makna
yang terkandung pada akhir ayat ini menunjukkan kewibawaan Allah sedang
pada ayat Arrahman menunjukan kelembutanNya.
e. Tafsir
1. Pustaka
Ayat 1 dan 2 : Pada ayat ini Allah yang maha pemurah
menyatakan bahwa Dia telah mengajar Muhammad Al-Quran dan
Muhammad telah mengajarkan umatnya. Ayat ini turun sebagai bantahan
8
bagi penduduk Makkah yang mengatakan Sesungguhnya Al-Quran itu
diajarkan oleh seorang manusia kepadanya (Muhammad). 364)
4
Oleh karena ayat ini mengungkapan beberapa nikmat Allah atas
hambaNya, maka surat ini dimulai dengan menyebut nikmat yang paling
besar faedahnya danpaling banyak manfaatnya bagihamba-Nya, yaitu
nikmat mengajar Al-Quran. Maka manusia dengan mengikuti ajaran Al-
Quran akan berbahagialah di dunia dan di akhirat dan dengan berpegang
teguh pada petunjuk-petunjuk-Nya niscaya akan tercapailah tujuan di
kedua tempat tersebut. Al-Quran adalah induk kitab-kitab samawi yang
diturunkan kepada sebaik-baik makhluk Allah yang berada di bumi ini.
Ayat 3 dan 4 : Dalam ayat ini Allah menyebutkan nimat kejadian
manusia yang menjadi dasar semua persoalan dan pokok segala sesuatu.
Sesudah Allah menyatakan nikmat mengajar Al-Quran pada ayat yang
lalu, maka pada ayat ini Allah menciptakan jenis makhluk-Nya ini dan
diajarka-Nya pandai membicarakan tentang apa yang tergores dalam
jiwanya dan apa yang terpikir oleh otaknya, kalaulah tidak mungkin tentu
Muhammad tidak akan mengajarkan Al-Quran kepada umatnya.
Manusia adalah makhluk yang berbudaya, tidak dapat hidup
kecuali dengan berjamaah, maka haruslah ada alat komunikasi yang dapat
menghubungkan antara dia dengan saudaranya yang menulis kepadanya
dari penjuru dunia yang jauh dan dari benua-benua serta dapat memelihara
ilmu-ilmu terdahulu untuk dimanfaatkan oleh orang-orang kemudian dan
menambah kekurangan-kekurangan yang terdapat dari orang-orang
terdahulu.
Ini adalah suatu anugerah rohaniah yang sangat tinggi nilainya dan
tidak ada bandingannya dalam hidup, dari itu nikmat ini didahulukan
sebutannya dari nikmat-nikmat yang lain. Pertama-tama dimulai dengan
4
Ahmad bin Muhammad almahdy asyyadili, bahrul Murid, Darul Kutub,Bairut,2002 hal 22
9
sesuatu yang harus dipelajari, yaitu Al-Quran yang menjamin
kebahagiaan, lalu diikuti dengan belajar kemudian ketiga cara dan metode
belajar, dan seteusrnya berpindah kepada membacakan benda-benda
angkasa yang diambi manfaat darinya.
5
2. Pendapat Penulis
Pada ayat ini Allah yang Maha Pemurah menyatakan bahwa Dia
telah mengajar Muhammad saw Alquran dan Muhammad telah
mengajarkan umatnya. Ayat ini adalah turun sebagai bantahan bagi
penduduk Mekah yang mengatakan:
Artinya:
Sesungguhnya Alquran itu diajarkan oleh seorang manusia
kepadanya (Muhammad)". (Q.S. An Nahl: 103).
Oleh karena isi ayat ini mengungkapkan beberapa nikmat Allah
atas hamba-Nya, maka surah ini dimulai dengan menyebut nikmat yang
paling besar faedahnya dan paling banyak manfaatnya bagi hamba-Nya,
yaitu nikmat mengajar Alquran. Maka manusia dengan mengikuti ajaran
Alquran akan berbahagialah di dunia dan di akhirat dan dengan berpegang
teguh pada petunjuk-petunjuk Nya niscaya akan tercapailah tujuan di
kedua tempat tersebut. Alquran adalah induk kitab-kitab samawi yang
diturunkan kepada sebaik-baik makhluk Allah yang berada di bumi ini.
Dalam ayat ini Allah menyebutkan nikmat kejadian manusia yang
menjadi dasar semua persoalan dan pokok segala sesuatu. Sesudah Allah
menyatakan nikmat mengajar Alquran pada ayat yang lalu, maka pada
ayat ini Dia menciptakan jenis makhluk Nya ini dan diajarkan Nya pandai
membicarakan tentang apa yang tergores dalam jiwanya dan apa yang
terpikir oleh otaknya, kalaulah tidak mungkin tentu Muhammad tidak
akan mengajarkan Alquran kepada umatnya.
5
Ahmad bin Muhammad almahdy asyyadili, bahrul Murid, Darul Kutub,Bairut,2002 hal 23
10
Manusia adalah makhluk yang berbudaya, tidak dapat hidup
kecuali dengan berjemaah, maka haruslah ada alat komunikasi yang dapat
menghubungkan antara ia dengan saudaranya yang menulis kepadanya
dari penjuru dunia yang jauh dan dari benua-benua serta dapat memelihara
ilmu-ilmu terdahulu untuk dimanfaatkan oleh orang-orang kemudian dan
menambah kekurangan-kekurangan yang terdapat dari orang-orang
terdahulu.
Ini adalah suatu anugerah rohaniah yang sangat tinggi nilainya dan
tidak ada bandingannya dalam hidup, dari itu nikmat ini didahulukan
sebutannya dari nikmat-nikmat lainnya. Pertama-tama dimulai dengan
sesuatu yang harus dipelajari, yaitu Alquran yang menjamin kebahagiaan,
lalu diikuti dengan belajar kemudian ketiga cara dan metode belajar, dan
seterusnya berpindah kepada membacakan benda-benda angkasa yang
diambil manfaat dari padanya.
3. Surat al-Najm ayat 5-6
a. Ayat Dan Terjemahan
+O4-4N CgE- O4O^-
^) O EOg` O4O4-c ^g
yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat.
yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) Menampakkan diri
dengan rupa yang asli.
6
b. Mufrodat
karena ia merupakan
pelajaran dan peringatan.
Artinya:
Dan mereka berkata: "Mengapa Rasul ini memakan makanan
dan berjalan di pasar-pasar?. Mengapa tidak diturunkan
kepadanya seorang malaikat agar malaikat itu memberikan
peringatan bersama-sama dengan dia?"Q.S Al Furqan: 7)
Dan firman-Nya:
15
Artinya:
Patutkah menjadi keheranan bagi manusia, bahwa kami
mewahyukan kepada seorang laki-laki di antara mereka: "Berilah
peringatan kepada manusia dan gembirakanlah orang-orang beriman
bahwa mereka mempunyai kedudukan yang tinggi di sisi Tuhan
mereka". Orang-orang kafir berkata: "Sesungguhnya orang ini
(Muhammad) benar-benar tukang sihir yang nyata". (Q.S Yunus: 2)
Mengenai penolakan orang-orang Arab pada kerisalahan
Muhammad karena ia seorang manusia biasa, dapatlah diikuti sebuah
riwayat dari Ad Dahhak yang disandarkan kepada Ibnu Abbas bahwa
setelah Muhammad saw diangkat menjadi utusan, orang Arablah yang
mengingkari kenabiannya, mereka berkata: "Allah SWT lebih Agung
bila Rasul Nya itu bukan manusia. Kemudian turun ayat-ayat surah
Yunus.
Sesudah itu Allah SWT memerintahkan kepada orang-orang
musyrik agar bertanya kepada orang-orang Ahli Kitab sebelum
kedatangan Muhammad saw, baik kepada orang-orang Yahudi
ataupun kepada orang-orang Nasara. Apakah di dalam kitab-kitab
mereka itu disebutkan suatu keterangan bahwa Allah pernah mengutus
malaikat kepada mereka.
Maka kalau disebutkan di dalam kitab mereka itu bahwa Allah
pernah menurunkan malaikat sebagai utusan Allah bolehlah mereka itu
mengingkari kerisalahan Muhammad. Akan tetapi apabila yang
disebutkan di dalam kitab mereka Allah hanya mengirim utusan
kepada mereka manusia yang sejenis dengan mereka maka tidak
16
benarlah apabila orang-orang musyrik itu mengingkari kerisalahan
Muhammad saw.
Sesudah itu Allah SWT menjelaskan bahwa rasul-rasul itu
diutus dengan membawa keterangan-keterangan yang membuktikan
kebenarannya, yaitu mukjizat dan kita-kitab. Yang dimaksud dengan
keterangan di dalam ayat ini ialah dalil-dalil yang membukakan
kebenaran kerisalahannya dan di maksud dengan Az Zabur ialah kitab
yang mengandung tuntunan hidup dan tata hukum yang diberikan oleh
Allah kepada hamba Nya.
Dan Allah SWT menerangkan pula bahwa Dia telah
menurunkan Alquran kepada Nabi Muhammad saw, agar supaya Kitab
Alquran itu dijadikan pedoman untuk memberikan penjelasan kepada
manusia apa saja yang telah diturunkan kepada mereka yaitu perintah-
perintah dan larangan-larangan serta aturan-aturan hidup lainnya yang
harus mereka perhatikan dan mengandung kisah-kisah umat-umat
terdahulu agar supaya dijadikan suri tauladan, dalam menempuh
kehidupan di dunia. Juga agar Alquran itu dijadikan sebagai dasar
mengenai hal-hal yang mereka merasa sukar, yaitu menjelaskan
hukum-hukum yang terkandung dalam Alquran itu serta memerinci
kandungan yang bersifat global sesuai dengan kemampuan berpikir
dan kepahaman mereka terhadap tujuan-tujuan hukum.
Di akhir ayat Allah SWT menandaskan agar mereka suka
memikirkan kandungan isi Alquran dengan pemikiran yang jernih baik
terhadap prinsip-perinsip hidup yang terkandung di dalamnya, tata
aturan yang termuat di dalamnya serta tamsil ibarat yang ada di dalam
ayat-ayat Alquran itu, agar mereka itu memperoleh kesejahteraan
hidup di dunia dan kebahagiaan hidup di akhirat, terlepas dari berbagai
macam azab dan bencana seperti yang menimpa umat-umat
sebelumnya.
17
b) Pendapat Penulis
Di akhir ayat Allah SWT menandaskan agar mereka suka
memikirkan kandungan isi Al-Quran dengan pemikiran yang jernih
baik terhadap prinsip-perinsip hidup yang terkandung di dalamnya,
tata aturan yang termuat di dalamnya serta tamsil ibarat yang ada di
dalam ayat-ayatnya, agar mereka itu memperoleh kesejahteraan hidup
di dunia dan kebahagiaan hidup di akhirat.
5. Surat al-Kahfi Ayat 66
1. Ayat Dan Terjemahan
4~ +O _/E<ON` E-
ElN)lE> -O>4N p
^}EggUE> Og` =e;ggUNN
-4;-+O ^gg
Musa berkata kepada Khidhr: "Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu
mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah
diajarkan kepadamu?"
9
2. Mufrodat
Mengajarkan Kepadaku
Petunjuk/kebenaran
Musa
9
Al-Quran Kharim
18
3. Tafsir
a) Pustaka
Dalam ayat ini Allah menyatakan maksud Nabi Musa as datang
kepada Al Khidir, yaitu untuk berguru kepadanya. Nabi Musa
memberi salam kepada Al Khidir berkata kepadanya: "Saya adalah
Musa". Al Khidir bertanya: "Musa dari Bani Israel?" Musa menjawab:
"Ya, benar! Maka Al Khidir memberi hormat kepadanya seraya
berkata: "Apa keperluanmu datang kemari?" Nabi Musa menjawab,
bahwa beliau datang kepadanya supaya diperkenankan mengikutinya
dengan maksud supaya Al Khidir mau mengajarkan kepadanya
sebagian ilmu yang telah Allah ajarkan kepada Al Khidir itu, yaitu
ilmu yang bermanfaat dan amal saleh.
Dalam ayat ini Allah menggambarkan secara jelas sikap Nabi
Musa sebagai calon murid kepada calon gurunya dengan mengajukan
permintaan berupa bentuk pertanyaan itu berarti Nabi Musa sangat
menjaga kesopanan dan mohon diperkenankan mengikutinya, supaya
Al Khidir sudi mengajarkan sebagian ilmu yang telah Allah berikan
kepadanya.
Sikap yang demikian menurut Al Qadi, memang seharusnya
dimiliki oleh setiap pelajar dalam mengajukan pertanyaan kepada
gurunya.
Keterangan-keterangan ini menunjukkan bahwa interaksi yang terjadi
antara guru dan murid, harus berlangsung dalam suasana yang saling
menghargai / menghormati. Sikap ini ditunjukkan oleh Nabi Musa
belajar kepada Nabi Khidr a.s. sementara Nabi Musa a.s
mempersilakan Nabi Musa a.s untuk ikut belajar dengannya. Sikap
Nabi Musa a.s, ini merupakan cerminan kesopanan yang harus
dilakukan oleh seorang peserta didik kepada gurunya. Sedangkan
sikap Nabi Khidr a.s merupakan cerminan dari kesabaran dan sikap
19
lapang dada dalam memberikan bimbingan / pengajaran.
Dengan demikian, seorang mendidik harus memiliki
kompetensi dan kepribadian yang luhur dalam proses pembelajaran,
diantaranya ada lah dengan memiliki sikap sabar dalam menghadapi
prilaku peserta didiknya. Jika sikap seperti ini dapat diterapkan dalam
proses pembelajaran, maka akan tercapai suasana yang kondusif
terhadap upaya memperoleh hasil belajar yang berkualitas baik, salah
satunya dengan menerapkan model pembelajara PAKEM
(pembelajaran aktif, kreatif, efektif danmenyenangkan).
Ayat ke-66 ini menjelaskan bahwa ucapan Nabi Musa as.
terhadap Nabi Khidir as. adalah ucapan yang lemah lembut (tanpa
paksaan). Oleh karena itu wajib bagi seorang mutaallim (pelajar)
apabila menanyakan sesuatu hal kepada muallim (guru) dengan
ucapan yang lemah lembut. Kata attabiuka ialah mengikuti dengan
sungguh-sungguh.
b) Penulis
Seorang mendidik harus memiliki kompetensi dan kepribadian
yang luhur dalam proses pembelajaran, diantaranya ada lah dengan
memiliki sikap sabar dalam menghadapi prilaku peserta didiknya. Jika
sikap seperti ini dapat diterapkan dalam proses pembelajaran, maka
akan tercapai suasana yang kondusif terhadap upaya memperoleh hasil
belajar yang berkualitas baik, salah satunya dengan menerapkan model
pembelajara PAKEM (pembelajaran aktif, kreatif,
efektif danmenyenangkan).
20
Kesimpulan
Surat Ar-Rahman ayat 1 4 :
a. Kata Ar-Rahman menunjukkan sifat-sifat pendidik adalah murah hati, penyayang
dan lemah lembut, santun dan berakhlak mulia khususnya kepada peserta didik
dan kepada masyarakat pada umumnya
b. Al-Quran merupakan sumber pendidikan Islam yang pertama dan utama, karena
Al-Quran memiliki nilai absolut yang diturunkan dari Alla
c. Tujuan utama dari pendidikan Islam adalah mencetak manusia yang sempurna,
berilmu, berakhlak dan beradab
d. Ayat ini kaitannya dengan proses pendidikan adalah seorang guru apapun
pelajaran yang disampaikan, sampaikanlah dengan sejelas-jelasnya, sampai pada
tahap seorang siswa (subyek didik) benar-benar faham.
Surat An-Najm :
21
Seorang guru itu harus mempunyai kekuatan, baik kekuatan secara jasmani
maupun rohani. Kekuatan jasmani yakni berupa totalitas dalam mengajar, penampilan
dan perilaku yang baik,karena perilaku kita akan dijadikan cerminan oleh murid-
murid kita.
Surat An-Nahl 43 - 44 :
Q.S. An-Nahl ayat 43-44 terdapat hubungan yang sangart erat dengan
pendidikan, khususnya tentang subyek pendidikan. Hal ini ditunjukkan dengan
pengajaran yang Allah berikan kepada Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril
tentang ketauhidan dan sebagainya dan Allah menyuruh Nabi Muhammad untuk
menyampaikannya kepada umatnya.
Subyek pendidikan meliputi pendidik dan peserta didik, keduanya merupakan
suatu yang tidak dapat dipisahkan. Jika salah satu diantara keduanya tidak ada maka
tidak akan terjadi proses pendidikan, sehingga tujuan pendidikan untuk mencapai
insan kamil tidak akan dapat tercapai.
Surat Al-Kahfi 66 :
Seorang mendidik harus memiliki kompetensi dan kepribadian yang luhur
dalam proses pembelajaran, diantaranya ada lah dengan memiliki sikap sabar dalam
menghadapi prilaku peserta didiknya. Jika sikap seperti ini dapat diterapkan dalam
proses pembelajaran, maka akan tercapai suasana yang kondusif terhadap upaya
memperoleh hasil belajar yang berkualitas baik, salah satunya dengan menerapkan
model pembelajara PAKEM (pembelajaran aktif, kreatif,
efektif danmenyenangkan).
22
23
DAFTAR PUSTAKA
Jabir bin Musa aljazairi,Aisaruttafasir, Maktabah ululm wal haikmah,
Madinah,2003
Ahmad bin Muhammad almahdy asyyadili, bahrul Murid, Darul
Kutub,Bairut,2002
http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=1&SuratK
e=18#12
As Sayuthi, Darrul Manstur, Darul Fikr, Bairut,1993
Ar Razi, Mafatihul Ghoib, Darul Kutub Bairut, 2000
Al Qotton, taisiruttafsir, Mauqi` tafsir
Haqi, Tafsir Haqi, Almauqi`Altafasir, TT
24
MAKALAH
TAFSIR TARBAWI
Ayat Tentang Subjek Pendidikan
DISUSUN OLEH :
Diatul Fauria
Ria Harmiati
Benny
Larasni
DOSEN PEMBIMBING :
Pasma Chandra, M.Pd.U
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS
I IN NS ST TI IT TU UT T A AG GA AM MA A I IS SL LA AM M N NE EG GE ER RI I
I IA AI IN N ( (B BE EN NG GK KU UL LU U) )
2 20 01 13 3
25