Anda di halaman 1dari 16

KEWARGANEGARAAN Identitas nasional adalah manifestasi nilai nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan

suatu bangsa dengan ciri ciri yang khas dari suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam hidup dan kehidupannya (wibisono koento 2005). Globalisasi adalah Suatu era yang ditandai dengan perubahan tatanan kehidupan dunia akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi informasi sehingga interaksi manusia menjadi sempit seolah olah dunia tanpa ruang. Paham nasionalisme adalah Sebuah situasi kejiwaan ketika kesetiaan secara total di abdikan pada negara dan bangsa atas nama sebuah bangsa. Integrasi nasional adalah penyatuan bagian bagian yang berbeda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan masyarakat kecil yang banyak jumlahnya menjadi suatu bangsa. Revitalisasi pancasila Adalah pemberdayaan kembali kedudukan fungsi dan peranan pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup idiologi dan sumber nilai nilai bangsa (koento w : 2005 ) Identitas nasional dalam konteks Indonesia adalah manifestasi nilai nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan dari ratusan suku yang di himpun dalam satu kesatuan Indonesia menjadi budaya nasional dengan acuan poancasila dan roh bhineka tunggal ika sebagai dasar pengembanganya. Hakekat identitas nasional kita adalah didalam hidup sebagai bangsa dan negara adalah pancasila aktualisasinya tercermin dalam arti luas. Muatan Unsur unsur identitas nasional 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Pandangan hidup bangsa Kepribadian bangsa Filsafat pancasila Ideologi negara Dasar negara Norma dan peraturan Rule of law Hak dan kewajiban negara demokrasi dan HAM Etika politik Geopolitik indonesia Geostrategi ketahanan nasional

Unsur unsur identitas nasional ialah suku, budaya, agama, bangsa, dan bahasa.

Unsur unsur identitas nasional tersebut dirumuskan pembagiannya menjadi 3 bagian : 1. identitas fundamental Pancasila sebagai falsafah bangsa, dasar negara, Idiologi negara 2. Identitas instrumental Berisi UUD 1945 dan tata Perundangannya, bahasa Indo lambang negara, bendera negara, lagu kebangsaan 3. Identitas alamiah meliputi negara kepulauan suku bahasa budaya agama dan kepercayaan Globalisasi dan identitas nasional

Arus globalisasi yang begitu kuat yang akan mengakibtakan lunturnya tata nilai suatu bangsa ditandai oleh faktor faktor : 1. Menonjolnya sikap individual kepentingan pribadi dan kelompok lebih dikedepankan dari pada kepentingan umum/nasional 2. Semakin menonjolnya sikap materialistis harkat dan martabat manusia diukur berdasarkan materi dan tidak mempermasalahkan bagaimana memperolehnya Paham nasionalisme kebangsaan sebagai paham yang mengantarkan pada konsep identitas nasional. Revitalisasi Pancasila sebagai pemberdayaan identitas nasional hendaknya dikaitkan dengan 1. Spriritual untuk melektakkan landasan etika moral religius sebagai dasar pengembangan suatu profesi 2. Akademis ( Pencerahan pembaharuan SDM) 3. Kebangsaan (nasionalisme) 4. Mondial (keterbukaan) Beberapa masalah identitas nasional Keunggulan pelaksanaan Kekurang berhasilan Alasan Kurang berhasilnya identitas nasional pelaksanaan unsur unsur pelaksanaan identitas identitas nasional nasional Identitas fundamental tetap Baru dihayati pada taran tercantumdalam pembukaan kognitif implementasinya UUD 45 walau sudah tidak konsisten diamandemen Identitas instrumental Para pemimpin tidak bisamenjadi contoh yang baik bagi rakyatIdentitas instrumental

Bangsa indonesia belum Primordial masih tinggi menggunakan dengan baik dan benar

Identitas alamiah kekayaan Belum bisa memanfaatkan Kwalitas SDM masih rendah alam yang melimpah kekayaan alam yang ada

REFERENSI Lemhanas, Pendidikan Kewarganegaraan, PT. Gramedia Pustaka Utama, 2001. Tim Dosen UGM, Pendidikan Kewarganegaraan, Paradigma, 2002. Tim Penyusun PUSLIT IAIN Syarif Hidayatullah, Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education), Demokrasi, HAM dan Masyarakat Madani, IAIN Jakarta Press, 2000. Sobirin dan Suparman (Penyunting), Pendidikan Kewarganegaraan dan Hak asasi Manusia, UII Press, 2003. Dwi Winarno, Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan, PT. Bumi Aksara, 2006.

Musthafa Kamal, Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education), Citra Karsa Mandiri, 2002. dan lain lain.

HAM: HAK DASAR YG MELEKAT & DIMILIKI SETIAP MANUSIA SBG ANUGERAH TUHAN YME HAM: HAK-HAK DASAR YG DIBAWA MANUSIA SEJAK LAHIR YG MELEKAT PD ESENSINYA SBG ANUGERAH ALLAH SWT (MUSTHAFA KEMAL PASHA) HAM: HAK-HAK DASAR YG DIBAWA MANUSIA SEJAK LAHIR & MELEKAT DNG POTENSINYA SBG MAKHLUK & WAKIL TUHAN (GAZALLI) HAM: HAK-HAK DASAR YG DIBAWA MANUSIA SEJAK IA HIDUP YG MELEKAT PD ESENSINYA SBG ANUGERAH ALLAH SWT 2 LANDASAN PENGAKUAN THD HAM: a. LANDASAN PERTAMA & LANGSUNG : KODRAT MANUSIA b. LANDASAN KEDUA & LBH DALAM : TUHAN MENCIPTAKAN MANUSIA SAMA, KECUALI AMALNYA. HAM:

Natural right (John Locke, 1632-1704) Hak-hak alamiah manusia (hak untuk hidup, hak kemerdekaan, hak milik) Right of man Human right (Eleanor Roosevelt)

Piagam PBB ttg Deklarasi Universal of Human Rights 1948 a. Hak berpikir & mengeluarkan pendapat b. Hak memiliki sesuatu c. Hak mendapatkan pendidika & pengajaran d. Hak menganut aliran kepercayaan atau agama e. Hak utk hidup f. Hak utk kemerdekaan hidup g. Hak utk memperoleh nama baik h. Hak utk memperoleh pekerjaan i. Hak utk mendapatkan perlindungan hukum

UU 39/1999 ttg HAM a. Hak utk hidup b. Hak berkeluarga c. Hak mengembangkan diri d. Hak keadilan e. Hak kemerdekaanf. Hak berkomunikasi g. Hak eamanan h. Hak kesejahteraan, dan i. Hak perlindungan HAM meliputi bidang: a. Hak asasi pribadi (personal rights) Hak kemerdekaan, Hak menyatakan pendapat, Hak memeluk agama. b. Hak asasi politik (political rights) Hak utk diakui sbg warga negara Hak memilih & dipilih, Hak berserikat, Hak berkumpul. c. Hak asasi ekonomi (property rights) Hak memiliki sesuatu, Hak mengadakan perjanjian, hak bekerja,

hak mendapat hidup layak. d. Hak asasi sosial & kebudayaan (Social & cultural rights) Hak mendapatkan pendidikan, Hak mendapat santunan, Hak pensiun, Hak mengembangkan kebudayaan, Hak berekspresi. e. Hak utk mendapat perlakuan yg sama dlm hukum & pemerintahan (Rights of Legal Equality) f. Hak utk mendapat perlakuan yg sama dlm tata cara peradilan & perlindungan (Procedural rights) SEJARAH PERKEMBANGAN HAM Pengakuan Bangsa Indonesia HAM a. Pembukaan UUD 1945 Alinea Pertama Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa b. Pembukaan UUD 1945 Alinea keempat Kemudian daripada itu, , Kemanusiaan yang adil dan beradab, landasan idiil pengakuan & jaminan HAM di Indonesia. c. Batang Tubuh UUD 1945 - Pasal 28 A Hak hidup, hak mempertahankan hidup & kehidupan - Pasal 28 B Hak membentuk keluarga & melanjutkan keturunan, Hak kelangsungan hidup-tumbuh-berkembang utk anak, Hak perlindungan dr kekerasan & diskriminasi - Pasal 28 C Hak mengembangkan diri, Hak mendapatkan pendidikan & memperoleh manfaat iptek & seni budaya, Hak memajukan diri dlm perjuangkan hak scr kolektif - Pasal 28 D Hak pengakuan-jaminan-perlindungan-kepastian hukum, Hak perlakuan sama di hadapan hukum, Hak bekerja, Hak WN memperoleh kesempatan sama dalam pemerintahan, Hak status WN - Pasal 28 E Hak beragama & beribadah, Hak memilih dikjar-pekerjaan-WN-tempat tinggal, Hak kebebasan meyakini kepercayaan, Hak kebebasan berserikat-berkumpulmengeluarkan pendapat. - Pasal 28 F Hak berkomunikasi & memperoleh informasi, Hak mencari-memperolehmemiliki-menyimpan-mengolah-menyampaikan informasi a. Perkembangan HAM masa sejarah - Nabi Musa (6000 SM) bebaskan umat yahudi dr perbudakan - Hukum Hammurabi di Babylonia (2000 SM) jaminan keadilan bg WN - Socrates (469-399 SM), Plato (429-347 SM), Aristoteles (384-322 SM) Ajaran utk mengkritik pemerintah yg tdk berdasarkan keadilan, cita-cita, kebijaksanaan.

- Nabi Muhammad SAW (600 M) Membebaskan bayi wanita & wanita dr penindasan bangsa Quraisy. b. Perkembangan HAM di Inggris - Magna Charta Piagam Agung (1215) batasi kekuasaan Raja John: bertindak sewenang2 thdp rakyat & pok bangsawan - Petition of Rights (1628) pertanyaan ttg hak2 rakyat & jaminannya: pajak & pungutan hrs dng persetujuan, WN tdk boleh dipaksa terima tentara di rumah, tentara tdk boleh gunakan hkm perang pd masa damai. - Habeas Corpus Act (1679) UU mengatur ttg penahanan seseorang: tahanan sgr diperiksa dlm waktu 2 hari stlh ditahan, alasan penahanan hrs disertai bukti sah mnrt hukum - Bill of Right (1689) UU yg diterima parlemen Inggris utk perlawanan thd Raja James II: kebebasan dlm pemilihan anggt parlemen, kebebasan dlm berbicara & mengeluarkan pendapat, pajakuu- pembentukan tentara seijin parlemen, hak WN memeluk agama & kepercayaan masing2, parlemen berhak mengubah keputusan raja. c. Perkembangan HAM di Amerika Serikat - Didasari pemikiran John Locke :hak hidup (life), hak kebebasan (liberty), hak milik (property) Declaration of Independence of The United States (4 Juli 1776) Konstitusi negara. - Perjuangan sebagai emigran Inggris. d. Perkembangan HAM di Perancis - Naskah awal revolusi Perancis (1789) Declaration des Droits de L homme et Du Citoyen (pernyataan ttg HAM & WN) : ketidakpuasan kaum borjuis & rakyat thdp Raja Louis XVI HAM adlh hak alamiah sesuai kodrat manusia & tdk dpt dipisahkan, bersifat suci. - Revolusi Perancis perjuangan penegakan HAM di Eropa : Liberty, Egality, Fraternity Konstitusi Perancis (1791) e. Atlantic Charter (1941) - PD II F.D. Roosevelt The Four Freedom ( f of religion, f of speech & thought, f of fear, f of want) f. Pengakuan HAM PBB - Deklarasi 10 Des 1948 10 Des : Hari HAM - Pasal 1 : Sekalian orang dilahirkan merdeka & mempunyai martabat & hak2 yg sama. Mereka dikaruniai akal & budi & dan hendaknya bergaul satu sama lain dlm persaudaraan. - Sidang Majelis umum PBB 1966 covenants on Human rights dlm hukum internasional diratifikasi negara-negara anggota PBB. Covenants on Human rights : a. The International on Civil & Political Rights (1966) b. The International Covenant on Economic, Social & Cultural Rights (1966)

c. Optional Protocol d. Declaration on the Rights of Peoples to Peace (1984) e. Declaration on the Rights to Development (1986) f. African Charter on Human & Peoples Rights (1981) g. Cairo Declaration on Human Rights in Islam (1990) h. Bangkok Declaration (1993) i. Deklarasi Wina (1993) Empat Generasi HAM: 1. Gen Pertama (Eropa Barat) : Hak sipil & politik 2. Gen Kedua (Eropa Timur) : Hak Ek Sos Bud 3. Gen Ketiga (Asia-Afrika) 4. Gen Keempat (Asia) : Hak Perdamaian & Pembangunan : Hak mengkritik peranan Negara dominan dlm pembangunan

Pengakuan Bangsa Indonesia HAM - Pasal 28 G Hak perlindungan, Hak rasa aman & perlindungan dr ancmn ketakutan, Hak bebas dr penyiksaan/perlakuan merendahkan derajat martabat manusia, Hak memperoleh suaka politik - Pasal 28 H Hak hidup sejahtera, Hak mendapat kemudahan & perlakuan khusus utk peroleh kesempatan & manfaat sama capai persamaan & keadilan, Hak jaminan sosial, Hak milik pribadi - Pasal 28 I Hak utk hidup, Hak tdk disiksa, Hak kemerdekaan pikiran-hati nurani, Hak tdk dituntut atas dsr hukum yg berlaku surut, Hak bebas dr perlakuan diskriminatif, Hak masyarakat tradisional dihormati d. Ketetapan MPR - Tap MPR Nomor XVII/MPR/1998 ttg HAM Tlh dicabut dng Tap Nomor Tap MPR Nomor I/MPR/2003. Macam-macam HAM dlm Tap Nomor XVII/MPR/1998: Hak utk hidup, Hak berkeluarga & melanjutkan keturunan, Hak keadilan, Hak kemerdekaan, Hak atas kebebasan informasi, Hak keamanan, Hak kesejahteraan, Kewajiban, perlindungan & pemajuan. e. UU 39/1999 ttg HAM + UU 26/2000 ttg Pengadilan HAM - Ps 4 Hak utk hidup, Ps 10 Hak utk berkeluarga, Ps 11 s.d. 16 Hak utk mengembangkan diri, Ps 17 s.d. 19 Hak utk memperoleh keadilan, Ps 20 s.d. 27 Hak atas kebebasan pribadi, Ps 28 s.d. 35 Hak atas rasa aman, Ps 36 s.d. 42 Hak atas kesejahteraan, Ps 43-44 Hak turut serta dlm pemerintahan, Ps 45 s.d. 51 Hak wanita, Ps 52 s.d. 66 Hak anak HAM di Indonesia Bangsa Indonesia Penegakan HAM a. Pembentukan Lembaga 1. Komisi Nasional HAM [Dasar: Keppres No 5/93 tgl 7 Juni 1993 UU No 39/1999 ttg HAM]

Lembaga mandiri, kedudukan setingkat lembaga negara yg lain.

Fungsi: pengkajian, penelitian, penyuluhan, pemantauan, mediasi HAM. Tujuan: Mengembangkan kond yg kondusif plaks HAM suai PS, UUD 45, Piagam PBB, Deklarasi Universal HAM. Meningkatkan perlindungan & penegakan HAM guna perkemb pribadi manusia Indonesia seutuhnya & kemampuannya berpartisipasi dlm brbagai bid kehdupan. 2. Pengadilan HAM [Dasar: UU No 26/2000 ttg Pengadilan HAM] Pengadilan khusus di lingk pengadilan umum, berkedudukan di kab/kota.

Khususbertugas & berwenangmemeriksa & memutus pelanggaran HAM berat (termasuk di luar batas teritorial wil RI oleh WNI). 3.Pengadilan HAM Ad Hoc dibentuk atas usul DPR, dengan Keppres. Peristiwa Pelanggaran HAM berat sebelum terbit UU No. 26/2006 4.Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi, dibentuk berdasarkan undang-undang Alternatif penyelesaian di luar Pengadilan HAM. 5. Contoh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM): KONTRAS (Komisi untuk orang hilang dan tindak kekerasan) YLBHI (Yayasan lembaga bantuan hukum Indonesia) ELSAM (Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat) HRW (Human Right Watch) b. Konvensi Internasional tentang HAM wujud nyata keperdulian

masy internasional: The International on Civil & Political Rights (1966) The International Covenant on Economic, Social & Cultural Rights (1966) Optional Protocol Declaration on the Rights of Peoples to Peace (1984) Declaration on the Rights to Development (1986) African Charter on Human & Peoples Rights (1981) Cairo Declaration on Human Rights in Islam (1990) Bangkok Declaration (1993) Deklarasi Wina (1993)

c. Keikutsertaan Indonesia dalam Konvensi Internasional

Ratifikasi perjanjian: pengikatan diri suatu negara utk melaksanakan ketentuan2 dlm perjanjian, & ketentuan2 itu mnjdi hukum nasionalnya. Konvensi internasional ttg HAM yg diratifikasi oleh Indonesia: a. Konvensi Jenewa 12 Agust 1949 (UU No.59 th 1958) b. Convention on the Political Rights of Woman (UU No.68 th 1958) c. Convention of the Elimination of Discrimination Against Women (UU No.7 th 1984) d. Convention of the Rights of the Child (Keppres No.36 th 1990) e. Convention on the Prohibition of the Development, Production and Stockpiling of Bacteriological (Biological) and Toxic Weapons and on their Destruction (Keppres No.58 th 1991) f. International Convention Against Apartheid in Sports (UU No.48 th 1993) g. Torture Convention (UU No.5 th 1998) h. ILO Convention No.87 Concerning Freedom of Association and Protection on the Rights to Organise (UU No.83 th 1998) i. Convention on the Elimination of Racial Discrimination (UU No.29 th 1999) HAK ASASI MANUSIA dan DEMOKRASI Demokrasi: sistem politik yang dapat memberi penghargaan, menjamin perlindungan dan penegakan atas hak-hak dasar manusia Unsur utama demokrasi: o Kontrol rakyat atas proses pembuatan keputusan politis o Kesamaan hak/kesetaraan politis dalam menjalankan kendali Konsep pokok demokrasi: o Kebebasan/persamaan (freedom/equality) o Kedaulatan rakyat (peoples sovereignty) Unsur pokok pemerintahan demokrasi: o Pengakuan atas HAM o Partisipasi rakyat dalam pemerintahan

Sehingga: 1. Keinginan negara demokrasi ratifikasi aturan HAM 2. HAM demokrasi persyaratan hubungan internasional 3. Pelanggaran demokrasi HAM bukan urusan internal negara

Demokrasi Pengertian Etimologis demos (rakyat) + cratos/cratein (pemerintahan/kekuasaan) Langsung Demokrasi Tak langsung (pemilu)

Pengertian Terminologis Harris soche bentuk pemerintahan rakyat hak rakyat! mengatur, mempertahankan, melindungi dari paksaan. Hennry B. Mayo sistem, jak um ditentukan mayoritas wakil2 diawasi rakyat pemilihan berkala terjamin kebebasan politik. International Commision for Jurist bentuk pemerintahan hak keputusan politik WN wakil2 proses pemilihan. C.F. Strong sistem pemerintahan mayoritas dewasa masy politik sistem perwakilan pertanggungjawaban pemerintah. Samuel Huntington sistem politik pembuat keputusan kolektif yg kuat dipilih mell pemilu jurdil, berkala. Abraham Lincoln (1863) Government of the people, by the people, and for the people mandat, wakil, kepentingan rakyat. Demokrasi sbg Bentuk pemerintahan Plato (klasik) : Monarki, Tirani, Aristokrasi, Oligarki, Demokrasi, Mobokrasi/Okhlokrasi. Nicollo Machiavelli (modern) : Monarki, Republik. Demokrasi sbg Sistem politik Hennry B. Mayo, Samuel Huntington Sistem politik Sistem politik demokrasi:

menjalankan prinsip2 demokrasi. Sistem politik non demokrasi:

otoriter, totaliter, sistem diktator, rezim militer, rezim satu partai, monarki absolut, sistem komunis. Prinsip-prinsip Sistem politik demokrasi: 1. Pembagian kekuasaan (eksekutif, legislatif, yudikatif), 2. Pem. Konstitusional, 3. Pem. berdasarkan hukum, 4. Pem. mayoritas, 5. Pem. dng diskusi, 6. Pemilu yg bebas, 7. Parpol lbh dr satu & menjalankan fungsinya, 8. Manajemen terbuka, 9. Pers yg bebas, 10. Pengakuan thdp hak2 minoritas,

11. Perlindungan thdp HAM, 12. Peradilan bebas & tdk memihak, 13. Pengawasan thdp adm neg, 14. Mekanisme politik yg berubah kehidupan pol masy pem., 15. Kebijakan pem. tanpa paksaan dr lembaga manapun, 16. Penempatan pejabat pem.: merit system, bukan poll system, 17. Penyelesaian damai, bukan kompromi, 18. Jaminan kebebasan individu, 19. Konstitusi/UUD demokratis, 20. Prinsip persetujuan. Demokratisasi Tahapan 1: Pergantian penguasa non demokratis penguasa demokratis. Tahapan 2 : Pembentukan lembaga & tertib politik demokrasi. Tahapan 3 : Konsolidasi demokrasi. Tahapan 4 : Praktik demokrasi sbg budaya politik bernegara. SYARAT DASAR PENYLENGGARA PEMERINTAH YG DEMOKRATIS BERDASAR RULE OF LAW 1. Perlindungan konstitusional menjamin hak2 individu & menentukan prosedurnya. 2. Badan kehakiman bebas tdk memihak. 3. Pemilu bebas. 4. Kebebasan menyatakan pendapat. 5. Kebebasan berserikat & beroposisi. 6. Pendidikan kewarganegaraan (civic education). Komisi Internasional Ahli Hukum, konferensi di Bangkok, 1965. NILAI (KULTUR) DEMOKRASI 1. Menyelesaikan pertikaian damai & sukarela. 2. Menjamin terjadinya perubahan damai. 3. Pergantian penguasa teratur. 4. Penggunaan paksaan sesedikit mungkin. 5. Pengakuan & penghormatan nilai keanekaragaman. 6. Menegakkan keadilan.

7. Memajukan iptek. 8. Pengakuan & penghormatan kebebasan. Henry B. Mayo dlm Miriam Budiardjo (1990) LEMBAGA (STRUKTUR) DEMOKRASI 1. Pemerintahan yg bertanggungjawab. 2. DPR mewakili gol/kepentingan masy dipilih mell pemilu bebas & rahasia. Dewan control thdp pemerintah. 3. Organisasi politik lbh dr 1 partai. 4. Pers bebas menyatakan pendapat. 5. Sistem peradilan bebas menjamin HAM & memperthankan keadilan. Miriam Budiardjo (1997) CIRI DEMOKRATISASI Berlangsung scr evolusioner Proses perubahan scr persuasif Proses yg tdk pernah selesai.

Mohammad Hatta Demokrasi desa :1. Rapat ; 2. Mufakat ; 3. GoRo ;4. Hak protes ; 5. Hak menyingkir Demokrasi Indonesia modern : 1. Politik ; 2. Ekonomi ; 3. Sosial Nilai-nilai Pancasila : cita-cita pedoman (membuat, menilai) keputusan pol alat pemersatu sumber nilai penyelesaian konflik

Pemb. UUD 1945 Alinea IV: Kedaulatan rakyat, Republik, Negara berdasar atas hukum, Pemerintahan yg konstitusional, Sistem perwakilan, Prinsip musyawarah, Prinsip Ketuhanan. Perkembangan demokrasi di Indonesia 1945 1949 UUD 45, Perjuangan fisik, Lemb. Demokrasi tidak terbentuk, sistem kabinet presidensiil, Demokrasi PS Liberal. 1949 1950 RIS 1949, Quasi parlementer, Ada PM, Demokrasi Liberal.

1950 1959

UUDS 1950, Kompromisasi, Demokrasi liberal multipartai, Kabinet 7x, Konstituante gagal bentuk UUD baru, Dekrit Presiden 5 Juli 59.

1959 1965

Formula demokrasi suai Sila IV PS, Pertarungan politik ideologi, lemb. Demokrasi dibentuk prosedur hukum, Konsep Nasakom, Demokrasi terpimpin (-).

1966 1998

Orde baru, Penyederhanaan parpol, penyalahgunaan wewenang & kekuasaan, SP 11 Maret 1966, PKI & ormasnya dilarang, Demokrasi Ps (-).

1998 sekarang Reformasi, Presiden tidak sentralistik, Parpol mulai berfungsi : 48 24, Amandemen UUD 1945 4x, KKN masih banyak, Demokrasi Ps (+). MACAM-MACAM DEMOKRASI INDIVIDUAL ; LIBERAL; RAKYAT ; PANCASILA Perkembangan demokrasi pancasila: Masa republik indonesia i 1945-1959 demokrasi parlementer Masa republik indonesia ii 1959-1965 demokrasi terpimpin Masa republik indonesia iii

DEMOKRASI PARLEMENTER MASA TH 1945-1959 Badan eksekutif presiden + para menteri Lembaga pemerintah belum terbentuk Koalisi partai tidak mantap Beberapa kekuatan sospol tidak memperoleh saluran politik

MASA REPORMASI 1999-2003 (GAMBARAN DEMOKRASI PANCASILA) Dijiwai & dituntun nilai2x pandangan hidup bangsa Indonesia merupakan transformasi nilai falsafah bangsa Prasyarat utama adalah pemahaman Penghayatan & pengamalan nilai2x pancasila Mengamalkan pancasila melalui politik pemerintahan

Ciri demokrasi pancasila Musyawarah untuk mufakat Tangung jawab CIRI PANCARAN MUSYAWARAH UTK MUFAKAT Utamakan kepentingan ngr & masy Hindari pemaksaan kehendak Keputusan utk bersama Semangat kekeluargaan Keputusan hrs dipertanggung jwbkan Musyawarah dg akal sehat Laksanakan hsl keputsan musyawarah I. SASARAN POKOK 1. Perkuatan Sistem Pemerintahan Presidensial 2. Perkuatan Sistem Kepartaian Multipartai Sederhana 3. Perkuatan Keseimbangan antara DPR dengan DPD 4. Perkuatan Hubungan Kerja antara Presiden dengan DPR dan DPD II. LANGKAH-LANGKAH 1. Bangun Parpol Modern dan Kredibel 2. Bangun Ormas Modern dan Kredibel 3. Bangun KPU Modern dan Kredibel 4. Kembangkan Sistem Pemilihan DPR, DPD, dan DPRD yang mendukung pencapaian sasaran pokok 5. Kembangkan Sistem Pemilihan Presiden dan Wapres yang mendukung pencapaian sasaran pokok. 6. Kembangkan Sistem Hubungan DPR dengan DPD yang mendukung pencapaian sasaran pokok. 7. Kembangkan Sistem Hubungan Kerja Presiden dengan DPR dan DPD.

III. PARPOL MODERN DAN KREDIBEL

1. Pertegas Fungsi a. Artikulasi Kepentingan b. Rekruitmen Politik c. Pendidikan Politik d. Solidaritas Politik e. Resolusi Konflik 2.Isu Penting a. Organisasi Sayap Partai Politik b. Sumber Dana Partai Politik c. Subsidi Partai Politik d. Partai Lokal e. Pengurus f. Syarat Pembentukan

g. Syarat Mengikuti Pemilu h. Demokrasi dan Akuntabilitas Internal i. Kedudukan Peraturan dan Keputusan Parpol

IV. ORMAS MODERN DAN KREDIBEL 1. Pertegas Pengertian 2. Pertegas Fungsi 3. Pertegas Jenis dan Bidang Kerja 4. Perbedaan Ormas dgn Organisasi Sayap Parpol 5. Sumber Dana Ormas 6. Ormas Afiliasi Internasional 7. Demokrasi dan Akuntabilitas Internal 8. Pembubaran Oleh Pengadilan 9. Kedudukan Peraturan dan Keputusan Ormas V. KPU MODERN DAN KREDIBLE 1. Pemilu

2. Hirarki Organisasi 3. Pertanggungjawaban 4. Sekretariat Jenderal 5. Pengawasan 6. Pemberhentian 7. Kedudukan Peraturan dan Keputusan KPU

Anda mungkin juga menyukai