NURIL HUDA
115514016
S1 ELKOM 2 2011
Penguat kelas A
Penguat dengan letak titik Q di tengah-tengah garis beban. mempunyai sinyal keluaran
yang paling bagus diantara penguat jenis yang lain.Efisiensinya paling rendah, karena
banyaknya daya yang terbuang di transistor.Disipasi daya tertinggi terjadi saat tidak ada
sinyal masukan.
Penguat kelas B
Penguat yang titik kerjanya berhimpitan dengan VCE dirangkai menggunakan dua buah
NPN dan PNP yang sejenis yang sering disebut transistor komplemen. Rangkaian dasar
penguat klas B menggunakan dua transistor, yang satutransistor jenis NPN dan yang
satunya lagi transistor jenis PNP. Emitor kedua transistor tersebut berhubungan dengan
tahanan beban, RL. Sedangkan sinyal input dimasukkan pada basis dari kedua transistor
tersebut. Gambar dari rangkaian dasar penguat klas B ditunjukkan pada gambar dibawah
ini :
inidibatasi oleh kondisi saturasi dari QN dan QP. Saat kondisi saturasi terjadi,VCC
VCEsat VCC.
-
Penguat kelas AB
Merupakan perbaikan dari penguat klas B. Cacat penyeberangan bisa dihilangkan dengan
menambahkan prategangan pada dioda basis emitor. Dengan demikian transistor output
sudah aktif saat belum ada sinyal masukan. Tentu saja titik kerja penguat menjadi
berubah karena transistor tidak lagi berada pada keadaan cut off. Karena itulah disebut
penguat klas AB. Penguat audio yang banyak ada di pasaran pada umumnya adalah
penguat klas AB. Untuk memberi prategangan pada basis emitor tidak harus dengan
dioda bisa juga dengan resistor atau transistor asalkan bisa memberi tegangan untuk
mengaktifkan dioda di basis emitor.
Penguat Kelas C
Kalau penguat kelas B perlu 2 transistor untuk bekerja dengan baik, maka ada penguat
yang disebut kelas C yang hanya perlu 1 transistor. Ada beberapa aplikasi yang memang
hanya memerlukan 1 phase
frekuensi pilot, rangkaian penguat tuner RF dan sebagainya. Transistor penguat kelas C
bekerja aktif hanya pada phase positif saja, bahkan jika perlu cukup sempit hanya pada
puncak-puncaknya saja dikuatkan. Sisa sinyalnya bisa direplika oleh rangkaian resonansi
L dan C. Tipikal dari rangkaian penguat kelas C adalah seperti pada rangkaian berikut ini.
Rangkaian ini juga tidak perlu dibuatkan bias, karena transistor memang sengaja dibuat
bekerja pada daerah saturasi. Rangkaian L C pada rangkaian tersebut akan ber-resonansi
dan ikut berperan penting dalam me-replika kembali sinyal input menjadi sinyal output
dengan frekuensi yang sama. Rangkaian ini jika diberi umpanbalik dapat menjadi
rangkaian osilator RF yang sering digunakan pada pemancar. Penguat kelas C memiliki
efisiensi yang tinggi bahkan sampai 100%, namun tingkat fidelitasnya memang lebih
rendah. Tetapi sebenarnya fidelitas yang tinggi bukan menjadi tujuan dari penguat jenis
ini.
C. DIAGRAM BLOK
5. Speaker
Speaker berfungsi mengubah sinyal listrik menjadi sinyal suara. Semakin besar daya
sebuah speaker biasanya semakin besar pula bentuk fisiknya. Secara umum speaker
terbagi menjadi tiga, yaitu Woofer (bass), Squaker (middle), dan tweeter (high).
Impedansi speaker antara 4 ohm, 8 ohm dan 16 ohm.
Saat ini ada juga speaker yang disebut dengan subwoofer, yaitu speaker yang mampu
mereproduksi sinyal audio dengan frekuensi yang sangat rendah dibawah woofer.
6. Power Supply
Power Supply merupakan rangkaian pencatu daya untuk semua rangkaian. Secara umum
power supply mengeluarkan dua jenis output, yaitu output teregulasi dan tidak teregulasi.
Output teregulasi dipakai untuk rangkaian pengatur nada dan penguat awal, sementara
rangkaian power supply tidak teregulasi dipakai untuk rangkaian power amplifier.
D. ANALISA RANGKAIAN
TDA 2050 ini adalah sirkuit terpadu monolitik dalam paket Pentawatt, yang dimaksudkan
untuk digunakan sebagai penguat audio kelas AB. Berkat kemampuan daya tinggi
TDA2050 ini mampu menyediakan hingga 35W daya rms ke beban 4 ohm Dengan
ketentuan THD = 10%, VS = 18V, f = 1kHz dan sampai 32W pada beban 8ohm Dengan
ketentuan THD = 10%, VS = 22V, f = 1kHz. Selain itu, TDA 2050 50W biasanya
memberikan kekuatan musik ke dalam beban 4 ohm lebih dari 1 detik pada VS = 22.5V,
f = 1kHz.
Kekuatan tinggi dan distorsi harmonik dan crossover sangat rendah (THD = typ 0,05%,
Dengan ketentuan VS = 22V, PO = 0,1 sampai 15W, RL = 8ohm, f = 100Hz untuk
15KHz) membuat perangkat yang paling cocok untuk kedua HiFi dan kelas tinggi TV set.
Daftar Komponen:
Capacitor 1: 100uF/50V
Capacitor 2: 2.2uf/50V
Capacitor 3: 22uF/50V
Capacitor 4: 0.47uF
Capacitor 5: 1000uF/50V
Capacitor 6: 100nF
Capacitor 7: 1000uF/50V
IC: TDA2050
Skema diatas diambil dari datasheet IC TDA 2050. Bisa dikatakan gambar diatas adalah
bagian dalam dari IC TDA 2050. Dalam gambar rangkaian diatas bahwa pin 1 adalah
kaki input ( non inverting ) yang artinya tidak ada pembalikan fasa bila input dimasukkan
lewat pin 1. Untuk pin 2 ( inverting ) disini terjadi pembalikan fasa. Pin 3 adalah input
negatif dari sumber power suplay, pin 5 adalah input positif dadri sumber power suplay.
Pin 4 adalah output sinyal yang telah dikuatkan, bisa dilihat pada skema diagram diatas
ada 3 dioda disusun seri yang berarti dioda tersebut berguna sebagai pengali. Untuk
output yang lebih kuat nantinya.
E. KARAKTERISTIK
-
F. KOMENTAR
Rangkaian mini amplifier TDA 2050 diatas cukup sederhana tapi memiliki
karakteristik yang lumayan untuk kelas sebuah mini amplifier.