Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MATA KULIAH

ISU DAN KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

DOSEN :

Dr. DADANG H. PURNAMA, M.Hum.

ZAKAT SEBAGAI ALTERNATIF PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN


(STUDI KEBERHASILAN ZAKAT DALAM MENGURANGI ANGKA KEMISKINAN DI JAKARTA, GARUT, BOGOR DAN LAMPUNG SELATAN)

OLEH :

MOH. ALI HAMIDY EKOPRANOTO A.F.


KELAS BAPPENAS 2011 NIM 2011281101

MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK PROGRAM PAS!A SARJANA UNI"ERSITAS SRI#IJAYA PALEMBANG 2011

Moh. Ali Hamidy Ekopranoto A.F. NIM : 20112811015

ZAKAT SEBAGAI ALTERNATIF PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN (STUDI KEBERHASILAN ZAKAT DALAM MENGURANGI ANGKA KEMISKINAN DI JAKARTA, GARUT, BOGOR DAN LAMPUNG SELATAN) A. Latar Bela a!" Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar nomor empat di dunia setelah Cina, India dan Amerika Serikat. Penduduk Indonesia berdasarkan sensus penduduk tahun 2010 berjumlah 237. !1.32 ji"a dengan laju pertambahan jumlah penduduk sebesar 1,!# $ per tahun %&PS, 2011'. (ari sisi ekonomi Produk (omestik &ruto %P(&' pada tahun 2010 sebesar )p 2.310,7 triliun. Pertumbuhan ekonomi *ang terjadi pada tahun 2010 adalah sebesar ,1, sedangkan pendapatan penduduk rata+rata per kapita pada tahun 2010 men,apai )p 27,0 juta %-S. 3.00!,#' per tahun. Sebagai negara berkembang, Indonesia merupakan negara agraris *ang sebagian besar pendudukn*a mempun*ai mata pen,aharian sebagai petani. Seban*ak !1,!# juta orang atau 3/,30 persen %dari total penduduk *ang bekerja 10/,21 juta orang' adalah petani %&PS, 2011'. Sedangkan penduduk *ang bekerja berdasarkan pendidikan adalah sebagai berikut 1 S( keba"ah 0!,01 juta orang2 S34P 20, 3 juta orang2 S34A 10,#2 juta orang2 (iploma /,// juta orang dan -ni5ersitas 0,20 juta orang. Sementara itu angka pengangguran pada tahun 2010 men,apai /.31#.77# orang. 6umlah penduduk miskin di Indonesia pada tahun 2010 men,apai 31.023.!00 ji"a atau 13,33 $ dari total jumlah penduduk %&PS, 2011'. Angka tersebut menurun jika dibandingkan dengan tahun sebelumn*a *aitu 1!,10 $ %200#' dan 10,!2 $ %200/'. Sementara itu garis kemiskinan sebesar )p 211,72 ,+ %2010', )p 200.2 2,+ %200#' dan )p )p 1/2. 3 ,+ %200/'. 7ondisi di atas menunjukkan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan nasional *ang dinikmati oleh kelompok menengah ke atas jauh lebih besar dari pada *ang dinikmati oleh kelompok menengah ke ba"ah. 8akta ini merupakan hal *ang sangat ironis, mengingat Indonesia adalah sebuah negara *ang dikaruniai keka*aan alam *ang sangat besar. 9amun demikian, kondisi ini tidak terman:aatkan dengan baik, sehingga *ang terjadi justru sebalikn*a. (i mana+mana kita men*aksikan :enomena eksploitasi alam *ang tidak terkendali. ;utan+hutan dibabat habis, sehingga men*ebabkan kerugian negara *ang men,apai 30 tril*un rupiah setiap tahunn*a. Sumberda*a alam lainn*a, seperti mineral dan barang tambang, juga tidak dapat dioptimalkan peman:aatann*a bagi sebesar+besarn*a kepentingan rak*at. <ang terjadi adalah, semua keka*aan tersebut, terkonsentrasi di tangan segelintir kelompok sehingga men,iptakan kesenjangan sangat besar. 7esenjangan ini telah men*ebabkan terjadin*a proses perubahan buda*a bangsa *ang sangat signi:ikan, dari bangsa *ang berbuda*a ramah, suka bergotong ro*ong, dan saling toleransi, menjadi bangsa *ang hedonis, kasar, pemarah, dan melupakan nilai+nilai
Moh. Ali Hamidy Ekopranoto A.F. NIM : 20112811015

kemanusiaan. <ang ka*a semakin arogan dengan keka*aann*a, sementara *ang miskin semakin terpuruk dalam kemiskinann*a. Akibatn*a, potensi kon:lik sosial menjadi sangat besar. (an hal ini telah dibuktikan dengan beragamn*a kon:lik sosial *ang terjadi di tengah+ tengah mas*arakat kita, terutama dalam satu dasa"arsa terakhir ini. 7ondisi ini sesungguhn*a merupakan potret dari kemiskinan struktural. Artin*a, kemiskinan *ang ada bukan disebabkan oleh lemahn*a etos kerja, melainkan disebabkan oleh ketidakadilan sistem. 7emiskinan model ini sangat membaha*akan kelangsungan hidup sebuah mas*arakat, sehingga diperlukan adan*a sebuah mekanisme *ang mampu mengalirkan keka*aan *ang dimiliki oleh kelompok mas*arakat mampu %the have' kepada kelompok mas*arakat *ang tidak mampu %the have not'. Susilo"ati, et al %2007' dalam &eik %2010' men*atakan bah"a rendahn*a penurunan persentasi kemiskinan dan meningkatn*a kesenjangan pendapatan, mengindikasikan adan*a trade-off antara pertumbuhan ekonomi pada pembangunan ekonomi nasional. 7onsep distribusi ekonomi *ang selama ini didominasi oleh dua mad=hab utama %ortodoks dan strukturalis' tern*ata mengalami kegagalan dalam menekan lebih rendah lagi laju kemiskinan dan kesenjangan pendapatan. >a=hab ortodoks %klasik' lebih me nekankan pada pentingn*a konsep keseimbangan alokasi sumberda*a dan pasar bebas. Perbedaan antar sektor dalam perekonomian akan mengakibatkan terjadin*a proses pertukaran %pembangunan' *ang akan men,iptakan e:isiensi alokasi sumber da*a tanpa inter5ensi pemerintah, hingga kondisi pareto optimum ter,apai. Sementara ma=hab strukturalis per,a*a bah"a peran pemerintah sangat mutlak di dalam melakukan inter5ensi pada pembangunan ekonomi. 4anpa inter5ensi negara, maka distribusi pendapatan dan keka*aan tidak akan pernah terjadi. Pada praktekn*a, ma=hab ortodoks menggunakan prinsip ?gro" :irst then redistribute@ sementara ma=hab strukturalis menggunakan prinsip ? redistribute first then grow@. 7eduan*a adalah kutub ekstrim *ang saling bertolak belakang. 7ondisi *ang sama juga terjadi pada tataran global. Dalam Human Development Report 200 terungkap bah"a 10 persen penduduk dunia menguasai 0! persen pendapatan dan keka*aan dunia. Share pertumbuhan ekonomi *ang dinikmati mas*arakat miskin dalam kurun dua dekade terakhir, menurut laporan the New Economics Foundation, mengalami penurunan lebih dari 73 persen. Sedangkan World of Work Report 200/ *ang diterbitkan I3A, mengungkap :akta bah"a meskipun kesempatan kerja se,ara global meningkat 30 persen, namun dua per tiga negara+negara di dunia ini mengalami peningkatan kesenjangan pendapatan *ang luar biasa. >en*ikapi :enomena tersebut, IshaB %2003' dalam &eik %2010' men*atakan bah"a salah satu pen*ebab utama kegagalan pembangunan di negara+negara berkembang de"asa ini, terutama dalam menekan laju kemiskinan dan kesenjangan pendapatan, adalah karena diabaikann*a instrumen pembangunan *ang sesuai dengan agama dan buda*a
Moh. Ali Hamidy Ekopranoto A.F. NIM : 20112811015

mas*arakat. 7arena itu sebagai ja"aban, ia merekomendasikan adan*a integrasi ekonomi s*ariah pada kebijakan ekonomi negara+negara dunia ketiga. Indonesia dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, dengan /0,1 $ dari jumlah penduduk adalah penganut ajaran Islam. Agama di Indonesia memegang peranan penting dalam kehidupan mas*arakat, seperti *ang din*atakan dalam Pan,asila sila pertama 7etuhanan <ang maha Csa. Aleh karena itu integrasi =akat dalam kebijakan nasional menjadi kebutuhan *ang sangat penting. Apalagi potensi =akat *ang ada sangat besar, *aitu dua persen dari total D(P berdasarkan riset ;abib Ahmed dari I)4I I(& %&eik, 2010'. Eakat, sebagai rukun Islam *ang ketiga, merupakan instrumen utama dalam ajaran Islam, *ang ber:ungsi sebagai distributor aliran keka*aan dari tangan kelompok mas*arakat mampu %the have' kepada kelompok mas*arakat tidak mampu % the have not'. Ia merupakan institusi resmi *ang diarahkan untuk men,iptakan pemerataan dan keadilan bagi mas*arakat, sehingga tara: kehidupan mas*arakat dapat ditingkatkan %;a:idhuddin, 200 '. Setelah disahkann*a -ndang+-ndang 9omor 3/ tahun 200# tentang Pengelolaan Eakat, realisai pengumpulan dana EIS %Eakat, In:ak dan Shadakoh' mengalami peningkatan *ang luar biasa. Pertumbuhan =akat sejak 2002 hingga 200# men,apai lebih dari 1.000 persen, meskipun aktualisasi penghimpunan =akat masih kurang dari 0 persen dari total potensi %&eik, 2010' Sementara dari sisi kelembagaan, saat ini terdapat satu &adan Amil Eakat %&AE' di tingkat nasional %&AE9AS', 33 &AE(A Pro5insi, 2!0 &AE(A 7otaF7abupaten *ang akti: %dari sekitar !00an' serta 1/ 3embaga Amil Eakat %3AE' tingkat nasional *ang telah mendapat pengukuhan >enteri Agama. &adan Amil Eakat %&AE' adalah lembaga =akat *ang dikelola oleh mas*arakat, sedangkan 3embaga Amil Eakat %3AE' adalah lembaga =akat *ang didirikan atas insiati: mas*arakat. (engan kondisi seperti ini, "ajarlah jika kemudian dunia =akat di tanah air menjadi sangat akti: dan dinamis, dengan dukungan program *ang kreati: dan ino5ati:. Penelitian *ang dilakukan oleh (r. Ir:an S*auki &eik dkk %2010' menunjukkan bah"a se,ara empirik =akat memiliki dampak n*ata terhadap upa*a pengentasan kemiskinan dan kesenjangan pendapatan, meskipun dana =akat *ang dihimpun masih sangat ke,il. Penelitian tersebut dilakukan di (7I 6akarta, 7abupaten Darut, 7ota &ogor dan 7abupaten 3ampung Selatan. (alam penelitian tersebut, untuk mengukur dampak =akat *ang diberikan dalam bentuk konsumti: maupun produkti: terhadap penurunan jumlah rumah tangga miskin mustahik %berhak menerima =akat' digunakan headcount inde %;', untuk tingkat kedalaman rumah tangga miskin digunakan rasio povert! gap %P1' dan income gap %I'. Sedangkan Indeks Sen %P2' digunakan untuk mengukur dampak =akat terhadap tingkat keparahan rumah tangga miskin.
Moh. Ali Hamidy Ekopranoto A.F. NIM : 20112811015

3okasi penelitian, lembaga pengelola =akat, dan jumlah sampel dapat dilihat pada tabel 1. 4abel 1. 3okasi Penelitian, 3embaga Pengelola Eakat dan 6umlah Sampel pada Penelitian Pengaruh Eakat terhadap Pengentasan 7emiskinan 9o 1 2 3 ! &adanF3embaga &a=nas, &a=is (7I, (ompet (hua:a 7abupaten Darut Pusat Eakat -mat %PE-' Persis 7ota &ogor &a= 7ota &ogor 7abupaten 3ampung Selatan &a= 7abupaten 3ampung Selatan Sumber 1 (ata diolah dari hasil penelitian &eik, dkk %2010' (7I 6akarta 3okasi 6umlah Sampel 1.1#0 100 100 120

(ampak =akat terhadap penurunan rumah tangga miskin dapat dilihat dalam hasil penelitian pada tabel 2. 4abel 2. (ampak Eakat terhadap Penurunan )umah 4angga >iskin >enggunakan Headcount "nde %;' 9o. 1 2 3 ! Sebelum Setelah (istribusi Eakat (istribusi Eakat (7I 6akarta 0,00! 0,! 1 7abupaten Darut 0, /0 0,0 0 7ota &ogor 0,070 0,020 7abupaten 3ampung Selatan 0,03/ 0,!3/ Sumber 1 (ata diolah dari hasil penelitian &eik, dkk %2010' 3okasi Perubahan 1 ,/0 $ 21,!0 $ /,77 $ 1/, 0 $

(ampak pemberian =akat pada lokasi *ang diteliti berpengaruh pada penurunan rumah tangga miskin. 4erlihat angka Headcount "nde %;' mengalami penurunan setelah mas*arakat menerima =akat. ;al ini berarti terjadi peningkatan kesejahteraan *ang sangat baik pada kaum miskin. Program =akat terbukti mampu menurunkan jumlah mereka *ang hidup di ba"ah garus kemiskinan 4abel 3. (ampak Eakat terhadap 4ingkat 7edalaman )umah 4angga >iskin >enggunakan Rasio #overt! $ap %P1' 9o. 1 2 3 ! Sebelum Setelah (istribusi Eakat (istribusi Eakat (7I 6akarta )p !70./0/,7/ )p !0#.72 ,!0 7abupaten Darut )p 03.!00,0# )p !#. !,00 7ota &ogor )p 2#0.#12,72 )p 2 3.#21,0! 7abupaten 3ampung Selatan )p 200. 32,20 )p 1 .!21,7/ Sumber 1 (ata diolah dari hasil penelitian &eik, dkk %2010' 3okasi Perubahan 13,#0 $ 7,02 $ #,2/ $ 1#,07 $

Rasio #overt! $ap %P1' merupakan ukuran rata+rata kesenjangan pengeluaran masing+masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Semakin tinggi nilai indeks, semakin jauh rata+rata pengeluaran penduduk dari garis kemiskinan. (ata tabel 3

Moh. Ali Hamidy Ekopranoto A.F. NIM : 20112811015

menunjukkan bah"a angka P1 menurun setelah diberikan =akat, sehingga pemberian =akat berdampak pada penurunan kesenjangan pengeluaran penduduk miskin 4abel !. (ampak Eakat terhadap 4ingkat 7edalaman )umah 4angga >iskin >enggunakan "ncome $ap Ratio %I' 9o. 1 2 3 ! Sebelum Setelah (istribusi Eakat (istribusi Eakat (7I 6akarta 0,37# 0,327 7abupaten Darut 0,300 0,320 7ota &ogor 0,277 0,202 7abupaten 3ampung Selatan 0,2// 0,233 Sumber 1 (ata diolah dari hasil penelitian &eik, dkk %2010' ;al *ang sama juga terjadi pada income gap inde 3okasi Perubahan 13,72 $ 7,02 $ #,03 $ 1#,07 $

%I', pemberian =akat

men*ebabkan menurunn*a tingkat kedalaman kemiskinan (engan kata lain, setelah memperoleh =akat, rata+rata pendapatan keluarga miskin ,enderung semakin mendekati garis kemiskinan, sehingga semakin sedikit uang *ang diperlukan untuk mengangkat perekonomian para menerima =akat tersebut sampai pada standar pendapatan minimum *ang telah ditentukan. 4abel 0. (ampak Eakat terhadap 4ingkat 7eparahan )umah 4angga >iskin >unggunakan Indeks Sen %P2' 9o. 1 2 3 ! Sebelum Setelah (istribusi Eakat (istribusi Eakat (7I 6akarta 0,2/1 0,20 7abupaten Darut 0,310 0,2!0 7ota &ogor 0,21 0,1/1 7abupaten 3ampung Selatan 0,1#! 0,131 Sumber 1 (ata diolah dari hasil penelitian &eik, dkk %2010' 3okasi Perubahan 2 , #$ 2#,#0 $ 1 ,20 $ 32,00 $

(emikian juga dari sisi tingkat keparahan kemiskinan, program =akat *ang dilakukan menunjukkan hasil *ang menggembirakan. 4ingkat keparahan penerima =akat bisa direduksi, disebabkan distribusi pendapatan antar keluarga miskin tersebut ,enderung lebih merata dibandingkan sebelum menerima =akat. (ata hasil penelitian di atas ,ukup menggambarkan bah"a =akat berpotensi dalam pemberda*aan mas*arakat miskin dan mengurangi kesenjangan antara mas*arakat miskin dan ka*a. Aleh karena itu perlu dikaji agar =akat bisa menjadi solusi atas berbagai permasalah kemiskinan *ang terjadi di Indonesia B. Ma#ala$ %a! T&'&a! Pe!&l(#a! Eakat merupakan potensi besar sebagai program penanggulangan kemiskinan dan mengurangi kesenjangan antara orang ka*a dan orang miskin. Saat ini alokasi =akat sebagian besar han*a digunakan untuk program *ang bersi:at konsumti: dan diberikan

Moh. Ali Hamidy Ekopranoto A.F. NIM : 20112811015

setahun sekali. Se,ara teoritis =akat seharusn*a bisa menanggulangi kemiskinan dalam berbagai aspek dan dimensi. Pemberian =akat tidak han*a dapat digunakan dalam prgram konsumti:, tetapi juga program *ang bersi:at produkti:. 9amun masalah *ang mun,ul dalam pelaksanaan =akat sebagai program pengentasan kemiskinan adalah 1 1. >asih rendahn*a kesadaran dan peran serta mas*arakat dalam memba*ar =akat sehingga realisasi pen,apaian =akat masih rendah dibandingkan dengan potensi =akat *ang ada 2. >asih rendahn*a keper,a*aan mas*arakat untuk men*erahkan pengelolaan =akat kepada lembaga khususn*a *ang dikelola oleh pemerintah 3. &elum optimaln*a distribusi pengelolaan =akat untuk program ekonomi produkti:. (engan latar belakang dan permasalahan tersebut, tulisan ini bertujuan untuk 1 1. >engkaji upa*a meningkatkan kesadaran dan peran mas*arakat dalam ber=akat sehingga berdampak pada peningkatan realisasi pen,apaian =akat 2. >engkaji upa*a peningkatan keper,a*ana mas*arakat terhadap lembaga pengelola =akat 3. >engkaji penda*agunaan =akat pada program penanggulangan kemiskinan *ang produkti: dan bisa memberda*akan mas*arakat ). Pe*+a$a#a! 7emiskinan adalah suatu situasi dan kondisi *ang dialami oleh sesorang dan sekelompok orang *ang tidak mampu men*elenggarakan hidupn*a sampai suatu tara: *ang dianggap manusia"ai %&appenas, 2002'. (imensi utama kemiskinan adalah politik, sosial buda*a dan psikologi, ekonomi dan akses terhadap aset. (imensi tersebut saling terkait dan saling mengun,iFmenbatasi. 7emiskinan adalah kelaparan, tidak memiliki tempat tinggal, bila sakit tidak memiliki dana untuk berobat. 7emiskinan adalah ketidak berda*aan, tebinggirkan dan tidak memiliki rasa bebas %World %ank dalam Sae:uddin dkk, 2003' (e:inisi kemiskinan meluas tidak han*a didasarkan pada tingkat pendapatan atau dari segi ekonomi saja, tapi juga men,akup ketidakmampuan dipandang dari kondisi sosial di bidang kesehatan, pendidikan dan perumahan. 7emiskinan adalah kondisi dimana seseorang atau sekelompok orang tidak mampu memenuhi hak+hak dasarn*a untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan *ang bermartabat %&appenas, 2002'. ;ak+hak dasar antara lain %a' terpenuhin*a kebutuhan pangan, %b' kesehatan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, air bersih, pertanahan, sumberda*a alam dan lingkungann hidup, %,' rasa aman dari perlakuan atau an,aman tindak kekerasan, dan %d' hak untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial politik.

Moh. Ali Hamidy Ekopranoto A.F. NIM : 20112811015

Gorld &ank mende:inisikan kemiskinan adalah kondisi terjadin*a kekurangan pada tara: hidup manusia *ang bisa berupa :isik dan sosial. 7ekurangan :isik adalah ketidak,ukupan kebutuhan dasar materi dan biologis %basic material and biological needs', termasuk kekurangan nutrisi, kesehatan, pendidikan, dan perumahan. (i sisi lain, ketidak,ukupan sosial adalah adan*a resiko kehidupan, kondisi ketergantungan, ketidakberda*aan, dan keper,a*aan diri *ang kurang. 7ebijakan pembangunan Indonesia telah menempatkan kemiskinan sebagai salah satu perhatian utama dalam kebijakan pembangunan. ;al ini tergambar dalam Program Pembangunan 9asional berupa program khusus penanggulangan kemiskinan. -pa*a pengentasan dan penanggulangan kemiskinan tersebut sampai saat ini terus dilakukan, namun hasiln*a belum se,ara n*ata bisa mengurangi angka kemiskinan. (alam ajaran Islam, =akat adalah satu+satun*a mekanisme teknis *ang diungkap se,ara detil, *ang memadukan aspek dimensi ibadah mahdlah dan dimensi ibadah sosial. Sebagai bukti antara lain ke"ajiban mengeluarkan =akat, kelompok penerima =akat, maupun prosentase *ang harus dikeluarkan, telah diatur sedemikian lengkap oleh Islam, baik sebagaimana *ang tertera dalam a*at+a*at Al+Huran maupun hadits 9abi. 4entu saja hal ini semakin memperkuat ke*akinan bah"a =akat inilah solusi terhadap berbagai problematika ekonomi umat, terutama di dalam menghadapi persoalan kemiskinan dan kesenjangan sosial %;a:idhuddin, 200 '. Eakat diharapkan bisa me"ujudkan tujuan dalam pemberantasan kemiskinan dan ke:akiran dengan mengembangkan usaha+usaha produkti:, sehingga se,ara berkelanjutan ikut meningkatkan kualitas kehidupan mas*arakat miskin. -ndang+-ndang 9omor 23 4ahun 2011 tentang Pengelolaan Eakat din*atakan bah"a =akat adalah harta *ang "ajib dikeluarkan oleh seorang muslim atau badan usaha untuk diberikan kepada *ang berhak meneriman*a sesuai dengan s*ariat Islam. Selanjutn*a din*atakan bah"a Pengelolaan =akat bertujuan 1 a. meningkatkan e:ekti5itas dan e:isiensi pela*anan dalam pengelolaan =akat2 dan b. meningkatkan man:aat =akat untuk me"ujudkan kesejahteraan mas*arakat dan penanggulangan kemiskinan. &eik %2010' men*atakan bah"a =akat berpotensi besar dalam pengentasan kemiskinan karena mempun*ai tiga dimensi. #ertama adalah dimensi spiritual personal. Eakat merupakan per"ujudan keimanan sekaligus sebagai instrumen untuk puri:ikasi dan pen*u,ian ji"a dari segala pen*akit ruhani, seperti bakhilFpelit dan tidak peduli sesama. Eakat pun akan menumbuhkembangkan etika bekerja dan berusaha *ang benar, *ang berorientasi pada pemenuhan re=eki *ang halal. )asulullah SAG menegaskan bah"a Allah SG4 tidak akan menerima =akat, in:ak dan sedekah dari harta *ang didapatkan dengan jalan tipu da*a %;) >uslim'. Sehingga, mendorong orang untuk ber=akat sesungguhn*a sama dengan mendorong berkembangn*a gerakan anti korupsi, karena orang akan
Moh. Ali Hamidy Ekopranoto A.F. NIM : 20112811015

termoti5asi untuk han*a men,ari harta *ang halal. Produkti5itas indi5idual pun akan meningkat, karena =akat mendorong seseorang untuk memiliki etos kerja *ang tinggi. Selanjutn*a, keengganan memba*ar =akat dapat dikategorikan sebagai bentuk kemus*rikan pada Allah SG4 %HS !1 1 + 7'. Padahal, jika dosa s*irik ini terba"a mati, tidak akan diampuni oleh Allah SG4. Selain itu, merajalelan*a s*irik juga berdampak pada ketidakberkahan dan kesemra"utan pengelolaan kehidupan mas*arakat, bangsa dan negara. &edua adalah dimensi sosial, di mana =akat berorientasi pada upa*a untuk men,iptakan harmonisasi kondisi sosial mas*arakat. Solidaritas dan persaudaraan akan tumbuh dengan baik %HS # 1 71'. Akan mun,ul perasaan saling men,intai dan senasib sepenanggungan %hadits'. 7eamanan dan ketenteraman sosial akan ter,ipta di tengah+ tengah mas*arakat, sehingga mereduksi potensi kon:lik. &etiga adalah dimensi ekonomi, *ang ter,ermin pada dua konsep utama, *aitu pertumbuhan ekonomi berkeadilan %HS 30 1 3#' dan mekanisme sharing dalam perekonomian %HS 01 1 1#'. 4ujuan utaman*a adalah untuk meningkatkan kesejahteraan kaum dhua:a. Pada jangka pendek, kebutuhan primer mustahik dapat terpenuhi, sementara pada jangka panjang, da*a tahan ekonomi mereka akan meningkat, sekaligus menstimulusi pertumbuhan ekonomi. &ahkan di ban*ak kasus, tidak sedikit mustahik *ang mampu memberda*akan dan membebaskan dirin*a dari kubangan kemiskinan. &erdasarkan penelitian *ang dilakukan oleh (r. Ir:an S*auki &eik dkk %2010' di (7I 6akarta, 7abupaten Darut, 7ota &ogor dan 7abupaten 3ampung Selatan perlu dilakukan upa*a+upa*a agar =akat semakin berdampak terhadap usaha pengentasan kemiskinan dan kesenjangan, *aitu diantaran*a dengan 1 1. >eningkatkan 7apasitas dan Pro:esionalisme 3embaga dan Arganisasi Pengelola Eakat Saat ini keper,a*aan mas*arakat terhadap lembaga =akat terutama *ang dikelola oleh pemerintah %&AE9AS dan &AE(A' masih rendah. ;al ini men*ebabkan mas*arakat enggan men*alurkan =akatn*a melalui lembaga tersebut. Studi kasus di (7I 6akarta, 7abupaten Darut, 7ota &ogor dan 7abupaten 3ampung Selatan bisa memberikan gambaran bah"a masih ada 3embaga Eakat *ang dikelola oleh pemerintah bisa diper,a*a. 7eberhasilan =akat dalam mengurangi kemiskinan di lokasi tersebut menunjukkan bah"a badan =akat tersebut bisa melaksanakan tugas dan :ungsin*a dengan baik. (engan demikian peningkatan kapasitas dan pengembangan lembaga dan organisasi pengeloa =akat mutlak diperlukan. Perbaikan tersebut meliputi pengembangan oganisasi sekaigus pengembangan dan perbaikan personal pada organisasi pengelola =akat tersebut.
Moh. Ali Hamidy Ekopranoto A.F. NIM : 20112811015

Salah satu teknik peningkatan organisasi *ang digunakan untuk melakukan perubahan adalah pembinaan organisasi atau dikenal sebagai Argani=ational (e5elopment. 4eknik ini merupakan usaha jangka panjang di dalam usahan*a melakukan pen*empurnaan *ang teren,ana dalam suatu organisasi. Pen*empurnaan *ang dilakukan itu meliputi usaha pen*empurnaan organisasi untuk meme,ahkan masalah+masalahn*a dan kemampuann*a untuk melakukan perubahan+perubahan *ang berasal dari lingkungan luarn*a %4hoha, 2010 1 200'. >enurut &e,khard dalam 4hoha %2010 1 20/' pembinaan organisasi adalah suatu usaha %1' *ang teren,ana2 %2' meliputi semua aspek organisasi2 %3' diatur dari atas2 %!' untuk meningkatkan e:ekti5itas2 dan %0' kesehatan organisasi melalui2 % ' inter5ensi teren,ana dalam proses organisasi dan menggunakan pengetahuan ilmu perilaku. (engan demikian lembaga pengelola =akat bisa mengikuti tuntutan+tuntutan perkembangan organisasi sehingga kinerja dalam mela*ani mas*arakat bisa ditingkatkan. (isamping itu se,ara khusus pengembangan organisasi ini juga meliputi pengembangan S(> dalam hal ini amil =akat, sehingga menjadi lebih akuntabel, amanah dan pro:esional. As*+S*aukani dalam )a:iI %2011 1 /0' men*atakan bah"a =akat bukanlah satu tugas *ang diserahkan perseorangan, akan tetapi ia merupakan tugas kenegaraan. Pemerintah harus mengurusi, menga"asi dan mengangkat para amil *ang mengelola =akat baik sbagai pemungut, pen*impan, penata buku maupun sebagai distribusi %distributor'. 7eberadaan amil dalam mengelola =akat memiliki peran *ang sangat strategis. Artin*a, amil diharapkan mampu me"ujudkan ,ita+,ita =akat sebagai salah satu instrumen dalam Islam %Sistem ekonomi Islam' dalam rangka men,iptakan pemerataan ekonomi dan harmonisasi antar umat. (alam konteks ini, para amil =akat tidak han*a sekedar mengumpulkan dan mendistribusikan =akat, tetapi juga dituntut untuk mampu men,iptakan pemerataan ekonomi umat sehingga keka*aan tidak han*a berputar pada satu golongan atau satu kelompok orang saja. Para amil harus mampu memilih dan memilah agar pen*aluran =akat tepat sasaran dan jangan sampai diberikan kepada orang *ang tidak berhak. Amil =akat harus mampu men,iptakan dan merumuskan strategi peman:aatan =akat *ang berda*a guna dan berhasil guna. Amil =akat juga harus mampu mengeksplorasi berbagai potensi umat sehingga dapat diberda*akan se,ara optimal. (engan demikian, =akat menjadi lebih produkti: dan tidak han*a sekedar memiliki :ungsi karitati:. Pengelolaan =akat oleh lembaga pengelola =akat, apalagi *ang memiliki kekuatan hukum :ormal, akan memiliki beberapa keuntungan, antara lain 1 #ertama 1 -ntuk menjamin kepastian dan disiplin pemba*ar =akat. &edua 1 untuk menjaga perasaan rendah diri para mustahik =akat apabila berhadapan langsung untuk menerima =akat dari para mu=akki. &etiga 1 -ntuk men,apai e:isien dan e:ekti:itas, serta
Moh. Ali Hamidy Ekopranoto A.F. NIM : 20112811015

10

sasaran *ang tepat dalam penggunaan harta =akat menurut skala prioritas *ang ada pada suatu tempat. &eempat 1 -ntuk memperlihatkan s*iar Islam dalam semangat pen*elenggaraan pemerintahan *ang islami. Sebalikn*a, jika =akat diserahkan langsung dari mu=akki kepada mustahik, meskipun se,ara hukum s*ariah adalah sah, akan tetapi di samping akan terabaikann*a hal+hal tersebut di atas, juga hikmah dan :ungsi =akat, terutama *ang berkaitan dengan kesejahteraan umat, akan sulit di"ujudkan. 7eberhasilan =akat tergantung kepada penda*agunaan dan peman:aatann*a. Galaupun seorang "ajib =akat %mu'akki' mengetahui dan mampu memperkirakan jumlah =akat *ang akan ia keluarkan, tidak dibenarkan ia men*erahkann*a kepada sembarang orang *ang ia sukai. Eakat harus diberikan kepada *ang berhak % mustahik' *ang sudah ditentukan menurut agama. Pen*erahan *ang benar adalah melalui badan amil =akat. Galaupun demikian, kepada badan amil =akat manapun tetap terpikul ke"ajiban untuk menge:ekti:kan penda*agunaann*a. Penda*agunaan *ang e:ekti: ialah e:ekti: man:aatn*a %sesuai dengan tujuan' dan jatuh pada *ang berhak %sesuai dengan nas' se,ara tepat guna. 7egagalan &a=is dan lembaga+lembaga sejenisn*a dalam memobilisasi umat untuk memba*ar =akat le"at lembaga tersebut lebih ban*ak disebabkan krisis keper,a*aan mereka terhadap kejujuran pengurus &a=is, apalagi dengan dudukn*a birokrat *ang terbiasa ber:ikir pro*ek dengan segala imbalann*a. (isamping itu penanganan &a=is han*a sebagai kerja sambilan *ang jauh dari pro:esionalitas semakin membuat &a=is dipandang sinis oleh sebagian umat. Aleh karena itu masalah amanah dan pro:esionalitas harus menjadi perhatian pemerintah dan badan atau lembaga amil =akat *ang ada. 7eberadaan lembaga =akat *ang ada di suatu daerah tidak han*a sekedar ada se,ara :ormalitas. 4etapi keberadann*a memang dibutuhkan dan harus bisa memberikan solusi terhadap permasalahan =akat di daerah tersebut. 3embaga tersebut harus amanah dan pro:esional. 6ika belum ada lembaga *ang amanah dan pro:esional, pemerintah bisa men*erahkan pengelolaan =akat kepada suatu lembaga pro:esional dari luar daerah *ang bisa melaksanakan =akat di daerahn*a dengan lebih amanah dan pro:esional. 2. >eningkatkan 7esadaran dan Peran >as*arakat (alam )angka >engoptimalkan dan >eningkatkan Penghimpunan (ana Eakat >eskipun realisasi penghimpunan =akat masih kurang 0 persen dari potensi *ang ada tetapi realisasi penghimpunan =akat selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Peningkatan tersebut men,apai 1000 persen setiap tahun sejak disahkann*a -ndang+ -ndang 9omor 3/ tahun 1###. &ahkan 4eten 7ustia"an, 7etua ;arian &AE 9asional men*atakan bah"a Potensi =akat nasional men,apai )p 217 triliun, namun hingga kini realisasin*a baru men,apai )p 1,! triliun. 8akta ini menunjukkan bah"a masih ban*ak potensi =akat *ang belum digali.

Moh. Ali Hamidy Ekopranoto A.F. NIM : 20112811015

11

)endahn*a realisasi =akat tersebut bisa disebabkan beberapa :aktor, diantaran*a adalah 1 masih rendahn*a kesadaran mas*arakat untuk menunaikan =akat dan rendahn*a keper,a*aan mas*arakat untuk men*alurkan =akatn*a kepada lembaga =akat. >ereka lebih per,a*a jika =akatn*a diberikan se,ara langsung kepada mas*arakat *ang membutuhkan. 7esadaran akan pentingn*a =akat ini perlu mendapatkan perhatian. 7arena kesadaran terhadap =akat erat kaitann*a dengan kualitas keimanan seorang muslim. (isamping sebagai rukun Islam *ang ke tiga, =akat merupakan bentuk kepedulian sosial seorang muslim terhadap orang lain. (alam paradigma Islam juga disebutkan bah"a seseorang belum dianggap sebagai seorang muslim *ang baik, apabila tidak peduli dengan saudara atau muslim *ang lain. (ari paradigma ini seharusn*a keber:ungsian sosial bisa dilaksanakan. Seorang muslim harus peduli terhadap kondisi sosial *ang ada di lingkungann*a. (ia tidak akan hidup tenang ketika tetangga atau keluargan*a dalam kondisi kekurangan. (engan demikian diharapkan kesadaran mas*arakat untuk melaksanakan =akat bisa meningkat -ntuk menggali potensi =akat *ang lebih maksimal, ada empat hal *ang harus dilakukan. Pertama, menggen,arkan sosialisasi dan edukasi. 7edua, penguatan kapasitas amil. 7etiga, penda*agunaan *ang tepat sasaran. (an keempat, membangun sinergi dan koordinasi dengan ban*ak pihak. (alam tahap tertentu pemerintah juga perlu untuk memberikan sanksi bagi orang+ orang *ang sudah berke"ajiban menunaikan =akat tapi belum atau enggan memba*ar =akat. Sebagaimana pada peraturan tentang pajak, bagi para "ajib pajak *ang tidak memba*ar pajak akan dikenai sanksi sesuai dengan peraturan perundangan *ang berlaku. Pada -ndang+-ndang 9omor 23 4ahun 2011 tentang Pengelolaan Eakat han*a diatur tentang adan*a sanksi bagi para pengelola =akat jika melakukan pelanggaran, namun belum ada sanksi bagi para pemba*ar =akat. (engan demikian potensi =akat *ang ada bisa digali lebih optimal sehingga perolehan =akat *ang diterima semakin besar dan semakin ban*ak keluarga miskin *ang bisa diselamatkan dari kemiskinan. 3. >eningkatkan Alokasi (istribusi Eakat untuk Program Ckonomi Produkti: (alam &ab II Pasal 0 undang+undang 9omor 3/ tahun 1### dikemukakan bah"a pengeloalaan =akat bertujuan1 1. >eningkatkan pela*anan bagi mas*arakat dalam menunaikan =akat sesuai dengan tuntutan agama2 2. >eningkatkan :ungsi dan peranan pranata keagamaan dalam upa*a me"ujudkan kesejahteraan mas*arakat dan keadilan sosial2 3. >eningkatkan hasil guna dan da*a guna =akat. &ahkan -ndang+-ndang Eakat tahun 2011 *aitu -ndang+-ndang 9omor 23 4ahun 2011 tentang Pengelolaan Eakat *ang baru disahkan pada tanggal 22 9o5ember 2011
Moh. Ali Hamidy Ekopranoto A.F. NIM : 20112811015

12

se,ara eksplisit men*ebutkan bah"a salah satu tujuan =akat adalah untuk penanggulangan kemiskianan. (alam &ab I Pasal 3 din*atakan bah"a pengelolaan =akat bertujuan 1 a. meningkatkan e:ekti5itas dan e:isiensi pela*anan dalam pengelolaan =akat2 dan b. meningkatkan man:aat =akat untuk me"ujudkan kesejahteraan mas*arakat dan penanggulangan kemiskinan. Selanjutn*a -ndang+-ndang 9omor 23 4ahun 2011 tentang Pengelolaan Eakat pada &ab III &agian 7etiga Pasal 27 mengenai Penda*agunaan din*atakan bah"a %1' Eakat dapat dida*agunakan untuk usaha produkti: dalam rangka penanganan :akir miskin dan peningkatan kualitas umat. %2' Penda*agunaan =akat untuk usaha produkti: sebagaimana dimaksud pada a*at %1' dilakukan apabila kebutuhan dasar mustahik telah terpenuhi. %3' 7etentuan lebih lanjut mengenai penda*agunaan =akat untuk usaha produkti: sebagaimana dimaksud pada a*at %1' diatur dengan Peraturan >enteri. (ana *ang dikumpulkan dapat diman:aatkan untuk meningkatkan kesejahteraan lahir batin mas*arakat, meliputi 1 a'. &idang Sarana Ibadah, b'. &idang Pendidikan, ,'. &idang 7esehatan, d'. &idang pela*anan so,ial, e'. &idang Ckonomi. Pro*ek+pro*ek tersebut di atas dilaksanakan sesuai dengan urutan prioritas dan alternati: *ang paling memungkinkan bagi penggunaan dana =akat. )a:iI %20111 130' men*atakan bah"a penda*agunaan harta =akat se,ara umum dapat dibedakan menjadi dua ma,am, *aitu penda*agunan harta dalam bentuk konsumti:+ karitati: dan produkti:+berda*aguna. >aksud konsumti: di sini adalah harta =akat se,ara langsung dipruntukkan bagi mereka *ang tidak mampu dan sangat membutuhkan, terutama :akir miskian. ;arta =akat diarahkan terutama untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupn*a, seperti kebutuhan makanan, pakaian dan tempat tinggal se,ara "ajar. 7ebutuhan pokok *ang bersi:at primer ini terutama dirasakan oleh kelompok :akir, miskin, gharim %orang *ang terbelit hutang', anak *atim piatu, orang jompoF ,a,at :isik *ang tidak bisa berbuat apapun untuk men,ari na:kah demi kelangsungan hidupn*a. Serta bantuan+bantuan lain *ang bersi:at temporal %temporari relief' atau insidental seperti 1 =akat :itrah dan bingkisan lebaran. (engan demikian :akir miskin *ang mendapatkan harta =akat se,ara konsumti: *ang dikatagorikan dalam kebutuhan pangan, sandang dan papan. Pemenuhan kebutuhan bagi :akir miskin se,ara konsumti: ini diperuntukkan bagi mereka *ang lemah se,ara :isik seperti orang+orang jompo. (alam arti kebutuhan tersebut pada saat tertentu tidak dapat diatasi ke,uali dengan menkonsumsi harta tersebut. >ui= %2011 1 200' men*atakan bah"a >ad=hab Ahmad dalam memberikan =akat bagi :akir miskin adalah sebesar kebutuhan selama satu tahun untukn*a beserta orang+ orang *ang ditanggungn*a, berupa bahan+bahan kebutuhan pokok berupa makanan, minuman, tempat tinggal dan berbagai peralatan seperti alat pendingin, peralatan ,u,i, peralatan masak, peralatan tidur dan lain+lain *ang merupakan kebutuhan primer.
Moh. Ali Hamidy Ekopranoto A.F. NIM : 20112811015

13

An 9a"a"i dalam )a:iI %2011 1 00' men*atakan perlun*a prioritas dalam penditribusian =akat. Eakat boleh diberikan kepada kelompok *ang paling membutuhkan. Eakat bisa diberikan kepada satu kelompok saja jika jumlahn*a sedikit, tetapi jika jumlahn*a ban*ak maka harus diberikan kepada semua kelompok. Pertimbangan adalah ketika =akat tersebut diberikan kepada delapan kelompok tidak ada artin*a sama sekali. 4etapi ketika diberikan kepada satu kelompok, akan sangat berarti bahkan bisa membebaskann*a dari kemiskinan. Adapun mengenai penda*agunaan harta =akat se,ara produkti:, para ulama menetapkan perlun*a pemberian kepada :akir miskin untuk memenuhi kebutuhan hidup disamping juga adan*a pemberian harta =akat kepada mereka se,ara produkti: %An 9a"a"i dalam )a:iI, 2010 1 132'. Pengertian =akat se,ara produkti: artin*a harta =akat *ang dikumpulkan dari mu=akki %pemberi =akat' tidak habis dibagikan sesaat begitu saja untuk memenuhi kebutuhan *ang bersi:at konsumti:, melainkan harta itu sebagian ada *ang diarahkan penda*agunaann*a kepada usaha *ang bersi:at produkti:. (alam arti harta =akat itu dida*agunakan %dikelola', dikembangkan sedemikian rupa sehingga bisa mendatangkan man:aat %hasil' *ang akan digunakan dalam memenuhi kebutuhan orang *ang tidak mampu %terutama :akir miskin' tersebut dalam jangka panjang. (engan harapan se,ara bertahap, pada suatu saat ia tidak lagi masuk pada kelompok mustahiB %penerima =akat', melainkan sudah menjadi mu=akki %pemberi =akat'. Al &ujuri dalam )a:iI %2010' men*atakan bah"a orang :akir dan miskin diberi harta =akat *ang ,ukup untuk bia*a selama hidupn*a menurut ukuran umum *ang "ajar. Atau dengan harta =akat itu :akir miskin dapat membeli tanahF lahan untuk kemudian digarapn*a. Pemerintah juga dapat membeli tanahF lahan bagi :akir miskin dengan harta =akat, seperti haln*a kepada tentara. (emikian tadi apabila :akir dan miskin tidak mempun*ai keterampilan berusaha %bekerja'. Adapun bagi :akir dan miskin *ang mempun*ai keterampilan atau kemampuan berusaha, maka mereka diberi =akat *ang dapat dipergunakan untuk membeli alat+alatn*a. (an bagi mereka *ang mempun*ai keterampilan untuk berdagang, maka mereka diberi =akat *ang dapat dipergunakan untuk modal dagang, sehingga keuntungann*a dapat mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupn*a se,ara "ajar. Penda*agunaan harta =akat se,ara produkti:, edukati: dan ekonomis untuk kondisi sekarang ini sangat diperlukan. 7arena dengan dengan penda*agunaan se,ara produkti: tersebut, *ang diterima oleh mustahiB %penerima =akat' tidak habis begitu saja. Akan tetapi bisa dikembangkan sesuai dengan kehendak dan tujuan dari =akat, *aitu menghilangkan kemiskinan dan mensejahterakan bagi kaum miskin. (engan harapan se,ara bertahap mereka tidak lagi menjadi penerima =akat, tetapi bisa menjadi pemberi =akat. ;arta =akat semakin berkembang sehingga jumlahn*a menjadi ,ukup ban*ak. Pengembangan tersebut
Moh. Ali Hamidy Ekopranoto A.F. NIM : 20112811015

1!

tetap diarahkan untuk membantu men*antuni penerima =akat *ang lain menuju kemandirian mereka. (engan demikian ada :ungsi pemberda*aan =akat terhadap mas*arakat miskin. D. Ke#(*,&la! 1. (i beberapa daerah program =akat bisa mengurangi angka kemiskinan, hal ini membuktikan bah"a jika =akat dikelola dengan amanah dan pro:esional =akat bisa menjadi solusi terhadap permasalahan kemiskinan 2. 3embaga dan pengelola =akat harus ditingkatkan pengelola =akat harus ditingkatkan kapasitas dan pro:esionalitasn*a agar bisa mengelola =akat dengan pro:esional, akuntabel, transparan dan e:isien, sehingga meningkatkan keper,a*aan mas*arakat *ang akan memba*ar =akat. 3. 6ika di suatu daerah belum ada lembaga *ang amanah dan pro:esional, pengelolaan =akat bisa diberikan kepada lembaga *ang amanah dan pro:esional *ang sudah terbukti kinerjan*a. !. Perlu usaha *ang lebih baik untuk meningkatkan partisipasi dan peran mas*arakat agar memba*ar =akat, sehingga dana =akat *ang dihimpun lebaih ban*ak dan semakin ban*ak mas*arakat miskin *ang bisa diselamatkan. (alam tahap tertentu diperlukan sanksi bagi orang *ang sudah berke"ajiban mamba*ar =akat tetapi tidak mau melaksanakann*a 0. Pengelolaan dan distribusi =akat diarahkan pada sasaran *ang lebih luas se,ara tepat guna, e:ekti: dan e:isien. ;arta =akat tidak han*a dibagikan dalam bentuk konsumti: tetapi juga diberikan dalam bentuk produkti:. (engan demikian ada :ungsi pemberda*aan =akat terhadap mas*arakat miskin.

E. Da-tar P&#ta a &appenas. 2002. (irektori 7egiatan Pengentasan 7emiskinan Periode 1## J 2001. &appenas. 6akarta &eik, dkk 2010. Peran Eakat >engentaskan 7emiskinan dan 7esenjangan. 6urnal Ckonomi Islam )epublika. http1FFKa.*img.,omFkBFgroupsF221/0 !#F11377#070#FnameFIH4IS;A(L6uliL)epublik a.pd:. (iakses dan diunduh pada tanggal 30 9o5ember 2011. &PS, 2011. (ata+(ata Statistik Indonesia. http1FF""".bps.go.id. (iakses pada tanggal # (esember 2011. ;a:idhuddin, (idin. %200 ' Eakat sebagai 4iang -tama Ckonomi S*ariIah. >akalah Seminar. >as*arakat Ckonomi S*ariIah. 6akarta.

Moh. Ali Hamidy Ekopranoto A.F. NIM : 20112811015

10

Indonesia >agni:i,en,e o: Eakat. 2011. http1FF""".im=.or.id. (iakses pada tanggal 20 (esember 2011. >ui=, Abdul. 2011. 103 kesalahan dalam &er=akat dan &ersedekah. Penerbit &asmalah. 6akarta. )a:i, >uIinan. 2011. Potensi Eakat.dari 7onsumti: 7ariati: ke Produkti: &erda*aguna Perspekti: ;ukum Islam. Citra Pustaka. <og*akarta. Sae:uddin, Asep dkk. 2003. >enuju >as*arakat >andiri. Pengembangan >odel Sistem 7eterjaminan Sosial. Penerbit P4 Dramedia Pustaka -tama. 6akarta. 4hoha, >i:tah. 2010. Ilmu Administrasi Publik 7ontemporer. Prenada >edia Droup. 6akarta. -ndang+-ndang )epublik Indonesia 9omor 3/ 4ahun 1### 4entang Pengelolaan Eakat -ndang+-ndang )epublik Indonesia 9omor 23 4ahun 20114entang Pengelolaan Eakat

Moh. Ali Hamidy Ekopranoto A.F. NIM : 20112811015

Anda mungkin juga menyukai