Anda di halaman 1dari 9

1

BAB I
PENDAHULUAN
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam
Muslim yang bersumber dari sahabat Umar bin Khattab radiyaullaahu anhu,
beliau berkisah tentang datangnya malaikat Jibril dengan wujud seorang laki-laki
ke majelis Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam. Empat perkara yang
ditanyakan malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad shallallaahu alaihi wa sallam.
Salah satu yang ditanyakan itu adalah iman. Dari apa yang disampaikan Nabi
kepada malaikat Jibril kita bisa mengetahui bahwa ada enam pokok pembangun
rukun iman. Yaitu iman kepada Allah, iman kepada malaikat Allah, iman kepada
kitab-kitab Allah, iman kepada Rasul Allah, iman kepada hari kiamat dan iman
kepada qadha dan qadar
Enam pondasi inilah yang wajib dimiliki oleh seorang Muslim. Apabila satu
saja hilang atau bertambah dengan sesuatu yang baru maka keimanan yang dimiliki
itu akan dipertanyakan.
Dalam menyampaikan risalah-Nya, para nabi dibekali pedoman oleh Allah.
Pedoman yang para nabi dapatkan terbagi kedalam dua bagian yang pertama adalah
shuhuf dan yang kedua adalah kitab. Orang Muslim beriman kepada semua kitab
dan shuhuf yang pernah diturunkan Allah kepada sebagian Rasul-Nya.
Terdapat empat kitab yang Allah turunkan kepada masing-masing utusan-
Nya. Pertama kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa alaihis-salam.
Kedua kitab Zabur kepada Nabi Daud alaihis-salam, ketiga kitab Injil kepada Nabi
Isa alaihis-salam, dan yang terakhir sebagai penyempurna dari kitab-kitab
terdahulu yaitu Al-Quran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad shallallaahu
alaihi wa sallam.
Dalam makalah ini penulis akan menjelaskan dalil Al-quran yang berkaitan
dengan iman kepada kitab-kitab Allah, yaitu surat An-Nisa ayat 136. Yang
bersumber dari tafsir-tafsir karya monumental para ulama. Dan semoga tulisan ini
bisa menjadi ilmu dan kebaikan bagi kita semua.
2

BAB II
PEMBAHASAN

A. Surat An-Nisa ayat 136
!!., _ `.., `.., <!, .. ..>l _ _. _ls ..
..l _ _. _. `_, _. >, <!, ..>.l. .,. ..' ,,l
> .1 _. .l. .,-,
Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya
dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah
turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-
Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, Maka Sesungguhnya
orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.
B. Arti Mufrodat
Berimanlah kalian : `.., Telah diturunkan : _.
Kafir : >, Telah diturunkan (sekaligus) : _.
Sesat : _. Jauh : .,-,
C. Pandangan Mufassir
Menurut Imam Ibnu katsir dalam tafsir Al-quran Al-azhim yang belliau
tulis. Beliau menjelaskan bahwa di dalam surat An-nisa ayat 136 ini, Allah
memerintahkan hamba-hamba-Nya yang beriman untuk mengamalkan syariat iman
beserta cabang-cabangnya, rukun-rukunnya serta penyannggahnya. Tetapi menurut
Imam Ibnu Katsir perintah ini bukan termasuk ke dalam pengertian perintah yang
3

menganjurkan untuk merealisasikan, melainkan termasuk ke dalam Bab
menyempurnakan hal yang telah sempurna, mengukuhkannya dan
melestarikannya.
1
Sama halnya dengan apa yang diucapkan oleh seorang mukmin dalam
setiap salatnya, yaitu bacaan firman-Nya:
!..> 1.l ,1.`..l _
Tunjukilah kami jalan yang lurus. (Q.S Al-Fatihah ayat 6)
Dengan kata lain, terangilah kami ke jalan yang lurus, dan tambahkanlah
kepada kami hidayah serta mantapkanlah kami di jalan yang lurus. Di dalam surat
An-Nisa ayat 136 Allah Swt. memerintahkan kepada mereka untuk beriman
kepada-Nya dan kepada Rasul-Nya, seperti pengertian yang terkandung di dalam
ayat lain, yaitu firman-Nya:
!!., _ `.., 1. < `.., ..................., __
Hai orang-orang yang beriman (kepada Para rasul), bertakwalah kepada Allah dan
berimanlah kepada Rasul-Nya..........(Q.S Al-Hadiid ayat 28)
Setelah diperintahkan untuk beriman kepada Allah Swt. dan Rasul-Nya
serta menguatkan kualitas iman tersebut. Kemudian Allah Swt. Memerintahkan kita
untuk beriman kepada kitab-kitab-Nya.
..>l........... _ _. _ls .. __ ..........
Kitab yang dimaksud oleh Allah dalam ayat ini adalah Al-Quran.
..l........ _ _. _. `_, .............. __
Makna yang dimaksud ialah semua jenis kitab yang terdahulu. Sedangkan
mengenai kitab Al-Qur'an, hal ini diungkapkan dengan memakai lafaz nazzala,

1
Ibnu Katsir Tafsir Al-Quranil azhim, juz 5, terj. Bahrun Abu Bakar, Bandung, 2000, hlm. 565
4

karena Al-Qur'an diturunkan secara berangsur-angsur lagi terpisah-pisah
disesuaikan dengan kejadian-kejadiannya menurut apa yang diperlukan oleh semua
hamba dalam kehidupan di dunia dan kehidupan akhirat mereka. Adapun kitab-
kitab terdahulu, maka semuanya diturunkan sekaligus.
2
Karena itulah dalam ayat
ini disebutkan :
..l _ _. _. `_,
Dan kepada kitab yang diturunkan sebelumnya (Q.S An-Nisa : 136)

Kitab-kitab terdahulu adalah kitab-kitab yang Allah Swt. turunkan kepada
Nabi-nabi terpilih yang wajib juga diimani oleh umat Islam. Penjelasan Allah Swt.
mengenai kitab-kitab terdahulu dijelaskan dalam firman Allah berikut ini :
_. ,ls ..>l _>l!, !..`. !.l _,, ,., _. `.l _,> _
_. `_, _.> _!.ll _. !l | _ ` .,!:, < `l ',.s
.,.: < ",s : ,!1.. _
Dia menurunkan Al kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya;
membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan
Injil. Sebelum (Al Quran), menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al
Furqaan. Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan
memperoleh siksa yang berat; dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai Balasan
(siksa). (Q.S Ali imran : 3-4)
Dan di dalam ayat yang lain Allah Swt. Berfirman :
....... !.., :.`: , __

2
Ibnu Katsir Tafsir Al-Quranil azhim, juz 5, terj. Bahrun Abu Bakar, Bandung, 2000, hlm. 566
5

dan Kami berikan Zabur kepada Daud. (Q.S An-Nisa : 163)

Dan mengenai Al-Quran yang menjadi kitab penyempurna kitab-kitab
sebelumnya secara khusus Allah menjelaskan di dalam firman-Nya :
,l: ..l , , _.> _,1`..ll _
Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang
bertaqwa. (Q.S Al-Baqarah : 2)
Ibnu Juraij mengatakan, Ibnu Abbas pernah mengatakan bahwa makna
Dzalikal kitaabu adalah kitab ini, yakni Al-Quran. Hal yang sama dikatakan pula
oleh Mujahid, Ikrimah, Said Ibnu Jabir, As-Saddi, Muqatil Ibnu Hayyan, Zaid Ibnu
Aslam dan Ibnu Juraij. Mereka mengatakan bahwa memang demikianlah
maknanya, yakni dzalika (itu) bermakna hadza (ini). Orang-orang Arab biasa
menyilihgantikan isim-isim isyarah (kata petunjuk), mereka menggunakan masing-
masing darinya di tempat yang lain, hal ini sudah dikenal di dalam pembicaraan
mereka. Hal yang sama diriwayatkan pula oleh Imam Bukhari, dari Mamar Ibnu
Musanna, dari Abu Ubaidah.
3
Ar-raib artinya keraguan. As-Saddi meriwayatkan dari Abu malik, dari Abu
shaleh dari Ibnu Abbas dan dari Murrah Al-Hamdani, dari Ibnu Masud dan dari
sejumlah orang-orang dari kalngan sahabat Rasulullah, bahwa makna laa raiba fiihi
adalah tidak ada keraguan di dalamnya. Hal yang sama dikatakan oleh Abu
Darda, Ibnu Abbas, Mujahid, Said Ibnu Jabir, Abu Malik, Nafi maula Ibnu Umar,
Ata, Abul Aliyah, Ar-Rabi Ibnu Anas, Muqatil Ibnu hayyan, As-Saddi, Qatadah,
dan Ismail Ibnu Khalid. Ibnu Abu Hatim mengatakan, Aku tidak pernah
mengetahui ada perselisihan mengenai maknanya.
4
Makna ayat adalah bahwa kitab Al-Quran ini tidak ada keraguan di
dalamnya, ia diturunkan dari sisi Allah. Pengertiannya sama dengan firman Allah
Swt. Di dalam surat As-Sajdah, yaitu :

3
Ibnu Katsir Tafsir Al-Quranil azhim, juz 1, terj. Bahrun Abu Bakar, Bandung, 2000, hlm. 193
4
Ibid, hlm. 193
6

l `_,.. ..l , , _. , _,.l.-l _
Alif laam miim. Turunnya Al-Quran yang tidak ada keraguan di dalamnya,
(adalah) dari Tuhan semesta alam. (Q.S As-Sajdah : 1-2)
Sebagian ulama mengatakan bahwa bentuk kalimat ayat ini merupakan
kalimat berita, tetap makna yang dimaksud adalah kalimat nahi (larangan). Yakni:
janganlah kalian meragukannya!
Diantara ulama ahli qiraat ada yang melakukan waqaf (menghentikan
bacaan) pada lafaz laa raiba fiihi kemudian melanjutkan bacaannya dari fiihi hudal
lilmuttaqiin. Melakukan waqaf pada firman-Nya, laa raiba fiihi lebih utama
karena berdasaarkan ayat yang telah disebut tadi, lafaz hudan menjadi sifat Al-
Quran. Makna ini lebih balig (kuat) daripada fiihi hudan.
5
Lafaz hudan bila ditinjau dari segi bahasa dapat dianggap marfu karena
menjadi naat (sifat), dapat pula dianggap mansub karena menjadi hal (keterangan
keadaan). Hidayah disini dikhususkan bagi mereka yang bertaqwa.
Sedangkan untuk penjelasan kriteria orang yang bertakwa itu Allah
firmankan dalam ayat yang selanjutnya yaitu :
_ `..`, ,-l!, `,,1`, :l.l !. .. 1.`, _ _ `..`,
!. _. ,,l| !. _. _. ,l, :>!, `= `.`, _
(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan
menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka. Dan
mereka yang beriman kepada kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu
dan Kitab-Kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya
(kehidupan) akhirat. (Q.S Al-Baqarah : 3-4)
Berdasarkan firman Allah diatas, orang bertakwa adalah orang yang
beriman kepada perkara-perkar ghaib, senantiasa mendirikan shalat, menginfakan

5
Ibnu Katsir Tafsir Al-Quranil azhim, juz 1, terj. Bahrun Abu Bakar, Bandung, 2000, hlm. 195
7

sebagian rizki yang telah Allah berikan, beriman kepada kitab yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad dan kepada kitab-kitab sebelumnya, dan mengimani
adanya hari akhir.
D. Pelajaran yang bisa diambil
Dari surat An-nisa ayat 136 dan Al-Baqarah ayat 2 bisa diambil pelajaran
bahwa salah satu komponen pembangun iman itu adalah iman kepada kitab Allah.
Bukan hanya mengimani Al-Quran saja tetapi mengimani kitab-kitab terdahulu
sebagai bagian dari wahyu Allah.























8

BAB III
KESIMPULAN
Kitab-kitab yang di berikan oleh Allah kepada sebagian Nabi-nabiNya
merupakan bagian dari wahyu Allah yang wajib diimani oleh setiap orang mumin.
Karena fungsi wahyu itu adalah sebagai petunjuk bagi manusia. Yang akan
menyelamatkan dan menunjukan jalan hidupnya supaya tidak tersesat di dunia dan
selamat di akhirat.

























9

DAFTAR PUSTAKA

Al-Quran Al-Karim
Ibnu Katsir, Tafsir Al-Quran Al-Azhim, terj. Bahrun Abu Bakar, Sinar Baru Algesindo, Bandung,
2000
Abu Bakar Aljazari, Minhaajul Muslim, terj. Fadhil Bahri, Darul Falah, Jakarta, 2013

Anda mungkin juga menyukai