Anda di halaman 1dari 12

INFORM CONSENT

Disusun oleh: MOHANAASHVINI. R (c11108761) NEERMALADEVI .P. (c11108755) RIZKI S. (c11109352) PEMBIMBING dr. Nola T.S.Mallo SUPERVISOR dr. Jerny Dase , Sp.F, SH, MKes
DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK PADA BAGIAN KEDOKTERAN FORENSIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

DEFINISI
Persetujuan yang diberikan oleh pasien dan atau keluarganya atas dasar penjelasan mengenai tindakan medis yang akan dilakukan terhadap dirinya serta risiko yang berkaitan dengannya

Wakenfield John, et al.. Queensland Health: Guide to Informed Decision-Making in Healthcare. Centre for Healthcare Improvement. 1st Edition. Queensland. Queensland Government. February 2012. p.1-34, 45-48, 55-59

Melindungi pasien terhadap segala tindakan medis

Memberikan perlindungan hukum kepada dokter

TUJUAN

Noor M Azis. Laporan Penelitian Hukum terntang Hubungan Tenaga Medik, Rumah Sakit dan Pasien. Badan Pembinaan Hukum Nasional Kementerian Hukum dan HAM RI. Jakarta. November 2010. Accessed 8 th October 2013

FUNGSI FUNGSI INFORMED CONSENT

Penghormatan terhadap harkat dan martabat pasien selaku manusia Promosi terhadap hak untuk menentukan nasibnya sendiri Untuk mendorong dokter melakukan kehati-hatian dalam mengobati pasien Menghindari penipuan dan misleading oleh dokter Mendorong diambil keputusan yang lebih rasional Mendorong keterlibatan publik dalam masalah kedokteran dan kesehatan Sebagai suatu proses edukasi masyarakat dalam bidang kedokteran dan kesehatan.

Hicks Lorna. Informed Consent. Duke University. Available from http:// informconsent_pdf.com. Accessed 7 th October 2013.

Implied consent Jenis jenis Informed Consent

Verbal

Expressed consent

Implicit

Wakenfield John, et al.. Queensland Health: Guide to Informed Decision-Making in Healthcare. Centre for Healthcare Improvement. 1st Edition. Queensland. Queensland Government. February 2012. p.1-34, 45-48, 55-59

INFORMASI DALAM INFORMED CONSENT


Diagnosis dan Tata Cara Kedokteran Tujuan dan Tindakan Kedokteran Risiko Tindakan Kedokteran Komplikasi Tindakan kedokteran Prognosis terhadap Tindakan

Wakenfield John, et al.. Queensland Health: Guide to Informed Decision-Making in Healthcare. Centre for Healthcare Improvement. 1st Edition. Queensland. Queensland Government. February 2012. p.1-34, 45-48, 55-59

INFORM CONSENT TIDAK BERLAKU PADA:


Keadaan darurat medis

Pasien yang tidak kompeten dalam memberikan consent

Ancaman terhadap kesehatan masyarakat

Clinical privilege (penggunaan clinical privilege hanya dapat dilakukan pada pasien yang melepaskan haknya memberikan consent.

Pelepasan hak memberikan consent (waiver)

Wakenfield John, et al.. Queensland Health: Guide to Informed Decision-Making in Healthcare. Centre for Healthcare Improvement. 1st Edition. Queensland. Queensland Government. February 2012. p.1-34, 45-48, 55-59

ASPEK HUKUM INFORMED CONSENT

Subyek Hukum

Dokter Pasien Jasa tindakan medis

Obyek Hukum

3. Bab XX-Penganiayaan. Dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana. Indonesia. Available: www.codigo_penal_Indonesia.com. Accessed 6th October 2013

Aspek Hukum Informed Consent


Pemenuhan informed consent wajib dilakukan oleh karena pasien mempunyai hak atas tubuhnya Dokter dapat dipersalahkan dan digugat telah Hukum perdata melakukan suatu perbuatan melawan hukum (KUHPer) (onrechtmatige daad)

Suatu tindakan invasive harus memiliki izin dari pihak pasien Sebagai contoh pada pasal 351 KUHP, seorang dokter Hukum Pidana dapat dituntut tindak pidana penganiayaan (KUHP)

3.

Bab XX-Penganiayaan. Dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana. Indonesia. Available: www.codigo_penal_Indonesia.com. Accessed 6th October 2013 5. Noor M Azis. Laporan Penelitian Hukum terntang Hubungan Tenaga Medik, Rumah Sakit dan Pasien. Badan Pembinaan Hukum Nasional Kementerian Hukum dan HAM RI. Jakarta. November 2010. Accessed 8 th October 2013

Dasar Hukum Informed Consent


Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Undang Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran UU Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1419/Menkes/Per/X/2005 tentang penyelenggaraan praktik dokter dan dokter gigi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 585/Men.Kes/Per/IX/1989 tentang Persetujuan Tindakan Medik Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 749a/Men.Kes/Per/XII/1989 tentang Rekam Medik/ Medical Record Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 1951 tentang Kesehatan Kerja. Surat Keputusan Dirjen Yan Dik No. HK.00.06.6.5.1866 Tahun 1999 tentang Pedoman Persetujuan Tindakan Medik ditetapkan tanggal 21 April 1999 (selanjutnya disebut Pedoman Pertindik)

Noor M Azis. Laporan Penelitian Hukum terntang Hubungan Tenaga Medik, Rumah Sakit dan Pasien. Badan Pembinaan Hukum Nasional Kementerian Hukum dan HAM RI. Jakarta. November 2010. Accessed 8th October 2013

Hak dan Kewajiban Dokter/Dokter Gigi

UU RI No.29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran

Pasal 50 (Hak)

Pasal 51 (Kewajiban

Praktik Kedokteran. Dalam : Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004. Dewan Perwakilan Republik Indonesia. 2004. Accessed 7th October 2013

Hak dan Kewajiban Pasien


UU RI No.29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran

Pasal 52 (Hak)

Pasal 523 (Kewajiban

Praktik Kedokteran. Dalam : Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004. Dewan Perwakilan Republik Indonesia. 2004. Accessed 7th October 2013

Anda mungkin juga menyukai