Anda di halaman 1dari 3

BAB III SIMULASI WAWANCARA LOGOTERAPI

Sinopsis Pasien adalah seorang wanita dengan usia 50 tahun, pasien mengalami depresi dikarenakan kehidupan pasien yang mengalami penurunan secara drastis, awalnya pasien adalah orang kaya yang tiba-tiba jatuh jadi orang miskin, ceritanya berawal dari kematian suaminya akibat bunuh diri karena terbukti melakukan korupsi di salah satu perusahaan BUMN dan seluruh harta kekayaannya di sita oleh pemerintah. Setelah kematian suaminya wanita tersebut menjadi depresi berat dan mengalami gangguan jiwa dan kemudian wanita tersebut di rawat di RSJ Provinsi Jawa Barat. Skenario F : Bagaimana pandangan Ibu bila Ibu meninjau kembali kehidupan Ibu selama ini? Apakah Ibu merasa kehidupan ini berharga? P : Ya suster, saya merasa sangat sedih sekali, bingung dengan diri saya sendiri, saya merasa putus asa, awalnya dulu saya adalah orang kaya, tetapi jatuh miskin, dan saya kehilangan suami saya akibat bunuh diri, saya sedih sekali, hidup saya sudah tidak berarti lagi, lebih baik saya mati suster, arghhhhhh ................. saya ga kuat. F Iya ibu saya paham saya mengerti, itu adalah pengalaman yang sangat buruk bukan ? tetapi apakah ibu pernah berpikir ibu bisa bangkit dan meraih masa depan yang lebih baik lagi kan? P F : (Termenung kemudian menangis), semuanya memang sudah berakhir. Tapi apakah Ibu pikir bahwa semua hal yang indah indah dalam hidup Ibu akan musnah dan berakhir menjelang akhir hayat ibu? (Dan saya duga ia tahu bahwa hal itu akan terjadi) P F : : (Masih Termenung), semuanya sudah ................. Coba katakan pada saya Bu, apakah menurut Ibu ada orang yang mampu menghapuskan kebahagiaan yang telah Ibu alami? Dapatkah seseorang menghapuskannya? P (Memandang Suster) Tidak, Suster. Siapa pun tak dapat

menghapuskannya! F : Atau dapatkah seseorang menghapuskan hal-hal berharga yang telah Ibu raih dalam kehidupan Ibu? P F P : : : (Bersemangat) Tak seorang pun dapat menghapuskannya! Maksud saya apa yang Ibu miiki dan Ibu raih Ya, siapa pun tak dapat menghapuskannya. (Sekarang air matanya meleleh) saya memang telah banyak menderita, sekarang saya berusaha untuk tetap berani dan tabah menghadapi cobaan hidup ini. Saya anggap pengalaman pahit hidup saya ini adalah cobaan atas kesalahan masa lalu yang dilakukan saya dan suaminya (menangis kembali) Menurut Viktor Frankl Logoterapi adalah pendekatan sekuler terhadap masalah-masalah klini, tetapi bila seorang pasien bersikap teguh pada keyakinan agamanya, maka tak ada salahnya untuk memanfaatkan efek terapeutik dan keyakinan agamanya itu yang juga merupakan sumber kerohaniannya. Untuk itu logoterapi dapat

menyesuaikan diri pada pendirian pasien. F Tapi bukankah penderitaan pun kadang-kadang merupakan suatu tantangan? Tidak mustahil bahwa Tuhan ingin melihat sejauh mana Ibu sabar menjalaninya? Dan mungkin Dia berkata Ya, ia telah menjalaninya dengan penuh keberanian. Sekarang katakan kepada saya, dapatkah seseorang menghapuskan prestasi dan hal-hal yang telah Ibu capai selama ini dari diri Ibu. P F : : Sudah tentu siapa pun tak dapat melakukannya! Artinya segala sesuatu yang ada terjadi pada manusia, merupakan kehendak tuhan P F : : Ya benar! Iya ibu, apapun yang terjadi dalam kehidupan ibu merupakan kehendak tuhan, dan kita harus yakin setiap cobaan yang terjadi dalam kehidupan kita ada hikmah yang bisa kita ambi, ibu harus kuat tetap sabar dan tabah dalam menghadapi cobaan hidup ini. Ibu telah menghadapi

penderitaan ini dengan baik sekali. Ibu menjadi teladan bagi pasienpasien lain bagaimana cara menjalani derita ini dengan penuh ketabahan. Saya wajib mengucapkan selamat kepada teman-teman Ibu

sesama pasien yang telah berkesempatan menyaksikan keteladanan ini (Orang-orang yang menyaksikan wawancara bertepuk tangan, dan pasien menangis tersedu-sedu) F : Tepuk tangan mereka adalah tanda penghargaan untuk Anda, Ini adalah penghargaan mereka atas kehidupan ibu yang begitu prestatif dan sempurna. Ibu harus bangga. Dan betapa sedikitnya orang yang memiliki kebanggaan dalam hidup mereka. Saya pribadi mengakui bahwa kehidupan Ibu sangat luar biasa. Dan tak seorang pun dapat meniadakannya P : (mencoba mengendalikan tangisnya). Apa yang telah suster katakan, benar-benar merupakan penghiburan bagi saya. Ini

menyenangkan dan menenangkan saya. Saya pun dengan jujur harus mengakui bahwa belum pernah menemukan kesempatan untuk

mendengarkan hal-hal seperti ini

Anda mungkin juga menyukai