Anda di halaman 1dari 14

Apa sih Diabetes Mellitus?

Diabetes mellitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa (gula sederhana) di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara cukup. Insulin adalah hormon yang dilepaskan oleh pankreas, yang bertanggungjawab dalam mempertahankan kadar gula darah yang normal. Insulin memasukkan gula ke dalam sel sehingga bisa menghasilkan energi atau disimpan sebagai cadangan energi. Nah, berapa kadar gula darah yang disebut tinggi? Menurut kriteria diagnostik PERKENI (Perkumpulan ndokrinologi Indonesia) !""#, seseorang dikatakan menderita diabetes jika memiliki kadar gula darah puasa >12 mg!d" dan pada tes se#aktu >2$$ mg!d". $adar gula darah sepanjang hari ber%ariasi dimana akan meningkat setelah makan dan kembali normal dalam waktu ! jam. $adar gula darah yang normal pada pagi hari setelah malam sebelumnya berpuasa adalah &"'((" mg)d* darah. $adar gula darah biasanya kurang dari (!"'(+" mg)d* pada ! jam setelah makan atau minum cairan yang mengandung gula maupun karbohidrat lainnya. $adar gula darah yang normal cenderung meningkat secara ringan tetapi progresi, (bertahap) setelah usia -" tahun, terutama pada orang'orang yang tidak akti, bergerak. Peningkatan kadar gula darah setelah makan atau minum merangsang pankreas untuk menghasilkan insulin sehingga mencegah kenaikan kadar gula darah yang lebih lanjut dan menyebabkan kadar gula darah menurun secara perlahan. .da cara lain untuk menurunkan kadar gula darah yaitu dengan melakukan akti%itas ,isik seperti berolahraga karena otot menggunakan glukosa dalam darah untuk dijadikan energi. Ketahui Pen%ebab & 'ipe Diabetes Mellitus /iabetes terjadi jika tubuh tidak menghasilkan insulin yang cukup untuk mempertahankan kadar gula darah yang normal atau jika sel tidak memberikan respon yang tepat terhadap insulin. .da ! tipe /iabetes Mellitus, yaitu0 (. Diabetes Mellitus tipe 1 (diabetes yang tergantung kepada insulin)

!. Diabettes Mellitus tipe 2 (diabetes yang tidak tergantung kepada insulin, NIDDM) Diabetes Mellitus tipe 1 Penderita menghasilkan sedikit insulin atau sama sekali tidak menghasilkan insulin Diabetes Mellitus tipe 2 Pankreas tetap menghasilkan insulin, kadang kadarnya lebih tinggi dari normal. 1etapi tubuh membentuk kekebalan terhadap e,eknya, sehingga terjadi kekurangan insulin relati, 4isa terjadi pada anak'anak dan dewasa, tetapi biasanya terjadi setelah usia 3" tahun

2mumnya terjadi sebelum usia 3" tahun, yaitu anak'anak dan remaja.

Para ilmuwan percaya bahwa ,aktor lingkungan 6aktor resiko untuk diabetes tipe ! (berupa in,eksi %irus atau ,aktor gi5i pada masa adalah obesitas dimana sekitar 7"'8"9 kanak'kanak atau dewasa awal) menyebabkan penderita mengalami obesitas. sistem kekebalan menghancurkan sel penghasil insulin di pankreas. 2ntuk terjadinya hal ini diperlukan kecenderungan genetik. 8"9 sel penghasil insulin (sel beta) mengalami /iabetes Mellitus tipe ! juga cenderung kerusakan permanen. 1erjadi kekurangan insulin diturunkan secara genetik dalam yang berat dan penderita harus mendapatkan keluarga suntikan insulin secara teratur Pen%ebab diabetes lainn%a adalah(

$adar kortikosteroid yang tinggi $ehamilan diabetes gestasional), akan hilang setelah melahirkan. :bat'obatan yang dapat merusak pankreas. ;acun yang mempengaruhi pembentukan atau e,ek dari insulin.

)ulitn%a Memba*a +e,ala Diabetes <ejala awalnya berhubungan dengan e,ek langsung dari kadar gula darah yang tinggi. =ika kadar gula darah sampai diatas (#"'(7" mg)d*, maka glukosa akan dikeluarkan melalui air kemih. =ika kadarnya lebih tinggi lagi, ginjal akan membuang air tambahan untuk mengencerkan sejumlah besar glukosa yang hilang. $arena ginjal menghasilkan air kemih dalam jumlah yang berlebihan, maka penderita sering berkemih dalam

jumlah yang banyak (poliuri). .kibatnya, maka penderita merasakan haus yang berlebihan sehingga banyak minum (polidipsi). >ejumlah besar kalori hilang ke dalam air kemih, sehingga penderita mengalami penurunan berat badan. 2ntuk mengkompensasikan hal ini penderita seringkali merasakan lapar yang luar biasa sehingga banyak makan (polifagi). <ejala lainnya adalah pandangan kabur, pusing, mual dan berkurangnya ketahanan tubuh selama melakukan olah raga. Penderita diabetes yang gula darahnya kurang terkontrol lebih peka terhadap in,eksi. Diabetes Mellitus tipe 1 1imbul tiba'tiba. Diabetes Mellitus tipe 2 1idak ada gejala selama beberapa tahun. =ika insulin berkurang semakin parah maka sering berkemih dan sering merasa haus. =arang terjadi ketoasidosis.

4erkembang dengan cepat ke dalam suatu keadaan yang disebut dengan ketoasidosis diabetikum.

Pada penderita diabetes tipe (, terjadi suatu keadaan yang disebut dengan ketoasidosis diabetikum. Meskipun kadar gula di dalam darah tinggi tetapi sebagian besar sel tidak dapat menggunakan gula tanpa insulin, sehingga sel'sel ini mengambil energi dari sumber yang lain. >umber untuk energi dapat berasal dari lemak tubuh. >el lemak dipecah dan menghasilkan keton, yang merupakan senyawa kimia beracun yang bisa menyebabkan darah menjadi asam (ketoasidosis). <ejala awal dari ketoasidosis diabetikum adalah rasa haus dan berkemih yang berlebihan, mual, muntah, lelah dan nyeri perut (terutama pada anak'anak). Perna,asan menjadi dalam dan cepat karena tubuh berusaha untuk memperbaiki keasaman darah. 4au na,as penderita tercium seperti bau aseton. 1anpa pengobatan, ketoasidosis diabetikum bisa berkembang menjadi koma, kadang dalam waktu hanya beberapa jam. 4ahkan setelah mulai menjalani terapi insulin, penderita diabetes tipe 1 bisa mengalami ketoasidosis jika mereka melewatkan satu kali penyuntikan insulin atau mengalami stres akibat in,eksi, kecelakaan atau penyakit yang serius.

Penderita diabetes tipe 2 bisa tidak menunjukkan gejala'gejala selama beberapa tahun. =ika kekurangan insulin semakin parah, maka timbullah gejala yang berupa sering berkemih dan sering merasa haus. =arang terjadi ketoasidosis. =ika kadar gula darah sangat tinggi (sampai lebih dari (.""" mg)d*, biasanya terjadi akibat in,eksi atau obat'obatan), maka penderita akan mengalami dehidrasi berat, yang bisa menyebabkan kebingungan mental, pusing, kejang dan suatu keadaan yang disebut koma hiperglikemik-hiperosmolar non-ketotik. Mendiagnosis Diabetes Mellitus /iagnosis diabetes ditegakkan berdasarkan gejalanya yaitu 3P (polidipsi, polifagi, poliuri) dan hasil pemeriksaan darah yang menunjukkan kadar gula darah yang tinggi (tidak normal). 2ntuk mengukur kadar gula darah, contoh darah biasanya diambil setelah penderita berpuasa selama 7 jam atau bisa juga diambil setelah makan. Perlu perhatian khusus bagi penderita yang berusia di atas #- tahun. >ebaiknya pemeriksaan dilakukan setelah berpuasa dan jangan setelah makan karena usia lanjut memiliki peningkatan gula darah yang lebih tinggi. Kriteria Diagnostik +ula darah -mg!d". /ukan Pra Diabetes Diabetes Diabetes Puasa )e#aktu ? ((" ? ((" (("'(!(("'(88 @ (!# @ !""

Pemeriksaan darah lainnya yang bisa dilakukan adalah tes toleransi glukosa. 1es ini dilakukan pada keadaan tertentu, misalnya pada wanita hamil. Aal ini untuk mendeteksi diabetes yang sering terjadi pada wanita hamil. Penderita berpuasa dan contoh darahnya diambil untuk mengukur kadar gula darah puasa. *alu penderita diminta meminum larutan khusus yang mengandung sejumlah glukosa dan !'3 jam kemudian contoh darah diambil lagi untuk diperiksa. Aasil glukosa contoh darah dibandingkan dengan kriteria diagnostik gula darah terbaru yang dikeluarkan oleh P ;$ NI tahun !""#. >ebelum berkembang menjadi diabetes tipe !, biasanya selalu menderita pra'diabetes, yang memiliki gejala tingkat gula darah lebih tinggi dari normal tetapi tidak cukup tinggi untuk didiagnosa diabetes. >etidaknya !"9 dari populasi usia +" hingga &+ tahun menderita pra'diabetes. Penelitian menunjukkan beberapa kerusakan dalam jangka panjang, terutama pada jantung dan sistem peredaran darah selama pra'diabetes ini. /engan pre'diabetes, anda

akan memiliki resiko satu setengah kali lebih besar terkena penyakit jantung. >aat .nda menderita diabetes, maka risiko naik menjadi ! hingga + kali. .kan tetapi, pada beberapa orang yang memiliki pra'diabetes, kemungkinan untuk menjadi diabetes dapat ditunda atau dicegah dengan perubahan gaya hidup. /iabetes dan pra'diabetes dapat muncul pada orang'orang dengan umur dan ras yang beragam, tetapi ada kelompok tertentu yang memiliki resiko lebih tinggi. Komplikasi Diabetes /isa Mematikan /iabetes merupakan penyakit yang memiliki komplikasi (menyebabkan terjadinya penyakit lain) yang paling banyak. Aal ini berkaitan dengan kadar gula darah yang tinggi terus menerus, sehingga berakibat rusaknya pembuluh darah, sara, dan struktur internal lainnya. Bat kompleks yang terdiri dari gula di dalam dinding pembuluh darah menyebabkan pembuluh darah menebal dan mengalami kebocoran. .kibat penebalan ini maka aliran darah akan berkurang, terutama yang menuju ke kulit dan sara,. $adar gula darah yang tidak terkontrol juga cenderung menyebabkan kadar 5at berlemak dalam darah meningkat, sehingga mempercepat terjadinya aterosklerosis (penimbunan plak lemak di dalam pembuluh darah). Aterosklerosis ini !'# kali lebih sering terjadi pada penderita diabetes. >irkulasi darah yang buruk ini melalui pembuluh darah besar (makro) bisa melukai otak, jantung, dan pembuluh darah kaki (makroangiopati), sedangkan pembuluh darah kecil (mikro) bisa melukai mata, ginjal, sara, dan kulit serta memperlambat penyembuhan luka. Penderita diabetes bisa mengalami berbagai komplikasi jangka panjang jika diabetesnya tidak dikelola dengan baik. $omplikasi yang lebih sering terjadi dan mematikan adalah serangan jantung dan stroke. $erusakan pada pembuluh darah mata bisa menyebabkan gangguan penglihatan akibat kerusakan pada retina mata (retinopati diabetikum). $elainan ,ungsi ginjal bisa menyebabkan gagal ginjal sehingga penderita harus menjalani cuci darah (dialisa). <angguan pada sara, dapat bermani,estasi dalam beberapa bentuk. =ika satu sara, mengalami kelainan ,ungsi (mononeuropati), maka sebuah lengan atau tungkai biasa secara tiba'tiba menjadi lemah.

=ika sara, yang menuju ke tangan, tungkai dan kaki mengalami kerusakan (polineuropati diabetikum), maka pada lengan dan tungkai bisa dirasakan kesemutan atau nyeri seperti terbakar dan kelemahan. $erusakan pada sara, menyebabkan kulit lebih sering mengalami cedera karena penderita tidak dapat meradakan perubahan tekanan maupun suhu. 4erkurangnya aliran darah ke kulit juga bisa menyebabkan ulkus (borok) dan semua penyembuhan luka berjalan lambat. 2lkus di kaki bisa sangat dalam dan mengalami in,eksi serta masa penyembuhannya lama sehingga sebagian tungkai harus diamputasi. 'erapi 0ntuk Diabetes Mellitus 1ujuan utama dari pengobatan diabetes adalah untuk mempertahankan kadar gula darah dalam kisaran yang normal. Namun, kadar gula darah yang benar'benar normal sulit untuk dipertahankan. Meskipun demikian, semakin mendekati kisaran yang normal, maka kemungkinan terjadinya komplikasi sementara maupun jangka panjang menjadi semakin berkurang. 2ntuk itu diperlukan pemantauan kadar gula darah secara teratur baik dilakukan secara mandiri dengan alat tes kadar gula darah sendiri di rumah atau dilakukan di laboratorium terdekat. Pengobatan diabetes meliputi pengendalian berat badan1 olah raga dan diet. >eseorang yang obesitas dan menderita diabetes tipe ! tidak akan memerlukan pengobatan jika mereka menurunkan berat badannya dan berolah raga secara teratur. Namun, sebagian besar penderita merasa kesulitan menurunkan berat badan dan melakukan olah raga yang teratur. $arena itu biasanya diberikan terapi sulih insulin atau obat hipoglikemik (penurun kadar gula darah) per'oral. /iabetes tipe ( hanya bisa diobati dengan insulin tetapi tipe ! dapat diobati dengan obat oral. =ika pengendalian berat badan dan berolahraga tidak berhasil maka dokter kemudian memberikan obat yang dapat diminum (oral C mulut) atau menggunakan insulin. 4erikut ini pembagian terapi ,armakologi untuk diabetes, yaitu0 (. :bat Aipoglikemik :ral (:A:) !. 1erapi >ulih Insulin 12 3bat hipoglikemik oral <olongan sulfonilurea seringkali dapat menurunkan kadar gula darah secara adekuat pada penderita diabetes tipe II, tetapi tidak e,ekti, pada diabetes tipe I. Dontohnya adalah glipi4id1 gliburid1 tolbutamid dan klorpropamid. :bat ini menurunkan kadar gula darah dengan cara merangsang pelepasan insulin oleh pankreas dan meningkatkan e,ekti%itasnya.

:bat lainnya, yaitu metformin, tidak mempengaruhi pelepasan insulin tetapi meningkatkan respon tubuh terhadap insulinnya sendiri. Akarbos bekerja dengan cara menunda penyerapan glukosa di dalam usus. :bat hipoglikemik per'oral biasanya diberikan pada penderita diabetes tipe II jika diet dan oleh raga gagal menurunkan kadar gula darah dengan cukup. :bat ini kadang bisa diberikan hanya satu kali (pagi hari), meskipun beberapa penderita memerlukan !'3 kali pemberian. =ika obat hipoglikemik per'oral tidak dapat mengontrol kadar gula darah dengan baik, mungkin perlu diberikan suntikan insulin. 22 'erapi )ulih Insulin Pada diabetes tipe (, pankreas tidak dapat menghasilkan insulin sehingga harus diberikan insulin pengganti. Pemberian insulin hanya dapat dilakukan melalui suntikan, insulin dihancurkan di dalam lambung sehingga tidak dapat diberikan per'oral (ditelan). 4entuk insulin yang baru (semprot hidung) sedang dalam penelitian. Pada saat ini, bentuk insulin yang baru ini belum dapat bekerja dengan baik karena laju penyerapannya yang berbeda menimbulkan masalah dalam penentuan dosisnya. Insulin disuntikkan dibawah kulit ke dalam lapisan lemak, biasanya di lengan, paha atau dinding perut. /igunakan jarum yang sangat kecil agar tidak terasa terlalu nyeri. Insulin terdapat dalam 3 bentuk dasar, masing'masing memiliki kecepatan dan lama kerja yang berbeda0 (. Insulin kerja cepat. Dontohnya adalah insulin reguler, yang bekerja paling cepat dan paling sebentar. Insulin ini seringkali mulai menurunkan kadar gula dalam waktu !" menit, mencapai puncaknya dalam waktu !'+ jam dan bekerja selama #'7 jam. Insulin kerja cepat seringkali digunakan oleh penderita yang menjalani beberapa kali suntikan setiap harinya dan disutikkan (-'!" menit sebelum makan. !. Insulin kerja sedang. Dontohnya adalah insulin suspensi seng atau suspensi insulin isofan. Mulai bekerja dalam waktu ('3 jam, mencapai puncak maksimun dalam waktu #' (" jam dan bekerja selama (7'!# jam. Insulin ini bisa disuntikkan pada pagi hari untuk memenuhi kebutuhan selama sehari dan dapat disuntikkan pada malam hari untuk memenuhi kebutuhan sepanjang malam.

3. Insulin kerja lambat. Dontohnya adalah insulin suspensi seng yang telah dikembangkan. ,eknya baru timbul setelah # jam dan bekerja selama !7'3# jam. >ediaan insulin stabil dalam suhu ruangan selama berbulan'bulan sehingga bisa dibawa kemana'mana.

Pemilihan insulin %ang akan digunakan tergantung kepada( E $einginan penderita untuk mengontrol diabetesnya E $einginan penderita untuk memantau kadar gula darah dan menyesuaikan dosisnya E .kti%itas harian penderita E $ecekatan penderita dalam mempelajari dan memahami penyakitnya E $estabilan kadar gula darah sepanjang hari dan dari hari ke hari. >ediaan yang paling mudah digunakan adalah suntikan sehari sekali dari insulin kerja sedang. 1etapi sediaan ini memberikan kontrol gula darah yang paling minimal. $ontrol yang lebih ketat bisa diperoleh dengan menggabungkan ! jenis insulin, yaitu insulin kerja cepat dan insulin kerja sedang. >untikan kedua diberikan pada saat makan malam atau ketika hendak tidur malam. $ontrol yang paling ketat diperoleh dengan menyuntikkan insulin kerja cepat dan insulin kerja sedang pada pagi dan malam hari disertai suntikan insulin kerja cepat tambahan pada siang hari. 4eberapa penderita usia lanjut memerlukan sejumlah insulin yang sama setiap harinyaF penderita lainnya perlu menyesuaikan dosis insulinnya tergantung kepada makanan, olah raga dan pola kadar gula darahnya. $ebutuhan akan insulin ber%ariasi sesuai dengan perubahan dalam makanan dan olah raga. 4eberapa penderita mengalami resistensi terhadap insulin. Insulin tidak sepenuhnya sama dengan insulin yang dihasilkan oleh tubuh, karena itu tubuh bisa membentuk antibodi terhadap insulin pengganti. .ntibodi ini mempengaruhi akti%itas insulin sehingga penderita dengan resistansi terhadap insulin harus meningkatkan dosisnya. Penyuntikan insulin dapat mempengaruhi kulit dan jaringan dibawahnya pada tempat suntikan. $adang terjadi reaksi alergi yang menyebabkan nyeri dan rasa terbakar, diikuti kemerahan, gatal dan pembengkakan di sekitar tempat penyuntikan selama beberapa jam. >untikan sering menyebabkan terbentuknya endapan lemak (sehingga kulit tampak berbenjol'benjol) atau merusak lemak (sehingga kulit berlekuk'lekuk). $omplikasi tersebut bisa dicegah dengan cara mengganti tempat penyuntikan dan mengganti jenis insulin. Pada pemakaian insulin manusia sintetis jarang terjadi resistensi dan alergi.

Pengaturan diet sangat penting. 4iasanya penderita tidak boleh terlalu banyak makan makanan manis dan harus makan dalam jadwal yang teratur. Penderita diabetes cenderung memiliki kadar kolesterol yang tinggi, karena itu dianjurkan untuk membatasi jumlah lemak jenuh dalam makanannya. 1etapi cara terbaik untuk menurunkan kadar kolesterol adalah mengontrol kadar gula darah dan berat badan. >emua penderita hendaknya memahami bagaimana menjalani diet dan olah raga untuk mengontrol penyakitnya. Mereka harus memahami bagaimana cara menghindari terjadinya komplikasi. Penderita juga harus memberikan perhatian khusus terhadap in,eksi kaki sehingga kukunya harus dipotong secara teratur. Penting untuk memeriksakan matanya supaya bisa diketahui perubahan yang terjadi pada pembuluh darah di mata. Men*egah /aha%a Komplikasi Pemantauan kadar gula darah merupakan bagian yang penting dari pengobatan diabetes. .danya glukosa bisa diketahui dari air kemihF tetap pemeriksaan air kemih bukan merupakan cara yang baik untuk memantau pengobatan atau menyesuaikan dosis pengobatan. >aat ini kadar gula darah dapat diukur sendiri dengan mudah oleh penderita di rumah menggunakan alat pengukur glukosa darah. Penderita diabetes harus mencatat kadar gula darah mereka dan melaporkannya kepada dokter agar dosis insulin atau obat hipoglikemiknya dapat disesuaikan. Insulin maupun obat hipoglikemik per'oral bisa terlalu banyak menurunkan kadar gula darah sehingga terjadi hipoglikemia. Aipoglikemia (rendahnya kadar gula dalam darah) juga bisa terjadi jika penderita kurang makan atau tidak makan pada waktunya atau melakukan olah raga yang terlalu berat tanpa makan. =ika kadar gula darah terlalu rendah, organ pertama yang terkena pengaruhnya adalah otak. 2ntuk melindungi otak, tubuh segera mulai membuat glukosa dari glikogen yang tersimpan di hati. Proses ini melibatkan pelepasan epinefrin (adrenalin), yang cenderung menyebabkan rasa lapar, kecemasan, meningkatnya kesiagaan dan gemetaran. 4erkurangnya kadar glukosa darah ke otak bisa menyebabkan sakit kepala. Aipoglikemia harus segera diatasi karena dalam beberapa menit bisa menjadi berat, menyebabkan koma dan kadang cedera otak menetap. =ika terdapat tanda hipoglikemia, penderita harus segera makan gula. :leh sebab itu, penderita diabetes harus selalu membawa permen, gula atau tablet glukosa untuk menghadapi serangan hipoglikemia. .tau penderita segera minum segelas susu, air gula atau jus buah, sepotong kue, buah'buahan atau makanan manis lainnya.

Penderita diabetes tipe I harus selalu membawa glukagon, yang bisa disuntikkan jika mereka tidak dapat memakan makanan yang mengandung gula. +e,ala5ge,ala dari kadar gula darah rendah( E ;asa lapar yang timbul secara tiba'tiba E >akit kepala E $ecemasan yang timbul secara tiba'tiba E 4adan gemetaran E 4erkeringat E 4ingung E Penurunan kesadaran, koma. Ketoasidosis diabetikum merupakan suatu keadaan darurat. 1anpa pengobatan yang tepat dan cepat, bisa terjadi koma bahkan kematian. Penderita harus dirawat di unit perawatan intensi,. /iberikan sejumlah besar cairan intra%ena dan elektrolit (natrium, kalium, klorida, ,os,at) untuk menggantikan yang hilang melalui air kemih yang berlebihan. Insulin diberikan melalui intra%ena sehingga bisa bekerja dengan segera dan dosisnya disesuaikan. $adar glukosa, keton dan elektrolit darah diukur setiap beberapa jam, sehingga pengobatan yang diberikan bisa disesuaikan. Dontoh darah arteri diambil untuk mengetahui keasamannya. Pengendalian kadar gula darah dan penggantian elektrolit biasanya bisa mengembalikan keseimbangan asam basa, tetapi kadang perlu diberikan pengobatan tambahan untuk mengoreksi keasaman darah. Pengobatan untuk koma hiperglikemik5hiperosmolar non5ketotik sama dengan pengobatan untuk ketoasidosis diabetikum yaitu diberikan cairan dan elektrolit pengganti. $adar gula darah harus dikembalikan secara bertahap untuk mencegah perpindahan cairan ke dalam otak. $adar gula darah cenderung lebih mudah dikontrol dan keasaman darahnya tidak terlalu berat. =ika kadar gula darah tidak terkontrol, sebagian besar komplikasi jangka panjang berkembang secara progresi,. Retinopati diabetik dapat diobati secara langsung dengan pembedahan laser untuk menyumbat kebocoran pembuluh darah mata sehingga bisa mencegah kerusakan retina yang menetap. 1erapi laser dini bisa membantu mencegah atau memperlambat hilangnya penglihatan. Penelitian terakhir menunjukkan bahwa komplikasi diabetes dapat dicegah, ditunda atau diperlambat dengan mengontrol kadar gula darah. Mengontrol kadar gula darah dapat dilakukan dengan terapi misalnya patuh meminum obat. 6indari Diabetes dengan 0bah +a%a 6idup

6aktor keturunan memiliki pengaruh apakah seseorang dapat terkena diabetes atau tidak. >elain keturunan, gaya hidup juga berperan besar. /iabetes tipe ! sering terjadi pada orang yang mengalami obesitas. :besitas atau kegemukan merupakan pemicu terpenting penyebab diabetes. :besitas artinya berat badan berlebih minimal sebanyak !"9 dari berat badan idaman. =uga berarti indeks masa tubuh lebih dari !- kg)m!. *emak yang berlebih akan menyebabkan resistensi terhadap insulin. Ini menjelaskan mengapa diet dan olahraga merupakan metode penatalaksanaan untuk diabetes tipe !. /engan menurunkan berat badan dan meningkatkan massa otot, akan mengurangi jumlah lemak sehingga membantu tubuh meman,aatkan insulin dengan lebih baik. 1ernyata ada hubungan antara diabetes tipe ! dengan letak tumpukan lemak terbanyak. 4ila timbunan lemak terbanyak terdapat di perut maka risiko terkena diabetes lebih tinggi. Para peneliti juga percaya bahwa gen yang membawa si,at obesitas ikut berperan dalam menyebabkan diabetes. <en yang bernama gen obes ini mengatur berat badan melalui protein pemberi kabar apakah kita lapar atau tidak. Pada percobaan dengan tikus, bila gen ini bermutasi maka tikus akan menjadi obes dan mengalami diabetes tipe !. Penelitian menunjukkan bahwa kegemukan berhubungan dengan waktu yang dihabiskan di depan 1G dan komputer. Menonton 1G akan menyebabkan tidak bergerak juga berpengaruh terhadap pola makan mengemil. /agaimana *ara mengatasi kegemukan untuk menghindari diabetes? 7aran%a mudah1 murah dan e8ekti81 antara lain( Membiasakan diri untuk hidup sehat 4iasakan diri berolahraga secara teratur Aindari menonton 1G atau main komputer terlalu lama =angan mengkonsumsi permen, coklat, atau snack dengan kandungan garam yang tinggi. Aindari makanan siap saji dengan kandungan kadar karbohidrat dan lemak tinggi. $onsumsi sayuran dan buah'buahan.

(. !. 3. +. -. #.

E9pert Re:ie# 2mumnya, penderita diabetes mengetahui dirinya mengidap diabetes setelah terjadi komplikasi. Aal ini diungkapkan oleh Pro82DR2Dr2 )idarta#an )oegondo1 )pPD1KEMD1;A7E di kantornya di 4agian Metabolik dan ndokrin, 6$2I);>DM. /iabetes itu seperti rayap, bekerja diam'diam merusak organ di dalam tubuh. /iabetes sering disebut sebagai <'he )ilent Killer=. HNamun, sebenarnya komplikasinya yang

mematikan, bukan diabetesnya,I jelas Pro,. >idartawan. <ejala diabetes pun tidak menakutkan, seperti banyak makan (poli8agi), banyak minum (polidipsi), dan kencing lancar (poliuri). Menurut Pro,. >idartawan, dengan gejala seperti itu orang tidak pergi ke dokter. >ebaliknya jika tidak mau makan dan susah kencing, baru orang pergi ke dokter. /iabetes mellitus bukan satu penyakit tetapi beberapa penyakit yang memiliki gejala kadar gulanya naik. 4isa disebabkan karena pankreasnya rusak (tipe (), sekresi insulin menjadi berkurang (tipe !), obat'obatan yang mengakibatkan pankreasnya rusak dan diabetes yang terjadi pada wanita hamil (gestational). +a%a hidup %ang bersalah Mereka yang memiliki risiko tinggi terkena diabetes adalah yang memiliki riwayat keluarga mengidap diabetes, memasuki usia di atas +" tahun, kegemukan, tekanan darah tinggi, selain tentu saja pola makan yang salah. =umlah penderita diabetes di daerah perkotaan di Indonesia pada tahun !""3 adalah 7,! juta orang, sedangkan di daerah pedesaan -,- juta orang. /iperkirakan, ( dari 7 orang di =akarta mengidap diabetes. 1ingginya jumlah penderita di daerah perkotaan, antara lain disebabkan karena perubahan gaya hidup masyarakatnya. Diabetes tidak dapat disembuhkan $arena diabetes tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, sudah saatnya kita melakukan tindakan pencegahan, antara lain tidak makan berlebihan, menjaga berat badan, dan rutin melakukan akti%itas ,isik. :lahraga juga dapat secara e,ekti, mengontrol diabetes, antara lain dengan melakukan senam khusus diabetes, berjalan kaki, bersepeda, dan berenang. /iet dipadu dengan olahraga merupakan cara e,ekti, mengurangi berat badan, menurunkan kadar gula darah, dan mengurangi stres. *atihan yang dilakukan secara teratur dapat menurunkan tekanan darah, kolesterol, dan risiko terkena serangan jantung, serta memacu pengakti,an produksi insulin dan membuatnya bekerja lebih e,isien. Komplikasi diabetes ,ustru mematikan .ncaman diabetes melitus terus membayangi kehidupan masyarakat. >ekitar (!J!"9 penduduk dunia diperkirakan mengidap penyakit ini dan setiap (" detik di dunia orang meninggal akibat komplikasi yang ditimbulkan. $omplikasi diabetes terjadi pada semua organ dalam tubuh yang dialiri pembuluh darah

kecil dan besar dengan penyebab kematian -"9 akibat penyakit jantung koroner dan 3"9 akibat gagal ginjal. >elain kematian, /M juga menyebabkan kecacatan. >ebanyak 3"9 penderita /M mengalami kebutaan akibat komplikasi retinopati dan ("9 harus menjalani amputasi tungkai kaki. 4ahkan /M membunuh lebih banyak dibandingkan dengan AIG).I/>. 2ntuk penderita diabetes, komplikasi bisa dicegah dengan mengendalikan gula darah. /okter tidak langsung meresepkan obat melainkan meminta pasien agar merubah lifestylenya. H2bah li,e style dengan lebih akti, melakukan kegiatan jasmani dan mengatur makanan,I kata Pro,. >idaratawan. 'erapi untuk diabetisi 4ila ternyata mengubah gaya hidup tidak berhasil baru kemudian diberikan obat. Pemberian obat ini tergantung tipe, komplikasinya (penyakit ginjal, jantung, dll) dan berapa lama mengidap diabetes. :bat untuk diabetes disebut obat hipoglikemik oral (:A:) terbagi menjadi ! kelompok yaitu obat yang memperbaiki kerja insulin (seperti met8ormin1 glita4one1 dan akarbose) dan obat yang meningkatkan produksi insulin (seperti sul8onil1 repaglinid dan natelinid dan insulin yang disuntikkan). $elompok pertama bekerja pada temapat dimana terdapat insulin yang mengatur gula darah seperti di hati, usus, otot dan jaringan lemak. $elompok kedua meningkatkan pelepasan insulin ke sirkulasi, sedangkan insulin yang disuntikkan menambah kadar insulin di sirkulasi darah. $etidakpatuhan mengkonsumsi obat merupakan penyebab utama kegagalan terapi sehingga penderita diabetes perlu diedukasi. >ebaiknya penderita diabetes melakukan konsultasi secara berkala dengan dokter. >elain itu dituntut sikap disiplin dan kepatuhan dalam mengonsumsi obat maupun suntik insulin agar tidak terjadi komplikasi penyakit. 7egah & Deteksi Diabetes /i Indonesia, sekitar 8-9 kasus adalah diabetes tipe !. Pada diabetes tipe ! ini, penyebabnya tidak hanya ,aktor keturunan tapi juga gaya hidup misalnya kegemukan yang terjadi akibat gaya hidup makan kaya lemak dan tidak berolahraga. 6aktor keturunan tidak bisa dicegah tapi gaya hidup bisa diubah. H=angan sampai gemuk, jangan banyak makan makanan berlemak dan manis serta banyaklah bergerak,I saran Pro, >idartawan. ;isiko diabetes setiap tahunnya meningkat 3" persen, sehingga Pro,. >idartawan menyarankan agar melakukan pemeriksaan gula darah setahun sekali jika kita termasuk

dalam satu atau dua dari ,aktor risiko diabetes.

Pentingn%a Pemantauan Pengu,ian +ula Darah bagi Diabetesi Pemantauan kadar gula darah penderita diabetes (diabetesi) secara teratur merupakan bagian yang penting dari pengendalian diabetes, terutama penderita /M tipe (, /M tipe ! dengan terapi insulin, /M tipe ! yang sering mengalami hipoglikemia dan /M <estasonal. Pemantauan kadar gula darah ini penting karena membantu menentukan penanganan medis %ang tepat sehingga mengurangi resiko komplikasi %ang berat1 dan dapat meningkatkan kualitas hidup penderita diabetes. Pemeriksaan kadar gula darah dapat dilakukan dengan berbagai cara baik di laboratorium, klinik bahkan dapat dilakukan pemantauan kadar gula mandiri yang dapat dilakukan pasien dirumah dengan menggunakan alat yang bernama +lukometer2 Mengapa Diabetesi harus monitor kadar gula darah dengan +lukometer? (. *ebih ekonomis dan praktis di banding pemeriksaan di laboratorium !. 2ntuk menyesuaikan dosis obat, terutama bagi pengguna insulin sehingga terhindar dari hipoglikemia 3. $adar <ula penderita /iabetes Mellitus tipe I sangat ber,luktuasi dan cepat berubah $onsultasikan kepada dokter, kapan dan seberapa sering .nda harus melakukan tes tersebut. $arena dapat ber%ariasi. /ianjurkan pagi hari sebelum sarapan, dua jam setelah makan, dan malam hari sebelum tidur. Perlu pula pengukuran pada saat tertentu lainnya. Dontohnya pengukuran yang lebih ketat bila terjadi hipoglikemia (menurunnya kadar gula darah secara tidak normal), saat sebelum olahraga dan pada kehamilan. >impan catatan dari tes darah, obat'obatan yang dikonsumsi, serta akti%itas harian .nda. /an bawa catatan tersebut bila .nda berkonsultasi ke dokter. Kang perlu diperhatikan dalam memilih .lat <lukometer, adalah alat yang memiliki tingkat akurasi hasil yang tinggi ) mendekati hasil laboratorium, terpercaya serta mudah digunakan.

Monitor selalu..LL >i Manis dalam

Anda mungkin juga menyukai