Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
GEORGE R TERRY:
1. Proses yang terdiri : perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pelaksanaan dan pengawasan, dg memanfaatkan ilmu dan seni, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses mencapai tujuan organisasi bersama dengan orang lain.
2.
4. Proses kerjasama dalam organisasi untuk mencapai tujuansecara efesien dan efektif. 5. Ilmu dan seni untuk mencapai tujuan organisasi bersama dengan orang lainsecara efesien dan efektif
Esensi manajemen
PENGERTIAN ORGANISASI
Stephen Robbins (1978) Satuan sosial yang dikoordinasi secara sadar,yang tersusun atas dua orang atau lebih, yang berfungsi atas dasar kesamaan persepsi yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan atau seperangkat tujuan bersama
ORGANISASI
ADMINISTRASI
WILLIAM H. NEWMAN:
Tuntunan, kepemimpinan dan pengendalian usaha sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama, secara efektif dan efesien
INTI ADMINISTRASI
MIND SET
INPUT
PROSES TRANSFORMASI
OUTPUT
FEEDBACK
PENDEKATAN DALAM ILMU ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN SELALU MENGGUNAKAN PENDEKATAN SISTEM(SYSTEM APPROACH YANG BERORIENTASI PADA MODEL NORMATIF MANAJEMEN (INPUT-PROSES-OUTPUT)
Adalah cara berfikir yang melihat segala sesuatu sebagai suatu sistem Merupakan alat manajemen utama untuk mendiskripsikan secara rinci komponen dalam suatu obyek Digunakan untuk mengkaji komponen dalam suatu sistem(yang bekerja tidak sempurna)
CONTOH SISTEM
SUB SISTEM PENGGERAK SUB SISTEM PERINGATAN
Yang dimaksud dengan INPUT ialah semua sumberdaya (rersources),sarana dan prasarana yang digunakan dalam proses produksi, yaitu terdiri atas:
OUT PUT ADALAH Hasil produksi atau program, yang dapat berupa barang dan jasa ataupun hasil kinerja yang lain.
DAN
5
1. TOP MANAJER 2. MIDLE MANAJER 3. TECNOSTRUKTUR 4. SUPPORT STAFF 5. OPERAING CORE
TUGAS MANAJER
1. 2. 3. 4. MANAJER SEBAGAI SUMBER INSPIRASI KELOMPOK MANAJER HARUS BERFIKIR SECARA ANALITIK DAN KONSEPTUAL MANAJER BEKERJA DENGAN DAN MELALUI ORANG LAIN MANAJER MEMADUKAN DAN MENYEIMBANGKAN TUJUAN (ORGANISASI-ANGGOTA) DAN MENETAPKAN PRIORITAS MANAJER BERTANGGUNGJAWAB DAN MEMPERTANGGUNGJAWABKAN
5.
SETIAP TINGKATAN MANAJEMEN, YAITU TOP MANAJEMEN-MIDLE MANAJEMENFIRST LINE MANAJEMEN, MEMPUNYAI BEBAN TUGAS BERBEDA DALAM PENYELESAIAN TUGAS (MANAJEMEN SKILL) (Henry Fayol)
Midle Manager
Top Manager
LEADERSHIP (KEPEMIMPINAN)
LEADESHIP IS THE PROCESS OF INFLUENCIENG THE ACTIVITIES OF AN INDIVIDUAL OR A GROUP IN EFFORT TOWARD THE ACHIEVEMENT IN A GIVEN SITUATION A LEADER IS A PERSON WHO EXERT SPECIAL INFLUENCE OVER A MEMBER OF PEOPLE. SEORANG PEMIMPIN HARUS BERSIFAT : ING NGARSO SUNG TULODO ING MADYA MBANGUN KARSO TUT WURI HANDAYANI (Ki Hajar Dewantoro)
TEORI KEPEMIMPINAN
TRAIT THEORY(PSYCHOLOGY) Mempelajari sifat dan ciri kepribadian Sifat kepemimpinan itu adalah bakat, tumbuh sejak kecil Bakat itu sulit diajarkan SITUASIONAL THEORY (SOCIOLOGYANTROPOLOGI) Efektifias pemimpin adalah kesesuaiannya dengan situasi Pemimpin timbul karena kebutuhan situasi Pemimpin adalah seorang yang dapat menguasai situasi
MANAGER Tegas Melakukan sesuatu dengan benar Reakif,fokus di dalam Pendekatan struktural,perintah dan kontrol
LEADER Bijaksana Melakukan hal yang benar Proaktif,berorientasi keluar Pendekatan secara pribadi,memberi inspirasi kekuatan
KEPEMIMPINAN
Memiliki sebuah visi an lain-lain di dalam visi itu Membangaun nilai kerjasama (bagi para pekerja, pelanggan dan kualitas pruduk) Menekankan paa eikakerjasama Tiddak takut pada perubahan, tapi merangkulnya
PLANNING
Perencanaan adalah suatu proses sistimatik berupa pengambilan keputusan tentang pemilihan sasaran, tujuan, strategi,kebijakan, bentuk program, pelaksanaan program dan penilaian keberhasilan (evaluasi) Perencanaan berarti pengambilan keputusan dengan memperhitungkan perubahan apa yang akan terjadi Bila salah perencanaan= merencanakan kegagalan
PENGORGANISASIAN
Pengorganisasian adalah proses pengelompokan kegiatan yang diwadahkan dalam unit kerja(organisasi), untuk melaksanakan kegiatan yang terencana
Pengorganisasian menetapkan hubungan antara pemimpin dan bawahan,serta hubungan antar unit Pengorganisasian mengatur strukur organisasi, pembagian tugas-wewenang-tanggungjawab, sistem informasi dan koordinasi
PENGEMBANGAN ORGANISASI
1.
2.
3.
Mengembangkan struktur organisasi dengan mempertimbangkan visi-misi-strategi dan kegiatan utama yang akan dijalankan organisasi. Dimensi dalam struktur organisasi adalah: Status organisasi Bentuk susunan organisasi Struktur organisasi,komunikasi, dan pengambilan keputusan Diskripsi tugas dan tanggungjawab (job discription) Job specification (persyaratan jabatan). Dikembangkan dengan penerapan metoda job analysis
Staffing adalah proses pengelolaan, pengembangan, dan pemberdayaan sumberdaya manusia Staffing meliputi kegiatan : perencanaan SDM, pencarian,pemilihan, pengangkatan,pelatihan,penempatan, penilaian kinerja staf, pengembangan, penetapan sistem pengelolaan (penggajian-promosi-mutasi-terminasi), dan pengorganisasian staf.
DIRECTING (PENGARAHAN)
Directing adalah proses bimbingan pelaksanaan pekerjaan, pemberian petunjuk, perintah, motivasi bekerja, dan pemberdayaan Proses penggerakan juga melibatkan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan dan tercapainya tujuan Dalam proses ini diharapkan akan muncul pengetahuan dan kesadaran tentang organisasi, pekerjaan, budaya organisasi, dan tujuan organisasi, pada karyawan
COORDINATING (PENGKOORDINASIAN)
Coordinating adalah proses untuk menyelaraskan, menyatukan, pembakuan (standardization), dan menghubungkan berbagai kegiatan dalam suatu organisasi dan atau antar berbagai organisasi Coordinating dapat dilakukan dalam bentuk: A. pembakuan,B.Pelimpahan resources, C. penyelarasan kegiatan, D. pengembangan sistem, E.Pembentukan tim koorinasi
REPORTING (PELAPORAN)
Pelaporan adalah usaha untuk selalu mengetahui apa yang sedang dilakukan dan apa yang dihadapi, untuk keperluan pimpinan dan anggota organisasi maupun kelompok yang lain, melalui sistem pencatatan, komunikasi informasi, penelitian dan supervisi Pelaporan dikembangkan terutama untuk orientasi dan problem solving, Audit(Accountability), prediksi dan pengambilan keputusan sistem informasi.
BUDGETING (PENGANGGARAN)
Budgeting adalah usaha perencanaan, pengembangan sumber, pengelolaan dan pengawasan pembiayaan Budgeting diawali dengan pengambilan keputusan tentang sistem dan kebijakan pembiayaan (keuangan) yang akan dikembangkan Budgeting juga merupakan suatu upaya untuk mengendalikan dan mengawasi implementasi kegiatan program
EVALUATING (PENILAIAN)
Penilaian adalah kegiatan sistimatis dan terencana untuk mengukur, menilai, dan klasifikasi pelaksanaan dan keberhasilan program
Penilaian harus dikembangkan bersama perencanaan suatu program Pengukuran pada kegiatan evaluasi dilakukan pada komponen input-proses-dan output Penilaian selalu terkait dengan proses pengambilan keputusan.
MANAJEMEN KEPERAWATAN
Menerapkan fungsi manajemen yang baik
PLANNING
Dapat menyusun askep yang baik Memahami prinsip-prinsip perencanaan Bekerja tidak tergantung instuisi, feelin, kebiasaan ttp by design
ORGANIZING
Pengorganisasian keperawatan yang baik Ada SPO yang jelas ttg askep Ada instrumen/ alat yang jelas dan mudah untuk dilaksanakan Ada mekanisme yang disusun untuk mengontrol pelaksanaan Ada pembagian tugas yang jelas, siapa yang melaksanakan, siapa yang supervisi agar ada jaminan pelaksanaan sesuai dg SPO
ACTUITING (PELAKSANAANYA)
Kepastian menjalankan askep dg benar kerjakan seperti yang tertulis dalam SPO Tulis apa yang dikerjakan dalam rekam medik (manual-elektronik) Komitmen dan kesadaran atas pentingnya kepatuhan untuk jalankan askep sesuai dg SPO
CONTROLLING
Ada mekanisme kontrol untuk memastikan bhw askep dijalankan dg baik dan benar Ada sistem pengendalian mulai perencanaan, pengorganisasian dan pelaksanaan Ada instrumen/ alat yang jelas untuk wasdal SPO askep.
SEJARAH MANAJEMEN
by joko_bws@telkom.net
PRODUK ABAD KE XVI-XVII DIPACU OLEH REVOLUSI INDUSTRI AWAL DIKAJINYA KAIDAH ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN (J.D.Mooney) MANAJEMEN BERSIFAT TRADISIONAL BELUM ADA FILSAFAT MANAJEMEN MENGIKUTI ASUMSI SISTEM ORGANISASI TERTUTUP SANGAT DIWARNAI OLEH SIFAT INDIVIDUALISTIS PEKERJA DILIHAT SEBAGAI ALAT PRODUKSI
2. PERIODE KLASIK
PRODUK AKHIR ABAD KE XIX DIPELOPORI OLEH PREDERICK W.TAILOR (USA,1886) ERA MANAJEMEN TRASISI, BERAKHIRNYA ERA ADMINISTRASI SEBAGI SENI, AWAL TIMBULNYA PEMIKIRAN ILMIAH DIPACU OLEH PEMIKIRAN EMPIRIK TETAP BELUM ADA FILSAFAT MANAJEMEN TETAP MENGIKUTI ASUMSI SISTEM ORGANISASI TERTUTUP DIPENGARUHI OLEH PEMIKIRAN MAX WEBER TENTANG BIROKRASI (1946) MULAI TIMBUL PEMIKIRAN KELOMPOK KERJA
3. PERIODE BEHAVIORAL
PRODUK ABAD KE XX ERA MANAJEMEN ILMIAH ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN BERKEMBANG SEBAGAI ILMU DITULISNYA TEORY ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN DIPELOPORI OLEH HENRY FAYOL (PRANCIS,1916) DIPENGARUHI OLEH PERKEMBANGAN BEHAVIOR SCIENCE ADA ASPEK HUMAN MOVEMEN
MANAJEMEN KEPERAWATAN adalah Suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan untuk memberikan askep secara profesional. (Giilies) MANAJER KEPERAWATAN Dituntut untuk merencanakan, mengorganisir, memimpin dan mengevaluasi sarana dan prasarana yang tersedia untuk memberikan askep yang efektif dan efesian untuk indiviu, keluarga dan masyarakat . MANAJEMEN KEPERAWATAN sejalan dengan PROSES KEPERAWATAN
PROSES KEPERAWATAN
TERDIRI DARI :
PENGUMPULAN DATA IDENTIVIKASI MASALAH PERENCANAAN PELAKSANAAN EVALUASI
FILOSOFI KEPERAWATAN
ADALAH PERNYATAAN KEYAKINAN Tentang keperawatan dan manifestasi dari nilai-nilai dalam keperawatan yang digunakan untuk berfikir dan bertindak (CHITTY,1997) FILOSOFI KEPERAWATAN Dibangun sesuai dg PARADIGMA KEPERAWATAN Manusia, lingkungan, kesehatan dan keperawatan
YANG DIOLAH DI DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN ADALAH Pasien, ketenagaan, peralatan , lingkungan, administrasi dan lain-lain yang berhubungan dg pelayanan (Pendidikan, Institusi pemerintah, swasta)
Pasien memunyai hak untuk menentukan dan mendapatkan pelayanan Pasien harus dihargai tanpa diskriminasi Askep ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan Askep sebagai bagian integral dari pelayanan kes. Perlunya koordinasi dan kerjasama dengan sdm yang ada Perlunya evaluasi yang terus menerus
VISI
PERAWAT Harus punya PANDANGAN dan pengetahuan yang luas tentang MANAJEMEN dan proses PERUBAHAN pada saat ini dan yang akan datang (penduduk,sosek,politik) yang berdampak thp pelayanan kesehatan
MISI
Suatu langkah yang nyata dari profesi keperawatan dalam melaksanakan visi yang telah ditetapkan yaitu menjaga dan mengawasi agar berjalan berkesinambungan:
Menyediakan askep yang efektif dan efesien (di rs maupun di rumah) Membantu dan mengembangkan suasana kondusif bagi pasien dan staf keperawatan Mendidik,mengarahkan, membantu dalam kegiatan profesionalisasi keperawatan Bekerjasama dengan tim kes lain.
MOTIVASI
Kondisi(energi) yang menggerakkan diri individu yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi Pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang Kekuatan yang dihasilkan seseorang untuk memuaskan kebutuhannya Suatu kerelaan untuk berusaha seoptimal mungkin dalam mencapai tujuan organisasi yang dipengaruhi oleh kemampuan usaha untuk memuaskan beberapa kebutuhan individu
= gaji pokok = perencanaan yang reguler = kerja sama secara tim =pencapaian posisi =tantangan dalam bekerja
Motivators
Hygiene
Affiliain Power
STRESS KERJA adalah perasaan tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi pekerjaan, yang disebabkan oleh stressor yang datang dari lingkungan kerja seperti faktor lingkungan, organisasi dan individu Secara umum orang berpendapat bahwa jika seseorang dihadapkan pada tuntutan pekerjaan yang melampaui kemampuan individu itu mengalami stress
Sumber Stress
1.
1) 2) 3) 4)
2.
Kondisi pekerjaan
Lingkungan kerjaruang kerja terlalu padat, sirkulasi udara kurang, panas,berisik Overloadpekerjaan melebihi kemampuan baik jumlah maupun kualitas Deprivational stresspekerjaan yang tidak lagi menantang Pekerjaan beresiko tinggi
Konflik Peran Stress karena ketidakjelasan peran dalam pekerjaan dan tidak tahu apa yang diharapkan oleh manajemen (Rice, 1992) Wanitakonflik peran sebagai wanita karir sekaligus ibu rumah tangga
3. Pengembangan karir 1) Ketidakjelasan sistem pengembangan karir 2) Budaya nepotisme 3) Tidak ada lagi kesempatan naik jabatanmentok 4.Struktur oranisasi 1) Kurang jelasnya struktur organisasi familly bussiness 2) Budaya nepotisme
Seorang manajer harus punya KOREK API Kolekivitas(kebersamaan)tidak mudah diobok-obok oleh pihak lain Organising (terorganisir)perencanaan yang matang Retail pengakuan masyarakat thd jasa layanan yang diberikan perawat Efekif dan efesiencepat,tepat dan akurat Komitmenbertanggungjawab secara moral dan profesional Aktualisasiditunjukkan dengan penidikan yang tinggi, tingkah laku dan sikap yang diiterima oleh orang lain dan profesional Produktif nato no action talk only harus dihindari Inovatifmelakukan pembaharuan denan belajar dari pengalaman
GAYA KEPEMIMPINAN
Cara penampilan karakeristik atau sendiri (Nur salam, 2002) Hak istimewa yang tersendiri dari si ahli dengan hasil akhir yang dicapai tanpa menimbulkan isu sampingan(Follet, 1940) Perilaku pemimpin (Gillies,1970) 7 GAYA KEPEMIMPINAN
2.LIKERT
Sistem Otoriter-Eksploitatif
Sangat otoriter,kepercayaan rendah terhadap bawahan,memotivasi bawahan dg ancaman atau hukuman,komunasi satu arah ke bawah (top-down)
1)
2) Sistem benevolenent-authoritative
Mempercayai bawahan pada tingkat tertentu,memotivasi bawahan dg ancaman dan hukuman tetapi tidak selalu dan membolehkan komunikasi ke atas.memperhatikan ide bawahan dan mendelegasikan wewenang,meskipun dalam pengambil keputusan dg pengawasan ketat.
3)
Sistem konsultatif
Kepercayaan thd bawahan besar, memotivasi bawahan dg insentive dan ancaman,hukuman.komuniksi 2 arah dan menerima keputusan spesifik yang dibuat oleh bawahan.
4) Sistem partisipative
Kepercayaan penuh thd bawahan,selalu memanfaatkan ide bawahan, memotivasi dg insentive, komunikasi 2 arah
3.TEORI X DAN Y (DOUGLAS Mc GREGOR, 1960) Secara garis besar pemimpin tersebut memandang bawahan sebagai 2 kutub utama. Yaitu sbg teori x dan y. mengasumsikan :
Teori X bawahan tidak menyukai pekerjaan, kurang ambisi,tidak punya tanggungjawab, cenderung menolak perubahan dan lebih suka dipimpin daripada memimpin
Teotri ybawahan senang bekerja, bisa menerima tanggungjawab, mampu mandiri, mampu mengawasi diri, mampu berimajinasi dan kreatif.
1) Diktator menimbulkan ketakutan, menggunakan ancaman dan hukuman sebagai motivasi merupakan pelaksanaan teori x
2)Autokratis Pada dasarnya hampir sama dengan diktator tetapi bobotnya agak kurang.segala keputusan terletak pada pimpinan, pendapat bawahan tidak dibenarkanimplementasi terori x
3)Demokratis Peran serta bawahan diambil dalam pembuatan keputusan dengan musyawarah teori y
4) Santai Peranan pimpinan tidak terlihat karena segala keputusan diserahkan kpd bawahan dianggap mampu.teori y
1)DIREKTIVE
Pemimpin menyatakan kpd bawahan bgmn melaksanakan suatu tugas. Gaya ini mengandung arti bahwa pemimpin selalu berorientasi pada hasil yang dicapai bawahan
2)SUPPORTIVE Pemimpin berusaha mendekatkan diri kepada bawahan dan bersikap ramah terhadap bawahan
3) PARTISIPATIVE
Pemimpin berkonsultasi dengan bawahan dan bersikap ramah terhadap bawahan
4). ACHIEVEMENT ORIENTED Pemimpin menetapkan tujuan yang menantang dan mengharapkan bawahan berusaha untuk mencapai tujuan tersebut dengan seoptimal mungkin
5. GAYA KEPEMIMPINAN MENURUT HERSEY EAN BLANCHARD Ciri-ciri meliputi: 1)Intruksi Tinggi tugas dan rendah hubungan Komunikasi searah Pengambilan keputusan berada pada pimpinan, peran bawahan sangat minimal Pemimpin banyak memberikan pengarahan atau intruksi spesifik serta mengawasi dengan ketat
2) KONSULTATIVE
Tinggi tugas dan tinggi hubungan Komunikasi 2 arah Peran pemimpin dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan cukup besar, bawahan diberi kesempatan untuk memberikan masukan dan menampung keluhan.
3) PARTISIPATIVE Tinggi hubungan tapi rendah tugas Pemimpin dan bawahan sama-sama memberi gagasan dalam pengambilan keputusan 4)DELEGASI Rendah hubungan dan rendah tugas Komunikasi 2 arah, terjadi diskusi antara pemimpin dan bawahan akan pemecahan masalah serta bawahan diberi delegasi untuk mengambil keputusan.
6. GAYA KEPEMIMPINAN MENURUT RONALD LIPPITS DAN RAPPIH K. WHITE 1) OTORITER Wewenang mutlak pada pimpinan Keputusan selalu dibuat oleh pimpinan Kebijaksanaan selalu dibuat oleh pimpinan Komunikasi 1 arah dari pimpinan ke bawahan Pengawasan kepada bawahan sangat ketat.
Prakasa harus selalu dari pimpinan Tidak ada kesempatan dari bawahan untuk memberikan saran, pertimbangan atau pendapat Tugas-tugas bawahan diberikan secarara instruktif Lebih banyak kritik daripada pujian Pimpinan menuntut prestasi sempurna dari bawahan tanpa syarat
Cenderung adanya paksaan, ancaman dan hukuman Kasar dalam bersikap Tanggungjawab keberhasilan organisasi hanya dipikul oleh pimpinan
2) DEMOKRATIS Wewenang pimpinan tidak mutlak Pimpinan bersedia melimpahkan sebagian wewenang kepada bawahan Keputusan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan Komunikasi timbal balik Pengawasan dilakukan secara wajar Prakarsa dapat berasal dari bawahan
Banyak kesempatan bawahan untuk menyampaikan saran dan pertimbangan Tugas-tugas kepada bawahan diberikan bersifat permintaan daripada instruktif Pujian dan kritik seimbang Pimpinan mendorong prestasi sempurna para bawahan dalam batas masing-masing
Pimpinan meminta kesetiaan secara wajar Pimpinan memperhatikan perasan dalam bersikap dan bertindak Terdapat suasana saling percaya, saling hormat menghormati dan saling menghargai Tanggung jawab keberhasilan organisasi ditanggung secara bersama-sama
3). LIBERAL ATAU LAISSEZ FAIRE Pemimpin melimpahkan wewenang sepenuhnya kepada bawahan Keputusan lebih banyak dibuat oleh bawahan Kebijaksanaan lebih banyak dibuat oleh bawahan Pimpinan hanya berkomunikasi bila diperlukan oleh bawahan Hampir tiada pengawasan terhadap tingkah laku bawahan
Prakarsa selalau berasal dari bawahan Hampir tiada pengarahan dari pimpinan Peranan pimpinan sangat sedikait dalam kegiatan kelompok Kepentingan pribadi lebih penting daripada kelompok Tanggungjawab keberhasilan organisasi dipikul oleh perorangan
7. GAYA KEPEMIMPINAN BERDASARKAN KEKUASAAN DAN WEWENANG (ILLIES, 1996) 1) OTORITER Berorientasi pada tugas kegiatan Menggunakan kukuasaan dan kekuatan dalam memimpin Pemimpin menentukan semua tujuan Informasi kepada bawahan hanya diberikan pada kepentinngan tugas Motivasi dengan panishmen dan reward
2) DEMOKRATIS Menghargai sifat dan kemampuan setiap staf Menggunakan kekuasaan posisi dan pribadinya untuk mendorong ide dari staf Memotivasi staf untuk menentukan tujuan sendiri Informasi diberikan seluas-luasnya dan terbuka.
3) PARTISIPATIF Gabungan antara otokratik dan demokrasi, yaitu pemimpin yang menyampaikan hasil analisa masalah dan kemudian mengusulkan tindakan tersebut kepada bawahan. Staf diminta saran dan kritikannya serta mempertimbangkan respon staf terhadap usulannya, dan keputusan akhir ada pada kelompok
4) BEBAS TINDAK Merupakan pimpinan offisial, karyawan menentukan sendiri kegiatan tanpa pengarahan, supervisi dan koordinasi. Staf/bawahan mengevaluasi pekerjaan sesuai dengan caranya sendiri. Pimpinan hanya sebagai sumber informasi dan pengendalian secara minimal.
PROSES KOMUNIKASI
TAPPEN (1995) MENDEFINISIKAN KOMUNIKSAI ADALAH SUATU pertukaran pikiran, perasaan dan pendapat dan memberikan nasehat dimana terjadi antara dua orang atau lebih bekejasama Komunikasi merupakan seni untuk dapat menyusun dan menghantarkan suatu pesan dengan cara yang gampang sehingga orang lain dapat mengerti dan menerima.
.
4.Miminta umpan balik apakah komunikasi dapat diterima secara akurat caranya bertanya kpd penerima pesan untuk mengulangi pesan 5.Menjadi pendengar yang baik , menghargai dan ingin tahu thd pesan yang disampaikan
MODEL KOMUNIKASI
1. KOMUNIKASI TERTULIS (Asosiasi Pendidikan
1) Mengetahui apa yang ingin disampaikan 2) Menulis nama orang dalam tulisan perlu dipertimbangkan dampaknya. 3) Gunakan kata aktif punya pengaruh baik 4) Tulis kata yang sederhana, familier, spesifik dan nyata 5) Gunakan seminimal mungkin kata-kata yang tidak penting 6) 1 kalimat 20 kata dan 1 ide. Tuliskan kalimat yang penting dan menjadi isu utama
7) Beri petunnjuk untuk pembaca, konsisten penggunaan istilah dan pesan 8) Atur isi pesan secara sistimatis 9) Gunakan paragraf untuk mempermudah pembaca, untuk memo antara 8-10 baris dan untuk surat tidak lebih dari 6 baris setiap paragraf 10) Jelas, fokus
2. KOMINIKASI SECARA LANGSUNG Komunikasi informal dan formal Individu, kelompok, presentasi Asertif memberikan kesempatan individu untuk mengekspresikan perasaanya secara langsung, jujur dan cara yang sesuai tanpa menyinggung perasaan orang lain.
3. KOMUNIKASI NON-VERBAL (Arnold Boggs) Komunikasi dengan menggunakan pergerakan tubuh Body language Meliputi komponen emosi terhadap pesan yang disampaikan Lebih mengandung arti yang signifikan dibandingkan dengan komunikasi verbal
Tetapi akan menjadi bahaya bila tidak disertai komunikasi verbal Hal yang perlu diperhatikan:
Lingkungan Penampilan Kontak mata Postur tubuh dan gesture Ekspresi wajah Suara
4. KOMUNIKASI VIA TELPON Salam Perkenalkan identitas institusi / diri Tawarkan bantuan Bicara singkat langsung pada pokok pembicaraan Terimakasih / salam Jangan membating telpon Jangan terlalu keras
2. INTERVIEW / ANAMNESA Suatu komunikasi dengan tujuan tertentu untuk memperoleh data tentang keadaan klien yang akan digunakan dalam mendukung masalah yang dihadapi klien dan melaksanakan tindakan secara akurat. Terencana Akurat tanpa bias
Prinsip : Hindari komunikasi yang terlalu formal, ciptakan suasana yang hangat dan kekeluargaan Hindari interupsi , gangguan yang timbul dari lingkungan yang gaduh Hindari respon dengan kata ya atau tidak, Karena mencerminkan perawat kurang tertarik pada pokok pembicaraan Jangan memonopoli pembicaraan Hindari hambatan personaljangan mempunyai perasaan tidak senang dengan klien.
3. KOMUNIKASI MELALUI KOMPUTER Intranet Internet SIM (Sistem Informasi Manajemen) 4. KOMUNIKASI KERAHASIAAN Harus dapat merahasiakan data klien, dikomunikasikan/dibuka kepada petugas kesehatan yang berkompeten saja
5. KOMUNIKASI MELALUI SENTUHAN Merupakan metode pendekatan antara perawat dan klien Berfungsi sebagai terapi Perhatikan perbedaan jenis kelamin, tiap daerah punya budaya yang berbeda Penting bagi klien depresi
6. DOKUMENTASI MERUPAKAN ALAT KOMUNIKASI Untuk validasi Sarana komunikasi antar tim kesehatan Mengetahui apa yang sudah, sedang dan akan dilaksanakan tentang askep. Dapat digunakan ulang
7. KOMUNIKASI PERAWAT DAN TIM KESEHATAN LAINNYA Komunikasi dengan tim kesehatan lainnya misalnya dokter, ahli gizi, fisioterapis , analis , dll. Masing-masing individu harus dapat menempatkan sesuai posisinya
PERUBAHAN
1.
2.
3.
SANGAT SULIT KARENA: MENTAL BARIER (curiga) PHYSOCAL BARRIER (kemampuan, ketrampilan,kebiasaan,kondisi fisik/tiubuh) PROFESIONAL BARRIER
BERUBAH
BUTUH EXTRA EFFORT CANGGUNG LAMBAT, SULIT BUTUH KEMAUAN&KEMAMPUAN (TERMASUK UNTUK MENCOBA) GELISAH/KAWATIR/RAGU BUTUH LATIHAN
2.
Untuk anda yang tidak kidal, tandatanganilah 10 kali dengan menggunakan tangan kiri Untuk yang kidal tandatanganilah 10 kali dengan menggunakan tangan kanan.
Uraikan apa yang saudara rasakan
Yang dirasakan
Menolak Merasa tidak mampu Merasa tidak mungkin sebaik pakai tangan kanan (ragu) Setelah dicoba semakin lama semakin terbiasa dan merasa lebih baik Setelah dicoba berkali-kali hasilnya bisa lebih bagus
Pertama mengerjakan butuh waktu lama, semakin sering dikerjakan kebutuhan waktu menjadi lebih singkat Seandainya kedua tangan bisa melakukan sesuatu tugas yang sama mungkin akan terasa lebih ringan (biasa saling membantui)kerja tim)
Sekecil apapun perubahan pasti ada penolakan (besar atau kecil) Perubahan dapat berjalan dengan baik bilasadar akan adanya perubahan;mau berubah; mau mencoba;berusaha dan berlatih lebih sering
TIPE ORANG TIDAK MAU BERUBAH (mental & fisik tidak mau berubah) MENTAL MAU BERUBAH TAPI FISIK TIDAK FISIK MAU BERUBAH TETAPI MENTAL TIDAK MAU MENTAL DAN FISIK MAU BERUBAH
1. 2.
3. 4. 5.
APA YANG HARUS ANDA LAKUKAN UNTUK MENGHILANGKAN BARIER YANG MENYEBABKAN ORANG LAIN DI RS/PKM/DI TEMPAT SAUDARA BEKERJA SULIT BERUBAH? Menjalin komunikasi Samakan persepsi (melalui komunikasi) Libatkan secara aktif sejak awal Menjelaskan tujuan perubahan Tunjukkan bukti keberhasilan
6.
7.
8. 9.
10.
Tunjukkan bila perubahan dilaksanakan bersama kita akan sukses Memberi rasa aman (jaminan bahwa perubahahn akan mengarah ke hal positif) Dukungan emosional Memanfaatkan yang sudah setuju dengan perubahan untuk menarik yang lain Menyampaikan ide perubahan sesuai dengan pandangan mereka.
APA YANG SAUDARA HARAPKAN DARI PIMPINAN BILA PIMPINAN SAUDARA INGIN MELAKUKAN PERUBAHAN DALAM ORGANISASI Ada trust dari pimpinan dan bawahan Visi dan misi yang jelas & dipahami oleh semua karyawan Komitmen atasan & bawahan Keteladanan Ada reward & panishmen / mengingatkan Lingkungan yang kondusive (mendukung perubahan)
Untuk melakukan perubahan, lakukan persiapan pada anak buah, pelajari efek perubahan ( yakinkan ada manfaatnya bagi anak buah) Bupati sebagia top level melihat secara global; RS harus mampu menjelaskan secara spesifik dengan bukti data & informasi yang akurat
CARA MERUBAH
1.
2.
PROAKTIF INISIATIF SENDIRI REAKTIF MAU TIDAK MAU HARUS BERUBAH UNTUK SUKSES
1. 2.
3.
SADARI ADANYA PERUBAHAN BEKERJA SEBAGAI TEAM (super team lebih hebat dari pada super men RUMAH KITA, 2005) MENINGKATKAN PROFESIONALISME
Agar anda memiliki jiwa proaktif, apa yang perlu dilakukan? Visioner Open mind
3.
4. 5.
Globalisasi kompetisi >> Harapan dan tuntutan Masyarakat Meningkat karena : Pendidikan Meningkat Sosial ekoniomi meningkat Informasi lebih luas Pengalaman Kemudahan memperoleh informasi Choice >> Perubahan visi;misi dan tujuan organisasi Ketanggapan organisasi merespon tuntutan eksternal Tuntutan : diri sendiri;lingkungan internal & eksernal
3.
4. 5.
6. 7. 8.
KITA YANG BUTUH CUSTOMER/px Kita yang bukan tahu segalanya customer yang tahu customer oriented Px .> mampu memilih > educated > informed Pikirkan tentang service jangan biarkan Px menunggu atau boleh menunggu dengan informasi Team work People oriented Investasi pada SDM
9. Peningkatan profesionalisme constanly up to date - continous learning Selalu mempelajari yang terbaik Tanggap dengan lingkungan High quality- first time right, every time (berkualitas setiap saat) 10. invest tehnologi YANKES PROFESIONAL High tech & High touch
CUTOMER PEMEGANG KENDALI BISNIS BUSINESS IS SYSTEM CEPAT TEPAT SENYUM BONUS