Anda di halaman 1dari 18

(Penggunaan dan Analisa Alat Pengukur Tegangan dan Arus Listrik)

Yongky Purnomo 16513258

Skema Pengukuran Tegangan DC dengan Osiloskop


1. Mengarahkan saklar pada DCV atau DC Volmeter 2. Mengatur saklar ke satuan yang lebih besar dengan tegangan yang akan kita ukur 3. Menempelkan Probes atau jarum pada titik sumber tegangan, warna merah pada Kutub Positif dan hitam pada kutub Negative

Pengukuran Tegangan dengan Osiloskop (1)

Pada osiloskop tersebut, sumbu vertikal melambangkan tegangan dan sumbu horizontal melambangkan waktu. Namun pada pengukuran, waktu tidak berpengaruh karena merupakan arus searah. Besarnya tegangan dapat diperoleh dengan menghitung jumlah kotak di atas/ bawah sumbuh lalu dikali besarnya tegangan channel (CH) yang d pakai. Garis pertama (yang di atas sumbu horizontal) menggunakan channel pertama yang besar tegangannya 50 mV, sedangkan pada garis kedua (di bawah sumbu horizontal) menggunakan channel kedua yang besar tegangannya 50 mV.

Pengukuran Tegangan dengan Osiloskop (2)

Pengukuran pada gambar di atas sama saja dengan slide sebelumnya. Namun pada pengukuran ini, polaritas (kutub) di balik dan tegangan yang digunakan pada channel 1 adalah 5 V.

Komentar/Analisis Sdr
Letak grafik ditentukan oleh peletakan jarum / pencolok pada posisi kutub sumber tegangan

Skema Pengukuran Tegangan DC dengan Voltmeter


Pertama adalah mengkilk tombol yang menandakan akan mengukur Tegangan DC Lalu memutar analog ke arah satuan Volt sumber tegangan yang akan diukur, Menempatkan Probes warna merah pada titik positif sumber tegangan yang akan diukur, dan Probes warna hitam diletakkan pada titik negatif sumber tegangan

Pengukuran Tegangan

Kedua gambar sama-sama menggambarkan besarnya tegangan. Perbedaannya adalah pada gambar sebelah kiri, polaritas (kutub) dibalik. Hal ini menunjukkan bahwa pada arus searah, besarnya tegangan sama ketika polaritas dibalik, hanya arahnya yang berlawanan.

Komentar/Analisis Sdr
Plus minus terjadi karena penempatan Probes ke titik polaritas sumber tegangan. Jika bernilai positif berati penempatan probes sudah benar pada titik polaritas yang sesuai. Tapi nilai tegangan pada sumber tegangan tidaklah berubah atau terpengaruh oleh penempatan probes pada polaritas sumber tegangan

Skema Pengukuran Arus DC dengan Amperemeter

Menempatkan analog pada satuan Ampere pada amperemeter Menempatkan Probes pada titik arus yang akan diukur

Pengukuran Arus DC

Kedua gambar sama-sama menggambarkan besarnya arus. Perbedaannya adalah pada gambar sebelah kiri, polaritas (kutub) dibalik. Hal ini menunjukkan bahwa pada arus searah, besarnya arus seharusnya sama ketika polaritas dibalik, hanya arahnya yang berlawanan.

Komentar/Analisis Sdr
Sama halnya dengan pegukuran tegangan, plus minus pada layar (hasil pengukuran) disebabkan penempatan Probes pada titik sumber arus yang akan diukur. Tapi nilai atau besarnya arus tidak terpengaruh oleh penempatan Probes.

Skema Pengukuran Tegangan AC dengan Osiloskop


1. Sinyal AC diarahkan ke CH input dan Stel saklar mode untuk menapilkan gelombang yang diarahkan ke CH tersebut 2. Distel saklar volt/ DIV untuk menampilkan kira-kira 5 DIV berapa gelombang 3. Mengatur tampilan

Hasil Pengukuran Tegangan AC

Komentar/Analisis Sdr
Nilai tegangan AC mempunyai grafik sinus terhadap waktu

Skema Pengukuran Tegangan AC dengan Test Pen


1. Masukan test pen pada lubang polaritas sumber tegangan 2. Lalu sentuh dengan tangan dibagian ujung atas test pen

Hasil Pengukuran Tegangan AC

Komentar/Analisis Sdr
Saat lampu indikator menyala, berati menandakan polaritas sumber tegangan yang diuji adalah polaritas Positif

SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai