Anda di halaman 1dari 12

KERJA BANGKU

Dasar Teori : Mengikir adalah salah satu dari kerja bangku yang bertujuan untuk melakukan proses pemakanan tatal tatal pada benda kerja yang proses pengerjaannya secara manual. 1. Gerakan menggergaji Pada saat melakukan proses penggergajian posisi kaki berdiri melebar dengan lutut dibentangkan dan badan dicondongkan kededpan sedikit, pada saat menggergaji gerakan tangan haruslah konstan selama proses penggergajian. Dan bentuk tangan dalam memegang, untuk tagnan kanan disesuaikan dengan kontur bentuk pegangan gergaji, dan tangan kiri memegang ujung dari gergaji, diharapakan kelurusan hasil pemotongan degnan konstanitas gerakan dan arah yang lurus. 2. Posisi mengikir dan Gerakan Mengikir Selama mengkir, berdiri di sebelah ragum dan dengan kaki sedikit melebar dan berposisi depan belakang dengan lutut lutut dibentangkan. Jarak antara kaki disesuaikan dengan panjang kikir yang digunakan danradius bentangan antar kaki sebesar 45O. kemudian untuk gerakan badannya, badan berdiri tegak pada posisinya dengan dicondongkan kedepan selama proses pemotongan dengan pandangan mata menghadap benda kerja. 3. Cara memegang kikir Untuk tangan kanan : memegang kikir dengan kuat dan menekan gagang kikir dengan telapak tangan bagian tengah dimana ibu jari terletak diatas dan jari lain menggenggam dibagian bawah. Untuk tangan kiri : telapak tangan dan ibu jari pada ujung kikir dan jari jari yang lain terletak diluar ujung kikir. Namun tangan tidak menggenggam ujung kikir. Tekanan pada kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja, tekanan dilakukan jika sedang melakukan pemakanan. 4. Langkah yang pokok dalam mengikir radius luar a. Tandai batas radius b. Pengikiran kasar menyudut c. Pengikiran kasar radius d. Penyelesaian pengikiran

Tujuan pekerjaan

Setelah melakukan pekerjaan ini, kita diharapkan dapat:


mengikir rata permukaan benda kerja dan mengikir siku dengan bidang lainnya dengan benar dan tepat, menggunakan pengukur kerataan, penyiku dan jangka sorong dengan benar dan tepat, mengikir benda kerja untuk mendapatkan suatu hasil yang tepat dan baik sesuai dengan gambar kerja dan petunjuk pembimbing.
Memahami teknik-teknik mengikir yang benar dan; Bagaimana cara kita memperlakukan benda kerja dan alat kerja yang benar

Alat dan bahan 1. Bangku kerja 2. Benda kerja (pelat) 3. Penggores (dengan salah satu ujungnya bengkok) 4. Penggaris baja 300 mm 5. Penitik 6. Jangka tusuk berpegas 7. Penyiku Palu besi

Langkah kerja : 1. Mempersiapkan alat dan peralatan praktikum serta bahan yang diperlukan 2. Terlebih dahulu melakukan proses pengukuran benda kerja sesuai dengan job sheet yang diterima. 3. Memberikan tanda goresan atau titik pada benda kerja sesuai pengukuran yang diinginkan. 4. Menempatkan benda kerja pada ragum dengan kuat pada saat hendak melakukan pemotongan dengan gergaji atau pada saat hendak melakukan pengikiran. 5. Melakukan proses pemotongan menurut garis gores dengan menggunakan gergaji. 6. Kemudian melakukan proses pengikiran baik pengikiran kasar maupun pengikiran halus sesuai dengan yang diinginkan pada benda kerja 7. Melakukan pengukuran kesikuan hasil yang dicapai secara teratur demi mencapai hasil yang maksimal. 8. Kemudian melakukan penitikan ukuran buat pengeboran benda kerja.

9. 10. 11. 12. 13. 14.

Melakukan proses pengeboran dengan menggunakan mesin bor. Memberikan penandaan nama pada benda kerja Mematikan mesin bor jika sudah tidak dioprasionalkan. Membersihkan alat dan peralatan yang digunakan . Mengembalikan alat dan peralatan yang digunakan ketempat penyimpanan yang semestinya. Membersihkan sisa sisa pemotongan atau serabut sisa dari pemotongan yang terdapat pada meja kerja bangku dan ragum atau yang tercecer disekitar area praktikum.

Data hasil praktikum : Ukuran benda kerja sebelumnya berbentuk balok tipis dengan ukuran panjang sisi 2 dan 4 yaitu 104,2 mm, panjang sisi 3 yaitu 102 mm dan panjang sisi 5 yaitu 104,3 mm. Dan semua sisinya belum saling siku.

Hasil benda kerja setelah terjadi pengikiran dengan masing-masing ukuran panjang sisi 2 dan 4 menjadi104,2 mm dan panjang sisi 3 dan5 menjadi 102 mm.

Sisi 2 siku terhadap sisi 3, Sisi 3 siku terhadap sisi 4, Sisi 4 siku terhadap sisi 5, Sisi 5 siku terhadap sisi 2.

Aanalisis : A. Aspek yang perlu diperhatikan saat berlangsungnya proses praktikum 1) Penempatan posisi personal praktikum, seperti : Posisi badan pada saat kita bekerja sebaiknya sesuai dengan ketentuan yang telah ada. Dilarang menggoda atau mengganggu konsentrasi pekerja. Menempatkan peralatan pada tempat yang benar dan tidak mengganggu proses praktikum. 2) Melakukan proses pengikiran dengan benar karena bisa saja mengakibatkan tangan pekerja menjadi lecet jika tidak sesuai dengan aturan.

B. Kendala praktikum

Dalam melaksanakan praktikum, tidak menutup kemungkinan terdapatnya kendala yang menghambat kelancaran proses praktikum. Beberapa kendala yang terdapat selama proses praktikum ini antara lain : 1. Keterbatasan individual dalam pembacaan skala ketepatan ukuran atau NST (Nilai Skala Terkecil) pada alat ukur. 2. Terdapatnya alat kikir yang sudah rusak seperti dapat terlepasnya gagang pemegangan kikir. 3. Tedapatnya kikir yang permukaan sudah tidak rata dan sudah kurang layak untuk digunakan. 4. Terlalu semangat dalam mengikir sehingga membuat hasil dari benda kerja kelebihan ukurannya yang mengakibatkan benda kerja kelebihan ukuran yang telah kita tentukan sehingga benda kerja mempunyai sudut kemiringan.

Keselamatan kerja 1. Setelah selesai melakukan pekerjaan, bangku kerja yang telah kita gunakan sebaiknya dibersihkan terlebih dahulu sebelum meninggalkannya. 2. Kikir harus selalu dibersihkan dengan sikat kikir atau pembersih kikir. 3. Kikir tidak boleh diletakkan bertumpuk atau bersatu dengan alat-alat presisi lainnya. 4. Alat kerja harus dikembalikan dan disimpan,posisi menyimpan alat kerja seperti saat kita mengambil alat kerja pada saat kita mau praktek. Data hasil praktikum : Hasil benda kerja setelah proses pengikiran berbentuk balok tipis dengan ukuran panjang sisi 2 dan 4 yaitu 104,2 mm dan lebar sisi 3 dan5 yaitu 102 dimana semua sisinya sudah saling siku namun belum melalui proses penitikan dan penggoresan.

Setelah terjadi proses penitikan dan penggoresan maka didapatkan hasil seperti gambar di bawah ini, dimana terdapat beberapa hasil penitikan dan penggoresan di beberapa bagian benda kerja.

Aanalisis : A. Aspek yang perlu diperhatikan saat berlangsungnya proses praktikum 1. Penempatan posisi alat kerja dan benda kerja serta sikap kita saat melakukan penggoresan praktikum, seperti : Tidak boleh bercanda atau mengganggu konsentrasi pekerja pada saat praktikum. Pada saat menggores benda kerja ,alat-alat kerja diperhatikan apakah alat sudah layak dipakai untuk menggores benda kerja 2. Melakukan proses penitikan dan penggoresan secara baik dan benar agar mendapatkan hasil yang memuaskan.

B. Kendala praktikum

Dalam melaksanakan praktikum ini, tidak menutup kemungkinan terdapatnya kendala yang menghambat kelancaran proses praktikum. Kendala tersebut diantaranya terdapat alat penitik dan penggores yang sudah tidak tajam sehingga menyulitkan kita untuk melakukan proses penitikan dan penggoresan serta pada saat melakukan penggoresan sering terjafi kesalahan individual Keselamatan kerja 1. Ujung penggores bila sudah tidak tajam lebih baik diasah terlebih dahulu dan penyimpanan penggores sebaiknya ujungnya ditutup gabus. 2. Setelah kita selesai melakukan pekerjaan sebaiknya peralatan yang telah kita gunakan sebelum kita simpan harus selalu dibersihkan terlebih dahulu.
3. Pada saat kita sedang bekerja dillarang kecelakaan bercanda karena dapat menimbulkan

Kesimpulan dari praktikum


o o o o o Memahami tentang proses mengikir Mengetahui tentang cara kerja mengikir Memahami fungsi dan manfaat dari mengikir Melatih keterampilan dalam melakukan pengikiran dan; Kita dapat memahami bagaimana cara memperlakukan alat kerja dan benda kerja dengan benar

LAMPIRAN LAMPIRAN ALAT KERJA

Ragum

Kikir

Penyiku

Jangka Sorong

Penggaris baja

Penggores

Palu besi

Sikat kikir

Lap pembersih

Alat penggores

Jangka penggores

Anda mungkin juga menyukai