Anda di halaman 1dari 32

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hospital Acquired Infection !

HAIs" atau infeksi nosoko#ial #erupakan sala$ satu pen%e&a& uta#a ke#atian dan kesakitan di ru#a$ sakit #aupun fasilitas pela%anan kese$atan lainn%a !Depkes' ()11". Penga*asan serta pencega$an ter$adap HAIs $arus di+adikan prioritas uta#a de#i tercapain%a pela%anan kese$atan %ang a#an !,H-' ())./ ())0". 1er+adin%a infeksi nosoko#ial akan #eni#&ulkan &an%ak kerugian' antara lain 2 la#a $ari pera*atan &erta#&a$ pan+ang' penderitaan &erta#&a$' &ia%a #eningkat. Dari $asil studi deskriptif 3u*arni' A di se#ua ru#a$ sakit di 4og%akarta ta$un 1... #enun+ukkan &a$*a proporsi ke+adian infeksi nosoko#ial &erkisar antara )')5 $ingga 1(')65' dengan rata7rata keseluru$an 8'(65. Untuk rerata la#a pera*atan &erkisar antara 8'9 : 11'( $ari' dengan rata7rata keseluru$an 6'; $ari. 3etela$ diteliti le&i$ lan+ut #aka didapatkan &a$*a angka ku#an lantai ruang pera*atan #e#pun%ai $u&ungan &er#akna dengan infeksi nosoko#ial !1ar*oto' ())6". Pierce <ardner =D #en%atakan dala# +urnaln%a 2 Hospital Isolation > Precaution <uidelines &a$*a infeksi %ang didapat di ru#a$ sakit dapat secara signifikan #en%e&a&kan kecacatan dan ke#atian. ,H- dan ?D? !?entre @or Disease ?ontrol > PreAention" #en%atakan &a$*a pera*atan %ang dilakukan ole$ ti# kese$atan sangat &er$u&ungan erat dengan infeksi %ang didapat di ru#a$ sakit. Berdasarkan data %ang didapatkan ole$ ?entre @or Disease ?ontrol > PreAention &a$*a le&i$ dari ( +uta ru#a$ sakit di A#erika #endapatkan infeksi dala# 1 ta$unnn%a dan le&i$ dari (0) ru#a$ sakit terse&ut kasus infeksi #en%e&a&kan ke#atian. 3uatu penelitian lainn%a %ang dilakukan ole$ ,H- #enun+ukkan &a$*a sekitar B';5 dari 00 ru#a$ sakit dari 18 negara %ang &erasal dari Eropa' 1i#ur 1enga$' Asia 1enggara dan Pasifik tetap #enun+ukkan adan%a infeksi nosoko#ial dengan Asia 1enggara se&an%ak 1)')5 !<ardness/ 3%lAia Breton/ Diana. ?arles' ()))".

1angan

#erupakan

perantara

%ang

paling

sering

#enularkan

#ikroorganis#e patogen pen%e&a& HAIs !,H-' ())." 3ala$ satu cara #engontrol dan #encega$ HAIs adala$ dengan #en+aga ke&ersi$an tangan. Curangn%a kepatu$an tenaga #edis dala# pelaksanaan #en+aga ke&ersi$an tangan adala$ #asala$ %ang di$adapi ole$ ru#a$ sakit di seluru$ dunia !,H-' ())0" Curangn%a fasilitas seperti *astafel dan akses ter$adap air &ersi$' sa&un serta tisu pada titik pela%anan kese$atan #erupakan kendala %ang #e#pengaru$i kepatu$an #encuci tangan !1urner/ @uls' ()).". Hasil evidence base #enetapkan &a$*a $and ru& %ang &erasal dari alko$ol le&i$ efektif untuk #enurunkan perke#&angan &akteri ditangan dan trans#isi silang %ang dise&a&kan ole$ ti# kese$atan di&andingkan dengan cairan sa&un anti #ikro&akterial. Hal ini dise&a&kan karena cuci tangan dengan alko$ol $an%a #e#&utu$kan *aktu ()79) untuk #engeringkann%a' sedangkan +ika #enggunakan sa&un #e#&utu$kan *aktu 6)7.) ' se#entara tangan %ang &asa$ dapat #enu#&u$kan dan #en%e&arkan #ikroorganis#a di&andingkan dengan tangan %ang kering !=at$ai/ AllegranDi/ Cilpatrick/ Pittet' ()1)". 3ala$ satu solusi ter$adap $al ini %aitu dengan adan%a alcohol-based handrubs !,H-' ())0". =encuci tangan dengan alcohol-based handrubs tidak #e#&utu$kan air &ersi$' sa&un serta tisu dan dapat digunakan langsung dititik te#pat &eker+a. ,H- tela$ #e#for#ulasikan alcohol-based handrubs %ang dapat diproduksi secara lokal !,H-' ())0". ,H- #ereko#endasikan digunakann%a cairan pencuci tangan for#ula ,H- se&agai cairan pencuci tangan alternatif +ika cairan pencuci tangan ko#ersial sulit didapatkan ataupun terlalu #a$al. 1erdapat dua +enis $andru& for#ulasi ,H-. @or#ulasi perta#a #e#iliki ko#posisi %ang terdiri dari et$anol' gl%cerol dan $idrogen peroEida. 3edangkan for#ulasi kedua terdiri dari isoprop%l alco$ol' gl%cerol' dan $%drogen peroEida !,H-' ())0" @or#ula ini #e#iliki spektru# luas aktiAitas anti#ikro&a dengan risiko #ini#al ter$adap resistensi !1urner/ @uls' ()).". EfektiAitas anti#ikro&a cairan pencuci tangan for#ula ,H- tela$ lolos u+i European Standards !EN". Pengu+ian ini #enggunakan &akteri E.coli.

Bakteri ini digunakan karena #erupakan flora transien dan akan #ati atau dapat di$ilangkan dengan #encuci tangan !,H-' ()).". Handru& &uatan pa&rik %ang sering digunakan adala$ $andru& 3ofta7 #anF' na#un dili$at dari sisi &ia%a' 3ofta7#anF ini relatif #a$al. Dengan de#ikian Bagian @ar#asi G3. PC1 Bontang #e#&uat $andru& &aru &er&asis alko$ol %ang #e#iliki nilai ekono#is %ang le&i$ tinggi. Akan tetapi efektiAitas di&andingkan dengan $andru& pa&rik &elu# diketa$ui. =aka pada penelitian ini akan di&andingkan dua #aca# produk hand hygiene &er&asis alko$ol' %aitu $andru& 3ofta7#anF dan for#ula $andru& C=U' untuk dapat dili$at efektiAitasn%a dala# #enurunkan angka ku#an pada tenaga kese$atan. 1.(.Gu#usan =asala$ Berdasarkan latar &elakang diatas' #aka dapat diru#uskan per#asala$an se&agai &erikut2 1. 1inggin%a angka insidensi infeksi nosoko#ial di ru#a$ sakit (. Hasil evidence base #enetapkan &a$*a $and ru& %ang &erasal dari alko$ol le&i$ efektif untuk #enurunkan perke#&angan &akteri ditangan dan trans#isi silang %ang dise&a&kan ole$ ti# kese$atan di&andingkan dengan cairan sa&un anti #ikro&akterial. 9. Perlu diadakann%a u+i per&andingan efektiAitas for#ula $and ru& pa&rik dengan for#ula ko#ersial G3.PC1 Bontang !$andru& C=U" untuk dapat di+adikan for#ula rutin %ang digunakan di ru#a$ sakit 1.9 1u+uan Penelitian 1. 1u+uan U#u#H =engeta$ui efektiAitas $andru& 3ofta7#anF di&andingkan dengan cairan for#ula G3.PC1 Bontang !$andru& C=U" dala# #enurunkan angka ku#an pada praktisi kese$atan dan para pengun+ung ru#a$ sakit (. 1u+uan C$usus Dengan diadakann%a u+i per&andingan efektiAitas $and ru& 3ofta7 #anF dengan for#ula G3.PC1 Bontang di$arapkan for#ula &aru terse&ut dapat digunakan dala# aktiAitas se$ari7$ari di lingkungan ru#a$ sakit dan dapat di+adikan produk ko#ersial ru#a$ sakit.

1.8. =anfaat Penelitian 1. Penelitian ini dapat di+adikan se&agai dasar penggunaan for#ula $andru& G3.PC1 Bontang !$andru& C=U" di lingkungan ru#a$ sakit (. @or#ula $and ru& %ang di for#ulasi ole$ G3. PC1 &ontang !$andru& C=U" ini di$arapkan dapat #en+adi sala$ satu produk ko#ersial ru#a$ sakit. 9. Penelitian ini dapat di+adikan se&agai acuan dala# penelitian7penelitian %ang terkait

BAB II 1INIAUAN PU31ACA (.1. Definisi Infeksi Nosoko#ial Nosoko#ial &erasal dari &a$asa 4unani' dari kata nosos %ang artin%a pen%akit dan komeo %ang artin%a #era*at. Nosokomion &erarti te#pat untuk #era*atJru#a$ sakit. Iadi infeksi nosoko#ial dapat diartikan se&agai infeksi %ang diperole$ atau ter+adi di ru#a$ sakit !Dar#adi' ())B". Infeksi nosoko#ial Hospital Acquired Infection !HAIs" adala$ suatu infeksi %ang diperole$ atau diala#i ole$ pasien sela#a dia dira*at di ru#a$ sakit dan #enun+ukkan ge+ala infeksi &aru setela$ ;( +a# pasien &erada di ru#a$ sakit serta infeksi itu tidak dite#ukan atau diderita pada saat pasien #asuk ke ru#a$ sakit !-l#sted GN' 1..6' Ducel' <' ())(". (.(. Epide#iologi Infeksi nosoko#ial &an%ak ter+adi di seluru$ dunia dengan ke+adian ter&an%ak di negara #iskin dan negara %ang sedang &erke#&ang karena pen%akit7pen%akit infeksi #asi$ #en+adi pen%e&a& uta#a. 3uatu penelitian %ang dilakukan ole$ ,H- #enun+ukkan &a$*a sekitar B';5 dari 00 ru#a$ sakit dari 18 negara %ang &erasal dari Eropa' 1i#ur 1enga$' Asia 1enggara dan Pasifik tetap #enun+ukkan adan%a infeksi nosoko#ial dengan Asia 1enggara se&an%ak1)')5 !Ducel' <' ())(" . ,alaupun il#u pengeta$uan dan penelitian tentang #ikro&iologi #eningkat pesat pada 9 dekade terak$ir dan sedikit de#i sedikit resiko infeksi dapat dicega$' tetapi se#akin #eningkatn%a pasien7pasien dengan pen%akit immunocompromised' &akteri %ang resisten anti&iotik' super infeksi Airus dan +a#ur' dan prosedur inAasif' #asi$ #en%e&a&kan infeksi nosoko#ial #eni#&ulkan ke#atian se&an%ak BB.))) kasus setiap ta$unn%a *alaupun !Lig$t G,' ())1". Laporan7laporan ru#a$ sakit di Indonesia %ang #enun+ukkan infeksi nosoko#ial &erupa infeksi luka operasi adala$ di G.3. Hasan 3adikin Bandung .'.5 !1..1' ,arko"' di G.3. Pirngadi =edan 19'.(5 !1.B;"' G.3.

Dr. Car%adi 3e#arang ;'95 !1.B8"' G.3.Dr. 3oeto#o 3ura&a%a 0'9(5 !1.BB" dan G3?= 0'85 !1.B.". Infeksi luka operasi ini se#uan%a untuk kasus7kasus &ersi$ dan &ersi$ terce#ar %ang dioperasi !Depkes GI Iakarta' 1..0". (.9. Etiologi (.9.1 Agen Infeksi Pasien akan terpapar &er&agai #aca# #ikroorganis#e sela#a ia dira*at di ru#a$ sakit. Contak antara pasien dan &er&agai #aca# #ikroorganis#e ini tidak selalu #eni#&ulkan ge+ala klinis karena &an%akn%a faktor lain %ang dapat #en%e&a&kan ter+adin%a infeksi nosoko#ial. Ce#ungkinan ter+adin%a infeksi tergantung pada karakteristik #ikroorganis#e' resistensi ter$adap Dat7Dat anti&iotika' tingkat Airulensi' dan &an%akn%a #ateri infeksius !Ducel' <' ())(". 3e#ua #ikroorganis#e ter#asuk &akteri' Airus' +a#ur dan parasit dapat #en%e&a&kan infeksi nosoko#ial. Infeksi ini dapat dise&a&kan ole$ #ikroorganis#e %ang didapat dari orang lain !cross infection" atau dise&a&kan ole$ flora nor#al dari pasien itu sendiri ! endogenous infection". Ce&an%akan infeksi %ang ter+adi di ru#a$ sakit ini le&i$ dise&a&kan karena faktor eksternal' %aitu pen%akit %ang pen%e&arann%a #elalui #akanan dan udara dan &enda atau &a$an7 &a$an %ang tidak steril. Pen%akit %ang didapat dari ru#a$ sakit saat ini ke&an%akan dise&a&kan ole$ #ikroorganis#e %ang u#u#n%a selalu ada pada #anusia %ang se&elu#n%a tidak atau +arang #en%e&a&kan pen%akit pada orang nor#al !Ducel' <' ())(" . 1a&el (.1. Bakteri Pen%e&a& Infeksi Nosoko#ial !1ortora et al.' 1..0" Bakteri Entero&acteriaceae S. aureus Enterococcus P. aeruginosa Persentase!5" K8) 11 1) .

1a&el (.(. =ikroorganis#a Pen%e&a& Infeksi Nosoko#ial !1ortora et al.' ())1" =ikroorganis#e S. aureus' 3tap$%lococci koagulase negatif' Enterococci E. coli' P. aeruginosa' Entero&acter spp.' > K. pneumonia C. difficile @ungi !ke&an%akan C. Albicans Bakteri <ra# negatif lain !Acineto&acter' ?itro&acter'Hae#op$ilus" (.9.( Gespon dan toleransi tu&u$ pasien @aktor terpenting %ang #e#pengaru$i tingkat toleransi dan respon tu&u$ pasien dala# $al ini adala$ u#ur' status i#unitas penderita' pen%akit %ang diderita' o&esitas dan #alnutrisi' orang %ang #enggunakan o&at7o&atan i##unosupresan dan steroid serta interAensi %ang dilakukan pada tu&u$ untuk #elakukan diagnosa dan terapi !Ba&&' IG. Liffe' AI' 1..0". Usia #uda dan usia tua &er$u&ungan dengan penurunan resistensi tu&u$ ter$adap infeksi kondisi ini le&i$ diper&erat &ila penderita #enderita pen%akit kronis seperti tu#or' ane#ia' leuke#ia' dia&etes #ellitus' gagal gin+al' 3LE dan AID3. Ceadaan7keadaan ini akan #eningkatkan toleransi tu&u$ ter$adap infeksi dari ku#an %ang se#ula &ersifat opportunistik. -&at7o&atan %ang &ersifat i##unosupresif dapat #enurunkan perta$anan tu&u$ ter$adap infeksi. Ban%akn%a prosedur pe#eriksaan penun+ang dan terapi seperti &iopsi' endoskopi' kateterisasi' intu&asi dan tindakan pe#&eda$an +uga #eningkatkan resiko infeksi !Ba&&' IG. Liffe' AI' 1..0". =enurut Pur*andari ())6' &a%i #e#pun%ai perta$anan %ang le#a$ ter$adap infeksi' la$ir #e#pun%ai anti&odi dari i&u' sedangkan siste# i#unn%a #asi$ i#atur. De*asa #uda siste# i#un tela$ #e#&erikan perta$anan pada &akteri %ang #enginAasi. Pada usia lan+ut' karena fungsi dan organ tu&u$ #engala#i penurunan' siste# i#un +uga #engala#i peru&a$an. Persentase!5" 98 9( 1; 1) ;

Peningkatan infeksi nosoko#ial +uga sesuai dengan u#ur di#ana pada usia K60 ta$un ke+adian infeksi tiga kali le&i$ sering daripada usia #uda !Pur*andari' ())6". (.8. Penilaian %ang digunakan untuk Infeksi Nosoko#ial Infeksi nosoko#ial dise&ut +uga dengan !ospital Ac"uired #nfection !HAIs" apa&ila #e#enu$i &atasan atau kriteria se&agai &erikut2 1" Pada *aktu penderita #ulai dira*at di ru#a$ sakit tidak didapatkan tanda7tanda klinik dari infeksi terse&ut. (" Pada *aktu penderita #ulai dira*at tidak dala# #asa inku&asi dari infeksi terse&ut. 9" 1anda7tanda infeksi terse&ut &aru ti#&ul sekurang7kurangn%a 9 L (8 +a# se+ak #ulai dira*at. 8" Infeksi terse&ut &ukan #erupakan sisa !residual" dari infeksi se&elu#n%a !Has&ulla$ 1' 1..(". (.0. @aktor Gesiko 1er+adin%a Infeksi Nosoko#ial pada Pasien (.0.1 Infeksi secara langsung atau secara tidak langsung Infeksi &ole$ ter+adi karena kontak secara langsung atau tidak langsung. Penularan infeksi ini dapat tertular #elalui tangan' kulit dan &a+u' %ang dise&a&kan ole$ golongan stap$%lococcus aureus. ?airan %ang di&erikan secara intraAena dan +aru# suntik' peralatan serta instru#en kedokteran &ole$ #en%e&a&kan infeksi nosoko#ial !Ba&&' IG. Liffe' AI' 1..0' Ducel' <' ())(". =akanan %ang tidak steril' tidak di#asak dan dia#&il #enggunakan tangan %ang #en%e&a&kan ter+adin%a cross infection !Ba&&' IG. Liffe' AI' 1..0' Ducel' <' ())(". (.0.( Gesistensi Anti&iotika 3eiring dengan pene#uan dan penggunaan anti&iotika penicillin antara ta$un 1.0)71.;)' ke&an%akan pen%akit %ang serius dan fatal ketika itu dapat ini diterapi dan dise#&u$kan. penggunaan Bagai#anapun' &erle&i$an dan ke&er$asilan #en%e&a&kan

pen%ala$gunaan anti&iotika. =aka' &an%ak #ikroorganis#e %ang kini #en+adi le&i$ resisten. angka Peningkatan resistensi pada &akteri pasien dapat %ang #eningkatkan #ortalitas teruta#a

immunocompromised !Ducel' <' ())(". Penggunaan anti&iotika %ang terus7#enerus ini #eningkatkan #ultiplikasi serta pen%e&aran strain %ang resisten. Pen%e&a& uta#an%a adala$ penggunaan anti&iotika %ang tidak sesuai dan tidak terkontrol' dosis anti&iotika %ang tidak opti#al' terapi dan pengo&atan #enggunakan anti&iotika %ang terlalu singkat serta kesala$an diagnosa !Ducel' <' ())(". Infeksi nosoko#ial sangat #e#pengaru$i angka #or&iditas dan #ortalitas di ru#a$ sakit'dan #en+adi sangat penting karena2 1" =eningkatn%a +u#la$ penderita %ang dira*at (" 3eringn%a i#unitas tu&u$ #ele#a$ karena sakit' pengo&atan atau u#ur 9" =ikroorganis#e %ang &aru !#utasi" 8" =eningkatn%a resistensi &akteri ter$adap anti&iotika !Ducel' <' ())(" (.0.9 @aktor alat 3uatu penelitian klinis #enu+ukkan infeksi nosoko#ial teruta#a dise&a&kan ole$ infeksi dari kateter urin' infeksi +aru# infus' infeksi saluran nafas' infeksi kulit' infeksi dari luka operasi dan septike#ia. Penggunaan peralatan non steril +uga &ole$ #en%e&a&kan infeksi nosoko#ial !Ducel' <' ())(". (.6 ?ara Penularan Infeksi Nosoko#ial ?ara penularan infeksi nosoko#ial &isa &erupa infeksi silang ! Cross infection" %aitu dise&a&kan ole$ ku#an %ang didapat dari orang atau penderita lain di ru#a$ sakit secara langsung atau tidak langsung. Infeksi

sendiri !Self infection$ Auto infection" %aitu dise&a&kan ole$ ku#an dari penderita itu sendiri %ang &erpinda$ te#pat dari satu +aringan ke +aringan %ang lain. Infeksi lingkungan !Environmental infection" %aitu dise&a&kan ole$ ku#an %ang &erasal dari &enda atau &a$an %ang tidak &ern%a*a %ang &erada di lingkungan ru#a$ sakit. =isaln%a lingkungan %ang le#&a& dan lain7lain !Depkes GI' 1..0". =enurut Ie#es H'Hug$es dkk' %ang dikutip ole$ =isnadiarli 1..8' tentang #odel cara penularan' ada 8 cara penularan infeksi nosoko#ial %aitu kontak langsung antara pasien dan personil %ang #era*at atau #en+aga pasien. 3eterusn%a' kontak tidak langsung ketika o&+ek tidak &erse#angatJkondisi le#a$ dala# lingkungan #en+adi konta#inasi dan tidak didesinfeksi atau sterilkan' se&agai conto$ pera*atan luka paska operasi. 3elain itu' penularan cara droplet infection di#ana ku#an dapat #encapai ke udara !air borne" dan penularan #elalui Aektor %aitu penularan #elalui $e*anJserangga %ang #e#&a*a ku#an !Depkes GI' 1..0". (.; Pencega$an ter+adin%a Infeksi Nosoko#ial Pencega$an dari infeksi nosoko#ial ini diperlukan suatu rencana %ang terintegrasi' #onitoring dan progra# %ang ter#asuk 2 1" =e#&atasi trans#isi organis#e dari atau antara pasien dengan cara #encuci tangan dan penggunaan sarung tangan' tindakan septik dan aseptik' sterilisasi dan disinfektan. (" =engontrol resiko penularan dari lingkungan. 9" =elindungi pasien dengan penggunaan anti&iotika %ang adekuat' nutrisi %ang cukup' dan Aaksinasi. 8" =e#&atasi resiko infeksi endogen dengan #e#ini#alkan prosedur inAasif. 0" Penga*asan pen%e&arann%a. 1erdapat pel&agai pencega$an %ang perlu dilakukan untuk #encega$ infeksi nosoko#ial. Antaran%a adala$ dikonta#inasi tangan di#ana trans#isi pen%akit #elalui tangan dapat di#ini#alisasi dengan #en+aga $iegene dari infeksi' identifikasi pen%akit dan #engontrol

tangan. 1etapi pada ken%ataann%a' $al ini sulit dilakukan dengan &enar' karena &an%akn%a alasan seperti kurangn%a peralatan' alergi produk pencuci tangan' sedikitn%a pengeta$uan #engenai pentingn%a $al ini' dan *aktu #encuci tangan %ang la#a. Penggunaan sarung tangan sangat dian+urkan apa&ila #elakukan tindakan atau pe#eriksaan pada pasien dengan %ang dira*at di ru#a$ sakit !%ouisiana' ())(". 3i#onsen et al !1..." #en%i#pulkan &a$*a le&i$ dari 0)5 suntikan %ang dilakukan di negara &erke#&ang tidak a#an conto$n%a adala$ +aru#' ta&ung atau keduan%a %ang dipakai secara &erulang7ulang. Untuk #encega$ pen%e&aran infeksi #elalui +aru# suntik #aka diperlukan' penggunaan +aru# %ang steril dan penggunaan alat suntik %ang disposabel. =asker digunakan se&agai pelindung ter$adap pen%akit %ang ditularkan #elalui udara. 3arung tangan' se&aikn%a digunakan teruta#a ketika #en%entu$ dara$' cairan tu&u$' feses #aupun urine. 3arung tangan $arus selalu diganti untuk setiap pasienn%a' &a+u k$usus +uga $arus dipakai untuk #elindungi kulit dan pakaian sela#a kita #elakukan suatu tindakan untuk #encega$ percikan dara$' cairan tu&u$' urin dan feses !%ouisiana' ())(". Pe#&ersi$an %ang rutin sangat penting untuk #e%akinkan &a$*a ru#a$ sakit sangat &ersi$ dan &enar7&enar &ersi$ dari de&u' #in%ak dan kotoran. Ad#inistrasi ru#a$ sakit $arus ada *aktu %ang teratur untuk #e#&ersi$kan dinding' lantai' te#pat tidur' pintu' +endela' tirai' ka#ar #andi' dan alat7alat #edis %ang tela$ dipakai &erkali7kali. Usa$akan pe#akaian pen%aring udara' teruta#a &agi penderita dengan status i#un %ang renda$ atau &agi penderita %ang dapat #en%e&arkan pen%akit #elalui udara. Ca#ar dengan pengaturan udara %ang &aik &ole$ #enurunkan resiko ter+adin%a penularan tu&erkulosis. 3elain itu' ru#a$ sakit $arus #e#&angun suatu fasilitas pen%aring air dan #en+aga ke&ersi$an pe#prosesan serta filtern%a untuk #encega$ ter+adin%a pertu#&u$an &akteri. &oilet ru#a$ sakit +uga $arus di+aga' teruta#a pada unit pera*atan pasien diare untuk #encega$ ter+adin%a infeksi antar pasien. Per#ukaan toilet $arus selalu &ersi$ dan di&eri disinfektan !,enDel' ())(".

Pen%e&aran dari infeksi nosoko#ial +uga dapat dicega$ dengan #e#&uat suatu pe#isa$an pasien. Guang isolasi sangat diperlukan teruta#a untuk pen%akit %ang penularann%a #elalui udara' conto$n%a tu&erkulosis' dan 3AG3' %ang #engaki&atkan konta#inasi &erat. Penularan %ang #eli&atkan Airus' seperti HIM serta pasien %ang #e#pun%ai resistensi renda$ seperti leuki#ia +uga perlu diisolasi agar ter$indar dari infeksi. Guang isolasi ini $arus selalu tertutup dengan Aentilasi udara %ang #enu+u keluar !Ba&&' IG. Liffe' AI' 1..0". 4ang perlu diper$atikan dala# pencega$an infeksi nosoko#ial luka operasi adala$ $arus #elakukan pe#eriksaan ter$adap pasien operasi se&elu# pasien #asukJdira*at di ru#a$ sakit %aitu dengan #e#per&aikan keadaan pasien' #isaln%a giDi. 3e&elu# operasi' pasien operasi dilakukan dengan &enar sesuai dengan prosedur' #isaln%a pasien $arus puasa' desinfeksi daera$ operasi dan lain7lain. Pada *aktu operasi se#ua petugas $arus #e#atu$i peraturan ka#ar operasi %aitu &eker+a sesuai 3-P ! standard operating procedure" %aitu dengan per$atikan *aktuJla#a operasi. 3eterusn%a' pasca operasi $arus diper$atikan pera*atan alat7alat &antu %ang terpasang sesuda$ operasi seperti kateter' infus dan lain7lain !@arida Bett%' 1...". (.B Disinfektan' Antiseptik dan Hand H%giene Disinfektan adala$ agen ki#ia*i %ang dapat #eng$a#&at atau #e#&unu$ #ikroorganis#e. 3edangkan antiseptik adala$ agen disinfektan &ertoksisitas renda$ ter$adap spora pe+a#u se$ingga dapat langung digunakan pada kulit' #e#&ran #ukosa' atau luka !CatDung' ()1)". Disinfeksi #encega$ infeksi dengan #enurunkan +u#la$ organis#e %ang &erpotensi infektif #elalui eradikasi' pe#inda$an atau pengenceran organis#e terse&ut. Disinfeksi dapat dicapai dengan #e#&erikan agen ki#ia*i atau #enggunakan agen fisik seperti radiasi pengion' pe#anasan kering atau le#&a&' atau uap %ang sangat panas !autoklaf 1() ?" untuk #e#&unu$ #ikroorganis#e !CatDung' ()1)".

Antiseptik digunakan dala# pela%anan kese$atan untuk #engurangi +u#la$ #ikroorganis#e %ang #ene#pel pada tangan tenaga kese$atan' trans#isi #ikro&a dari satu orang ke orang %ang lain' #e#persiapkan kulit pasien untuk prosedur7prosedur inAasif' dan untuk #encapai ke&ersi$an tangan dala# proses pe#&eda$an !,e&er et al.' ());". Hand $%giene #erupakan istila$ u#u# %ang #engara$ kepada se#ua kegiatan untuk #e#&ersi$kan tangan. ?uci tangan #erupakan cara dala# #en+aga $and $%giene dan cara terpenting untuk #encega$ penularan agen infeksius antar#anusia atau dari daera$ %ang #e#iliki kandungan #ikro&a tinggi' #isaln%a #ulut' $idung' atau usus' ke te#pat %ang &erpotensi terinfeksi !,H-' ())6". Hand $%giene dapat dicapai dengan #elakukan cuci tangan dengan #enggunakan cairan antiseptic pada li#a #o#entu#' %aitu se&elu# kontak dengan pasien' se&elu# #elakukan prosedur aseptik' setela$ kontak dengan cairan tu&u$ %ang &eresiko' setela$ kontak dengan pasien' dan setela$ kontak dengan lingkungan pasien !,H-' ()).". ?ara #encuci tangan dengan #enggunakan $andru& %ang &aik dan &enar #enurut ?D? terli$at pada ga#&ar di &a*a$ ini.

<a#&ar (.1. Langka$ =encuci 1angan dengan =enggunakan Handru& %ang Baik dan Benar !,H-' ())." 3e&agai antiseptik dituntut #e#iliki pers%aratan se&agai &erikut' antara lain2 a. =e#iliki spektru# luas' artin%a efektif untuk #e#&unu$ &akteri' Airus' +a#ur' dan se&again%a. &. 1idak #erusak kulit #aupun #ukosa. c. 1oksisitas atau da%a a&sorpsi #elalui kulit dan #ukosa renda$. d. Efek ker+an%a cepat dan &erta$an la#a. e. EfektiAitasn%a tidak terpengaru$ ole$ adan%a dara$ atau pus. !Dar#adi' ())B". Pengguna antiseptik dan disinfektan perlu #e#perti#&angkan toksisitas +angka pendek serta +angka pan+ang agen terse&ut karena keduan%a #ungkin #e#iliki aktiAitas &iosidal u#u# dan dapat teraku#ulasi di lingkungan' tu&u$ pasien' atau petugas kese$atan %ang #enggunakan agen terse&ut !CatDung' ()1)". =enurut Dar#adi !())B"' karena #e#iliki sifat toksik &agi sel' &e&erapa antiseptik tidak tepat untuk digunakan pada luka ter&uka' #isaln%a' alko$ol dan iodine. -le$ karena itu' antiseptik sering digunakan $an%a untuk kulit %ang utu$' #isaln%a disinfeksi pra&eda$ kulit !poAidon iodin' klor$eksidin' dan alko$ol" dan se&agai preAensi ter$adap furunkel !Dar#adi' ())B". Antiseptik dan disinfektan se&agai Dat ki#ia dapat &erpengaru$ pada #ikroorganis#e' %aitu #elalui unsur protein %ang #e#&entuk struktur seluler #ikroorganis#e dengan aki&at se&agai &erikut2 a. Gusakn%a dinding sel Adan%a &a$an ki#ia pada per#ukaan sel akan #e ni#&ulkan lisis %ang &erak$ir pada ke#atian sel. &. Adan%a gangguan siste# enDi# 1er+adin%a peru&a$an struktur ki#ia enDi# dapat &eraki&at pada gangguan #eta&olis#e sel.

c. 1er+adin%a denaturasi protein Gusakn%a ikatan protein &eraki&at kepada peru&a$an struktur sel' se$ingga sifat7sifat k$asn%a $ilang. d. Gusakn%a asa# nukleat 1er+adi gangguan pada ke#a#puan sel #elakukan replikasi #aupun sintesis enDi#. !Dar#adi' ())B". Berikut &e&erapa golongan antiseptik %ang sering digunakan' antara lain2 a. Alko$ol =a%oritas antiseptic &er&asis alco$ol #engandung isopropanol dan et$anol !,e&&er et al.' ());". Ceduan%a dapat &ereaksi cepat sekitar 107() detik !,H-' ())6"' dapat #e#&unu$ se&agian &esar &akteri' ter#asuk =ultidrug Gesistant -rganis# !=DG-" seperti !=G3A" dan =%co&acteriu# =et$icillin Gesistant Manco#%cin Gesistant tu&erculosis' dan 3tap$%lococcus aureus Enterococcus !MGE"' &e&erapa +a#ur' serta #enginaktiAasi &e&erapa +enis Airus #isaln%a Airus golongan $erpes !CatDung' ()1)/ ,H-' ())6". Consentrasi opti#u# alko$ol se&agai antiseptik adala$ ;)5 !Dar#adi' ())B". Alko$ol &eker+a dengan #endenaturasi protein dinding sel &akteri !CatDung' ()1)". Penggunaan usap tangan &er&asis alko$ol tela$ ter&ukti #a#pu #enurunkan penularan &akteri pat$ogen nosoko#ial &. Clor$eksidin Clor$eksidin adala$ sen%a*a &iguanid kationik dengan kelarutan dala# air %ang sangat renda$. Agen ini aktif ter$adap &akteri gra#7 positif na#un kurang efektif ter$adap #iko7&akteria dan ter$adap +a#ur serta Airus !,H-' ())6". Clor$eksidin &eker+a dengan #elekat pada #e#&ran &akteri' #en%e&a&kan ke&ocoran #olekul kecil dan presipitasi protein sitoplas#ik !CatDung' ()1)". dan direko#endasikan ?D? se&agai #etode dekonta#inasi tangan %ang dian+urkan !CatDung' ()1)/ ,H-' ())6".

AktiAitas langsung klor$eksidin se&agai anti#ikro&a le&i$ la#&at +ika di&andingkan dengan alko$ol' tetapi karena da%a ta$ann%a' klor$eksidin #e#iliki aktiAitas residual +ika digunakan &erulang kali' se$ingga #eng$asilkan efek &akterisidal %ang setara dengan alco$ol !CatDung' ()1)/ ,H-' ())6". c. Halogen 1" Iodin Iodin dala# larutan 12().))) &ersifat &akterisidal dala# *aktu 1 #enit dan dapat #e#&unu$ spora dala# *aktu 10 #enit. Iodin #erupakan antiseptik %ang paling aktif pada kulit utu$. Na#un +arang digunakan karena dapat #eni#&ulkan reaksi $ipersensitiAitas !CatDung' ()1)". Cer+a iodin adala$ dengan #ene#&us dinding sel #ikroorganis#e dan #enginaktiAasi sel dengan #e#7&entuk ikatan dengan asa# a#ino dan asa# le#ak tidak +enu$ se$ingga #en%e&a&kan ketidakcocokan dala# sintesis protein dan peru&a$an #e#&ran sel !,H-' ())6". (" Iodofor Iodofor #erupakan ko#pleks iodin dengan agen %ang aktif di per#ukaan' seperti poliAinil pirolidon !PMP/ poAidon iodin" dan tetap #e#iliki aktiAitas seperti iodin !CatDung' ()1)". 4ang #e#&edakan antara iodin dengan iodofor adala$ iodofor le&i$ tidak iritatif dan le&i$ kecil ke#ungkinann%a untuk #en%e&a&kan reaksi $iper7sensitiAitas kulit !CatDung' ()1)/ ,H-' ())6". d. 3en%a*a A#oniu# Cuartener 3en%a*a a#oniu# kuartener adala$ detergen kationik %ang aktif di per#ukaan protein. Cation terse&ut #e#iliki setidakn%a satu rantai $idrokar&on pan+ang tidak ta$an air' #en%e&a&kan #olekul ini terku#pul se&agai suatu lapisan teratur pada per#ukaan larutan dan partikel koloidal atau tersuspensi !CatDung' ()1)". Efek &akterisidal sen%a*a kuartener #en%e&a&kan inaktiAasi enDi# peng$asil energi' denaturasi protein' dan disrupsi #e#&ran sel.

3en%a*a a#oniu# kuartener &erikatan dengan per#ukaan protein koloidal di dara$' seru#' dan susu serta pada sera&ut dala# kapas' sapu' &a+u' dan $anduk kertas %ang digunakan untuk #engaplikasikan sen%a*a ini' di#ana ikatan ini dapat #en%e&a&kan inaktiAasi agen dengan cara #e#isa$kann%a dari larutan !CatDung' ()1)/ ,H-' ())6". Berdasarkan penelitian %ang dilakukan ole$ a$li &eda$ I?U' #ene#ukan &a$*a #e#&ersi$kan tangan dengan usapan anti#ikro&a %ang #engandung sen%a*a a#oniu# kuartener sa#a efektifn%a dengan #encuci tangan #enggunakan air' na#un secara signifikan tidak seefektif apa&ila #encuci tangan dengan #enggunakan $andru& &er&asis alko$ol !Ha%es et al.' ())1". AktiAitas sen%a*a antiseptik ter$adap #ikroorganis#e sangat &erAariasi satu sa#a lain. Data #engenai aktiAitas sen%a*a terse&ut dapat dili$at dala# ta&el &erikut. 1a&el (.1 AktiAitas Antispetik
Alco$ol !et$anol' isoprop$enol" Bakteri <ra# positif <ra# negatiAe 1a$an asa# 3pora Mirus Lipofilik Hidrofilik Lain7lain Ia#ur Cista A#oe&oik Prion 3G 3G G Ges G M 7 7 Ges C$lor$eksidin glukonat 3G G3 Ges Ges M Ges 7 7 Ges PoAidon Iodin 3G 3G G GN G Ges G G Ges Natriu# Hipok$lorit' k$lorin dioEid 3G 3G G3 G !p$ ;'6" G GN G3 G G3N

Ceterangan 2 3G' sangat rentan/ G' rentan/ G3' rentan sedang/ Ges' resisten/ M' &erAariasi/ 7' tidak ada data/ N' pada konsentrasi tinggi !CatDung' ()1)". (.. Bakteri %ang sering dite#ukan pada kulit telapak tangan

Carena pa+anan %ang &erulang dan adan%a kontak dengan lingkungan' kulit' teruta#a kulit tangan' sangat #uda$ #engandung #ikroorganis#e transien. Na#un de#ikian' terdapat pula flora residen %ang konstan dan +elas pada kulit. Berikut #erupakan &e&erapa +enis &akteri flora nor#al dan &akteri patogen %ang sering dite#ukan di kulit' antara lain2 1. 3tap$%lococcus a. 3tap$%lococcus aureus 3tap$%lococcus aureus adala$ flora nor#al #anusia %ang dapat &ersifat patogen dan #e#iliki ke#a#puan untuk #en%e&a&kan infeksi pada kondisi pasien %ang i##unoco#pro#ised #aupun pada orang se$at %ang i##unoco#petent !=oreillon et al.' ()1)/ ,ert$ei# et al.' ())0". 3tap$%lococcus aureus &er&eda dengan +enis 3tap$%lococcus koagulase7negatif dan cenderung le&i$ Airulen *alaupun #e#iliki filogeni %ang sa#a !Harris et al.' ())(". Peptidoglikan #erupakan &a$an pen%usun uta#a dinding seln%a. 3elain peptidoglikan terdapat pol%#er %ang tersusun atas p$osp$ate %ang +uga #en+adi sala$ satu &a$an pen%usun dinding sel %ang dise&ut dengan asa# teic$oat. Le&i$ dari .)5 strain 3tap$%lococcus aureus klinis diketa$ui #e#iliki polisakarida kapsuler. Adan%a pe#&entukan kapsuler ini se&agai sala$ satu cara untuk #engurangi fagositosis In Aitro dan #eningkatkan Airulensi !Harris et al.' ())(/ HarAe% et al ());". =anusia #erupakan reserAoir ala#i untuk 3tap$%lococcus aureus dan kolonisasi asi#to#atik +au$ le&i$ u#u# dari pada kasus infeksi !?$a#&ers' ())1". 3tap$%lococcus aureus dapat #en%e&a&ka& &er&agai pen%akit seperti 3tap$%lococcal 3oft 1issue Infection !331I"' pneu#onia' endokarditis' &aktere#ia' dan pen%akit %ang dise&a&kan ole$ toksin !-tsuka' ()11". &. 3tap$%lococcus epider#idis 3tap$%lococcus epide#idis #erupakan flora nor#al di kulit #anusia tetapi dapat #e#asuki aliran dara$ #anusia dan

#en%e&a&kan &aktere#ia !LeAinson' ()1)". Bakteri %ang &ersifat koagulase7negatif sering #e7n%e&a&kan infeksi &erkaitan dengan i#plantasi alat7alat' teruta#a pada pasien %ang i##unoco#pro#ised !Ia*etD et al.' ());". 3ecara filogeni' 3tap$%lococcus epider#idis sa#a dengan 3tap$%lococcus aureus. 3tap$%lococcus epider#idis tidak #eng$asilkan pig#en keratin stap$%lo7Eantin seperti pada 3tap$%lococcus aureus se$ingga koloni7n%a &er*arna a&u7a&u $ingga puti$ !LeAinson' ()1)". 3tap$%lococcus epider#idis sering di$u&ungkan dengan infeksi dari pe#asanganJpenana#an peralatan #edis' seperti katup +antung !Heil#ann et al.' ())(". (. 3treptococcus 3treptococcus adala$ &akteri sferis gra#7positif' non7#otil dan pada tes katalase #enun+ukkan $asil negatif. Bakteri ini #e#iliki &entuk %ang k$asn%a %aitu lon+ong $ingga &ulat &erpasangan atau #e#&entuk rantai sela#a pertu#&u$ann%a. Ce&an%akan dari &akteri ini $idup secara fakultatif anaero&' tetapi tetap dapat tu#&u$ secara fer#entatif *alaupun pada lingkungan &eroksigen. -rganis#e ini &an%ak terdapat di ala#. Be&erapa kelo#pokn%a #erupakan flora nor#al #anusia' kelo#pok lainn%a &er$u&ungan dengan pen%akit7pen%akit penting %ang se&agian dise&a&kan infeksi &akteri ini dan se&agian lagi karena proses sensitisasi !HarAe% et al.' ());/ Ia*etD et al.' ());". =orfologi dari &akteri ini adala$ kokus tunggal &er&entuk &atang atau oAoid dan tersusun seperti rantai di#ana pan+ang rantai &erAariasi dan dipengaru$i faktor lingkungan !Ia*etD et al.' ());". 3atu $al %ang #erupakan karakteristik k$as dari streptococcus adala$ tipe $e#olisisn%a' %aitu2 1" He#olisis O' nantin%a akan #e#&entuk Dona $i+au di sekitar kolonin%a %ang #erupakan $asil dari tidak se#purnan%a proses pelisisan sel dara$ #era$ dala# #edia agar dara$. (" He#olisis P' nantin%a akan #e#&entuk Dona +erni$ di sekitar kolonin%a %ang #erupakan $asil dari proses pelisisan sel dara$ #era$

%ang se#purna. He#olisis P ini dapat ter+adi karena adan%a enDi# $e#olisin %ang dise&ut streptolisin - dan 3treptolisin 3. 9" He#olisis Q' atau dapat dikatakan tidak #elisiskan sel dara$ #era$ dala# #edia agar dara$. !LeAinson' ()1)". Be&erapa +enis streptococcus %ang &erperan dala# dunia kedokteran dapat dili$at dala# ta&el di &a*a$ ini. 1a&el (.( 3treptococcus %ang Berperan Penting dala# Dunia =edis
Pe#&agian <rup 3pesies Berdasarkan 3treptococcus p%ogenes 3treptococcus agalactiae Enr. faecalis 3treptococcus &oAis 3treptococcus pneu#oniae <rup AiridansN Lancefield A B D D 7 7 Beta Beta Alp$a atau Beta atau tidak ada Alp$a atau tidak ada Alp$a Alp$a 1ipe He#olisis

Ceterangan 2 !7"' tidak tergolongkan/ !N"' 3treptococcus sanguis' 3treptococcus #utans' 3treptococcus !LeAinson' ()1)" 3treptococcus ?onto$n%a dapat #en%e&a&kan p%ogenes &er&agai #aca# &akteri infeksi. pen%e&a& #itis' 3treptococcus gordoni' 3treptococcus saliAarius' 3treptococcus anginosus' 3treptococcus #illeri' dan 3treptococcus inter#edius

3treptococcus

#erupakan

ter+adin%a p$aringitis dan selulitis. Penting +uga diketa$ui &a$*a 3treptococcus p%ogenes +uga #erupakan &akteri pen%e&a& i#petigo dan 3treptococcal 1oEic 3$ock 3%ndro#e. 3edangkan 3treptococcus agalactiae #erupakan &akteri pen%e&a& sepsis neonatal dan #eningitis.

Enterococcus faecalis #erupakan pen%e&a& dari infeksi saluran ke#i$ di ru#a$ sakit dan endokarditis. 3treptococcus Airidans dan 3treptococcus &oAis dapat +uga #en%e&a&kan endokarditis !LeAinson' ()1)". 9. Bacillus <enus Bacillus #encakup &atang gra#7positf' aero& &esar %ang &er&entuk rantai dan +uga #eng$asilkan spora. 3e&agian &esar anggota genus ini #erupakan organis#e saprofit %ang laDi# terdapat dala# tana$' air' dan udara serta tu#&u$7tu#&u$an !Ia*etD et al.'());". 1erdapat dua spesies &acillus %ang &erperan dala# dunia #edis' %aitu Bacillus ant$racis dan Bacillus cereus. Bacillus ant$racis dapat #en%e&a&kan pen%akit ant$raE' sedangkan Bacillus cereus dapat tu#&u$ dala# #akanan dan #eng$asilkan enterotoksin atau toksin e#etik %ang dapat #en%e&a&kan keracunan #akanan. -rganis#e terse&ut kadang7 kadang dapat #en%e&a&kan pen%akit pada #anusia dengan da%a i#un le#a$' #isaln%a' #eningitis' endokarditis' endoftal#itis' kon+ungtiAitis' atau gastroenteritis akut !Ia*etD et al.' ());". 8. Entero&acteriaceae 1" 3$igella 3$igella adala$ &akteri &atang gra#7negatif %ang ra#ping' &entuk koko&asil dite#ukan pada &iakan %ang #uda. 3$igella &ersifat fakultatif anaero& tetapi tu#&u$ paling &aik secara aero&. Colonin%a &er&entuk konAeks' &ulat' transparan dengan tepi utu$ dengan dia#eter sekitar ( ## dala# (8 +a# !Ia*etD et al.' ());". 3$igella tidak #eng$asilkan glukosa' gas kecuali H(3' non#otil dan #e#fer#entasikan 3$igella sonnei.

Cetidak#a#puan 3$igella sonnei dala# #enfer#entasikan laktosa #e#&edakann%a dengan spesies s$igella %ang lain pada #ediu# deferensial !Ia*etD et al.' ());/ LeAinson' ()1)". Infeksi 3$igella $a#pir selalu ter+adi di saluran pencernaan dan +arang ter+adi inAasi ke aliran dara$. =anifestasi dari infeksi &akteri

ini sering dise&ut se&agai disentri atau diare dengan dara$ !Ia*etD et al.' ());/ LeAinson' ()1)". (" Esc$eric$ia coli Esc$eric$ia coli #erupakan &agian dari flora nor#al usus #anusia dan terkadang dapat #eni#&ulkan pen%akit infeksi. Esc$eric$ia coli #erupakan &akteri &atang gra#7negatif pendek' tu#&u$ secara fakultatif anaero&' #e#&entuk koloni %ang sirkular' konAeks' dan $alus dengan tepi %ang tegas !Ia*etD et al.' ());". Bakteri ini #e#iliki tiga #aca# antigen' %aitu antigen - atau sering dise&ut antigen dinding sel' antigen H atau sering dise&ut antigen flagel' dan antigen C atau sering dise&ut antigen kapsul !LeAinson' ()1)". 1erdapat &e&erapa faktor %ang #e#pengaru$i Airulensi dari Esc$eric$ia coli' %aitu antigen per#ukaan' enterotoksin' dan $e#olisin. Pada Esc$eric$ia coli #ini#al terdapat dua tipe fi#&riae se&agai antigen per#ukaan' %aitu fi#&riae tipe #anosa sensitif !pili" dan tipe #anosa resisten !?@ARs I dan II". Cedua tipe fi#&riae ini penting se&agai coloniDation factor' %aitu untuk perlekatan sel ku#an pada sel atau +aringan tuan ru#a$. Ce#udian terdapat dua #aca# enterotoksin %ang &er$asil diisolasi dari Esc$eric$ia coli' %aitu toksin L1 !ter#ola&il" dan toksin 31 !ter#osta&il". Cedua enterotoksin ini' produksin%a diatur ole$ plas#id %ang #a#pu &epinda$ dari satu sel ku#an ke sel ku#an %ang lainn%a. 3elan+utn%a peranan $e#olisin pada infeksi Esc$eric$ia coli #asi$ tidak +elas' tetapi strain $e#olitik Esc$eric$ia coli tern%ata le&i$ patogen daripada strain %ang non$e#olitik !Carsina$ et al.' ()1)". =anifestasi klinis infeksi %ang dise&a&kan ole$ Esc$eric$ia coli tergantung pada te#pat infeksi. Infeksi Esc$eric$ia coli dapat #en%e&a&kan diare' I3C' sepsis' dan #eningitis !?D?' ()1(/ Ia*etD et al.' ());". 9" 3al#onella sp.

3al#onella perta#a dite#ukan !dia#ati" pada penderita de#a# tifoid pada ta$un 1BB) ole$ E&ert$ dan di&enarkan ole$ Go&ert Coc$ dala# &udida%a &akteri pada ta$un 1BB1 !1odar' ())B". Pan+ang sal#onella &erAariasi dan #e#pun%ai flagel peritrika. 3al#onella #uda$ tu#&u$ pada #edia seder$ana' tetapi $a#pir tidak #e#7 fer#entasikan laktosa atau sukrosa. -rganis#e ini #e#&entuk asa# dan gas dari glukosa dan #anosa' +uga #eng$asilkan H(3 !Ia*etD et al.' ());". Clasifikasi sal#onella sangat ru#it. Clasifikasi atau penggunaan tata na#a %ang sering dipakai pada sal#onella iala$ &erdasarkan epide#iologi' +angkauan pen+a#u' reaksi &ioki#ia' dan struktur antigen -' H' dan Mi' #isaln%a 3al#onella t%p$i atau 3al#onella t%p$i#uriu# !Ia*etD et al.' ());". 1erdapat le&i$ dari (0)) serotipe 3al#onellae' e#pat di antaran%a sering #en%e&a&kan de#a# enterik. 3erotipe7serotipe terse&ut adala$ 3al#onella Parat%p$i A !serogrup A"' 3al#onella Parat%p$i B !serogrup B"' 3al#onella ?$olerasuis !serogrup ?1"' dan 3al#onella 1%p$i !serogrup D". Le&i$ dari 18)) sal#onellae lain %ang diisolasi di la&oratriu# ());". 3al#onella dapat #en%e&a&kan tiga #aca# pen%akit uta#a pada #anusia' tetapi sering +uga dite#ukan dala# &entuk ca#puran' %aitu2 de#a# tifoid !de#a# enterik"' &aktere#ia dengan lesi fokal' dan enterokolitis !Ia*etD et al.' ());". (.1) Handru& 3ofta7#anF Handru& 3ofta7#anF #erupakan sala$ satu produk antiseptik cuci tangan %ang digunakan ole$ &e&erapa instansi kese$atan untuk #encapai $and $%giene. Antiseptik ini #e#iliki &a$an dasar alko$ol' %aitu 80 g et$anol !1))5" dan 1B g propan717olper tiap 1)) #l7n%a. klinik digolongkan #en+adi &e&erapa serogrup &erdasarkan antigen - se&agai A' B' ?1' ?(' D' dan E !Ia*etD et al.'

Hasil penelitian =arc$etti el al.!())9"' #en%atakan &a$*a efektiAitas langsung $andru& 3ofta7#anF ter$adap &akteri Esc$eric$ia coli' Pseudo#onas aeruginosa' 3tap$%lococcus aureus' dan Enterococcus $irae ter&ukti tidak #e#iliki &eda signifikan di&andingkan dengan alco$ol n7 propanol 6)5 se&agai kontrol !=arc$etti el al.' ())9". (.11 Cerangka Pe#ikiran
Infeksi Nosokomial

Makanan dan Minuman

Peralatan dan material Media

Petugas Kesehatan

Lingkungan

Penderita lain, keluarga pengunjung

Beberapa macam bakteri: taph!lococcus " # $ureus dan # %pidermidis treptococcus Bacillus %nterobacteriaceae " higella p# %schericiae coli, almnnella p&

Telapak Tangan

*ariabel luar terkendali: +enis dan kandungan handrub Teknik cuci tangan

'andrub: ($lcohol)based
*ariabel luar tidak terkendali: +umlah dan jenis bakteri Pola resistensi mikroorganisme Kualitas antiseptik

Menghancurkan integritas dari kapsid protein

Mengurangi angka kuman sehingga mencegah infeksi nosokomial

Ceterangan 2 Ditans#isikan 2 =e#pengaru$i 2 1erdapat di7 2 Beker+a dengan 2 3e$ingga

,ambar -#-# kema Kerangka Penelitian (.19 Hipotesis Ada per&edaan rata7rata penurunan angka ku#an antara handrub 3ofta7 #anF dan for#ula handrub C=U.

BAB III =E1-D-L-<I PENELI1IAN 9.1. Ienis Penelitian Penelitian ini #erupakan +enis penelitian %ang &ersifat kuasi7 eksperi#ental dengan pretest-posttest design 9.(. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di lingkungan G3.PC1 Bontang #en%angkut ra*at +alan !Poliklinik" dan ra*at inap !U<D' ruang pera*atan' CIA' I?U"' Unit HD dan la&oratoriu# dara$ G3. PC1 Bontang 9.9. 3u&%ek Penelitian 3u&%ek penelitian adala$ tenaga kese$atan di Poliklinik' U<D' ruang pera*atan BougenAille' ?atel%a' Da$lia' CIA !Edel*eiss"' I?U Unit HD' dan La&oratoriu# dara$ 9.8. =etode 3a#pling Penga#&ilan sa#pel ini dilakukan dengan teknik consecutiAe sa#pling' di#ana se#ua su&%ek %ang datang secara &erurutan dan #e#enu$i criteria inklusi di#asukan dala# penelitian sa#pai +u#la$ su&%ek %ang diperlukan terpenu$i !3astroas#oro' ()11". 3a#pel dia#&il se&elu# dan sesuda$ #elakukan cuci tangan !$and ru&" dengan kriteria responden se&agai &erikut2 1. Criteria Inklusi a. Dokter 3pesialis' Gesiden spesialis' Dokter u#u#' Pera*at' Bidan dan lain7lain !Apoteker' assisten Apoteker' @isioterapis"' &aik pria #aupun *anita %ang &ertugas di G3. PC1 Bontang

&. Dokter 3pesialis' Gesiden spesialis' Dokter u#u#' Pera*at' Bidan dan lain7lain !Apoteker' assisten Apoteker' @isioterapis"' %ang &er$u&ungan atau #enangani langsung ter$adap pasien. c. 1enaga &ersi$ dari noda' #isaln%a noda dara$. (. Criteria Ekslusi a. Gesponden %ang &erasal dari tenaga kese$atan %ang &eker+a di &agian ad#inistrasi &. Gesponden tela$ #elakukan tindakan cuci tangan kurang le&i$ 1 +a# se&elu#n%a dan &elu# #enangani pasien ke#&ali. c. Hasil kultur ku#an %ang terkonta#inasi 9.0. Esti#asi Besar 3a#ple Iu#la$ sa#pel untuk per$itungan statistic &erdasarkan teori rule of t$u#& #enggunakan ukuran sa#pel se&esar #ini#al 9) su&%ek penelitian !=urti' ()1)".

9.6. Gancangan Penelitian

Tenaga Kesehatan . # PKT Bontang

Consecutive Sampling

Kelompok ofta)Man/

Kelompok 0ormula KM1/

'and 2ab eluas 343 cm dengan kapas lidi

ebelum 6uci Tangan

esudah 6uci Tangan

Media B$M6 "Blood $gar Mc# 6onke!&

'itung Koloni

Identifikasi Kuman "5ipilih - Koloni terban!ak&

'itung selisih jumlah koloni kuman

$nalisis 5ata
,ambar 3#7# ,ambar .ancangan Penelitian 9.;. Identifikasi Maria&el 1. Maria&el &e&as (. Maria&el terikat 9. Maria&el luar a. 1erkendali 2 Ienis dan kandungan $andru& 3ofta #anF dan for#ula $andru& C=U serta teknik #encuci tangan. &. 1idak terkendali 2 Iu#la$ dan +enis &akteri se&elu# cuci tangan' pola resistensi #ikroorganis#e %ang ada di tangan dan kualitas antiseptik %ang digunakan. 9.B. Definisi -perasional Maria&el 1. Maria&el &e&as a. Handru& 3ofta7#anF Handru& 3ofta7#anF %ang digunakan adala$ produk %ang dikeluarkan ole$ B7Braun =elsungen A< %ang #engandung 80 g et$anol !1))5" dan 1B g propan717olper tiap 1)) #l7n%a. 1eknik cuci tangan %ang digunakan &erdasarkan 3tandard -perating Procedure !3-P" G3. PC1 Bontang. Iu#la$ $andru& 3ofta7#anF %ang digunakan untuk cuci tangan adala$ 0 #l. Data disa+ikan dengan skala no#inal. &. @or#ula Handru& C=UF @or#ula $andru& ini di&uat di Bagian @ar#asi G3.PC1 Bontang. @or#ula ini #engandung et$anol !;05" se&an%ak 81; #l' H(-( 95 se&an%ak ()'. #l' dan gliserin se&an%ak ;'(0 #l. 2 Candungan antiseptik pada $andru& 3ofta7#anF dan for#ula $andru& C=U 2 Nilai angka ku#an

Iu#la$ for#ula %ang akan digunakan untuk cuci tangan adala$ 0 #l. Data disa+ikan dengan skala no#inal. (. Maria&el terikat Angka ku#an adala$ +u#la$ ku#an %ang diperole$ pada sa#pel %ang dia#&il dari telapak tangan tenaga kese$atan dala# ruang ra*at inap pada se&elu# dan sesuda$ cuci tangan. Cu#an %ang di$itung adala$ %ang didapat dari s*a& telapak tangan dengan daera$ usap &erukuran 9E9 c#.3atuan angka ku#an %ang dipakai %aitu ku#anJ. c#(. 3kala pengukuran adala$ rasio. 9. Maria&el luar a" Ienis dan kandungan $andru& 3ofta7#anF dan for#ula $andru& C=U serta teknik #encuci tangan #erupakan Aaria&el %ang dapat dikendalikan. Ienis dan kandungan dapat dicari sesuai dengan ke&utu$an penelitian. 3edangkan teknik #encuci tangan dapat #engikuti 3-P %ang tela$ disediakan ole$ pi$ak ru#a$ sakit. &" Iu#la$ dan +enis &akteri se&elu# cuci tangan' pola resistensi #ikroorganis#e %ang ada di tangan' dan kualitas antiseptik #erupakan Aaria&el %ang tidak dapat dikendalikan. Maria&el terse&ut dapat #e#pengaru$i per$itungan +u#la$ #ikroorganis#e se&elu# dan sesuda$ #enggunakan antiseptik dan ke#ungkinan didapatkan $asil %ang tidak sesuai. 9... Alat dan Ba$an Penelitian Alat dan &a$an %ang digunakan dala# penelitian ini #eliputi2 1" os$e +aru#/ (" os$e kolong/ 9" spiritus/ 8" kapas lidi steril/ 0" inku&ator/ 6" ca*an petri/ ;" ta&ung reaksi/ B" o&+ect glass/ ." rak ta&ung/ 1)" Dat *arna gra#/ 11" #edia BA=? !Blood Agar =c. ?onke%"/ 1(" #edia identifikasi !3I=' CIA' si#on citrat' =3A' katalase' urea"/ 19" aquadest steril/ 18" $andru& 3ofta7#anF/ dan 10" for#ula Handru& C=U. 9.1). ?ara Cer+a a" Penga#&ilan sa#pel

3a#pel dia#&il dari telapak tangan tenaga kese$atan di G3 PC1 Bontang dengan s%arat seperti %ang tela$ di+elaskan se&elu#n%a dengan #enggunakan kapas lidi steril di#asukkan ke dala# cairan aquadest. 3*a& dilakukan pada telapak tangan kanan dengan luas area penga#&ilan 9E9 c# ke#udian di#asukkan ke dala# #edia BA=? untuk selan+utn%a di&a*a ke La&oratoriu# G3. PC1 Bontang untuk diinku&asi dengan su$u 9; ? sela#a (8 +a#. Penga#&ilan sa#pel dilakukan se&elu# dan sesuda$ cuci tangan. &" Hitung angka ku#an 3etela$ diinku&asi' koloni ku#an %ang tu#&u$ di$itung. Untuk setiap #etode cuci tangan !$andru& 3ofta7#anF dan for#ula $andru& C=U" dilakukan peng$itungan rata7rata selisi$ angka ku#an se&elu# dan sesuda$ cuci tangan. 3etela$ #endapatkan nilai terse&ut' selan+utn%a dilakukan per&andingan nilai rata7rata antara $andru& 3ofta7#anF dan for#ula $andru& C=U. c" Identifikasi ku#an 1a$ap selan+utn%a dilakukan identifikasi dengan cat gra# untuk #engeta$ui ku#an terse&ut gra# positif atau gra# negatif. Identifikasi ku#an negatif <ra# dilakukan dengan u+i &ioki#ia #enggunakan CIA' 3I=' urea dan 3i#on ?itrat. Untuk ku#an positif <ra#' dilakukan u+i katalase dan u+i pada #edia =3A. 9.11. 1eknik Analisis Data Data dala# penelitian ini akan diola$ dengan teknik analisis statistik' %aitu #enggunakan u+i =ann7,$itne%. U+i =ann7,$itne% adala$ u+i $ipotesis %ang digunakan untuk #enganalisis data dengan Aaria&el &e&as no#inal dengan Aaria&el terikat &erskala nu#erik dengan data %ang #e#iliki distri&usi tidak nor#al !3astroa#oro dan Is#ael' ())1". Pengaru$ pe#akaian $andru& 3ofta7#anF dan for#ula $andru& C=U pada cuci tangan diketa$ui dengan #e#&andingkan

+u#la$ ku#an se&elu# dan sesuda$ di&eri perlakuan. Ce#udian analisis dilan+utkan dengan #enggunakan u+i ,ilcoEon untuk #engeta$ui ada tidakn%a per&edaan antara dua kelo#pok sa#pel %ang &erpasangan. Pada penelitian ini Aaria&el &e&as diklasifikasikan dengan dua cara' %aitu $andru& 3ofta7#anF dan for#ula $andru& C=U.

Anda mungkin juga menyukai