Anda di halaman 1dari 15

FORMULIR APLIKASI PERSETUJUAN NASIONAL UNTUK PROYEK MEKANISME PEMBANGUNAN BERSIH

Nama Pengusul Proyek Alamat

PT. Medco Ethanol Lampung Desa Talang Jali, Kotabumi Utara Lampung

Daftar Dokumen yang dilampirkan (Harap diberi tanda silang) Kode Dokumen

(x) Project Design Document (PDD) (x) Dokumen ANDAL, UKL/UPL

001/IMP-300039/SP/10 002/IMP-300039/SP/10 003/IMP-300039/SP/10


Kep Bupati Lampung Utara Nomor 43 Tahun 2005 530/171/Perindag/IV/2005

Personal Kontak Telepon/Faximili Email Nama Proyek yang Diusulkan

IMAN SANTOSO +62 724 25994 / +62 724 25994 Iman.Santoso@medcoenergi.com PT Medco Ethanol Lampung wastewater treatment and biogas utilization project Desa Talang Jali, Kotabumi Utara, Lampung, Indonesia

(x) Catatan pertemuan konsultasi


publik

(x) Izin Hak Guna Bangunan (x) Ijin Usaha ( ) SOP Penanggulangan Keadaan
Darurat

006/IMP-300039/SP/10 ( ) Teknologi pengolahan


limbah cair

Sektor dimana proyek berada

( ) Teknologi pengolahan limbah cair

Ringkasan Proyek PT Medco Ethanol Lampung wastewater treatment and biogas utilization project

PT Medco Ethanol Lampung (MEL) adalah pabrik ethanol yang berlokasi di Desa Talang Jali, Kecamatan Kotabumi Utara, Kabupaten Lampung Utara Lampung. Pabrik ini mengolah bahan baku singkong yang dipasok dari perkebunan sekitar dan menghasilkan ethanol/alcohol, spiritus dan minyak fusel. Dari pengolahan pabrik, dihasilkan limbah padat dan cair. Limbah cair adalah dari pemakaian air untuk proses dan limbah padat. Limbah cair selanjutnya diolah di kolam pengolahan limbah cair (IPAL). Dari hasil pengolahan limbah secara an-aerobik, terbentuk gas metana (CH4) yang lepas ke udara. Gas metana ini termasuk dalam kelompok Gas Rumah Kaca (GRK). Untuk mencegah lepasnya gas metana ke udara, MEL berencana untuk menginstalasikan unit reactor biogas di kolam anaerobik IPAL. Reaktor ini akan mengolah limbah sehingga optimal dalam menghasilkan gas metan dan selanjutnya gas metan ditangkap dan disalurkan ke Co -Generation Power Plant. Power plant ini akan menghasilkan energi panas dan listrik yang dibutuhkan untuk kebutuhan pabrik ethanol PT. MEL. Proyek biogas MEL menggunakan metodologi ACM 0014, Mitigation of Greenhouse Gas Emissions from Treatment of Industrial Wastewater. Berdasarkan metodologi ini reduksi emisi (ER) yang akan diperoleh adalah sebesar 42,799 tCO2e per tahun dan total sebesar 299,593 tCO2e selama 7 tahun periode kredit.

L Keberlanjutan Lingkungan Lingkup evaluasi adalah batas ekologis yang terkena dampak langsung dari kegiatan proyek. L. 1 Kriteria: Keberlanjutan lingkungan dengan menerapkan konservasi atau diversifikasi pemanfaatan sumber daya alam L.1.1 Indikator: Terjaganya keberlanjutan fungsi-fungsi ekologis local Catatan: Fungsi-fungsi ekologis lokal yang dimaksud diantaranya meliputi: iklim, kondisi kestabilan tanah dan hidrologis. Jelaskan kemungkinan dampak akibat kegiatan proyek terhadap fungsi-fungsi ekologis lokal. Bila terdapat dampak negatif, sebutkan langkah-langkah yang akan diambil untuk mengatasi dampak tersebut.
Penjelasan: Dokumen acuan: Hal.: Peraturan terkait:

Berdasarkan hipotesis yang diuraikan dalam dokumen ANDAL milik PT. Medco Ethanol Lampung (MEL) diperkirakan pembangunan pabrik akan menyebabkan dampak-dampak sebagai berikut: 1. Penurunan kualitas udara 2. Peningkatan kebisingan 3. Penurunan kualitas air permukaan (air sungai dan air tanah permukaan) 4. Penurunan estetika lingkungan 5. Penurunan keanekaragaman biota perairan 6. Kemacetan lalu-lintas dan kerusakan jalan 7. Penurunan kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan

002/IMP300039/SP/10

8. Persepsi negatif masyarakat 9. Peningkatan peluang usaha dan pendapatan masyarakat 10.Peningkatan aktivitas ekonomi dan pendapatan masyarakat Dampak No. 1-8 merupakan dampak negatif, sedangkan dampak no 9-10 merupakan dampak positif proyek terhadap masyarakat sekitar. Dampak-dampak negatif tersebut telah ditentukan langkah-langkah mitigasi/evaluasi dan tercantum di Bab VII Matriks Evaluasi dampak kegiatan pembangunan Pabrik Ethanol PT. Medco Ethanol Lampung. Pada Bab VII, dampak-dampak akan dikelola melalui pendekatan teknologi, sosial ekonomi dan institusional.

Pendekatan teknologi Salah satu cara yang umum dilakukan dalam pencegahan, penanggulangan dan pengendalian dampak negatif yaitu adalah dengan pengaplikasian teknologi yang ekonomis, tepat guna dan berhasil. PT. MEL akan menerapkan teknologi pengelolaan lingkungan hidup yang dikelompokkan berdasarkan aspek lingkungan yang dikelola Pendekatan Sosial dan Kesehatan Masyarakat PT. MEL akan selalu mengupayakan terciptanya hubungan yang harmonis antara perusahaan, masyarakat dan pemerintah setempat. Keharmonisan hubungan itu dapat dicapai dengan membangun organisasi mengenai ke.Humas-an. Pendekatan Institusional Berupa kerjasama dengan instansi-instansi yang terkait dengan pengelolaan lingkungan hidup Dampak negatif yang berupa penurunan kualitas air sungai sangat erat kaitannya dengan efektivitas dari sistem pengolahan limbah cair (IPAL). Dari sistem ini, limbah melepaskan gas metana yang merupakan salah satu dari Gas Rumah Kaca (GRK). Gas metana melalui pengimplementasian CDM ditangkap (capture) dan dimanfaatkan sabagai energi penghasil panas dan listrik untuk proses produksi. Untuk keperluan operasional pabrik ethanol, diperlukan listrik sebesar 5700 kW/hari yang dibangkitkan oleh generator turbin uap dengan boiler berbahan bakar batubara. Laju konsumsi batubara untuk keperluan pembangkitan listrik adalah sebesar 6 ton per jam.

Kegiatan pembakaran batubara tentunya menimbulkan sejumlah emisi gas buang terutama emisi SOx, NOx dan particulate (fly ash dan bottom ash) yang mencapai 7,2 ton perhari (bdk. Dok.ANDAL Bab II hal 8-9) Dampak negatif dari pemakaian batubara untuk membangkitkan listrik, juga pelepasan gas metana dari limbah cair dapat dihilangkan dengan penerapan proyek CDM. PT MEL melalui skema CDM akan menangkap gas metana (gas dominan dalam biogas) dan selanjutnya biogas dimanfaatkan untuk membangkitkan energi listrik dan panas (Cogeneration plant) untuk menghasilkan energi listrik dan panas.

L.1.2 Indikator: Tidak melebihi ambang batas baku mutu lingkungan yang berlaku, nasional dan lokal (tidak menimbulkan pencemaran udara, air, tanah)
Jelaskan kemungkinan terjadinya pencemaran lokal akibat kegiatan proyek. Bila terdapat dampak negatif, sebutkan langkah-langkah yang akan diambil untuk mengatasi dampak tersebut. Penjelasan: Dokumen acuan: Hal.: Peraturan terkait:

Pabrik ethanol milik MEL selama ini mengalirkan limbah cair sisa pengolahan pabrik ethanol yang telah melalui proses pengolahan di sistem IPAL ke sungai Way Abung. Dari hasil penelitian terhadap kualitas badan air yang terlampir dalam dokumen ANDAL, nampak bahwa nilai COD dan BOD5 adalah 6,810 mg/L dan 1,983 mg/L. Dimana Nilai Ambang Batas (NAB) adalah 10 mg/L untuk COD dan 2 mg/L untuk BOD 5. Dari hasil tersebut, nampak bahwa kualitas badan air masih dibawah NAB. Sehingga, tanpa adanya proyek CDM pun limbah cair hasil olah pabrik sudah memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan. Sementara itu, potensi gas metana yang lepas akan dicegah melalui proyek CDM.

002/IMP300039/SP/10

L. 1.3 Indikator: Terjaganya keanekaragaman hayati (genetik, spesies, dan ekosistem) dan tidak terjadi pencemaran genetika Catatan: Usulan kegiatan tidak berada di kawasan taman nasional atau hutan lindung.
Jelaskan kemungkinan terjadinya gangguan terhadap keanekaragaman hayati di daerah sekitar akibat kegiatan proyek. Bila terdapat dampak negatif, sebutkan langkah-langkah yang akan diambil untuk mengatasi dampak tersebut. Penjelasan: Dokumen acuan: Hal: Peratur terkait:

PT. MEL secara resmi berdiri pada tanggal 21 Februari 2005 dan lokasi pabrik sudah sesuai dengan peruntukan wilayahnya. Pembangunan proyek CDM akan dilakukan di dalam komplek pabrik yang seluas 50 ha, sehingga pembangunan proyek tidak berpengaruh terhadap kelestarian dan keanekaragaman hayati di sekitar pabrik.

002/IMP300039/SP/10

L.1.4 Indikator: Dipatuhinya peraturan tata guna lahan atau tata ruang
Jelaskan peruntukan wilayah dari lokasi dimana proyek CDM itu berada. Penjelasan: Dokumen acuan: Hal .: Peraturan terkait:

Kegiatan pengolahan limbah cair dan pemanfaatan biogas berada di Desa Talang Jali, Kecamatan Kotabumi Utara, Kabupaten Lampung Utara dalam area Pabrik Ethanol PT Medco Ethanol Lampung dengan koordinat 04 51 23 S dan 104 57 54 E Berdasarkan Rencana Umum Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara, rencana lokasi 002/IMP300039/SP/10 pabrik termasuk dalam wilayah pengembangan teknologi pengolahan hasil pertanian Proyek CDM ini adalah Continuous Improvement dari pengolahan limbah yang ada sehingga lokasi proyek sudah sesuai dengan peruntukan wilayahnya.

SK Bupati Lampung Utara Nomor 43 tahun 2005 tentang Persetujuan Ijin Lokasi kepada PT. Medco Ethanol Lampung untuk keperluan Pabrik Ethanol seluas + 50 hektar

L.2 Kriteria: Keselamatan dan kesehatan masyarakat local L.2.1 Indikator: Tidak menyebabkan timbulnya gangguan kesehatan
Jelaskan kemungkinan adanya gangguan kesehatan, baik terhadap pekerja atau masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi, akibat kegiatan proyek. Penjelasan: Dokumen acuan: Hal.: Peraturan terkait:

Ancaman kesehatan adalah dari dampak debu atau penurunan kualitas udara serta kebisingan akibat adanya lalu-lintas pengangkutan peralatan dan operasional pabrik sendiri. Penduduk yang rawan terkena dampak dari kegiatan pembangunan pabrik ini adalah penduduk yang pemukimannya berbatasan dengan lokasi pabrik. Selain itu pekerja pabrik juga sangat rawan terkena gangguan kesehatan dari dampak debu ini. Gangguan ini dapat diatasi dengan penyiraman jalan secara berkala agar jalanan tidak berdebu, selain itu pekerja dianjurkan untuk selalu memakai masker dan ear plug pada saat bekerja. Kebisingan juga dapat diredam dengan menanam pagar tanaman yang dapat menyerap bising.

002/IMP300039/SP/10

-SE Menakertrans No.01/1997 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Kimia di Udara Lingkungan Kerja. -Kep Menakertrans No.51/1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di Lingkungan Kerja

L.2.2 Indikator: Dipatuhinya peraturan keselamatan kerja


Jelaskan usaha-usaha yang dilakukan untuk mematuhi peraturan keselamatan kerja. Penjelasan: Dokumen acuan: Hal .: Peraturan terkait:

Pabrik ethanol PT.MEL memiliki kepedulian yang tinggi akan keselamatan kerja dari para pekerjanya. Undang-undang yang dijadikan acuan adalah UU RI No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja. Diperoleh Zero accident award & SMK 3 bendera emas pada tahun 2010 (27/05/2010).

002/IMP300039/SP/10

L.2.3 Indikator: Adanya prosedur yang terdokumentasi yang menjelaskan usaha-usaha yang memadai untuk mencegah kecelakaan dan mengatasi bila terjadi kecelakaan
Jelaskan adanya dokumentasi yang berkaitan dengan prosedur untuk mencegah kecelakaan dan mengatasi bila terjadi kecelakaan dan berikan penjelasan singkat mengenai isi dari dokumen tersebut Peraturan Penjelasan: Dokumen acuan: Hal.: terkait:

-Untuk mencegah kecelakaan, perusahaan menerapkan peraturan K3 dan juga memasang

006/IMP300676/SP/09

rambu-rambu dan peringatan bahaya di berbagai lokasi pabrik. -Guna mengatasi kecelakaan PT. MEL telah menyusun dokumen penanggulangan keadaan darurat bernomor 03/009/HSE-SAF/2008. Yang disebut sebagai keadaan darurat dalam dokumen ini adalah: a. b. c. d. e. f. g. h. Kebakaran Peledakan Huru-hara Ancaman bom Kebocoran gas Gempa bumi Banjir Tanah longsor

- Dalam dokumen ini dijelaskan mengenai struktur organisasi, penanggung jawab dan apa yang harus dilakukan pada kondisi darurat. Selengkapnya dapat dibaca dalam dokumen SOP penanggulangan keadaan darurat. (dokumen terlampir)

Keberlanjutan Ekonomi

Lingkup evaluasi adalah batas administratif kabupaten. Apabila dampak yang terjadi cross boundary, maka lingkup evaluasi meliputi semua kabupaten yang terkena dampak E.1 Kriteria: Kesejahteraan masyarakat local E.1 .1 Indikator: Tidak menurunkan pendapatan masyarakat lokal
Jelaskan kemungkinan adanya penurunan pendapatan masyarakat lokal akibat kegiatan proyek. Penjelasan: Dokumen acuan: Hal.: Peraturan terkait:

Pembebasan lahan : Proyek CDM yang akan dilakukan di PT. MEL adalah merupakan Continous Improvement dari pengolahan limbah cair yang ada sekarang. Skala proyek adalah Small Scale C DM project dimana pengaruh terhadap masyarakat secara ekonomi juga kecil. Pelaksanaan proyek adalah juga dilakukan di dalam komplek pabrik milik PT. MEL sehingga tidak mengganggu kegiatan perekonomian masyarakat. Sehingga pengaruh terhadap penurunan pendapatan masyarakat juga tidak ada. Batasan proyek biogas adalah pengelolaan limbah cair dari pabrik ethanol, dimana bahan dasar hanyalah limbah pabrik tanpa tambahan bahan baku lain. Sebelum adanya rencana proyek biogas, limbah cair juga tidak pernah dimanfaatkan oleh warga sekitar sehingga tidak ada kelompok masyarakat yang dirugikan secara ekonomi dari adanya proyek ini.

002/IMP300676/SP/09

Suplai bahan baku : Selama ini pabrik ethanol MEL menggunakan batubara untuk membangkitkan listrik di pabrik ethanol. Suplai batubara adalah dari luar kecamatan Kotabumi dikarenakan tidak ada tambang batubara di daerah tersebut. Sehingga, perubahan jenis bahan bakar pembangkit listrik ini tidak mengganggu perekenomian dari masyarakat setempat. Sementara itu suplai bahan baku singkong untuk proses produksi ethanol tidak terganggu dengan adanya kegiatan proyek biogas ini.

E.1.2 Indikator: Adanya upaya-upaya untuk mengatasi kemungkinan dampak penurunan pendapatan bagi sekelompok masyarakat
Bila terjadi penurunan pendapatan bagi sekelompok masyarakat lokal akibat kegiatan proyek, sebutkan upaya-upaya yang akan dilakukan untuk mengatasinya. Penjelasan: Dokumen acuan: Hal.: Peraturan terkait:

Ganti rugi lahan : Sebelum adanya proyek CDM, untuk pembangunan pabrik ethanol PT. MEL telah memberikan ganti rugi lahan sesuai dengan yang telah disepakati bersama sehingga diharapkan kelompok masyarakat yang pendapatannya menurun akibat dipakai lahan kebun sebagai lokasi proyek tidak menurun tingkat perkenomiannya. Selain itu juga pembukaan lapangan kerja baru yang dapat menyerap tenaga kerja dari penduduk sekitar diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup penduduk sekitar. Sementara itu, untuk pelaksanaan proyek CDM tidak dilakukan pembukaan lahan baru sehingga tidak ada dampak negatif proyek terhadap masyarakat.

002/IMP300039/SP/10

E.1.3 Indikator: Adanya kesepakatan dari pihak -pihak yang terkait untuk menyelesaikan masalah -masalah PHK sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
Bila terjadi PHK akibat adanya proyek, Penjelasan: Dokumen acuan: Hal.: Peraturan terkait:

Proyek pembangunan pabrik ethanol PT. MEL memberi kontribusi positif pada perekonomian masyarakat sekitar dengan adanya lapangan pekerjaan baru. Ada beberapa tahapan proyek a.l : Tahap Pra-Konstruksi; Tahap Konstruksi dan Tahap Operasi.

002/IMP300039/SP/10

-Tahap Pra Konstruksi tergolong dampak positif tidak penting terhadap peluang kerja karena hanya memerlukan sekitar 10 orang pekerja kontrak. -Tahap Konstruksi akan menyerap banyak tenaga kerja kasar dengan upah harian dari penduduk sekitar lokasi proyek. Selain itu adanya proses perekrutan tenaga kerja ahli dari wilayah lain akan membuka peluang peningkatan pendapatan masyarakat sekitar dengan membuka toko kelontong, warung nasi ataupun rumah kontrakan. - Tahap operasi dibutuhkan 113 tenaga kerja MEL dan 193 tenaga out source sehingga peluang penduduk desa Madukoro untuk mengisi posisi tersebut sangat besar.

Untuk pembangunan proyek CDM, terutama pada masa konstruksi akan dibuka beberapa lowongan pekerjaan sesuai dengan tahapan proyek yang ada. Posisi yang tersedia adalah posisi pekerja sementara dan pekerja tetap. Macam pekerjaan juga bervariasi mulai dari pekerja konstruksi reactor, operator reactor, teknisi dan lain sebagainya. Untuk pekerjaan yang sifatnya sementara, pekerja akan dikontrak sampai dengan jangka waktu tertentu sesuai kebutuhan perusahaan. Untuk selanjutnya, seusai masa kerja maka kontrak akan putus. Mengingat sifat pekerjaan yang sementara maka pekerja sejak awal telah mengetahui bahwa suatu waktu pekerjaan akan selesai dan pekerja akan diputus kontraknya.

E.1.4 Indikator: Tidak menurunkan kualitas pelayanan umum untuk masyarakat lokal Catatan: Pelayanan umum yang dimaksud antara lain: pengadaan sarana air bersih, kesehatan pendidikan, energi (listrik dan bahan bakar).
Jelaskan kemungkinan adanya penurunan kualitas pelayanan umum untuk masyarakat lokal. Bila ada, sebutkan langkah-langkah yang akan diambil untuk mengatasinya. Penjelasan: Dokumen acuan: Hal.:
:

-Limbah cair dari proses pengolahan pabrik akan dibuang ke sungai Way Abung. Akan tetapi limbah cair tersebut akan diolah terlebih dahulu melalui instalasi pengolahan limbah cair sehingga nilai COD, BOD tidak melebihi ambang batas yang ditetapkan. -Mobilisasi kendaraan pengangkut milik pabrik juga dapat menyebabkan kerusakan sarana jalan umum. PT. MEL sudah merancang monitoring dan perbaikan sarana jalan secara berkala. PT. MEL juga telah menerapkan program Community Social Responsibility atau CSR untuk masyarakat desa sekitar yang berdekatan dengan lokasi pabrik. Kegiatan tersebut antara lain: 1. Pembagian sembako di 2 (dua) dusun di dua desa yang berbatasan langsung dengan lokasi pabrik yaitu Dusun Karangtumaritis, Desa Madukoro dan Dusun 2, Desa Talang Jali. Sembako dibagikan secara langsung oleh pegawai PT MEL dan dilaksanakan menjelang Hari Raya Idul Fitri tahun ini. 2. Pelaksanaan Livestock Revolving Program yaitu program budidaya kambing yang bersifat snowball/

002/IMP300676/S P/09

berkelanjutan di dua desa yang berdekatan dengan lokasi pabrik yaitu di desa Madukoro dan desa Talang Jali lama. Melalui program ini, 3 kelompok peternak dari tiap desa mendapat bantuan kambing yang selanjutnya dibudidayakan oleh perusahaan. Selanjutnya, induk dan anakan hasil budidaya yang menjadi bagian perusahaan disalurkan ke kelompok peternak lain sehingga program akan berjalan berkelanjutan.

Gambar Ki-ka : 1. Sosialisasi program CSR 2. Nama kelompok peternak bentukan PT MEL di desa Madukoro 3. Indukan kambing 4. Pembagian sembako ke masyarakat sekitar

S Keberlanjutan Sosial Lingkup evaluasi adalah batas administratif kabupaten. Apabila dampak yang terjadi cross boundary, maka lingkup evaluasi meliputi semua kabupaten yang terkena dampak S.1 Kriteria: Partisipasi masyarakat S.1 .1 Indikator: Adanya proses konsultasi ke masyarakat lokal Catatan: Masyarakat lokal yang dimaksud adalah masyarakat lokal yang terkena dampak langsung proyek, LSM lokal yang terkait (bila ada), dan pemerintah daerah. Dalam proses konsultasi, dijelaskan mengenai deskripsi usulan kegiatan termasuk dampak lingkungan, ekonomi, sosialnya terhadap masyarakat lokal.
Jelaskan proses konsultasi yang sudah dilakukan ke masyarakat lokal (termasuk jumlah konsultasi, lokasi konsultasi, pemangku kepentingan yang hadir, materi yang disampaikan dan komentar dari masyarakat). Peraturan Penjelasan: Dokumen acuan: Hal.: terkait:

Pada pertengahan Bulan Februari 2010 yang lalu, Pihak PT MEL telah mengadakan sosialisasi proyek dalam bentuk pengisian lembar kuesioner. Petugas survei PT MEL pada periode tanggal 16-27 Februari 2010 mendatangi rumah ataupun kantor dari para stakeholder. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan adalah seputar 4 (empat) kriteria pembangunan berkelanjutan yaitu kriteria Lingkungan, Sosial, Ekonomi dan Teknologi.

003/IMP300039/SP/10

Survey dilakukan di dua desa yang bersisian dengan lokasi pabrik PT MEL yaitu desa Madukoro dan desa Talang Jali. Sebanyak 27 koresponden yang mewakili pihak aparat pemerintahan setempat serta warga mengikuti survey tersebut.

Berdasarkan hasil survey, untuk setiap pertanyaan yang diajukan hampir seluruh peserta memberikan tanggapan yang positif.

- Hasil survey selengkapnya dapat dilihat dalam laporan hasil survey yang terlampir.

S.1.2 Indikator: Adanya tanggapan dan tindak lanjut terhadap komentar, keluhan masyarakat lokal
Jelaskan tanggapan dan tindak lanjut terhadap komentar masyarakat lokal yang sudah dan akan dilakukan.
Penjelasan: Dokumen acuan: Hal.: Peraturan terkait:

Melalui form kuesioner yang diedarkan, koresponden peserta kuesioner diberi kesempatan untuk menyampaikan tanggapan mereka atas adanya proyek. Berikut adalah beberapa contoh tanggapan yang disampaikan. 1. Idham Choliq Beliau mengungkapkan dukungannya atas adanya proyek yang menurut beliau akan menunjang perekenomian masyarakat setempat. 2. Sukandar Beliau mengharapkan ada perbaikan jalan dari Wonokitri menuju Medco, untuk memperlancar pengiriman singkong. Pemanfaatan limbah sebagai biogas juga diharapkan dapat menaikkan harga singkong. Dan terakhir beliau berharap agar kelangsungan kemitraan antara masyarakat dengan Medco dapat ditingkatkan. 3. Ansyori Rasyid,SH.MM Beliau menyampaikan bahwa pada prinsipnya kegiatan proyek perbaikan lingkungan ini bertujuan baik untuk lingkungan baik disekitar kawasab pabrik maupun masyarakat selagi sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Beliau juga menyatakan mendukung untuk dapat terlaksananya proyek yang dimaksud.

003/IMP300039/SP/10

S.2 Kriteria: Proyek tidak merusak integritas sosial masyarakat S.2.1 Indikator: Tidak menyebabkan konflik di tengah masyarakat lokal
Jelaskan kemungkinan adanya dampak sosial dari kegiatan proyek yang berpotensi menimbulkan konflik di tengah masyarakat lokal. Bila terdapat dampak negatif, sebutkan langkah-langkah yang akan diambil untuk mengatasi dampak tersebut. Peraturan Penjelasan: Dokumen acuan: Hal.: terkait:

Dalam pelaksanaan usahanya. PT. MEL selalu mengutamakan kepentingan masyarakat sekitar. Perekrutan tenaga kerja oleh karena adanya proyek CDM ini juga diprioritaskan ditawarkan kepada masyarakat sekitar. Perusahaan juga sangat terbuka pada masyarakat mengenai pelaksanaan proyek ini terbukti dari sudah diadakannya sosialisasi proyek CDM ini yang mengundang perwakilan warga. Sehingga diharapkan tidak terjadi konflik berkenaan dengan pelaksanaan proyek ini di kemudian hari.

Keberlanjutan Teknologi T.1 Kriteria: Terjadi Alih Teknologi T.1.1 Indikator: Tidak menimbulkan ketergantungan pada pihak asing dalam hal pengetahuan dan pengoperasian alat (know-how)

Lingkup evaluasi adalah batas nasional.

Jelaskan kemungkinan adanya ketergantungan kegiatan proyek pada pihak asing, terutama dalam hal pengetahuan dan pengoperasian alat. Bila ada, sebutkan langkah-langkah yang akan diambil untuk mengatasinya. Peraturan Penjelasan: Dokumen acuan: Hal.: terkait:

PT. MEL bekerjasama dengan Global Water Engineering untuk desain teknologi biogas reaktor. Ada tiga unit reaktor metan yang akan dioperasikan dalam pengolahan limbah cair dari pabrik ethanol PT. MEL. Dua unit reaktor (D 101 A dan D 101 B) adalah untuk pengolahan limbah pabrik dari bahan baku singkong sedangkan satu unit reaktor ( D 101 C) dioperasikan pada pengolahan limbah pabrik dari bahan baku molase. Secara garis besar proses digambarkan sebagai berikut: Tahap 1: Tahap percobaan unit reaktor Tahap percobaan dilakukan selama 1 minggu pertama baik untuk limbah cair dari proses pabrik menggunakan bahan baku singkong maupun dari bahan baku molase. Untuk test bioreaktor berbahan limbah molase, perlu dibuat lagoon penyimpanan dengan volume tidaklebih dari 14,400m3 untuk menampung limbah molase. Urutan kegiatan di tahap I ini

007/IMP300039/SP/09

sama dengan urutan proses di Tahap 2. Tahap 2: Pengoperasian penuh unit reaktor biogas Reaktor untuk limbah cair dari singkong Selama 8 bulan pertama dari tahun produksi berjalan pabrik akan menggunakan bahan baku singkong untuk produksi ethanol. Effluent akan langsung dialirkan ke pump sump B100. Dari B100, effluent dipompakan melewati Heat Exchanger (E101 A/B dengan by-pass otomatis disesuaikan dengan temperatur inlet) untuk menurunkan suhu effluent sampai dengan 35C. Effluent lalu dialirkan ke Acidification Reactor (D100) yang dilengkapi dua agitator untuk homogenisasi (A 101 A/B). Dari Acidification Reactor effluent dipompakan dengan pompa (P101 A/B/C/D/E) ke 3 unit reaktor metan (D 101 A/B/C). pH akan dikoreksi dengan penambahan NaOH dari mixers (A102 A/B/C) dan Metering pumps (P 103 A/B/C/D) Reaktor untuk limbah cair dari molase Untuk 3 bulan berikutnya pabrik beroperasi dengan bahan baku molase. Khusus untuk molase, limpahan effluent selama 3 bulan produksi tersebut akan ditampung di kolam penyimpanan (B102) dan memungkinkan kegiatan proyek biogas dilakukan untuk tambahan 1 bulan produksi (4 bulan operasi dengan limbah cair dari molase). Proses selanjutnya sama dengan urutan proses berbahan baku singkong. . Global Water Engineering mendesain sistem pengolahan limbah cair sehingga menghasilkan biogas. Sementara itu untuk kegiatan konstruksi dilakukan oleh PT Rekayasa Industri. Dengan memanfaatkan perusahaan nasional untuk kontruksi akan mempercepat alih teknologi dari luar. Dimana untuk keperluan proyek ini juga akan dilakukan pelatihan terkait dengan operasional proyek. T.1.2 Indikator: Tidak menggunakan teknologi yang masih bersifat percobaan dan teknologi usang
Jelaskan bahwa teknologi yang digunakan dalam kegiatan proyek tidak masih bersifat percobaan dan usang Penjelasan: Dokumen acuan: Hal.: Peraturan terkait:

Ruang lingkup proyek CDM ini adalah penangkapan gas methana dari instalasi pengolahan limbah cair pabrik ethanol dan pemanfaatan dari biogas yang terbentuk. Teknologi ini menggunakan reaktor anaerobik yang bukan merupakan teknologi usang maupun masih bersifat percobaan.

007/IMP300039/SP/09

T.1.3 Indikator: Mengupayakan peningkatan kemampuan dan pemanfaatan teknologi lokal


Jelaskan usaha-usaha yang akan dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dan pemanfaatan teknologi lokal. Penjelasan: Dokumen Acuan Hal Peraturan terkait

Peningkatan kemampuan dan pemanfaatan teknologi lokal dilakukan sebagai berikut: 1. Pekerjaan sipil dilakukan oleh perusahaan nasional yaitu PT. Rekayasa Industri 2. Kontruksi proyek sedapat mungkin dilakukan oleh sub-kontraktor lokal 3. Pekerja konstruksi sedapat mungkin menggunakan tenaga pekerja lokal dan diberi pelatihan sesuai jenis pekerjaan yang dilakukan 4. Operator sedapat mungkin dari pekerja lokal dengan kemampuan yang memadai sesuai persyaratan yang ditentukan. 5. Pelatihan operasional dan monitoring untuk para pekerja proyek.

007/IMP300537/SP/09

Anda mungkin juga menyukai