MODUL 3 AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I AFRIZON, SE, M. Si, Akt
LIKUIDASI PERSEKUTUAN
PROSES LIKUIDASI Likuidasi persekutuan meliputi hal-hal berikut ini: Mengubah aktiva bukan kas menjadi kas Mengakui laba dan rugi dan biaya likuidasi yang terjadi selama masa likuidasi Melunasi seluruh kewajiban Mendistribusikan dana kepada para sekutu sesuai dengan saldo akhir modal mereka
Deskripsi umum mengenai proses likuidasi menggunakan asumsi berikut: Persekutuan dalam kondisi sanggup melakukan pembayaran (yaitu, aktiva persekutuan melebihi kewajiban persekutuan) Semua sekutu memiliki bagian dalam aktiva bersih persekutuan Tidak ada saldo pinjaman kepada sekutu yang masih belum dilunasi Seluruh aktiva dikonversi menjadi kas sebelum ada dana yang didistribusikan kepada sekutu
Perbedaan Likuidasi dengan Perubahan Persekutuan:
Likuidasi terjadi apabila semua sekutu mengundurkan diri dan persekutuan dibubarkan, serta aktiva non-kasnya dijual.
Perubahan persekutuan terjadi apabila:
i. Sekutu berkurang, hal ini terjadi bila seorang sekutu atau beberapa sekutu mengundurkan diri. ii. Sekutu bertambah, hal ini terjadi apabila ada seorang sekutu atau beberapa sekutu yang masuk ke dalam persekutuan. Proses Likuidasi ada 4 (Empat) tahapan, yaitu:
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Afrizon, SE, M.Si, Akt AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I 2
1. Tahap menghitung dan membagi laba atau rugi persekutuan sampai saat likuidasi (berupa ratio pembagian laba). Pembagian laba dilakukan sesuai dengan metode pembagian laba. Tahap ini hanya diperlukan apabila likuidasi tidak dilakukan pada awal atau akhir periode.
2. Menguangkan (menjual) semua aktiva selain kas. Tahap yang kedua ini disebut Realisasi. Apabila nilai realisasi aktiva non-kasnya lebih kecil dibanding nilai bukunya maka kerugian harus ditanggung semua sekutu dengan mengurangkan modalnya. Sebaliknya bila nilai realisasi aktiva non-kasnya lebih besar dibanding nilai bukunya maka keuntungkan akan menambah modal semua sekutu sesuai ratio pembagian labanya. Rugi-laba tersebut diakui sebagai rugi laba realisasi.
3. Melunasi semua hutang persekutuan
Setelah penjualan aktiva non-kas (realisasi) maka hasilnya akan menambah kas, kemudian kas ini sesuai Kitab Undang-Undang Hukum Perdata harus digunakan terlebih dahulu untuk:
a. Melunasi hutang kepada pihak ketiga (bukan sekutu)
Hutang pihak ketiga harus diprioritaskan untuk dilunasi terutama hutang pihak ketiga yang jumlahnya besar terlebih dahulu.
b. Melunasi hutang sekutu
Setelah semua utang kepada pihak ketiga dilunasi maka menyusul pelunasan hutang sekutu yang biasanya bila hanya hutang pada seorang sekutu maka dilakukan bersama- sama dengan pengembalian modal pada likuidasi sederhana. Apabila hutang lebih dari satu sekutu maka dilakukan pelunasan dengan prioritas sekutu yang modalnya lebih besar.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Afrizon, SE, M.Si, Akt AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I 3
Apabila terbukti modalnya tidak cukup untuk melunasi hutang maka sekutu yang bersangkutan harus membayar hutang dengan harta pribadi.
4. Membagi sisa kas yang masih ada kepada para sekutu
Sisa kas dibagikan setelah hutang kepada pihak ketiga dan sekutu dilunasi. Tujuan pembagian sisa kas ini adalah:
ii. Untuk mengembalikan modal kepada para sekutu sebagai wujud pembagian hak kepada sekutu. Pengembalian modal ini sebesar modal bersih (modal setelah dikurangi laba-rugi realisasi dan hutang) masing-masing sekutu.
iii. Untuk melindungi kepentingan sekutu dikarenakan tanggung jawab sekutu tidak terbatas maka apabila kas memungkinkan biasanya pembayaran utang kepada sekutu dilakukan bersama-sama dengan pengembalian modal kepada sekutu. Menurut cara pembagian kasnya, likuidasi dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Likuidasi Sekaligus/ Sederhana , yaitu likuidasi yang pembagian kasnya dilakukan serentak karena realisasi non-aktivanya sekaligus.
2. Likuidasi Bertahap/ Berangsur, yaitu likuidasi yang dilakukan sesuai tersedianya kas walaupun realisasinya belum tuntas
Sering dengan dilonggarkannya asumsi-asumsi di atas, proses likuidasi menjadi lebih rumit, Modul ini diawali dengan likuidasi sederhana untuk persekutuan yang sanggup melakukan pembayaran (solvent) dan berlanjut ke likuidasi bertahap dan likuidasi pada persekutuan yang tidak sanggup melakukan pembayaran (insolvent)
Aturan pendistribusian aktiva dalam likuidasi suatu perusahaan dicakup dalam pasal 40 dari undang-undang persekutuan. Pasal 40b memberikan urutan pembayaran sebagai berikut:
1. Saldo yang terutang kepada kreditor selain sekutu
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Afrizon, SE, M.Si, Akt AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I 4
2. Saldo terutang kepada sekutu selain modal dan laba 3. Saldo yang terutang kepada sekutu sehubungan dengan bagian mereka dalam modal 4. saldo yang terutang kepada sekutu sehubungan dengan laba usaha
Likuidasi Persekutuan Sederhana Likuidasi persekutuan yang sederhana merupakan pengubahan seluruh aktiva persekutuan menjadi kas dengan sekali distribusi dana kepada para sekutu dalam penyelesaian akhir urusan persekutuan.
Holmes dan Kaiser Neraca Per 31 Desember 2003
Aktiva Kewajiban dan Ekuitas Kas 10 Utang usaha 40 Piutang usaha bersih 30 Pinjaman dari Holmes 10 Persediaan 30 Modal Holmes 25 Aktiva tetap bersih 40 Modal Kaiser 35 $110 $110
Holmes dan Kaiser membagi laba rugi usahanya masing-masing 70% dan 30%, dan sepakat untuk menglikuidasi persekutuan sesegera mungkin setelah 1 Januari 2004. Diasumsikan bahwa aktiva dijual atau dibereskan pada 5 Januari 2004. Barang persediaan dijual seharga $25.000, aktiva tetap dijual seharga $30.000, dan $22.000 diterima sebagai penagihan akhir piutang usaha.
Neraca setelah transaksi-transaksi di atas dicatat adalah sebagai berikut (saldo dalam ribuan)
Holmes dan Kaiser Neraca 5 Januari 2004 (Segera setelah penjualan aktiva dan penagihan piutang)
Aktiva Kewajiban dan Ekuitas
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Afrizon, SE, M.Si, Akt AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I 5
Kas 87 Utang usaha 40 Pinjaman dari Holmes 10 Modal Holmes 8,9 Modal Kaiser 28,1 $87 $110
Ayat Jurnal untuk mencatar Likuidasi Kas 25.000 Modal Holmes 3.500 Modal Kaiser 1.500 Persediaan 30.000 Untuk mencatat penjualan barang persediaan dan Alokasi kerufian sebesar $5.000 ke saldo modal Sekutu dengan rasio pembagian sisa laba
Kas 30.000 Modal Holmes 7.000 Modal Kaiser 3.000 Aktiva tetap 40.000 Untuk mencatat penjualan aktiva tetap dan alokasi Kerugian sebesar $10.000 ke saldo modal sekutu Dengan rasio pembagian sisa laba rugi
Kas 22.000 Modal Holmes 5.600 Modal Kaiser 2.400 Piutang usaha 30.000 Untuk mencatat penagihan piutang usaha sebesar $22.000 dan menghapusbukukan sisa piutang sebesar $8.000 sebagai kerugian yang dibebankan ke saldo modal sekutu dengan rasio pembagian sisa laba rugi