Anda di halaman 1dari 18

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Lahir, kehilangan, dan kematian adalah kejadian yang unuiversal dan kejadian yang sifatnya unik bagi setiap individual dalam pengalaman hidup seseorang. Kehilangan dan berduka merupakan istilah yang dalam pandangan umum berarti sesuatu kurang enak atau nyaman untuk dibicarakan. Hal ini dapat disebabkan karena kondisi ini lebih banyak melibatkan emosi dari yang bersangkutan atau disekitarnya. Dalam perkembangan masyarakat dewasa ini, proses kehilangan dan berduka sedikit demi sedikit mulai maju. Dimana individu yang mengalami proses ini ada keinginan untuk mencari bentuan kepada orang lain. Pandangan pandangan tersebut dapat menjadi dasar bagi seorang perawat apabila menghadapi kondisi yang demikian. Pemahaman dan persepsi diri tentang pandangan diperlukan dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif. Kurang memperhatikan perbedaan persepsi menjurus pada informasi yang salah, sehingga intervensi perawatan yang tidak tetap !"useno, #$$%&. Perawat berkerja sama dengan klien yang mengalami berbagai tipe kehilangan. 'ekanisme koping mempengaruhi kemampuan seseorang untuk menghadapi dan menerima kehilangan. Perawat membantu klien untuk memahami dan menerima kehilangan dalam konteks kultur mereka sehingga kehidupan mereka dapat berlanjut. Dalam kultur (arat, ketika klien tidak berupaya melewati duka cita setelah mengalami kehilangan yang sangat besar artinya, maka akan terjadi masalah emosi, mental dan sosial yang serius. Kehilangan dan kematian adalah realitas yang sering terjadi dalam lingkungan asuhan keperawatan. "ebagian besar perawat berinteraksi dengan klien dan keluarga yang mengalami kehilangan dan dukacita. Penting bagi perawat memahami kehilangan dan dukacita. Ketika merawat klien dan keluarga, parawat juga mengalami kehilangan pribadi ketika hubungan klien kelurga perawat berakhir karena perpindahan, pemulangan, penyembuhan atau kematian. Perasaan pribadi, nilai dan pengalaman pribadi mempengaruhi seberapa jauh perawat dapat mendukung klien dan keluarganya selama kehilangan dan kematian !Potter ) Perry, #$$*&.

1.2 Permasalahan +dapun permasalahan yang kami angkat dari makalah ini adalah bagaimana asuhan keperawatan pada klien dengan kehilangan dan berduka disfungsional. 1.3 Tujuan Penulisan +dapun tujuan dari penulisan makalah ini, adalah, a. -ujuan umum

'engetahui konsep kehilangan dan berduka. 'engetahui asuhan keperawatan pada kehila.ngan dan berduka disfungsional

b. -ujuan khusus

'engetahui jenis jenis kehilangan. 'enjelaskan konsep dan teori dari proses berduka. 'engetahui faktor yang mempengaruhi reaksi kehilangan.

1.4

et!"e Penulisan Dalam pembuatan makalah ini tim penulis menggunakan metode deskriptif yaitu dengan mengumpulkan data data yang diambil dari sumber buku perpustakaan dan internet, diskusi kelompok, serta konsultasi dengan dosen pembimbing

BAB II LANDA#AN TE$%I 2.1 &ehilangan 2.1.1 De'inisi kehilangan Kehilangan dan berduka merupakan bagian integral dari kehidupan. Kehilangan adalah suatu kondisi yang terputus atau terpisah atau memulai sesuatu tanpa hal yang berarti sejak kejadian tersebut. Kehilangan mungkin terjadi secara bertahap atau mendadak, bisa tanpa kekerasan atau traumatik, diantisispasi atau tidak diharapkan.diduga, sebagian atau total dan bisa kembali atau tidak dapat kembali. Kehilangan adalah suatu keadaan individu yang berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada, kemudian menjadi tidak ada, baik terjadi sebagian atau keseluruhan !Lambert dan Lambert,/01*,h.2*&. Kehilangan merupakan pengalaman yang pernah dialami oleh setiap individu dalam rentang kehidupannya. "ejak lahir individu sudah mengalami kehilangan dan cenderung akan mengalaminya kembali walaupun dalam bentuk yang berbeda. Kehilangan merupakan suatu kondisi dimana seseorang mengalami suatu kekurangan atau tidak ada dari sesuatu yang dulunya pernah ada atau pernah dimiliki. Kehilangan merupakan suatu keadaan individu berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada menjadi tidak ada, baik sebagian atau seluruhnya. 3aktor faktor yang mempengaruhi reaksi kehilangan, tergantung, /. +rti dari kehilangan #. "osial budaya 2. kepercayaan . spiritual %. Peran seks *. "tatus social ekonomi 4. kondisi fisik dan psikologi individu 2.1.2 Ti(e &ehilangan Kehilangan dibagi dalam # tipe yaitu, /. +ktual atau nyata 'udah dikenal atau diidentifikasi oleh orang lain, misalnya amputasi, kematian orang yang sangat berarti . di cintai.

#. Persepsi Hanya dialami oleh seseorang dan sulit untuk dapat dibuktikan, misalnya5 seseorang yang berhenti bekerja . PHK, menyebabkan perasaan kemandirian dan kebebasannya menjadi menurun. 2.1.3 )enis*jenis &ehilangan -erdapat * katagori kehilangan, yaitu,

Kehilangan seseorang seseorang yang dicintai Kehilangan seseorang yang dicintai dan sangat bermakna atau orang yang berarti adalah salah satu yang paling membuat stress dan mengganggu dari tipe tioe kehilangan, yang mana harus ditanggung oleh seseorang. Kematian juga membawa dampak kehilangan bagi orang yang dicintai. Karena keintiman, intensitas dan ketergantungan dari ikatan atau jalinan yang ada, kematian pasangan suami.istri atau anak biasanya membawa dampak emosional yang luar biasa dan tidak dapat ditutupi.

Kehilangan yang ada pada diri sendiri !loss of self& (entuk lain dari kehilangan adalah kehilangan diri atau anggapan tentang mental seseorang. +nggapan ini meliputi perasaan terhadap keatraktifan, diri sendiri, kemampuan fisik dan mental, peran dalam kehidupan, dan dampaknya. Kehilangan dari aspek diri mungkin sementara atau menetap, sebagian atau komplit. (eberapa aspek lain yang dapat hilang dari seseorang misalnya kehilangan pendengaran, ingatan, usia muda, fungsi tubuh.

Kehilangan objek eksternal Kehilangan objek eksternal misalnya kehilangan milik sendiri atau bersama sama, perhiasan, uang atau pekerjaan. Kedalaman berduka yang dirasakan seseorang terhadap benda yang hilang tergantung pada arti dan kegunaan benda tersebut.

Kehilangan lingkungan yang sangat dikenal Kehilangan diartikan dengan terpisahnya dari lingkungan yang sangat dikenal termasuk dari kehidupan latar belakang keluarga dalam waktu satu periode atau bergantian secara permanen. 'isalnya pindah kekota lain, maka akan memiliki tetangga yang baru dan proses penyesuaian baru.

Kehilangan kehidupan. meninggal "eseorang dapat mengalami mati baik secara perasaan, pikiran dan respon pada kegiatan dan orang disekitarnya, sampai pada kematian yang sesungguhnya. "ebagian orang berespon berbeda tentang kematian.

2.1.4 %entang %es(!n &ehilangan Denial678 +nger678 (ergaining668 Depresi668 +cceptance /. 3ase denial a. 9eaksi pertama adalah syok, tidak mempercayai kenyataan b. c. :erbalisasi5; itu tidak mungkin;, < saya tidak percaya itu terjadi ;. Perubahan fisik5 letih, lemah, pucat, mual, diare, gangguan

d. pernafasan, detak jantung cepat, menangis, gelisah. #. 3ase anger . marah a. 'ulai sadar akan kenyataan b. 'arah diproyeksikan pada orang lain c. 9eaksi fisik5 muka merah, nadi cepat, gelisah, susah tidur, tangan mengepal. d. Perilaku agresif. 2. 3ase bergaining . tawar menawar. a. :erbalisasi5 < kenapa harus terjadi pada saya = < kalau saja yang sakit bukan saya < seandainya saya hati hati <. %. 3ase depresi a. 'enunjukan sikap menarik diri, tidak mau bicara atau putus asa. b. >ejala 5 menolak makan, susah tidur, letih, dorongan libido menurun. *. 3ase acceptance a. Pikiran pada objek yang hilang berkurang. b. :erbalisasi 5; apa yang dapat saya lakukan agar saya cepat sembuh;, < yah, akhirnya saya harus operasi <

2.2 Ber"uka 2.2.1 De'inisi +er"uka (erduka adalah respon emosi yang diekspresikan terhadap kehilangan yang dimanifestasikan adanya perasaan sedih, gelisah, cemas, sesak nafas, susah tidur, dan lain lain. (erduka merupakan respon normal pada semua kejadian kehilangan. ?+?D+ merumuskan ada dua tipe dari berduka yaitu berduka diantisipasi dan berduka disfungsional. (erduka diantisipasi adalah suatu status yang merupakan pengalaman individu dalam merespon kehilangan yang aktual ataupun yang dirasakan seseorang, hubungan.kedekatan, objek atau ketidakmampuan fungsional sebelum terjadinya kehilangan. -ipe ini masih dalam batas normal. (erduka disfungsional adalah suatu status yang merupakan pengalaman individu yang responnya dibesar besarkan saat individu kehilangan secara aktual maupun potensial, hubungan, objek dan ketidakmampuan fungsional. -ipe ini kadang kadang menjurus ke tipikal, abnormal, atau kesalahan.kekacauan. 2.2.2 Te!ri "ari Pr!ses Ber"uka -idak ada cara yang paling tepat dan cepat untuk menjalani proses berduka. Konsep dan teori berduka hanyalah alat yang hanya dapat digunakan untuk mengantisipasi kebutuhan emosional klien dan keluarganya dan juga rencana intervensi untuk membantu mereka memahami kesedihan mereka dan mengatasinya. Peran perawat adalah untuk mendapatkan gambaran tentang perilaku berduka, mengenali pengaruh berduka terhadap perilaku dan memberikan dukungan dalam bentuk empati. /. -eori @ngels 'enurut @ngel !/04%& proses berduka mempunyai beberapa fase yang dapat diaplokasikan pada seseorang yang sedang berduka maupun menjelang ajal.

3ase A !shock dan tidak percaya& "eseorang menolak kenyataan atau kehilangan dan mungkin menarik diri, duduk malas, atau pergi tanpa tujuan. 9eaksi secara fisik termasuk pingsan, diaporesis, mual, diare, detak jantung cepat, tidak bisa istirahat, insomnia dan kelelahan.

3ase AA !berkembangnya kesadaran& "eseoarang mulai merasakan kehilangan secara nyata.akut dan mungkin mengalami putus asa. Kemarahan, perasaan bersalah, frustasi, depresi, dan kekosongan jiwa tiba tiba terjadi.

3ase AAA !restitusi& (erusaha mencoba untuk sepakat.damai dengan perasaan yang hampa.kosong, karena kehilangan masih tetap tidak dapat menerima perhatian yang baru dari seseorang yang bertujuan untuk mengalihkan kehilangan seseorang.

3ase A: 'enekan seluruh perasaan yang negatif dan bermusuhan terhadap almarhum. (isa merasa bersalah dan sangat menyesal tentang kurang perhatiannya di masa lalu terhadap almarhum.

3ase : Kehilangan yang tak dapat dihindari harus mulai diketahui.disadari. "ehingga pada fase ini diharapkan seseorang sudah dapat menerima kondisinya. Kesadaran baru telah berkembang.

#.

-eori Kubler 9oss Kerangka kerja yang ditawarkan oleh Kubler 9oss !/040& adalah berorientasi pada

perilaku dan menyangkut * tahap, yaitu sebagai berikut, a& Penyangkalan !Denial& Andividu bertindak seperti seolah tidak terjadi apa apa dan dapat menolak untuk mempercayai bahwa telah terjadi kehilangan. Pernyataan seperti <-idak, tidak mungkin seperti itu,; atau <-idak akan terjadi pada sayaB; umum dilontarkan klien. b& Kemarahan !+nger& Andividu mempertahankan kehilangan dan mungkin <bertindak lebih; pada setiap orang dan segala sesuatu yang berhubungan dengan lingkungan. Pada fase ini orang akan lebih sensitif sehingga mudah sekali tersinggung dan marah. Hal ini merupakan koping individu untuk menutupi rasa kecewa dan merupakan menifestasi dari kecemasannya menghadapi kehilangan.

c& Penawaran !(argaining& Andividu berupaya untuk membuat perjanjian dengan cara yang halus atau jelas untuk mencegah kehilangan. Pada tahap ini, klien sering kali mencari pendapat orang lain. d& Depresi !Depression& -erjadi ketika kehilangan disadari dan timbul dampak nyata dari makna kehilangan tersebut. -ahap depresi ini memberi kesempatan untuk berupaya melewati kehilangan dan mulai memecahkan masalah. e& Penerimaan !+cceptance& 9eaksi fisiologi menurun dan interaksi sosial berlanjut. Kubler 9oss mendefinisikan sikap penerimaan ada bila seseorang mampu menghadapi kenyataan dari pada hanya menyerah pada pengunduran diri atau berputus asa. 2. -eori 'artocchio 'artocchio !/01*& menggambarkan * fase kesedihan yang mempunyai lingkup yang tumpang tindih dan tidak dapat diharapkan. Durasi kesedihan bervariasi dan bergantung pada faktor yang mempengaruhi respon kesedihan itu sendiri. 9eaksi yang terus menerus dari kesedihan biasanya reda dalam 4 /# bulan dan berduka yang mendalam mungkin berlanjut sampai 2 * tahun. %. -eori 9ando 9ando !/002& mendefinisikan respon berduka menjadi 2 katagori, Penghindaran Pada tahap ini terjadi shock, menyangkal dan tidak percaya.

BAB III A#&EP BE%DU&A ATAU &EHILAN,AN Pengkajian Data yang dapat dikumpulkan adalah, a. Perasaan sedih, menangis. b. Perasaan putus asa, kesepian c. 'engingkari kehilangan d. Kesulitan mengekspresikan perasaan e. Konsentrasi menurun f. Kemarahan yang berlebihan g. -idak berminat dalam berinteraksi dengan orang lain. h. 'erenungkan perasaan bersalah secara berlebihan. i. 9eaksi emosional yang lambat j. +danya perubahan dalam kebiasaan makan, pola tidur, tingkat aktivitas Diagn!sa ke(era-atan. Ber"uka "is'ungsi!nal Definisi: sesuatu respon terhadap kehilangan yang nyata maupun yang dirasakan dimana individu tetap terfiksasi dalam satu tahap proses berduka untuk suatu periode waktu yang terlalu lama, atau gejala berduka yang normal menjadi berlebih lebihan untuk suatu tingkat yang mengganggu fungsi kehidupan. &emungkinan Eti!l!gi /01ang +erhu+ungan "engan23

Kehilangan yang nyata atau dirasakan dari beberapa konsep nilai untuk individu Kehilangan yang terlalu berat !penumpukan rasa berduka dari kehilangan multiple yang belum terselesaikan& 'enghalangi respon berduka terhadap suatu kehilangan -idak adanya antisipasi proses berduka Perasaan bersalah yang disebabkan oleh hubungan ambivalen dengan konsep kehilangan.

Batasan &arakteristik /0"i+uktikan "engan23


Adealisasi kehilangan !konsep& 'engingkari kehilangan Kemarahan yang berlebihan, diekspresikan secara tidak tepat

Cbsesi obsesi pengalaman pengalaman masa lampau 'erenungkan perasaan nersalah secara berlebihan dan dibesar basarkan tidak sesuai dengan ukuran situasi. 9egresi perkembangan >angguan dalam konsentrasi Kesulitan dalam mengekspresikan kehilangan +fek yang labil Kelainan dalam kebiasaan makan, pola tidur, pola mimpi, tingkat aktivitas, libido.

#asaran4Tujuan Sasaran jangka pendek Pasien akan mengekspresikan kemarahan terhadap konsep kehilangan dalam / minggu. Sasaran jangka panjang Pasien akan mampu menyatakan secara verbal perilaku perilaku yang berhubungan dengan tahap tahap berduka yang normal. Pasien akan mampu mengakui posisinya sendiri dalam proses berduka sehingga ia mampu dengan langkahnya sendiri terhadap pemecahan masalah. Inter5ensi "engan %asi!nal Tertentu /. -entukan pada tahap berduka mana pasian terfiksasi. Adentifikasi perilaku perilaku yang berhubungan dengan tahap ini. Rasional Pengkajian data dasar yang akurat adalah penting untuk perencanaan keperawatan yang efektif bagi pasien yang berduka. /. Kembangkan hubungan saling percaya dengan pasien. Perlihatkan empati dan perhatian. Dujur dan tepati semua janji Rasional 9asa percaya merupakan dasar unutk suatu kebutuhan yang terapeutik. /. Perlihatkan sikap menerima dan membolehkan pasien untuk mengekspresikan perasaannya secara terbuka

Rasional "ikap menerima menunjukkan kepada pasien bahwa anda yakin bahwa ia merupakan seseorang pribadi yang bermakna. 9asa percaya meningkat. /. Dorong pasien untuk mengekspresikan rasa marah. Dangan menjadi defensif jika permulaan ekspresi kemarahan dipindahkan kepada perawat atau terapis. (antu pasien untuk mengeksplorasikan perasaan marah sehingga pasien dapat mengungkapkan secara langsung kepada objek atau orang.pribadi yang dimaksud. Rasional Pengungkapan secara verbal perasaan dalam suatu lingkungan yang tidak mengancam dapat membantu pasien sampai kepada hubungan dengan persoalan persoalan yang belum terpecahkan. /. (antu pasien untuk mengeluarkan kemarahan yang terpendam dengan berpartisipasi dalam aktivitas aktivitas motorik kasar !mis, joging, bola voli,dll& Rasional Latihan fisik memberikan suatu metode yang aman dan efektif untuk mengeluarkan kemarahan yang terpendam. /. +jarkan tentang tahap tahap berduka yang normal dan perilaku yang berhubungan dengan setiap tahap. (antu pasien untuk mengerti bahwa perasaan seperti rasa bersalah dan marah terhadap konsep kehilangan adalah perasaan yang wajar dan dapat diterima selama proses berduka. Rasional Pengetahuan tentang perasaan perasaan yang wajar yang berhubungan dengan berduka yang normal dapat menolong mengurangi beberapa perasaan bersalah menyebabkan timbulnya respon respon ini. /. Dorong pasien untuk meninjau hubungan dengan konsep kehilangan. Dengan dukungan dan sensitivitas, menunjukkan realita situasi dalam area area dimana kesalahan presentasi diekspresikan. Rasional Pasien harus menghentikan persepsi idealisnya dan mampu menerima baik aspek positif maupun negatif dari konsep kehilangan sebelum proses berduka selesai seluruhnya.

/. Komunikasikan kepada pasien bahwa menangis merupakan hal yang dapat diterima. 'enggunakan sentuhan merupakan hal yang terapeutik dan tepat untuk kebanyakan pasien. /. (antu pasien dalam memecahkan masalahnya sebagai usaha untuk menentukan metoda metoda koping yang lebih adaptif terhadap pengalaman kehilangan. (erikan umpan balik positif untuk identifikasi strategi dan membuat keputusan. Rasional Empan balik positif meningkatkan harga diri dan mendorong pengulangan perilaku yang diharapkan. Dorong pasien untuk menjangkau dukungan spiritual selama waktu ini dalam bentuk apapun yang diinginkan untuknya. Kaji kebutukan kebutuhan spiritual pasien dan bantu sesuai kebutuhan dalam memenuhi kebutuhan kebutuhan itu. Hasil Pasien 1ang Dihara(kan4&riteria Pulang /. Pasien mampu untuk menyatakan secara verbal tahap tahap proses berduka yang normal dan perilaku yang berhubungan debgab tiap tiap tahap. #. Pasien mampu mengidentifikasi posisinya sendiri dalam proses berduka dan mengekspresikan perasaan perasaannya yang berhubungan denga konsep kehilangan secara jujur. 2. Pasien tidak terlalu lama mengekspresikan emosi emosi dan perilaku perilaku yang berlebihan yang berhubungan dengan disfungsi berduka dan mampu melaksanakan aktifitas aktifitas hidup sehari hari secara mandiri.

BAB I6 PENUTUP 4.1 &esim(ulan Kehilangan merupakan suatu kondisi dimana seseorang mengalami suatu kekurangan atau tidak ada dari sesuatu yang dulunya pernah ada atau pernah dimiliki. Kehilangan merupakan suatu keadaan individu berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada menjadi tidak ada, baik sebagian atau seluruhnya. (erduka merupakan respon normal pada semua kejadian kehilangan. ?+?D+ merumuskan ada dua tipe dari berduka yaitu berduka diantisipasi dan berduka disfungsional. (erduka diantisipasi adalah suatu status yang merupakan pengalaman individu dalam merespon kehilangan yang aktual ataupun yang dirasakan seseorang, hubungan.kedekatan, objek atau ketidakmampuan fungsional sebelum terjadinya kehilangan. -ipe ini masih dalam batas normal. (erduka disfungsional adalah suatu status yang merupakan pengalaman individu yang responnya dibesar besarkan saat individu kehilangan secara aktual maupun potensial, hubungan, objek dan ketidakmampuan fungsional. -ipe ini kadang kadang menjurus ke tipikal, abnormal, atau kesalahan.kekacauan. Peran perawat adalah untuk mendapatkan gambaran tentang perilaku berduka, mengenali pengaruh berduka terhadap perilaku dan memberikan dukungan dalam bentuk empati. Kehilangan dibagi dalam # tipe yaitu, +ktual atau nyata dan persepsi. -erdapat * katagori kehilangan, yaitu,Kehilangan seseorang seseorang yang dicintai, kehilangan lingkungan yang sangat dikenal, kehilangan objek eksternal, kehilangan yang ada pada diri sendiri.aspek diri, dan kehilangan kehidupan.meninggal. @liFabeth Kubler rose,/040.h.*/, membagi respon berduka dalam lima fase, yaitu , pengikaran, marah, tawar menawar, depresi dan penerimaan. 4.2 #aran Kami menganggap perlu adanya sumbang saran untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu asuhan keperawatan. /. Dalam perencanaan tindakan, harus disesuaikan dengan kebutuhan klien pada saat itu.
#.

Dalam perumusan diagnose keperawatan, harus diprioritaskan sesuai dengan kebutuhan maslow ataupun kegawatan dari masalah.

DA7TA% PU#TA&A Potter ) Perry. #$$*. Fundamental Keperawatan volume 1. Dakarta, @>G. "useno, -utu +pril. #$$%. Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia: Kehilangan, Kematian dan Berduka dan Proses keperawatan. Dakarta, "agung "eto. -ownsend, 'ary G. /001. Diagnosa Keperawatan pada Keperawatn Psikiatri, Pedoman ntuk Pembuatan Ren!ana Perawatan "disi #$ Dakarta, @>G. stikes.fortdekock.ac.id "tuart and "undeen. /001. Buku %aku Keperawatan &iwa, ed$#. Dakarta, @G>. cre , $4 P"AK E"K (udi, +nna Keliat. #$$0. 'odel PraktikKeperawatanProfesionalDiwa. Dakarta , @>G Ayus, Hosep. #$$I. KeperawatanDiwa. 9efika+ditama , (andung ?+?D+.#$//. Diagnosis Keperawatan , Defenisi dan Klasifikasi. Dakarta , @>G

&ATA PEN,ANTA%

+lhamdulillah, sebagai kata puji dan syukur kepada +llah "J-. +tas kesempatan dan kesehatan yang telah diberikan?ya, sehingga penulis telah dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Jalaupun masih banyak kekurangan yang terdapat di dalamnya. Atu semua karena keterbatasan penulis sebagai manusia biasa. "halawat dan "alam senantiasa kita curahkan kepada ?abi 'uhammad "+J, juga kepada keluarga serta sahabat sekalian. (erkah kehadiran dan perjuangan beliaulah, saat ini umat Aslam masih dapat mempelajari dan mengamalkan ajaran Aslam. "elanjutnya terimakasih penulis ucapkan kepada Dosen Pembimbing mata kuliah <Keperawatan Diwa;, Hang telah mengarahkan penulis dalam hal penulisan makalah ini, Hang berjudul A#UHAN &EPE%A8ATAN PADA &LIEN &EHILAN,AN ATAU BE%DU&A. Demikian, semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua. +min.

Lhokseumawe, #% +pril #$/2 Penulis,

Kelompok /

DA7TA% I#I

&ATA PEN,ANTA% ............................................................................................. DA7TA% I#I ............................................................................................................ BAB I PENDAHULUAN /./ Latar (elakang............................................................................................ /.# Permasalahan.............................................................................................. /.2 -ujuan Penulisan........................................................................................ /.% 'etode Penulisan........................................................................................ BAB II LANDA#AN TE$%I #./ Kehilangan.................................................................................................. #././ Definisi kehilangan........................................................................... #./.# -ipe Kehilangan............................................................................... #./.2 Denis jenis Kehilangan...................................................................... #./.% 9entang 9espon Kehilangan............................................................ #.# (erduka....................................................................................................... #.#./ Definisi berduka.............................................................................. #.#.# -eori dari Proses (erduka ............................................................... BAB III A#&EP BE%DU&A DI#7UN,#I$NAL BAB I6 PENUTUP %./ Kesimpulan................................................................................................. %.# "aran........................................................................................................... DA7TA% PU#TA&A...............................................................................................

i ii / / # #

2 2 2 % * 4 4 4

/2 /2 14

ii

Di susun O L E H Nama : ANIS NAILAN ABDUL MANAH ABIDAR AFZAL MAULIDI AGUSSALIM ANDRI HIDAYATULLAH Dosen Pembimbing : Ns Yu!i Sa"#i$a% S &e'

A&ADEMI &ESEHATAN

PEMERINTAH &ABUPATEN BIREUEN (URUSAN &EPERA)ATAN TAHUN *+,* - *+,. /##':00i1 s2"ib1 2om01o20,34,,45660AS&EP-PADA&LIEN-&EHILANGAN-ATAU-BERDU&A-1o2

Anda mungkin juga menyukai