Anda di halaman 1dari 24

PRESENTASI KASUS ULKUS KORNEA

Pembimbing: dr. Teguh Anamani, Sp.M

Anamnesis
Keluhan Utama : Mata kanan nyeri RPS: Pasien datang dengan keluhan sejak 1 bulan yang lalu mengeluh mata kanan nyeri yang semakin hebat terus menerus setelah terkena cipratan lumpur. Pasien juga mengeluh mata kanan nrocos, mata merah, dan sering keluar kotoran mata. Muncul bercak putih pada mata kanan yg semakin membesar disertai daya penglihatan makin menurun dan akhirnya pandangan gelap. Pasien juga mengeluhkan kelopak mata kanan makin membengkak. Pasien sudah berobat mata sebanyak 5x namun bila obat habis, nyeri muncul kembali bahkan makin lama makin nyeri.

Riwayat penyakit Dahulu: Keluhan serupa sebelumnya: disangkal Riwayat trauma mata sebelumnya: diakui, pernah terkena lumpur 3 th yll Riwayat operasi mata : disangkal Riwayat HT, DM, alergi : disangkal Riwayat konsumsi obat jangka lama : disangkal

Riwayat penyakit Keluarga Tidak ada riwayat keluhan serupa pasien, hipertensi, diabetes mellitus dan alergi

STATUS OFTALMOLOGI
OCULUS DEXTER 0 Tidak dikoreksi Tidak dilakukan Sulit dinilai Tidak ada kelainan VISUS VISUS KOREKSI VISUS dg KACAMATA SENDIRI BOLA MATA SILIA OCULUS SINISTER 0,5 / 5/10 Tidak dikoreksi Tidak dilakukan Gerak bola mata bebas ke segala arah Tidak ada kelainan

Edema (+), spasme (-)


Edema (-), spasme (-) Hiperemis (+), sekret (+), edema (+) injeksi (+), sekret (+) Ikterik (-) Ulkus (+) Sulit dinilai Sulit dinilai Sulit dinilai Sulit dinilai Sulit dinilai Tidak dilakukan Tidak dilakukan IRIS PUPIL

PALPEBRA SUPERIOR
PALPEBRA INFERIOR KONJUNGTIVA PALPEBRA KONJUNGTIVA BULBI SKLERA KORNEA BILIK MATA DEPAN

Edema (-), spasme (-)


Edema (-), spasme (-) Hiperemis (-), sekret (-), edema (-) Injeksi (-), sekret (-) mukopurulent Tidak ada kelainan Jernih Kedalaman cukup, hifema (-), hipopion (-) Kripte (+), sinekia (-) Bulat, central, regular, RC (+) Jernih (+) cemerlang Palpasi normal Tidak dilakukan

LENSA FUNDUS REFLEKS TEKANAN INTRAOKULI SISTEM CANALIS LAKRIMALIS

Diagnosis Banding OD Ulkus kornea DD Pseudomonas, Steptococcus, Staphylococcus, Candida Diagnosis Kerja: Ulkus Kornea et causa suspek bakteri

USULAN PEMERIKSAAN Eviscerasi bulbi OD Kultur bakteri

TERAPI
Medikamentosa Antibiotik topikal cth: Gentamicin salep 3 x gtt 1 Asam mefenamat 3x500mg Non Medikamentosa Menjelaskan bahwapasien menderita peradangan kornea yang dinamakan ulkus kornea Menjelaskan agar pasien tidak mengucek mata Menjelaskan usulan tindakan yang akan dilakukan Menjelaskan kepatuhan pengobatan Menjelaskan prognosis penyakit pada pasien

PROGNOSSIS
Quo ad visam : dubia ad malam Quo ad sanam : dubia ad bonam Quo ad vitam : ad bonam Quo ad cosmeticam : dubia ad malam

TINJAUAN PUSTAKA

DEFINISI
Hilangnya sebagian permukaan kornea akibat kematian jaringan kornea, yang ditandai dengan adanya infiltrat supuratif disertai defek kornea bergaung, dan diskontinuitas jaringan kornea yang dapat terjadi dari epitel sampai stroma

ANATOMI
Kornea mempunyai lima lapisan : Lapisan epitel (yang bersambung dengan epitel konjungtiva bulbaris) Lapisan Bowman Stroma Membran Descement Lapisan endotel

Kornea dipersarafi oleh banyak saraf sensorik terutama berasal dari saraf siliar longus, saraf nasosiliar, saraf ke VKornea dipersarafi oleh banyak saraf sensorik terutama berasal dari saraf siliar longus, saraf nasosiliar, saraf ke V

Sumber nutrisi kornea adalah pembuluh-pembuluh darah limbus, humour aquous, dan air mata Transparansi kornea dipertahankan oleh strukturnya seragam, avaskularitasnya dan deturgensinya

PATOFISIOLOGI
Kornea avaskuler pertahanan pada waktu peradangan tidak segera datang, seperti pada jaringan lain yang mengandung banyak vaskularisasi. Badan kornea, wandering cell dan sel-sel lain yang terdapat dalam stroma kornea, segera bekerja sebagai makrofag Disusul dengan dilatasi pembuluh darah yang terdapat di limbus dan tampak sebagai injeksi perikornea. Baru terjadi infiltrasi dari sel-sel mononuclear, sel plasma, leukosit polimorfonuklear (PMN), yang mengakibatkan timbulnya infiltrat, yang tampak sebagai bercak berwarna kelabu, keruh dengan batas-batas tak jelas dan permukaan tidak licin Terjadi kerusakan epitel dan timbullah ulkus kornea. Banyaknya serabut saraf shg lesi pada kornea baik superfisial maupun profunda dapat menimbulkan rasa sakit dan fotofobia

ETIOLOGI
Infeksi Infeksi Bakteri : P. aeraginosa, Streptococcus pneumonia dan spesies Moraxella Infeksi Jamur : Candida, Fusarium, Aspergilus, Cephalosporium, dan spesies mikosis fungoides Infeksi virus : virus herpes simplex Acanthamoeba

Noninfeksi
Bahan kimia, bersifat asam atau basa tergantung pH Radiasi atau suhu Sindrom Sjorgen Defisiensi vitamin A Obat-obatan Kelainan dari membran basal, misalnya karena trauma Pajanan (exposure) Neurotropik

KLASIFIKASI
Berdasarkan lokasi 1. Ulkus kornea sentral Ulkus kornea bakterialis Ulkus kornea fungi Ulkus kornea virus Ulkus kornea acanthamoeba

2. Ulkus kornea perifer Ulkus marginal Ulkus mooren (ulkus serpinginosa kronik/ulkus roden) Ulkus cincin (ring ulcer)

Ulkus Kornea Bakterial

Ulkus Kornea Pseudomonas

Ulkus Kornea Fungi

Ulkus Kornea Dendritik

Ulkus Kornea Herpetik

Ulkus Kornea Acantamoeba

Ulkus Kornea Marginal

Ulkus Moore

MANIFESTASI KLINIS
Gejala Subjektif Eritema pada kelopak mata dan konjungtiva Sekret mukopurulen Merasa ada benda asing di mata Pandangan kabur Mata berair Bintik putih pada kornea, sesuai lokasi ulkus Silau Nyeri Infiltat yang steril dapat menimbulkan sedikit nyeri, jika ulkus terdapat pada perifer kornea dan tidak disertai dengan robekan lapisan epitel kornea.

Gejala Objektif Injeksi siliar Hilangnya sebagian jaringan kornea, dan adanya infiltrat Hipopion

Anda mungkin juga menyukai