Anda di halaman 1dari 50

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah. Berbagai usaha telah dilakukan untuk menigkatkan mutu pendidikan nasional, antara lain melalui berbagai pelatihan dan peningkatan kualitas guru, penyempurnaan kurikulum, pengadaan buku dan alat pelajaran, perbaikan sarana dan prasarana pendidikanlain, dan peningkatan mutu manajemen sekolah, namun demikian, berbagai indikator mutu pendidikan belum menunjukkan peningkatan yang memadai. Upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia tidak pernah berhenti. Berbagai terobosan baru terus dilakukan oleh pemerintah melalui Depdiknas. Upaya itu antara lain dalam pengelolaan sekolah, peningkatan sumber daya tenaga pendidikan, pengembangan/penulisan materi ajar, serta pengembangan paradigma baru dengan metodologi pengajaran. Mengajar bukan semata persoalan menceritakan. Belajar bukanlah konsekuensi otomatis dari perenungan informasi ke dalam benak sis a. Belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja sis a sendiri. !enjelasan dan pemeragaan semata tidak akan membuahkan hasil belajar yang langgeng. "ang

bisa membuahkan hasil belajar yang langgeng hanyalah kegiatan pengajaran berbasis inkuiri. #pa yang menjadikan pengajaran menjadi aktif$ #gar belajar menjadi aktif sis a harus mengerjakan banyak sekali tugas. Mereka harus menggunakan otak, mengkaji gagasan, memecahkan masalah, dan menerapkan apa yang mereka pelajari. !engajaran berbasis inkuiri harus gesit, menyenangkan, bersemangat dan penuh gairah. Sis a bahkan sering meninggalkan tempat duduk mereka, bergerak leluasa dan berfikir keras %moving about dan thinking aloud& Untuk bisa mempelajari sesuatu dengan baik, kita perlu mendengar, melihat, mengajukan pertanyaan tentangnya, dan membahasnya dengan orang lain. Bukan 'uma itu, sis a perlu (mengerjakannya), yakni menggambarkan sesuatu dengan cara mereka sendiri, menunjukkan contohnya, mencoba mempraktekkan keterampilan, dan mengerjakan tugas yang menuntut

pengetahuan yang telah atau harus mereka dapatkan. Berdasarkan uraian tersebut di atas penulis mencoba menerapkan salah satu metode pembelajaran, yaitu metode pembelajaran berbasis inkuiri untuk mengungkapkan apakah dengan model berbasis inkuiri dapat meningkatkan moti*asi belajar dan prestasi sains. Dalam metode pembelajaran berbasis inkuiri sis a lebih aktif dalam memecahkan untuk menemukan sedang guru berperan sebagai pembimbing atau memberikan petunjuk cara memecahkan masalah itu. Dengan menyadari gejala+gejala atau kenyataan tersebut diatas, maka dalam penelitian ini penulis penulis mengambil judul (Meningkatkan !restasi dan

Moti*asi Belajar I!# Dengan Menerapkan !engajaran Berbasis Inkuiri !ada Sis a ,elas --------------...ahun !elajaran /001//002.)

B. Rumusan Masalah Bertitik tolak dari latar belakang diatas maka penulis merumuskan permasalahnnya sebagi berikut3 4. Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar sis a dengan diterapkannya pengajaran berbasis inkuiri pada sis a ,elas -----------. tahun pelajaran /001//002$ /. Bagaimanakah pengaruh model pengajaran berbasis inkuiri terhadap moti*asi belajar sis a ,elas ------------------- tahun pelajaran /001//002$

C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk3 4. Ingin mengetahui seberapa jauh pemahaman dan penguasaan mata pelajaran I!# setelah diterapkannya pengajaran berbasis inkuiri pada sis a ,elas ---------------------.. /001//002. /. Mengetahui pengaruh moti*asi belajar sis a setelah diterapkan pengajaran berbasis inkuiri dalam membangunkan ingatan sis a terhadap materi pelajaran I!# setelah diterapkan pengajaran berbasis inkuiri pada sis a ,elas tahun pelajaran

---------------------. /001//002.

tahun

pelajaran

D. Kegunaan Penelitian #dapun maksud penulis mengadakan penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai3 4. Menambah pengetahuan dan a asan penulis tentang peranan guru dalam

meningkatkan pemahaman sis a belajar I!# /. Sumbangan pemikiran bagi guru dalam mengajar dan meningkatkan pemahaman sis a belajar I!# di -----------. tahun pelajaran /001//002. 5. Meningkatkan moti*asi belajar I!#. 1. Mengembangkan metode pembelajaran yang sesuai dengan bidang studi I!#.

E. De inisi !"erasi#nal $aria%el #gar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini, maka perlu didefinisikan hal+hal sebagai berikut3 4. Metode pembelajaran berbasis inkuiri adalah3 Suatu pendekatan pengajaran yang melibatkan sis a didorong untuk memiliki pengalaman dan melakukan percobaan yang memungkinkan mereka menemukan prinsip+prinsip untuk diri mereka sendiri.

/. Moti*asi belajar adalah3 Merupakan daya penggerak psikis dari dalam diri seseorang untuk dapat melakukan kegiatan belajar dan menambah keterampilan, pengalaman. Moti*asi mendorong dan mengarah minat belajar untuk tercapai suatu tujuan. 5. !restasi belajar adalah3 6asil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau dalam bentuk skor, setelah sis a mengikuti pelajaran.

&. Batasan Masalah ,arena keterbatasan meliputi3 4. !enelitian ini hanya dikenakan pada sis a kelas aktu, maka diperlukan pembatasan masalah yang

------------- .ahun !elajaran /001//002. /. !enelitian ini dilaksanakan pada bulan September tahun pelajaran /001//002. 5. Materi yang disampaikan adalah pokok bahasan alat peredaran darah.

BAB II KA'IAN PU(TAKA

A. Tinjauan Tentang Prestrasi Belajar 4. !engertian Belajar !engertian belajar sudah banyak dikemukakan dalam kepustakaan. "ang dimaksud belajar yaitu perbuatan murid dalam bidang material, formal serta fungsional pada umumnya dan bidang intelektual pada khususnya. 7adi belajar merupakan hal yang pokok. Belajar merupakan suatu perubahan pada sikap dan tingkah laku yang lebih baik, tetapi kemungkinan mengarah pada tingkah laku yang lebih buruk. Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan harus merupakan akhir dari pada periode yang cukup panjang. Berapa lama aktu itu berlangsung

sulit ditentukan dengan pasti, tetapi perubahan itu hendaklah merupakan akhir dari suatu periode yang mungkin berlangsung berhari+hari, berminggu+ minggu, berbulan+bulan atau bertahun+tahun. Belajar merupakan suatu proses yang tideak dapat dilihat dengan nyata proses itu terjadi dalam diri seserorang yang sedang mengalami belajar. 7adi yang dimaksud dengan belajar bukan tingkah laku yang nampak, tetapi prosesnya terjadi secara internal di dalam diri indi*idu dalam mengusahakan memperoleh hubungan+hubungan baru.

/. !engertian !restasi Belajar Sebelum dijelaskan pengertian mengenai prestasi belajar, terlebih dahulu akan dikemukakan tentang pengertian prestasi. !restasi adalah hasil yang telah dicapai. Dengan demikian bah a prestasi merupakan hasil yang telah dicapai oleh seseorang setelah melakukan sesuatu pekerjaan/akti*itas tertentu. 7adi prestasi adalah hasil yang telah dicapai oleh karena itu semua indi*idu dengan adanya belajar hasilnya dapat dicapai. Setiap indi*idu belajar menginginkan hasil yang yang sebaik mungkin. 8leh karena itu setiap indi*idu harus belajar dengan sebaik+baiknya supaya prestasinya berhasil dengan baik. Sedang pengertian prestasi juga ada yang mengatakan prestasi adalah kemampuan. ,emampuan di sini berarti yan dimampui indi*idu dalam mengerjakan sesuatu. 5. !edoman 'ara Belajar Untuk memperoleh prestasi/hasil belajar yang baik harus dilakukan dengan baik dan pedoman cara yang tapat. Setiap orang mempunyai cara atau pedoman sendiri+sendiri dalam belajar. !edoman/cara yang satu cocok digunakan oleh seorang sis a, tetapi mungkin kurang sesuai untuk anak/sis a yang lain. 6al ini disebabkan karena mempunyai perbedaan indi*idu dalam hal kemampuan, kecepatan dan kepekaan dalam menerima materi pelajaran.

8leh karena itu tidaklah ada suatu petunjuk yang pasti yang harus dikerjakan oleh seorang sis a dalam melakukan kegiatan belajar. .etapi faktor yang paling menentukan keberhasilan belajar adalah para sis a itu sendiri. Untuk dapat mencapai hasil belajar yang sebaik+baiknya harus mempunyai kebiasaan belajar yang baik.

B. &akt#r)&akt#r *ang Mem"engaruhi Prestasi Belajar 4. 9aktor+faktor "ang Mempengaruhi Belajar #dapun faktor+faktor itu, dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu3 a. 9aktor yang ada pada diri sis a itu sendiri yang kita sebut faktor indi*idu. "ang termasuk ke dalam faktor indi*idu antara lain faktor kematangan atau pertumbuhan, kecerdasan, latihan, moti*asi, dan faktor pribadi. b. 9aktor yang ada pada luar indi*idu yang kita sebut dengan faktor sosial Sedangkan yang faktor sosial antara lain faktor keluarga, keadaan rumah tangga, guru, dan cara dalam mengajarnya, lingkungan dan kesempatan yang ada atau tersedia dan moti*asi sosial. Berdasarkan faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar di atas menunjukkan bah a belajar itu merupaka proses yang cukup kompleks. #rtinya pelaksanaan dan hasilnya sangat ditentukan oleh faktor+faktor di atas. Bagi sis a yang berada dalam faktor yang mendukung kegiatan belajar akan

dapat dilalui dengan lancar dn pada gilirannya akan memperoleh prestasi atau hasil belajar yang baik. Sebaliknya bagi sis a yang berada dalam kondisi belajar yang tidak menguntungkan, dalam arti tidak ditunjang atau didukung oleh faktor+faktor diatas, maka kegiatan atau proses belajarnya akan terhambat atau menemui kesulitan.

C. Hakikat IPA I!# didefiniksan sebagai suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara alam. !erkembangan I!# tidak hanya ditandai dengan adanya fakta, tetapi juga oleh adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah. Metode ilmiah dan pengamatan ilmiah menekankan pada hakikat I!#. Secara rinci hakikat I!# menurut Bridgman %dalam :estari, /00/3 ;& adalah sebagai berikut3 4. ,ualitas< pada dasarnya konsep+konsep I!# selalu dapat dinyatakan dalam bentuk angka+angka. /. 8bser*asi dan =ksperimen< merupakan salah satu cara untuk dapat memahami konsep+konsep I!# secara tepat dan dapat diuji kebenarannya. 5. >amalan %prediksi&< merupakan salah satu asumsi penting dalam I!# bah a misteri alam raya ini dapat dipahami dan memiliki keteraturan. Dengan

asumsi tersebut le at pengukuran yang teliti maka berbagai peristi a alam yang akan terjadi dapat diprediksikan secara tepat. 1. !rogresif dan komunikatif< artinya I!# itu selalu berkembang ke arah yang lebih sempurna dan penemuan+penemuan yang ada merupakan kelanjutan dari penemuan sebelumnya. !roses< tahapan+tahapan yang dilalui dan itu dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah dalam rangkan menemukan suatu kebernaran. 2. Uni*ersalitas< kebenaran yang ditemukan senantiasa berlaku secara umum. Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bah a hakikat I!# merupakan bagian dari I!#, dimana konsep+konsepnya diperoleh melalui suatu proses dengan menggunakan metode ilmiah dan dia ali dengan sikap ilmiah

kemudian diperoleh hasil %produk&.

D. Pengajaran Ber%asis Inkuiri !embelajaran dengan penemuan %inquiry& merupakan satu komponen penting dalam pendekatan konstrukti*istik yang telah memiliki sejarah panjang dalam ino*asi atu pembaharuan pendidikan. Dalam pembelajaran dengan penemuan/inkuiri, sis a didorong untuk memiliki pengalaman dan melakukan percobaan yang memungkinkan mereka menemukan prinsip+prinsip untuk diri mereka sendiri, Bruner %4?@@&, penganjur pembelajaran dengan basis inkuiri, menyatakan sebagai berikut3 (,ita mengajarkan suatu bahan kajian tidak untuk menghasilkan perpustakaan hidup tentang bahan kajian itu, tetapi lebih ditujukan

untuk membuat sis a berpikir -. Untuk diri mereka sendiri, meneladani seperti apa yang dilakukan oleh seorang sejara an, mereka turut mengambil bagian dalam proses, bukan suatu produk %Aur B Cikandari, /000340&. Belajar dengan penemuan dapat diterapkan dalam banyak mata pelajaran. Sebagai contoh, sis a diberi sederet silinder dengn ukuran dan berat yang berbeda+beda. Sis a diminta untuk menggelindingkan silinder tersebut pada suatu bidang miring. Bila percobaan itu dilakukan dengan benar, sis a akan dapat menemukan prinsip+ prinsip utama yagn menentuan kecepatan silinder tersebut. Belajar dengan penemuan mempunyai berbagai keuntungan.

!embelajaran dengan inkuiri memacu keinginan sis a untuk mengetahui, memoti*asi mereka untuk melanjutan pekerjaannya hingga mereka menemukan prinsip+prinsip utama yang menentukan kecepatan silinder tersebut. Belajar dengan penemuan mempunyai beberapa keuntungan.

!embelajaran dengan inkuiri memacu keinginan sis a untuk mengetahui, memoti*asi mereka untuk melanjutkan pekerjaannya hingga mereka menemukan ja abannya. Sis a juga belajar memecahkan masalah secara mandiri dan memiliki keterampilan berpikir kritis karena mereka harus selalu menganalisa dan menangani informasi. !engajaran berbasis inkuiri membutuhkan strategi pengajar yang mengikuti metodologi I!# dan menyediakan kesempatan untuk pembelajaran bermakna. Inkuiri adalah seni dan ilmu bertanya dan menja ab. Inkuiri melibatkan obser*asi dan pengukuran, pembutan hipotesis dan interpretasi,

pembentukan

model

dan

pengujian

model.

Inkuiri

menuntut

adanya

eksperimentasi, refleksi, dan pengenalan akan keunggulan dan kelamahan metode+metodenya sendiri. Selama proses inkuiri berlangsung, seorang guru dapat menajukan suatu pertanyaan atau mendorong sis a untuk mengajukan pertanyaan+pertanyaan mereka sendiri. !ertanyaannya bersifat open-ended, memberi kesempatan kepada sis a untuk menyelidiki sendiri dan mereka mencari ja aban sendiri %tetapi tidak hanya satu ja aban yang benar&. Inkuiri adalah apa yang dibuat oleh para ilmu an. !ara ilmu an melakukan ikuiri dengan suatu cara formal dan sitematis, dan dalam proses melakukan inkuiri para ilmu an memberikan kontribusi pada tubuh informasi yang bersifat kolektif yang kita sebut pengetahuan. Dalam proses mengalami ilmu melalui inkuiri, sis a belajar bagaiman menjadi ilmu an. Mereka belajar lebih banyak lagi ketimbang hanya konsep dan fakta, mereka mempelajari berbagi proses yang terlibah dalam pemantapan konsep dan fakta. Inkuiri memberikan kepada sis a pengalaman+pengalaman belajar yang nyata dan aktif. Sis a diharapkan mengambil inisiatif. Mereka dilatih bagaimana memecahkan maslah, membuat keputusan, dan memperoleh ketarampilan. Inkuiri memeungkinkan sis a dalam berbgai tahap perkembangannya bekerja dengan masalah+masalah yang sama dan bahkan mereka bekerja sama mencari solusi terhadap masalah+masalah. Setiap sis a harus memainkan dan memfungsikan talentanya masing+masing.

Inkuiri memungkinkan terjadinya integrasi berbagai disiplin ilmu. ,etika sis a melakukan eksplorasi mereka cenderung mengajukan pertanyaan+ pertanyaan yang akan melibatkan I!# dan matematika, ilmu sosial, bahasa, seni, dan teknik. Inkuiri melibatkan pula komunikasi. Sis a harus mengajukan pertanyaan+ pertanyaan yang berarti dan berhubungan. Mereka harus melapoirkan hasil+hasil temuannya, lisan atau tertulis. Dengan begitu, mereka bekerja dan mengajar satu sama lain. Inkuiri memungkinkan guru mempelajari sis a+sis anya D siapa mereka, apa yang mereka ketahui, dan bagaimana mereka bekerja. !emahaman guru tentang sis a akan memungkinkan guru untuk menjadi fasilitator yang lebih efektif dalam proses pencarian ilmu oleh sis a. ,etika guru menggunakan teknik inkuiri, guru tidak boleh banyak bertanya atau berbicara. .erlalu banyak inter*ensi, terlalu banyak bertanya, dan terlalu banyak menja ab akan mengurangi proses belajar sis a melalui inkuiri. Dengan demikian, proses belajar tidak akan lagi menyenangkan. Dalam proses inkuiri, sis a dituntut untuk bertanggung ja ab bagi pendidikan mereka sendiri. Euru yang menaruh perhatian pada pribadi sis a, akan menemukan kegiatan+ kegiatan yang disukai sis a, juga hal+hal yng baik yag ada dalam diri sis a+ sis anya, dan kesulitian+kesulitan yang mengganggu sis a dalam proses belajar. Euru dituntut menyesuaikan diri terhadap gaya belajara sis a+sis anya.

Siklus inkuiri adalah3 %4& 8bser*asi %Observation&< %/& Bertanya %Questioning&< %5& Mengajukan dugaan %Hipothesis&< %1& !engumpulan data %Data Gathering&< dan !enyimpulan %Conclusion&. Inkuiri adalah satu proses yang bergerak dari langkah obser*asi sampai langkah pemahaman. Inkuiri dimulai dengan obser*asi yang menjadi dasar pemunculan berbagai pertanyaan yang diajukan sis a. 7a aban terhadap pertanyaan+pertanyaan tersebut dikejar dan diperoleh melalui suatu siklus pembuatan prediksi, perumusan hipotesis, pengembangan cara+cara pengujian hipotesis, pembuatan obser*asi lanjutan, penciptaan teori dan model+model konsep yang didasarkan pada data dan pengetahuan. Inkuiri menciptakan berbagai kesempatan bagi guru untuk mempelajari bagaimana otak sis a bekerja. Euru dapat memanfaatkannya untuk menentukan situasi+situasi belajar yang tepat dan memfasilitasi sis a dalam proses pencarian ilmu. Dalam proses inkuiri, sis a belajar dan dilatih bagaimana mereka harus berpikir kritis. Berpikir kritis merupakan slah satu tujuan pendidikan. ,etika sis a belajar berpikir kritis, merka kan memperlihatkan pikiran+pikiran dan proses+proses sebagai berikut3 a. Mengajukan pertanya seperti (Bagaimana itu kita tahu$) atau (#pa buktinya$) b. Mengetahui perbedaan antara obser*asi dan kesimpulan.

c. Mengetahui bah a semua gagasan ilmiah itu dapat berubah dan bah a teori yang ada adalah teori+teori yang terbaik berdasarkan bukti yang kita miliki sejuh nini. d. Mengetahui bah a diperlukan bukti yang cukup untuk menarik suatu kesimpulan yang kuat. e. Memberi penjelasan atau interpretasi, memalkukan obser*asi dan/atau prediksi. f. Selalu mencari konsistensi terhadap kesimpulan+kesimpulan yang diambil dan memgerikan penjelasan dengan rasa percaya diri. Salah satu tujuan utama pendidikan adalah meningkatkan kemampuan sis a untuk berpikir kritis, membuat keputusan rasional tentang apa yang diperbuat atau apa yang diyakini.seperti halnya setiap tujuan yang lain, belajar berpikir kritis bergantung pada penataan suasana kelas yang mendorong penerimaan pandangan di*ergen %berbeda& dan diskusi bebas. .atanan itu seharusnya juga lebih menekankan pada pemberian alasan atau pandangan daripada hanya memberikan ja aban benar. ,eterampilan dalam berpikir kritis paling baik dicapai bila dihibungkan dengan topik+topik yang dikenal sis a. .ujuan pengajaran berpikir kritis adalah menciptakan suatu semangat berpikir kritis yang mendorong sis a mempertanyakan apa yang mereka dengar dan mengkaji pikiran mereka sendiri untuk memastikan tidak terjadi logika yang tidak konsisten atau keliru.

Beyer %4?FF32;& mengidentifiksi 40 keterampilan berpikir kritis yang dpat digunakan sis a untuk mempertimbangkan *aliditas %keabsahan& tuntutan atau argument, memahami periklanan, dan sebagainya. %4& Membedakan fakta+fakta yang dapat di*erifikasi dan tuntutan nilai+nilai yang sulit di*erifikasi %diuji kebenarannya&. %/& Membedakan antara informasi, tuntutan, atau alasan yang rele*an dengan yang tidak rele*an. %5& Menentukan kecermatan factual %kebenaran& dari suatu penyataan. %1& Menentukan kredibilitas %dapat dipercaya& dari suaut sumber. %2& Mengidentifikasi tuntutan atau argument yang mendua. %@& Mengidentifikasi asumsi yang tidak dinyatakn. %;& Mendeteksi bias %menemukan penyimpangan&. %F& Mengidentifikasi kekeliruan+kekeliruan logika. %?& Mengenali ketidak+konsistenan logika dalam suatu alur penalaran. %40& Menentukan kekuatan suatu argument atau tuntutan. Beyer mengingatkan bah a 40 keterampilan berpikir kritis di atas bukan merupakan suatu urutan langkah+langkah tetapi lebih merupakan daftar cra yang dapat dilakukan. Dengan cara+cara itu, sis a dapat menangani informasi untuk menge*aluasi apakah informasi itu benar atau masuk akal. .ugas utama dalam mengajarkan berpikir kritis kepada sis a adalah membantu mereka belajar tidak hanya bagaimana menggunakan tiap+tiap strategi berpikir kritis itu, tetapi juga menyampaikan kapan tiap+tiap strategi berpikir kritis itu cocok untuk dipakai.

!roses inkuiri tidak dpat dipisahkan dari konsep berpikir kritis. ,onsep berpikir kritis tidak dapat pula dipisahkan dari konsep inteligensi. Inteligensi bukan sesuatu yang hanya dpat diukur dengan tes, buan pula sesuatu yang semata+mata pemba aan genetis secara lahiriah. 6o ard Eardaner %4?F5& menunjukan bah a intelgensi dapat diubah. (Intelligence is the ability to solve problems or to create products that are valued between one or more cultural settings) %7ohnson, /00/3414&. Intelligensi tidak dapat dipisahkan dari konteks di mana manusia itu hidup dan berkembang. Menurut Eardaner, inteligensi tidak dilahirkan, tepai dapat berkembang atau berkurang, bergantung pada lingkungan atau konteks seseorang. :ingkungan yng dimaksud adalah teman, guru, orang tua, buku, alat+alat belajar %pena, computer, kegiatan+kegiatan fisik, musik&, dan hal+hal lain yang mencapai otak melalui panca indera. Dengan menggunakan kriteria khusus untuk

mengidentifikasi konsep inteleigenais, Eardaner mengusulkan delapan jenis inteligen si, yakni3 linguistic, logical+mathematic, musical, spatial, bodily+ kinesthetic, interpersonal, intra+personal, dan naturalist. 7enis pekerjan dan akti*itas yang dapat dikembangkan untuk kedelapan jenis inteligensi ini dpat dicontohkan sebagai beikut3 %4& linguistic3 arta an, reporter, politikus, atu

penulis< %/& logis+mathematis< ahli fisika, neurology, atau insinyur< %5& spasial3 pelukis, interior decorator, atau pemain tennis< %1& bodily+kinesthic3 penari balet, pemain golf, pembalap, atau petinju< %2& musik3 pengarang lagu, penyanyi, atau organis/pianis< %@& interpersonal3 hakim, saleperson, atau guru< %;& intrapersonal3

biara an/rohania an, pujangga, atau ahli ilmu ji a/psikolog< dan %F& naturalist3 ahli botani, ahli kebun binatang, atau ahli pertamanan. ,edelapan jenis inteligensi ini telah mengilhami para pendidik untuk mengajar dengan dengan mengac pada salah satu dari delapan jenis inteligensi tersebut. (Hundred perhaps thousands o! classrooms around the world rely today on Gardaner"s theory o! multiple intelligences to help students reali#e their latent potential) %7ohnson, /00/3414&. #pakah kelas berfokus pada sis a yang kurang mampu atau kelas yang sis a+sis anya berbakat, para pendidik melihat manfaat mengajar yang sesuai dengan cara+cara untuk mencapai berbagai jenis inteligensi yang dikemukakan Eardaner. Setiap sis a mampu mengembangkan setiap jenis inteligensidi atas dengan asumsi bah a sis a belajar dalam suatu lingkungan belajar yang kaya yang memungkikan mereka menghubungkan makna dengan konteks. (C$%"s component work together to provide this rich environment o!!ering students many opportunities to ignite the eight multiple intelligences ) %#mstrong, 4??1352&. Euru '.: menyadari dan menghargai bah a setiap anak memiliki derajat yang berbeda dalam hal inteligensinya dan bah a '.: sebagai suatu system holistic berhubungan dengan delapan inteligensi yang diba a setiap anak pada lingkungan belajar.

Delapan inteligensi %6o ard Eardaner, 4?F5&


:ogika+matematika :inguistic/ilmu bahasa Musik Spatial/jarak Bodily+kinesthetic/fisik+kinestetik Inter personal/antar+pribadi Multiple Intelligences !eka terhadap pola, keterampilan dan sistematika. !eka terhadap bunyi, ritme, dan makna kata ,emapuan menghasilkan dan menghargai ritme, tinggi rendah suara, dan arna suara ,emampuan untuk melakukan transformasi mengenai persepsi a al seseorang dan kemampuan mengkreasi kembali aspek+aspek pengalaman *isual seseorang. ,emampuan mengontrol gerak tubuh seseorangdan kemampuan menangani objek secara terampil. ,emampuan untuk menja ab atu memberikan reaksi secara tepat berbagai suasana batin, temperamen, moti*asi dan keinginanorang lain. Bagaimana menji ai perasaan sendiri, kemampuan mendiskriminasikan berbagi perasaan seseorang, dan kemampuan menarik kesimpulan untuk menuntun tingkah laku seseorang Mengamati, mengalami dan mengorganisasikan berbagai pola dalam lingkungan alamiah

Intapersonal/antar+pribadi Aaturalist/alamiah

Euru yang menggunakan pembelajaran berbasis inkuiri haru menjadikan sis a mampu berdiri sendiri, harus mendorong sis a untuk mandiri sedini mungkin sejak dari a al masuk sekolah. .imbul pertanyaan, bagaimana caranya guru membantu sis a agar mereka tumbuh mandiri$ 7a abannya adalah memberi kebebasan kepada sis a untuk mengikuti minat alamiah mereka. Euru harus mendorong sis a untuk memecahkan sendiri msalah yang dihadapinnya atau memecahkan sendiri di dalam kelompoknya, bukan mengajarkan mereka ja aban dari masalah yang mereka hadapi. Sis a akan mendapat keuntungan jika mereka dapat (melihat) dan (melakukan) sesuatu daripada hanya sekedar mendengarkan ceramah atau penjelasan guru. Euru dapat membantu sis a memahami konsep+ konsep yang sulit dengan bantuan gambar dan demontrasi.

Belajar harus lu es dan bersifat menyelidiki atau melalui penemuan. 7ika sis a tampak berusaha dengan menghadapi suatu, berikan mereka mencoba sendiri memecahkan masalah tersebut sebelum aktu untuk memberikan

pemecahannya. Euru juga harus memperhatikan sikap sis a terhadap belajar. Menurut 7erome, S. Burner, sekolah harus merangsang keingintahuan sis a, meminimalkan risiko kegagalan, dan bertindak serele*an mungkin bagi sis a. Sebagai saran tamhahan bagi guru yangmengajar dengan pendekatan inkuiri3 %4& doronglah sis a agar mereka mengajukan dugan a al dengan cara guru mengajukan pertanyaan+pertanyaan membimbing< %/& gunakan bahan dan permainan yang ber*ariasi< %5& berikan kesempatan kepada sis a untuk memuaskan keingintahuan mereka, meskipun mereka mengajukan gagasan+ gagasan yang tidak berhubungan langsung dengan pelajaran yang diberikan< dan %1& gunakan sejumlah contoh yang kontras atau perlihatkan perbedaan yang nyata dengan materi ajar mengenai topik+topik yang terkait.

BAB III MET!D!L!+I PENELITIAN

!enelitian ini merupakan penelitian tindakan %action research&, karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. !enelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai. Menurut 8ja dan Sumarjan %dalam .itik Sugiarti, 4??;3 F& mengelompokkan penelitian tindakan menjadi empat macam yaitu, %a& guru sebagai penelitia< %b& penelitian tindakan kolaboratif< %c& simultan terintegratif< %d& administrasi social eksperimental. Dalam penelitian tindakan ini menggunakan bentuk guru sebagai peneliti, penanggung ja ab penuh penelitian ini adalah guru. .ujuan utama dari penelitian tindakan ini adalah untuk meningkatkan hasil pembelajaran di kelas dimana guru secara penuh terlibat dalam penelitian mulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Dalam penelitian ini peneliti tidak bekerjasama dengan siapapun, kehadiran peneliti sebagai guru di kelas sebagai pengajar tetap dan dilakukan seperti biasa, sehingga sis a tidak tahu kalau diteliti. Dengan cara ini diharapkan didapatkan data yang seobjektif mungkin demi ke*alidan data yang diperlukan.

A. Tem"at, -aktu .an (u%/ek Penelitian 4. .empat !enelitian .empat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. !enelitian ini bertempat di ---------------. tahun pelajaran /001//002. /. Caktu !enelitian Caktu penelitian adalah aktu berlangsungnya penelitian atau saat

penelitian ini dilangsungkan. !enelitian ini dilaksanakan pada bulan September semester gasal tahun pelajaran /001//002. 5. Subyek !enelitian Subyek penelitian adalah sis a+sis i ,elas

------------. tahun pelajaran /001//002 pada pokok bahasan alat peredaran darah.

B. Ran0angan Penelitian !enelitian ini menggunakan !enelitian .indakan ,elas %!.,&. Menurut .im !elatih !royek !ESM, !., adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam

pemahaman terhadap tindakan+tindakan yang dilakukan itu, serta memperbaiki kondisi dimana praktek pembelajaran tersebut dilakukan %dalam Mukhlis, /0003 5&.

Sedangkah menurut Mukhlis %/0003 2& !., adalah suatu bentuk kajian yang bersifat sistematis reflektif oleh pelaku tindakan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan. #dapun tujuan utama dari !., adalah untuk memperbaiki/meningkatkan pratek pembelajaran secara berkesinambungan, sedangkan tujuan penyertaannya adalah menumbuhkan budaya meneliti di kalangan guru %Mukhlis, /0003 2&. Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari ,emmis dan .aggart %dalam Sugiarti, 4??;3 @&, yaitu berbentuk spiral dari sklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning %rencana&, action %tindakan&, observation %pengamatan&, dan re!lection %refleksi&. :angkah pada siklus berikutnya adalah perncanaan yang sudah dire*isi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus 4 dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan.

C. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari3 4. Silabus "aitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan

pembelajaran pengelolahan kelas, serta penilaian hasil belajar.

/. >encana !elajaran %>!& "aitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran. Masing+ masing >! berisi kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil belajar, tujuan pembelajaran khusus, dan kegiatan belajar mengajar. 5. .es formatif .es ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, digunakan untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep I!# pada pokok bahasan alat peredaran darah. .es formatif ini diberikan setiap akhir putaran. Bentuk soal yang diberikan adalah pilihan guru %objektif&. Sebelumnya soal+ soal ini berjumlah 1@ soal yang telah diujicoba, kemudian penulis mengadakan analisis butir soal tes yang telah diuji *aliditas dan reliabilitas pada tiap soal. #nalisis ini digunakan untuk memilih soal yang baik dan memenuhi syarat digunakan untuk mengambil data. :angkah+langkah analisi butir soal adalah sebagai berikut3 a. Galiditas .es Galiditas butir soal atau *aliditas item digunakan untuk mengetahui tingkat ke*alidan masing+masing butir soal. Sehingga dapat ditentukan butir soal yang gagal dan yang diterima. .ingkat ke*alidan ini dapat dihitung dengan korelasi !roduct Moment3

r)y =

{' (

' (& ( ( )( & )


/

( ( )

}{' &

( & )

%Suharsimi

#rikunto,

/0043 ;/& Dengan3 rHy A I" IJ IJ/ 3 ,oefisien korelasi product moment 3 7umlah peserta tes 3 7umlah skor total 3 7umlah skor butir soal 3 7umlah kuadrat skor butir soal

IJ" 3 7umlah hasil kali skor butir soal b. >eliabilitas >eliabilitas butir soal dalam penelitian ini menggunakan rumus belah dua sebagai berikut3
r44 = /r4 / /4 / / %Suharsimi #rikunto, /00043 ?5& %4 + r4 / /4 / / &

Dengan3 r44 r4//4//

3 ,oefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan 3 ,orelasi antara skor+skor setiap belahan tes

,riteria reliabilitas tes jika harga r44 dari perhitungan lebih besar dari harga r pada tabel product moment maka tes tersebut reliable. c. .araf ,esukaran Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal adalah indeks kesukaran. >umus yang digunakan untuk menentukan taraf kesukaran adalah3

,=

+ *s

%Suharsimi #rikunto, /0043 /0F& 3 Indeks kesukaran 3 Banyak sis a yang menja ab soal dengan benar 3 7umlah seluruh sis a peserta tes

Dengan3 ! B 7s

,riteria untuk menentukan indeks kesukaran soal adalah sebagai berikut3 + + + Soal dengan ! K 0,000 sampai 0,500 adalah sukar Soal dengan ! K 0,504 sampai 0,;00 adalah sedang Soal dengan ! K 0,;04 sampai 4,000 adalah mudah

d. Daya !embeda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara sis a yang berkemampuan tinggi dengan sis a yang berkemampuan rendah. #ngka yang menunjukkan besarnya daya pembeda desebut indeks diskriminasi. >umus yang digunakan untuk menghitung indeks diskriminasi adalah sebagai berikut3
D= + - ++ = ,- ,+ *- *+

%Suharsimi #rikunto, /0043 /44&

Dimana3 D 3 Indeks diskriminasi B# 3 Banyak peserta kelompok atas yang menja ab dengan benar BB 3 Banyak peserta kelompok ba ah yang menja ab dengan benar 7# 3 7umlah peserta kelompok atas

7B 3 7umlah peserta kelompok ba ah


,- = += !roporsi peserta kelompok atas yang menja ab benar. *++ = !roporsi peserta kelompok ba ah yang menja ab benar *+

,+ =

,riteria yang digunakan untuk menentukan daya pembeda butir soal sebagai berikut3 + + + + Soal dengan D K 0,000 sampai 0,/00 adalah jelek Soal dengan D K 0,/04 sampai 0,100 adalah cukup Soal dengan D K 0,104 sampai 0,;00 adalah baik Soal dengan D K 0,;04 sampai 4,000 adalah sangat baik

D. Met#.e Pengum"ulan Data Data+data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui obser*asi pengolahan pengajaran berbasis inkuiri, dan tes formatif.

E. Teknik Analisis Data Untuk mengetahui keefekti*an suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisa data. !ada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai sis a juga untuk memperoleh respon

sis a terhadap kegiatan pembelajaran serta akti*itas sis a selama proses pembelajaran. Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan sis a setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan e*aluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran. #nalisis ini dihitung dengan menggunakan statistic sederhana yaitu3 4. Untuk menilai ulangan atau tes formatif !eneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh sis a, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah sis a yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata+rata tes formatif dapat dirumuskan3
( =

( '
3 ( K Ailai rata+rata I J K 7umlah semua nilai sis a I A K 7umlah sis a

Dengan

/. Untuk ketuntasan belajar #da dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar kurikulum 4??1 %Depdikbud, 4??1&, yaitu seorang sis a telah tuntas belajar bila telah mencapai skor @2L atau nilai @2, dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat F2L yang telah mencapai daya serap lebih dari

atau sama dengan @2L. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut3
,=

.iswa. yang.tuntas.bela/ar )400L .iswa

BAB I$ HA(IL PENELITIAN DAN PEMBAHA(AN

Data penelitian yang diperoleh berupa hasil uji coba item butir soal, data obser*asi berupa pengamatan pengelolaan pengajaran berbasis inkuiri dan pengamatan akti*itas sis a dan guru pada akhir pembelajaran, dan data tes formatif sis a pada setiap siklus. Data hasil uji coba item butir soal digunakan untuk mendapatkan tes yang betul+betul me akili apa yang diinginkan. Data ini selanjutnya dianalisis tingkat *aliditas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda. Data tes formatif untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar sis a setelah diterapkan pengajaran berbasis inkuiri.

A. Analisis Item Butir (#al Sebelum melaksanakan pengambilan data melalui instrument penelitian berupa tes dan mendapatkan tes yang baik, maka data tes tersebut diuji dan dianalisis. Uji coba dilakukan pada sis a di luar sasaran penelitian. #nalisis tes yang dilakukan meliputi3 4. Galiditas Galiditas butir soal dimaksudkan untuk mengetahui kelayakan tes sehingga dapat digunakan sebagai instrument dalam penelitian ini. Dari

perhitungan 1@ soal diperoleh 4@ soal tidak *alid dan 50 soal *alid. 6asil dari *alidits soal+soal dirangkum dalam tabel di ba ah ini.

.abel 1.4. Soal Galid dan .idak Galid .es 9ormatif Sis a
Soal Galid 4, /, 5, 1, ;, ?, 40, 44, 4/, 45, 41, 4;, 4?, /4, /5, /2, /@, /;, /F, /?, 50,5@, 5;, 5F, 5?, 14, 1/, 15, 11, 12 Soal .idak Galid 2, @, F, 42, 4@, 4F, /0, //, /1, 54, 5/, 55, 51, 52, 10, 1@

/. >eliabilitas Soal+soal yang telah memenuhi syarat *aliditas diuji reliabilitasnya. Dari hasil perhitungan diperoleh koefisien reliabilitas r44 sebesar 0, @21. 6arga ini lebih besar dari harga r product moment. Untuk jumlah sis a %A K /1& dengan r %?2L& K 0,101. Dengan demikian soal+soal tes yang digunakan telah memenuhi syarat reliabilitas. 5. .araf ,esukaran %!& .araf kesukaran digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaran soal. 6asil analisis menunjukkan dari 1@ soal yang diuji terdapat3 + + + /0 soal mudah 4@ soal sedang 40 soal sukar

1. Daya !embeda #nalisis daya pembeda dilakukan untuk mengetahui kemampuan soal dalam membedakan sis a yang berkemampuan tinggi dengan sis a yang berkemampuan rendah. Dari hasil analisis daya pembeda diperoleh soal yang berkriteria jelek sebanyak 4@ soal, berkriteria cukup /0 soal, berkriteria baik 40 soal. Dengan demikian soal+soal tes yang digunakan telah memenuhi syara+syarat *aliditas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda.

B. Analisis Data Penelitian Persiklus 4. Siklus I a. .ahap !erencanaan !ada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 4, soal tes formatif 4 dan alat+alat pengajaran yang mendukung. b. .ahap ,egiatan dan !elaksanaan !elaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan pada tanggal 4/ September /001 di ,elas ---.. dengan jumlah sis a /1 sis a. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. #dapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang telah

dipersiapkan. !engamatan %obser*asi& dilaksanakan bersamaan dengan pelaksaaan belajar mengajar

!ada akhir proses belajar mengajar sis a diberi tes formatif I dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan sis a dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. #dapun data hasil penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut3

.able 1./. Ailai .es 9ormatif !ada Siklus I


Ao. Urut Ailai ,eterangan . .. M M M M M M M M M M M M ; 2 Ao. Urut 45 41 42 4@ 4; 4F 4? /0 /4 // /5 /1 7umlah Ailai ?0 ;0 20 10 F0 F0 ;0 ;0 20 @0 ;0 ?0 F/0 ,eterangan . .. M M M M M M M M M M M M F 1

4 F0 / 20 5 ;0 1 10 2 @0 @ F0 ; ;0 F @0 ? 10 40 F0 44 ;0 4/ F0 7umlah ;F0 7umlah Skor 4@00 7umlah Skor Maksimal Ideal /100 L Skor .ercapai @@,@;

,eterangan3

. .. 7umlah sis a yang tuntas 7umlah sis a yang belum tuntas ,lasikal

3 .untas 3 .idak .untas 3 42 3? 3 Belum tuntas

.abel 1.5. >ekapitulasi 6asil .es 9ormatif Sis a pada Siklus I


Ao 4 / 5 Uraian Ailai rata+rata tes formatif 7umlah sis a yang tuntas belajar !ersentase ketuntasan belajar 6asil Siklus I @@,@; 42 @/,20

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bah a dengan menerapkan pengajaran berbasis inkuiri diperoleh nilai rata+rata prestasi belajar sis a adalah @@,@; dan ketuntasan belajar mencapai @/,20L atau ada 42 sis a dari /1 sis a sudah tuntas belajar. 6asil tersebut menunjukkan bah a pada siklus pertama secara klasikal sis a belum tuntas belajar, karena sis a yang memperoleh nilai N @2 hanya sebesar @/,20L lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar F2L. 6al ini disebabkan karena sis a masih canggung dengan diterapkannya pengajaran berbasis inkuiri. /. Siklus II a. .ahap perencanaan !ada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran /, soal tes formatif II dan alat+alat pengajaran yang mendukung. b. .ahap kegiatan dan pelaksanaan !elaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II

dilaksanakan pada tanggal 4? September /001 di ,elas G dengan jumlah sis a /1 sis a. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. #dapun

proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan memperhatikan re*isi pada siklus I, sehingga kesalah atau kekurangan pada siklus I tidak terulanga lagi pada siklus II. !engamatan %obser*asi& dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. !ada akhir proses belajar mengajar sis a diberi tes formatif II dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan sis a dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrument yang digunakan adalah tes formatif II. #dapun data hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai berikut.

.able 1.1. Ailai .es 9ormatif !ada Siklus II


Ao. Urut Ailai ,eterangan . .. M M M M M M M M M M M M ? 5 Ao. Urut 45 41 42 4@ 4; 4F 4? /0 /4 // /5 /1 7umlah Ailai F0 @0 F0 ;0 ;0 ;0 @0 ?0 F0 @0 F0 F0 FF0 ,eterangan . .. M M M M M M M M M M M M ? 5

4 F0 / @0 5 F0 1 F0 2 ;0 @ @0 ; ;0 F @0 ? ;0 40 F0 44 F0 4/ ;0 7umlah F@0 7umlah Skor 4;10 7umlah Skor Maksimal Ideal /100 L Skor .ercapai ;/,20

,eterangan3

. ..

3 .untas 3 .idak .untas

7umlah sis a yang tuntas 7umlah sis a yang belum tuntas ,lasikal

3 4F 3@ 3 Belum tuntas

.abel 1.2. 6asil .es 9ormatif Sis a pada Siklus II


Ao 4 / 5 Uraian Ailai rata+rata tes formatif 7umlah sis a yang tuntas belajar !ersentase ketuntasan belajar 6asil Siklus II ;/,20 4F ;2,00

Dari tabel di atas diperoleh nilai rata+rata prestasi belajar sis a adalah ;/,20 dan ketuntasan belajar mencapai ;2,00L atau ada 4F sis a dari /1 sis a sudah tuntas belajar. 6asil ini menunjukkan bah a pada siklus II ini ketuntasan belajar secara klasikal telah mengalami peningkatan sedikit lebih baik dari siklus I. #danya peningkatan hasil belajar sis a ini karena sis a sudah mulai akrab dengan pengajaran berbasis inkuiri, disamping itu ada perasaan senang pada diri sis a dengan adanya cara belajar yang baru karena itu adalah pengamalan pertama bagi sis a. 5. Siklus III a. .ahap !erencanaan !ada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 5, soal tes formatif 5 dan alat+alat pengajaran yang mendukung.

b. .ahap kegiatan dan pengamatan !elaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus III

dilaksanakan pada tanggal /2 September /001 di ,elas G dengan jumlah sis a /1 sis a. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. #dapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan memperhatikan re*isi pada siklus II, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus II tidak terulang lagi pada siklus III. !engamatan %obser*asi& dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. !ada akhir proses belajar mengajar sis a diberi tes formatif III dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan sis a dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrumen yang digunakan adalah tes formatif III. #dapun data hasil penelitian pada siklus III adalah sebagai berikut3

.able 1.@. Ailai .es 9ormatif !ada Siklus III


Ao. Urut Ailai ,eterangan . .. M M M M M M M M M M M M 40 / Ao. Urut 45 41 42 4@ 4; 4F 4? /0 /4 // /5 /1 7umlah Ailai F0 ?0 F0 ;0 F0 @0 F0 ?0 F0 ;0 F0 ;0 ?50 ,eterangan . .. M M M M M M M M M M M M 44 4

4 @0 / F0 5 F0 1 ;0 2 ;0 @ ?0 ; F0 F @0 ? F0 40 ?0 44 ;0 4/ F0 7umlah ?40 7umlah Skor 4F10 7umlah Skor Maksimal Ideal /100 L Skor .ercapai ;@,@;

,eterangan3

. .. 7umlah sis a yang tuntas 7umlah sis a yang belum tuntas ,lasikal

3 .untas 3 .idak .untas 3 /4 35 3 .untas

.abel 1.;. 6asil .es 9ormatif Sis a pada Siklus III


Ao 4 / 5 Uraian Ailai rata+rata tes formatif 7umlah sis a yang tuntas belajar !ersentase ketuntasan belajar 6asil Siklus III ;@,@; /4 F;,20

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai rata+rata tes formatif sebesar ;@,@; dan dari /1 sis a yang telah tuntas sebanyak /4 sis a dan

5 sis a belum mencapai ketuntasan belajar. Maka secara klasikal ketuntasan belajar yang telah tercapai sebesar F;,20L %termasuk kategori tuntas&. 6asil pada siklus III ini mengalami peningkatan lebih baik dari siklus II. #danya peningkatan hasil belajar pada siklus III ini dipengaruhi oleh adanya peningkatan kemampuan sis a dalam memahami

pembelajaran berbasis inkuiri. Disamping itu peningkatan kemampuan guru dalam mengelola pengajaran berbasis inkuiri semakin mantap. c. >efleksi !ada tahap ini akah dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan penerapan pengajaran berbasis inkuiri. Dari data+data yang telah diperoleh dapat duraikan sebagai berikut3 4& Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang belum sempurna, tetapi persentase pelaksanaannya untuk masing+masing aspek cukup besar. /& Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bah a sis a aktif selama proses belajar berlangsung. 5& ,ekurangan pada siklus+siklus sebelumnya sudah mengalami

perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik. 1& 6asil belajar sis sa pada siklus III mencapai ketuntasan.

d. >e*isi !elaksanaan !ada siklus III guru telah menerapkan pengajaran berbasis inkuiri dengan baik dan dilihat dari akti*itas sis a serta hasil belajar sis a pelaksanaan proses belajar mengajar sudah berjalan dengan baik. Maka tidak diperlukan re*isi terlalu banyak, tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindakah selanjutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pada pelaksanaan proses belajar mengajar selanjutnya penerapan pengajaran berbasis inkuiri dapat meningkatkan proses belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

C. Pem%ahasan 4. ,etuntasan 6asil belajar Sis a Melalui hasil peneilitian ini menunjukkan bah a pengajaran berbasis inkuiri memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasasi belajar sis a. 6al ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman dan penguasaan sis a terhadap materi yang telah disampaikan guru selama ini %ketuntasan belajar meningkat dari sklus I, II, dan III& yaitu masing+masing @/,20L, ;2,00L, dan F;,20L. !ada siklus III ketuntasan belajar sis a secara klasikal telah tercapai.

/. ,emampuan Euru dalam Mengelola !embelajaran Berdasarkan analisis data, diperoleh akti*itas sis a dalam proses pengajaran berbasis inkuiri dalam setiap siklus mengalami peningkatan. 6al ini berdampak positif terhadap proses mengingat kembali materi pelajaran yang telah diterima selama ini, yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata+rata sis a pada setiap siklus yang terus mengalami peningkatan. 5. #kti*itas Euru dan Sis a Dalam !embelajaran Berdasarkan analisis data, diperoleh akti*itas sis a dalam proses pembelajaran I!# dengan pengajaran berbasis inkuiri yang paling dominan adalah bekerja dengan menggunakan alat/media, mendengarkan/

memperhatikan penjelasan guru, dan diskusi antar sis a/antara sis a dengan guru. 7adi dapat dikatakan bah a akti*itas isis a dapat dikategorikan aktif. Sedangkan untuk akti*itas guru selama pembelajaran telah

melaksanakan langkah+langkah pengajaran berbasis inkuiri dengan baik. 6al ini terlihat dari akti*itas guru yang muncul di antaranya akti*itas membimbing dan mengamati sis a dalam mengerjakan kegiatan,

menjelaskan/melatih menggunakan alat, memberi umpan balik/e*aluasi/tanya ja ab dimana prosentase untuk akti*itas di atas cukup besar.

BAB $ PUNUTUP

A. Kesim"ulan Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama tiga siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut3 4. !embelajaran dengan pengajaran berbasis inkuiri memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar sis a yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar sis a dalam setiap siklus, yaitu siklus I %@/,20L&, siklus II %;2,00L&, siklus III %F;,20L&. /. !enerapan pengajaran berbasis inkuiri mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan moti*asi belajar sis a untuk mempelajari pelajaran I!# yang ditunjukan dengan rata+rata ja aban sis a yang menyatakan bah a sis a tertarik dan berminat dengan pengajaran berbasis inkuiri sehingga mereka menjadi termoti*asi untuk belajar.

B. (aran Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses belajar mengajar I!# lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi sis a, maka disampaikan saran sebagai berikut3

4. Untuk melaksanakan pengajaran berbasis inkuiri memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mampu menentukan atau memilih topik yang benar+benar bisa diterapkan dengan pengajaran berbasis inkuiri dalam proses belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang optimal. /. Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar sis a, guru hendaknya lebih sering melatih sis a dengan berbagai metode pengajaran yang sesuai, dalam taraf yang sederhana, alau

dimana sis a nantinya dapat menemuan

pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga sis a berhasil atau mampu memecahkan masalah+masalah yang dihadapinya. 5. !erlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya dilakukan /001//002. 1. Untuk penelitian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikan+perbaikan agar diperoleh hasil yang lebih baik. di ----------------. tahun pelajaran

DA&TAR PU(TAKA

#rikunto, Suharsimi. /00/. ,rosedur ,enelitian .uatu ,endekatan ,raktek. 7akarta3 >ineksa 'ipta. #li, Muhammad. 4??@. Guru Dalam ,roses +ela/ar 0enga/ar. Bandung3 Sinar Baru #lgesindon. Daroeso, Bambang. 4?F?. Dasar dan 1onsep ,endidikan 0oral ,ancasila. Semarang3 #neka Ilmu. 6adi, Sutrisno. 4?F/. 0etodologi 2esearch *ilid 3. "ogyakarta3 "!. 9ak. !sikologi UEM. Mel*in, :. Siberman. /001. -ctive %earning 343 Cara +ela/ar .iswa -kti!. Bandung3 Ausamedia dan Auansa. Agalim, !ur anto M. 4??0. ,sikologi ,endidikan. Bandung3 !.. >emaja >osdakarya. Aurhadi, dkk. ,embela/aran 1ontekstual 5Conte)tual $eaching and %earning6C$%7 dan ,enerapannya Dalam 1+1. Malang3 Uni*ersitas Aegeri Malang %UM !ress&. >idu an. /001. +ela/ar 0udah ,enelitian untuk Guru-1aryawan dan ,eneliti ,emula8 +andung3 #lfabeta. Sukmadinata, Aana Syaodih. /001. 0etode ,enelitian ,endidikan. Bandung3 !.. >emaja >osdakarya. Surakhmad, Cinarno. 4??0. 0etode ,enga/aran 'asional. Bandung3 7emmars.

MENIN+KATKAN PRE(TA(I DAN M!TI$A(I BELA'AR IPA DEN+AN MENERAPKAN PEN+A'ARAN BERBA(I( INKUIRI PADA (I(-A KELA( 111111111 111111111111111111 TAHUN 233452336

KAR*A ILMIAH

!LEH 1111111111111
NIP7 11111111111

DINA( PENDIDIKAN 11111111111111 11111111111111111111111

LEMBAR PEN+E(AHAN

:aporan penelitian ini telah disetujui dan disyahkan untuk melengkapi perpustakaan Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dan dapat diajukan sebagai salah satu ,arya Ilmiah untuk !enetapan #ngka ,redit 7abatan Euru pada Eolongan IG a ke IG b.

,epala Sekolah ------------..

----------!enulis

111111111111 AI!3 -------.. Mengetahui ,epala U!.D !erpustakaan Umum ------

1111111111 AI!3 -----. Mengetahui ,epala 'abang Dinas !endidikan ---------

1111111111. AI!3 ------Mengetahui ,epala Dinas !endidikan ---------

1111111111 AI!3 ----Mengetahui ,etua !D II !E>I ---------.

11111111111. !embina ., I AI!3 -----

111111111 A!#3 -------..

KATA PEN+ANTAR

Dengan mengucap syukur #lhamdulillah kehadirat #llah SC., hanya dengan limpahan rahmat dan hidayah+Aya, penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan karya ilmiah dengan judul (Meningkatkan !restasi dan Moti*asi Belajar I!# Dengan Menerapkan !engajaran Berbasis Inkuiri !ada Sis a ,elas

-----------.. .ahun !elajaran /001//002), penulisan karya ilmiah ini kami susun untuk dipakai dalam bacaan di perpustakaan sekolah dan dapat dipakai sebagai perbandingan dalam pembuatan karya ilmiah bagi teman seja at juga anak didik pada latihan diskusi ilmiah dalam rangka pembinaan karya ilmiah remaja. Dalam penyusunan karya ilmiah ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu terima kasih ucapkan dengan tulus dan sedalam+dalamnya kepada3 4. "th. ,epala Dinas !endidikan ---------. /. "th. ,etua !D II !E>I -----------5. "th. >ekan+rekan Euru ------------. 1. Semua pihak yang telah banyak membantu sehingga penulisan ini selesai. !enulis menyadari bah a penulisan karya ilmiah ini jauh dari sempurna untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak selalu penulis harapkan. !enulis

#BS.>#,

0eningkatkan ,restasi dan 0otivasi +ela/ar I,- Dengan 0enerapkan ,enga/aran +erbasis Inkuiri ,ada .iswa 1elas II + .D' .ukorame 1ecamatan Gresik 1abupaten Gresik $ahun ,ela/aran 9434-9433 ,ata ,unci3 pembelajaran ipa, pengajaran berbasis inkuiri Untuk bisa mempelajari sesuatu dengan baik, kita perlu mendengar, melihat, mengajukan pertanyaan tentangnya, dan membahasnya dengan orang lain. Bukan 'uma itu, sis a perlu (mengerjakannya), yakni menggambarkan sesuatu dengan cara mereka sendiri, menunjukkan contohnya, mencoba mempraktekkan keterampilan dan mengerjakan tugas yang menuntut pengetahuan yang telah mereka dapatkan. !ermasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah3 %a& Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar sis a dengan diterapkannya pengajaran berbasis inkuiri$ %b& Bagaimanakah pengaruh model pengajaran berbasis inkuiri terhadap moti*asi belajar sis a$ Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah3 %a& Ingin mengetahui seberapa jauh pemahaman dan penguasaan mata pelajaran I!# setelah diterapkannya pengajaran berbasis inkuiri. %b& Ingin mengetahui pengaruh moti*asi belajar sis a setelah diterapkan pengajaran berbasis inkuiri. !enelitian ini menggunakan penelitian tindakan %action research& sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu3 rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah sis a kelas II B SDA Sukorame ,ecamatan Eresik ,abupaten Eresik .ahun !elajaran /040+/044 Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar obser*asi kegiatan belajar mengajar. Dari hasil analis didapatkan bah a prestasi belajar sis a mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III yaitu, siklus I %F5,55L&, siklus II %F2,;4L&, siklus III %?1,/?L&. Simpulan dari penelitian ini adalah metode pengajaran berbasis inkuiri dapat berpengaruh positif terhadap moti*asi belajar Sis a II B SDA Sukorame ,ecamatan Eresik ,abupaten Eresik .ahun !elajaran /040+/044, serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternati*e pembelajaran I!#.

DA&TAR I(I

6alaman 6alaman 7udul .............................................................................................. i :embar !engesahan ......................................................................................... ,ata !engantar ................................................................................................. #bstrak ............................................................................................................. Daftar Isi .......................................................................................................... B#B I !=AD#6U:U#A #. :atar Belakang Masalah ................................................... B. >umusan Masalah .............................................................. '. .ujuan !enelitian ............................................................... D. ,egunaan !enelitian ......................................................... =. Definisi 8perasional Gariabel ........................................... 9. Batasan Masalah ................................................................ B#B II ,=>#AE,# .=8>I #. .injauan .entang !restasi Belajar ..................................... B. 9aktor+faktor yang Mempengaruhi !resasi Belajar ........... '. 6akikat I!# ....................................................................... D. !engajaran Berbasis Inkuiri .............................................. @ F ? 40 4 5 5 5 1 2 ii iii i* *

B#B

III

M=.8D8:8EI !=A=:I.I#A #. .empat, Caktu, dan Subyek !enelitian ............................. B. >ancangan !enelitian ........................................................ /4 /4

'. Instrumen !enelitian ........................................................ D. Metode !engumpulan Data ................................................ =. .eknik #nalisis Data ....................................................... B#B IG 6#SI: !=A=:I.I#A D#A !=MB#6#S#A #. #nalisis Item Butir Soal .................................................... B. #nalisi Data !enelitian !ersiklus ...................................... '. !embahasan ....................................................................... B#B G SIM!U:#A D#A S#>#A #. ,esimpulan ........................................................................ B. Saran .................................................................................. D#9.#> !US.#,# ......................................................................................

// /@ /@

/F 50 5?

1/ 1/ 11

Anda mungkin juga menyukai