Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SUPERVISI KLINIS

A. Supervisi klinis Seorang supervisor pembelajaran yang professional mampu melakukan pendekatan klinis dalam pelaksanaan tugasnya. Kajian dan diskusi mengenai supervise klinis di bidang pendidikan makin intensif akhir-akhir ini. Hal ini membersitkan kuatnya pengakuan atas status supervisor klinis sebagai profesi atau setidaknya subkeahlian dari supervisor pembelajaran. Khususnya Indonesia seharusnya pengawasan memenuhi angka kredit untuk naik jabatan fungsional tertentu membuktikan pengakuan Negara atas profesi ini, meski sangat mungkin substansi masih layak di perdebatkan. paya untuk menemukan model atau teknik supervise pembelajaran terbaik akan terus dilakukan, meski sangat mungkin tidak akan benarbenar berhasil menemukannya. !ingkat kemandirian guru yang sangat tinggi seringkali menyebabkan mereka tidak merasa perlu lagi kehadiran supervisor. Sementara pengawas, yang karena tugas pokok dan fungsinya, merasa memiliki otonomi untuk mensupervisi guru seperti apa pun. "engawas memandang aktivitas mensupervisi guru adalah haknya dan keputusan bertindak ada pada sisinya, sedangkan guru tertentu sangat mungkin merasa tidak memerlukan lagi, karena dia sudah memposisikan diri sebagai tenaga professional sungguhan. Supervisi klinis di bidang kependidikan di sini tidak hanya diilhami oleh prinsip-prinsip klinikal di bidang kedokteran, melainkan juga beranjak dari ajaran psikolog. #i dalam praktik klinikal yang dilakukan oleh psikolog, tindakan diagnose, terapi, dan penyembuhan se$ara psikologis bukan lagi fenomena baru. %engikuti logika itu, pelaksanaan supervisi klinis untuk meningkatkan kemampuan professional guru dilakukan melalui tahapan-tahapan& 'a( praobservasi yang berisi pembi$araan dan kesempatan, antara supervisor dengan guru mengenai apa permasalahan yang dihadapi oleh guru atau apa yang akan diamati dan diperbaiki dari pengajaran yang dilakukan) 'b( observasi, yaitu supervisor mengamati guru dalam mengajar sesuai dengan fokus yang telah disepakati) '$( analisis permasalahan yang dilakukan se$ara bersama oleh supervisor dengan guru terhadap hasil pengamatan) dan 'd( perumusan langkah-langkah perbaikan, dan pembuatan ren$ana untuk perbaikan. "erwujudan supervisi klinis memang tidak melulu terfokus pada pengembangan professonal guru, melainkan berkaitan juga dengan kesejahtraan, proteksi atas profesi, dan peningkatan hasil belajar siswa. #i bidang psikologi supervisi klinis sudah menempuh perjalanan relative panjang. "ada tahun *+,+-an, ma- etingon mendirikan supervisi formal di institut psikoanalisis .erlin. !ahun *+/0-an, 1ift mendirikan mendirikan sekolah .udapest yang banyak melakukan kejian mengenai supervisi sebagai terapi. B. Definisi Supervisi Klinis 2pa suvervisi klinis itu3 suvervisi klinis adalah bantuan professional kesejawatan oleh supervisor kepada guru yang mengalami masalah dalam pembelajaran agar yang bersangkutan dapat mengatasi masalahnya dengan menempuh langkah yang sistematis, dimulai dari tahap perencanaan,

pengamatan prilaku guru mengajar, analis perilaku, dan tindak lanjut. Supervisi klinis adalah proses bantuan atau terapi professional yang berfokus pada upaya perbaikan pembelajaran melalui proses siklikal yang sistematis dimulai dari perencanaan, pengamatan dan analisis yang intesif terhadap penampilan guru dengan tujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran. Dari situs www.kkh.com.sg diperoleh rumusan supervisi klinis sebagaiA formal process of professional support and learning that enables individual practitioners to develop knowledge and competence, assume responsibility for their own practice in a wide range of situations. suvervisi klinis merupakan sebuah proses formal berbentuk dukungan professional dan belajar yang memungkinkan individu praktis mengembangkan pengetahuan dan kompetensi,cserta memegang tanggung jawab bagi tindakan tindakan praktis pada situasi yang lebih luas. Bordersr et al. !"##"$ merumuskan, clinical supervision is the construction of individualized learning plans for supervisees working with clients. Supervisi klinis adalah konstruksi rencana pembelajaran individual bagi yang supervisi agar bisa bekerja efektif dengan kliennya. %. %iri ciri Supervisi Klinis "erilaku supervisi memandang masalah klien sebagai masalah belajar. Karenanya, hal itu memerlukan dua keahlian. Pertama, identifikasi masalah.Kedua, menyeleksi teknik belajar yang tepat '4eddi$k 5 .ernard, *+60(. 7uru yang disupervisi dapat berpartisipasi sebgai ko-terapi untuk melakukan penguatan. Supervisi klinis termasuk bagian dari supervisi pembelajaran. "erbedaannya dengan supervisi yang lain adalah prosedur pelaksanaanya ditekankan kepada men$ari sebabsebab atau kelemahan yang dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran dan kemudian langsung diusahakan perbaikanvsupervisi klinis yang baik ber$irikan seperti berikut ini. *. .imbingan supervisor pengajaran kepada guru bersifat hubungan pembantuan, bukan hubungan perintah atau instruksi. ,. Kesepakatan antara guru dan supervisor tentang apa yang dikaji dan jenis keterampilan yang paling penting merupakan hasil diskusi bersama. /. Instrument supervisi klinis dikembangkan dan disepakati bersama antar guru dengan supervisor. 8. 7uru melakukan persiapan dengan mengidentifikasi aspek kelemahan-kelemahannya yang dipandang perlu diperbaiki. 9. "elaksanaan supervisi klinis selayaknya teknik observasi kelas :. mpan balik atau balikan diberikan dengan segera dan bersifat obyektif. ;. 7uru hendaknya dapat menganalisis penampilannya. 6. Supervisor lebih banyak bertanya dan mendengarkan daripada memerintah atau mengarahkan guru. +. Supervisor dan guru berada atau men$iptakan kondisi dalam keadaan atau suasana akrab dan terbuka. *0. Supervisor dapat digunakan untuk membentuk atau peningkatan dan perbaikan keterampilan pembelajaran.

D. Karakteristik Supervisi Klinis ". &erbaikan proses pembelajaran mengharuskan gruru mempelajarari kemampuan intelektual dan keterampilan teknis. Supervisor mendorong guru berprilaku berdasarkan kemampuan intelektual dan keterampilan teknis yang dimilikinya. '. (ungsi utama supervisor adalah menginformasikan beberapa kemampuan dan keterampilan seperti ) !"$ kemampuan dan keterampilan menganalisis proses pembelajaran berdasarkan hasil pengamatan, !'$ kemampuan dan keterampilan mengembangkan kurikulum, terutama bahan pembelajaran, !*$ Kemampuan dan keterampilan dalam proses pembelajaran, !+$ Kemampuan dan keterampilan guru melakukan evaluasi dan tindak lanjut *. Berfokus pada !"$ &erbaikan mutu proses dan hasil pembelajaran, !'$ &erbaikan kinerja guru pada hal hal spesifik yang masih memerlukan kesempurnaan, dan!*$ ,paya perbaikan di dasari atas kesepakatan bersama dan pengalaman masa lampau. +. -ubungan pembantuan antara supervisor dengan yang disupervisor mengedepankan dimensi kolegialitas. .. /indakan supervisor menemukan kelemahan atau kekurangan guru semata mata untuk diperuntukan bagi upaya perbaikan, buakan utuk keperluan penilaian atas prestasi individual guru. 0. ,rgensi Supervisi klinis ". 1engindarkan guru dari jebakan penurunan motivasi dan kinerja dalam melakukan proses pembelajaran. '. 1enghindarkan guru dan upaya menutupi kelemahannya sendiri melalui cara cara dialok terbuka dengan supervisornya. *. 1enghindara ketiadaan respon dari supervisor atau praktik profesionalyang telah memenuhi standar kompetensi dank ode etik atau yang masih dibawa standar. +. 1endorong guru untuk selalu daptif terhadap kemajuan iptek dalam proses pembelajaran. .. 1enjaga konsistensi guru agar tidak kehilangan identitas diri sebagai penyanggang profesi yang terhormat dan bermanfaat bagi kemajuan generasi 2. 1enjaga konsistensi prilaku guru, agar tidak masuk dalam jabatan kejenuhan professional !bornout$, bukan meningkatkannya. 3. 1endorong guru untuk secara cermat dalam bekerja dan berinteraksi dengan sejawat dan siswa agar terhindar dari pelanggaran kode etik profesi guru. 4. 1enghindarkan guru dari praktik praktik melakukan atau mengulangi kekeliruan secara massif dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. #. 1enghindarkan guru dari erosi pengetahuan yang sudah didapat dari pendidikan prajabatan selama studi di perguruan tinggi. "5. 1enghindarkan siswa dari praktik praktik yang merugikan, karena tidak memperoleh layanan yang memuaskan, baik secara akademik ataupun non akademik. "". 1enjauhkan guru dari menurunnya apresiasi dan kepercayaan siswa, orangtua siswa, masyarakat atau profesi yang mereka sandang.

(. /ujuan Supervisi Klinis ". 1enjaga konsinstensi motivasi dan kinerja guru dalam melaksanakan proses pembelajaran '. 1endororng keterbukaan guru kepada supervisior mengenai kelemahannya sendiri dalam melaksanakan pembelajaran *. 1enciptakan kondisi agar guru terus menjaga dan meningkatkan mutu praktik professional sesuai standar kompetensi dan kode etik yang telah ditetapkan +. 1enciptakan kesadaran guru tentang tanggung jawab terhadap pelaksanaan pembelajaran yang berkualitas, baik proses maupun hasilnya .. 1embantu guru untuk senaantiasa memperbaiki dan meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, wawasan umum dan keterampilan khusus yang diperlukan dalam pembelajaran 2. 1embantu guru untuk dpat menemukan cara pemecahan masalah yang ditemukan dalam proses pembelajaran, baik di dalam maupun di luar kelas 3. 1embantu guru untuk dapat menemukan cara pemecahan masalah yang ditemukan dalam proses pembelajaran, sehingga bena benar meberi nilai tambah bagi siswa dan masyarakat 4. 1embantu guru untuk mengembangkan sikap positif terhadap profesi dalam menegmbangkan diri secara berkelanjutan, baik secara individual maupun kelompok, dengan cara yang dikembnagkan atau atas inisiatif sendiri. 6. &rinsip prinsip Supervisi Klinis ". -ubungan supervisor dengan guru disadari sangat kolegialitas yang taat asas. '. Setiap kelemahan dan kesalahan guru semata mata digunkan untuk tindakan perbaikan, tanpa secara eksplisit melabeli guru belum professional *. 1enumbuhkembangkan posisi guru, mulai dari tidak professional sampai professional sungguhan +. -ubungan antara supervisor dengan guru dilakukan secara objektif, transparan, dan akuntabel .. Diskusi dan pengkajian atas umpan balik yang segera atau yang diketahui kemudian bersifat demokratis dan didasarkan pada data hasil pengamatan 2. -ubungan antara supervisor dengan guru bersifat interaktif, terbuka, objektif, dan tidak bersifat menyalahkan 3. &elaksanaan keputusan atau tindakan perbaikan ditetapkan atas kesepakatan atau kerelaan bersama. -. Bagaimana prosedur supervisi klinis7 "elaksanaan supervisi klinis berlangsung dalam suatu siklus yang terdiri dari tiga tahap berikut & !ahap peren$anaan awal. "ada tahap ini beberapa hal yang harus diperhatikan adalah& *. men$iptakan suasana yang intim dan terbuka ,. mengkaji ren$ana pembelajaran yang meliputi tujuan, metode, waktu, media, evaluasi hasil belajar, dan lain-lain yang terkait dengan pembelajaran, /. menentukan fokus obsevasi, 8. menentukan alat bantu 'instrumen( observasi, dan 9. menentukan teknik pelaksanaan obeservasi.

*. ,. /. 8.

!ahap pelaksanaan observasi. "ada tahap ini beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain& harus luwes, tidak mengganggu proses pembelajaran, tidak bersifat menilai, men$atat dan merekam hal-hal yang terjadi dalam proses pembelajaran sesuai kesepakatan bersama, dan 9. menentukan teknik pelaksanaan observasi. !ahap akhir 'diskusi balikan(. "ada tahap ini beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain& *. memberi penguatan) ,. mengulas kembali tujuan pembelajara. /. mengulas kembali hal-hal yang telah disepakati bersama, 8. mengkaji data hasil pengamatan, 9. tidak bersifat menyalahkan, :. data hasil pengamatan tidak disebarluaskan, ;. penyimpulan, 6. hindari saran se$ara langsung, dan +. merumuskan kembali kesepakatan-kesepakatan sebagai tindak lanjut proses perbaikan. 8. Komunikasi Klinis 2da dua sikapsupervisor pembelajaran yang mempengaruhi proses berkomunikasi, yaitu sikap yang memnghambat dan sikap yang membantu. #ua sikap pengirim pesan yang menghambat dan membantu proses komunikasi menurut <a$k 1. 7ibb '*+;0( dalam =journal of Communication> dituangkan berkit ini. Sikap menghambat Evaluasi Penguasaan Manipulasi Tidak memperhatikan Bersikap super kaku Sikap membantu Deskripsi Permasalahan Spontanitas Member perhatian Men amakan diri !u"es

Evaluasi- eskripsi Supervisor yang $enderung meberi penilaian terhadap guru binaannya akan menghadapi reaksi yang defensive dari penerima pesan itu. Sebaliknya, supervisor yang memeberi penjelasan se$ara deskriptif akan memeperoleh respon positif dari guru binaannya. !enguasaan-!ermasalahan Supervisor yang bersikap sebagai penguasa atau pimpinan yang otoriter, akan membuat guru binannya menjadi imperior dan defensive. Supervisor yang berbi$ara bersifat ingin meme$ahkan berbagai masalah akan disambut se$ara positif dan konstruktif oleh guru yang disupervisi. "anipulasi-#pontanitas

Supervisor selaku penyampaian pesan yang bernada manipulative atau bersikap =ada udang di balik batu> akan disambut dengan sikap negative oleh guru dan tidak mungkin men$iptakan suasana kuminkatif antar sesama mereka. $idak memperhatikan-"emperhatikan Sikap dingin supervisor atau penyampai informasi akan ditanggapi oleh guru sebagai penerima informasi se$ara tidak penuh dan dengan demikian komunikasin tidak penuh dengan demikian komunikasi tidak akan berjalan se$ara efektif. %ersikap-"enyamakan diri "enyampai pesan atau supervisor yang berlagak angkuh atau superiorvtidak akan dapat menyampaikan informasi se$ara baik kepada guru sebagai penerima pesan, karena maereka akan mempunyai kesan, bahwa supervisor hanya menampakkan egonnya. &aku-'uwes Supervisor yangb hanya berusaha menawarkan keputusan-keputusan sendiri dengan dalih mau dlihat bersikap demokratis akan membuat guru atau penerima informasi jadi negative. <ika supervisor bersikap luwes maka guru akan menerima se$ara luwes juga. Ketidakmampuan supervisor pembelajaran tersebut akan menyebabkan dia maupun guru tidak memperoleh kepuasan akibat tidak adanya perasaan saling memper$ayai nsatu sama lain. ?a$tor-fa$tor yang menyebabkan komunikasi antara supervisor pembelajaran dan guru adalah& fa$tor psikologis, yaitu persepsi dan penapsiran guru yang dibina terhadap stimulus yang ada dari supervisor ditentukan oleh tingkatan emosi dan sifat pribadi seorang supervisornya fa$tor biofisikal, fa$tor psikofisikal fa$tor sosiokultural dan masih banyak lagi.

*. ,. /. 8.

Versi terjemahan dari MAKALAH SUPERVISI KLINIS.doc CLINICAL SUPERVISION PAPERS


A. %linical Supervision 2 professional tea$hing supervisor is able to perform a $lini$al approa$h in the e-e$ution of their duties. Study and dis$ussion on $lini$al supervision in edu$ation intensified lately. !his e-ude a strong re$ognition of the $lini$al supervisor status as a profession or at least subkeahlian of learning supervisor. "arti$ularly Indonesia should $ontrol the number of $redits to meet the spe$ifi$ fun$tional promoted re$ognition of the State for the profession to prove this, although very likely the substan$e is still worth debating. 2ttempts to find a model or best instru$tional supervision te$hni@ues will $ontinue, although very probably will not really find it. !ea$hersA level of independen$e often lead to a very high they do not feel the need to mention the presen$e of a supervisor. Bhile the wat$hdog, whi$h is due to duties and fun$tions, was to have the autonomy to supervise tea$hers like anything. Supervisors looked at the tea$her supervising the a$tivity is right and there is a de$ision to a$t on its side, while the tea$her may feel very $ertain not re@uire anymore, be$ause he has positioned itself as the real professionals. Clini$al supervision in the field of edu$ation here is not only inspired by the prin$iples in the field of $lini$al medi$ine, but also depart from the tea$hings of psy$hologist. In $lini$al pra$ti$e is $arried out by psy$hologists, a$tion diagnosis, therapy, and psy$hologi$al healing is no longer a new phenomenon. ?ollowing that logi$, the implementation of $lini$al supervision to improve professional skills of tea$hers is done through the stages& 'a( praobservasi $ontaining $onversation and opportunity, between supervisors and tea$hers about what the problems fa$ed by the tea$her or what will be observed and $orre$ted from tea$hing a$tivities, 'b( observation, the supervisor observes tea$hers in tea$hing in a$$ordan$e with an agreed fo$us, '$( analysis of the issue $ondu$ted jointly by the supervisor with the tea$her observations, and 'd( the formulation of remedial measures, and the making of plans for improvement. Dmbodiments of $lini$al supervision is not always fo$used on the development of professonal tea$hers, but also related to livelihoods, prote$tion of the profession, and improving student learning out$omes. Clini$al supervision in the field of psy$hology has been relatively long journey. In the *+,+As, ma- etingon establish formal supervision in psy$hoanalyti$ institute .erlin. In the *+/0As, 1ift established the .udapest set up s$hools that many do kejian regarding supervision as therapy. B. Definition of %linical Supervision Bhat $lini$al suvervisi it3 Clini$al suvervisi is professional help kesejawatan by supervisors to tea$hers who have problems in learning in order to $ope with the problem $on$erned with taking systemati$ steps, starting from the planning stage, behavioral observations of tea$hers tea$hing, behavior analysts, and followup. Clini$al supervision is a pro$ess of professional help or therapy that fo$uses on

improving learning through a systemati$, $y$li$al pro$ess starting from planning, observation and intensive analysis of the performan$e of tea$hers with the aim to improve the learning pro$ess. ?rom site www.kkh.$om.sg formulation obtained $lini$al supervision as #$ formal process of professional support and learning that individual Enables Practitioners to develop kno"ledge and competence% $ssume responsibilit for their o"n practice in a "ide range of Situations #& Clini$al suvervisi is a formal pro$ess of professional support and learning form that allows individuals pra$ti$al develop knowledge and $ompeten$e, $serta hold responsibility for pra$ti$al a$tion on the wider situation. .ordersr et al& '*++*( formulate, #Clinical supervision is the construction of individuali'ed learning plans for supervisees "orking "ith clients&# Clini$al supervision is a $onstru$tion plan for the supervision of individual learning to work effe$tively with $lients. %. Distinctive %linical Supervision .ehavioral supervision view $lient problems as learning problems. !herefore, it re@uires two skills. (irst% identifi$ation of the problem. Secondl % sele$ting appropriate learning te$hni@ue '4eddi$k 5 .ernard, *+60(. !ea$hers $an parti$ipate sebgai supervised $o-therapy for strengthening. Clini$al supervision, in$luding supervision part of learning. !he differen$e with the other supervision is emphasiEed implementation pro$edure to seek the $auses or weakness $ondu$ted by the tea$her during the learning pro$ess and then dire$tly $ultivated good $lini$al perbaikanvsupervisi $hara$teriEed as follows. *. 7uidan$e of the tea$her is tea$hing supervisor assistan$e relationship, not a relationship $ommand or instru$tion. ,. 2greement between tea$hers and supervisors about what kind of skills are assessed and the most important is the result of joint dis$ussions. /. Clini$al supervision instrument was developed and agreed upon between the tea$her and the supervisor. 8. !ea$her preparation by identifying aspe$ts per$eived weaknesses that need to be fi-ed. 9. Implementation of $lini$al supervision should $lassroom observation te$hni@ues :. ?eedba$k or feedba$k is given immediately and is obje$tive. ;. !ea$hers should be able to analyEe his performan$e. 6. Supervisors ask and listen more than $ommanding or dire$ting tea$her. +. Supervisors and tea$hers were or $reate a state or $ondition in a familiar atmosphere and open. *0. Supervisor $an be used to establish or enhan$ement and improvement of learning skills. D. %haracteristics of %linical Supervision *. 1epair pro$ess of learning re@uires intelle$tual ability gruru mempelajarari and te$hni$al skills. Supervisors en$ourage tea$hers to behave based on intelle$tual abilities and te$hni$al skills they have.

,.

!he main fun$tion of the supervisor is to inform some of the abilities and skills su$h as& '*( the ability and skills to analyEe the pro$ess of learning by observation, ',( the ability and skills to develop $urri$ulum, parti$ularly learning materials, '/( ability and skills in the learning pro$ess, '8( $apabilities and skills of tea$her evaluation and follow-up /. ?o$uses on '*( @uality improvement pro$esses and learning out$omes, ',( improvement of tea$her performan$e on spe$ifi$ things that still need perfe$tion, and '/( Dfforts to improve the underlying mutual $onsent and past e-perien$e. 8. !he relationship between supervisors with the assistan$e disupervisor promote $ollegiality dimension. 9. !he a$tion supervisor dis$overed a weakness or la$k of tea$hers is intended solely for the improvement effort, buakan a $urrent assessment of the a$hievement of the purposes of the individual tea$her. 0. %linical Supervision ,rgency *. %engindarkan tea$her of traps de$reased motivation and performan$e in the learning pro$ess. ,. 2voiding tea$hers and the efforts to $over his own weaknesses in ways dialok open with his supervisor. /. %enghindara absen$e of a response from a supervisor or pra$ti$e meets the standards of $ompeten$e profesionalyang dank ode of ethi$s or standards that are still taken. 8. Dn$ourage tea$hers to always daptif the progress of s$ien$e and te$hnology in the learning pro$ess. 9. %aintain $onsisten$y of tea$hers in order not to lose their identity as a respe$table profession penyanggang and benefi$ial to the progress of the generation :. %aintain $onsisten$y of tea$her behavior, so as not to fall into saturation professional positions )bornout*% rather than in$rease it. ;. Dn$ourage tea$hers to be $areful in their work and intera$t with $olleagues and students in order to avoid violation of the $ode of ethi$s of the tea$hing profession. 6. 2void tea$her pra$ti$es do or repeated mistakes in $arrying out a massive learning a$tivities. +. 2void erosion of tea$hers of knowledge that has been gained during the study of "re-servi$e edu$ation in $ollege. *0. "re$lude students from harmful pra$ti$es, be$ause they do not obtain satisfa$tory servi$es, both a$ademi$ and non-a$ademi$. **. 2lienate tea$hers from the de$lining appre$iation and trust of students, parents, $ommunity or profession they bear. (. 9bjective %linical Supervision *. Konsinstensi maintain motivation and performan$e of tea$hers in implementing the learning pro$ess ,. %endororng supervisior openness to the tea$her about his own weaknesses in implementing the learning

/. 8. 9. :. ;. 6.

*. ,. /. 8. 9. :. ;.

*. ,. /. 8. 9.

*. ,. /. 8.

Creating the $onditions for tea$hers $ontinue to maintain and improve the @uality of professional pra$ti$e appropriate ethi$al standards of $ompeten$e dank ode predetermined Creating awareness about the responsibilities of tea$hers on the implementation of @uality learning, both pro$ess and out$ome Helping tea$hers to improve and enhan$e senaantiasa mastery of s$ien$e, te$hnology, general knowledge and spe$ifi$ skills needed in learning Helping tea$hers to find a way of solving the problem dpat found in the learning pro$ess, both inside and outside the $lassroom Helping tea$hers to be able to find a way of solving the problems found in the learning pro$ess, so that really meberi bena added value for students and $ommunity Helping tea$hers to develop a positive attitude towards the profession in self menegmbangkan ongoing basis, either individually or in groups, in a way that dikembnagkan or on its own initiative. 6. &rinciples of %linical Supervision Supervisor relationships with tea$hers $ollegiality is realiEed very $onsistent. Da$h weaknesses and mistakes tea$hers solely used mainly for remedial a$tions, without e-pli$itly labeled unprofessional tea$hers #evelop tea$her positions, ranging of no real professional to professional !he relationship between supervisors and tea$hers $arried out in an obje$tive, transparent, and a$$ountable #is$ussion and review of feedba$k immediately or later known to be demo$rati$ and based on the observed data !he relationship between supervisors and tea$hers are intera$tive, open, obje$tive, and not be blamed Implementation of the de$ision or remedial a$tion determined by agreement or willingness together. -. :hat is the procedure of clinical supervision7 Implementation of $lini$al supervision takes pla$e in a $y$le that $onsists of the following three phases& !he early planning stages. 2t this stage some of the things to $onsider are& $reating an intimate atmosphere and open review the lesson plan that in$ludes goals, methods, timing, media, evaluation of learning out$omes, and others asso$iated with learning, determine the fo$us of observation, determining tools 'instruments( observations, and determines the observation e-e$ution te$hni@ues. Implementation phase observations. 2t this stage a few things to $onsider, among other things& must be fle-ible, not interfere with the learning pro$ess, not be $onsidered, note and re$ord the things that happen dal am learning pro$ess a$$ording to mutual agreement, and

9. determines the observation e-e$ution te$hni@ues. !he final stage 'feedba$k dis$ussion(. 2t this stage some of the things that should be $onsidered in$lude& *. provide reinfor$ement) ,. pembelajara reviewing purposes. /. review the things that have been agreed, 8. e-amine the observed data, 9. not be faulted, :. the observed data are not disseminated, ;. inferen$e, 6. avoid dire$t suggestions, and +. redraft the agreements as a follow-up pro$ess improvement. 8. %linical %ommunications !here are two learning sikapsupervisor affe$ting $ommuni$ation pro$ess, ie memnghambat attitude and attitude that helps. !wo attitudes that hinder the message sender and help the $ommuni$ation pro$ess by <a$k 1. 7ibb '*+;0( in #The +ournal of Communication# is poured .erkit. 2ttitude inhibit Evaluation Master Manipulation ,ot pa ing attention Being super rigid 2ttitude helps Description Problems Spontaneit Members of attention E-uate self Supple

Evaluation- escription Supervisors who tend meberi assessment of surrogate tea$her will fa$e a defensive rea$tion of the re$eiver of the message. Conversely, supervisors who $ounts the des$riptive e-planation will obtain a positive response from tea$hers pro-ies. "astery-!roblems Supervisor who a$ted as an authoritarian ruler or leader, will make the tea$her binannya be imperior and defensive. Supervisors who wish to speak are solving these problems will be wel$omed positively and $onstru$tively supervised by a tea$her. "anipulation-#pontaneity Supervisor pit$hed as the transfer of messages being manipulative or Fno $at$hF will be greeted with a negative attitude by the tea$hers and not likely to $reate an atmosphere kuminkatif among their peers. (ot paying attention-(oting Supervisor or $oldness in the information will be responded to by tea$hers as re$ipients of the information are not full and thus komunikasin not filled with su$h $ommuni$ation will not work effe$tively. %eing self-E)ualizing

%essenger or supervisor who a$ted arrogantly or superiorvtidak will be able to $onvey information to both the tea$hers as re$ipients of the message, be$ause maereka will have the impression, that the supervisor only show egonnya. *igid-+le,ible Supervisor yangb just trying to offer their own de$isions on the prete-t would be shown to be demo$rati$ would make a tea$her or re$ipient information so negative. If supervisors to be fle-ible so tea$hers will re$eive a fle-ible manner as well. !he inability of the learning supervisor would $ause her or tea$hers do not get the feeling of satisfa$tion due to the absen$e of mutual trust ea$h other nsatu. ?a$torfa$tor whi$h $auses the $ommuni$ation between the supervisor and tea$her learning are& psy$hologi$al fa$tors, namely per$eption and penapsiran tea$her who fostered the e-isting stimulus is determined by the level of supervisor emotional and personal nature of a supervisor biophysi$al fa$tors, fa$tor psikofisikal so$io$ultural fa$tors and mu$h more.

*. ,. /. 8.

Anda mungkin juga menyukai