Anda di halaman 1dari 45

PENGELOLAAN PASIEN

DENGAN PENYAKIT TROPOBLAS

Oleh : Hj. Entin Suryantini

PENGERTIAN MOLA HIDATIDOSA

Adalah suatu kehamilan yang tidak wajar yang sebagian atau seluruh vili korialisnya mengalami degenerasi hidropik berupa gelembung yang menyerupai anggur

KLASIFIKASI MOLA HIDATIDOSA


MOLA HIDATIDOSA KOMPLET (MHK) MOLA HIDATIDOSA PARSIAL (MHP)

MOLLA HIDATIDOSA KOMPLET (MHK)


Pada MHK seluruh Vili Korialis mengalami degenerasi hidropik sehingga sama sekali tidak ditemukan unsur janin. Secara Makrokospis MHK mempunyai gambaran yang khas, yaitu berbentuk kista atau gelembunggelembung dengan ukuran antara beberapa mm sampai 2-3 cm, berdinding tipis , kenyal, berwarna putih jernih berisi cairan seperti cairan asites atau edema. Kalau ukurannya kecil tampak seperti kump[ulan katak, tetapi kalau besar tampak seperti serangkaian buah anggur yang bertangkai.

LANJUTAN .

Oleh karena itu MHK disebut juga sebagai kehamilan Anggur. Tangkai tersebut melekat pada endometrium. Umumnya seluruh endometrium dikenai. Bila tangkainya putus terjadilah pendarahan. Kadang-kadang gelembung tersebut diliputi oleh darah merah atau coklat tua yanmg sudah mengering. Sebelum ditemukan USG MHK dapat mencapai ukuran besar sekali dengan jumlah gelembung melebihi 2.000 cc

FAKTOR RISIKO MHK


1.

2.

3. 4. 5.

Umur < 20 dan > 35 tahun Gizi : defisiensi protein, asam folat, histidin dan Bcarotene Etnik : kaukasus , mongoloid Riwayat Obisetri : pernah MH gemeli Genetik

ETIOLOGI

Faktor penyebab sampai sekarang ini belum dapat diketahui secara pasti

GEJALA KLINIS MHK


1.

2.

3.

Keluhan Utama a. Amenorea b. Enek dan muntah c. Pendarahan per vaginam Perubahan yang menyertai a. Uterus berkembang cepat lebih besar dari tuanya kehgamilan sering disertai ballooning pada SBR b. HCG lebih tinggi dari normal (>105 mIU/ml) c. Sering disertai kista lutein sebagai akibat rangsangan hcg kepada ovarium yang berlebihan Penyulit a. preeklampsia/Eklampsia, tidak seperti kehamilan biasa pada MHK terjadinya lebih dini b. Tirotoksiskosis terjadinya akibat rangsangan homor hcg kepada kelenjar tiroid c. Emboli paru-paru, tapi bisa berakibat patal

TERAPI
1.

2.
3. 4.

Perbaikan keadaan umum Evakuasi jaringan Profilaksis Follow up

MOLA HIDATIDOSA PARSIAL (MHP)


Pada MHP hanya sebagian dari vili korialis yang mengalamu degenerasi hidropik sehingga unsur janin selalu ada. Perkembangan janin tergantung kepada luasnya plasenta yang mengalamu degenerasi , tetapi janin biasanya tidak dapat bertahan lama dan akan mati dalam rahim. Walaupun dalam kepustakaan ada yang melaporkan tentang kasus MHP yang janinnya dapat hidup sampai aterm

PERBEDAAN MHK DAN MHP


MH Janin/ Bagian janin MHK Tidak Ada KLINIK Utrus Penulit Transformas i keganasan progonosi s

Lebih besar

Sering terjadi

Tinggi 1520%

Bisa buruk

MHP

Ada

Sama/Le bih kecil

Jarang terjadi

Rendah

Baik

TUMOR TROFOBLAS GESTASIONAL (TTG)


Pengertian : TTG adalah sekelompok penyakit yang bersifat ganas dan berkaitan dengan vili korialis terutama sel trofoblasnya yang berasal dari suatu kehamilan baik mola maupun nonmola, tetapi yang terbanyak didahului oleh MHK

KLASIFIKASI TUMOR TROFOBLAS GESTASIONAL (TTG)


1.

2.
3.

Invasive Mole = Mola Invasif (MI) Choricarrcinoma = Koriokarsinoma (Kr) Placental Site Trophoblastic Tummour (PSSTT)

FAKTOR RISIKO KEGANASAN


1.

2.
3. 4. 5. 6.

Riwayat obsetrit : MHK berulang Umur 35 tahun atau lebih Besar uterus 20 minggu atau lebih - hcg > 105 mIU/ml Kista Lutein bilateral Kontrasepsi steroid

MOLA INVASIF (MI)


Pengertian : MI adalah keganasan pasca Mola Hidatisoda (MH) ditandai dengan adanya vili korialis atau gelembung mola yang terletak diantaraotot-otot minometrium

DASAR DIAGNOSIS MOLA INVASIF


1.

2.
3. 4. 5.

Pernah mendapat MH Perdarahan per vaginam Ditemukan subinvolusi uteri Kadar - hcg diatas kurva normal USG : tampak gambaran vesikuler yang khas diantara otot-otot milenium

TERAPI

1.

2. 3.

Kemoterapi : Indikasi pemberian kemoterapi pada MI adalah sebagai berikut : Wanita munda dengan paritas rendah atau yang masih memerlukan fungsi reproduksi Tidak ada ancaman perforasi Besar uterus kurang dari 14 minggu

Operasi Operasi dianjurkan bila pada USG ditemukan gambaran ancaman perforasi, dengan uterus diatas 14 minggu dan wanita tersebut sudah tidak memerlukan fungsi reproduksinya.

KORIOKARSINOMA

1.

Pengertian Koriokarsinoma adalah keganasan yang terjadi pascakehamilan mola atau nonmola, dan ditandai dengan adanya sel sito dan sinsitiotrofoblas yang atipik, tanpa vilikorialis di uterus atau jaringan lain.

2.

Koriokarsinoma adalah tumor ganas yang berasal dari jaringan yang mengandung trofoblas, seperti lapisan trofoblas ovum yang sedang tumbuh, vili dari plasenta, gelembung mola, dan emboli selsael trofoblas di mana saja di dalam badan.

Gejala klinis gambaran klinis sangat bervariasi, karena sangat tergantung sudah sejauh mana penyakit tersebut menyebar. Kalau massa tumor berada di kavum uteri, serviks atau vulva/vagina, gejala perdarahan selalu terjadi. Bisa berupa perdarahan sedikitsedikit kadang-kadang berulang, sehingga tidak menimbulkan rasa khawatir. Tetapi, bisa juga sekaligus banyak sampai terjadi syok hipovolemik.

TERAPI

a. b. c. d. e.

Kemoterapi banyak digunakan pada TTG antara lain : Methotrexate (MTX =M) Actinomycin D (Act D) Etoposid (E) Cyclophosphamine ( C ) Oncovin (O)

Asam folatb atau citrovorum rescue sebagai antidote terhadap MTX, dan diberikan 24 jam setelah pemberian MTX, dengan dosis 20 mg IM atau 3 dd 4 tablet, @ 10 mg per os. Cursil sebagai hepatoprotektor diberikan bersamaan dengan kemoterapi dengan dosis 3 dd 35 mg per os. cursil adalah sejenis fitofarmaka yang berasal dari curcuma domestica val, curcuma xanthirrhiza roxb dan silybium marianum L.Gaetri (Hadi S)

Operasi Indikasi operasi histeriktomi sebaiknya dilakukan berdasarkan indikasi : 1. Indikasi absolut a. perdarahan per vaginam yang tidak terkontrol secara medikamentus b. Perforasi uterus, terutama bila disertai akut abdomen

2.

Indikasi relatif a.uterus lebih besar dari 14 minggu b. Ancaman perforasi uterus, berdasarkan gambar USG c. kemoterapi gagal d. Jumlah anak cukup

1.
2. 3.

Tujuan operasi itu adalah untuk : Mengontrol perdarahan Mengurangu atau menghilangkan massa tumor Mengurangi kompresi terhadap organ misalnya di otak.

Radiasi Radioterapi banyak digunakan pada stadium IV dengan metastasis di otak. Untuk mengurangi resiko pendarahan spontan sebaiknya radiasi diberikan bersama kemoterapi.

LAMPIRAN

MHK. Uterus 24 minggu, seluruh kavum uteri berisi gelembung, tanpa unsur janin

Gelembung mola, berupa kista kista kecil. Gelembung mola dengan berbagai ukuran, bertangkai, berisi cairan jernih, sebagian masih diliputi darah

MHP. Bayi dalam keadaan maserasi stadium III dengan plasenta yang disertai gelembung

Koreo Karsinoma Stadium 1 : Uterus 16-18 minggu, seluruh massa tumor masih di dalam kavum uteri

Koreo Karsinoma Stadium II: metastasis di vagina, bertangkai, sebesar buah salak

Koreo Karsinoma: Massa tumor terletak di bagian atas uterus dan mengadakan perforasi di bagian fundus. kavum uteri bawah dan seviks, bebas

Koreo Karsinoma: Massa tumor mengisi bagian atas uterus dengan perforasi di fundus, disertai pula dengan massa di serviks dan adneksa

SOAP ASKEB PADA TTG

Contoh Asuhan Kebidanan pada Choriocarsinoma

IDENTITAS PASIEN
Tanggal MRS
RM Nama

: 15/11/2013
: 053674 : ny H

Umur
Status Agama

: 41 th
: menikah : islam

Pekerjaan
Alamat

: IRT
: jl. Batangase,Bandung

Tgl 15/11/2012, jam 03.00 rujukan dari RS Maros dengan P5 A1, perdarahan pervaginam susp PTG, KU lemah, CM, TD 90/60 mmHg, N 100x/mnt, P 24x/mnt, S 36 C ,konjungtiva pucat, nyeri abdodomen kuadran kanan bawah, perdarahan 500 cc, riwayat opname 2011 dengan mola hidatidosa, kuretase 2 kali. Hb 4,8 gr%, terapi O2 4 l/mnt, infus 2 line RL 28tts/mnt dan Nacl 0,9% 28tts/mnt, terpasang tampon Jam 03.15 2 buah (24 jam), terpasang dower catheter, produksi urine 300 cc, jernih. Transfusi PRC 500 cc selesai Jam 06.00, Jam 07.00 inj ceftriaxon 1gram/12jam/IV, tidak ada reaksi alergi.

Jam 10.30
Data Subjektif Ibu dapat tidur nyenyak, pusing berkurang, masih ada mual dan muntah, nafsu makan berkurang, nyeri abdomen bagian bawah. DATA OBJEKTIF KU lemah, CM, T 90/60mmHg, N 100x/mnt, S 36 C, P 20x/mnt, konjungtiva pucat, nyeri tekan kuadran kanan bawah, nyeri skala 3, perdarahan pervaginam softek, cemas, USG choriocarsinoma, BHCg 1004 UI/ml Hb 4,8 gr%

Analisa P5 A1 PTG disertai anemi berat PENATALAKSANAAN


Jam 11.00 Menginformasikan hasil pemeriksaan dan asuhan yang akan diberikan, ibu mengerti Mengobservasi TTV dan pengeluaran darah pervaginan, hasil terlampir Memfasilitasi pemenuhan personal hygiene, ibu terlihat lebih segar Mendampingi dokter visite , advis aff tampon , terapi yang ada lanjut, ondansentron 1 amp/8 jam/IV. KIE nutrisi dan tanda bahaya yang harus diwaspadai , ibu dan keluarga mengerti Jam 11.30 Memberikan inj ondasentron 1 amp/iv, reaksi alergi tidak ada. Jam 12.00 kolaborasi dengan petugas laboratorium untuk pemeriksaan Hb post transfusi, hasil 7,0 gr%
Jam 13.30 Melaporkan hasil Lab pada dokter, advis transfusi PRC 500 cc kolaborasi dengan bank darah, tersedia darah PRC 500cc

SOAP ASKEB CA CERVIX

Identitas RM : 14527 Nama : Ny B Umur : th Status : nikah, umur 13 th Agama : islam Pekerjaan : Irt Alamat : jl poros pangkep Tgl pengkajian : 19 April 2012

DATA SUBYEKTIF

Rencana kemoterapi seri II, mual dan muntah berkurang, rambut rontok, nyeri atas simfisis, keputihan berbauh, metroragi,

Pendarahan pervagina setelah hubungan seksual, P2 A0, riwayat kemoterapi seri 1 tgl 18/3/12

DATA OBYEKTIF
Ku baik, T 110/70mmHg, N 84x/mnt, P 20x/mnt, S 37C, alopesia, konjungtiva pucat,

nyeri ringan , VT v/v tidak ada kelainan, portio berbenjol2 rapuh, mudah berdarah, oue/oui tertutup, uterus antefleksi, adneksa/cavum douglas tidak ada kelainan, darah dan flour albus berbau, Hb 10,3 gr%,

Trombosit 120 IU/ml

ANALISA P2 A0 Ca serviks std IIIA pro kemoterapi siklus ke II disertai nyeri

Penatalaksanaan : Jam 09.00 menginformasikan hasil pemeriksaan dan asuhan yang akan di berikan. Memfasilitasi penanganan nyeri, ibu dapat beradaptasi dengan baik Jam 09.30 melakukan vagina toilet, ibu tampak lebih segar Jam 09.35 mendampingi dokter visit, advis kemoterapi memfasilitasi informed consent, ibu menyetujui tindakan kemoterapi Jam 12.30 Kolaborasi dengan dokter dalam pelaksanaan kemoterapi, selesai jam 14.30 tidak ada reaksi alergi

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai