas berbagai bahan mineral,
20aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.mulai dari pusat-pusat tertentu dan berlangsung dengan cara perlipat-
gandaan sel dalam membran sampai terbentuk sebuah jalinan halus dari tu-
lang. Dengan demikian terbentuk tulang pipih yang terdiri atas dua lapisan
jaringan tulang yang padat dan keras berlapis periosteum yang terpisah
satu dengan lainnya oleh sebuah lapisan tulang interstisiil yang mirip ja-
ringan tulang kansellus (bentuk jala).
Pembentukan tulang dari membran. Membran jaringan ikat yang
menjadi asal tulang pipih, misalnya tulang tengkorak, mendapat perse-
diaan darah yang sangat berlimpah. Osifikasi atau pembentukan tulang
mulai dari pusat-pusat tertentu dan berlangsung dengan cara perlipat-
gandaan sel dalam membran sampai terbentuk sebuah jalinan halus dari tu-
lang. Dengan demikian terbentuk tulang pipih yang terdiri atas dua lapisan
jaringan tulang yang padat dan keras berlapis periosteum yang terpisah
satu dengan lainnya oleh sebuah lapisan tulang interstisiil yang mirip
jaringan tulang kansellus (bentuk jala).
Pembentukan tulang dari tulang rawan (osifikasi tulang rawan). Se-
waktu embrio berkembang semua tulang pipa pada mulanya berupa
batang-batang tulang rawan yang diselubungi oleh perikhondrium (mem-
bran yang menutupi tulang rawan). Sebuah pusat osifikasi pertama yang di-
sebut diafisis tampak di tengah jaringan yang kelak akan menjadi tulang-
tulang pipa itu. Kalsium ditimbun dalam matriks dan sel-sel tulang ber-
kembang. Perikhondrium menjadi periosteum dan dari sini sel tulang di-
tempatkan sedemikian sehingga tulang dapat tumbuh, baik sirkumferens
(melingkar) maupun memanjang. Karena fungsi periosteum itulah maka
ahli bedah sangat berhati-hati bila mengoperasi tulang ia akan mengem-
balikan periosteum ke kedudukan semula, sebab dari sinilah pembentukan
tulang baru berasal. Kini tulang yang sedang tumbuh itu terdiri atas batang
(diafisis), dan dua ujung (epifisis).
Kemudian dalam proses perkembangan selan-
jutnya timbul sebuah pusat osifikasi kedua di se-
tiap ujung atau epifisisnya. Dan selanjutnya osi-
fikasi bermula dari sini dan meluas ke arah batang
dan sekaligus juga ke arah ujung setiap epifisis.
Ujung tulang tetap tertutup oleh tulang rawan hia-
lin, yang menjadi tulang rawan sendi. Di antara
batang (diafisis) dan setiap ujung (epifisis) tetap Gb 18 — Kedudukan tu-
ada selapis tulang rawan. Lapisan ini disebut tu- lang rawan epifisis da-
lang rawan epifiseal (lihat gambar 18), yang tetap —_!@m ujung bawah femur
: a i tibi
ada sampai tulang menjadi dewasa. dan a Sara ie dae
Akromegali yaitu kelainan yang disebabkan oleh gangguan fungsi lobus
anterior dari kelenjar hipofisis (lihat halaman 237). Bila terjadi sebelum tu-
lang rawan epifiseal hilang, maka akibatnya terjadi gigantisme. Tetapi
24aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.Segitiga posterior
Otot sternomastoid Tulang hyoid
(menutupi pembuluh)
Tulang rawan tiroid
Arteri karotid
Vena jugular interna Tulang rawan krikoid
Kelenjar tiroid
Trakhea (batang tenggorok)
Vena kava superior .
pe Manubrium sterni
Gb. 20 — Kedudukan perbandingan dari struktur di dalam leher.
Kedudukan perbandingan dari lengkung aorta dan dari vena kava superior diperlihatkan scba-
gai terletak di belakang manubrium sterni. Arteri karotid biasa dan vena jugularis merangkul
trakhea. Ketinggian tulang hioid, kelenjar tiroid, tulang rawan krikoid dan tulang rawan tiroid
diperlihatkan
28aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.Tentang extremitas bawah, mengenai segitiga Scarpa dan ruang poli-
teal, lihat halaman 118.
Untuk nadi-nadi utama, lihat Bab 11, halaman 145.
Untuk pembuluh balik pokok, lihat Bab 11, halaman 154.
Untuk aliran limfe, lihat Bab 12, halaman 161.
Untuk saraf periferi yang pokok, lihat Bab 22, halaman 297 dan 299-
302.
Anatomi permukaan
Sterno-mastoid
Trapezius
Pektoralis mayo
is mayor Lekukan suprasternal
Sudut
Louis
Sudut infrasternal,
xifoid
Rektus abdominis
(otot perut lurus)
Linea Alba
Umbilikus (pusar)
. Ujung anterior
superior dari
ilium
Titik Me Burney
Gb. 23 — Pandangan badan dari depan. Lekukan suprasternal, sudut sternal (Louis) dan ujung
anterior superior ilium dapat diraba,
32aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.Anatomi permukaan
Tlium (tI. usus) Ujung anterior
superior
4 /
Garis Nelaton
Tuberositas ischii
TI. pangkal paha (femur)
Gb. 27 — Garis Nelaton
Garis Nelaton adalah garis imaginar (khayal) yang ditarik dari ujung anterior superior tulang
ilium ke belakang ke tuberosutas ischii. Mengiris tengah ujung panggul dan melalui
puncak trokhanter mayor (dari femur)
Gunanya adalah untuk menentukan kedudukan kepala femur dalam hal dislokasi sendi pang-
gul atau bila leher femur patah.
36aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.yang dilalui medulla oblongata untuk bertemu dengan medulla spinalis.
Sisi foramen magnum berupa massa tulang yang membentuk kondil-
kondil (kondilus) tengkorak untuk dijadikan permukaan persendian untuk
atlas (tulang penjunjung) (lihat gambar 39).
Kedua tulang parietal membentuk bersama atap dan sisi tengkorak.
Permukaan luarnya halus, tetapi permukaan dalam ditandai oleh kerutan-
kerutan dalam yang memuat arteri-arteri kranium.
Sebuah kerutan yang sangat besar kira-kria terletak di sebelah tengah tu-
lang ini memuat artert meningealis medialis.
Bila arteri ini robek maka darah yang keluar akan menekan jaringan
otak yang lunak itu dan mengakibatkan kerusakan. Pertama pada sisi yang
sama dan kemudian juga pada sebelahnya. Ini akan mengakibatkan per-
ubahan pupil mata. Hal ini penting untuk diperhatikan sewaktu merawat
pasien dengan cedera kepala (lihat Catatan Klinik, halaman 51).
Tulang frontal membentuk dahi dan bagian atas dari rongga mata. Tepi
supraorbital ditandai dengan takik di tengah sebelah dalam. Melalui takik
ini pembuluh supraorbital dan saraf supraorbital lewat. Permukaan se-
belah dalam tulang frontal ditandai dengan Iekukan-lekukan yang di-
timbulkan oleh lekukan-lekukan permukaan otak.
Tengkorak
Eminensia frontalis
Lengkung atas alis
-——— Foramen atau takik
supraorbital
Garis atas orbita:
Takik hidung
Gb. 40 — Tulang frontal
46aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.putaran ke depan, dan otot yang mengadakan supinasi atau putaran ke be-
lakang dari lengan bawah juga dikaitkan kepada batang ulna.
Ujung bawah ulna kecil dibanding ujung atasnya, Dua eminens atau pening-
gian timbul di atasnya. Sebuah eminens kecil bundar, kepala ulna, meng-
adakan sendi dengan sisi medial dari ujung bawah radius dalam formasi
persendian radio-ulnaris inferior. Sebuah prosesus runcing, prosesus sti-
loideus menonjol ke bawah dari belakang ujung bawah.
RADIUS
Radius adalah tulang di sisi lateral lengan bawah. Merupakan tulang
pipa dengan sebuah batang dan dua ujung dan lebih pendep daripada ulna.
Kepala
Leher
Tuberositas
radii
Batang
Ujung bawah
Permukaan persendian
untuk ulna
Prosesus
stiloideus Permukaan untuk ujung karpal
Permukaan persendian karpal
Gb. 67 — Radius kiri memperlihatkan pandangan anterior dan posterior, dan memperli-
hatkan ujung-ujung menonjol
1Ujung atas radius kecil dan memperlihatkan kepala berbentuk kancing
dengan permukaan dangkal yang bersendi dengan kapitulum dari hume-
tus. Sisi-sisi kepala radius bersendi dengan takik radial dari ulna. Di ba-
wah kepala terletak leher, dan di bawah serta di sebelah medial dari leher
ada tuberositas radii, yang dikaitkan pada tendon dari insersi otot bisep.
Batang radius. Di sebelah atas batangnya lebih sempit dan lebih bundar
daripada di bawah dan melebar makin mendekati ujung bawah. Batangnya
melengkung ke sebelah luar dan terbagi dalam beberapa permukaan, yang
seperti pada ulna memberi kaitan kepada flexor dan pronator yang letak-
nya dalam di sebelah anterior; dan di sebelah posterior memberi kaitan
pada extensor dan supinator di sebelah dalam lengan bawah dan tangan.
Ligamentum interosa berjalan dari radius ke ulna dan memisahkan otot
belakang dari yang depan lengan bawah.
Ujung bawah agak berbentuk segiempat dan masuk dalam formasi dua
‘buah sendi. Persendian inferior dari ujung bawah radius bersendi dengan
skafoid (os navikular radii) dan tulang semilunar (lunatum) dalam formasi
Karpus
Skafoid
Lunatum
Pisiformis
Triquetrum
Hamatum
Kapitatum
Trapezoideum
~ Trapezium
~ 7+ > Metakarpus
Gb. 68 — Pandangan anterior dari tulang pergelangan dan tangan kanan, beserta nama hu-
bungan kedudukan terhadap satu-satu tulang.
72persendian pergelangan tangan. Permukaan persendian di sebelah medial
dari ujung bawah bersendi dengan kepala dari ulna dalam formasi per-
sendian radio-ulnar inferior. Sebelah lateral dari ujung bawah diper-
panjang ke bawah menjadi prosesus stiloid radius.
TULANG PERGELANGAN TANGAN dan TANGAN
Tulang tangan disusun dalam beberapa kelompok. Karpus (tulang pang-
kal tangan) atau tulang yang masuk formasi pergelangan, adalah tulang
pendek. Metakarpal membentuk kerangka tapak tangan dan berbentuk tu-
lang pipa. Falanx adalah tulang jari dan berbentuk tulang pipa.
Karpus terdiri atas delapan tulang tersusun dalam dua baris, empat tulang
dalam setiap baris. Baris atas tersusun dari luar ke dalam adalah berikut,
navikular (skafoid), lunatum (semilunar), trikwetrum dan pisiform.
Baris bawah adalah trapezium (multangulum mayus), trapezoid (multa-
ngulum minus), kapitatum, hamatum.
Navikulare (skafoid) adalah tulang berbentuk perahu; lunatum (se-
milunare) adalah berbentuk seperti bulan sabit dan dua tulang itu bersendi
di atas dengan ujung bawah radius dalam formasi pergelangan, dan di
bawah bersendi dengan beberapa dari tulang karpal dari barisan kedua.
Supaya memudahkan menghafal:
Kapal di cahaya bulan nan terang berputar segitiga hingga Pulau Ka-
cang pulau besar segi banyak, pulau kecil segi banyak di kepala seha-
rusnya kaitnya letak
Proximal :
tulang bentuk kapal — os navikulare
tulang bulan — os lunatum
tulang segitiga — os triquetrum
tulang kacang — os pisiformis
Distal : .
tulang besar segi banyak — os multangulum mayus
tulang kecil segi banyak — os trikwetrum
tulang berkepala — os kapitatum
tulang berkait — os hamatum
Metakarpus. Terdapat lima tulang metakarpal. Setiap tulang mempunyai
batang dan dua ujung. Ujung yang bersendi dengan tulang kapal disebut
ujung karpal dan sendi yang dibentuknya adalah sendi karpo-metakarpal.
Ujung distal bersendi dengan falanx dan disebut kepala. Batang dari tulang
13ini adalah prismoidal (seperti prisma), dan permukaannya yang terbesar
menghadap posterior (ke arah belakang tangan). Otot interosa dikaitkan
pada sisi-sisi batang.
Falanx juga tulang panjang, mempunyai batang dan dua ujung. Batangnya
mengecil di arah ujung distal. Terdapat empat belas falanx, tiga pada se-
tiap jari dan dua pada ibu jari.
Catatan Klinik
Klavikula adalah tulang dalam batang badan yang paling banyak terkena fraktur. Tulang
itu dapat patah karena kekerasan langsung atau tak langsung, seperti jatuh bertelekan telapak
tangan atau bahu. Biasanya tulang ini patah di tengah-tengah atau sepertiga dari tengah. Defo-
mitasnya adalah khas. Pasien tampak menopang anggota tangan yang melongsor dengan
tangan dan lengan bawahnya di scbelahnya.
Fraktur dari humerus juga umum, Batangnya patah di bawah insersi deltoid, ada kemung-
kinan saraf radial terluka. Fraktur leher Cirurgik, tepat di bawah kepala, biasanya yang kena
pukulan dan saraf radialis (sirkurnflex) bisa terkena. Pada fraktur di ujung bawah, khususnya
bila yang terkena epikondil interna, maka saraf ulnaris bisa terluka. Fraktur suprakondilar
pada anak adalah umum.
Tulang lengan bawah juga dapat patah. Fraktur Colles adalah patah transvers dari ujung
bawah radius, kira-kira dua setengah sentimeter di atas pergelangan, umumnya pada orang
berusia tua bila jatuh di atas tangan yang terenggang; ligamennya tertarik dan sobek, sedang-
kan prosesus stiloideus dari ulna’ bisa fraktur.
Perpindahan fragmen bawah dari radius ke arah atas memberi deformitas (perubahan ben-
tuk) yang tidak indah seperti "garpu”, yang memaksa tindakan reduksi (pembedahan) dan tin-
dakan untuk mengembalikan kedudukan yang baik (reposisi) supaya tulang dapat sembuh da-
lam susunan yang baik.
Salah satu dari tulang harpal, paling sering navikular, dapat patah. Dislokasi dapat ter-
jadi pada tulang karpal kalau jatuh keras di atastangan, Fraktur metakarpal dan falanx biasa-
nya akibat kekerasan langsung.
Sindrom tunnel karpal (sindrom terowongan karpal). Di samping tendon otot-otot flexor
yang ke arah tangan, berjalan saraf medialis di bawah flexor retinakulum (lihat gambar 105,
halaman 111). Suatu keadaan (barangkali juga tanpa suatu sebab yang jelas) yang mengu-
rangi ukuran "terowongan” ini, dapat menimbulkan tekanan pada saraf medialis yang meng-
akibatkan rasa kaku, serasa ditusuk-tusuk dan lemah pada otot yang dilayaninya.
4Bab 6
KERANGKA
ANGGOTA GERAK BAWAH
Tulang dari extremitas bawah atau anggota gerak bawah dikaitkan kepa-
da batang tubuh dengan perantaraan gelang panggul, sebagaimana diurai-
kan pada halaman 62.
Anggota bawah terdiri atas tiga puluh satu tulang:
1 Tulang koxa — Tulang pangkal paha
1 Femur — Tulang paha
1 Tibia — Tulang kering
1 Fibula — Tulang betis
1 Patela — Tempurung lutut
1 Tulang tarsal — Tulang pangkat kaki
5 Tulang metatarsal — Tulang telapak kaki
14 Falanx — Ruas jari kaki
TULANG PANGGUL
Tulang panggul atau os koxae turut membentuk gelang panggul. Letak-
nya di setiap sisi dan di depan bersatu dengan simfisis pubis, maka dua tu-
lang itu membentuk sebagian besar dari pelvis.
Tulang koxa adalah tulang pipih berbentuk tak teratur yang dibentuk
oleh tiga tulang yang bertemu di asetabulum, yaitu sebuah rongga ber-
bentuk cawan di permukaan external dari tulang koxa dan mencekam ke-
pala femur dalam formasi gelang panggul.
Tiga tulang yang berkumpul di sini adalah ilium, yang menduduki tem-
pat terbesar, di sebelah depan adalah pubis, dan iskhium paling posterior.
Tulang usus atau ilium memperlihatkan dua permukaan, sebuah krista dan
sebuah permukaan persendian untuk sakrum.
Krista ilium melengkung dan menjulang di atas tulang. Permukaan itu
memberi kaitan kepada banyak otot, termasuk otot abdominal dan lati-
simus dorsi. Krista ilium berakhir di depan di suatu titik yang disebut spina
iliaka superior anterior, tempat ligamen Poupart atau ligamen inguinal
berkait. Di bawah spina ini terdapat dua benjolan, yaitu spina inferior an-
terior dan spina inferior posterior. Permukaan antara dua spina posterior
vis)aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.Gerakan sendi. Sedikit gerakan mengayun dapat dilakukan pada sendi talo-
kalkaneus yang mirip adduksi dan abduksi. Sendi antara kepala talus dan
navikuler dan sendi antara kalkaneus dan kuboid disebut sendi mediotar-
sal atau sendi subtaloid (lihat gambar 77 dan 78, halaman 84-85). Pada
sendi-sendi inilah terjadi gerakan inversi dan eversi.
Pada inversi tepi dalam, kaki diangkat ke atas dan telapaknya ditarik ke
dalam. Pada eversi tepi samping, kaki diangkat ke atas dan telapaknya
agak ditarik ke samping. Gerakan ini sedikit disertai adduksi dan abduksi
yang terjadi pada sendi talo-kalkaneus. (Lihat juga Catatan Klinik, ha-
laman 100).
Sendi pada tarso-metatarsus, metatarso-falanx, dan interfalanx seru-
pa dengan yang telah diuraikan pada tangan (lihat halaman 73).
Catatan Klinik
Sendi panggul dapat kena dislokasi ke arah mana pun. Yang terbanyak ke belakang dan me-
dial karena kapsulnya di tempat itu lebih lemah. Tetapi pada umumnya kedudukan, ekstensi
dan komplikasi sebuah dislokasi ditentukan oleh letak paha ketika pukulan itu terjadi. Misal-
nya kalau duduk di dalam mobil atau kereta dengan lutut dibengkokkan, maka suatu pukulan
di atas lutut dari depan kendaraan atau tempat duduk depannya, dapat mengakibatkan dislo-
kasi panggul ke belakang.
Ligamen ilio-femoral yang menyilang di sebelah depan sendi panggul (lihat gambar 91) ada-
lah sangat kuat, sehingga dislokasi ke depan dari sendi panggul jarang terjadi.
Kerja otot pada sendi panggul, Scndi ini dikelilingi otot-otot kuat dan tebal yang harus dipi-
sahkan pada setiap operasi sendi.
Flexi ilio-psoas (lihat gambar 103, halaman 109) dan rektus femoris
(lihat gambar 107)
Extensi gluteus maximus dan otot paha (lihat gambar 109, halaman
115).
Adduksi kelompok otot adduktor di sisi tengah paha (lihat gambar
107, halaman 113).
Abduksi terutama oleh gluteus medius dan minimus
Rotasi lateral gluteur maximus (likat gambar 109)
Rotasi medial ileo-psoas (likat gambar 103)
Dislokasi kongenital dari panggul. Dislokasi kongenital lebih sering dijumpai pada panggul
daripada pada sendi-sendi lain. Ini menimbulkan langkah-langkah yang tidak wajar pada anak
yang mulai belajar berjalan, dan dapat merupakan cacad menetap sampai tua. Dokter, bidan
dan perawat harus dapat menerapkan berbagai tes (antara lain tes Barlow) segcra sesudah
lahir, supaya pengobatan dapat secepat mungkin dilaksanakan
Sendi lutut. Meskipun permukaan-permukaan persendiannya tidak begitu tepat sesuai satu
dengan lainnya sendi lutut dikelilingi ligamen yang kuat dan diliadungi oleh otot yang sangat
kuat pula (inilah sarat terpenting). Ligamen dan otot inilah yang membuat sendi lutut menjadi
sendi yang terkuat dan paling stabil dalam tubuh dan sebuah yang jarang kena dislokasi trau-
matik.
"Tulang rawan tergeser”. Salah satu dari tulang rawan semilunaris (lihat gambar 93, ha-
laman 97) dapat robek, lepas dan tergeser. Kecelakaan terjadi bila tungkai terputar sedang-
kan lutut dalam keadaan flexi. Ini disertai rasa ngilu dan sering sendi menjadi longgar pada
flexi, sebab sebagian dari tulang rawan yang robek di antara kondil-kondil, menghalangi ex-
99aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.Bab 8
OTOT KERANGKA
Otot-otot kerangka merupakan salah satu dari empat kelompok ja-
ringan pokok (lihat halaman 10). Miologi adalah istilah untuk pelajaran
mengenai otot.
Otot dikaitkan pada tulang, tulang rawan, ligamen dan kulit. Yang lang-
sung terletak di bawah kulit adalah datar, dan yang pada anggota gerak
panjang.
Otot kerangka adakalanya dinamai menurut bentuknya, seperti Deltoid;
menurut jurusan serabutnya, seperti Rektus abdominis, menurut kedu-
dukan otot, seperti Pektoralis mayor; menurut fungsinya seperti Flexor,
Extensor dan sebagainya.
Otot kerangka biasanya dikaitkan pada dua tempat tertentu, tempat
yang terkuat disebut origo (asal) dan yang lebih dapat bergerak disebut in-
sersio. Origo dianggap sebagai tempat dari mana otot timbul, dan insersio
adalah tempat ke arah mana otot berjalan. Tempat terakhir ini adalah
struktur yang menyediakan kaitan yang harus digerakkan oleh otot itu. Ke-
cuali pada sebagian kecil otot setiap otot dapat menggerakkan baik origo
maupun insersionya. Maka dikatakan bahwa origo dan insersio dapat ber-
balik fungsi. Misalnya: bisep timbul dari skapula dan berjalan turun ke
lengan dan berinsersio di radius. Maka skapula merupakan tempat yang le-
bih terpancang, sedangkan radius adalah tempat yang digerakkan oleh bi-
sep. Tetapi bila kedua tangan berpegangan pada sebuah batang horisontal
dan badan diangkat ke atas setinggi lengan maka bisep akan membantu
gerakan ini. Dan dengan demikian ia bekerja dengan origo dan insersio
yang terbalik. Dalam hal ini radius menjadi tempat yang lebih kuat menga-
it dan skapula tempat yang harus bergerak.
Otot kerangka tidak bekerja sendiri-sendiri tetapi dalam kelompok-ke-
lompok untuk melaksanakan gerakan dari berbagai bagian kerangka. Se-
tiap kelompok berlawanan dengan yang lain dinamakan otot antagonis.
Flexor adalah antagonis dari extensor, dan abduktor dari adduktor. Bebe-
rapa kelompok bekerja untuk menstabilkan bagian-bagian anggota se-
waktu bagian lain bergerak: ini disebut otot fixasi. Lain lagi menguatkan
sendi sementara yang lain bergerak, sebagaimana flexor dari otot perge-
langan tangan menguatkan sewaktu jari diluruskan. Ini disebut sinergis.
102aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.Otot Trisep
Otot Trisep
Otot Bisep brakhii
Otot Brakhialis.
Tendon bisep
Otot Brachioradialis
Otot Pronator teres
Otot Flexor Carpi Radialis
Otot Palmaris longus:
Otot Flexor Retinakulum
Otot Flexor karpi ulnaris
Fasia palmaris
Gb. 105 — Otot tangan, dan otot tepi di atas sisi anterior lengan bawah (kanan)
lllaa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.Otot adduktor
Otot Gluteus maximus
Otot paha lateral
Otot paha medial
Ruang popliteum Kepala otot gastroknemius
Tendon Akhiles
Gb. 109 — Otot tepi sebelah belakang paha dan tungkai bawah, memperlihatkan juga batas
dari ruang popliteal,
Kontraksi dari otot paha sering membuat komplikasi pada penyakit Iutut, menimbulkan de-
formitas dalam flexi pada sendi Iutut
Kontraksi dari tendon Akhiles terjadi pada “drop foot" (tapak rata) dan ada hubungannya de-
ngan “claw foot (kaki lancip)
Saluran inguinal (lipat paha) kira-kira 2 centimeter panjangnya, dibentuk dalam otot din-
ding abdominal anterior di atas ligamen inguinal berjalan medial serong (oblik) ke bawah dan
ke depan. Di dalamnya berjalan ali mani (funukulus spermatikus) pada pria dan ligamen
bundar dari uterus pada wanita; dan juga beberapa urat saraf dan pembuluh darah.
Tembuk lobang dalam atau tembuk lobang interna adalah tempat pada fasia otot trans-
versal di mana tali mani masuk untuk melintasi saluran inguinal. Tembuk lobang tepi atau
tembuk lobang externa adalah tempat di dalam otot abdominal oblik external di mana tali
mani muncul untuk turun ke lipat paha atau masuk skrotum.
‘Suatu hernia inguinal (burut di daerah inguinal) menonjol ke bawah melalui tembuk dalam,
mendorong usus dan atau omentum (isi dari hernia) serta peritoneum (kantong hernia) masuk
115aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.Saluran Hunteri adalah suatu liang yang berjalan melalui sebelah depan dan
medial dari paha sampai di belakang. Dimulainya dari segitiga Scarpa dan
berakhir di ruang popliteal. Arteri femoralis dan vena femoralis dalam ber-
jalan melalui saluran itu.
Ruang Poplitea terletak di belakang sendi lutut. Permukaan posteriornya
membentuk lantai ruang itu. Ruang itu berbentuk bintang yang dibatasi di
sebelah atas oleh otot paha medial dan lateral dan di bawah oleh kepala me-
dial dan lateral gastrognemius. Di dalamnya terdapat arteri dan vena popli-
tea, saraf poplitea medialis dan lateralis, serta beberapa kelenjar limfe ke-
cil (ihat gambar 109).
Catatan Klinik
Miopati adalah istilah untuk melukiskan suatu penyakit atau gangguan pada otot kerangka
yang diperkirakan disebabkan kesalahan yang berhubungan dengan metabolisme otot. Sim-
tom utamanya ialah kelemahan otot: adakalanya serabut-serabut otot diganti dengan lemak
yang menyebabkan pembesaran tetapi juga disertai kelemahan yang bertambah-tambah, se-
perti pada distrofi pseudohipertrofik.
Mibsitis adalah istilah untuk menunjuk suatu peradangan atau penyakit pada otot ke-
rangka. Terdapat banyak varictas, beberapa akut (mendadak), lain lagi khronik (menahun) se-
perti pada miositis ossifikans, Dalam hal ini serabut-serabut otot mula-mula diganti dengan
jaringan-jaringan fibrus dan kemudian dengan jaringan tulang, dengan kata lain jaringan otot
terseling di antara serabut otot.
Kejang adalah kontraksi otot yang terjadi dengan sendirinya, ngilu dan setempat, yang da-
pat diringankan dengan meluruskan otot, seperti kejanj pada betis atau paha dapat diringan-
kan dengan meluruskan dengan kuat anggota serta jari kaki dorsiflesi. Kejang terjadi pada
orang normal sesudah latihan berat, dan sewaktu malam, hal ini juga terjadi karena gangguan
metabolik tertentu, seperti kehabisan natrium, kekurangan air yang parah (lihat halaman 6)
dan dalam beberapa penyakit tertentu yang ada hubungannya dengan motor neurone.
Jari adalah salah satu bagian tubuh yang telanjang dan karena terus-menerus digunakan
maka sangat mudah kena cedera dan infeksi. Setiap luka lecet harus mendapat perhatian yang
baik. Infeksi yang tersebar dari ruang antara kuku dan daging jari tangan atau jari kaki me-
lalui sarung iendon sinovial dapat menjalar jauh dan menghendaki pengobatan sungguh-
sungguh dan teliti, Sebuah infeksi yang tersebar dengan cara yang sama dapat menyerang s
luran limfe dan kelenjar. Terlebih lagi jari sangat mudah untuk kontraksi setelah cedera (lihat
kontraksi otot di bawah ini).
Otot dapat cedera karena benturan, terkoyak, terpelecok atau pecah, Sebuah otot dapat ter-
tarik lepas sama sekali dan koyak. Hematom dapat terbentuk dalam otot yang cedera. Dalam
tungkai tennis serabut otot pada betis koyak. Siku tennis adalah keadaan yang serupa bila
ada kerusakan origo otot extensor teregang dari epikondil lateral humerus. Setiap gerak dari
otot extensor ini menyebabkan rasa ngilu. Sebuah otot, misalnya rektus abdominis. dapat
menjadi tempat tumor tumbuh,
Kontraktur otot dapat terjadi setelah cedera, terutama setelah terbakar kalau tidak di-
usahakan supaya otot yang terkena dipertahankan dalam kedudukan aktif yang normal
dengan balutan kuat yang sesuai, Kontraktur juga dapat disebabkan hal lain; sebuah contoh
ialah fortikolis yang karena kontraksi otot sterno-mastoid di satu sisi maka kepala terteleng
119aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.antara dua lapisan itu ada cairan serus. Karena sifat meminyaki dari cairan
itu maka jantung dapat bergerak bebas.
Di sebelah dalam jantung dilapisi oleh endotelium. Lapisan ini disebut
endokardium. Katup-katupnya hanya merupakan bagian yang lebih tebal
dari membran ini (ihat Catatan Klinik, halaman 130).
Tebal dinding jantung dilukiskan sebagai terdiri atas tiga lapis:
Perikardium, atau peinbungkus luar,
Miokardium, lapisan otot tengah,
Endokardium, batas dalam.
Vena Kava Superior
Pembuluh Pulmonal (dipotong)
| Arteri Koroner Kiri
Atrium kanan
\ Atrium Kiri
Katup Mitral
Katup Vena So
Kava Inferior
\
Arteri Koroner kanan
Katup Trikuspidalis —
Korda Tendinea__—.
Dinding Ventrikel kanan:
Otot papilari /
Septum Ventrikuler Dinding Ventrikel Kiri
Gb. 114 — Jantung dari dalam
Dinding otot jantung tidak sama tebalnya. Dinding ventrikel paling tebal
dan dinding di sebelah kiri lebih tebal dari dinding ventrikel sebelah kanan,
sebab kekuatan kontraksi dari ventrikel kiri jauh lebih besar dari yang ka-
nan. Dinding atrium tersusun atas otot yang lebih tipis.
Sebelah dalam dinding ventrikel ditandai oleh berkas-berkas otot yang
tebal. Beberapa berbentuk puting, yaitu otot-otot papilaris. Pada tepi
bawah otot-otot ini terkait benang-benang tendon tipis, yaitu khordae
tendinae. Benang-benang ini mempunyai kaitan kedua yaitu pada tepi
bawah katup atrio-ventrikuler. Kaitan ini menghindarkan kelopak katup
terdorong masuk ke dalam atrium, bila ventrikel berkontraksi (Jihat gam-
bar 114).
123aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.Paru-paru Sirkulasi pulmonal
Arteri Pulmonalis Vena Pulmonalis
Atrium Kanan
Atrium Kiri
Trikuspidal mitral
Ventrikel
Ventrikel
Vena Kava Aorta
Sirkulasi sistemik
Gb. 118 — Diagram Sirkulasi
Jantung diperiihatkan terpisah sisi kanan dan Kiri, Panah menunjukkan arah darah mengalir.
(Lihat halaman 128)
Pada keadaan yang dikenal sebagai “heart block” (hambatan pengan-
taran) berkas His gagal untuk mengantarkan impuls yang berasal dari no-
dus sinus atrial atau sinus. Bila halangan ini hanya sebagian, maka ven-
trikel hanya menjawab terhadap impuls yang kedua atau ketiga. Dalam
hambatan jantung yang lengkap, ventrikel berkontraksi bebas dari atrium.
Dalam keadaan ini otot ventrikel hanya memetuhi "pace-maker” (alat
pengatur denyut) yang baru di dalam berkas His.
Denyut arteri, adalah suatu gelombang yang teraba pada arteri bila darah
dipompa keluar jantung. Denyut ini mudah diraba di suatu tempat di mana
arteri melintasi sebuah tulang yang terletak dekat permukaan. Seperti mi-
salnya : arteri radialis di sebelah depan pergelangan tangan, arteri tempo-
ralis di atas tulang temporal, atau arteri dorsalis pedis di belokan mata ka-
ki. Yang teraba bukan darah yang dipompa oleh jantung masuk ke dalam
aorta melainkan gelombang tekanan yang dialihkan dari aorta dan meram-
bat lebih cepat daripada darah itu sendiri.
Kecepatan denyut jantung dalam keadaan sehat berbeda-beda, di-
pengaruhi oleh penghidupan, pekerjaan, makanan, umur dan emosi. Irama
dan denyut sesuai dengan siklus jantung (lihat halaman 125). Kalau jumlah
denyut ada 70 maka berarti siklus jantung 70 kali semenit juga.
127aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.pH dari 7 sampai 14 — larutan alkali
Akan terlihat bahwa pH 7 adalah larutan netral. Darah selalu mengan-
dung sedikit alkali — pH darah adalah 7.35 — 7.45. Angka ini tetap diper-
tahankan. Sedikit saja berubah, baik ke arah asam atau ke arah basa, dapat
mempengaruhi kehidupan. Maka itu usaha mempertahankan tingkat alkali
yang konstan dalam darah adalah sangat penting dan ini dikendalikan oleh
faktor-faktor berikut:
Pengeluaran karbon dioksida (yaitu gas asam) melalui paru-paru.
Ekskresi bahan asam melalui urine.
Kemampuan untuk mempertahankan sifat alkali darah tergantung kepa-
da natrium bikarbonat dalam plasma, Zat ini bekerja sebagai apa yang di-
sebut buffer dan menghindarkan penurunan kebasaan darah akibat asam-
asam hasil metabolisma.
Pembekuan darah. Bila darah ditumpahkan maka cepat ia menjadi lekat
dan segera mengendap sebagai zat kental berwarna merah. Jeli atau gum-
palan itu mengerut dan keluarlah cairan bening berwarna kuning jerami.
Cairan ini disebut serum.
Bila darah yang tumpah diperiksa dengan mikroskop, akan kelihatan
benang-benang fibrin yang tak dapat larut. Benang-benang ini terbentuk
dari fibrinogen dalam plasma oleh kerja trombin. Benang-benang ini men-
jerat sel darah dan bersama-sama dengannya membentuk gumpalan. Bila
darah yang tumpah dikumpulkan dalam tabung reaksi, maka gumpalan itu
akan terapung-apung dalam serum.
Penggumpalan darah adalah proses yang majemuk, dan berbagai faktor
diperlukan untuk melaksanakan itu. Sebagaimana telah diterangkan,
trombin adalah alat dalam mengubah fibrinogen menjadi benang fibrin.
Trombin tidak ada dalam darah normal yang masih dalam pembuluh.
Tetapi yang ada adalah zat pendahulunya, protrombin, yang kemudian
diubah menjadi zat aktif trombin oleh kerja trombokinase. Trombokinase
atau tromboplastin adalah zat penggerak yang dilepaskan ke darah di tem-
pat yang luka. Diduga terutama tromboplastin terbentuk karena ter-
jadinya kerusakan pada trombosit, yang selama ada garam kalsium dalam
darah, akan mengubah protrombin menjadi trombin sehingga terjadi peng-
gumpalan darah.
Untuk menghasilkan penggumpalan maka diperlukan empat faktor:
Garam kalsium yang dalam keadaan normal ada dalam darah,
Sel yang terluka yang membebaskan trombokinase,
Trombin yang terbentuk dari protrombin bila ada trombokinase, dan
Fibrin yang terbentuk dari fibrinogen di samping trombin.
Proses penggumpalan dapat dinyatakan dalam rumus;
Protrombin + kalsium + trombokinase = Trombin
Trombin + fibrinagen = Fibrin
Fibrin + sel darah = Penggumpalan
139aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.ARTERI
Gb. 123 — Struktur arteri dan vena
A. Endotelium
B, Lapisan berotot
C. Lapisan fibrus
Perhatikan lapisan yang tebal pada arteri
Vena juga berdinding tiga lapis seperti arteri, tetapi lapisan tengah berotot
lebih tipis, kurang kuat, lebih mudah kempes, dan kurang elastik daripada
arteri. Oleh karena darah dalam anggota gerak berjalan melawan gaya
berat, maka vena mempunyai katup yang disusun sedemikian sehingga
darah dapat mengalir ke jantung tanpa jatuh kembali ke arah sebaliknya.
Katupnya berbentuk lipatan setengah bulan terbuat atas lapisan dalam
vena yaitu endotelium, yang diperkuat oleh sedikit jaringan fibrus. Li-
patan-lipatan itu satu sama lain berhadapan; pinggiran yang bebas meng-
hadap ke arah darah mengalir. Bila vena mengembung karena penuh
dengan darah maka vena itu jadi seolah-olah diikat pada beberapa tempat.
Kapiler ialah pembuluh darah yang sa-
ngat kecil tempat arteri berakhir. Ma-
kin kecil arteriol makin menghilang ke-
tiga lapis dindingnya sehingga ketika
sampai pada kapiler yang sehalus ram-
but, dinding itu tinggal hanya satu lapis
saja, yaitu lapisan endotelium, Lapisan
yang sangat tipis itu: memungkinkan
limfe merembes keluar membentuk
cairan jaringan dan membawa air,
mineral dan zat makanan untuk sel, dan
melalui pertukaran gas antara pem-
buluh kapiler dan jaringan sel, menye-
diakan oksigen dan menyingkirkan ba-
han buangan termasuk karbon dioksi-
da.
Maka itu kapiler melaksanakan fungsi yang sangat penting sebagai dis-
tributor zat-zat penting ke jaringan yang memungkinkan berbagai proses
dalam tubuh berjalan.
Gb. 124 — Vena yang dibuka
untuk memperlihatkan lipatan-lipatan
yang membentuk katup
Susunan Darah dalam arteri dan dalam vena berbeda-beda. Darah arteri
berisi oksigen dan berwarna merah cemerlang sebab hemoglobin ber-
gabung dengan oksigen. Bila sebuah arteri terpotong maka terlihat darah
146aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.Bab 12
SISTEMA SALURAN LIMFE, LIMPA
DAN SISTEMA RETIKULO-
ENDOTELIUM
Sistema saluran limfe berhubungan erat dengan sistema sirkulasi darah.
Darah meninggalkan jantung melalui arteri dan dikembalikan melalui ve-
na. Sebagaimana diterangkan pada halaman (5) sebagian cairan yang me-
ninggalkan sirkulasi dikembalikan melalui saluran limfe, yang merembes
dalam ruang-ruang jaringan.
Susunan. Limfe mirip dengan plasma tetapi dengan kadar protein yang
lebih kecil. Kelenjar-kelenjar limfe menambahkan limfosit pada limfe se-
hingga jumlah sel itu sangat besar di dalam saluran limfe. Di dalam limfe ti-
dak terdapat sel lain. Limfe dalam salurannya digerakkan oleh kontraksi
otot di sekitarnya dan dalam beberapa saluran limfe yang gerakannya besar
itu dibantu oleh katup.
Fungsi (1) Mengembalikan cairan dan protein dari jaringan ke dalam
sirkulasi darah,
Kelenjar wajah
Kelenjar limfe oksipital.
Keleniar serethal danekat Kelenjar submandibularis,
Kelenjar servikal dalam atas
Kelenjar servikal
dalam bagian bawah
Gb. 139 — Kelompok-kelompok utama kelenjar limfe di kepala dan leher. Kelompok parotis
dari kelenjar limfe diperlihatkan di sebelah depan telinga.
161aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.Protein dibangun atas kombinasi asam amino, dan dalam proses pen-
cernaan setiap protein dipecah oleh enzim-enzim dalam berbagai asam ami-
no, yaitu bentuk asalnya. Dan hanya dalam keadaan ini protein dapat di-
gunakan oleh jaringan tubuh. 80 sampai 100 gram protein dibutuhkan da-
Jam susunan makanan normal setiap hari, 50 gram harus yang berupa pro-
tein Kelas A. Daging, ikan, telur dan keju adalah sumber yang kaya akan
hal tersebut.
Hidrat Karbon mengandung zat karbon dalam ikatan dengan hidrogen dan
oksigen dalam perbandingan yang ada dalam air (H, 0). Kelompok ma-
kanan ini menyediakan panas dan energi kepada tubth. Karbon bersama
dengan oksigen membentuk karbon dioksida dan menghasilkan energi. Hi-
drat karbon menghasilkan 4.1 kalori untuk setiap gram terpakai dalam ja-
ringan. Seorang dewasa normal memakan kira-kira 300 gram zat hidrat
karbon dalam bentuk gula dan zat tepung.
Gula, kecuali laktose atau gula susu, semua gula diambil dari alam tumbuh-
tumbuhan:
Sakharosa, gula tebu, gula ubi-ubian
Dextrose (juga disebut glukosa), gula buah-buahan, madu
Glukosa (lihat dextrosa)
Maltosa ialah disakharida yang terbentuk karena hidrolisa zat tepung.
Zat Tepung terutama diambil dari tanaman hijau dan kemudian disimpan
dalam batang, akar dan biji-bijinya.
Bulir-bulir (cereal), gandum, jagung dan terigu, jewawut, beras dan sagu
Akar ubi-ubian, khususnya kentang masak, mengandung banyak zat te-
pung
Selulosa ialah contoh jenis zat tepung yang dijumpai dalam batang dan
tangkai tanaman
Glikogen ialah zat tepung hewani yang terdapat dalam otot dan hati
Monosakharida, ialah sakharida tunggal, misalnya fruktosa, galaktosa
Disakharida atau sakharida rangkap dua, misalnya sukrosa, maltosa,
laktosa
Polisakharida, ialah hidrat karbon seperti zat tepung dan selulosa.
Semua hidrat karbon yang telah dicernakan diubah menjadi kelompok sak-
harida tunggal, yang merupakan satu-satunya kelompok yang dapat di-
gunakan oleh jaringan tubuh.
Glikogen ialah hasil perubahan larutan sakharida tunggal dalam tubuh
yang menjadi zat tepung hewani dan merupakan bentuk hidrat karbon yang
dapat disimpan dalam hati dan otot sampai saat diperlukan. Dalam ke-
169aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.Bab 14
SALURAN PENCERNAAN DAN
PENCERNAAN MAKANAN
Sistem pencernaan berurusan dengan penerimaan makanan dan mem-
persiapkannya untuk diasimilasi oleh tubuh. Saluran pencernaan terdiri
atas bagian-bagian berikut:
Mulut
Farinx —Tekak
Usofagus Kerongkongan
Ventrikulus Lambung
Usus halus dan usus besar
Selain itu mulut memuat gigi untuk mengunyah makanan, dan lidah
yang membantu untuk cita rasa dan menelan. Beberapa kelenjar atau ke-
lompok kelenjar menuangkan cairan pencerna penting ke dalam saluran
pencernaan.
Kelenjar ludah (kelenjar salivari) dengan saluran yang masuk ke da-
lam mulut,
Kelenjar ludah perut atau Pankreas dan Hati (Hepar), diuraikan
pada Bab IS.
Scluruh saluran pencernaan dibatasi olch sclaput lendir (membranmu-
kosa), dari bibir sampai ujung akhir usofagus, ditambah dengan lapisan-
lapisan epitelium.
Selama dalam proses pencernaan, makanan dihancurkan menjadi zat-zat
sederhana yang dapat diresap dan digunakan oleh sel jaringan tubuh. Ber-
bagai perubahan sifat makanan terjadi karena kerja berbagai enzim yang
terkandung dalam berbagai cairan pencerna. Setiap jenis zat ini mempu-
nyai tugas khusus — menyaring dan bekerja atas satu jenis makanan dan ti-
dak mempunyai pengaruh terhadap jenis lainnya.
Ptialin (amilase ludah) misalnya bekerja hanya atas gula dan tepung,
sedangkan pepsin hanya atas protein, Satu jenis carian pencerna, misalnya
cairan pankreas, dapat mengandung beberapa enzim dan setiap enzim be-
kerja hanya atas satu jenis makanan.
176aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.Mahkota
Ieher —————— rongga pulpa
Gb. 147 — Diagram irisan gigi
geraham pre-molar, dan pada umur sebelas tahun gigi taring, pada kira-
kira dua belas tahun geraham molar kedua dan terakhir geraham bungsu.
Sebuah gigi mempunyai mahkota, leher dan akar. Mahkota gigi menjulang
di atas gusi, lehernya dikelilingi gusi dan akarnya berada di bawahnya. Gigi
dibuat dari bahan yang sangat keras, yaitu dentin. Di dalam pusat struk-
turnya terdapat rongga pulpa. Pulpa gigi berisi sel jaringan ikat, pem-
buluh darah, dan serabut saraf. Bagian gigi yang menjulang di atas gusi
ditutupi email, yang jauh lebih keras daripada dentin.
Pengunyahan. Mengunyah ialah menggigit dan menggiling makanan di an-
tara gigi atas dan bawah. Gerakan lidah dan pipi pembantu dengan memin-
dah-mindahkan makanan lunak ke palatum keras dan ke gigi-gigi.
Otot utama untuk pengunyahan ialah maseter, otot temporalis dan otot
pterigoid medial dan lateral.
Lidah diuraikan pada halaman 312.
Kesehatan gigi harus ditekankan, Anak-anak sejak kecil sudah dapat bela-
jar menggosok gigi mereka dalam gerakan naik-turun, sisi dalam dan luar,
sesudah makan dan sebelum pergi tidur. Setiap tapal atau serbuk gosok gigi
yang mana pun dapat digunakan. Jajan dan gula-gula jangan dimakan di
antara waktu makan, atau menjelang tidur. Hal ini merupakan sumber pe-
nyakit gigi yang lazim.
Pertumbuhan gigi, baik yang sementara maupun yang tetap, harus dia-
wasi. Kunjungan teratur pada dokter gigi penting. Kalau dapat setiap bu-
dikit-dikitnya 4 sampai 6 bulan. Tidak adanya ii
jak ada penyakit atau karies . Pada masa remaja kunjungan ke
dokter gigi boleh dikurangi. Kemudian pada umur dewasa kunjungan bo-
Ich lebih jarang, tetapi sebaiknya tetap teratur.
FARINX DAN USOFAGUS
Farinx atau tekak terletak di belakang hidung, mulut dan larinx (tenggo-
rokan). Farinks berupa saluran berbentuk kerucut dari bahan membran
berotot (muskulo membranosa) dengan bagian terlebar di sebelah atas dan
180aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.pakan salah satu bentuk parotitis atau parotiditis. Tetapi parotitis yang
akut jarang terjadi.
Penyakit beguk (gondong) ialah wabah parotitis (epidemi parotitis).
Saliva atau ludah adalah cairan yang bersifat alkali. Ludah mengandung
musin, enzim pencerna zat tepung, yaitu ptialin, dan sedikit zat padat.
Fungsi. Ludah bekerja secara fisis dan secara kimiawi. Kerja fisisnya ia-
lah membasahi mulut, membersihkan lidah dan memudahkan orang berbi-
cara. Ludah membasahi makanan agar mudah untuk ditelan. Dan dengan
membasahi makanan itu ludah melarutkan beberapa unsur, sehingga
memudahkan kerja kimiawi terhadapnya.
Kerja kimiawi ludah disebabkan enzim ptialin (amilase ludah) yang di da-
lam lingkungan alkali bekerja atas zat gula dan zat tepung yang telah dima-
sak. Ptialin hanya dapat bekerja atas zat tepung bila pembungkus selulose
pada zat tepung telah pecah, misalnya sesudah dimasak, dan kemudian te-
pung yang telah dimasak diubah menjadi sejenis gula yang mudah larut, ya-
itu maltose. Kerja ini dimulai di dalam mulut, ludah ditelan bersama de-
ngan makanan dan kerja ptialin berjalan terus di dalam lambung selama
kira-kira dua puluh menit atau sampai makanan menjadi asam oleh kerja
cairan lambung.
RONGGA ABDOMEN
Abdomen ialah rongga terbesar dalam tubuh. Bentuknya lonjong dan
meluas dari atas dari diafragma sampai pelvis di bawah. Rongga abdomen
dilukiskan menjadi dua bagian — abdomen yang sebenarnya, yaitu rongga
sebelah atas dan yang lebih besar, dan pelvis yaitu rongga sebelah bawah
dan lebih kecil.
Batas-batas Abdomen. Di atas, diafragma. Di bawah, pintu masuk pang-
gul dari panggul besar. Di depan dan di kedua sisi, otot-otot abdominal,
tulang-tulang iliaka dan iga-iga sebelah bawah. Di belakang, tulang pung:
gung, dan otot psoas dan quadratus lumborum.
Isi Abdomen. Sebagian besar dari saluran pencernaan, yaitu lambung, usus
halus dan usus besar.
Hati menempati bagian kanan atas, terletak di bawah diafragma, dan
menutupi lambung dan bagian pertama usus halus. Kandung empedu terle-
tak di bawah hati.
Pankreas terletak di belakang lambung, dan limpa terletak dekat ujung
pankreas.
Ginjal dan kelenjar suprarenal berada di atas dinding posterior ab-
domen. Ureter berjalan melalui abdomen dari ginjal.
Aorta abdominalis, vena kava interior, reseptakulum khili dan se-
bagian dari saluran torasika terletak di dalam abdomen.
184aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.Saluran empedu
Pankreas (irisan)
Orifisium saluran
empedu & pankreas
Saluran pankreas
Duodenum
Gb. 151 — Lubang-lubang empedu dan saluran pankreas yang masuk ke dalam apula hepato-
pankreatik atau ampula Vater, di duodenum
atas serabut sirkuler. Di antara kedua lapisan serabut berotot ini terdapat
pembuluh darah, pembuluh limfe dan plexus saraf.
Dinding submukosa terdapat antara otot sirkuler dan lapisan yang ter-
dalam yang merupakan perbatasannya. Dinding submukosa ini terdiri atas
jaringan areolar dan berisi banyak pembuluh darah, saluran limfe, kelenjar
dan plexus saraf yang disebut plexus Meissner. Di dalam duodenum terda-
pat beberapa kelenjar khas yang dikenal sebagai kelenjar Brunner. Kelen-
jar-kelenjar ini adalah jenis kelenjar tandan yang mengeluarkan sekret cair-
an kental alkali yang bekerja untuk melindungi lapisan duodenum dari
pengaruh isi lambung yang asam.
Dinding submukosa dan mukosa dipisahkan oleh selapis otot datar
yang disebut mukosa muskularis. Serabut-serabut berasal dari sini naik ke
Vili dan dengan berkontraksi membantu mengosongkan semua lakteal (li-
hat gambar 153).
Dinding mukosa dalam yang menyelaputi sebelah dalamnya, disusun
berupa kerutan tetap seperti jala, yang disebut valuulae koniventes, yang
memberi kesan anyaman halus. Lipatan ini menambah luasnya permuka-
an sekresi dan absorpsi. Dengan ini juga dihalangi agar isinya tidak terlalu
cepat berjalan melalui usus, dengan demikian memberi kesempatan lebih
lama pada getah pencerna untuk bekerja atas makanan. Lapisan mukosa
ini berisi banyak lipatan Lieberktihn yang bermuara di atas permukaan di
tengah-tengah Vili. Lipatan Lieberkiihn ini berupa kelenjar sederhana
(lihat gambar 154) yang diselaputi epitelium silinder. Epitelium ini ber-
sambung dengan yang menutupi vili.
189aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.Struktur. Kolon terdiri atas keempat lapisan dinding yang sama seperti
usus halus. Serabut longitudinal pada dinding berotot tersusun dalam tiga
jalur yang memberi rupa berkerut-kerut dan berlubang-lubang. Dinding
mukosa lebih halus dari yang ada pada usus halus, dan tidak memiliki vili.
Di dalamnya terdapat kelenjar serupa kelenjar tubuler dalam usus dan dila-
pisi oleh epitelium silinder yang memuat sel cangkir.
Struktur Rektum serupa dengan yang pada kolon, tetapi dinding yang
berotot lebih tebal dan membran mukosanya memuat lipatan-lipatan mem-
bujur yang disebut kolumna Morgagni. Semua ini menyambung ke dalam
saluran anus. Di dalam saluran anus ini serabut otot sirkuler menebal un-
tuk membentuk otot sfinkter anus interna. Sel-sel yang melapisi saluran
anus berubah sifatnya; epitelium bergaris menggantikan sel-sel silinder.
Sfinkter externa menjaga saluran anus dan orifisium supaya tertutup.
Fungsi usus besar. Usus besar tidak ikut serta dalam pencernaan atau ab-
sorpsi makanan. Bila isi usus halus mencapai sekum maka semua zat ma-
kanan telah diabsorpsi dan isinya cair. Selama perjalanan di dalam kolon
isinya menjadi makin padat karena air diabsorpsi dan ketika rektum dica-
pai maka feses bersifat padat-lunak. Peristaltik di dalam kolon sangat lam-
ban. Diperlukan waktu kira-kira enam belas sampai dua puluh jam bagi isi-
nya untuk mencapai flexura sigmoid. Fungsi kolon dapat diringkas sebagai
berikut:
Absorpsi air, garam dan glukosa,
Sekresi musin oleh kelenjar di dalam lapisan dalam,
Penyiapan selulosa yang berupa hidrat karbon di dalam tumbuh-tum-
buhan, buah-buahan dan sayuran hijau dan penyiapan sisa protein yang
belum dicernakan oleh kerja bakteri guna ekskresi.
Defekasi (pembuangan air besar).
Defekasi. Rektum biasanya kosong sampai menjelang defekasi. Seorang
yang mempunyai kebiasaan teratur akan merasa kebutuhan membuang air
besar pada kira-kira waktu yang sama setiap hari. Hal ini disebabkan oleh
refleks gastro-kolika (lihat halaman 193), yang biasanya bekerja sesudah
makan pagi (sarapan). Setelah makanan ini mencapai lambung dan setelah
pencernaan dimulai maka peristaltik di dalam usus terangsang, merambat
ke kolon, dan sisa makanan dari hari kemarinnya, yang waktu malam men-
capai sekum, mulai bergerak. Isi kolon pelvis masuk ke dalam rektum;
rentak peristaltik keras terjadi di dalam kolon dan terjadi perasaan di da-
erah perineum (kerampang). Tekanan intra-abdominal bertambah dengan
penutupan glottis dan kontraksi diafragma dan otot abdominal; sfinkter
anus mengendor, dan kerjanya_ berakhir.
Kerja defekasi ialah soal kebiasaan. Anak-anak hendaknya diajar un-
tuk membuang air besar sesudah makan pagi, sebelum kesibukan hari da-
196aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.Bab 15
HATI, KANDUNG EMPEDU DAN
PANKREAS
HATI
Hati adalah kelenjar terbesar di dalam tubuh, yang terletak di bagian ter-
atas dalam rongga abdomen di sebelah kanan di bawah diafragma. Hati se-
cara luas dilindungi iga-iga.
Hati terbagi dalam dua belahan utama, kanan dan kiri. Permukaan atas
berbentuk cembung dan terletak di bawah diafragma; permukaan bawah ti-
dak rata dan memperlihatkan lekukan, fisura transversus. Permukaan-
nya dilintasi oleh berbagai pembuluh darah yang masuk-keluar hati. Fisura
longitudinal memisahkan belahan kanan dan kiri di permukaan bawah,
sedangkan ligamen falsiformis melakukan hal yang sama di permukaan
Gb. 157 — Kedudukan hati yang tampak setinggi iga kelima, dan melebar di sebelah bawah
sampai pinggiran iga-iga di sebelah kanan
201aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.Pertahanan suhu tubuh. Hati membantu mempertahankan suhu tubuh
sebab luasnya organ itu dan banyaknya kegiatan metabolik yang berlang-
sung, mengakibatkan darah yang mengalir melalui organ itu naik suhunya.
Kerja melindungi dari hati juga disebut sebagai detoksikasi (menga-
mankan racun). Beberapa obat tidur dan alkohol dapat dimusnahkan sama
sekali oleh hati: tetapi peracunan dengan dosis besar obat bius dapat meru-
sak sel hati. Demikian pula halnya dengan beberapa bahan kimia yang
digunakan dalam industri, seperti tetrakhlorida, mengakibatkan kerusak-
an, maka diadakan pengawasan ketat atas pengaruh preparat kimia dan
obat bius yang dijual di pasaran, mengingat akibatnya atas hati.
KANDUNG EMPEDU
Kandung empedu adalah sebuah kantong berbentuk terong dan merupa-
kan membran berotot. Letaknya di dalam sebuah lekukan di sebelah per-
mukaan bawah hati, sampai di pinggiran depannya. Panjangnya delapan
sampai dua belas sentimeter dan dapat berisi kira-kira 60 ccm.
Kandung empedu terbagi dalam sebuah fundus, badan, dan leher, dan
terdiri atas tiga pembungkus:
Di sebelah luar pembungkus serosa peritoneal,
Di sebelah tengah jaringan berotot tak bergaris, dan
Di sebelah dalam membran mukosa, yang bersambung dengan lapisan
saluran empedu. Membran mukosanya memuat sel epitel silinder yang
mengeluarkan sekret musin dan cepat mengabsorpsi air dan elektrolit, te-
tapi tidak garam empedu atau pigmen, maka karena itu empedunya menja-
di pekat
Kandung
empedu Saluran
hepatika umum
Saluran
empedu
Saluran
empedu umum
Gb. 163 — Diagram dari kandung empedu dan saluran empedu
Duktus sistikus kira-kira tiga setengah sentimeter panjangnya. Berja-
lan dari leher kandung empedu dan bersambung dengan duktus hepatikus
sambil membentuk saluran empedu ke duodenum.
206aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.dari dinding lateral hidung ke dalam rongga, sangat memperbesar per-
mukaan selaput lendir tersebut.
Sewaktu udara melalui hidung, udara disaring oleh bulu-bulu yang ter-
dapat di dalam vestibulum, dan karena kontak dengan permukaan lendir
yang dilaluinya maka udara menjadi hangat, dan oleh penguapan air dari
permukaan selaput lendir menjadi lembab.
Sinus
Sinus Frontalis dali
us Frontali sfenoidalis
Prosesus
Turbinata
‘Naso-farinx
Oro-farinx
Mandibula Epigiottis
Tulang hioid
Pita suara
Ti. rawan tiroid
Trakhea
Krikoid Usofagus
Gb. 166 — Irisan wajah dan leher, memperlihatkan saluran pernapasan atas
Hidung menghubungkan lubang-lubang dari sinus udara para-nasalis yang
masuk ke dalam rongga-rongga hidung, dan juga lubang-lubang naso-lakri-
mal yang menyalurkan air mata dari mata ke dalam bagian bawah rongga
nasalis, ke dalam hidung.
Farinx (tekak) adalah pipa berotot yang berjalan dari dasar tengkorak
sampai persambungannya dengan usofagus pada ketinggian tulang rawan
krikoid. Maka letaknya di belakang hidung (naso-farinx), di belakang mu-
lut (oro-farinx) dan di belakang larinx (farinx-laringeal).
Nares posterior adalah muara rongga-rongga hidung ke naso-farinx.
Larinx (tenggorok) terletak di depan bagian terendah farinx yang memi-
sahkannya dari kolumna vertebra, berjalan dari farinx sampai ketinggian
vertebra servikalis dan masuk ke dalam trakhea di bawahnya.
212aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.tunggal sel epitelium pipih, dan di sinilah darah hampir langsung bersen-
tuhan dengan udara — suatu jaringan pembuluh darah kapiler mengitari al-
veoli dan pertukaran gas pun terjadi.
Pembuluh darah dalam paru-paru. Arteri pulmonalis membawa darah yang
sudah tidak mengandung oksigen dari ventrikel kanan jantung ke paru-
paru; cabang-cabangnya menyentuh saluran-saluran bronkhial, bercabang
dan bercabang lagi sampai menjadi arteriola halus; arteriola itu membe-
lah-belah dan membentuk jaringan kapiler dan kapiler itu menyentuh din-
ding alveoli atau gelembung udara.
Kapiler halus itu hanya dapat memuat sedikit, maka praktis dapat dika-
takan sel-sel darah merah membuat baris tunggal. Alirannya bergerak lam-
bat dan dipisahkan dari udara dalam alveoli hanya oleh dua membran yang
sangat tipis, maka pertukaran gas berlangsung dengan difusi, yang meru-
pakan fungsi pernapasan (lihat halaman 219).
Kapiler paru-paru bersatu dan bersatu lagi sampai menjadi pembuluh
darah lebih besar dan akhirnya dua vena pulmonaris meninggalkan setiap
paru-paru membawa darah berisi oksigen ke atrium kiri jantung untuk di-
distribusikan ke seluruh tubuh melalui aorta,
Pembuluh darah yang dilukiskan sebagai arteria bronkhialis membawa
darah berisi oksigen langsung dari aorta torasika ke paru-paru guna mem-
beri makan dan mengantarkan oksigen ke dalam jaringan paru-paru sen-
diri, Cabang akhir arteri-arteri ini membentuk plexus kapiler yang tampak
jelas dan terpisah dari yang terbentuk oleh cabang akhir arteri pulmonaris,
tetapi beberapa dari kapiler ini akhirnya bersatu ke dalam vena pulmona-
ris dan darah itu kemudian dibawa masuk ke dalam vena pulmonaris. Sisa
darah itu diantarkan dari setiap paru-paru oleh vena bronkhialis dan ada
yang dapat mencapai vena kava superior. Maka dengan demikian paru-
paru mempunyai persediaan darah ganda.
Hilus (tampuk) Paru-paru dibentuk oleh struktur berikut:
Arteri pulmonalis, yang mengembalikan darah tanpa oksigen ke dalam
paru-paru untuk diisi oksigen,
Vena pulmonalis, yang mengembalikan darah berisi oksigen dari paru-
paru ke jantung,
Bronkhus yang bercabang dan beranting membentuk pohon bronkhial,
merupakan jalan udara utama,
Arteri bronkhialis, keluar dari aorta dan mengantarkan darah arteri ke
jaringan paru-paru,
Vena bronkhialis, mengembalikan sebagian darah dari paru-paru ke ve-
na kava superior, dan
Pembuluh limfe, yang masuk-keluar paru-paru, sangat banyak,
Persarafan. Paru-paru mendapat pelayanan dari saraf vagus dan saraf
simpati,
218aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.Gb. 173 — Pernapasan Cheyne-Stokes ,
Sebuah pernapasan tak teratur dengan kala pernapasan dalam yang berubah dan disusul oleh
berhentinya pernapasan, hal mana terlihat pada tahap-tahap lanjut penyakit jantung dan ke-
adaan parah lainnya seperti uremia.
otot pernapasan (interkostal, dan diafragma), digunakan ventilasi paru-
paru atau suatu alat pernapasan buatan lainnya untuk melanjutkan per-
napasan, sebab dada harus bergerak supaya udara dapat dikeluarmasuk-
kan paru-paru.
Faktor tertentu lainnya menyebabkan penambahan kecepatan dan da-
lamnya pernapasan. Gerakan badan yang kuat yang memakai banyak ok-
sigen dalam otot untuk memberi energi yang diperlukan untuk pekerjaan,
akan menimbulkan kenaikan pada jumlah karbon dioksida di dalam darah
dan akibatnya pembesaran ventilasi paru-paru.
Emosi, rasa sakit dan takut misalnya, menyebabkan impuls yang me-
rangsang pusat pernapasan dan menimbulkan penghirupan udara secara
kuat, hal yang kita ketahui semua.
Impuls aferen dari kulit menghasilkan efek serupa — bila badan dicelup
dalam air dingin atau menerima guyuran air dingin, maka penarikan napas
kuat menyusul.
Pengendalian secara sadar atas gerakan pernapasan mungkin, tetapi ti-
dak dapat dijalankan lama, oleh sebab gerakannya adalah otomatik. Suatu
usaha untuk menahan napas untuk waktu lama akan gagal karena pertam-
bahan karbon dioksida yang melebihi normal di dalam darah akan menim-
bulkan rasa tak enak.
Kecepatan pernapasan pada wanita lebih tinggi daripada pria. Kalau ber-
napas secara normal maka ekspirasi akan menyusul inspirasi, dan kemu-
dian ada istirahat sebentar. Inspirasi-ekspirasi-istirahat. Pada bayi yang s:
kit urutan ini ada kalanya terbalik dan urutannya menjadi: inspirasi- is-
tirahat-ekspirasi. Hal ini disebut pernapasan terbalik.
Kecepatan normal setiap menit:
Bayi baru lahir
Dua belas bulan
Dari dua sampai lima tahun .
Orang dewasa .......
30-40
Gerakan pernapasan. Dua saat terjadi sewaktu pernapasan: (a) inspirasi dan
(b) ekspirasi.
222aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.Pada insufisiensi adrenal (penyakit Addison) pasien menjadi kurus dan
nampak sakit dan makin lemah, terutama karena tidak adanya hormon ini,
sedangkan ginjal gagal menyimpan natrium, karena mengeluarkan na-
trium dalam jumlah terlampau besar. Penyakit ini diobati dengan korti-
son.
Kepulauan Langerhans pada pankreas (lihat juga halaman 199) mem-
bentuk organ endokrin yang menyekresikan insulin, yaitu sebuah hormon
antidiabetika, yang diberikan dalam pengobatan diabetes. Insulin ialah se-
buah protein yang dapat turut dicernakan oleh enzim-enzim pencerna pro-
tein dan karena itu tidak diberikan melalui mulut melainkan dengan suntik-
an subkutan. Insulin mengendalikan kadar glukosa dan bila digunakan
sebagai pengobatan dalam hal kekurangan, seperti pada diabetes, ia
memperbdiki kemampuan sel tubuh untuk mengabsorpsi dan mengguna-
kan glukosa dan lemak.
Secara klinik, defisiensi (kekurangan) insulin mengakibatkan hiper-
glikemia yaitu kadar gula darah yang tinggi, turunnya berat badan, lelah
dan poliuria (sering buang air kecil), disertai haus, lapar, kulit kering, mu-
lut dan lidah kering. Akibatnya juga ketosis serta asidosis dan kecepatan
bernapas bertambah.
Keadaan sebaliknya ialah hipoglikemia, atau kadar gula darah rendah,
dapat terjadi sebagai akibat kelebihan dosis insulin; atau karena pasien ti-
dak makan makanan (atau muntah barangkali) sesudah suntikan insulin,
sehingga kelebihan insulin dalam darahnya menyebabkan koma hipogli-
kemia.
Demikianlah maka koma pada seorang pasien dengan diabetes dapat
disebabkan tidak adanya insulin, atau terlampau banyak insulin (koma
hipoglikemia) yang diobati dengan glukosa.
Kelenjar Pinealis berbentuk kecil merah seperti sebuah buah cemara dan
terletak dekat korpus kalosum (lihat halaman 281). Fungsinya belum te-
rang. Kelenjar lain yang menghasilkan sekresi interna penting adalah pan-
krcas (hat halaman 207), dan kelenjar kelamin, yang diuraikan pada Bab
1.
Catatan Klinik
Peristiwa kimiawi pada hormon. Hormon dari kelenjar hipofisis, paratiroid, medula supre-
renalis dan Kepulauan Langerhans, dicernakan di dalam lambung dan bila digunakan untuk
terapi maka harus diberikan secara suntikan; yang dari kelenjar tiroid dan kortex adrenal, ya-
itu kortikoid, tidak terpengaruh oleh enzim digestif dan dapat ditelan melalui mulut.
Kelenjar Hipofisis. Kesalahan fungsi Hipofisis dapat hiposekresi (sekresi kurang) atau hiper-
sekresi (sekresi terlampau banyak). Setiap kelainan itu memperlihatkan sindrom yang secara
klinis dikenal dengan jelas. Keadaan selanjutnya berhubungan dengan disfungsi lobus an-
terior kelenjar hipofisis. Hiposekresi sebelum pubertas menyebabkan anak tumbuh menjadi
237aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.Pengelvaran urine menyusut, oliguria, sampai hanya beberapa ccm sehari, dan makin ber-
kurang sampai tidak terbentuk urine sama sekali, anuria, Pasien sangat sakit, keadaannya
menghendaki pengobatan segera, yang tergantung dari tingkat keparahan keadaan dan ia me-
merlukan perawatan abli, Bila perlu maka pengobatan diarahkan ke pembatasan minum dan
clektrolit sampai fungsi ginjal baik lagi. Pencatatan teliti neraca cairan dikerjakan.
Hemodialisis. Akan tetapi banyak pasien memerlukan hemodialisis, baik yang extrakor-
poreal (luar tubuh) dengan ginjal tiruan, ataupun dengan dialisis peritoneal. Dalam hal ginjal
tiruan extrakorporeal, darah pasien dipompa melalui membran selofan yang berputar di da-
lam sebuah wadah cairan dialisis dan di dalam cairan itu bahan buangan disingkirkan, dengan
demikian memperbesar fungsi ginjal, dan kemudian darah dipompa kembali ke dalam sir-
kulasi tubuh pasien.
Kegagalan ginjal yang akut, ada yang dapat diperbaiki, ada yang tidak; tidak ada pengo-
batan untuk yang tak dapat diperbaiki, tetapi keadaan dapat diringankan dengan hemodia-
lisis untuk setiap jangka waktu tertentu.
Kegagalan ginjal yang khronik biasanya disebabkan nefritis khronik, pielonefritis khronik
atau hipertensi ganas. Volume urine bertambah (poliuria) disebabkan oleh ketidakmampuan
ginjal untuk memekatkan urine dan yang terjadi uremia.
Uremia adalah istilah yang digunakan untuk melukiskan keadaan toxik tersebut di atas,
disebabkan adanya bahan buangan dari ginjal di dalam darah. Hal ini tampak pada pemerik-
saan jumlah ureum yang ada, Sebenarnya ureum itu sendiri, bukan bersifat racun. Jumlah
ureum itu digunakan untuk menentukan adanya senyawa nitrogen lainnya yang bersifat
racun.
253aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.sorik asendens, gambar 214. Diperkirakan bahwa proses penyaluran im-
puls tidak harus melalui struktur yang tanpa terputus. Proses ini diper-
lihatkan dalam diagram berikut yang menunjukkan apa yang disebut per-
sambungan sinaptik.
Gb. 216 — Sinapsus serabut saraf.
A. menunjuk arah sebuah impuls ke percabangan axon, dan
B. lewataya impuls yang dikumpulkan oleh dendrit-dendrit sebuah sel saraf, melalui sel, ke
axon sebuah neuron kedua
PLEXUS-PLEXUS SARAF YANG UTAMA
Serabut primer anterior pada saraf spinalis, kecuali yang timbul pada da-
erah torakal dan membentuk saraf-saraf interkostal, tersusun dalam em-
pat plexus (jalinan) utama.
Plexus servikalis dibentuk oleh keempat saraf servikal pertama. Letaknya
dalam leher di bawah otot sterno-mastoid. Dari plexus servikalis ini timbul
banyak cabang yang berfungsi untuk melayani beberapa otot leher. Saraf
frenikus yang melayani diafragma muncul dari plexus ini.
Plexus Brakhialis dibentuk oleh empat saraf servikal yang lebih rendah de-
ngan saraf torakal pertama. Letaknya dalam segitiga posterior leher, di
belakang klavikula dan di dalam axila. Mula-mula terbentuk tiga batang,
yang kemudian membelah dan lantas bergabung lagi guna membentuk tiga
urat yaitu, lateral, medial dan posterior. Dari tiga urat ini muncul lima sa-
raf utama yang melayani lengan dan beberapa otot leher dan dada (lihat
gambar di bawah).
Plexus Lumbo-Sakralis (lihat gambar 218) menyalurkan saraf-saraf yang
utama untuk anggota bawah.
Plexus lumbalis yang berasal dari keempat akar saraf lumbal yang per-
tama, terletak dalam otot psoas. Plexus lumbalis melayani otot itu dan ber-
cabang dua yaitu, nervus femoralis yang bergerak di bawah ligamentum
inguinale melalui segitita Scarpa (lihat halaman 118) untuk melayani otot-
otot sebelah depan paha dan nervus obturatorius yang masuk paha me-
lalui foramen obturator guna melayani otot di sebelah dalamnya.
297aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.Dengan demikian, penyesuaian-tepat antara aktivitas dan istirahat tetap di-
pertahankan, sementara ritme kegiatan halus organ-organ dalam, kelen-
jar, pembuluh darah serta otot tak sadar juga dipertahankan.
Dengan demikian, jantung menerima serabut akselerator dari saraf sim-
patis, dan serabut inhibitor (penghambat) dari vagus.
Pembuluh darah mempunyai vaso-konstriktor dan vaso-dilator.
OK)
Paru-paru Jantung
Servikal
Plexus seliak
melayani
Torasika
Lambung-Usus. dsb.
Plexus Hipogastrik
Lumbal
Kandung kencing
Rektum
Gb. 224 — Diagram dari urat dengan Ganglion-nya dari Sistem Simpatik, Plexus-plexus Uta-
ma dan beberapa dan Organ-organ yang dilayaniny
Saluran pencernaan memiliki urat saraf akselerator dan inhibitor, yang
mempercepat dan memperlambat gerakan peristaltik berturut-turut. (likat
bagan di bawah).
307aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.Ada empat macam rasa kecapan: manis, pahit, asam dan asin, Keba-
nyakan makanan memiliki ciri harum dan ciri rasa, tetapi ciri-ciri itu me-
Tangsang ujung saraf penciuman, dan bukan ujung saraf Ppengecapan. Supa-
ya dapat dirasakan, semua makanan harus menjadi cairan, serta harus
sungguh-sungguh bersentuhan dengan ujung saraf yang mampu menerima
Tangsangan yang berbeda-beda. Puting pengecap yang berbeda-beda me-
nimbulkan kesan rasa yang berbeda-beda juga.
Lidah memiliki pelayanan pensarafan yang majemuk. Otot-otot lidah
mendapat pensarafan dari urat saraf hipoglosus (Saraf otak kedua belas).
Daya perasaannya dibagi menjadi "perasaan umum”, yang menyangkut
taktil perasa seperti membedakan ukuran, bentuk, susunan, kepadatan,
suhu dan sebagainya, dan rasa pengecap khusus” (lihat di atas).
Impuls perasaan umum bergerak mulai dari bagian anterior lidah da-
lam serabut saraf lingual yang merupakan sebuah cabang urat saraf kra-
nial kelima, sementara impuls indera pengecap bergerak dalam khorda
timpani bersama saraf lingual, lantas kemudian bersatu dengan saraf kra-
nial ketujuh, yaitu nervus saraf fasialis.
Saraf kranial kesembilan, saraf glossofaringeal, membawa, baik impuls
perasaan umum, maupun impuls perasaan khusus dari sepertiga posterior
lidah.
Dengan demikian indera pengecapan lidah dilayani oleh saraf kranial ke-*
lima, ketujuh dan kesembilan, sementara gerakan-gerakannya dipersarafi
oleh saraf kranial kedua belas.
Secara klinik, indera pengecap, seperti juga indera penciuman (lihat di se-
belah), sangat peka dan dapat hilang karena pilek atau gangguan pada mu-
lut, lambung dan saluran pencernaan. Seorang dokter, yang dapat juga di-
bantu oleh seorang perawat, memeriksanya dengan seksama, apakah in-
dera pengecap itu kering atau lembab, membengkak, lembek dan pucat,
atau mengecil dan berwarna merah, berbulu, pecah atau retak-retak.
Glositis, atau peradangan lidah, bisa akut ataupun kronis, dengan gejala-ge-
jala berupa adanya ulkus dan lendir yang menutupi lidah. Peradangan ini
biasanya timbul pada pasien yang mengalami gangguan pencernaan atau-
pun infeksi pada gigi. Lidah lembek dan pucat, dengan bekas-bekas gigitan
pada pinggirannya. Biasanya, glositis kronis menghilang, apabila kesehat-
an badan membaik dan pemeliharaan higiene mulut yang baik.
Lekoplakia ditandai oleh adanya bercak-bercak putih yang tebal pada per-
mukaan lidah (juga pada selaput lendir pipi dan gusi). Hal ini biasanya ter-
lihat pada perokok.
312aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.INDEKS
Abdomen (lih juga perut), 30, 184
batas-batas —, 184
pembagian daerah —, 31
rongea —, 184
Abdominalis, aorta —, 147
Abduksi, definisi, 89
Abdusen, saraf —, 289
Absorpsi makanan, 193
ACTH, 233
‘Addison, penyakit —, 237
Adduksi, definisi, 89
Adduktor, otot-otot -
gb 112, hal. 118
(paha),
Adenoid, jaringan —. 19
pembesaran —, 181
ADH, 233
Adiposa, jaringan —, 19
Aditus, 325
Adrenal, kelenjar —, 236
insufisiensi —, 237
Adrenalin, 236
Adrenokortikotropik, hormon
Aferen, pembuluh limfe —, 164
serabut saraf —, 277
Agranulositosis, 136
Air mata, kelenjar, 320
Akhiles, tendon -—, gb 109, hal LIS
Akomodasi visuil, 317
Akromegali, 238
Akromioklavikuler, sendi —, 90
Akromion, gb. 63, hal 67
prosesus —, 67
Akustikus, nervus —, 289
lih juga Auditorius
Albumin, 138, 168
Aldosteron, 236
Alis mata, 319
Alkali darah, 139
Alveoli paru-paru, 217
Amilase, 191
Ampula Vater , 208
Anabolisi 226
Anatomi, istilah dalam —, 2
permukaan, 26-42
-, 233
posisi
sistematik, 3
Anatomik. Ieher — humerus, 68
ruang-tuang —, 116
Anemia, 135
Ante kubiti, fossa —, 118
Antidiuretik, hormon —, 233
Antirakhitik, vitamin —, 172
Antrum mastoid, 50
Highmore, 50
pilorik, 185
timpanik, 47
Anus, 196
Aorta, 147
abdominalis, 147
arkus —, 147
torasika, 147
Apex dentis, $7
jantung, 29, 121
paru-paru, 30, 215
Aponeurosis, 103
Appendix vermiformis, 195
Aqueduktus serebri, 279
Aqueus humor, 316
Arakhnoid, granulatio —, 279
selaput —, 278
Arkus aorta, 147
palmaris, 151
plantaris, 153
tefleks, 292
Aritenoid, tulang rawan —, 213
Arteri
axilaris, 151
basilaris, gb 127 hal 149
brakhialis, 151
bronkhialis, 218
digitalis, gb 129 hal 152
dorsalis pedis, 152
fasialis, 27, 149
femoralis, 152
frenika, gb 125 hal 148
gastrika, 186
hepatika, 202
iliaka, 147
333inominata, 147
karotis, 148
koronaria, 124
lienalis, 186
meningia media, 150
mesenterika anterior dan superior, 147
oftalmika, 148
oksipitalis, 149
ovarika, 147
palmaris, 152
plantaris, 153
poplitea, 152
pulmonalis, 124, 129, 218
radialis, 151
renal
seliaka, 147
serebri anterior dan media, 148
subklavia, 147, 151
temporalis, 27
testikularis, 147
tibii 182
ulnaris, 15!
vertebralis, 151
Asosiasi, serabut saraf
Atlas, 57
Atmosfir, udara - , 220
Atrium jantung, lih juga Aurikel, 122
Auditorius, meatus — , 47, 324
nervus - , 289
Aurikel jantung, 122
telinga luar, 324
+ 278
Axilaris, arteri —-, 151
kelenjar-kelenjar —. gb 140 hal 162
Axon, 276
Azigos, vena —. 158
B
Badan vertebra, 56
Bahu, gelang —, 66
gerakan —, 90
sendi, 90
Bartholini, kelenjar —, 257
Basal, metabolisme —., 126
Basalis, ganglia atau nuklei —, 284
Basilaris, arteri —, gb 127 hal 149
Basilika, vena —. 157
Basis kranii, 44
Basofil, sel —, 136
Berat jenis urine, 251
Beri-beri, 172
Berkas His, 125
Besi, makanan yang mengandung —, 171
Bibir, 178
Bilik jantung, lih ventrikel, 122, 23
mata anterior, 316
posterior, 316
Bintik buta, 315
Bipoler, sel —, 27
Bisep. otot —, gb 95 hal 104
Bisipitalis, celah —, 68
Blefaritis, 321
Bowman kapsul —, gb 185 hal 248
Brakhialis, arteri —. 151
otot —, gb 105 hal 111
pleksus —-, 207
Brakhioradialis, gb 105 hal 111
Broca, daerah —. 283
Bronkhialis, arteri —, 218
vena —, 218
Brunner, kelenjar —, 189
Buta, 322
ayam, 172
c
Cairan, keseimbangan elektrolit dan —, 5-6
serebro-spinalis, 279
serus, 15
tubuh, 4
Castle, faktor pembuat darah dari —. 187
Cheyne Stoke, 222
Corti, organ —, 328
Cushing, sindroma —, 238
Dakriosistitis, 321
Darah arteri, 146
faktor Castle pembuat —, 187
fungsi —. 140
golongan —, 135
jumlah normal ,137
kecepatan aliran —, 143
pembekuan —, 130
pembuluh — jantung, 124
— utama, 145-160
plasma —, 138 +
sel-sel —, 133-137
sirkulasi —, 128
— fetus, 272
struktur pembuluh —, 145
susunan —, 133
tekanan —-, 141
vena, 147
Dasar tengkorka, 44
Defekasi, 196
Deltoid, otot —, gb 98 hal 106
tuberositas —, gb 65 hal 69
Dendrit, 277
Dermis, 239
Diabetes insipidus, 171, 258
mellitus, 171
Diafragma, 103
sellae, 279
334Diafisis, 24
Diartrosis, 88
Diastole, 125
Diastolik, tekanan —, 142
Digitalis, arteri —, 152
Diskus intervertebralis, 60
Dorsalis pedis, arteri —, 152
Dorsi Fleksi, 98
Douglas, ruang —, 250, 259, 260
Duktus laktiferus, 266
limfatikus kanan, 164
Santorini, 208
sistikus, 206
torasikus. 164
Wirsungi, 208
Doudenum, 188
Dura mater, 278
sinus-sinus —, 154
E
Eferen, pembuluh limfe —, 164
serabut saraf —, 277
Ektopik, kehamilan —, 264
Ektropion, 321
Elastik, jaringan —, 19
Embrio, 271
Empedu, garam —, 191, 206
getah —, 207
guna —, 191
kandung —, 206
pigmen —, 207
saluran —, 206
susunan —, 207
Endokardium, 123
Endokrin, 232-238
Endolimfe, 327
Ensiformis, lih juga Xifoid, 53
Enterokinase, 192
Enukleasi mata, 321
Enzim, 177
Eosinofil. sel. 136
Epidermis, 239
Epigastrik, daerah - , gb 22 hal 31
Epiglotis, 213
Epikondilus humeri, 69
Epifisis, 24
Epifora, 321
Epineurium, gb 198 hal 275
Epitel, jaringan —, 10-15
Erektor pilorum, 242, 306
Erepsin, 192
Eritrosit, 133
Etmoid, tulang —, 47
Eustakhius, tuba —, 325
Eversi kaki, 99
Exkresi, lih sistema urinari, 248
Exofialmus, 234
Expirasi, lin pernafasan, 222
Extensi, 89
Externa,
arteria karoits —, 148
pernafasan — , 220
vena iliaka —, 159
Extremitas akromial, 66
anatomi permukaan —. 31
sternal, 66
Extrinsik, otot — lidah, 309
F
Fagosit, 136
Falanx kaki, 85
tangan, 72
Fallopii. tuba —. 264
Falsiformis, ligamen —. 20]
Falx serebelli, 282, 287
serebri, 282
Faringo-timpani, tuba —.
lin, Eustakhius, 325
Farinx, 180. 212
Fasia palmaris, 103
plantaris, 103
Sibsoni, 219
Fasialis
arteri —, 149
saraf —, 289
Fauces, 178
Femoralis
arteri —, 152
hernia —, 116
saraf —, 297
segitiga —-. 118
vena —. 154, 158
Femoris
quadrisep —, 17, gb 107 hal 113
rektus —, gb 107 hal 113
Femur, 77-80
Fenestra kokhlea, 327
vestibuli, 326, 327
Fetus:
perkembangan —, 270
sirkulasi darah —. 272
Fibrinogen, L39
Fibrus
jaringan —, 19
sendi —, 87
Fibula, 81-82
Filiformis, papilla —, 310
Filum terminale, 291
Fisura anterior med. spinalis, 291
longitudinalis hati, 201
longitudinalis otak, 282
sentralis (Rolandi), 283
335Silvius, 282
transversus hati, 201
Fiksasi, otot - , LO2
Fleksi, definisi , 89
Fleksura hepatika, 195
Folikel Graaf, 261
hormon perangsang
Fontanel, 49
Foramen intervertebralis, 56
magnum, 45
obturator, 76
Fornix vaginae, 259
Fraktur anggota gerak atas, 74
anggota gerak bawah, 94
pelvis dan tulang punggung, 65
Frenulum linguae, 309
+ 223, 262
Frontalis,
sinus -, 49
tulang —-, 45, 46
Fundus lambung, 185
Fungiformis, papillae. 310
G
Ganglia basalis, 284
Garam dalam urine, 249
Gas dalam plasma, 133
pertukaran gas pernafasan, 219
Gastrin, 187
Genitalia wanita, 254
Genito urinari, traktus
Germinatif, lapisan — , 12
Gigantisme, 238
Gigi, 179
Ginjal, 245.249
Gladiolus, 53
Glaukoma, 322
Glenoid, rongga —-, 68
Glikogenik, fungsi — hepar, 204
Gliserin, 193
Glissoni, kapsul --, 203
Globin, 134
Globulin, 138, 168
Glomerulus, 246
Glosso-faringeus, saraf --, 290
Glukosa, 169, 204
dalam urine, 249
Gluten, 168
Gluteus, otot —, gb 104 dan 109
hal 110 dan L1S
Goblet, sel 11, 15
Golgi, alat- 58
Gomfoses, 87
Gonadotropin, hormon
Graaf. folikel —., 261
Granulatio arakhnoidalis, 279
pria, 268
+ 233, 262
Granulosit, 136
Gula, 169
H
Hamatum, 73
Hati, 201-205
Haversi, kanalikuli — , 22
Hemoglobin, 134
Hemisdfer otak, 282
Henle, simpai —, 246
Hepar, lih hati
Hepatika, arteri —, 202
fikesura —., 195
saluran —, 204
vena —, 130, 202
Hepato-pankreatika, ampula — , 188
Hernia, 115. 116, 120
Hialin, tulang rawan —, 19
Hidrokhlorida,
sama — dalam lambung, 187
Hidrokortison, 236
Hidung, susunan —, 51
tulang —, 50
Highmore, antrum —, 50
Himen, 257
Hipermetropia, 319
Hiperparatiroidisme, 235
Hipertiroidisme, 234
Hipokhondriak, daerah —, gb 22 hal 31
Hipagastrik, daerah —, gb 22 hal 31
Hipogastrikus, pleksus —, 306
Hipoglossus, nervus —, 290
Hipoparatiroidisme, 234
Hipotalamus, 284
Hipotiroidisme, 234
His, betkas —, 125
Hordeolum, 321
Hormon, 233
ovarium, 262
Humerus, 67-69
Hunter, saluran —, 119
I
ICSH, 233
Iga, 54-55
Heo-kolika, katup —, 193
Heo-sekalis, katyp —. 193
Heum, 188
Viaka
arteri — 147
daerah —, gb 22 hal 31
vena —, 154, 159
Hiakus, otot —, gb 103 hal 109
Hio-femoralis, ligamen —, 95, 96
Mio-pektinalis, garis —. gb 61 hal 64
Ilio-psoas, otot, gb 103 hal 109
Tlium, 28
336Impuis saraf, 276
Infundibula, 217
Inguinal, hernia —,_119
kelenjar -, gb 141 hal 163
ligamen --. 109
saluran a
Inkus, 326
Inominata,
arteri —, 147
vena —, 156, 158
Insersio otot, 102
Inspirasi, 222
Insulin, 237
Interkostal, otot — , 55
Interlobularis, vena — , 203
Intertrokhanterika, krista —, gb 72 hal 79
Intertuberkularis, bidang —, gb 22 hal 31
Intervertebralis, diskus —, 60
foramen —, 56
Intralobularis, vena —, 203
Intrinsik, faktor — dari Castle, 187
otot-otot — lidah, 309
Inversi kaki, 99
Invertase, 192
Iris, 317
Iskhiadikus, nervus —, 298
Iskhiorektalis, fossa —, 118
Iskhium, 76
J
Jantung, 121-132
Jaringan dasar, 10-15
ikat, 18
otot, 15
pertukaran cairan dalam
saraf, 18
sel pada —, 7
Jugularis, vena —, 156
Juling, 314
K
Kalkaneus, 83
Kalori, kebutuhan —, 227
Kalyx ginjal, 247
Kalvaria, lih juga Kranium, 44
Kamera okuli anterior. 316
okuli posterior, 316
Kanalikuli, 22
Kanalis semisirkularis, 326
Kapiler darah, 121, 146
limfe, 163
paru-paru, 218
struktur —, 146
Kapitatum, 73
Karbohidrat, 169
metabolisme —, 227
Kardia lambung. 185
Kardiak,
pleksus ~ . 306
udema —.7
Karoten, 172
Karotis, arteri - . 148
Karpal, sendi
ngan, 23
Karpo-metakarpal, sendi -_. 73
Karpus, tulang-tulang ~ , 23
Kartilago, lih tulang rawan
Karyokinesis, 9
Katabolisme, 7, 226
Katarak, 322
Kauda equina, 291
Kavernosus, sinus
Kebutaan, 322
Kelenjar
adrenal, 236
Bartholini, 257
Brunner, 189
buntu, 14
fundus lambung, 185
hipofisis, 232
kardia lambung, 185
keringat, 243
lambung, 187
limfe, 162
ludah, 182
mama, 265-267
paratiroid, 234
pinealis, 237
prostat, 269
sebaseus, 241
serumen, 241
tandan majemuk, 13
tandan sederhana, 13
timus, 236
tiroid, 233
vestibularis mayor, 257
Kelopak mata, 319
Kencing, lih juga urine, kandung
Kerdil, 238
Kerucut, sel-sel —, 318
Khilus sentralis, 165
Khime, 190
Khlorida dalam urine,
lih garam dalam urine, 249
Khorda tendinea, 123
. lih semdi pergelangan ta-
, S4
-, 250
Khoroid,
lapisan — mata, 317
pleksus —, 279
Khromosom, 9
Klasifikasi makanan, 168-175
tulang, 43
337aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.Omentum, 197
Optikus, diskus —, 315
nervus —, 288, 319
traktus — , 318
Orofarinx, 181, 212
Orbikularis okuli, otot —, gb 96
oris, otot —, 96
Organ Corti, 328
Golgi, 8
Origo otot, 102
Os, lihat tulang
Osteoblast, 25
Osteoklast, 25
Otak, bagian-bagian —. 281
batang —,'286
kortex —, 283
ih juga serebri dan serebrum
Otot
Abduktor, 102, 112
adduktor, LO?
paha, 113
ankoneus, gb 106
antagonist, 102
aurikularis, gb 97
bisep. eb 95, gb 96, gb 105
brakhialis, gb 105
brakhioradialis, gb 105, gb 106
deltoideus, gb 96, gb 98,
gb 104, gb 106
depresor bibir bawah, gb 96
extensor digitorum, gb 106
digitorum longus, gb 108
ibu jari tangan, gb 106
jari kaki, gb 108
karpi radialis, gb 106
karpi ulnaris, gb 106
fleksor karpi radialis, gb 105
fleksor karpi ulnaris, gb 105
gastroknemius, gb 108, gb 109
gluteus, gb 104
grasilis, gb 112
iliakus, gb 103
ilio-psoas, gb 103
interkostalis, 55
kwadratus lumborum, 116, gb 103
kwadrisep femoris, 17, gb 107
latisimus dorsi, gb 98, gb 104
levator bibir atas, gb 96
levator palpebrae, 319
levator sudut mulut, gb 96
maseter, gb 96
obliquus abdominis externus, gb 100,
gb 101
obliquus-abdominis internus, gb 101,
gb 102
palmaris longus, gb 105
pektoralis mayor, gb 98
peroneus longus, gb 108
polos, 16
Pronater teres, gb 105
psoas, gb
rektus Be oinis gb 98,
gb 101, gb 102
rektus femoris, gb 107
sadar, 15
sartorius, gb 107
serratus anterior, gb 100, gb 101
sterno-kleido-mastoideus, gb 96, gb
97, gb 98
stilohioideus, gb 97
temporalis, gb 96
teres mayor dan minor, gb 104
transversus abdominis, gb LO2
trapezius, gb 96, gb 97. gb 98
trisep, gb 95, gb 105, gb 106
vastus lateralis, q. femoris,
gb 107, gb 109
vastus medialis q. femoris,
gb 107, gb 109
Ovarium, 261.263
Ovulasi, 261
Ovum, 261
Oxalat dalam urine, 249
Oxi-hemoglobin, 134
P
Paha, lipat- lih inguinal,
otot-otot —, lih kwadrisep femoris
tulang —, lin femur
Palatum, 178
tulang —. 50
Palmaris, arkus —, 151
fasia —, 103
longus, otot —, gb 105
Palpebra, lih kelopak mata
Pankreas, 207-209
getah —, 191
Papilla lidah, 310
Papillaris, otot —, 123
Parasimpatis, sistema
Paratiroid, kelenjar
Parietalis, pleura
tulang —, 45
Parotis, kelenjar — , 183
Paru-paru, 215
Patella, 97
Pelvis, gelang —, 52
ginjal, 245
rongga —, 255
tulang —, 62
Pencernaan lambung, 185
» 306
.234
2d
340makanan, L726
saluran —, L16
usus, 188
Pengunyahan, 180
Penis, 269
Pepsin, 187
Pepton, 187, 193
Perikardium, 123
Perikhondrium, 24
Perilimfe, 327
Perineum, 256
Perineurium, gb 198
Periosteum, 24
Peristaltik dalam kolon, 196
dalam usofagus, 182
dalam usus halus, 190
Peritoneum, 197
Pernafasan Cheyne Stoke, 222
externa, 219
gerakan —, 222
interna, 221
jaringan, 220
kecepatan —, 222
paru-paru, 219
pengendalian —, 221
saluran —, 218
Perspirasi, 243
Peyeri, kelenjar —, 190
pH darah, 138
Piala ginjal, lih kalyx
Pia mater, 278
Pilorik, antrum —. 185
kelenjar —, 185
Pilorus, gb 150 hal 186
Pinna, 324
Piramis ginjal, 245
Pisiformis. tulang . 22
Plantaris, arkus —, 153
arteri —, 153
fasia —,'103
Plasenta, 271
Plasma, 138
Pleura, 219
Pleksus-pleksus utama, 297, 306
Polimorfonuklear, sel —, 136
Polipeptida, 193
Polisakharida, 169
Pons Varoli, 281, 286
Poplitea, arteri —, 152
linea —, 82
saraf —-, 298
vena —, 158
Porta hepatis, 197
vena —, 202
Portal, sirkulasi —, 130
Pouparti, ligamen —, 109, 118
Preputium, 269
Progesteron, 233, 262
Prolapous diskus intervertebralis, 65
Pronasi, 92
Pronator teres, otot —. gb 105
Prostat, kelenjar —, 269
Protein, 168
metabolisme —-, 229
Protoplasma, 9
Psoas, otot —, gb 103
Prerigoid, 180
Prialin,176
Pubertas, 254
Pubis, gb 60, gb 61
Pulmonal
sirkulasi —, 129
udema —, 129
Pulmonalis
arteri —, 124, 129, 218
vena —, 124, 129, 218
R
Rabun dekat, 319
jauh, 319
malam, lih buta ayam, 172
Radialis, arteri —, 151
saraf —, 298, 299, 300
Radio-karpal. sendi ——. 93
Radius, 2
Rahang, $1, 179
Rambut, 241
Ranvier, nodus dari —, 276
Rasa sentuhan pada kulit, 243
Refleks, gerak —, 292
Refraksi mata, 319
Rektum, 196. 256
Renalis. arteri —, 147
vena —, 248
Rennin, 187
Reproduksi, sistema —, 254
Retikulo-endotelial, sistema —, 167
Retiformik, jaringan —. 19
Retina, 315
Retinakulum, 103
Riboflavin, 172
Rolandi, fissura —, 283
s
Sadar, otot —, 15
Safena, vena —-, 157-158
Sagitalis
sinus —, 154
sutura —, 49
Sakralis, pleksus —, 59
vertebra —, 180
Sakro-iliaka, sendi —, 59
341Sakrum, 58
Saliva, 184
Saraf, lih juga nama masing-masing
gangguan pada —, 303-304
jalur — motorik, 293
kepala (kranial), 288
motorik, 292
pleksus — utama, 297
sel —, 275, 296
sensorik, 292
sinapsis —, 296
sistema — otonom, 305
sistema — pusat, 275
spinalis, 292
Sarkolemma, 15
Schlemm, saluran —, 316
Sebaseus, 241
Sebum, 241
Sefalika, vena —, 156, 157
Segmental, gerakan — usus, 291
Sekresi urine, 248
Sekum, 195
Sel
cangkir, 11
darah, 133-138
membran —, 9
metabolisme —, 7
penglihat, 318
reproduksi —, 9
saraf, 275
struktur —, 8
telur, lin ovum, 262
Sella tursika, 48
Selulosa, 169
Semisirkularis, kanalis —, 326
Semilunaris, tulang rawan —, 97
katup — jantung, 124
Seminalis, vesikula —, 269
Sensibilitas, 296
Sensorik
daerah —, 282, 283
jalur saraf —, 295
serabut saraf —, 292
Sentralis, kanalis —, 279
sulkus —, 283
Sentrosom, 9
Serebelum, 287
Serebri
aqueduktus -—-, 279
art
falx —, 282
hemis ferium —, 282
kortex —, 283
Serebro spinalis, cairan —, 279-280
Serebrum, 281
fungsi —, 285
Serus, cairan —, 15
membran —, 14
Serum darah, 133
Servikal (is)
kelenjar —, 161
penebalan —, 29]
pleksus —, 297
vertebra —, 56
Servix uteri, 259
Sesamoid, tulang —, 44
Sfenoid, 48
Sfinkter, anus, 196
otot —, 16
Sibsoni, fasia —, 219
Sigmoid, kolon —, 195
Sikulus menstruasi, 262
Silia, U
Siliare, korpus —, 315
Simfisis pubis,62
Simpai Henle, 246
Simpatis, sistema saraf —, 305
Sinapsis saraf, 296
Sinartrosis, 87
Sindesmosis, 87
Sinergis, otot —, 102
Sinovial, membran —, 14
sendi —, 88
Sino-atrial, nodus —, 127
Sinus
koronarius, 124
tulang tengkorak (paranasalis), 49
venosus di kepala, 154
Sirkulasi darah, 128
darah fetus, 272
koroner. 130
portal, 130
Sirkumdiksi, 90
Sirkumfleksi, saraf —, gb 217 hal 298
Sirkumvalata, papilla —, 310
Sisterna khili, 164
magna, gb 202 hal 280
Sistole, 125
Sistolik, tekanan —, 142
Sitoplasma, 9
Skapula, 67
Skarpa, segitiga —, 118
Sklera, 314
Skrotum, 269
Solaris, pleksus —, lih pleksus soliaka, 306
Soleal, garis —, lih linea poplitea, 82
Soliaka, pleksus —. 306
342Solitari, kelenjar —, 168 Testikularis, arteri —, 147
Somatotropik, hormon —, 233 Testosteron, 268
Spormatika Tibia, 82
arteri —, lih a. testikularis, 147 Tibialis, arteri —, 152
Spermatikus, funikulus —, 269 Tibio-fibularis, sendi —, 82
spermatozoa, 263 Timpani,
Spinalis antrum —, 47
cairan serebro —, 279-280 membrana —, 324
medulla —, 290 rongga —, 324
saraf-saraf —, 292 Timus, 236
Spinosus, prosesus —, 58 Tiroid, 233
Stapes, 326 Tirotropik, hormon —, 233
Stensen, saluran —, 183 Tiroxin, 233
Sterno klavikul: sendi —, 90 Tonsil. 181
Sterno-kleido-mastoideus, lih otot Tonus otot, 17
Sternum, 53 Torakalis, vertebra. 58
Strabismus, 314 4
Sub-arachnoid, ruang —, gb 202 : 215
Subklavia vena-vena 158
arteri —, 147, 151 Trakhea, 214
vena —, 158 Transversu abdominis, otot —,
Sublingualis, kelenjar —, 183 gb 102 hal 108
Sublobularis, vena —-, 203 Trapezium, tulang —, 23
Submandibularis, kelenjar —, 183 Trapezius, otot —, gb 104
Sukkus enterikus, 192 Trapezoid, tulang —, 73
Sukrosa, 169 Trigeminus, nervus —, 289
Substansi kelabu, 282 Trigonum vesica urinarius, 250
putih, 282, 284 Trikuspid, katup —, 122
Sukkus enterikus, 192 Tripsin, 192
Sukrosa, 169 Triquetrum, tulang —, 73
Sulkus lateralis, 282 Trisep, otot —, gb 95
sentralis, 283 Trokhanter femoris, 78
Supinasi, 92 Trokhlearis, nervus —, 289
Supraorbitalis Trombin, 139
pembuluh —, 46 Trombokinase, 139
saraf —, 46 Tromboplastin, 139
tepi-tepi —, 46 Trombosit, 138
Suprarenalis, kelenjar —, lih adrenal, 236 Tuba Eustakhii, 325
Sutura-sutura kranium, 49 Fallopii, 264
Tubuh
cairan —, 4
T
Talamus, 284 jaringan —, 10
Tara lenght 86 pengaturan suhu — oleh kulit, 242
Tarsus, 83 , suhu —, 230
Telinga, 324-329 Tubulus uriniferus, 248
Temperatur, lih suhu tubuh Tulang, lih juga nama masing-masing,
Temporalis, Jaringan_, 21
Klasifikasi —, 43
perkembangan dan pertumbuhan —, 24
Temporomandibularis, sendi —, gb 43 rawan, 20
Tendon, 103 struktur —, 20
Tengkorak, 44 sumsum —, 134
Tentorium serebelli, 287 sumsum — belakang, lih medulla
Terminale, filum —, 291 spinalis, 290
Testes, 268 Tunika adventitia, 145
343intima, 145
media, 145
vaginalis, 269
Turbinatum, tulang —, 50
u
Udema, 6
Uina, 69
Ulnaris, arteri —, 151
Umbilika, vena —, 276
Umbilikus, 32, 272
Unipoler, sel —, 277
Ureter, 249
Uretra, 250
pars prostatika, 268
penidis, 268
Ureum
dalam urine, 251
pembentukan —, 205
Urinari, sistema —, 245
Uriniferus, tubulus —, 248
Usofagus, 180
Ustrogen, 262
Usus besar, 193
buntu, 195
halus, 188
Uterina, tuba —, 264
Uterus, 259
Uvula, 178
v
Vagina, 259
Vagus, 290, 306
Valvulae koniventes, 190
Vas deferens, 269
Vasomotorik, saraf —, 243
Vateri, ampula —, 208
Vena
anonyma,
axilaris, 157
azigos, 158
basilika, 157
bronkhialis, 218
femoralis, |19, 124, 129, 158
hepatika, 130, 200
iliaka, 154, 159
inominata, gb L1S hal 124
interlobularis, 203
interlobaris, 203
jugularis externa, 156
interna, 156
. inominata
kav
inverior, 116, 124, 129, 159
superior, 116, 124, 129, 158
komitantes, 154
koronaria, lih sinus koronarius, 124
licnalis, gb 119 hal 129
mediana, 156
mesenterika, gb 119 hal 129
Poplitea, 154
porta, 130
pulmonalis, 124, 129
safena, 158
sefalika, 157
subklavia, 156
sublobularis, 203
tibialis, 154
umbilika, 276
utama, 154
Venosus
duktus —, 273
sinus —, 184
Ventrikel jantung, 122
otak, 279
Vermiformis, apendix —, lih usus buntu, 19%
Vertebra, 56-62
Vv is. nervus —, 289
Villi, 190
Vitamin, 172
Vitreus humor, 316
Vomer, 50
Vulva, 257
w
Wajah
otot-otot —, 105
tulang —, 50
Wharton, saluran —, 183
Willisi, lingkaran —. 151
x
Xeroftalmia, 172
Xifoid, 53
Y
Yeyunum, 188
Zz
Zat asam, lih oksigen, 220
Zygomatikus,
arkus —, gb 43 hal 48
prosesus —, 47
tulang —, 50
Zygot, 10
344untuk (oe
Peningkatan kesehatan masyarakat merupakan tantangan bagi masyarakat
berkembang. Perubahan dalam bidang itu tidak terjadi secara otomatis, melainkan
secara terencana, dalam proses belajar terus-menerus tentang pendidikan
SESE
Buku ini menunjang usaha tersebut. Isinya mengandung uraian tentang susunan
tubuh manusia dan hubungan antar-bagiannya. Juga tentang fungsi atau kerja
ae aT aT ec or-(f-L
POT Te aroun) CLIT ne UL
ee UMC OR GuaU aC tn ae CCE Rutt ieee em
Pe mae Cuenca Cun eam cme CCC UP Gn etree
sehingga anatomi dan fisiologi menjadi begitu memikat. Gambar-gambar yang
eo Telia UCC oo Uae UC LU ol ulod-lore Mua lalalime ay
anatomi dan fisiologi. Karangan asli dalam bahasa Inggris yang sudah mengalami
ota lee U a Eee a aCe va
1S UW Ue Maa Mel Lele o-U-Wl-Cla el eC olTeL)
bagi mahasiswa kedokteran dan sekolah-sekolah umum sebagai pelengkap
pendidikan ilmu hayat dan ilmu kesehatan.
nt LL)
A Ue
Seen MTC
iM!)