Anda di halaman 1dari 4

NEBULIZER Terapi Inhalasi adalah cara pemberian obat via suatu alat (Nebulizer) yang dapat mengubah obat

bentuk cair menjadi uap (Aerosol) sehingga dapat diinhalasi langsung masuk ke-tractus respiratorius bawah Klien dengan ventilasi mekanik sering kali harus diberikan terapi inhalasi/nebulizer sebelum dapat di sapih dari ventilator Pengertian : Pelembab yang membentuk aerosol, kabut butir-butir kecil air (garis tengahnya 510 micron) Tujuan :
1. Untuk mengencerkan secret dengan jalan memancarkan butir-butir air melalui jalan napas 2. Pemberian obat-obat aerosol/ inhalasi

Dilakuan pada klien : Post extubasi Dengan status asmatikus Laring oedema Klien dengan sputum yang kental Sebelum dilakukan fisioterapi napas Pada keadaan tertentu dapat diberikan bersamaan dengan ventilator Ada 2 jenis Nebulizer yaitu:
1. Jet Nebulizer

Udara / gas menyemburkan butir air sedemikian rupa sehingga pecah menjadi butir-butir kecil 2. Ultrasonic Nebulizer Getaran ultrasonic memecah air menjadi butir-butir kecil kemudian didorong oleh gas udara Nebulizer ultrasonic lebih dipilih dibandingkan jet nebulizer oleh karena:

1. 50 % partikel berdiameter <> 2. Penguapan terus menerus dan tidak tergantunginspiratori flow. 3. Tabung yang besar dapat memberikan larutan volume yang besar Persiapan Alat : Nebulizer dan kelengkapannya Obat-obat untuk terapi aerosol bila diperlukan Stetoscope Aquades Selang oksigen Masker transparan Bengkok Tissue Persiapan Klien : Klien diberitahu tentang tindakan yang akan dilakukan oleh petugas Atur posisi klien, bisa duduk atau setengah duduk Prosedur Pemberian Nebulizer :
1. Klien diberitahu alat-alat yang ada didekat klien

2. Hubungkan nebulizer dengan oksigen (jet nebulizer) 3. Nebulizer dihubungkan ke listrik, kemudian hidupkan (ultrasonic nebulizer) 4. Waktu dan kelembaban disetel sesuai dengan kondisi klien 5. Sebelum nebulizer diberikan dengar dulu suara napas klien 6. Klien disuruh tarik napas panjang dan menghirup udara yang keluar dari nebulizer,

(caranya yaitu; menghirup udara melalui hidung dan dikeluarkan melalui mulut). 7. 10 kali napas, klien disuruh batuk dan mengeluarkan dahaknya 8. Nebulizer tanda stop, dilakukan clapping untuk mempermudah mengeluarkan secret

9. Dengarkan suara napas lagi

10.Mulut klien dibersihkan dengan tissue 11.Alat-alat dibereskan dan dibersihkan Setting pola ventilasi pada ventilator : a. Pola/Mode ventilasi PCV kurang efektif aerosolisasi dibandingkan VCV bila memakai jet nebulizer b.Volume Tidal : Volume Tidal > 500 ml menjamin Dead space bebas aerosol sehingga endapan aerosol sampai tractus inspiratorius bawah c. Ratio I : E Ratio inspiratory time lebih panjang dan ekspirasi time di perpendek tapi hatihati dapat terjadi outo PEEP. Penempatan Nebulizer pada ventilator :
1. Jalur Inspirasi

2. Sebelum Y Piece 3. Jet nebulizer yang ditempatkan pada jarak tertentu dari ETT lebih memberikan efek maksimal dibandingkan dengan bila berada diantara Y Piece dan ETT

Prosedur Penggunaan Nebulizer pada Ventilator : 1 Isi nebulizer dengan obat dan pelarut 4 s/d 6ml 2 Tempatkan Nebulizer 40 cm dari konector Y 3 Setting TV 0,5 lt inspiratori flow sampai Ti > 0,3Sc 4 Setting limit volume/pressure bila Nebulizer eksternal 5 ON kan fungsi Nebulizer dan validasi 6 Pantau Fungsi Nebulizer selama terapi 7 Pindahkan Nebulizer dari sirkuit bila terapi selesai

8 Kembalikan ke setting ventilator semula Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah : 1. Waktu pemberian nebulizer - Klien bisa mengalami keracunan air -Tidak boleh diberikan pada klien yang batuknya tidak efektif 2. Perhatikan bentuk dan warna secret yang keluar . 3. Hati-hati pada klien post thoracotomi / open heart

Anda mungkin juga menyukai