Anda di halaman 1dari 3

Indahnya pagi hari mewarnai suasana SD Nusa Bangsa.

Terlihat di lapangan murid-murid kelas 5 sedang gembira ria, dan tiba-tiba Pak Ahmad datang, murid-murid berlarian membuat 2 barisan rapi yang dipimpin oleh Faris. Kerumunan anak-anak berlari menuju ruang kelas masing-masing, mereka berebut tempat untuk membuat barisan di depan pintu kelas sebelum masuk kelas. Setelah beberapa menit barisan itu sudah mulai terlihat rapi dan tampak 2 barisan di sisi kanan dan kiri pintu ruang kelas. Terdengar dari setiap kelas ada satu orang untuk memimpin doa sebelum mereka memasuki ruang kelas. Hari itu adalah hari Jumat, tepatnya satu hari sebelum peringatan Hari Kartini 20 April 2013. Sekolah Dasar Nusa Bangsa merupakan salah satu sekolah dasar yang berada di pinggiran kota dan letaknya kurang begitu strategis karena dekat dengan jalan raya dan tempat perbelanjaan. Jumat ini terlihat para guru sedang disibukkan dengan persiapan menjelang Peringatan Hari Kartini, di mana sekolah tersebut akan menyelenggarakan lomba-lomba diantaranya Lomba Putri Kartini dan Lomba Pidato Bahasa Inggris yang akan diikuti oleh siswa-siswi kelas 5 dan 6. Jam sudah menunjukkan pukul 09.00 WIB, bel berbunyi menandakan kegiatan belajar mengajar pada hari ini berakhir dan akan dilanjutkan pengumuman dari kepala sekolah. Semua murid - murid berkumpul di lapangan untuk mendapatkan pengumuman mengenai kegiatan lomba yang akan dilaksanakan pada Sabtu, 21 April 2012. Bapak Irsyad selaku kepala sekolah memberitahukan kepada para guru dan karyawan agar mengenakan pakaian batik bagi laki-laki dan kebaya bagi perempuan. Sebentar anak-anak pengumuman belum selesai, besok pukul 07.00 WIB akan diselenggarakan upacara pemotongan tumpeng dan doa bersama sebagai salah satu kegiatan untuk memperingati Hari Ibu Kita Kartini. Bagi siswa kelas 5 dan kelas 6 juga akan ada lomba yaitu Lomba Pidato Bahasa Inggris dan Lomba Putri Kartini . Untuk syarat dan ketentuannya sudah ditempel di papan pengumuman anak-anak. Ujar Pak Irsyad. Setelah pengumuman selesai para siswa berlari menuju papan pengumuman untuk membaca syarat dan ketentuan lomba, bapak ibu guru dan karyawan sibuk menyiapkan tempat yang digunakan untuk lomba-lomba. Terlihat dua siswa masih berdiri di depan papan pengumuman. Nadya salah satunya, siswi kelas 5, masih saja membaca syaratsyarat lomba Putri Kartini seakan dia sangat berambisi untuk ikut dan memenangkan lombanya. Nadya adalah salah satu siswi yang terkenal di sekolah karena keponakan dari Pak Muhammad selaku guru Bahasa Inggris atau sering disapa Pak Muh. Nadya mulai mencatat syarat dan ketentuan lomba Putri Kartini, tiba-tiba Ahlan siswi kelas 6 bertanya, Hey, dik. Mau ikut lomba juga? . Nadya melihat ke arah wajah Ahlan, dan menganggukkan kepala. Selang beberapa menit Ibu Arsyi, ibunda Nadya menjemputnya. Saat di perjalanan Nadya bercerita pada ibunya kalau ia ingin sekali mengikuti perlombaan yang diselenggarakan sekolahnya. Nadya pun mendapatkan izin

untuk ikut dan ibunya mengajak Nadya untuk membeli kebaya sebagai busana yang akan dipakainya saat perlombaan. Sesampainya di rumah Nadya cuci tangan, lalu masuk ke kamarnya. Dia berdiri mengarah ke cermin kecil yang ada di dekat meja belajarnya. Dia mulai menyisir rambut dan merias wajahnya dengan bedak bayi. Dia memandangi wajahnya yang terlihat cantik kemudian dia duduk dan membayangkan teman yang ditemuinya di depan papan pengumuman tadi. Tiba-tiba ibu Nadya datang, Nak, loh malah melamun sedang memikirkan apa nak? Ayo makan dulu, makanannya sudah siap di meja makan. Ada gulai ayam kesukaanmu sayang. Nadya kaget memandang wajah ibundanya, kemudian dia ganti baju dan mulai makan ke ruang makan. Nadya gadis kecil yang periang dan energik tersebut sekarang sudah berusia 11 tahun. Tidak lama lagi kenaikan kelas dan Nadya naik tingkat menjadi kelas 6 SD. Ibu Nadya bernama Ibu Arsyi, kaget melihat sikap putrinya akhir-akhir ini. Bu Arsyi seminggu yang lalu menemukan Nadya sedang bermain laptop dan membuka internet, Nadya sedang membuka situs cara berdandan cantik dan cara berhijab seperti mode yang trend sekarang ini. Hal ini tidak biasanya dilakukan Nadya di rumah karena biasanya setelah pulang dari sekolah Nadya makan siang, sembahyang dan belajar atau mengerjakan tugas dari sekolah. Rasa penasaran Ibu Arsyi semakin bertambah, yang pada akhirnya Ibu Arsyi berniat mengamati sikap dan perilaku putrinya, karena Ibu Arsyi mengira putrinya sudah mulai mengalami masa pubertas. Sudah lama Ibu mendapatkan laporan dari Pak Muhammad, bahwa Pak Muh sudah dua kali menjumpai Nadya membawa cermin dan bedak ke sekolahan. Pak Muh hanya berpesan kepada Ibu Arsyi agar lebih menjaga dan mengawasi putrinya. Sabtu dini hari, Ibu Arsyi masuk dan berniat membangunkan Nadya untuk diajaknya sembahyang sholat ashar namun secara tidak sengaja Ibu menemukan buku catatan Nadya ada gambar dua orang yang tertulis nama Nadya dan Ahlan di dekat meja belajar Nadya. Firasat Ibu Arsyi semakin jelas dan Ibu Arsyi semakin yakin kalau putrinya sedang memasuki masa pubertas namun Ibu Arsyi hanya pura-pura tidak tahu, dan Ibu Arsyi lalu membangunkan putrinya untuk segera sholat. Nadya bangun kemudian berdoa dan tiba-tiba dia berlari menuju meja belajar dan menutup catatannya. Kenapa nak? , tanya Ibu Arsyi tenang. Emmm, tidak bu... Lupa membereskan buku-buku setelah belajar tadi malam, jawab Nadya sedikit grogi. Yaudah, nak ayo sekarang kita sholat, adzan sudah berkumandang. Ibu Arsyi dan Nadya pergi untuk sembahyang. Fajar subuh ini ayam jantan berkokok bersautan, matahari sudah mulai menampakkan cahayanya, Nadya selesai mandi dan berdandan di depan cermin. Dia berkali-kali memandangi wajahnya Bu, Nadya sudah siap , Nadya sudah cantik belum bu

? Kira-kira nanti Nadya bisa menang ndak ya bu? Nadya pingin juara 1 bu...Doakan ya bu? , kata Nadya penuh semangat. Ibu akan medoakan yang terbaik buat Nadya, nak menang kalah itu sudah biasa nak dalam suatu lomba. Nadya ikut saja itu sudah luar biasa, apalagi kalau bisa memenangkan juara 1, 2 atau 3 itu bonus nak. Nah yang perlu kamu siapkan itu, mental kamu kalau nanti Nadya belum bisa mendapatkan juara yang Nadya inginkan. Bagaimana jika nanti Nadya kalah?, tanya Ibu Arsyi sambil mengelus kepala Nadya penuh kasih sayang. Nadya hanya terdiam sejenak dan berkata Sudah ya bu, Nadya berangkat dulu , sambil salaman dan mencium tangan ibunya. Seiring berputarnya waktu, mataharipun mulai menyingsing tepat diatas dan akhirnya Nadya pulang dari sekolah dengan riang, gembira karena membawa piala kemenangan sebagai Juara I Putri Kartini 2013. Ibuuuu, aku menang jadi Putri Kartini 2013 di sekolah , ujar Nadya dengan tersenyum bahagia. Selamaaat ya nak, tapi ingat banyak bersyukur pada yang Maha Kuasa dan jangan sombong ya . Siap Bu, saut Nadya dengan senyum manisnya. Lalu, Nadya pergi ke kamar dan bercermin sambil tersenyum senyum sendiri, bicara sendiri, seraya laksana seorang model yang sedang berpose untuk melakukan pemotretan. Waah, senangnya Ahlan mengucapkan selamat dan salaman lagi, ucap Nadya. Disaat yang bersamaan Ibu Arsyi berjalan menuju kamar nadya untuk memintanya segera makan siang setelah itu sembahyang. Namun, Ibu Arsyi terkejut saat melihat tingkah anaknya lalu mendekati

anaknya dan berkata Naak, kamu kenapa kok bicara sendiri ? . Sekejab Nadya terdiam dan terkejut karena tiba tiba ibunya datang. Ehhmm, anu bu , jawab Nadya dengan penuh rasa malu. Ya udah, ayo makan dulu nak terus baru sholat tapi ganti bantu dulu ya, ucap Ibu Arsyi. Ya baik, bu, jawab Nadya. Malam haripun tiba, setelah selesai belajar Nadya bergegas untuk segera tidur sambil tersenyum membayangkan kejadian disekolah tadi dan berharap bisa memimpikan Ahlan. Adzanpun berkumandang, menandakan pagi telah tiba dan Nadya terbangun lalu pergi kekamar mandi Ibuuuu , panggil Nadya keibunya sambil ketakutan. Kenapa nak, ada apa ? kamu mimpi buruk ? , tanya ibu Arsyi. Bu, aku pipis darah, celanaku kok ada darahnya, jawab Nadya. Naak, itu bukan pipis darah tetapi itu darah yang keluar dari lubang kemaluan wanita berarti menandakan bahwa Nadya sekarang sudah memasuki masa pubertas atau masa remaja awal , jelas Ibu Arsyi. Ooo, begitu. Berarti tidak apa apa ya bu ?, tanya Nadya. Iya, tidak apa apa. Tapi ingat sekarang kamu sudah bukan anak anak jadi harus jaga pergaulannya terutama dengan lawan jenis. Ya udah sekarang ibu ajari cara memakai pembalutnya , jelas Ibu Arsyi. Jawab Nadya, O gitu, baik bu.

Anda mungkin juga menyukai