Anda di halaman 1dari 7

PEMBUAHAN, NIDASI DAN PLASENTASI Paramitha Harsary Untuk tiap kehamilan harus ada spermatozoon, ovum, pembuahan ovum

(konsepsi), dan nidasi hasil konsepsi. Tiap spermatozoon terdiri atas tiga bagian yaitu kaput, atau kepala yang berbentuk lonjong agak gepeng dan mengandung bahan nukleus, ekor, dan bagian yang silindrik menghubungkan kepala dengan ekor. Dengan getaran ekornya spermatozoon dapat bergerak cepat. Dalam pertumbuhan embrional spermatogonium berasal dari sel-sel primiti tubulus-tubulus testis. !etelah janin dilahirkm, jumlah spermatogonium yang ada tidak mengalami perubahan hingga masa pubertas tiba. "ada masa pubertas sel spermatogonium tersebut di ba#ah pengaruh sel-sel interstisial $eydig mulai akti mengadakan mitosis, dan terjadilah spermatogenesis yang amat kompleks itu.Tiap spermatogonium membelah dua dan menghasilkan spermatosit pertama. !permatosit pertama ini membelah dua dan menjadi dua spermatosit kedua% spermatosit kedua membelah dua lagi tetapi dengan hasil bah#a dua spermatid masing-masing memiliki jumlah kromosom setengah dari jumlah yang khas untuk jenis itu. Dari spermatid ini kemudian tumbuh spermatozoon. "ertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi di genital ridge, dan di dalam kandungan jumlah oogonium bertambah terus sampai pada kehamilan enam bulan. "ada #aktu dilahirkan, bayi mempunyai sekurang-kurangnya 750.000 oogonium. jumlah ini berkurang akibat pertumbuhan dan degenerasi olikel- olikel. "ada umur & '( tahun ditemukan 439.000, pada '& - )( tahun hanya 34.000. "ada masa menopause semua menghilang. !ebelum janin dilahirkan, sebagian besar oogonium mengalami perubahan-perubahan pada nukleusnya. Terjadi pula migrasi dari oogonium-oogonium ke arah korteks ovarii, hingga pada #aktu dilahirkan korteks ovarii terisi dengan primordial ovarian follicles. "adanya dapat dilihat bah#a kromosomnya telah berpasangan, D*+nya berduplikasi,

yang berarti bah#a sel menjadi tetraploid. "ertumbuhan selanjutnya terhenti - oleh sebab yang belum diketahul - sampal olikel itu terangsang dan berkembang lagi ke arah kematangan. !el yang terhenti dalam pro ase melosis dinamakan oosit pertama. ,leh rangsangan -!. melosis (pembelahan ke arah pematangan) terjadi terus, benda kutub (polar body) pertama disisihkan dengan hanya sedikit sitoplasma, sedangkan oosit kedua ini berada di dalam sitoplasma yang cukup banyak. "roses pembelahan ini terjadi sebelum ovulasi. "roses ini disebut pematangan pertama ovum% pematangan kedua ovum terjadi pada #aktu spermatozoon membuahi ovum. /utaan spermatozoon dikeluarkan di orniks vagina dan di sekitar porsio pada #aktu koitus. .anya beberapa ratus ribu spermatozoon dapat meneruskan ke kavum uteri dan tuba, dan hanya beberapa ratus dapat sampai ke bagian ampulla tuba di mana spermatozoon dapat memasuki ovum yang siap dibuahi. .anya satu spermatozoon, yang mempunyai kemampuan (capacitation) untuk membuahi. "ada spermatozoon itu ditemukan peningkatan konsentrasi D*+ dinukleusnya, dan kaputnya lebih mudah menembus oleh karena diduga dapat melepaskan hialuronidase. ,vum yang dilepas oleh ovarium disapu o'eh mikro ilamen-mikro ilamen imbria in undibulum ke arah ostium tuba abdominale, dan disalurkan terus ke arah medial. ,vum sesudah dilepas oleh ovanium mempunyai diameter '001 (0,' mm). Ditengah-tengahnya dijumpal nukleus yang berada dalam meta ase pada pembelahan pernatangan kedua, terapung-apung dalam sitoplasma yang kekuning-kuningan yakni vitellus. 2itellus ini mengandung banyak zat hidrat arang dan asam amino. ,vum dilingkari oleh zona pellusida. D3 luar zona pellusida im ditemukan sel-sel korona radiata, dan di dalamnya terdapat ruang perivitellina, tempat benda-benda kutub. 4ahan-bahan darl sel-sel korona radiata dapat disalurkan ke ovum melalul saluran-saluran halus di zona pellusida. /umlah sel-sel korona radiata di dalam perjalanan ovum di ampulla tuba makin berkurang, hingga ovum hanya dilingkari oleh zona

pellusida pada #aktu berada dekat pada perbatasan ampulla dan ismus tuba, tempat pembuahan umumnya terjadi. .anya satu spermatozoon yang telah mengalami proses kapasitasi, dapat melintasi zona pellusida masuk ke vitellus. !esudah itu zona pellusida segera mengalami perubahan dan mempunyai si at tidak dapat dilintasi lagi oleh spermatozoon lain!permatozoon yang telah masuk ke vitellus kehilangan membran nukleusnya% yang tinggal hanya pronukleusnya. 5asuknya spermatozoon ke dalam vitellus membangkitkan nukleus ovum yang masih dalam. meta ase untuk pembelahan-pembelahannya. !esudah ana ase kemudian, timbul telo ase, dan benda kutub (polar body) kedua menuju ke ruang perivitellina. ,vum sekarang hanya mempunyai pronukleus yang haploid. "ronukleus spermatozoon telah mengandung juga jumlah kromosom yang haploid. 6edua pronuklei dekat mendekati dan bersatu membentuk zigot yang terdiri atas bahan genetik dari #anita dan pria. "ada manusia terdapat 7& kromosom, ialah 77 kromosom otosom dan ) kromosom kelamin% pada seorang pria satu 8 dan satu 9. !esudah pembelahan kematangan maka ovum matang mempunyai )) koromosom otosom serta 3 kromosom 8, dan suatu spermatozoon )) kromosom otosom serta 3 kromosom 8 atau )) kromosom otosom serta 3 kromosom 9. :igot sebagai hasil pembuahan yang memiliki 77 kromosom otosom serta ) kromosom 8 akan tumbuh sebagai seorang janin #anita, sedang 77 kromosom otosom serta 3 kromosom 8 dan 3 kromosom 9 akan tumbuh sebagai seorang janin pria. Dalam beberapa jam setelah pembuahan terjadi, mulailah pembelahan zigot. .al ini dapat berlangsung oleh karena sitoplasma ovum mengandung banyak zat asam amino dan enzim. !egera setelah pembelahan im terjadi, maka pembelahan-pembelahan selanjutnya berjalan dengan lancar, dan dalam ; hari terbentuk suatu kelompok sel-sel yang sama besarnya. .asil konsepsi berada dalam stadium morula. <nergi untuk pembelahan ini diperoleh dari vitellus, hingga volume vitellus makin berkurang dan terisi seluruhnya oleh morula. Dengan demikian, zona pellusida tetap utuh, atau dengan perkataan lain, besarnya hasil konsepsi tetap sama. Dalarn ukuran yang sama ini hasil konsepsi disalurkan terus ke pars ismika dan pars interstisialis tuba (bagian-bagian tuba yang

sempit) dan terus ke arah kavum uteri oleh arus serta getaran silia pada permukaan sel-sel tuba dan kontraksi tuba. Dalam kavum uteri hasil konsepsi mencapai stadium blastula. "ada stadium blastula ini sel-sel 9ang lebih kecil yang membentuk dinding blastula, akan menjadi tro oblas. Dengan demikian, blastula diselubungi oleh suatu simpai yang disebut tro oblas. Tro oblas yang mempunyai kemampuan menghancurkan dan mencairkan jaringan menemukan endometrium dalarn masa sekresi, dengan sel-sel desidua. !el-sel desidua ini besar-besar dan mengandung lebih banyak glikogen serta mudah dihancurkan o'eh tro oblas. 4lastula dengan bagian 9ang mengandung inner-cell mass akti mudah masuk ke dalam lapisan desidua, dan luka pada desidua kernudian menutup kembali. 6adang-kadang pada saat nidasi yakni masuknva ovurn ke dalarn endometrium-terjadi perdarahan pada luka desidua (tanda .artman). "ada umumnya blastula masuk di endometnium dengan bagian di mana inner-cell mass berlokasi. Dikemukakan bah#a hal inilah yang menyebabkan tali-pusat berpangkal sentral atau para sentral. 4ila sebaliknya dengan blastula bagian lain memasuki endometnium, maka terdapatlah tali-pusat dengan insersio velamentosa. Umumnya nidasi terjadi di dinding depan atau belakang uterus, dekat pada undus uteri. jika nidasi ini terjadi, barulah dapat disebut adanya kehamilan. $apisan desidua yang meliputi hasil konsepsi ke arah kavum uteri disebut desidua kapsularis% yang terletak antara hasil konsepsi dan dinding uterus disebut desidua basalis% disitu plasenta akan dibentuk. Desidua yang meliputi dinding uterus yang lain adalah desidua parietalis. .asil konsepsi sendiri diselubungi oleh jonjot-jonjot yang dinamakan villi koriales dan berpangkal pada korion. 4ila nidasl telah terjadi, mulailah di erensiasi sel-sel blastula. !el-sel yang lebih kecil, yang dekat pada ruang eksoselom, membentuk entoderm dan yolk sac, sedangkan sel-sel yang lebih besar menjadi ektoderm dan membentuk ruang amnion. Dengan ini di dalam

blastula terdapat suatu embryonal plate yang dibentuk antara dua ruangan, yakni ruang amnion dan yolk sac. !el-sel ibrolas mesodermal tumbuh di sekitar embrio dan melapisi pula sebelah dalam tro oblas. Dengan demikian, terbentuk chorionic membrane yang kelak menjadi korion. Tro oblas yang amat hiperplastik itu tumbuh tidak sama tebalnya dan dalam ) lapisan. Di sebelah dalam dibenruk lapisan sitotro oblas (terdiri atas sel-sel yang monokleus) dan di sebelah luar lapisan sinsitiotro oblast, terdiri atas nukleus-nukleus, tersebar tak rata dalam sitoplasma. !elain itu villi koriales yang berhubungan dengan desidua basalis tumbuh dan bercabang-cabang dengan baik, di sini korion disebut korion rondosum. 9ang berhubungan dengan desidua kapsularis kurang mendapat makanan, karena hasil konsepsi bertumbuh ke arah kavum uteri sehingga lambat-laun menghilang% korion yang gundul ini disebut korion leave. Dalam tingkat nidasi tro oblas antara lain menghasilkan hormon h man cborionic gonadotropin. "roduksi h man chorionic gonadotropin meningkat sampai kurang lebih hari ke &0 kehamilan untuk kemudian turun lagi. Diduga bah#a ungsinya ialah mempengaruhi korpus luteurn untuk tumbuh terus, dan menghasilkan terus progesteron, sampai plasenta dapat membuat cukup progesteron sendiri. .ormon korionik gonadotropin inilah yang khas untuk menentukan ada tidaknya kehamilan. .ormon tersebut dapat ditemukan di dalarn air kencing #anita yang menjadi hamil. "ertumbuhan embrio terjadi dari embryonal plate yang selanjutnya terdiri atas tiga unsur lapisan, yakni sel-sel ektoderm, mesoderm, dan entoderm. !ementara itu ruang amnion tumbuh dengan cepat dan mendesak eksoselom% akhirnya dinding ruang amnion mendekati korion. 5esoblas antara ruang amnion dan embrio menjadi padat, dinamakan body stal!, dan merupakan hubungan antara embrio dan dinding tro oblas. "ody stal!, menjadi tali pusat. #ol!- sac dan allantois pada manusia tidak tumbuh terus, dan sisa-sisanya dapat ditemukan dalam tali-pusat.

Di tali-pusat sendiri yang berasal darl body stal!, terdapat pembuluh-pembuluh darah sehingga ada yang menamakannya vasc lar stal!. Dari perkembangan ruang amnion dapat dilihat bah#a bagian luar tali pusat berasal dari lapisan amnion. Didalamnya terdapat jaringan lembek, selai =harton, yang ber ungsi melindungi arteria umbilikales dan ' vena umbilikalis yang berada di tali-pusat. 6edua arteri dari satu vena tersebut menghubungkan satu sistern kardiovaskuler janin dengan plasenta +dapun sistem kardiovaskuler janin dibentuk pada kira-kira minggu ke '0 ,rganogenesis diperkirakan selesai pada minggu ke '), dan disusul oleh masa etal dan perinatal. >iri-cirl tersebut di atas perlu diketahul jika pada abortus ingin diketahui tuanya kehamilan. !eperti telah dijelaskan, tro oblas mempunyal si at menghancurkan desidua termasuk spiral arteri serta vena-vena di dalamnya. +kibatnya terbentuklah ruangan-ruangan yang terisi oleh perdarahan dari pembuluh-pembuluh darah yang ikut dihancurkan. "ertumbuhan ini berjalan terus, sehingga timbul ruangan-ruangan intervillair di mana villi koriales seolah-olah terapung-apung di antara ruangan ruangan tersebut sampai terbentuknya plasenta. !ebagian dari villi koriales tetap melekat pada desidua. $agi pula, desidua yang tidak dihancurkan oleh tro oblas membentuk septa plasenta, yang dapat dilihat di bagian maternal plasenta. !epta plasenta ini mernbagi plasenta dalam beberapa maternal cotyledon,umumnya ditemukan '( sampal )0 buah maternal cotyledon. $oetal cotyledon adalah suatu kelompok besar villi koriales yang bercabang-cabang seperti pohon. "ada plasenta aterm diperkirakan terdapat )00 foetal cotyledon. Dari tiap-tiap cabang 2ili koriales terdapat sistern vena serta arteria yang menuju ke vena umbilikalis dan arteria umbilikalis. !ebagian besar cabang-cabang pohon itu tergenang di dalam ruangan intrviiler yang berisii darah ibu yang mengandung banyak zat makanan dan zat asarn bagi janin.

Darah ibu dan darah janin dipisahkan oleh dinding pembuluh darah janin dan lapisan korion. "lasenta yang dernikian dinamakan plasenta jenis hemokorial. Di sini jelas tidak ada percampuran darah antara janin dan ibu. +da juga sel-sel desidua yang tidak dapat dihancurkan oleh tro oblas dan sel-sel ini akhirnya membentuk lapisan ibrinoid yang disebut lapisan *itabuch. 6etika melahirkan, plasenta terlepas dari endometrium pada lapisan *itabuch ini. 4ila oleh sesuatu sebab umpama pada abortus dikuret terlalu dalarn, maka jonjot-jonjot plasenta tumbuh di antara otot-otot miometrium (plasenta akreta) atau dapat pula dijumpai plasenta perkreta yang dapat menimbulkan ruptura uteri spontan.

Anda mungkin juga menyukai