Anda di halaman 1dari 16

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Indra Penglihatan
1. Fungsi Mata Sebagai Indra Penglihatan
Mata adalah indra penglihatan yang sangaf bermanfaat yang dibentuk
untuk menerima suatu rangsangan berkas cahaya atau sinar pada retina dan
diperantarkan melalui serabut yang ada di dalam mata dan dialirkan pusat
penglihatan mata yang ada di otak. Adapun fungsi dari mata diantaranya
adalah sebagai berikut:
a. Kornea sebagai membentuk dan memfokuskan bayangan pada
retina.
b. Retina adalah mekanisme persayapan untuk penglihatan.
c. Lensa adalah organ fokus utama yang membiaskan berkas cahaya
yang terpantul dari benda yang dilihat agar menjadi banyangan
yang lebih jelas pada retina yang ada pada mata.

2. Penyebab Gangguan Penglihatan
Gangguan ketajaman penglihatan biasanya dapat terjadi beberapa akibat di
antaranya adalah
2)
:
a. Kekuatan penerangan atau pencahayaan oleh sinar, mata manusia
sensitif terhadap pencahayaan dari beberapa lux di ruang gelap hingga
100.000 lux di terik sinar matahari, kekuatan pencahayaan beraneka
ragam yaitu berkisar 200 100.000 di tempat terbuka.
b. Waktu paparan pada industri pada jam kerjanya meliputi 40 jam/minggu
dapat menimbulkan penyakit akibat kerja. Yang dimaksud dengan jam
kerja yaitu waktu kerja termasuk waktu istirahat.


3. Pengukuran Ketajaman Penglihatan.
Pemeriksaan ketajaman penglihatan dapat dilakukan dengan
menggunakan alat Lux Meter serta menggunakan Optotyp snellen, yaitu
terdiri dari sederetan huruf dengan menggunakan ukuran yang berbeda yang
disusun dalam baris mendatar, huruf yang paling besar berada di atas dan
huruf yang paling kecil ada dibawah. Dengan rumus sebagai berikut:
D
d
V = Keterangan sebagai berikut:

V=ketajaman penglihatan.
d =jarak yang dilihat oleh penglihat atau penderita.
D=J arak yang dilihat oleh mata normal

B. Kacamata Las
1. Pengertian
Kacamata las adalah alat perlindungan mata yang digunakan pada saat
mengelas, untuk melindungi mata dari radiasi sinar ultraviolet, sinar
inframerah, cahaya tampak, dan percikan api pengelasan. Kacamata las harus
mampu menurunkan kekuatan pancaran cahaya tampak dan harus dapat
melindungi mata dari pancaran sinar ultraviolet dan inframerah.
3
2. Ketajaman Penglihatan
Ketajaman penglihatan(visus) adalah nilai kebalikan sudut( dalam menit)
terkecil dimana sebuah benda masih kelihatan dan dapat dibedakan.
4





C. Tajam Penglihatan
Pada pemeriksaan tajam penglihatan jauh dan dekat, dilakukan dengan
kacamata yang baik serta dilakukan konversi ke dalam nilai kehilangan
penglihatan.
10
a) Persentase kehilangan penglihatan jauh(dengan kacamata baik)
Tabel 2.1
Tajam
penglihatan
Efesiensi tajam penglihatan % kehilangan
6/6
6/7,5
6/12
6/15
6/24
6/30
6/48
6/60
6/120
6/240
100
95
85
75
60
50
30
20
10
5
0
5
15
25
40
50
70
80
90
95
Sumber dari:
10
b) Persentase kehilangan penglihatan dekat(dengan kacamata baik)
Tabel 2.2
Tajam
penglihatan
Efesiensi tajam penglihatan % kehilangan
J aeger 1
J aeger 2
J aeger 3
J aeger 6
J aeger 7
J aeger 11
J aeger 14
100
100
90
50
40
15
5
0
0
10
50
60
85
95
Sumber dari:
10
Pengelompokan nilai ketajaman penglihatan:
Tabel 2.3
No Kategori Sistem
desimal
Snellen
6.meter
Snellen
20.kaki
Efesiensi
penglihatan
Keterangan

1 Penglihatan
Normal
2,0
1,33
1,0
0,8
6/3
6/5
6/6
6/7,5
20/10
20/15
20/20
20/25

100%
100%
95%
Penglihatan
mata normal
dan sehat
2 Penglihatan
Hampir
Normal
0,7
0,6
0,5
0,4
0,33
0,285
6/9
5/9
6/12
6/15
6/18
6/21
20/30
15/25
20/40
20/50
20/60
20/70
90%

85%
75%

Dicari
penyebab
yang masih
dapat di
perbaiki
3 Gangguan
Penglihatan
Sedang
0,25
0,20
6/24
6/30
6/38
20/80
20/100
20/125
60%
50%
40%
Diperlukan
kacamata
untuk
melihat dan
membaca
4 Gangguan
Penglihatan
Berat
0,1
0,066
0,05
6/60
6/90
6/120
20/200
20/300
20/400
20%
15%
10%
Memerlukan
kacamata
pembesar
5 Gangguan
Penglihatan
Nyata
0,025 6/240 20/800 5% Memerlukan
tongkat dan
braille
6 Hampir
Buta
0,0 Fungsi
Pengliha
tan
Negatif
<4 kaki
untuk
hitung
jari




-
Memerlukan
alat bantu
non visual
7 Buta Total -- Tidak Mengenal
Rangsang sinar
Memerlukan alat bantu, indra
bantu orang lain.
Sumber :
14
c) Persentase kehilangan tajam penglihatan
J umlah aljabar penglihatan jauh dan dekat dibagi 2. Nilai
kehilangan penglihatan jauh dan penglihatan dekat adalah sama:

(% kehilangan EP jauh)+(% kehilangan EP dekat)

2

d) Perhitungan efesiensi tajam penglihatan
Rumus:

% kehilangan penglihatan +efesiensi penglihatan=100

Ketajaman penglihatan dikategorikan menjadi tujuh yaitu:
Penglihatan normal, Penglihatan hampir normal, gangguan penglihatan
sedang, gangguan penglihatan berat, gangguan penglihatan nyata, hampir
buta dan buta total.

D. Perlindungan Mata
Perlindungan mata dipakai untuk melindungi mata terhadap pencahayaan
oleh sinar yang ada pada proses las yang berlebihan atau intensitas cahaya yang
tinggi, maupun percikan dari proses pengelasan yang sedang berlangsung yaitu
dengan menggunakan salah satu alat pelindung mata atau kacamata.

Gambar 2.1. mata
Sumber dari:
11
Susunan mata atau anatomy mata yang terdapat pada manusia adalah
sebagai berikut
6
a. Kornea atau Selaput Bening
Bila melihat seseorang maka akan terlihat bagian mata yang berwarna
hitam (selaput pelangi atau iris) dengan hitam pekat di tengahnya (pupil)
bagian yang berwarna hitam tersebut oleh jaringan yang transparan atau
jernih disebut selaput bening atau kornea yang terletak di depan selaput
pelangi.
b. Pupil atau Manik Mata
Manik mata atau pupil adalah bagian yang hitam pekat di tengah selaput
pelangi, sesungguhnya merupakan celah atau tempat masuknya sinar ke
dalam bola mata. Pupil atau manik mata berfungsi sebagai diafragma pada
kornea yang mengatur sinar masuk.
c. Lensa Mata
Lensa mata yang terletak dalam mata bersifat sangat bening, lensa ini
sangat lentur di dalam pembungkusnya yang sangat elastis atau kenyal.
Pembungkus lensa ini dinamakan kapsul lensa, lensa mata akan
memfokuskan cahaya masuk ke dalam mata sehingga terbentuk bayangan
yang tajam pada selaput jala mata atau putik kuning.
d. Retina atau Selaput J ala
Pada bagian belakang mata terdapat selaput jala atau retina dapat
disamakan dengan film dalam sebuah foto kamera, bayangan yang
difokuskan pada selaput jala oleh lensa mata akan diteruskan oleh syaraf
penglihatan ke otak, sehingga bayangan yang masuk akan dapat dilihat
oleh mata tersebut. Bahwa bola mata sebagai alat penglihat sedangkan
yang melihat adalah otak yang dapat rangsangan bayangan melalui syaraf
penglihat.
e. Syaraf Penglihat atau Syaraf Optik
Syaraf ini dibentuk oleh sejumlah besar serabut syaraf, seperti kabel
telepon. Syaraf penglihatan meneruskan rangsang penglihatan dari retina
ke otak untuk dikenali sehingga memberi kemungkinan kepada kita untuk
dapat melihat atau mengenal benda yang dilihat.
Mata manusia hampir sama dengan kamera televisi keduanya memiliki
lensa, dengan mekanisme untuk mengatur jumlah berkas cahaya yang lewat
lensa. Lensa mata yang utama adalah kornea, yang selalu basah dan bersih
akibat gerak-gerak kelopak mata dan air mata yang tidak pernah berhenti.
7
Kacamata las biasanya dipakai pada waktu proses pengelasan, agar
pencahayaan atau ketajaman dari sinar las tidak terpantul secara langsung ke
mata dan agar tidak terkena percikan api las.

E. Radiasi
1. Pengertian
Radiasi ditempat kerja dan mempuyai pengaruh kepada tenaga kerja dan
pekerjanya sendiri yang terdiri dari radiasi elektromagnetik yaitu gelombang
mikro, radiasi laser, radiasi panas, sinar inframerah, sinar ultrafiolet, sinar x,
dan sinar gama,dan untuk radiasi radioaktif yaitu sinar dari bahan radioaktif.
5

1. Radiasi Laser
Sinar laser adalah emisi energi tinggi, sinar ini digunakan untuk keperluan
yag banyak dan luas seperti: pengelasan, pemotongan, pelapisan, holografi,
alat-alat optis interferometri, spektrometri, pembuatan mesin-mesin mikro
dan oprasi kedokteran. Menurut bahan yang dipergunakan untuk
menghasilkan sinar laser, terdapat: laser gas( helium-Neon, Argon, CO2,
Nell, N2
+
). Laser kristal pada ( Nd
3
,C2
3+
dan lain-lain)dan laser semi
konduktor.
5
Efek dari laser terhadap pekerja adalah terhadap mata dan kulit .
kerusakan mata adalah: akibat efek termis dari sinar pada retina, sehingga
terjadi kerusakan retina dan kebutaan.

2. Sinar Inframerah
Sinar infamerah di sinari oleh benda-benda pijar seperti dapur atau tanur
atau bahan-bahan bijar lainya. Sinar tersebut menyebabkan katarak pada
lensa mata. Dari itulah, sangat penting usaha preventif seperti memakai
kacamata.
5
3. Sinar Ultraviolet
Sinar ultraviolet dihasilkan oleh pengeluaran suhu tinggi, benda-benda
pijar suhu tinggi, lampu pijar, dan laim-lain. Sinar matahari juga mengandung
sinar ultraviolet, pada sinar trsebut dapat mengakibatkan konjungtivitis
fotoeliktrika. Pencegahan didasarkan atas menghidari kemungkinan terkena
sinar ultraviolet atau kacamata yang tidak tembus sinar tersebut.
5



4. Cahaya Tampak
Cahaya tampak adalah merupakan sinar ionisasi yang ditimbulkan dari
radiasi. Yang termasuk dalm cahaya tampak adalah sinar alfa, sinar beta, sinar
gama dan sianar X. Semua cahaya tampak yang masuk ke mata akan
diteruskan oleh lensa dan kornea ke retina mata. Bila cahaya ini terlalu kuat
maka akan segera menjadi lelah dan kalau terlalu lama mungkin akan menjadi
sakit. Rasa lelah dn sakit pada mata sifatnya hanya sementara.

5. Sinar RO dan Sinar Gama
Sinar elektromagnetik lainya menyebabkan kelainan-kelainan pada tubuh
dan kulit sesuai dengan dosisnya. Salahsatunya adalah luka bakar dan akibat
lainya merupakan impotensi, kerusakan sistim hemopotik dan leukimia.
Pencegahnya dilakukan dengan pengukuran dosis( dengan dosis meter) dari
sinar dan sebagai batas aman tidak boleh melampaui 100 mRad dalam
sebulan.
5

6. Sinar-Sin AR Radioaktif
Sinar-sinar radioaktif menyebabkan penyakit akut atau kronis tergantung
dari dosis yang diterima. Sinar alpa daya tembusnya kecil sehingga hanya
dapat menembus kulit untuk beberapa milimeter saja, sinar beta daya
tembusnya cukup besar, sehingga dapat masuk terlalu cukup dalam dan dapat
mengakibatkan kelainan sistemik. dan sinar gama yang mengacau proses-
proses dalam tubuh oleh karena ionisasinya, serta dapat mengakibatkan
kelainan-kelainan akut dan serta dapat mengakibatkan kematian.
5

F. Kecelakaan Karena Cahaya dan Sinar
1. Sifat Cahaya
Sifat cahaya ditentukan oleh kwantitas atau bayaknya cahaya yang jatuh
pada suatu permukaan(illumenation) yang menyebabkan terang
permukaan tersebut dan daerah sekitarnya, dan kualitas yang menyangkut
warna,arah dan difusi cahaya serta jernih dan tingkat kesilauan.
16
a. Kuantitas
Intensitas penerangan yang dibutuhkan adalah tergantung
daritingkat ketelitian yang di permukaan, bagian yang akan diamati,
warna dari objek atau benda yang akan diamati. Warna dari objek
yang akan diamati dan kemampuan objek tersebut untuk
memantlkan cahaya yang jatuh padanya. Untuk melihat benda atau
objek yang berwarna gelap, sedangkan kontras antara tersebut dan
sekitarnya jelek, diperlukan intensitas penerangan yang
tinggi(beberapa ribu lux), sedangkan objek atau benda yang berupa
cerah dan kontras atau objek sekitarnya baik, maka hanya
diperlukan beberapa Lux.
16
b. Kualitas
Kualitas penerangan tertentu ditentukan oleh tigginya kesilauan di
tempat kerja baik langsung atau kesilauan menerima rangsang
cahya dari permukaan yang mengkilap dan banyangan.
16

2. Cahaya dan Sinar yang Berbahaya
Selama proses pengelasan akan timbul cahaya atau sinar yang dapt
membahayakan juru las dan pekerja lainya yang ada disekitar pengelasan.
Cahaya tersebut meliputi cahaya yang dapat dilihat atau cahaya tampak, sinar
ultraviolet dan sinar inframerah. Karena hal ini maka pencegahan terhadap
bahaya dari cahaya harus di persyaratkan.
Sinar ultraviolet sebenarnya adalah pancaran yang mudah terserap, tetapi
sianr ini memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap reaksi kimia yang
ditimbulkan di dalam tubuh.jika sinar tersebut terserap oleh lensa mata dan
kornea, maka pada mata akan terasa seakan-akan terdapat benda asing
didalamnya.
4
Cahaya tampak yang masuk kedalam mata akan diteruskan oleh lensa dan
kornea ke retina mata. Bila cahaya ini terlalu kuat maka mata akan menjadi
lelah dan jika terlalu lama akan menjadi sakit.
4
Sinar inframerah tidak segera terasa oleh mata, karena sinar itu lebih
berbahaya karena tidak diketahui dan tidak terasa dan dilihat. Pengaruh sinar
inframerah sama dengan pengaruh panas , yaitu menyebabkan pembengkakan
pada kelopak mata, terjadi penyakit cornea, presbiopia yang terlalu dini terjadi
kerabunan.
4

3. Perlindungan Terhadap Mata dan Perlindungan Muka
Perlindungan mata atau gogel harus dapat menurunkan kekuatan pancaran
cahaya tampak dan harus dapat menterap atau melindungi mata dari pancaran
sinar ultraviolet dan inframerah. Untuk keperluan ini dapat menggunakan
pelindung mata harus mempunyai warna transmisi tertentu, misalnya: coklat
atau hijau.
Untuk perlindungan muka dipakai untuk melindungi seluruh muka
terhadap kebakaran kulit sebagai akibat cahaya busur, percikan dan lain-lain,
yang tidak dapat dilindungi dengan hanya memakai pelindung mata juga.
Bentuk pelindung muka bermacam-macam dapat berbentuk helmt dan lain-
lain.
8

G. Faktor Penyebab Gangguan Ketajaman Penglihatan
Ketajaman penglihatan seseorang, hal ini di sebabkan oleh:
a. Kuat Penerangan atau Pencahayaan.
Kekuatan pencahayaan mulai dari beberapa lux didalam ruangan hingga
luar ruangan 100.000 lux, kekuatan pencahayaan beraneka ragam yaitu
berkisar 2000-100.000 lux di tempat terbuka sepanjang siang.
Penambahan kekuatan cahaya berarti menambah daya, kilau cahaya dapat
menimbulkan kerusakan mata.
2
b. Waktu Paparan
Pemaparan pada pekerja sektor industri yang jam kerjanya melebihi 40
jam/minggu dapat menimbulkan berbagai penyakit akibat kerja, jam kerja
disini waktu bekerja termasuk dalam waktu istirahat. Pada umumnya
pekerja sektor informal bekerja lebih dari 7 jam/hari. Hal ini dapat
menimbulkan adanya beban tambahan pada pekerja yang pada akhirnya
menyebabkan kelelahan mental dan kelelahan mata.
2

c. Umur.
Ketajaman penglihatan berkurang menurut bertambahnya usia. Maka dari
itu kontras dan ukuran benda perlu lebih besar untuk melihat dengan
ketajaman yang sama. Makin bayak umur, lensa bertambah besar dan lebih
pipih, berwarna kekuningan dan menjadi lebih keras, hal ini
mengakibatkan lensa kehilangan kekenyalan dan karena itu kapasitas
untuk melengkung juga berkurang. Akibatnya titik-titik dekat menjahui
mata, sedangkan titik kauh pada umumnya tetap.
5

d. Kelainan Refraksi
Secara klinis kelainan rafraksi adalah akibat kerusakan adanya akomodasi
visuil, entah itu akibat perubahan biji mata, maupun kelainan pada lensa.
Selain itu dikenal beberapa titik di dalam bidang refraksi seperti pungtum
proksimum merupakan titik terdekat dimana seseorang masih dapat
melihat dengan jelas. Pungtum rpmotum adalah titik ini mrupakan titik
dalam ruangan yang berhubungan dengan retina atau foveola bila mata
istirahat.
6


e. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari akibat proses penginderaan terhadap
suatu objek baik melalui pendengaran. Pengetahuan merupakan dominan
yang sangat penting untuk terbentuknya praktek (Overt behavior).
Pengukuran pengetahuandapat dilakukan melalui wawancara dan alat
bantu kuesioner yang berisikan materi yang akan diukur.
18
Pengetahuan mempunyai tingkatan yaitu
18
:
1). Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya termasuk dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat
kembali (recall) terhadap suatu spesifik dari seluruh bahan yang telah
diterima.
2). Memahami (Comprehensen)
Suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang
diketahui yang dapat menginterpretasikan materi secara benar.
3). Aplikasi (Aplication)
Kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari ada
situasi dan kondisi real (sebenarnya)
4). Analisis (Analisys)
Suatu kemampuan untuk menggambarkan materi suatu objek kedalam
komponen-komponen tetapi masih dalam struktur organisasi tersebut
dan masih ada kaitannya dengan satu sama lain
5). Sintesis (Synthesis)
Suatu kemampuan untuk meletakkan atau menggabungkan bagian dari
suatu bentuk keseluruhan yang baru
6). Evaluasi
Kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu
materi atau objek berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri
atau menggunakan kreteria-kreteria yangn telah ada.

f. Faktor psikologis
Manusia dalam pekerjanya tidak merupakan mesin begitu saja, tanpa
perasaan, pikiran dan kehidupan sosial. Maka demikian pula pekerja
memiliki perasaan-perasaan pikiran-pikiran dalam kehidupan sosial. Dan
faktor tersebut menyebabkan pengaruh yang tidak sedikit terhadap kepada
keadaan pekerja dalam bekerjanya.
5

g. Gizi kerja
Istilah gizi kerja berati nutrisi yang diperlukan oleh para pekerja untuk
memenuhi kebutuhan kerja sesuai jenis pekerjanya. Sebagai sesuatu aspek
dari ilmu gizi pada umumnya, maka gizi kerja ditunjukan untuk kesehatan
dan daya kerja tenaga kerja setingi-tingginya.
5


H. Upaya Mengatasi Gangguan Ketajaman Penglihatan
a. Deteksi Dini
Aspek penting pengendalian penyakit akibat kerja adalah deteksi dini,
sihinga pengobatan dapat diberikan secepat mungkin, agar penyakit atau
gangguan kesehatan dapat pulih tnpa menimbulkan kecacatan. Sekurang
kurangnya tidak menimbulkan kecacatan lebih lanjut.
9
b. Pemakaian Alat Pelindung Diri(APD)
1. Pelindung mata (kacamata las), untuk melindungi mata dari sinar las dan
percikan las yang dapat mengenai mata, serta dapat melindungi mata dari
pancaran sinar ultraviolet dan inframerah.
2. Pelindung muka, dipakai untuk melindungi muka dari percikan api dan
lainya yang dapat mengenai muka.
3. Kacamata bening(safety spectacles), kacamata ini dipakai pada watu
membersihkan terak, karena terak sangat rapuh dan keras pada waktu
dingin.


I. Kerangka Teori
Berdasarkan dari tinjauan pustaka dapat dibuat kerangka teori sebagai
berikut:

Proses
Pengelasan
(akibat radiasi)
Faktor
external:
Kuat
pencahayaan


Bagan 2.1 Kerangka Teori
Sumber dari modifikasi: 5.10









J. Kerangka Konsep

Variabel Bebas Variabel Terikat
Gangguan
penglihatan.
Kerusakan Retina,
konjungtivitis,
Katarak, ketajaman
penglihatan
Faktor internal:
Tidak memakai
dan tidak rutin
memakai
kacamata las
Karateristik:
Umur
Pengetahuan
Waktu
paparan
Kelainan
refraksi
Gizi kerja
Faktor
Psikologi

Keterangan:
** Tidak diteliti
Bagan 2.2 Kerangka Konsep


K. Hipotesa
a. Ada perbedaan gangguan penglihatan akibat radiasi berdasarkan kebiasaan
pemakaian kacamata las.
b. Ada perbedaan gangguan penglihatan akibat radiasi berdasarkan karakteristik
umur pekerja las
c. Ada perbedaan gangguan penglihatan akibat radiasi berdasarkan karakteristik
pengetahuan pekerja las

Gangguan
Penglihatan.
Variabel Penggangu
Radiasi **
Karakteristik
pengetahuan
Kebiasaan Pemakaian
kacamata las
Karakteristik Umur

Waktu paparan **
Kelaianan Refraksi**
Gizi Kerja**
Faktor Psikologi**

Anda mungkin juga menyukai