Anda di halaman 1dari 18

KERUSAKAN ALAM AKIBAT KESALAHAN MANUSIA

Diajukan dalam Memenuhi Tugas Ilmu Sosial Budaya Dasar

KELOMPOK
NAMA

:7
: 1. BAYU PRANATA (06121411009) 2. DELFI TRI ANDINI (06121411017) 3. RATNA INAYAH (06121411028) 4. SEPTIANA PUTRI (06121411014)

DOSEN PENGAMPU : HJ. YULIA DJAHIR, MM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami persembahkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah yang berjudul Kerusakan Alam Akibat Kesalahan Manusia ini membahas mengenai pengertian manuasia dan lingkungan, hakikat manusia dan lingkungan, mengetahui peranan manusia sebagai objek dan subjek lingkungan, mengetahui hubungan antara manusia, lingkungan, dan lingkungan sosial budaya, mengetahui kerusakan alam yang di timbulkan oleh manusia, dampak kerusakan ini terhadap kehidupan manusia, serta upaya manusia dalam pencegahan kerusakan lingkungan. Makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu, bukan karena usaha dari kami sendiri, melainkan banyak masukkan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami, baik itu dosen dan semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Kami sadar makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal itu di karenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Palembang, 27 Februari 2013

Penyusun

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tuhan menciptakan manusia yang terdiri dari triliunan sel, kemudian dari sel tersebut membentuk jaringan dan jaringan tersebut membentuk organ. Manusia juga diberi otak untuk selalu berpikir. Selain otak, manusia juga diberi hati (qolbu) inilah yang membedakan dengan mahluk lainnya dan menyandang predikat mahluk yang paling sempurna. Setiap mahluk apapun macamnya, hanya dapat hidup dalam suatu lingkungan dengan kondisi yang baik, atau paling tidak masih dalam kisaran toleransinya. Selain faktor kondisi, mahluk hidup juga harus berada dalam lingkungan yang dapat menyediakan segala sumber daya yang dibutuhkannya. Manusia adalah makhluk utama dalam dunia alami, mempunyai esensi uniknya sendiri, dan sebagai suatu penciptaan atau sebagai suatu gejala yg bersifat istimewa dan mulia. Ia memiliki kemauan, ikut campur dalam alam yg independen, memiliki kekuatan untuk memilih dan mempunyai andil dalam menciptakan gaya hidup melawan kehidupan alami. Kekuatan ini memberinya suatu keterlibatan dan tanggung jawab yg tidak akan punya arti kalau tidak dinyatakan dengan mengacu pada sistem nilai. Inilah yang dapat dinyatakan sebagai hakikat manusia yang pada dasarnya manusia itu tidak akan terpisahkan dengan lingkungannya. Manusia merupakan individu yang tidak akan lepas dari kehidupan sosial yang pada akhirnya seorang individu akan membutuhkan lingkungan untuk menjadi manusia sosial, hubungan individu dengan lingkungannya ternyata memiliki hubungan timbal balik, lingkungan mempengaruhi individu dan individu mempengaruhi lingkungan. Hubungan antara manusia, lingkungan alam dan lingkungan sosial budaya saling kait mengkait karena tinggi rendahnya

kualitas lingkungan bergantung kepada manusia sendiri.

Ketidakmampuan

manusia mengatur keseimbangan antara kebutuhan hidupnya dengan kemampuan lingkungan telah menimbulkan masalah lingkungan yang megancam

kehidupannya. Hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk membahas makalah yang berjudul Kerusakan Alam Akibat Kesalahan Manusia ini. B. Rumusan Masalah

Manusia hidup membutuhkan lingkungan, baik itu lingkungan sosial maupun lingkungan alam. Manusia seringkali tidak bisa mengatur keseimbangan antara kebutuhan hidupnya dan kemampuan lingkungannya, sehingga hal ini menimbulkan masalah yang mengancam kehidupannya. Dari fakta ini timbul pertanyaan, apakah hakikat manusia dan lingkungannya?, bagaimana peranan manusia sebagai subjek dan objek lingkungan?, bagaimana hubungan antara manusia, lingkungan, dan lingkungan sosial budaya?, bagaimana kerusakan alam yang di timbulkan oleh manusia, dampak kerusakan ini terhadap kehidupan manusia, serta upaya manusia dalam pencegahan kerusakan lingkungan

C. Tujuan

Makalah ini ditulis dengan tujuan untuk memberi informasi tentang


tentang hakikat manusia dan lingkungannya, mengetahui peranan manusia sebagai

subjek dan objek lingkungan, mengetahui hubungan antara manusia, lingkungan, dan lingkungan sosial budaya, serta mengetahui kerusakan alam yang di timbulkan oleh manusia, dampak kerusakan ini terhadap kehidupan manusia, serta upaya manusia dalam pencegahan kerusakan lingkungan

BAB II PEMBAHASAN

A. Hakikat Manusia dan Lingkungannya Manusia adalah makhluk utama dalam dunia alami, mempunyai esensi uniknya sendiri, dan sebagai suatu penciptaan atau sebagai suatu gejala yg bersifat istimewa dan mulia. Ia memiliki kemauan, ikut campur dalam alam yg independen, memiliki kekuatan untuk memilih dan mempunyai andil dalam menciptakan gaya hidup melawan kehidupan alami. Kekuatan ini memberinya suatu keterlibatan dan tanggung jawab yg tidak akan punya arti kalau tidak dinyatakan dengan mengacu pada sistem nilai. Manusia adalah makhluk hidup. Di dalam diri manusia terdapat apa-apa yang terdapat di dalam makhluk hidup lainnya yang bersifat khusus. Dia berkembang, bertambah besar, makan, istirahat, melahirkan dan berkembang biak, menjaga dan dapat membela dirinya, merasakan kekurangan dan membutuhkan yang lain sehingga berupaya untuk memenuhinya. Dia memiliki rasa kasih sayang dan cinta. Lingkungan adalah semua benda dan kondisi termasuk di dalamnya manusia dan aktivitasnya, yang terdapat dalam ruang di mana manusia berada dan mempengaruhi kelangsungan hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya. (Darsono, 1995). Lingkungan adalah segala sesuatu (benda, keadaan, situasi) yang ada di sekeliling makhluk hidup dan berpengaruh terhadap kehidupan (sifat, pertumbuhan dan persebaran) makhluk hidup yang bersangkutan. Ciri lingkungan yang baik adalah yang memberi daya dukung optimum ialah kepadatan penduduknya rendah, terdapat keseimbangan antara jumlah penduduk dan bahan makanan.

B. Peranan Manusia Sebagai Subjek dan Objek Lingkungan Sejak manusia dilahirkan ke dunia sudah membawa insting (akal). Manusia hidup dan berkembang di lingkunagn masing-masing baik secara alamiah maupun sosial. Peran lingkungan sangat mempengaruhi perkembangan manusia, terutama lingkungan sosial. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling tinggi derajatnya dibanding makhluk-makhluk hidup lainnya karena manusia secara kodrati diberi akal budi yang memungkinkan adanya kebudayaan. Lingkungan dapat dibagi 3 yaitu lingkungan biotik, abiotik dan lingkungan buatan. Sedangkan pada konsep ekologi lingkungan dibedakan atas lingkungan alam,lingkungan sosial dan lingkungan budaya. a. Lingkungan Biotik: terdiri dari organisasi baik yang makro maupun yang mikro b. Lingkungan Abiotik: lingkungan yang tidak terdiri dari makhluk hidup , melainkan terdiri dari batuan, tanah, udara, air, proses dan kekuatan alam, mineral dan lain-lain sebagainya. c. Lingkungan Alam (Natural Environment): segala kondisi alamiah baik yang terdiri dari alam anorganik (abiotik), maupun yang terdiri dari alam organik (biotik) yang masih belum sepenuhnya sosial yaitu manusia baik perorangan maupun kelompok. d. Lingkungan sosial, yaitu: manusia baik secara individu maupun kelompok yang ada di luar diri kita e. Lingkungan Budaya: segala kondisi hasil cipta karya manusia baik yang berupa benda-materi, maupun yang tidak berupa benda, bangunan, pakaian, benda hasil karya seni, peraturan, gagasan, sistem nilai, dan sebangsanya, termasuk lingkungan budaya.

Manusia menjadi objek dan sekaligus subjek dan lingkungan karena manusia hidup dan berkembang dilingkungan masing-masing, mengolah sumbersumber alam dan sosial yang ada dilingkungan tersebut serta memanfaatkannya sesuai dengan kebutuhan hidupnya. Berbeda dengan makhluk hidup lainnya, bukan dalam hal memenuhi kebutuhan hidupnya melainkan perilaku manusia dalam memanfaatkan kebutuhan itulah yang berbeda dengan makhluk hidup lainya, misalnya hewan. Selain butuh makan dan minum, manusia butuh tempat tinggal yang layak bila tidak berarti tidak manusiawi, butuh pendidikan butuh pakaian dan butuh berfilsafat tentang hakekat dirinya sebagai pribadi dalam hubungannya dengan manusia lain dan martabatnya alam dan Tuhan sang Pencipta segalanya yang ada di Jagad Raya yang termuat dalam ajaran agama. Dari filsafat pula manusia dapat menciptakan ilmu seni dan budaya. Kehidupan yang manusiawi tentunya dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh perilaku. Perilaku manusia satu dengan yang lain tidak dapat disamakan. Hal yang cukup mempengaruhi perilaku manusia tersebut karena faktor lingkungan dimana dia tinggal. Dengan demikian manusia menjadi objek sekaligus subjek dari lingkungan.

C. Hubungan Antara Manusia, Lingkungan, dan Lingkungan Sosial Budaya Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk didalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan makhluk hidup lainya. (Undang-Undang No.4 tahun 1982). Langkah-langkah konkret dalam menanggulangi masalah lingkungan hidup menurut B.N.Marbun: 1. Menciptakan peraturan standar yang mengatur segala seluk-beluk persyaratan pendirian pabrik atau industri.

2. Adanya perencanaan lokasi industri yang tepat. 3. Memilih proses industri yang minim polusi dilihat dari bahan baku, reaksi kimia, penggunaan air, asap, penyimpanan bahan baku dan barang jadi, serta transportasi dan penyuluhan buangan. 4. Pengelolahan sumber air secara berencana disertai pengamatan terhadap segala aspek yang berhubungan dengan pengolahan air tersebut. 5. Pembuatan sistem pengelolahan air limbah secara kolektif dari seluruh industri yang berada dilokasi tertentu. 6. Penanaman pohon secara merata dan berencana diseluruh kota. 7. Peraturan dan penataan dan penggunaan tanah dasar rencana induk pembangunan kota sesuai dengan peruntukannya secara seimbang. 8. Perbaikan lingkungan sosial ekonomi masyarakat hingga mencapai taraf hidup yang memenuhi pendidikan komunikasi dan kebutuhan sehari-hari.

Dalam buku Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (1997) dinyatakan bahwa pendidikan Lingkungan hidup menyandang karakteristik sebagai pendidikan seumur hidup (long life education), baik melalui jalur formal (sekolah) maupun informasi luar sekolah. Lingkungan sosial merupakan hubungan interaksi antar manusia dengan manusia lain yang terjalin harmonis. Hubungan antara manusia, lingkungan alam dan lingkungan sosial budaya saling kait mengkait karena tinggi rendahnya kualitas lingkungan bergantung kepada manusia sendiri. Ketidakmampuan manusia mengatur

keseimbangan antara kebutuhan hidupnya dengan kemampuan lingkungan telah menimbulkan masalah lingkungan yang megancam kehidupannya.

D. Kerusakan Alam yang di akibatkan oleh Manusia dan Dampaknya Terhadap Kehidupan

Kerusakan lingkungan yang disebabkan kegiatan manusia jauh lebih besar dibandingkan dengan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh proses alam. Kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan manusia berlangsung secara terus menerus dan makin lama makin besar pula kerusakan yang ditimbulkannya. Kerusakan lingkungan yang disebabkan kegiatan manusia terjadi dalam berbagai bentuk seperti pencemaran, pengerukan, penebangan hutan untuk berbagai keperluan, dan sebagainya. Limbah-limbah yang dibuang dapat berupa limbah cair maupun padat, bila telah melebihi ambang batas, akan menimbulkan kerusakan pada lingkungan, termasuk pengaruh buruk pada manusia. Salah satu contoh kasus pencemaran terhadap air yaitu Kasus Teluk Minamata di Jepang. Ratusan orang meninggal karena memakan hasil laut yang ditangkap dari Teluk Minamata yang telah tercemar unsur merkuri (air raksa). Merkuri tersebut berasal dari limbah-limbah industri yang dibuang ke perairan Teluk Minamata sehingga kadar merkuri di teluk tersebut telah jauh di atas ambang batas. Kasus-kasus pencemaran perairan telah sering terjadi karena

pembuangan limbah industri ke dalam tanah, sungai, danau, dan laut. Kebocorankebocoran pada kapal-kapal tanker dan pipa-pipa minyak yang menyebabkan tumpahan minyak ke dalam perairan, menyebabkan kehidupan di tempat itu terganggu, banyak ikan-ikan yang mati, tumbuh-tumbuhan yang terkena genangan minyak pun akan musnah pula. Pengerukan yang dilakukan oleh perusahaan pertambangan seperti pertambangan batu bara, timah, bijih besi, dan lain-lain telah menimbulkan lubang-lubang dan cekungan yang besar di permukaan tanah sehingga lahan tersebut tidak dapat digunakan lagi sebelum direklamasi.

Penebangan-penebangan

hutan

untuk

keperluan

industri,

lahan

pertanian, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya telah menimbulkan kerusakan lingkungan kehidupan yang luar biasa. Kerusakan lingkungan kehidupan yang terjadi menyebabkan timbulnya lahan kritis, ancaman terhadap kehidupan flora, fauna dan kekeringan. Manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam menentukan kelestarian lingkungan hidup. Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang sempurna dari mahluk hidup lainnya. Namun sayang, seringkali apa yang dilakukan oleh manusia tidak diimbangi dengan pemikiran akan masa depan kehidupan generasi berikutnya. Banyak kemajuan yang diraih oleh manusia baik dalam teknolgi, industri, dan lain sebagainya. Tetapi, hal itu membawa dampak buruk terhadap kelangsungan lingkungan hidup, misalnya seperti pencemaran lingkungan limbah pabrik, polusi udara, banjir, serta penebangan hutan. Berikut adalah bencana-bencana alam yang besar yang di akibatkan oleh kesalahan manusia dan dampaknya bagi kehidupan. 1) Pada tanggal 26 April 1986, Pembangkit Listrik Nuklir Chernobyl meledak dan melepaskan material radioaktif ke udara sehingga mencemari wilayah hingga jutaan mil persegi. 49.000 warga yang tinggal dekat reaktor, Pripyat, terpaksa mengungsi seluruhnya. Dua dekade kemudian, kota ini menjadi kota hantu dan ditelan oleh hutan pepohonan di sekitarnya.

2) Proyek irigasi Uni Soviet yang berasal dari Laut Aral telah menguras air laut dalam jumlah sangat besar. Kini, beberapa bagian laut itu kering dan terbelah menjadi dua laut yang lebih kecil. Perahu nelayan banyak yang kandas, sebagian menjadi gurun tandus yang luas dan terkontaminasi.

3) Pada bulan November 1995 sekawanan angsa bermigrasi dan mendarat di Berkeley Pit, sebuah lokasi penambangan tembaga yang danaunya diisi lebih dari 40 milyar galon air asam dan logam berat. Setelah badai beberapa hari serta kabut, burung-burung itu gagal melanjutkan perjalanan dan 342 ekor ditemukan mati.

4) Pintu Neraka/Hells Gate, Ahal Province, Turkmenistan. Dikenal sebagai Darvaza yang artinya Pintu dalam Bahasa Turkmen. Di gurun Turkmenistan adalah sebuah lubang selebar kurang lebih 100 meter dan di dalamnya terus-menerus membara selama 38 tahun. Pada 1971, sebuah rig

pengeboran minyak Uni Soviet melakukan pengeboran. Ternyata di bawahnya ada cadangan gas alam. Hal ini menyebabkan tanah runtuh beserta rig pengeboran yang dibangun di atasnya. Asap beracun kemudian mulai menyembur dari dalam lubang. Daripada berpotensi menimbulkan bencana yang lebih mematikan, pemerintah Soviet lalu membakar lubangnya.

5) Lumpur Lapindo, Sidoarjo, Indonesia. Banjir Lumpur Panas Sidoarjo atau lebih dikenal sebagai bencana Lumpur Lapindo, adalah peristiwa menyemburnya lumpur panas di lokasi pengeboran Lapindo Brantas Inc di Dusun Balongnongo Desa Renokenongo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, sejak tanggal 29 Mei 2006. Semburan lumpur panas selama beberapa bulan ini menyebabkan tergenangnya kawasan permukiman, pertanian, dan perindustrian di tiga kecamatan di sekitarnya, serta memengaruhi aktivitas perekonomian di Jawa Timur.

6) Chernobyl, Ukraina. Bencana Chernobyl, kecelakaan reaktor nuklir Chernobyl, atau hanya Chernobyl, adalah kecelakaan reaktor nuklir terburuk dalam sejarah. Pada tanggal 26 April 1986 pukul 01:23:40 pagi (UTC+3), reaktor nomor empat di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl yang terletak di Uni Soviet di dekat Pripyat di Ukraina meledak. Akibatnya, partikel radioaktif dalam jumlah besar tersebar ke atmosfer di seluruh kawasan Uni Soviet bagian barat dan Eropa. Bencana nuklir ini dianggap sebagai kecelakaan nuklir terburuk sepanjang sejarah, dan merupakan satu dari dua kecelakaan yang digolongkan dalam level 7 pada Skala Kejadian Nuklir Internasional (kecelakaan yang lainnya adalah Bencana Fukushima Daiichi). Jumlah pekerja yang dilibatkan untuk menanggulangi bencana ini sekitar 500.000 orang, dan menghabiskan dana sebesar 18 miliar rubel dan mempengaruhi ekonomi Uni Soviet. Ribuan penduduk terpaksa diungsikan dari kota ini.

E. Usaha-usaha Pelestarian Lingkungan Hidup

Beberapa usaha yang dilakukan untuk pelestarian lingkungan hidup antara lain yaitu sebagai berikut. 1. Bidang Kehutanan Kerusakan hutan yang semakin parah dan meluas, perlu diantisipasi dengan berbagai upaya. Beberapa usaha yang perlu dilakukan antara lain : a. Penebangan pohon dan penanaman kembali agar dilakukan dengan seimbang sehingga hutan tetap lestari. b. Memperketat pengawasan terhadap penebangan-penebangan liar, dan memberikan hukuman yang berat kepada mereka yang terlibat dalam kegiatan tersebut.

c.

Penebangan pohon harus dilakukan secara bijaksana. Pohon yang ditebang hendaknya yang besar dan tua agar pohon-pohon yang kecil dapat tumbuh subur kembali.

d.

Melakukan reboisasi (penanaman hutan kembali) pada kawasan-kawasan yang hutannya telah gundul, dan merehabilitasi kembali hutan-hutan yang telah rusak.

e.

Memperluas hutan lindung, taman nasional, dan sejenisnya sehingga fungsi hutan sebagai pengatur air, pencegah erosi, pengawetan tanah, tempat perlindungan flora dan fauna dapat tetap terpelihara dan lestari.

2. a.

Bidang Pertanian Mengubah sistem pertanian berladang (berpindah-pindah) menjadi pertanian menetap seperti sawah, perkebunan, tegalan, dan sebagainya. b. Pertanian yang dilakukan pada lahan tidak rata (curam), supaya dibuat teras-teras (sengkedan) sehingga bahaya erosi dapat diperkecil. c. Mengurangi penggunaan pestisida yang banyak digunakan untuk pemberantasan hama tanaman dengan cara memperbanyak predator (binatang pemakan) hama tanaman karena pemakaian pestisida dapat mencemarkan air dan tanah. d. Menemukan jenis-jenis tanaman yang tahan hama sehingga dengan demikian penggunaan pestisida dapat dihindarkan.

3. a.

Bidang Industri Limbah-limbah industri yang akan dibuang ke dalam tanah maupun perairan harus dinetralkan terlebih dahulu sehingga limbah yang dibuang tersebut telah bebas dari bahan-bahan pencemar. Oleh karena itu, setiap industri diwajibkan membuat pengolahan limbah industri. b. Untuk mengurangi pencemaran udara yang disebabkan oleh asap industri yang berasal dari pembakaran yang menghasilkan CO (Karbon

monooksida)

dan

CO2 (karbon

dioksida),

diwajibkan

melakukan

penghijauan di lingkungan sekitarnya. Penghijauan yaitu menanami lahan atau halaman-halaman dengan tumbuhan hijau. c. Mengurangi pemakaian bahan bakar minyak bumi dengan sumber energi yang lebih ramah lingkungan seperti energi listrik yang dihasilkan PLTA, energi panas bumi, sinar matahari, dan sebagainya. d. Melakukan daur ulang (recycling) terhadap barang-barang bekas yang tidak terpakai seperti kertas, plastik, aluminium, best, dan sebagainya. Dengan demikian selain memanfaatkan limbah barang bekas, keperluan bahan baku yang biasanya diambil dari alam dapat dikurangi. e. f. Menciptakan teknologi yang hemat bahan bakar, dan ramah lingkungan. Menetapkan kawasan-kawasan industri yang jauh dari permukiman penduduk.

4. a.

Bidang Perairan Melarang pembuangan limbah rumah tangga, sampah-sampah, dan benda-benda lainnya ke sungai maupun laut karena sungai dan laut bukan tempat pembuangan sampah. b. Perlu dibuat aturan-aturan yang ketat untuk penggalian pasir di laut sehingga tidak merusak lingkungan perairan laut sekitarnya. c. Pengambilan karang di laut yang menjadi tempat berkembang biak ikanikan harus dilarang. d. Perlu dibuat aturan-aturan penangkapan ikan di sungai/laut seperti larangan penggunaan bom ikan, pemakaian pukat harimau di laut yang dapat menjaring ikan sampai sekecil-kecilnya, dan sebagainya.

5.

Flora dan Fauna Untuk menjaga kepunahan flora dan fauna langka, beberapa langkah yang perlu dilakukan antara lain : a. Menghukum yang seberat-beratnya sesuai dengan undang-undang bagi mereka yang mengambil flora dan memburu fauna yang dilindungi. b. Menetapkan kawasan perlindungan bagi flora dan fauna langka seperti Taman Nasional, Cagar Alam, Suaka Marga Satwa, dan lain-lain.

6.

Perundang-undangan Melaksanakan dengan konsekuen UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan memberikan sanksi hukuman yang berat bagi pelanggar-pelanggar lingkungan hidup sesuai dengan tuntutan undangundang.

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN Hubungan antara manusia, lingkungan alam dan lingkungan sosial budaya saling kait mengkait karena tinggi rendahnya kualitas lingkungan bergantung kepada manusia sendiri. Ketidakmampuan manusia mengatur

keseimbangan antara kebutuhan hidupnya dengan kemampuan lingkungan telah menimbulkan masalah lingkungan yang megancam kehidupannya. Kerusakan lingkungan hidup banyak diakibatkan oleh manusia. Diantaranya kebakaran hutan, penebangan liar yang mengakibatkan hutan gundul. Majunya teknologi seperti mobil, pabrik, dan sepeda motor membuat udara tercemar dan lapisan ozon berlubang karena asap kendaraan. Lapisan ozon yang berlubang membuat sinar matahari langsung ke bumi yang menyebabkan suhu di bumi naik. Karena suhu di bumi naik es di kutub utara mulai mencair. Hal tersebut membuat permukaan air laut meningkat. Oleh karena itu, manusia harus segera menanggulangi kerusakan ini sebelum kerusakan semakin meluas. Selain menanggulangi manusia harus sadar dan mengintrospeksi diri mereka agar tidak mengulangi kesalahan yang sama seperti merusak lingkungan.

B. SARAN Seharusnya pemerintah lebih memperhatikan kelestarian lingkungan hidup. Karena pada saat ini pemerintah masih berpangku tangan atas apa yang terjadi dengan lingkungan. Pemerintah harus tegas dalam menentukan tindakan untuk menanggulangi kerusakan lebih lanjut seperti kerusakan hutan, kebakaran, asap pabrik yang membuat lapisan ozon berlubang dan banyak kerusakan lain yang disebabkan oleh manusia dengan cara reboisasi, penyuluhan tentang pentingnya lingkungan hidup bagi kehidupan manusia.

DAFTAR PUSTAKA

Abyan, 2012.Bencana Alam Yang Diakibatkan Oleh Kesalahan Manusia/Human Error. Online. (http://abyangarnaw.wordpress.com/2012/09/13/tugas-plh-bencana-alam-yangdiakibatkan-oleh-kesalahan-manusiahuman-error/ diakses tanggal 11 Maret 2013)

Djahir, Yulia dkk.

2010. Buku Ajar Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian

(MPK) Ilmu Sosial Budaya Dasar. Palembang : Unit Pengembangan Teknis-MPK Universitas Sriwijaya.

Mazkiyah,Salma. 2012. Kerusakan Lingkungan yang disebabkan oleh Manusia. Online. (http://salmazki.blogspot.com/2012/09/kerusakan-lingkungan-yang-

disebabkan.html diakses tanggal 11 Maret 2013 )

Shanti, Dini. 2012. Makalah Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Populasi Manusia. Online (http://kumpulan-makalah-dan-artikel.blogspot.com/2012/09/makalah-

kerusakan-lingkungan-hidup.html diakses tanggal 11 Maret 2013)

Anda mungkin juga menyukai