Anda di halaman 1dari 2

Presiden dan Burung Beo Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab dan

suasananya cukup mengherankan. Presiden 1: "Ada burung Beo yang sudah diajarkan dua bahasa sekaligus, dan burung Beo tadi bisa menirukan dengan bagus, satu bahasa Inggris dan yang ke dua bahasa Rusia. Jadi kalau ditarik kakinya yang kanan, burung Beo akan biacara bahasa Inggris dan kalau ditarik kakinya yang kiri burung Beo akan bicara bahasa Rusia, hebatkan!" Presiden 2: "Hebat-hebat!" "Bagaimana kalau kedua kakinya ditarik?" tanya presiden 1. "Wah pasti burung Beo tadi bisa dua bahasa sekaligus!" jawab presiden 2. "Salah". "Oh mungkin dua bahasa tadi menjadi campur aduk!". "Salah". "Atau mungkin salah satu katanya akan ketukar, satu bahasa Inggris dan kata kedua bahasa Rusia". "Salah". "Loh ... jadi gimana donk?". "Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya, bego!". "Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah tangga, masa lu bilang bego!". Dan tak lama kemudian pun burung Beo itu menirukan kata-kata tersebut. "Presiden bego ... presiden bego ... presiden bego!" suara burung Beo terdengar berulang-ulang.

Struktur Abstraksi: Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab. Orientasi: Suasananya cukup mengherankan. Krisis: "Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya, bego!". Reaksi: "Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah tangga, masa lu bilang bego!". Koda: "Presiden bego ... presiden bego ... presiden bego!" suara burung Beo terdengar berulang-ulang.

Sumber: http://ilmanzblog.blogspot.com/2013/10/contoh-teks-anekdot-beserta-strukturnya.html

Menghitung Agar Bisa Tidur


Ada seorang pasien sering-sering mengalami gangguan tidur, kadang-kadang berturut-turut selama beberapa hari tak bisa tidur, sehingga dirinya merasa sangat menderita. Maka itu ia memutuskan pergi berobat ke rumah sakit. Dokter memberi beberapa butir obat penenang untuk dirinya, namun hasilnya tidak nyata. Selanjutnya sang dokter mengusulkan: "Begini saja, Pak. Mulai malam ini sebelum tidur Bapak boleh coba bertahan menghitung angka. Hitunglah dari angka 1 sampai 3000. Hasilnya bagaimana, beberapa hari lagi Bapak boleh mencariku." Sesudah lewat beberapa hari, keadaan pasien itu tetap tak begitu baik. "Dok, aku masih tetap tak bisa tidur dengan baik. Aku sudah bertahan menghitung angka seperti apa yang Bapak katakan. Sekali, saat aku menghitung sampai angka 1896, aku benar-benar ngantuknya bukan main dan tidak mampu menghitungnya lebih lanjut, maka itu aku pun segera menyeduh secangkir air teh untuk membangkitkan semangatku kembali, akhirnya aku baru berhasil menghitung habis sampai angka 3000. Tetapi dengan demikian, aku jadi tak bisa tidur lagi, Apa daya?"

Sumber: http://www.ketawa.com/#ixzz2qqvaD4lZ

Anda mungkin juga menyukai