Skin Lab He Ent Abdomen
Skin Lab He Ent Abdomen
PEMERIKSAAN HEENT
KEPALA
Bentuk & Ukuran Kepala : 1. Fronto-Oksipital > Bitemporal Dolikosefalus (kepala panjang) 2. Fronto-Oksipital < Bitemporal Brakisefalus (kepala bulat) Hidro sefalus - Ukuran kepala sangat - Dibandingkan dgn ukuran muka dgn dahi - Dahi menonjol, mata tenggelam - Sutura mudah teraba Mikro sefalus - Ukuran kecil - Dahi & kalvaria kecil - Muka seperti orang terbelakang mental
Kraniosinostosis / Kranio-stenosis - Penutupan sutura yg prematur - Kelainan benuk kepala khas Skafosefali - Penutupan prematur pd sutura sagitalis - Penonjolan di frontal & oksipital Akrosefali (kepala menara) - Penutupan prematur terjadi sutura koronal sehingga kepala tinggi & kecil Plagiosefali - Penutupan prematur pd sutura koronal & lamdoid satu sisi kraniostenosis asimetris
pd
Sindroma Apert - Akrosefali + sindaktili (jari-jarimelekat),hipertelorisme (jarak kedua mata yg melebar), hiplopasi maksila Akrosefalosindaktili Sindroma Crouzon - Penutupan sutura sagitalis & koronal sejak lahir - penutupan fontanel & sutura frontalis prematur - hipertelorisme,hipoplasi maksila,letak telinga yg rendah Sindrom Klippel-feil - kelainan pd vertebra servikalis - posisi kepala terdorong kedepan Tanda Musset - pada pasien dengan AI
Tanda Musset - pada pasien dengan AI - kepala mengangguk dan menengadah berulangulang ( to and pro bobbing) Benjolan di kepala - kista ateroma pada kulit kepala Ensefalokel - Benjolan pada glabella atau pertengahan dari bawah yang berdenyut bila ditekan, dengan lobang didasarnya akibat cacat bawaan pada tulang. Auskultasi - Kelainan pembuluh darah bising kranial misalnya pada fistula arteriovenosa pembuluh darah serebral, aneurisma sekuler intrakranial tumor otak.
Rambut Alopesia kerontokan rambut yg disertai tidak tumbuhnya rambut Alopesia universal seluruh tubuh Alopesia totalis seluruh rambut kepala Alopesia areata setempat dan terbatas Alopesia androgenika pada laki-laki, kerontokan rambut kepala secara bertahap mulai dari bagian vertex dan frontal pada awal umur 30 thn sehingga dahi menjadi terlihat lebar. Efluvium kerontokan rambut tanpa disertai kebotakan Hipertrikosis rambut bertambah pd tempat-tempat yg biasa ditumbuhi rambut.
Hirsutisme : Pertumbuhan rambut yang berlebihan pada pr dan anak Miksedema :( hipotiroid ) , rambut yg jarang, kasar kering dan tidak bercahaya Kanitis pigmen rambut brkurang atau menghilang uban , bawaan --- albino Kanitis senilis : usia tua Kanitis prematur: pd usia > muda White fore lock : uban banyak pada jambul di dahi Sindroma warrdenburg : : whihe fore lock, tuli, alis mata lebat, pangkal hidung lebar
Rambut
Wajah
Sianosis, pucat,ikterus Sianosis : jatg bawaan, ppok, hipoksia SLE : ruam malar rash( butterfly rash) Facies leonina : ( wajah spt singa ) infiltrasi subcutan pada dahi ,pipi dan dagu Pendataran dan pelebaran pada hidung Facies hipocrates :( pada pasien dehidrasi ) ekspresi wajah spt orang susah, mata cekung, kulit kering, telinga dingin Muka topeng : a9parkinson ) wajah tanpa ekspresi Skleroderma : kulit menipis dan tegang, pasien tidak dapat menutup mulut dan tersenyum
Wajah
Tetanus : (risus sardonikus / muka setan ) alis terangkat, sudut mata luar tertarik keatas, sudut mulut tertarik kesamping Sindroma down: Wajah tdk normal (dismorfik) ,hipotelorisme, telekantus (kantus medial tertaril kemedial ) Bells palsy : asimetri muka pd paralisis N VII, mata tdk dapat ditutup, kornea mengering ( keratitis dan ulkus kornea)
lanjutan
Tanda chovtek : (spasmofilia) bila dilakukan ketukan pada garis antara sudut mulut dengan telinga akan terjadi kontraksi pada sudut mulut dan sekitar mata Tic facialis : otot otot wajah yg bergerak secara spontan tak terkendali Sensibilitas wajah : N V
Mata
1. 2. Mata merah, mata berdarah Eksoftalmus (bola mata menonjol keluar) Tirotoksikosis Trombosis sinus cavernosus( edema dimata ,kelumpuhan otot mata) 3. Aneurisma intrakranial(eksoftalmus berdenyut)
Tanda-tanda eksoftalmus :
Tanda stellwag: mata jarang berkedip Tanda Von Graefe: bila melihat kebawah palp sup tdk ikut turun shg sklera atas tampak seluruhnya Tanda Mobius : sukar melakukan atau menahan konvergensi Tanda Joffroy : Jika melihat keatas dahi tdk berkerut Tanda Rosenbach : Tremor pd palpebra bila mata ditutup
Lanjutan
Enoftalmus ( bola mata tertarik kedalam ) sindroma Horner ( kerusakan saraf simpatis ) : enoftalmus, ptosis ringan, miosis, vasodilatasi PD kepala & konjungtiva sisi ipsilateral, anhidrosis kepala dan sisi ipsilateral Gerak bola mata --- N terkonjugasi N III okulomotorius NIV troklearis N VI Abducens
lanjutan
Strabismus : Mata tdk dapat digerakkan ke satu arah akibat kelumpuhan salah satu otot penggerak bola mata --- diplopia Strabismus konkomitans --- non paralitik Strabismus inkonkomitans --- paralitik strabismus divergens : (eksotropia ) cendrung melihat ke lateral S. konvergen (esotropia) ; deviasi ke atas Hipotropia : bola mata cendrung deviasi ke bawah
Nistagmus
Gerak bola mata yg involunter dan ritmik dapat horizontal, vertikal dan rotatoir N. penduler : Grk bolak balik bola mata tsb sama cepatnya N. vertibuler : Kel labirin/N Viii + vertigo N sentral : Kel terletak di otak N. posisional : Nistagmus bertambah berat pd posisi kepala tertentu
Palpebra
Edema palpebra (difus): NS, penjantung, dakriodenitis Edema ( berbatas tegas ) : Blefaritis, dakriosistitis, kalazion, iridosiklitis Lagoftalmus : Palpebra tdk dapat menutup sempurna , fisura palp menyempit Ptosia : parese N VIII , miastenia gravis, sindroma horner
Konyungtiva
Selaput mata yang melapisi palpebra ( C,tastal sup dan inf) Anemia : pucat Konyungtivitis : merah, berair , sekret mukopurulen Trakoma : Konyngtivitis e/ chlamydia Flikten : Peradangan kony + neovaskularisasi Injeksi Kony : Pelebaran arteri kony post Bercak bitot : bercak segitiga berwarna perak dikedua sisi kornea yang berisi epitel yg keras dan kering
lanjutan
Pinguekula : bercak degenerasi pd konj diderah fisura palp yg berbentuk segitiga di bagian nasal dan tem[poral Pteregium : proses proliperasi dgn vaskularisasi pd konj yg berbentuk segitiga yg meluas ke arah kornea Psudopterigium ; perlekatan konj dgn kornea yg cacat yg biasany aterjadi pd penyembuhan ulkus kornea
Sklera
Ikterik : S berwarna kuning , kel. Met bilirubin Sklera biru : osteogenus imperfekta RA/SLE : episkleritis/ skleritis Episkleritis : Rx radang jar. Vaskular yg terletak antara konj dan permukaan sklera Skleritis : radang sklera yang bersifat bilateral --mata merah, berair fotofobia dan penurunan visus serta nyeri hebat yg menjalar ke dahi alis dan dagu
Kornea
Diameter 12 mm > makrokornea, < mikrokornea Arkud senilis : lingkaran putih seperti cincin pd usia lanjut Cincin Kayser Fletscher : cincin lengkung hijau yg mengelilingi koernea pd peny, wilson Panus : sel radang pada PD yang membentuk tabir pd kornea ( trakoma ) Keratitis : peradangan pd kornea yg mengakibatkan infiltral dan ulkus
Pupil
Bulat, ukuran 4-5 mm, posisi ditengah > 5 mm midriasis, < 5mm--- miosis Pint poin pint : ukuran pupil sangat kecil Isokor : ukuran pupil kanan =kiri Isokor : ukuran pupil kanan tdk sama kiri Pupil Marcus Gunn : bila reaktifitas pupil thp cahaya lsg dikalahkan rangsang cahaya tdk langsung ( neuritis optika, ablasi retina, atropi papilsaraf optik dan ojklusi a, retina sentralis )
Lensa
Warna jernih Katrak : lensa keruh K kongenital :infeksi rubela kongenital, toksoplasmosis, herpes simpleks, sitomegalovirus Afakia : lensa mata diangkat ( hiopermetrop) Tajam penglihatan : Tabel snellen ( melihat jauh), tabel Jagger ( melihat dekat, menghitung jari sampai jarak 60 m
lanjutan
Emetropia : penglihatan sempurna ( proyeksi benda yg dilihat jth pd retina ) Hipermetrop : jatuh dibelakang retina Myopia : jatuh didepan retina Presbiopia : Tdk bisa akomodasi Astigmatisme: berkas sinar jatuh pd 2 titik yg tegak lurus
Penglihatan warna
Penglihatan warna oleh f/ sel kerucut Warna primer : merah , hijau, biru Trikromat : 3 pigmen, dikromat : 2 pigmen Monokromat: 1 pigmen /akromatopsia Penglihatan warna tdk sempurna : buta warna ( didpt/kongenital) Test butawarna : Ishihara
Lapang pandang
Kemampuan mata yg difiksasi pandangannya ke satu ttk utk melihat benda di sekitarnya Test konfrontasi : kampimetri, perimetriatau layar byernum N: 90 temporal, 50 krani9al, 50 nasal, 65 kaudal Hemianopsia ; penyempitan lap pandang tinggal 1/2
Funduskopi
Pemeriksaan retina dgn menggunakan oftalmoskop N : kemerahan , fovea sentralis, makula& papila N. optika Papil edema +/-, atropi papil Kelainan vaskuler :hipertensi, DM,trombosis DM : mikroaneurisma, perdarahan retina, dilatasi PD retina, eksudat, neovaskularisasi, edema retina, Ablatio retina :lepasnya retina dr koroid
Telinga
Daun telinga , mastoid, liang telinga Test pendengaran : Test berbisik ruangan tenang jarak 6 m Test penala Test Rinne : u/ membandingkan hantaran mel tlg telinga & udara Test weber: m,embandingkan hantaran telinga kanan dan kiri Tast schwabach : membandingkan f/ pendengaran pasien dgn pendengaran pemeriksa ( normal)
Hidung
F/ jalan napas, pengatur kondisi udara pernapasan, penyaring udara, indra penghidu, resonansi suara, membantu proses bicara Em : Rinoskopi ant, post dan nasoendoskopi Rinofima : merah, besar btk spt umbi Sifilis : spt pelana kuda (erosi tlg hidung) Lupus : Ruam kupu-kupu pd hidung Epistaksis : perdarahan hidung ( hipertensi, infeksi,neoplasma,kel drh,per tek atmosfir )
Sinus paranasalis
Rongga disekitar hidung bentukbervariasi hsl pneumatisasi tlg kepala Ada 4 psg : S.maksilaris, S. frontalis, S.etmoidalis, S.sfenoidalis F/ : pengatur kondisi udara pernapasan, penahan suhu, membantu keseimbangan suara, membantu resonansi, peredam per tek suara, membantu produksi mukus,u/ membersihkan rongga hidung
Mulut
Bibir dan mukosa mulut --- warna pucat, merah , sianosis Ariboflavinosis : luka pd susdut mulut Bercak koplik : bercak kecil biru keputihan dikelilingi tepi yg merah pd mukosa pipi --- morbili Sindroma Peutz Feghers : bercak pigmentasi berbatas tegan warna kebiruan /coklat pd mukosa bibir, mulut, hidung dan kdg disekitar mulut
Gigi geligi
Jumlah gigi, karies +/ Gigi Hutchinson gigi spt gergaji (sifilis kongenital) Intoksikasi timah : grs timah kebiruan pd batas antara gigi dan gusi Ginggivitios : radang gusi Pyorhoea : gusi membengkak bila ditekan keluar nanah Hiperplasia gusi : leukemia monoblastik Epulis : neoplasma jinak pd gusi
Lidah
Ukuran > makroglosus, < mikroglosus Lingua bifida : lidah bercabang Parese N XII : ldh berbelok bila dikeluarkan Anamia : ldh pucat Dehidrasi : ldh kering Uremia : Kering & kecoklatan Tifoid : ldh kering,tepi hiperemis,kotor, tremor . Demam skarlatina : merah, berselaput tipis, papil besar ( strawbwry tongue)
Lanjutan
L.grabia : l. licin krn atropi appil ( a.pernisiosa, tropical sprue,pellagra) Geografic tongue : bercak spt peta ( depresi Ageusia : hilangnya f/ pengecapan Palatum ( langit-langit) , Palatoskizis : celah di langit-langit Torus palatinus : grs tengah palatum didptkan benjolan yg membesar spt tumor
Leher
Bentuk leher Leher panjang pd bentuk badan ektomorf L. pendek pd bentuk badan endomorf ( sindroma cushing,obesitas,miksedema,kretinisme) Kakektis : pd TB paru L. bersayap : sindroma turner Otot leher menoleh kekanan dan kekiri
lanjutan
M.sternocleidomastoideus, M.trapezeus Kelenjar getah bening leher : ukurannya, nyeri tekan +/-,konsistensi : lunak/kenyal/keras Melekat pd dasar/kulit Penyebaran KGB leher dibagi 5 ( Sloan kattering memorial cancer classification ) 1. Kel, yg terletak disegitiga submentalis dan submandibula
2. Kel. Yg terletak 1/3 atas & termasuk KGB jugularis sup,gastrik, servikal post 3. KGB jugularis diantara bifukasio karotis dan [persilangan M.Omohioid dgn M.sternocleidomastoideusdan batas post 4. Group KGB di daerah jugularis inf dan supraclavikula 5. KGB yg berada di segitiga post servikal
Kelenjar tiroid
Palpasi tiroid dilakukan dari belakang Struma : pembesaran tiroid (ukuran,konsistensi, noduler/difus, nyeri tekan ) Auskultasi : Bruit/ bising +: vaskularisasi >> Stridor : bising napas akibat sumbatan laring/trakea Struma retrosternal : perkusi sternum redup Tanda penberton : pt mengangkat tangan keatas kepala setinggio mungkin bila timbul kemerahan/sianosis --- sumbatan akibat struma retrosternal.
Tekanan V.jugularis
Psn berbaring terlentang, kepala < 30 Posisi V. jugularis tampak jelas Tekan baian distal V.jug ( dibawah mandibula) Tandai bagian batas v. yg kolaps Buat bidang datar melalui angulus ludovici Ukur jarak tersebut dgn jaral v. yg kolaps--- jika 2mmm --- 5-2 mmm JVP meningkat : ggl jtg, efusi perikardial
Arteri karotis
Denyut a karotis menuinjukkan gbr denyut jantung > baik dr A.brakialis Stenosis aorta denyut A. karotis . Lemah Insufisiensi aorta denyut > kuat Denyut A karotis dapat diraba dengan menggunakan ibu jari tangan kiri yg diletakkan disamping laring dekat M. sternocleidomastoideus
Trakea
Letak : ditengah /bergeser/tertarik kesamping Palpasi: letakkan jari tengah tangan pemeriksa pd Suprasternal notch Aneurisma aorta --- trakeal tug ( tarikantarikan yg teraba sesuai dgn sistole jtg dgn sedikit dorongan keatas pd os krikoid tampak jelas pd posisi duduk atau berdiri dgn sedikit menengadah
2. KULIT Warna Eflorisensi Pigmentasi Jaringan parut Pembuluh darah Suhu raba Edema Turgor Pertumbuhan rambut Lapisan lemak Ikterus Lembab/kering Keringat umum/setempat : lain lain
: : : : : : : : : : : : :
SCROPULODERMA
Ketiak Inguinal
Spesifik TBC
Lymphadenopati
GIZI
Fat subcutan Ratio tinggi / B.B Keliling lingkaran lengan atas Under Nutrisi Malnutrisi Primer/Secunder Over Nutrisi
BERAT BADAN
Under Weight : Hyperthyroid Over Weight : Cushing synd (TB 100) 10 % ideal N 10 % Normal > 20 % Over Weight < 20 % Under Weight
Dwarfisme
GERAKAN PENDERITA
- Chorea kaku Roling Pils - Atetose twisting mou ext. sup - TICS - Convulsi : Epistotonus - Restless - Tremor single tremor :
Peny. TABES DORSALIS (Rumberg sign) Peny. PARKINSON SYND Pend. HISTERIA GAIT aneh (Bizarre)
CARA BICARA
- Suara serak laryngitis TBC/Ca - Aphonia Dysphonia
- Aphasia
- Dysarthria
Keras
II III
- Borderline - Hypertensi > 150/95 - Hypertensi < 90/50 Pols pressure : syst dias. = tekanan nadi 120/80 40
250 - syst 23 0 21 0 19
0 10 0 80 - diast
PEMERIKSAAN NADI
~ Sistim Kardiovaskuler Faktor : - Kekuatan denyut jantung - Vol. darah waktu syst. - Dinding pemb. darah
1. Freq :
- 60 80/mnt - Tachycardi >100/mnt - Bradycardi <50/mnt to nadi naik 10 x/mnt - Relatif Bradicardi typhoid
2. Irama :
Reguler/Ireguler - Sinus Arythmia resp - Extra Systole teratur dlm ketdkteraturan - Dropped Beat A.V. Block - Atrial Fibrilasi sama sekali tdk teratur - Pulsus Bigemini pulsus difisit
3. Volume
- Pulsus Magnus - Pulsus Unequal - Pulsus Parvus 4. Kwalitas Nadi bentuk & ukuran - Pulsus Celler : A.I. - Pulsus Tardus : M.S : A.I/basedow : A.S/M.S/P.E
5. Tegangan Nadi ~ dinding p.d - Pulsus Dukus keras - Pulsus Molles lembut 6. Keadaan Dinding Pemb. Darah - Elastis - Keras Sklerosis p.d
7. Lain2 - Pulsus Fillirormis : cepat tapi lembut shock - Pulsus Alternans cardiomiopati - Pulsus Paradokus : nadi melemah, amplitudo inspirasi pericardial effusion
PEMERIKSAAN PERNAFASAN
Cara memeriksa Type resp. - Thoraco abdomial - Abdomino thoracal - Thoracal - Abdomial DYSPNEA ORTHOPNEA POLYPNEA freq. HYPERPNEA pergerakan - KUSSMAUL dalam, cepat
APNEA (+)
APNEA (-)
Chyni. stoke
Biot
KUSSMAUL
Normal 1820/mnt
TEMPERATUR BADAN
- Lokasi : oral / rectal / axiler rectal > oral > axiler 0,5o C - Normal. t 36 - 37.2 C - Febris t > 37.2 C
- Sub. Febris - Febris - Hyper Pirexla 37.2 38o C >38 40o C > 40o C
PEMERIKSAAN KULIT
1. Keadaan kulit - lembut/kasar - kering / lembab - lchtifosis pecah 2. Warna ~ suhu - lingkungan Pucat Anemia Kemerahan demam/flushing Cyanosis sentral/pheriter Icterus
3. Perubahan2 pada kulit Vitiligo Albinisme Chloasma : Gravidarum / Pil K.B Striae : Albicans / Gravidarum Hemorhagia - Ptechiae : mili, jarum Erythem - Purpura : 2-5 mm - Echimosis : >5 mm Macula Xanthoms - Paldebra - Tuberkosa Edema - Local / general / avasarca Spider Naevi cirr. hepatis
- Posisi :
* maju
* tengadah * miring kiri / kanan
2. Muka - Ekpresi - Warna - Bentuk : Sedih, gembira, kecewa, cemas : pucat, cyanosis, icterus : oval / persegi / bulat
Kel. Btk - Prominent, Facies Leonina, F. Hypocrates, Rhesus Sardonicus, F. moon face
3. Rambut :
- Alopesia areata / general - Mudah dicabut ?, rontok Anemis : cataract : mioriasis / myosis Strabismus : photosis : exophtacmos Ikterus : cilliar ejection : lag ophtalnus Tophy : tub. C Nyeri tekan pre/post auric - Bentuk : sadle nose - (butterfly app) S.L.E macula eryth - Apistakis : septum deviasi
4. Mata:
5. Telinga :
6. Hidung :
7. Mulut :
- Bibir : rhacaden typh - Gigi : caries : gangrene: kel. Warna : tetracyclin : pb - Gusi : hyperplasi leucaemia : ginggivitas - Lidah : typoid tongne : atropy papil kering - Pharynus : tonsil, abses - Buccal : koplins spot morbili - Bau nafas : uremia : typhoid Keton : factor hepatic; alkohol
T1 T2 T 3
8. Leher
Sropulpderm
TBC Spes
- Gondok : struma, nodusa/diffusa bruit - Trachea : ditengah / tertarik - Pemb. Darah : - Vena tek. Vena jug - Arteri carotis pulsasi A.I - Kaku kuduk meningitis
9. Dada - Inspeksi
* vouser cardiac * pectus carinatus * pigeon chest * barel chest - Pem. Darah spidi naevi - Buah dada * collateral * Ca. mamae - Palpasi nyeri tekan - Perkusi nyeri ketok - Auskuhasi krepitasi
- Bentuk
Ps
Lat
GS
10. PARU-PARU Depan : kanan dan kiri:Inspeksi, palpasi, perkusi,auskultasi Belakang : Kanan dan kiri : Inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi. 11.JANTUNG Inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi
12. ABBOMEN Inspeksi ,palpasi perkusi, auskultasi Hati Limfa Ginjal 13. EKTREMITAS Superior : kanan dan kiri Inferior : Kanan dan kiri 14. GENITALIA EKSTERNA
SKIILL LAB
PEMERIKSAAN FISIK ABDOMEN, LUMBAL, GENATALIA, EXTREMITAS
If muscles remain tense, patient may be asked to rest feet on table with hips and knees flexed Take a spare bed sheet and drape it over their lower body such that it just covers the upper edge of their underwear
ABDOMEN
Paling penting : INSPEKSI dan PALPASI INSPEKSI : simetris bentuk Perut : buncit = perut kodok asites, atlet, starvasi (skopoid), buncit : gemuk, ileus paralitik, sistoma ovarii, graviditaas Penonjolan lokal (supra simpisis) retentio urinae, hamil muda
Abdominopelvic Regions
Umbilical Epigastric Hypogastric Right and left iliac or inguinal Right and left lumbar Right and left hypochondriac
Figure 1.11a
Abdominopelvic Quadrants
Right upper (RUQ) Left upper (LUQ) Right lower (RLQ) Left lower (LLQ)
Figure 1.12
INSPEKSI
Gerakan peristaltik : gerakan terlihat pada dinding abdomen darm countour Kondisi dinding : Kelainan kulit ikterus, hiperpigmentasi,striae alba, pulsasi arteri, pulsasi epigastrium- Pelebaran vena caput medusae- kelainan umbilikus
Abdominopelvic Quadrants
Right upper (RUQ) Left upper (LUQ) Right lower (RLQ) Left lower (LLQ)
Figure 1.12
Inspection
discoloration
Umbilicus is
sunken
Abdominopelvic Quadrants
Right upper (RUQ) Left upper (LUQ) Right lower (RLQ) Left lower (LLQ)
Figure 1.12
palpasi
persiapan : menjelaskan pemeriksaan ,posisi supinasi, kanan pasien, kaki ditekuk, sitematis, bertanya kualitas nyeri, lokasi,kondisi nyeri, Palpasi Superficial : awal, orientasi Palpasi Dalam : palpasi hepar,lien,ginjal, dinding tebal
Palpasi hepar
Pasien terlentang, ke2 tungkai kanan dilipat Palpasi pd palmar radial jari kanan,posisi ibu jari terlipat dibawah palmar-membentuk sudut 45 0
garis median-ujung jari di lateral m rec abdominis Dimulai regio iliaka kake tepi arkus kosta ka Dinding abdomen ditekan kebawah saat ekspirasi dan ke kranial pada saat inspirasi dalam arah parabol menyentuh tepi anterior hatiberulangdigeser 1-2 jari ke arah lengkung kosta
Palpasi hepar
Deskripsi palpasi
Berapa lebar jari tangan di bwh arkus kosta kanan Keadaan tepi Konsisitensi Permukaan Nyeri tekan Fluktuasi -/+
Palpasi hepar
normal liver is not palpable,
liver displaced downward : COPD -smooth, non-tender edge cirrhosis -smooth, large and tender edge hepatitis or venous congestion -irregular, enlarged, firm/hard, may/may not be tender : malignant
palpation
palpation
Palpasi hepar
Deskripsi palpasi
Berapa lebar jari tangan di bwh arkus kosta kanan Keadaan tepi Konsisitensi Permukaan Nyeri tekan Fluktuasi -/+
Palpasi hepar
Deskripsi palpasi
Berapa lebar jari tangan di bwh arkus kosta kanan Keadaan tepi Konsisitensi Permukaan Nyeri tekan Fluktuasi -/+
Palpasi hepar
Deskripsi palpasi
Berapa lebar jari tangan di bwh arkus kosta kanan Keadaan tepi Konsisitensi Permukaan Nyeri tekan Fluktuasi -/+
normal lien tidak teraba mulai dari lengkung iga kiri, melewati umbilikus sampai SIAS kanan. bergerak sesuai dengan gerakan pernapasan Palpasi Dimulai SIAS kanan, melewati umbilikus menuju ke lengkung iga kiri (gbr) menggunakan garis Schuffner yaitu garis yang dimulai dari titik lengkung iga kiri menuju ke umbilikus dan diteruskan SIAS kanan. Garis dibagi menjadi 8, S1 - S8
Pemeriksaan lien
palpation
dapat dipermudah dengan cara memiringkan penderita 450 ke arah kanan pemeriksa Setelah tepi bawah teraba, kemudian lakukan deskripsi pembesarannya. Untuk meyakinkan adalah limpa, maka harus diusahakan meraba insisura lienalis
perkusi
konfirmasi pembesaran hepar lien ? Nyeri ketok ? Cairan, masa, udara ? Normal timpani Shiffting dulness, chestboard phenomen
Abdominopelvic Regions
Umbilical Epigastric Hypogastric Right and left iliac or inguinal Right and left lumbar Right and left hypochondriac
Figure 1.11a
Figure 1.11b
Abdominopelvic Quadrants
Right upper (RUQ) Left upper (LUQ) Right lower (RLQ) Left lower (LLQ)
Figure 1.12
Auscultation
3.Listening in one spot is usually sufficient 4.Listening for 15-20 or 30-60 seconds
5.Bowel sounds cannot be said to be absent unless they are not heard after listening for 3-5 minutes.
PERKUSI
auskultasi
Special exam
Murphys Sign McBurneys Point Rovsings Sign Psoas Sign Obturator Sign
Re bound Tenderness Costovertebral tenderness Shifting Dullness Fluid wave
McBurneys Point
Localized tenderness Just below midpoint of line between right anterior iliac crest and umbilicus. Heel strike, riding over bumps in road while driving, coughing, will produce pain.
Rovsings Sign
Patient will experience right lower quadrant pain (in region of McBurneys Point) when left lower quadrant is palpated.
Non-Classical Appendicitis
Iliopsoas Sign
Patient can lay on side and extend leg at the hip or have patient lay on back and try to flex hip against the resistance of examiners hand on thigh. If patient has an inflamed retrocecal appendix, this will produce pain.
Iliopsoas Sign
Anatomic basis for the psoas sign: inflamed appendix is in a retroperitoneal location in contact with the psoas muscle, which is stretched by this maneuver.
Obturator Sign
Internally rotate right leg at the hip with the knee at 90 degrees of flexion. Will produce pain if inflamed appendix is in pelvis.
Obturator Sign
Anatomic basis for the obturator sign: inflamed appendix in the pelvis is in contact with the obturator internus muscle, which is stretched by this maneuver.
Shifting Dullness
Fluid wave
Shifting Dullness
Fluid wave
AUSKULTASI
PEMERIKSAAN LUMBAL
Ps
Lat
GS
1. Deformities 2. Movement and position 3. Signs of trauma 4. Skin color 5. Skin temperature
inpeksi
Lordosis : lengkung kedalam Kyphosis : lengkung keluar Skoliosis : lengkung kelateral
Observation: ROM
Flexion Extension Left and right lateral flexion (sidebending) Left and right rotation
Palpation Circulatory
ulnaris Brachial Radial Femoral poplitea Dorsal pedal Posterior tibial
Konsistensi otot : hipertropi, atropi, keras Gerakan dan kekuatan : terrbatas, lemah Tahap pemeriksaan : aktif, pasif Pemeriksaan refleks : Reflek fisiologis : , N,, medula spinalis contoh :Refleks tendo biseps (MS C5C6), trisep (MS C7C8),lutut (L1,2,3,4),achiles (S1) Refleks patologis: balbinsky (traktus piramidalis)
sensibilitas
Parestesia Baal (nyeri,suhu,raba) Nyeri (neuralgis), terbakar (kausalgia) Dibagi atas : protopatis (nyeri-jarum,suhu-botol air panas/dingin,raba-kapas,rasa tekan) dan proprioseptif (getar-garputala,gerak,sikap) Fungsi luhur : tanpa melihattahu bahan,bentuk, nama barang
Pemeriksaa genetalia
Wanita Bila perlu pemeriksaan pada wanitaDidampingi asisten wanita Posisi litotomi Memakai sarung tangan, telunjuk dan jari tengah dimasukkan ke vagina, tangan yg lain diatas simpisis (vaginal toucher)
Inspeksi : tanda radang, ulserasi,nodultekan uretra cairan (uretritis, radang kelenjar skene) Labia mayoraklnjr Bartholini Bulging (Sistokel/rektokel)