Tumor Otak Sekunder (TOS): seperti halnya TOP akan tetapi biasanya dramatis akibat reaksi neuro-immunologi, inflamasi, gg homeostasis dll.
Tumor Otak
Dahulu..SekarangMendatang?? Di Indonesia terjadi peningkatan insiden tumor otak primer maupun sekunder. Sebagian besar datang pada tahap lanjut. Modalitas pengobatannya masih mahal bagi masyarakat Indonesia pada umumnya. Tingkat kegagalan masih relatif tinggi.
Masalah Histopatologi
Histopatologis sangat bervariasi Berdasarkan asal spt glial sel (astrosit dan oligodendrosit) atau meningen yang sangat banyak variasinya. Berdasarkan letak seperti pineal tumor sangat bervariasi secara histoPA Tak semua diagnosa ditegakan histoPA
Masalah Letak
Mortalitas tinggi pada non malignan sehubungan letak sulit dicapai, dekat struktur vital dan tak dapat diangkat seluruhnya seperti meningioma pada sudut serebelopontin, sinus kavernosus dan banyak tempat lainnya
Masalah Letak
Non malignan dengan letak tertentu menimbulkan gejala lebih berat dengan mortalitas dan morbiditas yang sama atau lebih berat dibanding malignan dari tempat lain. Ada perubahan dari perilaku non maligna ke maligna (molekular)
Anak vs Dewasa
Secara histopatologi dan letak banyak berbeda 50% tpssp pada anak terletak infratentorial
Problem pasien
Kanker nya itu sendiri Tidak setiap tumor otak bisa dilakukan modalitas terapi secara sempurna Pasien tetap disable Problem bertambah bila pasien merupakan metastase
MASALAH
Bukan hanya jinak atau ganasnya Proses desak ruang Lebih mematikan Meninggal krn komplikasi Metastase lebih sulit ditangani
Tumor otak
Terjadi pada 6 orang per 100.000 penduduk per tahun. Tumor metastase lebih sering didapatkan diusia dewasa daripada anak-anak. Hampir 20% pasien yang menderita kanker sismetik mengalami metastase pada otaknya. 1 diantara 12 tumor otak primer terjadi pada anak-anak dibawah umur 15 tahun.
Fisiologi
Tengkorak terisi oleh tiga jaringan, yaitu: Jaringan otak
SELLAR ZONE 1. Pituitary adenoma 2. Craniopharyngioma 3. Meningioma 4. Optic and hypothalamic glioma
INFRATENTORIAL
MIDLINE Pediatric 1. Medulloblastoma 2. Ependymoma 3. Pontine glioma Adult 1. Pontine glioma 2. Schwannoma 3. Meningioma 4. CP Papilloma 5. Metastasis
CEREBELLAR HEMISPHERE
Gejala Klinis
Gejala Umum, yang merupakan manifestasi dari peningkatan tekanan intrakranial
Gejala Spesifik, yang menunjukkan lokasi tumor
Gejala Umum
1. Nyeri kepala Nyeri kepala yang hebat saat penderita bangun tidur. Nyeri meningkat bila penderita batuk, mengejan, atau menundukkan kepala Mual Muntah (projectil vomiting), tanpa rangsangan penderita tiba-tiba muntah. Muntahan biasanya cairan lambung oleh karena muntah timbul saat perut kosong Kesadaran menurun Kejang Bradipskidme (bradipsyche), proses berpikir menjadi lambat. Papiledema (DD/neuritis optika) Bradikardi, detik jantung <60/menit
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Gejala Spesifik
Lobus frontalis
Tumor pada bagian konveksitas Lobus temporalis Lobus oksipitalis Serebelum
Lobus frontalis
Bradipsikisme Gangguan nervus olfaktorius (pembauan) ipsilateral. Gangguan nervus optikus (papil atrofi sisi ipsilateral, papiledema sisi kontralateral.
Kelompok Afasia
Afasia ekspesif (non-fluent) Afasia receptif (fluent) Afasia konduksi Afasia anomik Afasia global
Pemeriksaan
Funduskopi Pemeriksaan yojana penglihatan Pemeriksaan x-foto tengkorak pada anak dan dewasa Elektroensefalografi CT scan/ MRI Arteriografi
Penatalaksanaan
Tujuan terapi tumor otak sedapat mungkin adalah untuk mengecilkan massa tumor(cytoreduction) sedemikian rupa sehingga sisa-sisa tumor yang tertinggal dapat diberantas dengan reaksi pembelaan imunologis dari tubuh sendiri.
KEGAWATAN
HERNIASI OTAK SEPSIS THROMBOSIS
KOMPLIKASI
Extrakranial
Intrakranial
Prognosis
Umur Demensia Kejang Performance scale Histopatologi Blood brain barrier (BBB)
Karnofsky
Bekerja (working) Berjalan (walking) Sakit
Trauma KepaLa