Latar belakang
Bijih besi Kandungan bijih besi
Dilakukan identifikasi jenis mineral dan kadar dgn XRF & XRD
METODOLOGI 1. Bijih besi alam yang digunakan dalam penelitian ini adalah bijih besi yang berasal dari Nagari Sungai Kunyit Kecamatan Sangir Balai Janggo Kabupaten Solok Selatan Sumatra Barat 2. Bijih besi yang diperoleh dicuci dan dikeringkan dibawah sinar matahari. 3. 3. Alat karakterisasi yang digunakan adalah X-Ray Fluorescence dan X-Ray Difraction.
Kajian Pustaka
1. Topografi Daerah Paninggahan Secara geografis daerah ini terletak pada 100027 dan 100033 bujur timur sampai 0039 dan 0041 lintang selatan. Selain itu, elevasi daerah berkisar antara 370 sampai 1600 meter di atas permukaan laut (Armon, 2000). Wilayah Paninggahan Kabupaten Solok memiliki topografi yg beragam. Sebagian wilayahnya terdiri dari perbukitan dengan lembah terjam dan curam. Susunan batuan di daerah Paninggahan berupa endapan permukaan, batuan metamorphosis, serta batuan volkan.
2. Pasir kuarsa
Di Indonesia pasir alam tidak sulit untuk ditemukan, karena sebagian besar daerah Indaonesia adalah daerah pantai dan perbukitan. Indonesia yang memiliki pasir yang putih. Pasir putih yang juga dikenal dengan nama pasir kuarsa merupakan hasil pelapukan batuan yang mengandung mineral utama, seperti kuarsa, dan feldspar. Hasil pelapukan kemudian tercuci dan terbawa oleh air atau angin yang diendapkan ditepi-tepi sungai, danau atau laut (hadi, 2009).
Pasir
kuarsa ditemukan dengan ukuran butir bervariasi mulai dari fraksi halus (0,06 mm) sampai dengan ukuran kasar (2mm). Materi pembentuk pasir adalah silikon dioksida tetapi dibeberapa pantai tropis dan subtropis umumnya dibentuk dari batu kapur. Hanya beberapa tanaman yang dapat tumbuh di atas pasir, karena rongga-rongganya yang besar. Pasir memiliki warna sesuai dengan asal pembentukanya (Lesbani, 2011).
Pasir kuarsa merupakan salah satu bahan galian yang terdiri atas kristal-kristal silika (SiO2) yang berwarna putih. silika banyak digunakan untuk industry semen dan industry gelas, kaca, keramik, industri cat sebagai pengisi atau filter, indusrti karet sebagai pengeras, industri gerenda sebagai ampelas, indusrti logam sebagai penghilang karat, pelapis las, pembersih dan sebagainya.
Pasir kuarsa ditemukan dengan ukuran butir bervariasi mulai dari fraksi halus (0,06 mm) sampai dengan ukuran kasar (2 mm) dengan titik lebur 1715 0C. Materi pembentuk pasir kuarsa adalah silika (SiO2).
Silika banyak digunakan di indusri karena sifat dan morfologinya yang unik, meliputi antara lain : luas permukaan dan volume porinya yang besar, dan kemampuan untuk menyerap berbagai zat seperti air, dan sebagai bahan radioaktif. Sehingga banyak dilakukan penelitian oleh peneliti-peneliti mengenai silika tersebut.
Pada Tabel sebelah kiri Munasir (2012) di daerah lembang, tuban, dan slopeng Jawa Timur. pada Tabel sebelah kanan, penelitian yang dilakukan oleh Teguh (2009) di daerah Ketapang Kalimantan barat .
Struktur Silika