Anda di halaman 1dari 34

Big Fat Website (BFW) pola jasa komputasi masa depan

RINGKASAN Hampir tiap 5 tahun sekali dunia komputer mengalami perubahan yang drastis dan mempengaruhi teknologi komputer secara keseluruhan. Misal perubahan dari mainframe ke mini komputer, mini ke PC, dari PC ke sistem client/server. Pemain utama berganti dan pemain lama beristirahat, atau terpaksa bermain dengan pola permainan baru. Big Fat Web Server ( !"# adalah salah satu trend yang makin populer di dunia teknologi informasi saat ini. $eknologi ini memanfaatkan teknologi %nternet yang mendunia untuk menyediakan &asa komputasi. 'etersediaan beberapa teknologi baru pada ()*/+inu, membuka kesempatan kepada para pengembang untuk memanfaatkannya sebagai infrastruktur pembangun sistem !".

Gambar ! Big Fat Web site

"enda#uluan
Pada saat ini dapat dikatakan pada saat ini, sumber utama perubahan teknologi komputer adalah %nternet. anyak orang mempertimbankan bah-a teknologi bro$ser termasuk yang berperan utama dalam mendorong perubahan trend ini. .i samping itu ter&adi &uga banyak perubahan teknologi di sisi "eb site. Pada saat ini sebagian besar beker&a dengan prinsip serupa dengan sistem client server, beberapa aplikasi khusus diletakkan pada server dan suatu database yang beker&a di belakang layar. $etapi pada saat ini hal yang berbeda ter&adi pada "ebsite yang besar seperti /ahoo, 0ma1on dan .ell. 2itus3situs ini menggunakan teknik yang berbeda sama sekali, la1im dikenal dengan nama Big Fat Web Servers (BFW).

Gambar %! Situs Ama&on!'om 2itus3situs tersebut bukannya dilayani oleh suatu -eb server tunggal, tetapi oleh sekelompok -eb server, beberapa buah -eb server dikoneksi men&adi satu pada lingkungan yang sangat kompleks. 0rsitektur yang digunakan harus men&amin bah-a sistem beker&a dengan baik, setiap server menger&akan beban semestinya, dan tidak ada bottleneck. $idak sa&a -eb server tapi berbagai &enis server di3ikat men&adi satu untuk men&adikan suatu pelayanan tunggal (one stop shopping#. Misal situs tersebut menyediakan aplikasi untuk menga-asi harga saham, mail reader, sistem kalender, pen&ad-alan dan sebagainya. 2ehingga situs tersebut tidak sa&a berfungsi sebagai suatu situs -eb server, tetapi telah men&adi suatu personal desktop bagi penggunanya. ahkan tiap pengguna dapat mengatur sesuai dengan seleranya masing3masing. Pelayanan seperti ()*a#oo 4http5//my.yahoo.com6, ()SA" http5//---.mysap.com muncul sebagai bukti dari trend ini, atau situs seperti RiboWeb 4 http5//sophia.stanford.edu/kb3 pub/bro-ser/login.asp yang melibatkan database dan peralatan komputasi canggih di belakang layar. !enomena ini bukanlah bersifat temporar, ini baru babak a-al dari komputasi ala !". eberapa perusahaan besar mulai menggunakan teknologi ini. Perusahaan e3commerce yang mulai bermunculan banyak yang memanfaatkan arsitektur ini . egitu &uga dengan mulai ter&adinya perubahan pada program aplikasi yang makin menyerupai penyedia pelayanan %nternet. Mungkin dalam dunia bisnis dapat ter&adi kemungkinan suatu perusahaan menye-a aplikasi finansial yang tersedia pada -ebsite lain, daripada memasang program aplikasi tersebut di tempatnya. Model !" menya&ikan suatu model yang sangat berbeda dari model3model yang ada dalam se&arah komputasi. Mungkin model ini dapat dideskripsikan sebagai suatu suatu &aringan mesin tingkat tinggi yang kompleks yang khusus untuk menangani suatu

peker&aan. 7adi bukan sekedar penggabungan dari solusi3solusi untuk peker&aan kecil dalam &umlah besar sa&a tetapi &uga perubahan model komputasi. "alau dari sisi teknologi sepertinya ini suatu langkah mundur ke belakang. 'arena proses komputasi seakan3akan dilakukan kembali men&adi tersentralisasi ala mainframe. $etapi sebetulnya berbeda, pada model !" ini proses pelayanan tidak dilakukan secara sentral, tetapi dilakukan di &aringan, dengan kata lain benar3benar per-u&udan dari konsep net$ork 'omputing (komputasi &aringan#. .isain !" berbeda dengan disain client3server konvensional. .isain sistem client3 server menyediakan suatu fleksibilitas, sedang disain !" hanya mena-arkan satu hal utama yaitu kecepatan ker&a sistem. .idorong keinginan memuaskan pengguna yang begitu banyak, maka sistem harus dapat melayani suatu permintaan dalam -aktu sesingkat mungkin. 2ehingga inovasi pun harus dilakukan untuk mencapai tu&uan ini.

% (odel jasa komputasi pada BFW


Pada gelombang pertama "eb, dapat dikatakan -eb server hanyalah memberikan informasi secara interaktif dari yang data diminta pengguna. 7uga data dengan tambahan beberapa informasi yang diperoleh melalui backend database. Hal ini digambarkan pada gambar berikut ini 5

Gambar +! Gelombang pertama Web (,re)-us. //0) Pada model pertama tersebut, informasi merupakan komoditas yang disa&ikan melalui publikasi pada suatu situs "eb. Perkembangan teknologi %nternet, serta kebutuhan pengguna men&adikan situs %nternet bergeser fungsinya. 2ehingga disamping dimanfaatkan untuk diseminasi informasi ke publik, untuk menyalurkan perangkat lunak, &uga untuk menyediakan fasilitas layanan untuk para customer (misal update soft-are#, dan &uga menggabungkan intranet men&adi ekstranet yang dimanfaatkan untuk melaksanakan bisnis mereka. 2ebagai contoh adalah aplikasi pembelian tiket on3line pada suatu situs, pada a-alnya suatu situs akan menerima order, memverifikasi pembayaran

lalu akan dilakukan transfer pembelian ke suatu sistem back3end sesungguhnya. Pada perkembangannya, sistem akan memiliki suatu server aplikasi yang akan 8mencari8 layanan tersebut pada yang server3server yang ada baik di &aringan lokal maupun di %nternet. 2emuanya dilakukan secara otomatis di belakang layar. Pola ini merupakan perkembangan dari pola a-al dari "eb server, sehingga bisa dikatakan sebagai gelombang kedua arsitektur "eb. 0rsitektur tersebut akan menya&ikan pola ker&a yang berprinsip pada lapisan3lapisan seperti berikut 5

Gambar 1! Gelombang kedua Web (,re)-us. //0)! 'etika user melakukan suatu order maka server aplikasi akan memilih dimanakah transaksi itu dilakukan. 7adi halaman page tidak sa&a berfungsi sebagai agen untuk menyalurkan informasi tapi &uga untuk menyediakan beragam service. 'ode yang berada pada halaman page itu yang menyebabkannya dilakukan service tersebut secara otomatis. Pada pola tersebut dapat sa&a beragam teknologi dilibatkan, antara lain 5

Pada client akan terlibat beragam standar protokol 9pen, misal H$$P, %%9P, +.0P, 2M$P, %M0P. Pada layer presentasi akan terlibatkan .ynamic H$)M+, 7ava2cript, 7ava, Plug3 in Pada layer content, dapat digunakan 7ava, C, C::, 7avascript, C(%, dengan Perl, ataupun PHP

Pada layer aplikasi dapat terlihbat 7ava, C, C::, 7ava, 7ava eans, C9; 0, .C9M, mungkin PHP atau Perl &uga Pada layer data dan service, menggunakan teknologi yang tergantung pada service yang terlibat, dapat &uga memanfaatkan legacy data (pada mainframe#, data pada host *)%<, service net-ork yang bersifat proprietary (misal untuk pemesanan ticket#, dan &uga akses database relasional.

.engan model !" ini, memungkinkan suatu aplikasi "eb tidak sa&a sekedar befungsi sebagai tampilan -eb page pada bro-ser biasa, tetapi berfungsi sebagai suatu mesin komputasi yang sangat po-erful. Hal ini memungkinkan user tak perlu mera-at atau menyediakan infrastruktur komputasi tersebut sehingga dapat mengkonsentrasikan dirinya pada pelaksaaan peker&aannya. .i sisi lain biaya operasional dari pengguna dapat lebih ditekan. .engan model ini beberapa aplikasi baru dapat disediakan misal 5 (=ahdat et al., >??@#5

Server Komputasi. 2itus yang memiliki perangkat komputasi unik, seperti pusat super komputer, dapat men&adikan perangkat mereka tersedia melalui %nternet. .engan akses yang transparan maka pengguna dapat mengakses layanan melalui internet, sudah barang tentu metoda autentikasi dan perhitungan pengggunaan biaya harus digunakan. Model ini misalnya telah diterapkan untuk mengkoneksikan dengan High Performance Computer (HPC# melalui suatu "eb 2erver dalam model 7ava !or .istributed Computing 70=0.C. (Chen et al., >??@#. Komputasi untuk kolaborasi (2omputer Support 2olaboration Work 3 2S2W). Perusahaan yang terpisah secara geografis dapat menyediakan kemungkinan agar para peker&a beker&a seakan3akan dalam gedung yang sama, seperti misal untuk pemrosesan dokumen, atau pengembangan program. 2udah barang tentu metoda kontrol versi dan kolaborasi harus &uga digunakan. Misal &asa mailing list seperti pada Agroups 4http5//---.egroups.com6, ataupun seperti fasilitas kolaborasi group-ork pada 2C" 4http5//bsc-.gmd.de/6. Rent A Server, pada saat ini biasanya suatu H$$P server harus memiliki perangkat keras yang memadai untuk menangani beban puncak. 2uatu ;ent30 2erver, memungkinkan suatu server "eb yang kelebihan beban untuk meminta bantuan server lainnya. 2ehingga server cukup memiliki perangkat keras untuk menangani beban yang rata3rata sa&a. 2itus yang ingin mengembangkan ;ent 0 2erver mungkin dapat memanfaatkan model 0ctive )et-ork 0rchitecture ($ennenhouse dan "etherall, >??@#, sehingga memungkinkan suatu aplikasi di8berikan8 oleh pengguna dan di&alankan di server yang disediakan secara dinamis. 2udah barang tentu harus dipertimbangkan aspek, mobilitas, keamanan, serta efisiensi dari 8mobile code8 tersebut. .engan cara ini tidak perlu suatu server memiliki 8code8 dari aplikasi yang akan 8menye-a8 fasilitasnya.

+ "ertimbangan 4eknologi

2aat ini mungkin terlalu dini untuk memprediksikan merebaknya trend ini di %ndonesia. $etapi perlu dipahami bah-a makin meningkatnya ketersediaan band-idth, maka pendekatan ini men&adi lebih sesuai. .i satu sisi ini merupakan model kebalikan dari komputasi terdistribusi. .engan pola !" ini maka pengeluaran atau investasi perangkat lunak untuk aplikasi desktop, dan menginvestasikannya untuk pembangunan !". 0gar aplikasi dapat di&alankan pada model !" ini maka harus diperhatikan beberapa issue 5

Global File S)stem, suatu file system yang memanfaatkan cache3coherent yang aman dibutuhkan untuk aplikasi seperti komputasi kolaboratif dan metoda backup remote men&amin bah-a versi yang konsisten antara file yang digunakan bersama3sama. Penggunaan 0ndre- !ile 2ystem (0!2# (Ho-ard et al., >?BB#. 0tau dengan metoda "eb!2 yang memanfaatkan 2+%C ((hormeyet al., >??C#. "rotokol, suatu protokol yang baru dibutuhkan agar dapat men&alankan penga-asan autentikasi dan men&aga konsistensi dari beberapa file. Sekuriti dan autentikasi, aplikasi yang mengakses file secara remote harus diu&i otentikasinya sebelum dapat mengkases file ataupun service. 4ransaksi, aplikasi harus memilki penanganan kerusakan yang baik. 2ebagai contoh aplikasi yang terputus harus tidak meninggalkan data dalam kondisi yang tidak konsisten. 5konomis. harus ada mekanisme perhitungan harga selama pengaksesan service yang disediakan, baik prosesor, memori, ataupun storage.

.alam membentuk !" ini skalabilitas sistem harus benar3benar dipertimbangkan. Hal ini disebabkan, pada model arsitektur ini diasumsikan pengguna dapat bertambah terus, dan penambahan user &angan sampai menyebabkan sistem men&adi memberikan kiner&a yang buruk. 2ebagai contoh pada kasus e3 ay 4http5//---.ebay.com6 ketika ter&adi &umlah penambahan user yang melebihi kapasitas yang diperkirakan, sistem mengalami kesulitan dan harus ter&adi penghentian operasi selama DD &am ((ross et al., >???#. .alam membentuk sistem yang memiliki skalabilitas yang baik, maka harus dipertimbangkan beberapa hal (/oshika-a et al., >??@#5

Skalabilitas inkremental, ketika beban sudah mulai melebihi kapasitas perangkat keras, maka harus ada mekanisme yang sederhana agar dapat menambahkan perangkat keras dan meningkatkan kapasitas secara transparansi tanpa membutuhkan 8do-n time8. .an &uga service harus dapat mengambil tambahan dukungan sumber daya ketika ter&adi puncak beban. 6oad balan'ing, beban sistem harus dapat disebar secara merata secara dinamis antara server sehingga client menerima kualitas service yang terbaik. Fault transparan'), bila mungkin service tetap dapat disediakan ketika salah satu server atau net-ork mengalami upgrade atau kerusakan.

Wide Area Servi'e 4opolog), sistem harus tidak memiliki keterbatasan topologi yang statik. 2ehingga sistem harus dapat dengan mudah dimigrasikan ke mesin lainnya. S'alable Servi'e untuk lega') servers. harus tetap dapat menyediakan service service standard seperti !$P, $A+)A$, H$$P tanpa membutuhkan modifikasi program server yang ada.

.i samping pertimbangan skalabilitas perlu &uga memenuhi reliabilitas (kehandalan#, kecetapan dan &uga interoperabilitas kepada sistem yang heterogen. *ntuk mengembangkan model !", timbul beberapa tantangan yang harus dihadapi para developer antara lain 5

"ersaingan standard. 0danya beberapa standard untuk disain halaman page membuat sulit developer untuk mengembangkan sesuatu yang baru. (eningkatn)a kompleksitas pemrograman. 'ebutuhan untuk menyediakan layanan biisnis dan menghubungkan sistem back3end, menaikkan kompleksitas. 2ehingga kebutuhan pemrograman lebih dibutuhkan lagi. Kinerja untuk klas mission3'rititi'al. +ayanan bisnis membutuhkan solusi yanghandal yang memikiki skalabilitas yang baik. 2istem haruslah &arang do-n, dan tidak ra-an kesalahan. 7uga harus mampu menangani pengguna yang banyak secara simultan. Sekuriti. +ayanan bisnis seringkali membutuhkan persyaratan tingkat tinggi untuk sekuriti.

1 6oad Balan'ing
+oad balancing adalah suatu hal yang sangat penting sekali pada sistem yang diharapkan dapat menangani beban simultan yang besar. +oad balancing adalah suatu proses untuk memindahkan proses dari host yang memiliki beban ker&a ke host yang memiliki beban ker&a kecil. %ni bertu&uan agar -aktu rata/rata menger&akan tugas akan rendah dan menaikkan utilitas prosesor. agian penting dari suatu strategi dalam load balancing adalah migration poli'), yang menentukan kapan suatu migrasi ter&adi dan proses mana yang dimigrasikan. Proses migrasi pada load balancing ter&adi pada dua bentuk ( alter dan .o-ney, >??E#.

Remote e7e'ution (&uga disebut non3preemptive migration#. Pada strategi ini suatu proses baru (bisa secara otomatis# dieksekusi pada host remote. "re3emptive migration, pada strategi ini proses akan dihentikan dipindahkan ke node lain dan diteruskan.

+oad balancing ini dapat dilakukan secara eksplisit oleh user ataupun secara implisit oleh sistem. Migrasi secara implisit dapat dilakukan dengan memanfaatkan informasi a priori atau pun tidak. 2udah barang tentu, setiap pemindahan proses akan menimbulkan suatu overhead. 7adi bagaimana granularitas migrasi dari proses versus overhead dari proses

migrasi harus &uga dipertimbangkan. Pada prinsipnya metoda load balancing yang digunakan haruslah memenuhi beberapa kriteria (Mehra, dan "ah, >??E#5

9verhead yang rendah untuk pengukuran, sehingga pengukuran dapat dilakukan sesering mungkin untuk mengetahui kondisi sistem paling kini (up to date#. Memiliki kemampuan merepresentasikan beban dan ketersediaan sumber daya komputasi dari sistem. Pengukuran dan pengaturan yang tak saling bergantung

.alam mengimplementasikan suatu strategi load balancing dapat dibedakan men&adi beberapa variasi, antara lain 5 (Casavant dan 'uhl, >?BB#5

6okal atau global. Pada pe&adualan lokal, pen&ad-alan dilakukan oleh tiap node lokal, &uga termasuk penentuan time slice pada prosesor tunggal. 2edangkan pada pen&ad-alan global, pen&ad-alan dan penentuan di manakah proses tersebut akan di&alankan, dilakukan oleh suatu titik koordinasi pusat. Statis atau dinamis. Pada model statis diasumsikan semua informasi yang digunakan untuk meletakkan proses telah tersedia ketika program hendak di&alankan. Pada model dinamis penentuan ini dapat berubah ketika sistem telah ber&alan. .ikenal &uga dengan istilah pengaturan yang adaptif dan dynamic assignment untuk model dinamis, dan non adaptif dan one time assingment untuk model statis. 8ptimal atau suboptimal. Pada model optimal penentuan strategi berdasarkan pertimbangan nilai optimal seluruh sistem. Aproksimasi vs #euristik. Pada model pertamaan menggunakan pendekatan model aproksimasi matematika seperti enumerative, teori graf, program matematika, teori antrean. 2edang model ke dua menggunakan pendekatan seperti nueral net-ork, genetic algorithm. .i samping itu dalam menggunakan model matematika dapat dipilih model deterministik ataupun probabilistik. 4erdistribusi atau sentralisasi, artinya pihak mana yang bertanggung &a-ab terhadap pengambilan keputusan, apakah ada suatu sistem sentral yang melakukan keputusan migrasi, atau tersebar pada sistem yang terdistribusi. Kooperati- atau non kooperati- , pada model non kooperatif setiap prosesor mengambil keputusan tanpa bergantung pada prosesor lainnya.

9 4eknologi pendukung di 6inu7


()*/+inu, dan 0pache serta 9pen 2ource soft-are lainnya menarik untuk digunakan dalam implementasi !". 2ebab menyediakan fleksibilitas yang memungkinkan para engineer untuk membuka program hingga ke source nya serta melakukan penyesuaian sesuaui dengan lingkungan !" yang hendak dibangun. 2etiap perubahan pada bagian dalam sistem dapat segera diu&ikan (tanpa perlu menunggu 2ervice Pack, atau Patch yang telah tersedia#. Perancangan !" membutuhkan suatu tool yang dapat dengan mudah diubah sesuai dengan keinginan mereka. .alam hal ini -leksibilitas adalah kata kuncinya. Microsoft sendiri sebagai perusahaan sistem operasi telah mencoba menyediakan kumpulan aplkikasi -eb server yang bertu&uan untuk memenuhi kebutuhan !" ini,

yang disebut dengan 2ite2erver. 0kan tetapi sebagian besar pendisainer !" berpendapat bah-a tool ini sangat sulit dipisahkan dan dilakukan kustomisasi ((urley, >???#. 0kan lebih mudah bila membangun sistem !" dari komponen3komponen yang terbuka dan fleksibel. 0gar dapat mengimplementasikan trend komputasi ini secara luas, maka harus adanya ketersediaan perangkat komputasi yang dapat digunakan secara luas. 2ehingga pemanfaatan model !" ini mungkin dilakukan secara mudah oleh pengguna lainnya. 2ekarang akan kita lihat dengan salah satu solusi yang sedang hangat3hangatnya dibicarakan yaitu +inu,. ahasan akan dimulai dari persyaratan pembentukan sistem !" dan ketersediaan teknologi yang mendukung implementasi tersebut pada sistem operasi +inu,. Pada penyusunan !" ini dibutuhkan teknologi3teknologi baru yang memutuskan keterbatasan koneksi antar server pada lingkunga !" tersebut. $eknologi tersebut antara lain 5

'omputer model cluster 7aringan dengan band-idth tinggi dan latensi rendah !ault $olerance Management sistem secara terintegrasi termasuk akuntasi proses.

eberapa teknologi tersedia di lingkungan +inu, dapat memenuhi kebutuhan tersebut, antara lain

9! :aringan ke'epatan tinggi


7aringan komputer kecepatan tinggi dibutuhkan agar proses pemindahan tugas, serta koneksi antar layanan dapat dilakukan secara cepat. 2ehingga si pengguna tidak merasakan bah-a proses dieksekusi pada sistem yang berbeda (tranparansi tetap ter&amin#. .i samping band-idth yang besar, latensi adalah merupakan hal yang perlu dipertimbangkan untuk mengimplementasikan &aringan kecepatan tinggi. +atensi komunikasi ini disebabkan oleh overhead pemrosesan data atau paket yang digunakan. 9verhead itu termasuk 5

Pengelolaan buffer. Penyalinan 8message8. Perhitungan checksum untuk pengu&ian kesalahan. 9verhead penanganan interupsi Pengendalian interface &aringan.

9verhead ini akan sangat terasa ketika ukuran 8message8 kecil. 'ebutuhan overhead yang rendah dibutuhkan terutama dalam implementasi beberapa hal antara lain 5

$eknologi 9b&ect oriented, yang memanfaatkan &aringan, misal C9; 0, dan berbagai ekstensi dari C::. 9b&ect biasanya berukuran kecil.

0lgoritma untuk soft-are fault tolerance dan &uga komunikasi grup yang sering membutuhkan multi round protocol.

Memang protokol $CP/%P memiliki keterbatasan terutama untuk menangani perangkat keras baru, seperti Myrianet, 0$M. ;ound3trip latency dari implementasi $CP dan kurang handalnya protokol *.P serta tidak ada kemampuan mengurutkan paket (ordering mechanism#. Hal ini disebabkan karena overhead yang terlalu tinggi pada $CP/%P. 2edangkan paket &aringan lokal sebagian besar didominasi paket yang berukuran kecil. 2ehingga overhead tiap paket akan sangat terasa sekali. Pada dasarnya permasalahan pada $CP/%P yang saat ini banyak digunakan di &aringan adalah disebabkan oleh beberapa hal (;odrigues et al, >???#5

0-alnya protokol $CP/%P didisain dan dibangun untuk Wide Area Net$ork (WAN). 2ehingga untuk kebutuhan &aringan lokal $CP/%P belum teroptimasi. 2ebagai contoh $CP/%P menggunakan '#e'ksum paket untuk men&aga kehandalan koneksi end3to3end bukannya memanfaatkan C;C per paket pada perangkat keras &aringan modern. %P menggunakan header seperti time to live yang relevan pada "0). 7uga dukungan routing internet-orking, dan fragmentasi paket yang &arang dimanfaatkan pada &aringan lokal. Model $CP/%P mengasumsikan bah-a komunikasi antar mesin dilakukan secara minimal. $etapi pada &aringan lokal sering kali antar mesin melakukan pemakaian bersama layanan administratif, misal file system, informasi pengguna dan lainnya. %nterface socket dari $CP/%P ini biasanya diimplementasikan dalam model la)er yang banyak. %nterface socket biasanya berada pada layer teratas. egitu seterusnya. .engan cara ini memungkinkan protokol disusun menggunakan kombinasi dari berbagai protokol, berbagai interface pemrograman, dan &uga untuk berbagai divais &aringan. 0kan tetapi perpindahan akan layer ini akan memakan -aktu dan menyulitkan pemrograman. 2istem dengan layer banyak ini &uga membatasi pemindahan informasi. "engelolaan memori )ang kompleks. Pada saat ini implementasi $CP/%P membutuhkan mekanisme pengelolaan memori yang kompleks. Hal ini disebabkan karena pada model ini mensyaratkan 5 o 2tack protokol yang multi layer tersebut akan mengakibatkan penambahan header paket atau pengurangan header paket setiap mele-ati stack. o uffer pada kernel sistem operasi merupakan sumber daya yang 8habis terpakai8 sehingga harus dikelola pada ruang sehemat mungking. 2ehingga hal ini menyebabkan proses ekstra untuk menyalin data antar layer. .an -aktu &uga dihabiskan untuk mengelola memori ini.

Pada dasarnya ada beberapa cara untuk melakukan perbaikan akan kelemahan di atas5

Mengubah 0P% yang memungkinkan aplikasi mengakses komunikasi. Mengubah protokol komunikasi, misal dengan mengubah format $CP. Mengubah implementasi protokol yang lebih baik.

Metoda 0ctive Message dan *3)et menggunakan dua pendekatan yang pertama. 'e dua metoda ini menggunakan protokol dan 0P% baru untuk meningkatkan kiner&a pada &aringan lokal. Fero3copy $CP dari 2olaris memanfaatkan pendekatan yang ketiga, sehingga program yang lama dapat beker&a tanpa mengalami perubahan. 0da &uga model yang sama sekali lain dari model $CP/%P yang ada, misal model 73kernel mendisain suatu sistem operasi kernel baru yang menyediakan arsitektur untuk mengkonstruksi protokol &aringan secara lebih efisien (Hutchinson, dan Peterson, >??>#. 4eknologi 2#annel bonding $eknologi Channel bonding ini digunakan oleh arsitektur model eo-ulf untuk mencapai kecepatan transfer data yang tinggi. 2terling et al., >??C#. dengan teknologi ini memungkinkan D atau lebih koneksi fisik net-orking dipandang sebagai > koneksi logis. %ni memungkinkan suatu aplikasi di +inu, memanfaatkan paket dapat dikirimkan dengan mudah ke seluruh &aringan yang tersedia, dan meningkatkan band-idth secara keseluruhan. .itun&ukkan pada proyek eo-ulf bah-a dengan pola cluster dengan +inu, dapat disusun suatu sistem storage yang memiliki kecepatan akses tinggi dengan memanfaatkan multiple Athernet dan channel bonding. 4eknologi A'tive (essage Penggunaan metoda 0ctive Message ini menaikkan performance &aringan >GGH Metoda 0ctive Message ini diperkenalkan pada $hinking Machine Co di mesin CM35. .an sekarang telah tersedia di platform +inu,. %mplementasi model 0ctive Message dapat &uga berupa model *3)et (Aicken et al., >??5#. .engan menggunakan (0MM0 latency time bisa ditekan hingga >D,@ mikro detik, dan dengan *3)et adalah IG,G mikro detik sedangkan dengan menggunakan !ast Athernet dengan $CP/%P biasa adalah sekitar >5> mikro detik. and-idth yang dihasilkan dengan menggunakan (0MM0 adalah sekitar >D.D M ps, sedangkan dengan *3)et mencapai >D.> M ps, dan dengan !ast Athernet $CP/%P konvensional adalah sekitar C.C M ps. $ampak bah-a +inu, mena-arkan implementasi yang sangat mendukung sistem komunikasi antar komputer dengan sangat cepat. /ang belum tersedia di platform komersial lainnya. 0ctive Message yang merupakan protokol dengan overhead yang rendah ini men&adi landasan bagi sistem komunikasi baru seperti !ast 2ocket. !ast 2ocket menggabungkan layer 0P% dan protokol men&adi satu. Hal ini untuk mencegah konflik antara pemrograman interface, dan mengurangi tukar menukar data antara abstraksi layer, sehingga menurunkan overhead. .igunakannya virtual memori buffer yang kontigous dan tunggal untuk tiap soket bertu&uan untuk menghindari kompleksitas ala mbu-. .ata dikirimkan langsung ke buffer melalui data message dari 0ctive Message. Message handler akan diletakkan secara berurutan pada bufer agar urutan pengiriman ter&aga, dan akan dikirim ke buffer user dengan simple memory copy. 0rgumen dari data dikirim melalui paket metadata sehingga tidak membutuhkan pengelolaan memori untuk menghilangkan packet header.

Fast So'ket !ast 2ocket meniadakan buffer untuk pengiriman data, sehingga menurunkan overhead karena tidak ada proses peng3copy3an pada alur protokol. 0ctive Message yang men&aga kehandalan pengiriman pesan.

Gambar 9! 4rans-er data Fast So'ket. ketika send Pada !ast 2ocket ini, suatu pemanggilan send() akan dikirimkan langsung dari buffer user ke &aringan (tanpa melalui layer demi layer#. 'etika tiba di tu&uan, message handler akan meletakkannya pada buffer socket, dan diikuti pemanggilan re'v() yang akan menyalinnya ke dalam buffer pengguna yang menerima.

Gambar ;! 4rans-er data Fast So'ket. ketika re'v 'etika suatu pemanggilan 'all() dilakukan sebelum kedatangan data yang diinginkan, maka message handler akan dapt membelokkan secara langsung data langsung ke buffer user, mem3bypass buffer pada socket. 'emampuan ini dimungkinkan karena intergarsi 0P% dan protokol pada fasilitas handler dari 0ctive Message yang digunakan.

<3Net 0rsitektur *3)et 4 http5//---D.cs.cornell.edu/*3net/6 menyediakan suatu komunikasi dengan latensi rendah, dan band-idth tinggi pada &aringan komputer. Hal ini dicapai dengan cara memvirtualkan interface &aringan, sehingga setiap aplikasi dapat mengirim dan menerima data tanpa intervensi dari sistem operasi. .engan *3)et, sistem operasi tidak lagi terlibat dengan proses pengiriman, dan pemerimaan pesan. Hal ini memungkinkan untuk mengimplementasikan protokol pada user3level sehingga dapat terintegrasi penuh dengan aplikasi. 9verhead menyalinan dan buffer yang besar pada stack &aringan di kernel dapat dihindari, dan informasi mengenai flo-3control dan kehilangan paket dapat diberikan pada aplikasi Hal utama dari *3)et adalah 5

*3)et mendefinisikan interface &aringan virtual untuk perangkat keras &aringan dan sistem operasi *3)et tetap men&aga proteksi antara proses. eberapa aplikasi dapat menggunakan *3)et pada saat yang sama tanpa saling mengganggu. *3)et menggunakan sistem operasi yang umum (misalnya +inu, dan )$# dan &uga perangkat keras &aringan yang biasa (!ast Athernet dan 0$M#.

Pada dasarnya *3)et memiliki konsep dengan menghilangkan &alur pengiriman data melalui kernel sistem operasi. *3)et memanfaatkan agent multipleks yang sederhana yang bisa diimplementasikan di perangkat keras.

Gambar =! Struktur multipleksing sistem konvensional *3)et berusaha menyediakan interface &aringan yang lebih fleksibel, pada model &aringan traditional, pemrosesan protokol dilakukan pada kernel sehingga sulit ketika harus menambahkan protokol baru. 7uga ketika suatu aplikasi membutuhkan metoda pengiriman yang baru. $u&uan utama dari disain *3)et ini akan menghindarkan kernel dari &alur kritis saat pengiriman data, sehingga memungkinkan layer komunikasi

mengatur proses komunikasi sesuai kebutuhannya. Permasalahan dalam disain *3)et adalah 5

Multipleksing &aringan antar proses. Menyediakan mekanisme proteksi antar proses Mengatur resource untuk komunikasi yang terbatas, tanpa bantuan kernel. Menyediakan interface pemrograman yang baik untuk &aringan

$u&uan utama dari arsitektur *3)et adalah menurunkan overhead dari pemrosesan send dan receive dan &uga menyediakan akses yang fleksibel. 2ehingga diharapkan 5

Menyediakan komunikasi dengan latensi kecil pada suatu &aringan lokal Memanfaatkan semaksimal mungkin bad-idth yang tersedia -alaupun dengan ukuran 8message8 yang kecil Menyediakan suatu protokol yang baru

Gambar 0! "roses multipleksing pada <3Net 'eterangan gambar 5


* J 0plikasi user ' J 'ernel sistem operasi )% J )et-ork interface pada gambar @ )% J pada gambar B. adalah )% dengan message multiple,

Pada model *3)et ini, mu,/demu, dimasukkan langsung pada net-ork interafce. 2ehingga memindahkan tugas buffer managemen, dan pemrosesan protokol pada level user. 2ehingga )% di virtualisasikan yang menimbulkan ilusi pada tiap proses seakan3 akan proses tersebut memiliki interface ke &aringan.

9!% 4eknologi pen)impanan jaringan

eberapa file system untuk keperluan model komputasi &aringan telah dikembangkan dan tersedia pada platform +inu,. aik yang berorientasi file server ataupun yang memiliki konsep tanpa file server utama misal ,!2,2erverless )et-ork !ile 2ervice. yang berorientasi tanpa server utama (0nderson et al, >??K#. eberapa teknologi tersebut dipaparkan berikut ini. Global File S)stem (lobal !ile 2ystem 4 http5//gfs.lcse.umn.edu6 dikembangkan untuk membuat suatu file system yang tak bertumpu pada suatu model server (tidak seperti )!2 yang menggunakan satu file server, ataupun model file sharing seperti 2M #. (!2 ini akan memanfaatkan interface perangkat keras baru seperti !ibre Channel yang memungkinkan &aringan langsung dihubungkan dengan perangkat penyimpan data (tanpa melalui perantaraan sistem komputer server#. Pendekatan ini memungkinkan seluruh komputer client mengakses seluruh perangkat penyimpan data pada &aringan. Hal ini men&adikan pengaksesan lebih efisien dan lebih handal. 2istem penyimpanan data &aringan yang terskala seperti halnya !ibre Channel memungkinkan sistem komputer dirancang dengan banyak perangkat penyimpan data yang digunakan bersama, hal ini akan meningkatkan kiner&a dan kehandalan sistem secara keseluruhan.

Gambar /! Global File S)stem Interme&&o %nterMe11o 4http5//---.inter3me11o.org6 merupakan suatu distributed file system yang baru, yang memungkinkan suatu replikasi yang fleksibel dari direktori dengan operasi yang tak selalu terhubung dan dengan suatu cache yang bersifat persistent. 2ebagai contoh akan memudahkan mengelola beberapa direktori home pada banyak komputer, memecahkan masalah sinkronisasi data di laptop/desktop. Pada skala besar, akan mempermudah proses replikasi pada repositori file yang besar, sebagai contoh untuk tu&uan #ig# availabilit) server.

Gambar >! Arsitektur Inter(e&&o %nterme11o ini diinspirasikan dari Coda !ile 2ystem 4 http5//---.coda.cs.cmu.edu/6. $etapi telah didisain ulang dan diubah secara total. %nterMe11o terdiri dari dua komponen utama 5

2uatu modul kernel 6inu7 yang spesifik bernama "resto yang menambahkan suatu file system baru pada kernel. 2uatu manager 'a'#e di level user, dan &uga file server yang dinamakan 6ento, yang akan menangani aspek &aringan dan pengiriman data. 2erver dan client men&alankan kode +ento yang sama tetapi menerapkan policy (kebi&akan# yang berbeda. +ento ini tidak bergantung pada &enis sistem operasi yang digunakan, -alau saat ini yang didukung barulah +inu,, dengan mudah +ento ini dapat diport ke *ni, dengan sistem =!2.

%nterMe11o menggunakan file system lokal standard (misal e,tD pada +inu,# sebagai suatu cache yang bersifat persistent dan serta berfungsi sebagai file storage (file server#. eberapa file system yang dapat diakses seperti )!2 akan tetap dapat diakses pada server. 'ode kernel %nterMe11o yang bernama Preso akan mengintersepsi akses ke file dan direktori, memeriksa kondisi data dan melakukan update data dan pengupdatean &urnal serta dipropagasikan ke server. %nterMe11o akan melakukan penyelubungan ($rapping# di bagian luar file system lokal ini untuk mengelola pemindahan data antar server ke klien dan sebaliknya. Pada kondisi biasa, akses dan modifikasi pada file system %nterMe11o akan sama cepatnya dengan file system disk di ba-ahnya. Proses skalabilitas dan recovery pada file system local menggunakan overhead yang kecil. Penggunaan file system lokal sebagai suatu cache persistent, memungkinkan operasi tanpa koneksi (disconnected operation# dan kiner&a yang baik, &uga menghindari dari kompleksitas dari implementasi suatu file sistem disk yang baru untuk mendukung metadata %nterMe11o. %nterMe11o berinteraksi dengan cache menager +ento secara asinkron, kecuali pada saat cache miss, dan memperbolehkan module kernel Presto untuk

melakukan write back caching. %nterMe11o ini menerapkan suatu model client3server yang keduanya memungkinkan pemberian file data, dan pengupdatean direktori pada &a&aran yang sama (peer#. 2truktur simetris ini dimungkinkan dengan menggunakan client/server yang merupakan program yang sama tetapi dengan kebi&akan (policy# yang berbeda. 7adi client/server bukan suatu program dengan mekanisme yang berbeda, tetapi program yang sama dengan policy yang berbeda. .isain %nterMe11o mengatasi keterbatasan penanganan metadata di C9.0 dan 0!2, memang dengan modifikasi yang dilakukan pada %nterMe11o ini muncul sedikit kekurangan, tetapi dibandingkan dengan kesederhanaan, skalabilitas, kiner&a dan administrasi banyak keuntunganan yang bisa diraih. +ento sendiri diprototipekan dengan menggunakan program Perl, dan modul kernel Presto ditulis dalam C. %mplementasi cache manager dan file server +ento dengan menggunakan Perl ini dipilih agar mudah digunakan dalam berbagai platform, rapid developmen dan robust. .igunakan versi yang telah dimodifikasi khusus dari Perl 9b&ect Anvironment (P9A# untuk membentuk frame-ork yang asinkronus untuk menangani banyak event secara simultan. !rame-ork ini memanfaatkan 0CA toolkit dan Arlang. %nterMe11o ini berukuran sangat kecil. Pada platform *)%<, komunikasi antara +ento dan Presto melalui suatu divais karakter. .engan menggunakan 8sele't8 memungkinkan +ento menunggu secara simultan datangnya traffic dari &aringan dan kernel. Hal ini memudahkan dalam proses implementasi daemon. "arallel ?irtual File S)stem Model Paralel =irtual 2ystem 4 http5//---.parl.clemson.edu/pvfs/inde,.html6 mencoba mengurangi permasalah yang ada pada perbedaan kiner&a %/9 dan kiner&a prosesor telah men&adikan bottleneck pada %/9 pada banyak aplikasi, khususnya yang menggunakan data besar. Pendekatan populer untuk mengatasi hal ini adalah dengan menggunakan file system paralel yang banyak digunakan pada sistem paralel komersial. Model P!=2 ini mencoba mendisain dan mengimplementasikan kemungkinan penggunaan Paralel %/9 dan digunakan pada proyek eo-ulf. Proyek P!=2 ini dimulai pada a-al >??G sebagai suatu percobaan untuk paralel file sistem paa user3level yang digunakan untuk cluster dan kini telah sampai pada status yang dapat digunakan, tersedia bebas, berkiner&a tinggi. 2ebagai suatu paralel file system, tu&uan P=!2 adalah menyediakan akses kecepatan tinggi ke file data untuk aplikasi paralel. P!=2 menggunakan implementasi user3level dengan fitur sebagai berikut 5

Menyediakan suatu name space (ruang penamaan# yang konsisten pada seluruh cluster. Menyediakan proses striping data yang dikendalikan oleh user. Memungkinkan binari yang ada dioperasikan pada file P=!2.

'arena P=!2 adalah implementasi user3level, maka tak ada modifikasi pada kernel yang perlu dilakukan, untuk menginstal dan mengoperasikan file system ini. 2istem ini memanfaatkan $CP/%P untuk mengirimkan data, sehingga tak ada ketergantungan pada message passing librar) 2istem P=!2 terdiri dari I komponen utama 5

manager daemon yang di&alankan pada satu node tunggal. 'omponen ini menangani pemeriksaan peri&inan 8permission8 ketika proses create file, open, close, dan remove. I@8 daemon yang di&alankan pada tiap node %/9. 'omponen ini menangani seluruh %/9 file tanpa campur tangan manager. Appli'ation librar) yang memungkinkan aplikasi berkomunikasi dengan daemon P=!2.

Gambar

! Komponen "?FS

.ata file disimpan pada file system lokal pada node %/9. 2etiap file akan distrip (dibagi# pada se&umlah ) node %/9, sehingga akan ada ) file, satu untuk tiap node %/9 yang akan menyimpan data. 2uatu penanda unik (uniLue identifier# yang diberikan oleh bagian lain dari file system akan men&amin bah-a nama file ini tidak akan konflik pada node %/9.

Gambar %! "embagian -ile pada node

.engan pemanggilan *)%< mmap (), read(), $rite () dapat digunakan secara langsung oleh %/9 daemon untuk melakukan file %/9. 2istem operasi akan melakukan cache file data untuk P=!2, sehingga tak perlu dilakukan pada code P=!2. 'elemahan dari cara ini adalah, kendali alokasi blok diserahkan pada sistem operasi, dan tak dapat mengatur secara langsung data manakah yang dicache. Pada model file system paralel, metadata merupakan informasi yang menerangkan karakteristik sebuah file. .alam hal ini termasuk 8permission8, kepemilikan (o-nership# dan yang terpenting adalah distribusi secara fisik dari data file tersebut. Pada P=!2 suatu file system )!2 yang dimount digunakan untuk menyimpan metadata. Cara ini memberikan suatu name space yang unik, dan memungkinkan aplikasi melihat struktur direktori, serta meringankan pemuatannya pada manager. %nterface yang pertama disediakan pada P=!2 sangat diinspirasikan oleh "ro)ek 2#arisma, dan "ro)ek ?esta. Proyek Charisma memiliki fokus untuk mengkarakteristikan beban %/9 pada mesin paralel. 2alah satu hasil obervasi pada proyei ini adalah suatu fraksi akses %/9 memiliki pola yang disebut simple strided. Pola ini dikarakteristikan dengan akses dengan ukuran yang sama yang tersebar pada &arak yang sama dalam file. Paralel file system =esta sendiri a-alnya didisain untuk Paralel Computer =ulcan. %nterface yang diberikan memungkinkan proces membagi suatu file sehingga suatu process hanya melihat bagian dari file data tersebut.

Gambar +! Stride pada -iles)stem .engan mengkombinasikan D konsep tersebut didisain "artitioned File Inter-a'e yang merupakan interface dasar pada P=!2. %nterface ini menyediakan fungsi yang sama seperti fungsi %/9 file pada *)%< standard, tetapi menambahkan fungsinya dengan kemampuan mempartisi. .engan interface ini, suatu aplikasi dapat menentukan potongan dari file, yang memungkinkan aplikasi mengakses simple stride region dari file dengan pemanggilan read(), dan $rite() tunggal. Hal ini menurunkan &umlah pemanggilan %/9 pada aplikasi.

Gambar 1! Stream aplikasi dan stride (ambar di atas menun&ukkan contoh stream %/9 antara aplikasi dan permintaan stride. 2etiap sisi menghitung perpotongan (interseksi# stride fisik dan stride yang diminta. .ata akan diberikan berurutan ke atas (ascending# dan dipaket dalam paket $CP pada soft-are &aringan. P=!2 bergantung pada $CP untuk mentransfer data. 'iner&a $CP menun&ukkan bah-a ketersediaan band-idth dapat dimanfaatkan dengan $CP. "alaupun pada beberapa situasi $CP lambat di a-alnya, dan penundaan ackno-ledgement memberikan kiner&a yang buruk. $ask aplikasi berkomunikasi langsung dengan node %/9 ketika data file ditransfer, dan koneksi tetap di&aga tetap terbuka antara aplikasi dan node %/9 selama aplikasi tersebut ber&alan agar mencegah -aktu yang dibutuhkan untuk membuka koneksi $CP beberapa kali.

Gambar 9! "roses pemanggilan pada "?FS

Program yang berbentuk binari yang ada dapat dioperasikan langsung pada file P=!2. 2uatu kumpulan system call -rapper memungkinkan pengaturan %/9 call sebelum diberikan pada sistem operasi. 2tatus open file di&aga tetap pada user space, dan pengakses file descriptor yang mengacu ke file P=!2 dilakukan oleh library P=!2. Call lainnya diberikan pada system call yang sesuai. Pada saat ini P!=2 sudah cukup stabil untuk penggunaan biasa dan menyediakan kompatibilitas dengan binari yang ada. P=!2 ini masih terus dikembangkan, dan fokus pengembangannya pada saat ini adalah skalabilitas, reliabilitas, serta dukungan pada interface lainnya. 2ehingga diharapkan dapat mendukung ratusan node, dan &uga kemungkinan implementasi ;9M%9 MP%3%9 yang berkiner&a tinggi. Pada saat ini P=!2 ini telah diimplementasikan dengan instalasi yang cukup mudah, striping beberapa file antara node dapat dikontrol pengguna. %nterface multiple dapat digunakan. P=!2 ini mendukug interface %/9 *)%< dan memanfaatkan shared library, yang memungkinkan program *)%< %/9 yang ada untuk menggunakan file P!=2 tanpa membutuhkan proses kompulasi ulang. *tilitas *)%< seperti ls, 'p, rm dan lain3lain dapat digunakan pada file direktori P=!2 &uga. P=!2 akan memotong data file pada banyak disk pada node yang berbeda di suatu cluster. .engan membagi3bagi data file dengan cara ini, file yang lebih besar dapat dibuat, dan band-idth akan meningkat serta bottleneck akan diperkecil. %nterface CK bit &uga telah dikembangkan. .isamping inteface %/9 *)%< biasa, suatu Multidimensional lock %nterface &uga telah diimplementasikan.

Gambar ;! "embagian stripe pada disk

9!+ 4eknologi 'luster


$eknologi cluster ini dibutuhkan untuk mengikat beberapa server agar men&adi suatu server tunggal yang melakukan peker&aan besar. .ari sisi pengguna mereka tak merasa, bah-a beban ker&a yang diberikannya atau sumber daya komputasi yang dibutuhkannya telah dibagi kepada mesin fisik yang berbeda. eberapa teknologi cluster tersedia di lingkungan +inu, dan telah cukup banyak digunakan. erikut ini disa&ikan beberapa teknologi cluster yang memiliki perbedaan pendekatan 5

$eknologi eo-ulf, yang cenderung digunakan untuk tugas komputasi parallel $eknologi M92%<, yang memberikan suatu 8vie-8 sebagai suatu mesin tunggal, sehingga program biasa dapat di&alankan di atasnya, dan dilakukan distribusi secara otomatis $eknologi (0MM0, yang memanfaatkan komunikasi dengan latensi rendah, yang mempu menyediakan mesin virtual paralel lebih dari satu pada mesin fisik parallel $eknologi +inu, =irtual 2erver, yang menyediakan server paralel untuk kebutuhan server %nternet.

4eknologi 'luster Beo$ulModel cluster eo-ulf 4 ---.beo-ulf.org6 dapat digolongkan antara model Massively Parallel Processor (MPP# seperti nCube, CM5, Conve, 2PPM Cray $I. dan model )et-ork of "orkstations ()9"s#. Model MPP biasanya lebih besar, dan memiliki laten') inter'onne't net$ork (-aktu tenggang untuk melakukan interkoneksi &aringan# yang lebih rendah daripada eo-ulf. Programmer harus selalu memperhatikan tentang lokalitas, load balancing, granularitas dan 'ommuni'ation over#ead untuk mencapai kiner&a terbaik. ahkan pada model s#ared memor) programer masih mengembangkan program dengan gaya message passing. Program yang tak membutuhkan komputasi dan komunikasi yang 8rumit8 biasanya dapat diubah dan di&alankan secara efektif pada cluster eo-ulf.

Gambar =! 6ogo 57treme 6inu7 A $$$!e7tremelinu7!orgB . distribusi 6inu7 Beo$ulPemrograman )9" biasanya berusaha memanfaatkan siklus yang menganggur dari peralatan -orkstation pada suatu laboratorium atau suatu kampus. Memprogram di lingkungan ini membutuhkan algoritma yang benar3benar toleran terhadap permasalahan load balan'ing dan latensi komunicasi yang besar. Program yang ber&alan pada suatu model )9" akan ber&alan sama atau lebih baik pada suatu sistem cluster. 2uatu komputer cluster klas eo-ulf berbeda dari suatu )9" pada beberapa hal. )ode pada suatu kluster dikhususkan hanya untuk kluster. Hal ini memudahkan permasalahan penyeimbangan ker&a (load balan'ing#, sebab kiner&a setiap masing3masing node tidak

lagi dipengaruhi faktor eksternal. 7uga karena interkoneksi &aringan diisolasi dari &aringan eksternal, maka beban &aringan ditentukan hanya oleh aplikasi yang ber&alan pada kluster. Hal ini &elas mempermudah masalah yang berkaitan dengan latensi yang tak dapat diprediksikan dalam model )9". 2eluruh node pada cluster dalam -e-enang administratif kluster, sebagai contoh interkoneksi &aringan pada kluster tidak terlihat dari luar sehingga otentikasi yang dibutuhkan antar proses hanyalah untuk kebutuhan integritas sistem. Pada suatu sistem )9", harus diperhatikan pula mengenai sekuriti &aringan. Contoh lainnya adalah softa-are pada eo-ulf yang memberikan global pro'ess I,. Hal ini memungkinkan suatu mekanisme bagi suatu proses pada suatu node mengirim sinyal kepada suatu proses di node lainnya, semuanya dalam suatu domain pengguna, hal ini tidak dimungkinkan pada model )9". Perbedaan terakhir parameter sistem operasi diatur agar menaikkan kiner&a. 2ebagai contoh suatu -orkstation sebaiknya diset agar memberikan perasaan interaksi yang terbaik misal respon yang seketika, buffer yang pendek dan sebagainya, tetapi pada suatu node pada cluster dapat di3tune untuk memberikan keluaran yang lebih baik untuk &ob yang besar, sebab mereka tidak berinteraksi secara langsung dengan pengguna. 'onsep eo-ulf ini mulai dikembangkan dengan menggunakan perangkat komputer yang sangat sederhana untuk ukuran sekarang, >C motherboard KBC .< >GG MH1, ethernet >Gbase$ (2terling et al., >??5#. $etapi telah mampu menghasilkan kiner&a yang cukup men&an&ikan. eo-ulf menggunakan protokol komunikasi standard *ni,, sehingga kemampuannya men&adi terbatasi oleh protokol ini, akan tetapi dalam pengembangannya eo-ulf telah melakukan modifikasi implementasi $CP/%P yang hasilnya sangat membantu kualitas implementasi dari +inu, pada umumnya. .ari sisi pemrograman eo-ulf memanfaatkan library Parallel =irtual Machine (P=M# untuk menyusun aplikasinya. 2ebagian besar aplikasi yang di&alankan pada model eo-ulf ini memang aplikasi &enis komputasi matematis.

(odel 'luster (8SIC


2alah satu contoh penerapan platform cluster yang menyediakan suatu pandangan sebagai suatu komputer besar bagi sistem aplikasi di atasnya adalah M92%< 4http5//---.mosi,.cs.hu&i.ac.il6 M92%< merupakan suatu modul perangkat lunak cluster dengan +inu, yang memungkinkan berbagai komputer cluster yang tersusun dari PC untuk beker&a sama bagaikan suatu sistem tunggal yang besar. 2ehingga dengan memanfaatkan M92%<, tidak perlu melakukan modifikasi pada aplikasi yang digunakan ataupun dengan me3link ke library khusus. Hal ini berbeda dengan pendekatan P=M atau MP% yang digunakan di model eo-ulf. 7uga tidak perlu membagi process secara khusus ke node yang berbeda, M92%< akan melakukannya secara otomatis. Misal suatu proses dibuat di node tempat pengguna login maka M92%< akan memberikan proses ini ke node yang lain secara otomatis. Proses 8ps8 akan melihat seluruh proses ini seperti seakan akan proses ini tetap ber&alan di node yang sama.

agian utama M92%< yang merupakan algorima pengelolaan sumber daya (resource management# adaptif akan memonitor dan merespon dan mendistribusikan beban di antara node cluster tersebut. agian utama tersebut adalah adaptive on3line load balan'ing dan memor) us#ering algorit#ms yang bertanggung &a-ab terhadap variasi dari penggunaan sumber daya pada sistem cluster tersebut dengan tu&uan memaksimalkan kiner&a sistem secara keseluruhan. 0lgoritma ini melakukan migrasi proses secara pre3 empsi untuk menentukan prosess yang diberikan pada tiap node, dengan tu&uan memanfaatkan sumber daya terbaik yang tersedia, seperti seakan3akan memanfaatkan 2MP (2ymetric Multiprocessor#. 0lgoritma M92%< didisain untuk mencapai kiner&a maksimum dan kemudahan penggunaan serta bebas overhead untuk mencapai skalabilitas yang baik. 0lgoritma pada M92%< bersifat desentralisasi, setiap node berlaku baik sebagai master untuk proses yang dibuat secara lokal, dan sebagai suatu master bagi proses remote yand dimigrasikan ke node yang lain. %ni berarti suatu node dapat ditambahkan atau dikurangi kapan sa&a dari konfigurasi cluster tanpa menimbulkan gangguan. Ciri lain dari M92%< adalah kemampuan sel- tuning dan algoritma monitor yang akan mendeteksi kecepatan tiap node, dan &uga memonitor beban, memori yang sisa dan yang terpakai, &uga la&u %nter Process Communication (%PC# dan %/9 pada tiap node. %nformasi ini digunakan untuk menghasilkan keputusan yang mendekati optimal untuk penempatan proses.

Gambar 0! "emantauan beban pada masing3masing 2"< di (8SIC M92%< diimplementasikan pada kernel +inu,, dan operasinya transparan terhadap aplikasi. 2ehingga suatu aplikasi konvensional bila di&alankan di atas M92%< akan langsung di&alankan secara paralel tanpa melakukan pemrograman khusus. 2ehingga dengan memanfaatkan M92%< dapat menyusun seberapapun ukuran cluster bahkan pada mesin yang berbeda.

GA(((A
$he (enoa 0ctive Message Machine ((0MM0# 4 http5//---.disi.unige.it/pro&ect/gamma/6 (Chiola dan Ciaccio, >??@#, adalah suatu model &aringan yang memanfaatkan arsitektur 0ctive Message (Aicken, et al, >??5#. Model &aringan dengan memanfaatkan 0ctive Message ini dapat memanfaatkan band-idth dengan lebih baik terutama karena menggunakan prinsip &ero 'op) yang meminimalkan -aktu terbuang ketika per&alanan paket dari satu layer ke layer lainnya. Prinsip ini tak membutuhkan intermediate kernel bu--ering yang cukup menyebabkan overhead. (amma ini memanfaatkan 0ctive Message. %de utama dari (0MM0 adalah berusaha memanfaatkan librari komunikasi tingkat tinggi seperti MP% di atas mekanisme tingkat rendah yang sangat efisien.

Gambar /! 6ogo GA((A 2uatu model (0MM0 dimodelkan men&adi dua, yaitu model -isik dan model virtual.

2uatu model GA((A -isik, terdiri dari se&umlah ( -orkstation yang dihubungkan dengan +0) kecepatan tinggi. 2etiap -orsktation di dialamati dengan alamat Athernet dan bergantung pada card net-orknya. Model GA((A virtual merupakan node se&umlah N, dimana N D (, dan setiap node merupakan representasi dari -orkstation pada (0MM0 fisikal. )ode diberi nomor dimulai dari G, dengan model penomoran ini memung,kinkan pengalamatan node pada level aplikasi secara mudah. Pada level kernel dilakukan pemetaan antara alamat Athernet dan PC yang bersangkutan. 2uatu program parallel dianggap sebagai se&umlah proses yang di&alankan pada tiap node mesin virtual tersebut. (0MM0 mendukung mutlitasking, setiap (0MM0 virtual dapat di8spa-n8 pada saat yang sama ke (0MM0 fisis. 2etiap (0MM0 virtual dapat men&alankan program parallel miliknya sendiri untuk pengguna yang berbeda. 2ehingga setiap -orkstation dapat dipakai bersama dengan program paralel lainnya.

2uatu program paralel, dimodelkan sebagai suatu kumpulan se&umlah N proses yang di&alankan secara paralel, masing3masingnya di&alankan pada node yang berbeda di suatu mesin (0MM0 virtual. (0MM0 mendukung parallel multitasking, sehingga lebih dari satu buah (0MM0 virtual dapat di8spa-n8 pada saat yang sama pada (0MM0 fisis yang sama. 2etiap (0MM0 virtual men&alankan program paralelnya sendiri bergantung pada usernya.

2ebagai konsekuensinya, setiap -orkstation boleh digunakan bersama oleh lebih dari satu program parlel pada saat yang bersamaan. 2etiap (0MM0 virtual dan program paralel yang di&alankannya diidentifikasi dengan suatu nomor yang unik untuk tiap platform. )omor ini disebut "arallel "I,. Proses yang termasuk aplikasi paralel dikarakteristikan dengan paralel P%. dari aplikasi tersebut. %ni digunakan untuk membedakan proses antara aplikasi paralel yang berbeda pada level setiap -orkstation. Maksimum D5C Paralel %. dapat diaktifkan pada suatu (0MM0 fisik. 2etiap proses memiliki D55 'ommuni'ation port yang diberi nomor dari >, nomor G dicadangkan untuk komunikasi cepat level kernel, seperti pembuatan virtual (0MM0, mulai men&alankan program paralel, atau untuk mensinkronisasi. 2etiap port bersifat dua arah (bidirectional#. Pointer ke buffer di user space tempat pesan datang disimpan dapat diasosiakan pada suatu port untuk menerima suatu masukan. 2uatu penanganan (handler# untuk penerimaan dapat didefinisikan pengguna, dan pengguna dapat &uga mendefinisikan sendiri penanganan kesalahan (error handler# yang &uga dapat diasosiasikan pada suatu port masukan. 2etiap port yang digunakan sebagai port keluaran, harus dipetakan kepada port lainnya dari proses yang termasuk pada program paralel yang sama ataupun yang lainnya, sehingga berfungsi kanal komunikasi keluar. Cara alternatifnya, suatu port keluaran dapat diikat dengan port masukan se&umlah N3 , setiap port dimiliki suatu proses pada node berbeda pada (0MM0 virtual yang sama, hal ini digunakan untuk melakukan broadcast. 0kan tetapi tidak satupun dari kasus di atas proses binding dilakukan dengan protokol koneksi secara eksplisit. Programmer yang memastikan dan menentukan benar atau tidaknya topologi komunikasi dari pemetaan port ke port tersebut. Pada (0MM0 protokol komunikasi tidak menyediakan a'kno$ledgment demi pencegahan penghamburan band-idth dan latensi, hal ini karena (0MM0 diterapkan pada lingkungan &aringan lokal yang kecenderungan terkorupsinya paket cukup kecil. egitu &uga tidak disediakan secara eksplisit mekanisme -lo$ 'ontrol. Penanganan kesalahan harus dilakukan oleh user. +ayer komunikasi dari (0MM0 a-alnya dimasukkna pada kernel +inu, sebagai suatu s)stem 'all dan struktur data tambahan. 2ystem call tambahan ini menangkap panggilan ke kernel melalui suatu alamat khusus yang tak terpakai pada kernel +inu,, yang lalu akan dialihkan ke kode (0MM0 melalui optimasi &alur. Program penerima pada device driver khusus, dan rutin penanganan interupsi akan didaftarkan pada kernel +inu, sebagai -ast interrupt, yang berarti path dari kernel dari permohonan interupsi ke rutin interupsi pendek &uga. Proses komunikasi antar proses dilakukan dengan proses mengirimkan system call 0ctive Message 8send8. %ni akan menyalin sebagian isi memori dari ruang memori user pada suatu node ke ruang memori user di node lainnya. Hal ini dilakukan dengan cara mengirim 8message8 dari ruang memori user ke adapter &aringan tanpa melalui buffering di kernel. 9verhead sangat kecil karena abstraksi rendah dari protokol komunikasi. 8Message8 yang lebih pan&ang dari >GG byte akan dibagi men&adi deretan frame Athernet

(masing3masing pan&anyna dari CG hingga >5IC byte# yang disalinkan langsung ke !%!9 buffer transmit dari adapter. Pada saat frame Athernet tersebut diterima di sisi lain. 2uatu penanganan interupsi (interrupt handler#, pada PC yang menerima akan di&alankan dan menyalin isi dari Lueue pada adapter ke ruang memori dari proses penerima, dan ini &uga dilakukan tanpa buffer kernel perantara. Header dari frame memberikan informasi alamat yang dibutuhkan untuk mengalokasikan ruang buffer user yang benar, tempat 8message8 yang datang disimpan, &uga informasi yang dibutuhkan untuk membentuk kembali 8message8 dari beberapa frame yang datang. 2etelah data transfer memori3ke3memori, penanganan penerimaan (receive handler# yang didefinisikan user akan di&alankan pada node penerima. !ungsi dari penanganan penerimaan ini untuk menyatukan message yang data ke struktur data dari proses penerima dan menyiapkan buffer pada ruang memori user untuk message berikutnya. Pada model 0ctive Message, setiap proses yang termasuk pada aplikasi parallel memiliki dua thread yang berbeda 5

$hread dari proses utama, yang melakukan komputasi dan pengiriman 8message8. $hread ini berkaitan dg kebi&akan pen&ad-alan (schedule policy# dari kernel sistem operasi. 2atu atau lebih thread penerima, setiap thread berkorespondensi dengan penanganan penerimaan. /ang akan di&alankan berdasarkan penerimaan 8message8 di ba-ah kendali rutin interupsi pada device driver, tanpa melibatkan pen&ad-al di kernel.

$hread penerima beker&a sama dengan thread utama dengan cara melakukan sharing semua struktur data global dari program, sehingga mengurangi latensi yang la1imnya ter&adi pada implementasi so'ket di *)%<.

6inu7 ?irtual Server


Pendekatan +inu, =irtual 2erver 4 http5//---.linu,virtualserver.org6 berusaha memanfaatkan cluster server yang dihubungkan dengan &aringan kecepatan tinggi yang memiliki arsitektur lepas, sehingga akan lebih handal ketimbang satu sistem yang mengggunakan multiprosesor, serta lebih hemat. "alaupun begitu permasalahan transparansi, skalabilitas, dan high availility service haruslah dipecahkan. 'etika suatu beban -eb server sudah membesar, solusi dengan menggunakan sistem tunggal berprosesor banyak memiliki keterbatasan. Proses penambahan atau penggantian sistem berprosesor banyak akan mengakbiatkan sistem harus do-n. egitu &uga dari sisi kehandalan men&adi kurang teru&i, karena akan ada satu titik tunggal kelembahan. Pada model ini server sesungguhnya dapat dihubungkan dengan +0) berkecepatan tinggi ataupun tersebar secara geografis dan dihubungkan dengan "0) kecepatan tinggi. Pada sisi muka dari server sesungguhnya terdapat suatu load balan'er yang akan men&ad-alkan permintaan pada berbagai server dan membuat pelayanan secara parallel

pada cluster akan tampil sebagai layanan dari suatu sistem tunggal yang berasal dari I" tunggal. 2kalabilitas dicapai dengan penambahan, dan pengurangan node pada cluster yang dapat dilakukan secara transparans. High availbility diimplementasikan dengan cara mendeteksi node atau daemon yang tak beker&a, dan lalu mengkonfigurasi ulang secara otomatis sistem sesuai dengan kondisi yang ada. +inu, virtual server dikembangkan dari code %P MasLuerading dan beberapa port for-arding dari 2teven Clarke. Mendukung layanan $CP dan *.P seperti H$$P, Pro,y, .)2 dan sebagainya. *ntuk protokol yang mengirimkan alamat %P dan nomor port sebagai data aplikasi, kode tambahan diperlukan untuk menanganinya. !$P telah didukung. +inu, =irtual 2erver dapat diimplementasikan dengan dua cara 5

.engan menggunakan Net$ork Address 4ranslation (NA4). .engan menggunakan I" tunneling

6inu7 ?irtual Server via NA4 'arena keterbatasan alamat %P pada %PvK dan beberapa alasan sekurit, makin banyak &aringan menggunakan alamat %P privat yang tak dapat diakses dari luar &aringan (%nternet#. 'ebutuhan untuk )0$ ini timbul ketika beberapa pengguna &aringan internal akan mengakses atau diakses dari %nternet. )0$ ini memanfaatkan header protokol %nternet yang dapat diatur sedemikan rupa sehingga client merasa mengontak satu alamat %P, tetapi server pada beberapa alamat %P yang berbeda meyakini bah-a mereka dikontak langsung oleh client. 'emampuan ini dapat digunakan untuk membentuk suatu server virtual, layanan parallel yang ada pada beberapa alamat %P yang berbeda, tampak sebagai suatu service virtual, pada satu alamat %P melalui )0$.

Gambar /! Arsitektur ?irtual server dengan NA4 0rsitektur server virtual dengan )0$ ini tampak pada gambar di atas. +oad balancer dan server sesungguhnya dihubungkan melalui suatu s-itch atau hub. 2erver sesungguhnya tersebut men&alankan service yang sama, dan data yang sama. 'andungan data ini dapat direplikasi pada lokal disk di tiap server, atau di gunakan bersama melalu filesystem &aringan, atau dengan menggunakan filesystem terdistribusi (seperti C9.0 atau 0!2#. +oad balancer akan mengirimkan reLuest ke berbagai server 8real8 melalui )0$. 'etika user mengakses service yang disediakan oleh cluster server ini, paket reLuest akan ditu&ukan pada alamat %P virtual server (alamat %P eksternal dari load balancer#. +oad balancer akan memeriksa alamat dan nomor port tu&uan. 7ika cocok dengan service dari virtual server (dibandingkan dengan tabel aturan virtual server#, maka suatu server 8real8 akan dipilih dari cluster dengan menggunakan suatu algoritma pen&adualan, dan koneksi akan ditambahkan pada tabel hash yang akan menyimpan semua koneksi yang ter&adi. 'emudian, alamat tu&uan dan port dari paket tersebut dituliskan ulang ke paket sesuai dengan alamat server 8real8 yang dipilih dan dikirimkan ke server tersebut. 2aat paket yang termasuk dalam koneksi ini datang lagi, maka koneksi yang telah ter&adi dapat diketahui dari tabnel hash, paket ditulis ulang dan dikirimkan lagi ke server yang tadi telah dipilih untuk koneksi ini. 'etika paket &a-aban datang, load balancer akan menulis ulang (re-rite# bagial alamat asal (source addres# dan port asal dari paket dengan menggunakan alamat dari virtual service. 'etika suatu koneksi diakhiri, atau timeout, catatan koneksi pada tabel hash dihapus. 6inu7 ?irtual Server via I" tunneling

%P tunneling (%P encapsulation# merupakan suatu teknik untuk meng3enkapsulasi suatu datagram %P dalam datagram %P lainnya. %ni memungkinkan datagram yang ditu&ukan pada suatu alamat %P, dibungkus dan dibelokkan ke alamat %P lainnya. $eknik ini dapat digunakan untuk mengimplementasikan virtual server dan load balancer akan melakukan tunneling dari paket yang meminta layanan menu&u ke serverlainnya, server tersebut akan memproses dan memberikan hasilnya langsung ke client tanpa melalui load balancer. 2ervice tetap tampak seperti suatu service virtual dengan alamat I" tunggal. Pada gambar berikut ini adalah arsitektur +inu, =irtual 2erver dengan %P $unneling. /ang berbeda adalah dibanding model )0$ adalah ketika pengiriman reLuest ke server sesungguhnya, model ini menggunakan %P $unnel sedang pada pada )0$ menggunakan )0$.

Gambar %>! 6inu7 ?irtual Server dengan I" 4unneling 'etika pengguna mengakses layanan server cluster ini, paket yang ditu&ukan untuk alamat %P virtual (alamat %P load balancer# akan tiba. +oad balancer akan memeriksa alamat dan port tu&uan dari paket tersebut. 7ika cocok dengan service pada suatu virtual server, maka server sesungguhnya akan dipilih dari cluster berdasarkan algoritma pen&adualan tertentu, dan koneksi ditambahkan pada daftar tabel hash, yang mencatat semua koneksi yang ter&adi. +alu load balancer, mengenkpasulasi paket dalam suatu datagram %P dan memberikannya pada server sesungguhnya yang dipilih. 'etika paket milik koneksi tersebut datang lagi maka server yang dipilih dapat diketahui dari tabel hash, dan paket dapat dienkapsulasi dan dikirimkan ke server sesungguhnya yang telah terpilih itu. 'etika server sesungguhnya menerima paket yang terenkapsulasi itu, maka akan didekapsulasi (dibongkar#, dan memproses reLuest tersebut dan hasilnya akan

diberikan langsung ke user tanpa melalui load balan'er (karena informasi mengenai user ada dalam paket yang terenkapsulasi tersebut#. 'etika koneksi diputus atau terputus karena timeout, maka catatan koneksi akan dihapus dari tabel hash. 2erver sesungguhnya dapat memiliki sebarang alamat %P asli, dapat &uga secara geografi terdistribusi, tetapi harus mendukung protokol %P encapsulation, dan semuanya memiliki suatu divais tunnel yang diconfigurasi dengan , seperti Nifconfig tunlG N pada +inu,. 'etika suatu paket yang terenkapsulasi tiba, server akan membongkar dan mengetahui bah-a paket itu ditu&ukan untuk alamat , sehingga prosess reLuest akan dilan&utkan oleh server dengan alamat tersebut dan hasilnya dikembalikan langsung ke user. .apat dilihat dari berbagai service %nternet (seperti -eb service#, paket yang datang biasanya pendek, dan paket balasan biasanya memba-a data yang besar. Pada virtual server via %P $unneling, load balancer men&ad-alkan reLuest kepada berbagai server sesungguhnya, dan lalu server ini akan memberikan reply langsung kepada server melalui &alur yang berbeda (tanpa melalui load balancer#. 2ehingga load balancer dapat menangani reLuest yang sangat banyak. .imungkinkan melakukan pen&ad-alan lebih dari >GG server dan tanpa ter&adi bottleneck pada sistem. 2ehingga dengan menggunakan %P tunneling dapat dinaikkan &umlah maksimal node server untuk satu load balancer. $hroughput maksimal dari virtual server ini dapat mencapai lebih dari >C (bps, -alaupun load balancer hanyalah menggunakan net-ork card >GG M ps full3duple, 'emampuan %P tunneling ini dapat digunakan untuk membangun suatu virtual server berkiner&a sangat tinggi, sangat baik untuk membangun server pro,y cache virtual, sebabketika server pro,y menerima reLuest, maka dapat mengakses %nternet secara langsung untuk mengambil obyek yang diminta dan memberikan langsung kepada user. agaimanapun &uga, virtual server melalui %P tunneling membutuhkan server3server yang mendukung protokol %P tunneling. 'emampuan ini telah diu&i pada beberapa server yang ber&akan pada +inu,. 'arena protokol %P tunneling telah men&adi suatu standard para berbagai sistem operasi, maka virtual server dengan %P tunneling dapat diaplikasikan pada server yang ber&alan pada sistem operasi lainnya. Pada model +inu, virtual server ini telah diimplementasikan K &enis algoritma pen&adualan untuk memilih server, yaitu M

;ound3robin ;ound3robin terboboti (-eighted round robin# $ersedikit koneksi (least connection# $ersedikit koneksi terboboti (-eighted least connection#

'emampuan penyediaan high availability dicapai dengan menggunkana perangkat lunak mon, dan -ake. Program mon adalah sistem monitor serba guna, yang dapat digunakan untuk memonitor ketersediaan layanan, dan node server. Program -ake adalah suatu perangkat lunak yang dapat mengambil alih %P dengan menggunakan AR" spoo-ing.

Pemgambil3alihan server ditangani dengan cara berikut ini . Program daemon mon yang di&alankan pada load balancer akan memonitor daemon service dan node server pada cluster. -ping!monitor dikonfigurasi untuk mendeteksi apakah node server tetap beker&a setiap t detik, &uga monitor service dikonfigurasi untuk memonitor service daemon setiap m menit. 2ebagai contoh #ttp!monitor dapat digunakan untuk memberiksa layanan http. 2uatu peringatan akan dituliskan pada tabel virtual server selama mendeteksi node apakah do-n atau up. 2ehingga load balancer akan mengetahui secara otomatis manakan daemon service yang gagal beker&a, dan memanfaatkannya lagi setelah kembali beker&a. +oad balancer saat ini merupakan titik kelemahan utama dari seluruh sistem. *ntuk mencegah kegagalan pada load balancer, dapat digunakan load balancer cadangan. Perangkat lunak 8-ake8 dapat digunakan untuk mem3backup dan mengambil alih alamat %P dari load balancer, ketika load balancer tersebut gagal beker&a. Perangkat lunak 8mon8 digunakan untuk mendeteksi status dari load balancer, dan untuk mengakfitkan 8-ake8 pada load balancer cadangan. .aemon mon &uga di&alankan di load balancer cadangan, sehingga dapat mengetahui status dari sistem. 'etika load balancer utama gagal beker&a, load balancer cadangan mengambil alih alamat %P dan meneruskan layanan. 0kan tetapi pada implementasi saat ini, koneksi yang telah ada di hash tabel akan hilang, dan client terpaksa harus mengulangi reLuestnya kembali.

; "enutup
ig !at "eb server merupakan pola komputasi masa depan yang dapat dikatakan bertumpu pada pola komputasi &aringan. .i samping fleksibilitas dari sistem, keragaman layanan serta reliabilitas sistem men&adi dasar pemikiran untuk memanfaatkan trend ini. $idak tertutup di masa mendatang, suatu perusahaan tidak memiliki instlasi perangkat keras komputernya. +ayanan komputasinya dilakukan oleh penyedia layanan. 2ehingga misal perusahaan yang membutuhkan sistem akuntansi dapat menye-a suatu layanan sistem ini di suatu -eb. Model penye-aan infrastruktur komputasi ini &uga seiring dengan pengembangan model coding, misal dengan memanfaatkan 7ava dalam arsitektur Client3 roker32erver (0le,androve et al, >??@#. 0taupun dengan pemanfaatan model 0ctive )et-ork yang memungkinkan suatu perangkat &aringan memiliki fungsi yang berbeda setelah menerima suatu 8mobile code8 ($ennenhouse et. al,m >??@#. +inu, sebagai suatu sistem operasi yang bersifat 9pen 2ource, telah &uga menyediakan komponen terbuka yang cukup fleksibel untuk dapat digunakan membangun model !" ini. 'etersediaan &aringan kecepatan tinggi, filesystem &aringan, serta teknologi kluster pada +inu, membantu pengembang di %ndonesia untuk mempela&ari teknologi ini dan membentuk solusi sesuai dengan yang dibutuhkan. 2udah barang tentu karena model ini bukan merupakan satu model yang selalu sama untuk tiap masalah, maka tidak ada satu model 8generic8 yang dapat dianggap sebagai terbaik. $iap kebutuhan, akan menghasilkan solusi yang berbeda. .i sinilah peran dari keterbukaan dan flekibilitas +inu, untuk memberikan solusi. eberapa pengembangan model komputer kluster yang

memanfaatkan +inu, sedang dikembangkan lebih luas misal dalam "ro)ek (illenium 4 http5//millennium.millennium.berkeley.edu/6.

,a-tar "ustakaE

0le,androv, 0lber .., Ma,imilian %bel, 'laus A. 2chauser, Chris 2cheiman (>??@#. 2uper"eb 5 researh in 7ava3based global computing. Concurrency: Practice and experience, vol ?(C#, hlm. 5I5355I. 0nderson, $homas A., .avid A. Culler, .avid 0. Patterson (>??K#. A Case for NOW Networks of Workstations!. $ersedia di http5//no-.cs.berkeley.edu/Case/case.html Chen, Fhikai, Piyush Mehrota, Praveen '. =angala, Mohammad Fubair (>??@#. "eb3based frame-ork for distributed computing. Concurrency: Practice and "xperience, vol ?(??#, hlm. >>@53>>BG. Chiola, (iovanni, (iuseppe Ciaccio (>??@#. (0MM0 5 a lo-3cost net-ork of -orkstations based on 0ctive Messages. #th "uromicro workshop on Parallel and $istributed Processing, 7anuari >??@, +ondon. .reyfus, Paul. (>??B#. $he second -ave. )etscape on usability in the service3 based %nternet. %""" %nternet Computing. March30pril >??B, hlm. I53I?. (hormley, ..P., .. Petrou, $. A. 0nderson, (>??C#. &'%C : &ecure 'oadable %nterposition Code, May >??C. (ross, )eil, Marcia 2tepanek, 9tis Port, 7ohn Carey (>???#. 2pecial report 5 soft-are hell. (usiness Week, C .esember >???. hlm, I?3KK. (urley, "illiam 7. (>???#. 0 change in the computer -orld, the rise of the ig !at "ebsite. )ortune, >5 !ebrari >???, hlm.BC. Harchol3 alter, Mor, 0llen . .o-ney (>??E# "xploiting Process 'ifetime $istributions for $ynamic 'oad (alancing. Ho-ard, 7., M. 'a1ar, 2. Menees., .. )ichols, M. 2atyanara1anan, ;. 2idebotham, M. "est (>?BB#. 2cale and performance in a distributed file system. AC* +ransations on Computer &ystem, C(>#, !ebruary >?BB, hlm. 5>3BD !ebruaru >?BB. Hutchinson, )orman C., +arry +. Peterson (>??>#. $he ,3kernel5 an architecture for implementing net-ork protocols. %""" +ransactions on &oftware "ngineering , vol >@ (>#, 7anuari >???, hlm. CK3@C. +igon %%%, "alter, ;obert ;oss (>???#. An Overview of the Parallel ,irtual )ile &ystem. $ersedia di http5//---.parl.clemson.edu/pvfs/e,treme??/e,treme3 pvfs.html +iu, +ok $in, 0lan Main-aring, Chad /oshika-a (>??K#. White paper on building +CP-%P Active *essage. $ersedia di http5//no-.cs.berkeley.edu/Papers/Papers/tcpam.ps Martin, ;ichard P., 0min M. =ahdat, .avid A. Culler, $homas A. 0nderson (>??@#. Affects of communication latency, overhead, and band-idth in a cluster architecture. %nternational &ymposium on Computer Architecture, D3K 7une >??@. Mehra, Panka&, enyamin " "ah (>??E#. Automated learning of workload measures for load balancing on a distributed system.

;odrigues, 2teven H, $homas A 0nderson. .avid A Culler (>??,#. .igh/ Performance 'ocal Area Communication with )ast &ocket. $ersedia di http5//no-.cs.berkeley.edu/!astcom/useni,.ps. 2terling, $homas, .onald 7. ecker, .aniel 2avarese (>??5#. eo-ulf 5 0 parallel -orkstation for scientific computation. Proceeding %nternational Conference on Parallel Procesing. 2terling, $homas, .onald 7. ecker, .aniel 2avarese, Michael erry, Chance ;eschke (>??C#. 0chieving a alanced +o-3Cost 0rchitecture for Mass 2torage Multiple !ast Athernet Channles on the eo-ulf Parallel. Proc %nt0 Parallel Processing &ymposium 1233. $ennenhouse, .avid +., .avid 7. "etherhall (>??@#. +owards an Active Network Architecture. $ersedia di http5//---.tns.lcs.mit.edu =ahdat, 0min, Michael .ahlin, $homas 0nderson (>??@#.+urning the Web into a Computer. von Aicken, $., .. A. Culler, 2. C. (oldstein, '. A. 2chauser. (>??D#. 0ctive Messages 5 0 mechanism for integrated communication and computation. %n Proc of the 12th Annual %nternational &ymposium on Computer Architecture %&CA 1224!. (old Coast 0ustralia., May >??D, 0CM Press. von Aicken, $., =. asu, =. uch dan ". =ogels (>??5#. *3)et5 0 *ser level )et-ork %nterface for Parallel and .istributed Computing. Proc of the 1#th AC* &ymposium on Operating &ystem Principle &O&P562#!0 Copper *ountain7 Colorado7 $ecember 122#. 0CM Press. $ersedia &uga di http5//---D.cs.cornell.edu/*3net/papers/sosp.ps. /oshika-a, Chad, rent Chun, Paul Aastham, 0min =ahdat, $homas 0nderson, .avid Culler (>??@#. 8sing smart clients to build scalable services. $ersedia di http5//no-.cs.berkeley.edu/2martClients/useni,?@.ps. Fhang, "ensong 2hiyao 7in, Ouanyuan "u (>???#. Creating +inu, =irtual 2ervers. $ersedia di http5//---.linu,virtualserver.org/linu,e,po.html. 2itus N8W (Net$orks o- Workstations). http5//no-.cs.berkeley.edu/ 2itus "ro)ek (illenium. http5//millennium.millennium.berkeley.edu/ 2itus 2enter -or Fig# "er-orman'e 2luster 2omputing Resour'e. http5//---.dgs.monash.edu.au/Pra&kumar/cluster/inde,.html 2itus 6inu7 Fig# Availabilit). http5//linu,3ha.org/ 2itus "ro)ek GA((A. http5//---.disi.unige.it/pro&ect/gamma/

G)
Penulis adalah staf 8niversitas 9unadarma7 yang sedang melakukan studi doktoral di :,& Arbeitsgruppe 8niversitas (ielefeld ;erman0 Aktif memasyarakatkan 'inux dan Open &ource0

Anda mungkin juga menyukai