Anda di halaman 1dari 13

Kelompok 6 1. Aulya Purnawidha D 2. Annisa Devi Prabajati 3. Kholif Mawadda Dian P 4. Nisa Kusumaningtyas 5.

Yoga

Sistem pendidikan nasional merupakan keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait dan terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, peserta didik merupan salah satu komponen pendidikan yang perlu mendapat penanganan dalam mencapai tujuan pendidikan. keberadaan pendidikan telah diakui dan sekaligus memiliki legalitas yang tertuang pada UUD 1945 pasal 31 ayat 1 yang menyatakan setiap warga negara berhak mendapat pendidikan

1. PENGANTAR

selanjutnya pada pasal yang sama ayat 3 disebutkan pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dsan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. Pembaharuan sistem pendidikan nasional adalah dengan penghapusan diskriminasi antara pend.formal yang dikelola pemerintah dan pend.nonformal yang dikelola oleh pihak swasta. Sistem Pendidikan Nasional memiliki misi yang berupa: Mengupayakn perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidkan bagi seluruh rakyat Indonesia. Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak. Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan. Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan. Memberdayakan peran serta masyarakat dalam menyelenggarakan pendidikan

Agar pembaharuan sistem pendidikan nasional dapat terwujud maka digunakan strategi yang meliputi : 1. Pelaksanaan pendidikan agama serta akhlak mulia 2. Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum. 3. Proses pembelajaran yang mendidik dan dialogis. 4. Evaluasi akreditasi dan sertifikasi pendidikan. 5. Peningkatan keprofesionalan pendidik dan tenaga kependidikan. 6. Penyedian sarana belajar yang mendidik. 7. Penyelenggaraan pendidikan yang terbuaka dan merata. 8. Pelaksanaan wajib belajar. 9. Pemberdayaan peran masyarakat. 10. Pelaksanaan pengawasaan dalam sistem pendidikan nasional.

Melalui strategi ini diharapkan visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional dapat di wujudkan secara efektif.

2. Hakikat, Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional


Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang berakar pada agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Sesuai UU no 20 tahun 2003 bab II Pasal 3 Fungsi pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan dan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan pendidikan nasional untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berahlaq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Butir mengenai pendidikan yang merupakan arah kebijakan pemerintah. UU No.20 th 2003 dengan TAP MPR No IV/MPR 1999 sub E 1. upaya perluasan dan pemerataan pendidikan 2. Peningkatan kualitas tenaga kependidikan 3.Pembaharuan system pendidikan 4. Pemberdayaan lembaga pendidikan 5. pembaharuan clan pemantapan system pendidikan 6. peningkatan kualitas lembaga pendidikan 7. Pengembangan kualitas SDA

3. Kelembagaan dan Pengelolaan Pendidikan


Tujuan pendidikan nasional akan tercapai apabila didukung oleh komponen dalam system tersebut untuk memahami keberadaan pembahasan jalur, jenjang, dan jenis pendidikan.

3.1 Jalur Pendidikan


Ada 3 jalur sebagaimana yang tertuang dalam UU no.20 th 2003 pasal 13 ayat 1: Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal ,nonformal, dan informal. Ciri-ciri Pendidikan Formal: 1. Tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran digedung sekolah 2. Persyaratan khusus untuk peserta didik 3. Memiliki jenjang pendidikan yang jelas 4. Kurikulum yang tersusun secara jelas 5. Materi pembelajaran bersifat akademis. 6. ada ujian formal untuk pemberian ijazah

Ciri-ciri Pendidikan Nonformal: 1. Penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dapat dilakukan diluar gedung sekolah 2. Persyaratan bukan suatu keharusan 3. Tidak memiliki jenjang yang jelas 4. adanya program khusus yang ditangani 5. Bersifat praktis dan khusus 6. Terdapat sertifikasi Penjelasan mengenai pendidikan nonformal terdapat dalam pasal 26 ayat 1,2,3

Ciri-Ciri Pendidikan Informal: 1. Dapat dilakukan dimana saja 2. Tidak ada persyaratan apapun 3. Tidak berjenjang 4. Tidak ada program yang direncanakan 5. Tidak ada meteri tertentu 6. Berlangsung sepanjang hayat 7. Tidak ada ujian 8. Tidak ada lembaga sebagai penyelenggara Penjelasanya diatur dalam pasal 27 ayat 1,2,3

3.2 Jenjang Pendidikan


perkembangan peserta didik,tujuan yang akan dicapai dan kemampuan yang akan dikembangkan . Jengjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat pendidikan tinggi. (UUD No.20 th 2003 pasal 14) Jenjang pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) atau bentuk lain yang sederajat. Jenjang pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar, yang terdiri dari pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan.Pendidikan menengah berbentuk Sekolah Mengah Atas (SMA),Madrasah Aliyah (MA),Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) atau bentuk lain yang sederajat Selanjutnya untuk jenjang pendidikan tinggi diatur dalam pasal 19,20,21,22,23,24,dan 25

3.3 Jenis Pendidikan


Jenis pendidikan mencakup : Pendidikan umum: pendidikan dasar dan menengah yang mengutamakan perluasan pengetahuan yang diperlukan oleh peserta didik untuk melanjutkan mpendidikan yang lebih tinggi. Pendidikan kejuruan: pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Pendidikan akademik : pendidikan tinggi program sarjana dan pascasarjana yang diarahkan terutama pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan tertentu.. Pendidikan profesi: pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus. Pendidikan vokasi: pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian tertentu maksimal setara dengan program sarjana. Pendidikan keagamaan: pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan tentang ajaran agama dan/atau menjadi ahli ilmu agama. Pendidikan khusus: penyelenggaraan pendidikan untuk peserta didik yang berkelainan atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa.

4. Kurikulum
Secara garis besar diatur dalam UU no.20 Pasal 36 (1) tentang pengembangan kurikulum dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. (2)kurikulum setiap jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip divirsevikasi. (3) kurikulum disesuaiikan dengan jenjang pendidikan sesuai kerangka NKRI Pasal 37(1) kurikulum pendidikan dasar dan menengah Dengan penjelasan mengenai bahan kaji setiap penjelasan. Selanjutnya dilengkapi dengan pasal 38 pasal 1,2,3,4

Anda mungkin juga menyukai