Anda di halaman 1dari 1

IDAH

Secara bahasa idah berarti bilangan. Sedangkan menurut istilah idah adalah masa menunggu (belum boleh menikah) bagi seorang perempuan yang berpisah dengan suaminya, baik karena ditalak maupun karena dicerai mati. Alasan Islam menetapkan masa idah bagi perempuan diantanya adalah untuk memastikan apakah didalam rahimnya ada janin yang dikandung atau tidak, ketika dia hendak menikah lagi dengan laki-laki lain. Masa idah juga berfungsi untuk memberikan kesempatan kepada kedua belah pihak untuk melakukan ruju. Idah hanya berlaku bagi perempuan, kecuali untuk laki-laki karena dua hal yaitu: 1. Suami menceraikan istrinya dengan talak raji, lalu hendak menikahi perempuan yang tidak boleh dinikahi bersama-sama dengan istrinya yang baru saja dicerai. Misalnya, suami ingin menikahi adik istrinya yang baru dicerai, ia boleh menikahi adikiparnya itu apabila idah istrinya sudah selesai. 2. Seorang suami yang memiliki istri tiga hendak menceraikan salah seorang diantara mereka dengan talak raji. ia tidak boleh menikah untuk yang keempat kalinya sebelum istri yang dicerai itu habis masa idahnya. Macam-macam idah bagi perempuan: a. Idah perempuan hamil hendaklah ia menunggu sampai ia melahirkan janin yang ada dikandungannya. dan perempuan-perempuan hamil, waktu idah mereka itu ialah sampai mereka melahirkan kandungannya. (QS. At-Thalaq 4) b. Perempuan yang ditinggal wafat suaminya, maka masa idahnya 4 bulan 10 hari. orangorang yang meninggal dunia diantaramu dengan meninggalkan istri-istri (hendaklah para istri itu) menangguhkan dirinya (beridah) empat bulan sepuluh hari. (QS. AlBaqarah 234) c. Perempuan yang masih mengalami haidh pada setiap bulannya maka masa idahnya selama tiga quru. Yakni tiga kali suci dari haidh. dan para istri yang yang diceraikan (wajib) menahan diri mereka (menunggu) tiga kali quru. (QS. Al-Baqarah 228) d. Perempuan yang tidak lagi mengalami haidh atau sudah monopouse maka masa idahnya adalah tiga bulan. dan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (monopouse) diantara perempuan-perempuanmu jika kamu ragu-ragu (tentang masa idahnya) maka idah mereka adalah tiga bulan, dan begitu (pula) perempuan yang tidak haidh. (QS. At-Thalaq 4) e. Adapun idah anak kecil, permpuan yang tidak datang bulan lagi, atau permpuan yang suaminya meninggal dunia sebelum mencampurinya adalah untuk taabbud. Bukan untuk membuktikan kehamilannya.

Anda mungkin juga menyukai