Anda di halaman 1dari 18

BAB 1 DASAR TEORI

1.1

Kulit sebagai Indera Raba Indera raba (taktil): reseptor taktil adalah alat indera yang paling luas,

terletak diseluruh permukaan kulit dan beberapa selaput lendir. Ada dua fungsi penting yaitu untuk survival; dengan mengidentifikasi sentuhan ringan secara umum, temperatur, dan rasa nyeri. Sedangkan fungsi diskriminasi yang berkembang kemudian, penting untuk mengenal tekstur, bentuk, lokasi akurat dari suatu sentuhan dan berperan penting dalam perkembangan persepsi tubuh, keterampilan motorik halus dan praksis. eseptor indera taktil terletak pada kulit dan beberapa lokasi selaput lendir. Kulit merupakan indra peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk sentuhan, panas, dingin, sakit, dan tekanan . !ada kulit terdapat reseptor yang merupakan percabangan dendrit dari neuron sensorik yang banyak terdapat di sekitar u"ung "ari, u"ung lidah, d an dahi. Indera taktil memberikan informasi tentang kualitas benda#benda yang diraba (keras, halus, dsb), arah gerak dari input taktil dan lokasi dari input tersebut ($ fungsi diskriminatif). Selain itu system taktil "uga menerima rasa raba halus, nyeri dan temperatur ($fungsi protektif). 1.2 Klasifikasi Reseptor %lasifikasi reseptor berdasarkan tipe energi khusus atau kepekaan terhadap modalitas tertentu adalah sebagai berikut: &) 'ermoreseptor (peka terhadap perubahan suhu). () )ekanoreseptor (peka terhadap sentuhan dan tekanan). *) %emoreseptor (peka terhadap perubahan kimia+i). ,) -smoreseptor (peka terhadap perubahan tekanan osmotik). 'emperatur reseptor . thermoreseptor merupakan free nerve ending yang terletak pada dermis,otot skeletal, liver, hipotalamus. eseptor dingin tiga. empat kali lebih banyak daripada reseptor panas. 'idak ada strukur yang membedakan
1

reseptor dingin dan panas. 'hermoreseptor merupakan phasicreseptor, aktif bila temperature berubah, tetapi cepat beradaptasi men"adi temperature yang stabil. eseptor nyeri . nosiseptor terletak pada daerah superficial kulit, kapsul sendi, dalam periostestulang sekitar dinding pembuluh darah. /aringan dalam dan organ visceral mempunyai beberapa nosiseptor. eseptor nyeri merupakan free nerve ending dengan daerah reseptif yang luas, sebagai hasilnya sering kali sulit membedakan sumber rasa nyeri yang tepat. 0osiseptor sensitive terhadap temperature yang ekstrim, kerusakan mekanis dan kimia seperti mediator kimia yang dilepaskan sel yang rusak. 1agaimanapun "uga rangsangan yang kuat akan diterima oleh ketiga tipe reseptor. 2ntuk itu lah kita bisa merasakan sensasi rasa nyeri yang disebabkan oleh asam, panas, luka yang dalam. dendrite dinosiseptor menimbulkan depolarisasi, bila angsangan pada segmen akson

mencapai batas ambang dan ter"adi potensial aksi di susunan saraf pusat. Mechanoreseptor sangat sensitif terhadap rangsangan yang ter"adi pada membrane sel. )embran sel memiliki regulasi mekanis ion channel dimana bisa terbuka ataupun tertutup bila ada respon terhadap tegangan, tekanan dan yang bisa menimbulkan kelainan pada membran. 1erdasarkan sumber stimulusnya, reseptor ini dibagi men"adi * kelompok, yaitu : &) 3kteroreseptor, yaitu reseptor sensorik yang terletak pada permukaan dan akan menerima stimulus dari lingkungan luar. 3kteroreseptor dibagi men"adi * kelompok, yaitu : a. 3kteroreseptor yangng merupakan komponen dari "alur somatic aferen umum (general somatic afferent). stimulus suhu, rasa tekan dan nyeri. b. 3kteroreseptor yangng merupakan komponen dari "alur somatic aferen khusus (special somatic afferent). eseptor ini peka terhadap stimulus cahaya dan suara. c. 3kteroreseptor yang merupakan komponen dari "alur visceral aferen khusus. eseptor ini peka terhadap baud an rasa. eseptor ini peka terhadap

() !roprioreseptor yaitu reseptor khusus yang terletak pada kapsul sendi, tendon, dan serat intrafusal didalam otot. eseptor ini merupakan komponen "alur somatic aferen umum (general somatic aferen). *) Interoreseptor yaitu reseptor yang menerima informasi sensorik dari organ#organ di dalam tubuh. eseptor ini merupakan komponen "alur visceral aferen umum (general visceral aferen). 1.3 ekanis!e Sensorik )ekanisme sensorik yang dapat dirasakan dapat dibagi men"adi dua golongan menurut pilogenesisnya, "alur saraf spinalnya, dan daerah korteks serebri tempat mekanisme ini di integrasikan. 4olongan pertama, paleo#sensibilitas, yang meliputi rasa#rasa primitif atau rasa#rasa vital seperti rasa raba, tekan, sakit, dingin, panas. Saraf aferen dari rasa# rasa ini bersinaps dengan interneuron#interneuron yang bersinaps lagi dengan motorneuron#motorneuron dari medula spinalis dan sentrum atasan (talamus dan korteks serebri) melalui traktus spino#talamikus. 4olongan kedua, gnostik atau neo#sensibilitas, yang meliputi rasa#rasa yang sangat dideferensiasikan, seperti pengenalan letak rasa tekan, diskriminasi rasa tekan, diskriminasi kekuatan rangsang, diskriminasi kekasaran, diskriminasi ukuran dan bentuk. Saraf aferen dari rasa#rasa ini menghantarkan impuls#impuls yang terutama dialirkan melalui traktus dorso#spinalis ke arah sensoris didalam korteks serebri, setelah diintegrasikan seperlunya pada pusat#pusat di ba+ahnya.

BAB 2 "ASI# $ER%OBAA& DA& 'A(ABA& $ERTA&)AA&

2.1 "ASI# $ER%OBAA& $A#EOSE&SIBI#ITAS 2.1.1 Rasa $anas dan Dingin A. /ari 'angan #okasi Kanan +dingin, Kiri +panas, Kanan-kiri +nor!al, *raian rasa 5ingin, nyeri, kaku !anas %anan (dingin) $ kaku %iri (panas) $ panas 1. !unggung 'angan #okasi Kondisi kering Basa.i alko.ol Olesi alko.ol 2.1.2 Reaksi-Reaksi di Kulit A. 'elapak tangan *raian rasa 5ingin 5ingin dan perih 5ingin

1. 6engan ba+ah

7. %uduk

5. !ipi

%eterangan : 0yeri 'ekan : merah : biru

Suhu dingin : hi"au


5

Suhu panas : coklat 'u!la. Reseptor Rasa-Rasa Kulit 'elapak 6engan %uduk !ipi 'angan 8 8 9 & 1a+ah 8 8 : * 8 8 8 8 8 8 8 8

&o 1 2 3 /

$erlakuan 0yeri 'ekan Suhu dingin Suhu panas

2.2 "ASI# $ER%OBAA& &EOSE&SIBI#ITAS 2.2.1 &eosensibilitas #okalisasi Rasa Tekan Taru. Titik Tekan dan Tun0uk #okasi *0ung 'ari Telapak Tangan #engan Ba2a. #engan Atas $ipi I ;,* ;,, * ;,< & II ;,9 ;,* , (,* ; +1!, III ; ;,: ( ; ; erata ;,, ;,, * & &

2.2.2 &eosensibilitas Diskri!inasi Rasa Tekan Dua Titik Si!ultan &o 1 2 3 / 3 4 5 6 $erlakuan 'elapak 'angan 6engan 1a+ah 6engan Atas !ipi %uduk 1ibir 6idah 5epan 'elinga Dari ke1il ke besar /arak dua titik (mm) erata I II II 9 &; &; <,* 9 = 9 9,= : < 8 =,= * 9 &; : &; &( &; &;,= ( , : , * 9 < 9,* 9 : : 9,= Dari besar ke ke1il /arak dua titik (mm) erata I II III (; &9 &; &9 &; &; < 8,* &; < 9 =,= 9 , = 9,* 9 = &; =,* = 9 * 9 : , ( , : : 9 9,=

2.2.3 Diskri!inasi Rasa Tekan Dua Titik Berurutan &o $erlakuan Dari ke1il ke besar /arak dua titik erata Dari besar ke ke1il /arak dua titik erata
6

1 2 3 / 3 4 5 6

'elapak 'angan 6engan 1a+ah 6engan Atas !ipi %uduk 1ibir 6idah 5epan 'elinga

I &; < = = < ( , ,

(mm) II &, &; 8 < 9 ( * :

II (; &9 < , &; * 9 <

&,,= && < :,* =,= (,* , :

I && &; &; < = , : <

(mm) II III && 8 &( &9 8 8 : = < < * & * , < 8

&;,* &(,* 8,* = =,= (,= ,,* <,*

2.2./ Diskri!inasi Kekuatan Rangsangan 7 "uku! (eber-8e1.ner &o. 1 2 3 / 3 Beban A2al +gra!, 1eban a+al 9 g 1eban a+al &; g 1eban a+al 9; g 1eban a+al &;; g 1eban a+al (;; g *langan +gra!, I II III *; (; &; (; 9; 99 &;; (; *; (; 9; &;; =; 9; &&; Rerata (; ,&,: 9; 9: =:,:

"ubungan antara beban a2al ter.adap beban 9ang dirasakan


90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 5 10 50 100 200

Beban Awal (gram)

2.2.3 Ke!a!puan Diskri!inasi kekerasan

2.2.4 Ke!a!puan Diskri!inasi *kuran

Kekasaran &o 1 2 3 / Kertas :osok ; & ( *

'ari Tangan I > > > 2langan II III > > # # # #

Telapak Tangan 2langan I II III > > > > # # > # #

#engan Ba2a. I > # > 2langan II III > > > # # #

&o

Bentuk

'ari Tangan 2langan II > > > >

Telapak Tangan 2langan II > > > >

#engan Ba2a. 2langan II > > > >

1 2 3 /

%ubus 1ulat Segitiga 1alok

I > > > >

III > > > >

I > > > >

III > > > >

I > > > #

III > > > >

2.2.5 Ke!a!puan Diskri!inasi Bentuk

&o

*kuran

'ari Tangan 2langan II > > > >

Telapak Tangan 2langan II > > > >

#engan Ba2a. 2langan II > > > >

1 2 3 /

%ecil 1esar ke#( 1esar ke#* !aling 1esar

I > > > >

III > > > >

I > > > >

III > > > >

I > > > >

III > > > >

2.2 $ERTA&)AA& DA& 'A(ABA& ; &) 1agaimana bunyi hukum ?eber#@echnerA Kemampuan untuk membedakan kekuatan rangsang rasa-rasa, pada umumnya tidak tergantung pada kekuatan mutlak dari rangsangan tersebut, tetapi pada perbedaan relatifnya. () Sesuaikah hukum ini dengan hasil percobaanA Berdasarkan percobaan yang dilakukan, hukum ini sesuai dengan hasil percobaan. Karena menurut hukum sebuah rangsang yang didapat akan lebih rendah daripada stimulus yang diberikan sehingga beban akan terasa lebih ringan dari beban asalnya.

BAB 3 $E BA"ASA&

3.1 $A#EOSE&SIBI#ITAS 3.1.1 Rasa $anas dan Dingin A. /ari 'angan 1erdasarkan percobaan dengan "ari tangan, pada table pertama mendapatkan tiga perlakuan, yaitu air bersuhu dingin, air bersuhu panas dan air bersuhu normal. %etika "ari telun"uk tangan kanan dimasukkan ke dalam air es dan "ari telun"uk tangan kiri ke dalam air panas terdapat rangsangan yang dirasakan oleh orang coba. !ada "ari telun"uk tangan kanan yang dimasukkan ke dalam air es terasa dingin, nyeri, dan kaku. Sedangkan, pada "ari telun"uk tangan kiri orang coba merasakan panas. Selain itu, orang coba merasakan rangsangan ketika "ari telun"uknya dimasukkan ke dalam air dengan suhu normal, orang coba merasakan perubahan rasa, yaitu "ari telun"uk tangan kanan terasa kaku dan "ari telun"uk tangan kiri terasa dingin. 5ari data percobaan yang telah dilakukan, dapat diketahui bah+a hal tersebut ter"adi karena pada tangan kanan terdapat penambahan kalor (dari dingin men"adi hangat) , dimana rasa dingin air ini membuat aliran darah di sekitar telun"uk yang dicelupkan men"adi lambat sehingga tangan terasa tebal seperti mati rasa atau kaku. Sedangkan pada tangan kiri terdapat pengurangan kalor (dari panas men"adi dingin). 1. !unggung 'angan !ada percobaan punggung tangan, orang coba meniup punggung tangan dalam kondisi kering, dengan "arak kira#kira &; cm, orang coba merasakan dingin , hal ini ter"adi karena adanya proses penguapan pada permukaan punggung tangan dengan mengambil panas dari kulit. Setelah itu punggung tangan orang coba dibasahi alkohol selan"utnya ditiup kembali, tiupan ini dirasakan

10

orang coba men"adi lebih dingin dibandingkan pada saat kondisi kering. 6angkah selan"utnya adalah punggung tangan orang coba diolesi alkohol, rasa dingin terasa lebih cepat hilang dibandingkan dengan punggung tangan yang dibasahi dengan alkohol. !ada percobaan dengan alcohol , a+alnya timbul rasa dingin yang disusul rasa panas. asa dingin disebabkan oleh penguapan alkohol, tetapi karena proses penguapan alkohol berlangsung cepat, maka lama#kelamaan alkohol menguap habis dan suhu permukaan kulit kembali normal. )aka orang coba merasakan perih saat permukaan kulit kembali ke suhu normal 'imbulnya rasa dingin pada punggung tangan setelah diberi alkohol dikarenakan alkohol membutuhkan kalor untuk menguap, sehingga kulit punggung tangan men"adi kehilangan kalor dan berakibat timbulnya rasa dingin. asa dingin yang kemudian menghilang ter"adi karena factor kecepatan alkohol yang menguap. %arena alas an tersebut, rasa dingin pada punggung tangan akan lebih terasa dan bertahan lama ketika dibasahi dengan alkohol dibandingkan dengan diolesi alcohol sebab intensitas alkohol yang mengenai kulit lebih banyak saat tangan dibasahi dengan alkohol dibandingkan dengan diolesi alkohol. 3.1.2 Reaksi-Reaksi di Kulit 1erdasarkan percobaan yang telah dilakukan oleh kelompok kami, hasilnya adalah rasa nyeri, tekan, suhu dingin, dan panas pada daerah reseptor yang berbeda. kuduk dan pipi. eseptor tersebut meliputi telapak tangan, lengan ba+ah, eaksi masing#masing reseptor pada kulit tersebut pun

memiliki tanggapan yang berbeda. Bal ini dikarenakan titik#titik reseptor di setiap bagian kulit tidak sama. Sensasi titik panas, dingin, tekan, dan nyeri pada setiap bagian tubuh memiliki tempatnya masing#masing.

11

!ada hasil percobaaan kami, didapatkan bah+a reseptor yang memiliki kepekaan paling tinggi adalah kuduk dan pipi. Bal ini disebabkan area kuduk dan pipi merupakan area yang sensitif terhadap adanya rangsangan. 3.2 &EOSE&SIBI#ITAS 3.2.1 &eosensibilitas #okalisasi Rasa Tekan eseptor rasa tekan, terdapat paling sedikit : "enis reseptor : &. 1eberapa u"ung saraf bebas, yang terdapat di "umpai di semua bagian kulit dan "aringan#"aringan lain,dapat mendeteksi rabaan dan tekanan. (. eseptor raba dengan sensitivitas khusus,yakni badan meisner, yang meupakan "uluran saraf bermeilin dari sensorik besar meilin "enis (AC1). rendah. *. 2"ung "ari dan daerah#daerah lainnya yang mengandung banyak sekali badan meissner biasanya "uga mengandung reseptor taktil yang u"ung nya meluas,yang salah satu "enis nya diskus )erkel. 1erperan penting dalam melokalisasi sensasi raba di daerah permukaan tubuh yang spesifik dan menentukan bentuk apa yang dirasakan. ,. !ergerakkan sedikit sa"a pada setiap rambut tubuh akan merangsang serabut saraf yang pangkal nya melilit."adi setiap rambut, dan bagian dasar serabut saraf yang disebut organ u"ung rambut. eseptor ini dapat mendeteksi, pergerakkan ob"ek pada permukaan tubuh atau kontak a+al dengan tubuh. 9. uffini reseptor ini berguna untuk men"alarkan sinyal perubahan bentuk "aringan yang terus#menerus, missal nya sinyal raba dan tekan yang besar dan berkepan"angan. eseptor ini terutama peka terhadap pergerakkan ob"ek di atas permukaan kulit seperti "uga terhadap getaran berfrekuensi

12

:. 1adan paccini. eseptor ini hanya dapat dirangang oleh penekkanan local "aringan yang cepat karena reseptor ini beradaptasi dalam +aktu se per sekian detik. angsangan raba, tekan, dan getaran dideteksi oleh "enis reseptor sedangkan yang sama. 0amun, sensasi raba umumnya oleh disebabkan oleh perangsangan reseptor taktil di dalam kulit, sensasi tekanan biasanya disebabkan perubahan bentuk "aringan yang lebih dalam, dan untuk sensasi getaran sensasi ini adalah sensasi raba umumnya disebabkan oleh isyarat sensoris yang berulang dengan cepat. !ada percobaan lokalisasi rasa tekan orang coba diberi perlakuan dengan menekan beberapa bagian tubuh, yaitu u"ung "ari, telapak tangan, lengan ba+ah, lengan atas, pipi, dan kuduk dengan u"ung pensil. Setelah diberi tekanan, orang coba akan menun"ukkan letak bekas tekanan. 5isamping itu, dari hasil percobaan didapatkan bah+a lokalisasi rasa tekan pada lengan ba+ah menun"ukkan ukuran titik tekan dan titik "auh daripada pada lokasi rasa tekan pada reseptor yang lain, yaitu * cm, , cm, dan ( cm dengan reratanya * cm. 3.2.2 &eosensibilitas Diskri!inasi Rasa Tekan Dua Titik Si!ultan dan Diskri!inasi Rasa Tekan Dua Titik Berurutan Diskri!inasi !ada perlakuan pertama, orang coba distimulus dengan u"ung kedua u"ung "angka secara bersamaan dimulai dengan "arak terkecil dan bertambah besar sampai orang coba mulai merasakan kedua u"ung "angka berada pada dua titik yang berbeda. Basil percobaan menun"ukkan hasil yang berbeda D beda. !ada percobaan diskriminasi rasa tekan dua titik stimultan, rerata terbesar ditemukan pada kuduk, dan rerata terkecil ditemukan pada bibir. Bal ini dikarenakan pada bagian kuduk terdapat sensor taktil yang lebih banyak.

13

!ada perlakuan kedua, kedua u"ung "angka dari "arak terbesar berangsur mengecil hingga orang coba merasakan kedua u"ung "angka berada pada titik yang sama. Basil percobaan menun"ukkan bah+a rerata "arak terbesar ditemukan pada telapak tangan dan rerata "arak terkecil ditemukan pada lidah. Bal ini dikarenakan sensor taktil (korpuskulus meissener) pada daerah lidah sangat sensitif sehingga pada "arak terkecil masih dapat dirasakan perbedaan dua titik yang ditekan oleh kedua u"ung "angka. Selan"utnya pada percobaan diskriminas rasa tekan dua titik berurutan, ditemukan bah+a pada perlakuan dari kecil ke besar, ditemukan "arak terbesar yaitu pada daerah telapak tangan. Sedangkan "arak terkecil terdapat pada daerah bibir. !ada perlakuan kedua, yaitu pengukuran dari besar ke kecil, "arak terbesar terdapat pada daerah lengan ba+ah . Sedangkan "arak terkecil terdapat pada daerah bibir. )aka, dapat disimpulkan bah+a rangsangan atau impuls rasa tekan yang berasal dari kemampuan diskriminasi rasa tekan dua titik stimulan seseorang tidaklah sama, begitupun dengan reseptor diskriminasi rasa tekan yang berbeda memiliki kepekaan dan kecepatan mengirim impuls yang berbeda pula.kemampuan panca indra untuk membedakan keberadaan dua titik yang mendapat rangsangan sangat dipengaruhi oleh mekanisme inhibisi lateral yang meningkatkan dera"at kontras pada pola spasial yang disadari. 3.2.3 Kekuatan Rangsangan 7 "uku! (eber-8e1.ner 5alam percobaan kekuatan rangsangan D Bukum ?eber#@echner, orang coba ditutup matanya kemudian pada telapak tangannya diletakan beban a+al. %emudian sedikit demi sedikit ditambah bebannya sampai terasa pertambahan beban tersebut. 1eban dimulai dari berat 9 gram dan bertambah &; gram, 9; gram, dan &;; gram, serta (;; gram. Basil

14

yang didapat men"elaskan bah+a orang coba mampu merasakan pertambahan berat beban. !ada pemberian beban a+al (;; gram, terutama pada hasil pengulangan ketiga, diketahui bah+a orang coba dapat merasakan penambahan berat dengan selisih berat &&; gram. Selisih pada percobaan inilah yang men"adi selisih terbesar pada percobaan kami. 3.2./ Ke!a!puan Diskri!inasi !ercobaan kemampuan diskriminasi kekasaran, bagian pada tubuh tertentu diberi perlakuan untuk mengidentifikasi rasa halus dan kasar. !ercobaan pertama dilakukan pada "ari tangan, dan menun"ukkan hasil yang positif, dimana orang coba dapat membedakan kasar dan halusnya kertas gosok. 0amun, pada ulangan kedua dan ketiga, sensitivitas orang coba mulai berkurang. !ercobaan kedua dilakukan pada telapak tangan, dan menun"ukkan hasil yang kurang maksimal pada ulangan pertama, kedua dan ketiga. Seperti percobaan yang dilakukan pada lengan ba+ah. %emampuan diskriminasi kekasaran menun"ukkan hasil yang kurang optimal. %emudian, percobaan diskriminasi ukuran, dimana orang coba dapat membedakan ukuran benda dengan baik. %emudian pada percobaan diskriminasi bentuk, orang coba dapat pula membedakan bentuk benda, yaitu kubus, bulat, balok, dan segitiga. 0amun pada pengulangan pertama di daerah lengan ba+ah, orang coba tidak bisa membedakan bentuk benda#benda tersebut. %urang optimalnya kemampuan diskriminasi pada orang coba diduga bah+a akhiran saraf yang mengelilingi folliliculus rambut ialah reseptor taktil. !ada tempat D tempat dimana tidak ada rambut, tetapi dengan kepekaan besar terhadap stimulus taktil, ternyata terdapat banyak corpusculum tractus. 5iduga bah+a meniscus tractus "uga merupakan suatu receptor taktil. !erasaan taktil dapat dibedakan men"adi perasaan taktil kasar dan
15

perasaan taktil halus. Impuls taktil kasar dihantarkan oleh tractus spinothalamicus anterior, sedangkan impuls taktil halus dihantarkan melalui faciculus gracilis dan faciculus cunneatus. Sensasi taktil yang terdiri dari raba, tekanan dan getaran sering digolongkan sebagai sensasi terpisah, mereka semua dideteksi oleh "enis reseptor yang sama. %esalahan penafsiran kekasaran maupun kemampuan deskriminasi bentuk dapat disebabkan oleh variabel pengganggu lainnya seperti ketidakfokusan atau +aktu yang terlalu singkat berkontak dengan benda. @aktor lain adalah adanya lesi pada lobus parietal dimana apabila lesi ini bersifat tidak dominan gangguannya disebut agnosia.

16

BAB I< KESI $*#A&

%ulit merupakan indra peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk sentuhan, panas, dingin, sakit, dan tekanan . )ekanisme sensoris dibagi men"adi dua golongan menurut pilogenesisnya, yaitu paleo#sensibilitas dan neo# sensibilitas. !aleo#sensibilitas meliputi rasa#rasa primitif seperti rasa raba, tekan, sakit, panas, dan dingin. Sedangkan neo#sensibilitas meliputi rasa#rasa yang sangat terdeferensiasikan seperti lokalisasi dan diskriminasi rasa tekan, diskriminasi kekuatan rangsang, diskriminasi kekasaran, diskriminasi ukuran, dan diskriminasi bentuk. eaksi dari reseptor#reseptor pada kulit ditanggapi secara berbeda#beda pula karena titik#titik reseptor di setiap bagian kulit tidaklah sama. Sensasi terhadap stimulus yang dirasakan oleh tubuh berbeda D beda, tergantung pada stimultan, daerah yang distimulus, dan +aktu pemberian stimulus yang dapat mengakibatkan persebaran sensasi.

17

DA8TAR $*STAKA

4uyton C Ball. (;&(. Buku A ar !isiologi Kedokteran "disi ##. /akarta :347. Sloane, 3thel. &889. Anatomi dan !isiologi $ntuk %emula. /akarta: 347 http:..+++.scribd.com.doc.9,(&;=*8.6aporan#!raktikum#Anatomi#@isiologi# )anusia#II#!ercobaan#Eii#!anca#Indera

18

Anda mungkin juga menyukai