Laporan Kasus
TATALAKSANA ANESTESI PADA TINDAKAN APENDEKTOMI LAPAROTOMI DENGAN GENERAL ANESTESI - INTUBASI
Identitas
Nama Usia Jenis Kelamin Alamat Gang 2C/05 RT3 RW5, Malang Agama Suku Kewarganegaraan Pekerjaan Sekolah Dasar No. Register Tanggal MRS Berat Badan Tinggi Badan : Tn. S : 62 th : Laki-laki : Jalan Danau Ranau I : Islam : Jawa : Indonesia : Pensiunan guru : 1401150634 : 15 Januari 2014 : 70 kg : 170 cm
PRE OPERASI
A M P
L
E
: Alergi Makanan (-), Alergi Obat (-) : Riwayat pengobatan sebelumnya (-), obat hipertensi (-) : Riwayat Asma (-), Riwayat DM (-), pasien tidak mengetahui secara pasti riwayat tekanan darahnya dikarenakan jarang melakukan pemeriksaan, tekanan darah rerata sekitar 130/sampai 140/- mmHg, merokok (-), konsumsi alkohol (-), riwayat trauma dan MRS (-), riwayat operasi (+) operasi pengangkatan tahi lalat dengan pembiusan lokal 6 tahun yang lalu. : Makan/minum terakhir pukul 12.00 15 Januari 2014 (5 jam SMRS) : Pasien mengeluh mual dan muntah sejak 1 hari SMRS. Muntah 4 kali sehari berisi cairan bening kekuningan 100cc. Mual muntah disertai nyeri perut kanan bawah dan demam. Pasien dibawa ke Puskesmas dan dirujuk ke IGD RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.
B1
B2
Airway paten, napas spontan simetris, RR 22x/mnt, Rh (-), Wh(-), Struma (-), Stiffness (-), Buka mulut > 3 jari, Mandibulahyoid < 2 cm, Mallampati score II, pernafasan cuping hidung (-), gigi geligi dbN, oklusi dbN, gerak leher bebas,nyeri telan (-), massa di leher (-), trakea di tengah, saturasi O2 94% room air Akral hangat, kering, merah, CRT<2 , nadi 92x/mnt kuat angkat, TD 130/90, S1S2 tunggal regular, murmur(-), T.ax: 37,7o C
B3 B4 B5 B6
: : : :
GCS 456, PBI 3mm/3mm, Reflek Kornea +/+, Reflek Cahaya +/+ BAK (+), Catheter (+), Produksi Urin 250 ml dalam 3 jam, kuning jernih Flat, soefl, Bising Usus (+)Normal, nyeri tekan perut kanan bawah (+) Mobilitas (+), CRT< 2 detik, anemis (-),ikterik (-), sianosis (-), edema (-)
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Electrocardiogram (15 Januari 2014) Sinus rhythm, HR 117 kali per menit, frontal axis normal, horizontal axis normal. Pemeriksaan Foto Rontgen Thorax: AP position, less inspiration, trachea in the middle, soft and bone tissue normal, hemidiaphragma d/s domeshape, costophrenicus angel d/s sharp, Cor: site normal, size CTR 52 % Pulmo: normal Kesimpulan: CXR normal
LLab
Leucocyte 13.580
Result
/l
Normal Value
4.300 10.300
Basofil
Eosinofil Neutrofil
0,1
0.1 81,5
0-1
0-4 51-67
%
%
Limfosit
Monosit Hemoglobin MCV MCH
12,8
5,3 15,0 70,8 24,8
%
% g/dl fL
25-33
2-5 13,4-17,7 80-93 27-31
Pg
% mm3 mg/dl mg/dL mg/dL detik detik
Hematokrit
Trombocyte RBS Ureum Creatinin
42,9
163.000 114 25,8 1,33 13,4 28,7
40-47
142000-424000 <200 16,6-48,5 <1,2 Kontrol : 10,6 INR : 1,19 Kontrol : 25,4
PPT
APTT
Lab
Result
Normal Value
0 32 0 33
SGOT
SGPT Na K Cl
17
18 133 3,3 105
U/L
U/L
mmol / L
mmol / L mmol / L
136 145
3.5 5.0 98 106
10
Planning Tanggal dilakukan anestesi : 15 Januari 2014 Jenis anastesi : General Anestesi dengan intubasi Jenis pembedahan : Apendektomi per laparotomy
11
12
DURANTE OPERASI
13
Durante Operasi
Lama operasi Lama anastesi Medikasi : 22.45-00.05 : 23.00-00.00 :
Obat premedikasi sedasi: Inj. Midazolam 2,5 mg Obat induksi: Inj. Propofol 80 mg titrasi Muscle relaksan : Inj. Rocuronium 50 mg IV Obat maintenance anesthesia: Isofluran dan O2 Obat analgetik durante operasi: Inj. Fentanil 100 g Morfin 2,5 mg IV
14
15
16
POST OPERASI
17
Keluhan: mual (-), muntah (-), pusing (-), nyeri (-) Cere Laporan Anestesi Post-Operasi di Post Anesthesi Pemeriksaan fisik: Unit (PACU) (11 April 2013) B1 : Airway paten, nafas spontan, RR 20x/menit RH(-),Wh(-), saturasi oksigen 96% dengan O2 nasal canul 4 lpm. B2 : Akral hangat, kulit merah, nadi 81x/menit, TD 150/80 mmHg, S1S2 tunggal regular, murmur(-), T.ax: 36,6o C B3 : GCS 456, PBI 3mm/3mm, Reflek Cahaya +/+, Reflek kornea +/+ B4 : Catheter (+), Produksi Urin 600cc B5 : Bising Usus (+) Normal, soefl, mual (-), muntah (-) B6 : Mobilitas normal, CRT< 2 detik, anemis (-), ikterik (-), sianosis (-)
18
Aldrete Score
Obyek Aktivitas Kriteria Mampu menggerakkan 4 ekstremitas Mampu nafas dalam dan batuk Berubah sampai 20 % dari pra bedah Sadar baik orientasi baik Kemerahan Nilai Total dan Nilai 2
Respirasi
Tekanan darah
2 2 10
19
20
Monitoring:
Awasi tanda-tanda vital seperti tensi, nadi, dan pernafasan setiap 15 menit ACC pindah ruangan jika Aldrette score >8 & tidak ada nilai 0 Apabila muntah kepala dimiringkan, head down, suction, inj. Ondansetron 4 mg Bila nyeri diberi Inj Tramadol 50 mg bolus diikuti 50 mg drip Diberi minum bertahap sampai sadar penuh, bila tidak ada mual dan muntah dan BU (+) Bila nadi 50X/m diberi SA 0.5 mg Bila tensi sistole 90 mmHg diberi RL/NS 500 cc/ 30 menit Cek DL post op
21
22
Terapi: IVFD NS : D5 NS 2:2 Inf. Ciprofloxacin 2x400 mg iv Inj. Ranitidin 2x50 mg iv Inj Metronidazole 3 x 500mg iv Inj Antrain 3x1 g iv Inj Kalnex 3x500 mg iv
23
PRE OPERATIF
Penilaian dan persiapan pra anestesi identitas pasien, anamnesis, pemeriksaan fisik, laboratorium, klasifikasi status fisik (ASA), masukan oral sebelumnya, premedikasi , pemberian anestesi
Identitas pasien Anamnesis: A: Alergi M: Medikasi atau obat-obatan yang sudah digunakan P: past illness L: last meal (makanan yang terakhir dimakan), E: Elicit history (peristiwa yang membuat pasien berobat ke rumah sakit)
TEORI
KASUS
Pasien laki laki 62 tahun
Autoanamnesis : - tidak ada riwayat alergi makanan ataupun obat - riwayat pemakaian obatobatan (-) - Pasien terakhir makan pukul 12.00 (5 jam SMRS) dan sedang berpuasa. - Datang dengan keluhan mual muntah dan nyeri perut kanan bawah.
24
25
Terlihat palatum mole dan durum, bagian atas tonsil dan uvula
26
Pemeriksaan Penunjang
pemeriksaan laboratorium :terdapat leukositosis, tidak ada anemis maupun kelainan fungsi organ ginjal dan hepar, didapatkan hiponatremi dan hipokalemi ringan
CXR dan EKG : dalam batas normal
27
Penyakit sistemik berat yang mengancam nyawa Harapan hidup < 24 jam, dengan atau tanpa operasi Pasien yang mati batang otak yang mau mendonorkan organnya
Jika prosedur merupakan prosedur emergensi kegawatan otak, jantung, paru, ibu dan anak, maka status pemeriksaan diikuti E (Misal, 2E)
28
C A I R A N P E R I O P E R A T I F
BB:70 kg; Estimated Blood Volume (EBV): BB x 70 (laki-laki) EBV= 70 kg x 70 = 4900 cc. Allowed Blood Loss (ABL) : 20 % dari EBV ABL= 980 cc Cairan maintenance intraoperatif dengan rumus;
4 ml/ kgBB untuk 10 kg pertama 2 ml/ kgBB untuk 10 kg kedua 1 ml/ kgBB untuk setiap kg berikutnya
Kehilangan cairan ke Third Space Loss (TSL) berdasarkan jenis operasi. Operasi kecil: 2-4 cc/ kgBB; operasi sedang 6 cc/ kgBB; operasi besar: 8 cc/ kgBB
Pasien menjalani operasi sedang TSL= 4 cc x 70 kg = 280 cc.
PREMEDIKASI
29
Inj. Metoclopramide 10 mg - profilaksis dari PONV (postoperative nausea and vomiting) - meningkatkan motilitas gastrointestinal tanpa menstimulasi gastrium, pankreas dan sekresi empedu meminimalisir terjadinya pneumonia aspirasi - memblok receptor Dopamine pada chemoreceptor triggerzone pada SSP (pencegahan muntah post op)
Inj Ranitidin 50mg -anti reseptor H2 mengurangi produksi asam lambung mengurangi resiko pnemonia aspirasi. Inj Ceftriaxone 1 g profilaksis antibiotik spektrum luas
30
Monitoring
Pada kasus ini selama proses anestesi, saturasi oksigen pesien tidak pernah <95%, tekanan darah pasien dalam batas normal berkisar (S: 110-130, D: 50-70), nadi antara 70-90x/menit. RR: 16-20x/menit.
31
Kriteria ALDRETE SCORE Skor Recovery Dapat Aktivitas bergerak 4 anggota gerak 2 anggota gerak 2 1 0
Volunteer atau 0 anggota gerak atas perintah Mampu bernafas dan batuk secara bebas Respiratori Dyspnea, nafas dangkal atau terbatas Apnea
2 1 0
Tensi 20mmHg
Tensi Sirkulasi pre-op ___mmHg Sadar penuh Kesadaran Bangun waktu dipanggil Tidak ada respons Normal Warna Kulit Pucat Kelabu pre-op Tensi 20-50 mmHg pre-op Tensi 50mmHg pre-op
1 0 2 1 0 2 1
Sianotik
32
Kunjungan Postoperatif
Evaluasi post operatif dilakukan dalam 24 setelah operasi dan telah dicatat dalam rekam medis pasien. Kunjungan ini meliputi review dari rekam medis, anamnesa terkait perasaan atau keluhan subjektif post operasi, dan pemeriksaan fisik serta penunjang berupa pemeriksaan darah lengkap post operasi. Pada kunjungan postoperatif pasien ini dari anamnesa tidak didapatkan keluhan dan pada pemeriksaan fisik dan penunjang secara keseluruhan dalam batas normal. Terapi PONV dan management nyeri dilakukan dengan baik.
33
Terima Kasih