Anda di halaman 1dari 28

KTI ; KADAR VITAMIN C PADA JAMBU BIJI MERAH

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Vitamin C merupakan suplemen yang sangat penting bagi tubuh manusia dimana dianjurkan sebesar 30-60 mg per hari. Diantara kegunaan vitamin ini yaitu sebagai senyawa utama tubuh yang dibutuhkan dalam berbagai proses penting mulai dari pembuatan kolagen, pengangkut lemak, sampai dengan pengatur tingkat kolesterol. Dikarenakan khasiat penting yang terkandung dalam vitamin C itulah, maka banyak orang yang memburu sumber-sumber vitamin C baik dalam bentuk alami maupun dalam bentuk kemasan tablet. kan tetapi banyak persepsi orang yang salah berkaitan dengan sumber vitamin C dalam bentuk alami. !ebanyakan orang mengira bahwasanya buah yang paling banyak mengandung vitamin C adalah jeruk. "adahal kandungan vitamin C pada jeruk jauh lebih sedikit dari pada jambu biji merah. #etelah ditemukannya penelitian yang mengungkapkan bahwa jambu biji merah mengandung banyak vitamin C, $at antioksidan dan antikanker yang berguna bagi kesehatan diantaranya menurunkan kadar kolesterol darah, mengobati in%eksi, mengobati sariawan, memperlan&ar peredaran darah, melan&arkan saluran pen&ernaan, men&egah kontipasi dan menyembuhkan penyakit Demam 'erdarah Dengue (D'D), kini sebagian masyarakat &enderung mengkonsumsi buah ini dalam jumlah banyak. *etapi banyak penemuan itu tidak sedikitpun menjelaskan tentang berapa kadar vitamin C pada buah tersebut. Disini peneliti ingin menghitung berapa kadar vitamin C pada jambu biji merah yang disebut-sebut sebagai penghasil vitamin C terbanyak pada katagori buah-buahan ini. B. Rumusan Masala 'erapa kadar vitamin C pada jambu biji merah+

C. Tu!uan Penel"t"an "enelitian ini bertujuan untuk mentukan kadar vitamin C pada jambu biji merah. D. Man#aat Penel"t"an ,an%aat penelitian ini diantaranya .. /ntuk diri sendiri "eneliti dapat mengetahui salah satu &ara analisis volumetri dengan metode 0odimetri untuk menentukan kadar vitamin C dalam buah segar. 1. /ntuk masyarakat luas ,asyarakat dapat mengetahui se&ara benar bahwa jambu biji merah sumber vitamin C dengan kandungan tinggi.

KAJIAN PU$TAKA
A. V"tam"n C Vitamin C adalah nutrien dan vitamin yang larut dalam air dan penting untuk kehidupan serta untuk menjaga kesehatan. Vitamin ini juga dikenal dengan nama kimia dari bentuk utamanya yaitu asam askorbat. Vitamin C termasuk golongan antioksidan karena sangat mudah teroksidasi oleh panas, &ahaya, dan logam, oleh karena itu penggunaaan vitamin C sebagai antioksidan semakin sering dijumpai. Vitamin C dikenal sebagai senyawa utama tubuh yang dibutuhkan dalam berbagai proses penting mulai dari pembuatan kolagen ( protein berserat yang membentuk jaringan ikat pada tulang ), pengangkut lemak, pengangkut elektron dari berbagai reaksi en$imatik, mema&u gusi yang sehat, pengatur tingkat kolesterol, serta pema&u imunitas. #elain itu, vitamin C sangat diperlukan tubuh untuk penyembuhan luka dan meningkatkan %ungsi otak agar dapat bekerja maksimal.

#umber vitamin C yang penting di dalam makanan terutama berasal dari buah-buahan dan sayur-sayuran, sedangkan bahan makanan yang berasal dari hewani pada umumnya bukan merupakan sumber vitamin C yang tinggi. #ayuran segar mengandung kadar vitamin C yang lebih sedikit dibandingkan dengan buah-buahan. B. Jam%u B"!" &. Jen"s'!en"s (an Klas"#"kas" Jam%u B"!" 2ambu batu ("sidium guajava 3.) atau sering juga disebut jambu biji, jambu siki dan jambu klutuk adalah tanaman tropis yang berasal dari 'ra$il, disebarkan ke 0ndonesia melalui *hailand. 2ambu batu memiliki buah yang berwarna hijau dengan daging buah berwarna putih atau merah dan berasa asam-manis. 'uah jambu batu dikenal mengandung banyak vitamin C. 'eberapa ma&am4kultivar jambu biji dikenal di 0ndonesia, sebagian dikenal sejak lama, sebagian merupakan introduksi dari negara lain yaitu diantaranya a. Jam%u Pasarm"nggu 2ambu pasarminggu yang merupakan ras lokal ini memiliki dua varian yaitu .. 'erdaging buah putih 2ambu jenis ini berdaging putih, dikenal sebagai jambu 5susu putih5, lebih digemari karena rasanya manis, daging buahnya agak tebal, dan teksturnya lembut. 1. 'erdaging buah merah 2ambu jenis ini kurang disukai karena buahnya &epat membusuk dan rasanya kurang manis. !ulit buahnya tipis berwarna hijau kekuningan bila masak. 'entuk buahnya agak lonjong dengan bagian ujung membulat, sedangkan bagian pangkal merun&ing.

%. Jam%u austral"a 2ambu biji australia diintroduksi dari ustralia. !ekhasannya adalah daunnya

berwarna merah keunguan. 6alaupun buahnya dapat dimakan, biasanya orang menanam di pekarangan lebih sebagai tanaman hias. 'uahnya manis bila sudah masak, tetapi tawar bila belum matang. ). Jam%u *sukun* !ata 7sukun7 berarti 7tidak berbiji7. 2ambu varietas unggul ini memang tidak memiliki biji. !alaupun ada hanya 1-3 biji. Daging buahnya putih kekuningan dengan rasa manis agak asam. *eksturnya agak keras, renyah, dan beraroma wangi. 'entuk buahnya mirip apel, dengan ukuran panjang antara 8-9 &m. !ulit buahnya bila matang berwarna hijau keputihan. 2ambu sukun dapat berproduksi terus menerus sepanjang tahun, meskipun relati% sedikit. :amun demikian, jenis jambu ini relati% tahan terhadap serangan hama dan penyakit. (. Jam%u %angk+k 2ambu bangkok merupakan sebutan untuk jambu biji dengan buah yang besar. 'eberapa memang diintroduksi dari *hailand. #alah satunya adalah 5jambu sari5. 'entuk buahnya bulat sempurna dengan garis tengah sekitar .0 &m. /kuran buah mentahnya lebih besar dari pada ketika matang.

,am%ar &. Jam%u -asar m"nggu %er!en"s mera

2ambu biji se&ara taksonomi tergolong kedalam %amili ,yrta&eae, genus "sidium, spesies guajava. !arena itu, dalam bahasa 3atin disebut "sidium guajava. Dalama bahasa 0nggris jambu biji dikenal sebagai guava, sedangkan di 0ndonesia disebut juga jambu batu, jambu klutuk, atau jambu siki. !lasi%ikasi ilmiah jambu biji ( "sidium guajava 3.) adalah sebagai berikut ;egnum -"lantae Divisio -,agnoliophyta !elas -,agnoliopsida <rdo -,yrtales =amilia -,yrta&eae >enus -"sidium #pesies -"sidium guajava :ama binomial -"sidium guajava 3. (wikipedia.&om) .. Kan(ungan Jam%u %"!" 2ambu biji dikatakan buah yang sangat istimewa karena mamiliki kandungan $at gi$inya yang tinggi, seperti vitamin C, potasium, dan besi. #elain itu, juga kaya $at nongi$i, seperti serat pangan, komponen karotenoid, dan poli%enol. 'uah jambu biji bebas dari asam lemak jenuh dan sodium, rendah lemak dan energi tetapi tinggi akan serat pangan (dietary %iber). #erat pangan berman%aat untuk men&egah berbagai penyakit degenerati%, seperti kanker usus besar ( kanker kolon ), divertikulosis, aterosklerosis, gangguan jantung, diabetes melitus, hipertensi dan penyakit batu ginjal. (kompas.&om)

/. V"tam"n C -a(a !am%u %"!" !andungan vitamin C pada jambu biji men&apai pun&aknya menjelang matang. #ebagian besar vitamin C jambu biji terkonsentrasi pada bagian kulit serta daging bagian luarnya yang lunak dan tebal. !andungan vitamin C pada jambu biji dua kali lipat jeruk manis yang hanya 8? mg4.00 g buah. !andungan vitamin C pada buah ini, sanggup memenuhi kebutuhan harian anak usia .3-10 tahun yang men&apai @0-.00 mg per hari, atau kebutuhan vitamin C harian orang dewasa yang men&apai A0-A9 mg per hari. Dengan demikian sebutir jambu biji dengan berat 1A9 g per buah dapat men&ukupi kebutuhan harian akan vitamin C pada tiga orang dewasa atau dua anak-anak. "erbandingan kadar vitamin C per .00 gram bahan pangan dapat disajikan pada tabel Ta%el &. Per%an("ngan ka(ar 0"tam"n C -er &11 gram %a an -angan 'ahan "angan 2ambu biji "epaya 2eruk ;ambutan ,angga 'elimbing Durian 2eruk bali 'ayam Daun katuk !embang kol #awi (gallery %ame.thumblogger.&om) C. Jam%u B"!" Mera &. Kele%" an Jam%u B"!" Mera !adar vitamin C ( mg4.00 g ) @A A@ 8? 9@ 30 39 93 83 @0 13? 6? .01

2ambu biji merah yang tergolong jenis jambu pasarminggu ini memiliki berbagai ma&am kelebihan dibanding dengan jenis jambu pasar minggu lainnya yaitu lebih banyak mengandung vitamin C yang dianggap sebagai antioksidan untuk menambah daya tahan tubuh. !andungan vitamin C pada jambu biji merah dua kali lebih banyak dari jeruk manis yang disebut-sebut sumber vitamin C terbanyak #elain itu, jambu biji merah berkhasiat mengobati berbagai jenis penyakit diantaranya Demam 'erdarah Dengue (D'D). (0ndra,100@) .. Man#aat Jam%u B"!" Mera %ag" kese atan tu%u 2ambu biji merah berman%aat bagi kesehatan tubuh diantaranya a. ,enurunkan kadar kolesterol darah b. ,engobati in%eksi &. ,engobati sariawan d. ,emperlan&ar peredaran darah e. ,elan&arkan saluran pen&ernaan, dan

%. ,en&egah konstipasi ,am%ar .. Jam%u %"!" mera 2ang ("!a("kan sam-el D. Langka 'langka -eneta-an ka(ar 0"tam"n C -a(a %ua segar &. Pr+ses I+(+ (an I+("metr"

Dalam analisis se&ara volumetri,yang dimaksud dengan 0odometri adalah titrasi terhadap (01) bebas yang terdapat dalam larutan.#edang 0odimetri adalah titrasi dengan larutan 01 standard. "otensial reduksi normalnya dapat ditunjukkan dengan sistem reversible sebagai berikut01 (p)- B 1 e C 1 0dan besarnya D 0,9389 volt. "esamaan tersebut menunjukkan larutan jenuh 0odium padat E dan reaksi setengah sel (hal%-&ell) akan terjadi pada akhir titrasi ion 0odida dengan $at pengoksidasi seperti !,n<8 apabila konsentrasi ion 0 relati% menjadi rendah. Dalam sebagian besar titrasi 0odimetri, apabila dalam larutan terdapat kelebihan ion 0odida ( 0- ), maka akan terjadi ion *ri iodida ( 03- ) menurut persamaan reaksi berikut 01- (aF) B 0- 03Gal ini di sebabkan karena 0odium larut se&ara &epat dalam larutan 0odida. Dengan demikian maka reaksi setengah sel tersebut di atas lebih baik di tuliskan sebagai berikut 03- B 1 e- 3 0Dan potensial reduksi standardnya adalah D 0,9399 volt. !husus dalam proses 0odo dan 0odimetri, maka yang di maksud dengan berat ekivalen suatu $at adalah banyaknya atau beratnya $at tersebut yang dapat bereaksi atau yang dapat membebaskan . grat 0. Dibandingkan dengan oksidator-oksidator seperti - !,n< 8, !1Cr1<A atau Ce(#<8)1, 0odium (01) merupakan oksidator yang lebih lemah, tetapi merupakan $at reduktor yang lebih kuat ( bandingkan potensial reduksinya).

Dalam sebagian besar titrasi 0odimetri, yang dipergunakan sebagai larutan standard adalah 01 dalam !0, dan sebagai spesien yang reakti% adalah ion 03-, sehingga untuk semua persamaan reaksi yang meliputi reaksi dengan 0 1 sebaiknya di tuliskan dengan 03-E sebagai &ontoh misalnya reaksinya dengan ion #1<3 D di tuliskan sebagai berikut 1 #1<3D B 03- 3 0- B #8<6D !adang-kadang titrasi 0odimetri disebut &ara titrasi 0odimetri langsung, sedang titrasi 0odometri disebut &ara titrasi tidak langsung.*etapi meskipun demikian dalam diktat ini semua reaksi yang menyangkut dengan 01 tidak dituliskan dengan ion 03- melainkan dengan molekul 01, sehingga untuk persamaan reaksi di atas dituliskan sbb 1 #1<3D B 01 1 0- B #8<6D Dalam larutan asam, larutan 01 standard dapat dipergunakan untuk menitrir se&ara &epat beberapa jenis $at-$at reduktor kuat seperti - #nCl1 , G1#<3 , G1# dan :a#1<3 , sedang untuk $at-$at reduktor yang lebih lemah seperti misalnya sedikit asam. 'eberapa &ontoh persamaan reaksinya adalah sebagai berikut #nBB B 01 #nBBBB B 1 0#<3D B 01 B G1< #<8D B 1 GB B 1 0G1# B 01 # B 1 GB B 1 01 #1<3D B 01 #8<6D B 1 0G3 s<3 B 01 B G1< G3 s<8 B 1 GB B 1 0G3#b<3 B 01 B G1< G3#b<8 B 1 GB B 1 0sBBB E #bBBB dan H=e(C:)6IJ hanya dapat teroksidasi sempurna apabila larutan bersi%at netral atau

#ebaliknya apabila $at-$at oksidator kuat dalam larutan netral atau asam ditambah dengan ion 0odida berlebihan, maka oksidator-oksidator tersebut akan tereduksi se&ara kuantitati% dan dalam larutan akan terbebaskan 0 1 yang setara dengan banyaknya oksidator, dan 01 ini kemudian dapat dititrir dengan larutan :atrium thiosul%at (:a1#1<3).<ksidator-oksidator yang dapat ditetapkan dengan &ara ini seperti terlihat dalam tabel Ta%el .. Be%era-a +ks"(at+r 2ang (a-at ("teta-kan se)ara I+("metr"
<ksidator ,n<8Cr1<D G1<1 'r<30<3Cl<3G:<1 CeBBBB CuBB Cl1 K 'r1 "ersamaan ;eaksi 1 ,n<8- B .6 GB B .0 0- 1 ,nBB B 9 01 B @ G1< Cr1<AD B .8 GB B 6 0- 1 CrBBB B 3 01 B A G1< G1<1 B 1 GB B 1 0- 1 G1< B 01 'r<3- B 6 GBB 6 0- 'r- 3 01 B 3 G1< 0<3- B 6 GB B 9 0- 3 01 B 3 G1< Cl<3- B 6 GB B 6 0- Cl- B 3 01 B 3 G1< 1 G:<1 B 1 GB B 1 0- 1 :< B 01 B 1 G1< 1 CeBBBB B 1 0- 1 CeBBB B 01 1 CuBB B 8 0- 1 Cu0 B 01 Cl14'r1 B 1 0- 1 Cl-41 'r- B 01

"otensial reduksi normal dari sistem 0odium-0odida tidak tergantung dari pada pG larutan selama pG tersebut lebih ke&il dari @, tetapi pada keasaman yang lebih rendah, 0odium akan bereaksi dengan ion <G - menjadi ion 0odida (0-) dan sedikit ion hipoiodit yang tidak stabil,yang kemudian akan berubah dengan &epat menjadi ion 0odida dan 0odat,sesuai dengan persamaan reaksi berikut01 B 1 <G- 0- B 0<- B G1< 3 0<- 1 0- B 0<32adi dengan mengatur besarnya pG larutan, dapatlah dipergunakan untuk menitrir $at reduktor dengan 0odiumE dan $at dalam bentuk teroksidasi setelah

ditambah iodida dengan :atrium thiosul%at. #ebagai &ontoh misalnya sistem rsenat, reaksinya adalah reversible sbbG3 s<3 B 01 B G1< G3 s<8 B 1 GB B 1 0-

rsenit-

"ada harga pG antara 8-? arsenit dapat dititrir dengan 0 1E tetapi dalam larutan asam kuat, rsenat direduksi menjadi rsenit dan terbebaslah 0 1 yang kemudian dapat dititrasi dengan larutan :a1#1<3. Dalam proses 0odimetri ada 1 hal penting yang perlu diperhatikan karena hal ini dapat menjadi sumber kesalahan, ke dua hal tersebut ialaha. 'erkurang atau hilangnya sebagian 01 karena si%at volatilitasnya. b. *erjadinya oksidasi udara terhadap larutan 0odida, menurut persamaan reaksi berikut8 0- B <1 B 8 GB 1 01 B 1 G1< Volatilitas 01 dapat diperke&il dalam larutan iodida berlebihan, karena terjadinya ion triiodida (03-)E sehingga pada temperatur kamar hilangnya 01 karena si%at volatilitasnya dari suatu larutan yang paling sedikit mengandung 8L !alium iodida dapat diabaikan. Demikian juga titrasi harus di lakukan terhadap larutan yang dingin dan dalam tempat yang tertutup, jangan dalam gelas bikar. #edang terjadinya oksidasi udara terhadap iodida dalam larutan dapat diabaikan dengan adanya katalisator, adapun katalisator yang dipergunakan adalah ion-ion logam tertentu terutama *embaga dan juga ion :<1-. .. Cara menentukan T"t"k Ek"0alen (alam -r+ses I+(+ (an I+("metr" 3arutan 01 dalam !0 en&er berwarna &oklat muda. pabila . tetes larutan 01 0,. : akuades akan memberikan warna kuning muda, sehingga dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa dalam larutan yang tidak berwarna, 01 dapat ber%ungsi sebagai indikator. *etapi meskipun demikian warna yang terjadi dalam larutan akan

lesensiti% dengan menggunakan larutan kanji sebagai indikator, karena dengan 0odium dalam larutan 0odida, kanji akan bereaksi menjadi kompleks iodamilum yang berwarna biru meskipun konsentrasi 01 nya sangat ke&il, misalnya pada konsentrasi 0odium 1 M .0-9 ,,dan konsentrasi iodida lebih besar dari pada 8 M .0 -8 ,, maka temperatur 100 C warna biru tersebut masih dapat terlihatE tetapi kesensiti%an warna tersebut akan berkurang karena kenaikkan temperatur larutan, misalnya pada temperatur 900 C kesensiti%an warna akan menjadi .0 kali lebih ke&il dari pada 190 C. 2uga kesensiti%an tersebut akan berkurang karena penambahan suatu pelarut seperti Ntil alkohol, bahkan apabila larutan mengandung 90L alkohol atau lebih warna tersebut akan menjadi hilang. Demikian juga dalam suasana asam kuat, indikator tersebut tidak dapat dipergunakan karena dalam suasana asam kuat, kanji akan mengalami hidrolisa. !anji dapat dipisahkan menjadi 1 penyusun utama, yaitu- milose dan miopektin,

yang dalam berbagai tumbuh-tumbuhan terdapat dalam perbandingan yang berbedabeda, milose yang merupakan senyawa berantai lurus banyak terdapat dalam tepung kentang, dengan 0odium memberikan warna biruE sedang mempunyai struktur rantai &abang memberikan warna merah muda. !urang baiknya karenaa. *idak dapat larut dalam air dingin. b. #uspensinya dalam air tidak stabil. &. Dengan 0odium membentuk kompleks iod-amilum yang tidak larut dalam air, dan ini akan terjadi apabila penambahan kanji dilakukan pada permulaan titrasi. <leh karenanya indikator tersebut harus ditambahkan apabila sudah mendekati titik ekivalen. !arena hal-hal tersebut, maka akan lebih baik apabila dalam proses 0odo dan 0odimetri yang dipergunakan sebagai indikator adalah larutan :atrium amilum glikolatE yaitu suatu serbuk putih yang tidak higroskopis, mudah larut dalam air panas milum (kanji) sebagai indikator disebabkan antara lain milopektin yang

dan stabil untuk beberapa bulanE disamping itu juga dengan 0 1 tidak membentuk kompleks yang tidak larut dalam air, sehingga indikator ini dapat ditambahkan pada permulaan titrasi. pabila di dalam larutan terdapat kelebihan 0 1 (misalnya pada permulaan titrasi 0odometri), maka warna larutan yang mengandung . ml (atau 0,.L larutan en&er), adalah hijau. 2ika konsentrasi 01 dalam larutan menjadi berkurang warna larutan berubah menjadi biru(sebelum titik ekivalen), sedang pada saat ter&apainya titik ekivalen warna larutannya menjadi biru tua. Dalam reaksi-reaksi tertentu, karbon tetrakhlorida (CCl8) dapat dipergunakan sebagai pengganti larutan kanji. pabila pada temperatur 190 C, . liter air dapat pabila sedikit CCl8 melarutkan 0,339 gram 01, tetapi dalam volume yang sama CCl8 dapat melarutkan 01 delapan puluh lima kali lebih banyak yaitu 1@,9 gram. ditambahkan ke dalam larutan en&er yang mengandung 0odium dan kemudian diaduk, maka sebagian besar 01 akan larut dalam CCl8 dan akan turun ke bawah sehingga akan terpisah dengan airnya dalam dua lapisan dan memberikan warna ungu merah. /. Pem%uatan (an Penggunaan Larutan Kan!" 'uatlah pasta dari . gram kanji dalam sedikit air, kemudian sambil diaduk tuangkan pasta tersebut ke dalam .00 ml air mendidih dan biarkan larutan mendidih selama . menit. 'iarkan larutan sampai dingin, kemudian tambahkan 1-3 gram !alium iodida (!0), dan tempatkan larutan dalam sebuah botol yang tertutup. Dalam penggunaannyaE misalnya pada titrasi 01 dengan larutan thiosul%at (:a1#1<3), larutan kanji tersebut jangan ditambahkan ke dalam larutan yang akan dititrasi sebelum titik ekivalen hampir ter&apai, sebab apabila larutan kanji ditambahkan ke dalam yang mengandung 01 dimana konsentrasi 01 masih &ukup tinggi, maka sebagian besar 01 akan teradsorpsi sebelum titik ekivalen sehingga akan menyebabkan suatu kesalahan yang besar. 3. Pem%uatan Larutan Na.$.4/ 15& N

,eskipun garam :atrium thiosul%at pentahidrat (:a1#1<3.9G1<), mudah diperoleh dalam keadaan murni, tetapi oleh karena kandungan air kristalnya tidak dapat diketahui dengan tepat, sehingga larutannya tidak dapat dipergunakan sebagai larutan standard primer. #ebagai $at reduktor reaksi setengah sel (hal%-&ell rea&tion)nya adalah sebagai berikut 1 #1<3D #8<6D B 1 eberat ekivalennya D 18@,.? gramE jadi larutan desi normalnya (0,.:) dibuat dengan jalan melarutkan 19 gram garam kristalnya (:a1#1<3.9G1<) dalam . liter air (dalam sebuah labu takar . liter)E tetapi sebeum dipergunakan harus distandardisasi lebih dulu untuk menetukan %aktor normalitasnya (%)nya. #ebelum diuraikan &ara menstandardisasinya, perlu diperhatikan hal-hal yang dapat mempengaruhi kestabilan larutan thiosul%at. <leh karena akuades biasanya masih mengandung kelebihan !arbondioksida (C<1), sehingga apabila digunakan sebagai pelarut dalam pembuatan larutan standard thiosul%at, maka akan menyebabkan terjadinya peruraian ion thiosul%at membentuk 'elerang (#) bebas, meskipun peruraian tersebut sangat lambat, hal ini dapat dilihat pada persamaan reaksi sebagai berikut #1<3D B GB G#<3- B # 3ebih lanjut perubahan tersebut juga dapat disebabkan karena keakti%an bakteri (misalnya *hioba&illus thioparus), terutama apabila larutan disimpan beberapa lama. !arena alasan-alasan tersebut, maka untuk pembuatan larutan :atrium thiosul%at sebaiknya dilakukan dengan &ara sebagai berikut a. 3arutkan garam kristalnya dalam akuades yang mendidih. b. *ambahkan 3 tetes !holoro%orm (CGCl3) atau .0 mgram ,erkuri iodida (GgCl1) dalam . liter larutan, karena senyawa-senyawa tersebut dapat membantu memperbaiki kualitas larutan.

&. 3arutan yang telah terjadi harus disimpan yang di tempat yang tidak terkena sinar matahari, karena hal ini juga dapat memper&epat terjadinya peruraian thiosul%at. 6. $tan(ar("sas" Larutan Na.$.4/ !arena larutan :atrium thiosul%at bukan merupakan standard primer, maka sebelum larutan tersebut dipergunakan harus distandardisasi terlebih dahulu untuk menentukan %aktor normalitasnya. #tandardisasi terhadap larutan tersebut dapat dilakukan dengan $at-$at standard primer seperti misalnya- !0< 3, !'r<3, !1Cr1<A, *embaga (Cu) dan 01, atau dengan !,n<8 atau Ce(#<8)1 sebagai $at-$at standard sekunder. Di sini hanya akan diberikan &ontoh standardisasi larutan thiosul%at dengan larutan ! 1Cr1<A standard. Dalam larutan !alium iodida asam, !1Cr1<A akan tereduksi menjadi garam !romi yang berwarna hijau, dan akan terbebaskan 01 yang setara dengan banyaknya garam !1Cr1<A tersebut menurut persamaan reaksi ion sebagai berikutCr1<AD B 6 0- B .8 GB 1 CrBBB B 3 01 B A G1< 'anyaknya 01 ini kemudian dapat dititrir dengan larutan :a 1#1<3 sesuai dengan persamaan ion sebagai berikut01 B 1 #1<3D 1 0- B #8<6D #ehingga dengan mengetahui banyaknya grek4mgrek garam !1Cr1<A serta banyaknya volume larutan thiosul%at yang dipergunakan untuk menitrir 0 1 yang terbebaskan dalam larutan, dapatlah ditentukan normalitas yang sebesarnya (atau %aktor normalitas) dari larutan thiosul%atnya. Cara $tan(ar("sas" mbilah dengan pipet gondok, 19 ml larutan !1Cr1<A 0,. : kemudian masukkan ke dalam Nrlenmeyer 190 ml. *ambahkan ke dalam larutan tersebut 9 ml asam asetat glasial, 9 ml larutan Cu#<8 0,00. , (untuk memper&epat reaksi) dan 30 ml larutan

!0 .0L. !emudian titrirlah larutan tersebut dengan larutan :a 1#1<3 yang normalitasnya mendekati 0,. : dengan menggunakan larutan kanji sebagai indikatornya sampai larutan berwarna biru. /langi pekerjaan tersebut sampai 3 kali. ndaikan banyaknya volume thiosul%at yang dipergunakan dalam masing-masing titrasi tersebut D v ml, maka menurut rumusV& 7 N& V& 7 N& 8 V. 7 N. N. 8 V. 19 M 0,. 2adi normalitas sebenarnya dari larutan thiosu%at D V 9. Pem%uatan Larutan I. $tan(ar 15&N (an stan(ar("sas" I. 15& N (engan Na.$.4/ Dalam proses 0odo dan 0odimetri, berat okivalen normalnya 0 1 D .1A gram (atau . grek 01 D O gmol), sehingga larutan desi normalnya (0,. : 01 mengandung .1,A gram per liter). !arena kelarutan 01 dalam air pada temperatur 190 C sangat ke&il yaitu D 0,339 gram per liter, dan 01 adalah sangat volatil, maka larutannya tidak dibuat dengan jalan melarutkan kristalnya dalam air, melainkan dalam larutan !alium iodida(!0) karena 01 lebih &epat larut dalam larutan en&er, tetapi kelarutan tersebut akan menjadi lebih besar dalam larutan !0 pekat disebabkan terjadinya ion tri iodida menurut persamaan berikut01 B 0- 03Cara Pem%uatann2a: 3arutkan 10 gram garam !alium iodida (!0) yang bebas dari iodat ke dalam 30-80 ml akuadest dalam sebuah labu takar . liter yang tertutup. *imbanglah dengan nera&a kasar .1,A gram 01 di atas gelas arloji (jangan dengan nera&a analitik), kemudian masukkan ke dalam labu takar yang telah berisi larutan !0 pekat dan gojoglah labu

takar tersebut (dalam keadaan tertutup) sampai semua 01 larut, kemudian biarkan sampai dingin pada temperatur kamar, selanjutnya tambahlah akuades hingga permukaan larutan dalam labu takar tepat pada tanda batas. #etelah larutan digojog sampai homogen, simpanlah dalam tempat yang dingin dan gelap. ;. $tan(ar("sas" Larutan I. 15& N #tandardisasi terhadap larutan 01 dapat dilakukan dengan beberapa $at, antara lainrsen trioksida ( s1<3) , :atrium thiosul%at (:a1#1<3) , 'arium thiosul%at monohidrat ('a#1<3.G1<) , diantara $at-$at tersebut dalam &ontoh ini akan diberikan &ara menstandardisasi larutan 01 0,. : dengan larutan 'arium thiosul%at monohidrat yang dapat dibuat dengan &ara sebagai berikut3arutkan 80 gram 'arium khlorida dihidrat ('aCl1.1G1<) dan 90 gram garam :atrium thiosul%at pentahidrat (:a1#1<3.9G1<), masing-masing dalam 300 ml akuades. "anaskan kedua larutan tersebut sampai temperatur 90 0 C, kemudian sambil diaduk tuangkan sedikit demi sedikit larutan 'arium khlorida ke dalam larutan :atrium thiosul%at, maka akan tersaringlah kristal tersebut dan &u&ilah berturut-turut dengan akuades, kemudian dengan alkohol ?9L dan akhirnya eter, selanjutnya keringkan dalam udara. *imbanglah dengan tepat . gram kristal 'a# 1<3.G1< dan masukkan ke dalam Nrlemeyer 190 ml, kemudian tambahlah dengan .00 ml akuades dan 1 ml larutan indikator kanji. *itrirlah larutan tersebut dengan larutan 01 sampai terjadi warna biru yang permanen. /langi titrasi ini dengan dua bagian larutan 'arium thiosul%at monohidrat yang lain E dan selanjutnya hitunglah normalitas yang sebenarnya dari larutan 01. Diketahui - . ml larutan 01 . : setara dengan 0,16A9 gram 'a#1<3.G1<. ( <. Peneta-an Ka(ar V"tam"n C -a(a %ua '%ua an segar ! 'andung, .??1)

,enentukan kadar vitamin C pada buah-buahan segar khususnya jambu biji merah dapat ditentukan dengan proses 0odimetri yaitu dengan pemberian titrasi 01 pada objek yang diteliti dan juga perhitungan se&ara matematis berdasarkan rumus baku yang telah ditetapkan. #ebelum pemberian titrasi perlu dilakukannya standardisasi :a 1#1<3 0,. : dengan !0<3 0,1@08 : dan standardisasi 01 dengan :a1#1<3. #etelah didapat hasil standardisasi, kemudian ditetapkan kadar vitamin C dengan menggunakan rumus. 'erikut ini adalah rumus penentuan kadar vitamin C pada buahbuahan segar.

!adar Vitamin C - .00 M V(ml) M : ( 01 ) M ,r Vitamin C ,assa buah Valensi "ada rumus tersebut ditentukan ,r vitamin C sebesar .A6,.3 dan valensi sebesar 1. E. H"-+tes"s 2ambu biji merah diduga banyak mengandung vitamin C yang berguna bagi kesehatan tubuh. MET4DE PENELITIAN "enelitian dilakukan mulai pril sampai dengan ,ei 100@ di laboratorium !imia

,adrasah ,u5allimin ,uhammadiyah Pogyakarta. A. Ba an (an Alat &. Ba an 'ahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi .. 01 ( 0odium ) 1. :a1#1<3 ( :atrium *hiosul%at) 3. !0<3 ( !alium 0odat )

8. !0 ( !alium 0odida ) 9. A. .. Alat lat-alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi .. 'uret 90 ml 1. Nnlemeyer 900 ml 3. Corong 8. 'eaker glass .00 ml, 190 ml dan .000 ml 9. "engaduk 6. :era&a 8 lengan 3.. g A. >elas ukur .00 ml dan .0 ml @. >elas arloji ?. !lem dan stati% .0. "ipet volume .0 ml ... ,alt pipet .1. "ushball .3. 'otol reagent .8. 3abu ukur .000 ml dan 190 ml B. Pr+se(ur Ker!a &. Pem%uatan Larutan a. Pem%uatan larutan KI4/ .. Ditimbang dengan seksama .0 g !0<3 1. Dilarutkan dalam gelas beker 190 ml dan dituangkan dalam labu takar . liter milum kuades 6. G1#<8 ( sam #ul%at )

3. Ditambahkan akuades sampai dengan .000 ml %. Pem%uatan larutan Na.$.4/ 15& N 611 ml .. Ditimbang dengan seksama .1,9 g :a1#1<3 9 G1< 1. Dilarutkan dan ditambahkan dengan akuades sampai dengan 900 ml ). Pem%uatan larutan H.$43 . N 611 ml .. G1#<8 pekat di pipet 1A,@ ml ( D 900 ml M 1 : ) 36 : 1. Diteteskan ke dalam 800 ml akuades sampai dengan 900 ml dalam labu takar (. Pem%uatan larutan Am"lum & = .. Ditimbang dengan seksama 1,9 g amilum 1. Ditambahkan dengan akuades sampai dengan 190 ml kemudian dipanaskan .. $tan(ar("sas" a. $tan(ar("sas" Na.$.4/ 15& N (engan KI4/ 15.<13 N .. .0 ml !0<3 0,1@08 : dipipet dituangkan kedalam enlemeyer 190 ml 1. Ditambah !0 9 L sebanyak .0 ml 3. Ditambah .0 ml G1#<8 1 : 8. Dititrasi dengan :a1#1<3 sampai berwarna kuning muda 9. Ditambah amilum . L .0 tetes kemudian titrasi dilanjutkan sampai dengan warna biru hilang %. $tan(ar("sas" I. (engan Na.$.4/

.. :a1#1<3 0,. : .0 ml dipipet kemudian ditambah amilum . mg 1. Dititrasi dengan 01 sampai berwarna biru konstan /. Peneta-an Ka(ar V"tam"n C dapun prosedur penetapan kadar vitamin C adalah sebagai berikut .. 2ambu dibersihkan dari kotoran dan tangkainya 1. 2ambu dibelah menjadi 8 bagian 3. 2ambu dihaluskan sampai benar-benar lembut 8. 2ambu dimasukkan ke dalam air 800 ml dan diaduk sampai merata 9. Di&ampurkan larutan amilum dan G1#<8 dan diaduk sampai merata 6. Dititrasi dengan 01 sampai berwarna biru konstan C. Cara Anal"s"s Data /ntuk mengetahui kadar vitamin C pada jambu biji merah diperlukan proses standardisasi :a1#1<3 dengan !0<3 dan 01 dengan :a1#1<3 , kemudian ditentukan kadar vitamin C dengan menggunakan rumus -

!adar Vitamin C - .00 M V(ml) M : ( 01 ) M ,r Vitamin C ,assa buah Valensi

HA$IL DAN PEMBAHA$AN


A. Has"l &. Pem%uatan Larutan

Gasil dari pembuatan larutan ini yang meliputi pembuatan larutan !0<3, :a1#1<3, G1#<8 dan milum selanjutnya akan digunakan dalam proses standardisasi. .. Pr+ses $tan(ar("sas" &. $tan(ar("sas" Na.$.4/ (engan KI4/ 15.<1/ N dapun data selengkapnya dari standardisasi :a1#1<3 dengan !0<3 0,1@03 : disajikan pada tabel 3. Ta%el /. Has"l $tan(ar("sas" Na.$.4/ (engan KI4/ 15.<1/ N Data ke0 00 000 ;ata-rata Volume :a1#1<3 .0 ml .0,. ml .0,03 ml : :a1#1<3 0,0?38 0,0?88 0,0?3A 0,0?3@

.. $tan(ar("sas" I. (engan Na.$.4/ dapun data selengkapnya dari standardisasi 0 1 dengan :a1#1<3 disajikan pata tabel 8. Ta%el 3. Has"l stan(ar("sas" I. (engan Na.$.4/ Data ke0 00 000 ;ata-rata /. Peneta-an Ka(ar V"tam"n C dapun data selengkapnya dari hasil penetapan kadar vitamin C disajikan pada tabel 9. Ta%el 6. Has"l -eneta-an ka(ar 0"tam"n C 2ambu ke,assa jambu Data 01 di buret !adar Vit C ;ata-rata Volume ..,8 ml ..,3 ml ..,8 ml ..,3A ml : 01

0,0@11

3@,?A gram 0 3?,9 gram 80,36 gram 8.,69 gram 3?,89 gram 00 80,1 gram 81,@6 gram 89,1 gram

@,@ ml ?,1 ml ?,6ml .0 ml .0,. ml ..,A ml ..,8 ml .1,9 ml B. Pem%a asan

.63,8 mg4.00g .6@,6 mg4.00g .A1,1 mg4.00g .A3,@ mg4.00g .@9,3 mg4.00g 1.0,A mg4.00g .?1,9 mg4.00g 100,1 mg4.00g .?A,1 mg4.00g .6?,9 mg4.00g

Gasil perhitungan matematis standardisasi :a1#1<3 dengan !0<3 0,1@03 : dan standardisasi 01 dengan :a1#1<3 itu sangat berhubungan erat dalam penentuan kadar vitamin C pada jambu biji merah. Gasil standardisasi :a1#1<3 dengan !0<3 0,1@03 : yang didapat rata-rata sebesar 0,0?3@ : itu berkaitan erat dengan perhitungan standardisasi 0 1 dengan :a1#1<3 yang menghasilkan normalitas sebesar 0,0@11 :. #etelah terbentuk : 0 1 baru kemudian penetapan kadar vitamin C dengan menggunakan rumus baku yang telah ditetapkan. "ada per&obaan pertama sampai kedelapan, didapat kadar vitamin C masing-masing .63,8 mg4.00g, .6@,6 mg4.00g, .A1,1 mg4.00g, .A3,@ mg4.00g (jambu pertama), .@9,3 mg4.00g, 1.0,A mg4.00g, .?1,9 mg4.00g dan 100,1 mg4.00g (jambu kedua). !emudian dambil rata-rata pada jambu pertama sebesar .6?,9 mg4.00 g dan pada jambu kedua sebesar .?A,1 mg4.00 g . ( lihat tabel diatas ). "erbedaan hasil disini, dikarenakan perbedaan perlakuan pada masing-masing sampel dan juga mungkin disebabkan oleh keterbatasan sampel, ketidaktelitian timbangan (yang seharusnya menggunakan timbangan analitis (ketelitian 0,0000. gram)), kesalahan paralaks mata dan juga kesalahan pengamatan titik akhir titrasi.

KE$IMPULAN DAN $ARAN

A. Kes"m-ulan

"roses yang berlangsung untuk penetapan kadar vitamin C yaitu terdiri dari beberapa tahapan yaitu pembuatan larutan !0< 3 , :a1#1<3 0,. : 900 ml, G1#<8 1 : 900 ml , milum . L ,#tandardisasi :a 1#1<3 0,. : dengan !0<3 0,1@08 : , 01 dengan :a1#1<3 dan kemudian "enetapan !adar Vitamin C yang dilakukan dengan pengamatan se&ara empiris dan perhitungan se&ara matematis.

!andungan vitamin C pada jambu biji merah jauh melebihi jambu biji biasa yaitu pada jambu pertama sebesar .6?,9 mg4.00 g dan pada jambu kedua sebesar .?A,1 mg4.00 g . B. $aran

"eneliti menyarankan pemba&a dan masyarakat untuk senantiasa mengkonsumsi jambu biji merah karena buah ini mengandung banyak vitamin C yang berguna bagi kesehatan tubuh. "erlunya dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai perbedaan kandungan jambu biji merah dengan jambu biji jenis lainnya. "erlunya ketelitian dalam mengukur sampel termasuk waktu penimbangan, pengamatan terhadap titik akhir titrasi dan paralaks mata. "erlunya penambahan sampel untuk mengukur tingkat kevalidan data.

DA>TAR PU$TAKA
*im "engajar ! 'andung.(.??1).Petunjuk Praktikum Kimia Amami.'andung kademi nalis 'andung. Jambu Biji Asal Pasar Minggu, Masih Bisa Bertahan.(<ktober .??0).*rubus,hal. .96. Deptan.(.??6).Jambu Biji,Deptan. Diakses tanggal 1A ,aret 100@, dari http 44www.argibisnis.deptan.go.id.

6ikipedia, ensiklopedi bebas berbahasa 0ndonesia.Jambu Biji,wikipedia. Diakses tanggal 1@ pril 100@,dari http - 44www.wikipedia.org. 3itbang Depkes.(100@).Obat Tradisional-Jambu Biji Merah.3itbang Depekes. Diaksestanggal 1@ pril 100@, dari www.bm%.litbang depkes.go.id "owered by ,ambo <pen #our&e >enerated - 1A ,ar&h, 100@, 1. - 91.

,ujiran,Drs.(.??0).Kimia Analisa Kuantitatif.Pogyakarta-,0" />, hal. 13-31. !ompas, Jambu Biji Cegah Jantungan,!ompas.Diakses ulang tanggal 13 ,ei 100@, dari http-44www.de&ha&are.&om42ambu-'iji-Cegah-2antungan-.11..html ninim.Daun Katuk Juga Mutu !erma. Diakses ulang tanggal 13 ,ei 100@, dari http-44%orumbebas.&om4viewtopi&.php+idD10198

LAMPIRAN
3ampiran .. "erhitungan proses penetapan kadar vitamin C pada jambu biji merah .. #tandardisasi :a1#1<3 dengan !0<3 0,1@03 : 0. (V:) !0<3 D (V:) :a1#1<3 .0 ml M 0,1@03 D 30 ml : :a1#1<3 : :a1#1<3 D .0 ml M 0,1@03 30 ml : :a1#1<3 D 0,0?38 00. (V:) !0<3 D (V:) :a1#1<3 .0,. ml M 0,1@03 D 30 ml : :a1#1<3 : :a1#1<3 D .0,. ml M 0,1@03 30 ml : :a1#1<3 D 0,0?88

000. (V:) !0<3 D (V:) :a1#1<3 .0,03 ml M 0,1@03 D 30 ml : :a1#1<3 : :a1#1<3 D .0,03 ml M 0,1@03 30 ml : :a1#1<3 D 0,0?3A ;ata-rata - 0,0?38 B 0,0?88 B 0,0?3A 3 - 0,0?3@ 1. #tandardisasi 01 dengan :a1#1<3 (V:) :a1#1<3 D (V:) 01 .0 ml M 0,0?3@ D ..,8 ml M : 01 : 01 D .0 ml M 0,0?3@ ..,8 ml : 01 D 0,0@11 3. "enetapan !adar Vitamin C 2ambu "ertama .. "er&obaan "ertama !adar Vitamin C - .00 M @,@ M 0,0@11 M .A6,.3 3@,?A 1

- .63,8 mg4.00g 1. "er&obaan kedua !adar Vitamin C - .00 M ?,1 M 0,0@11M .A6,.3 3?,9 1 - .6@,6 mg4.00g 3. "er&obaan !etiga !adar Vitamin C - .00 M ?,6 M 0,0@11M .A6,.3 80,36 1 - .A1,1 mg4.00g 8. "er&obaan !eempat !adar Vitamin C - .00 M .0 M 0,0@11 M .A6,.3 8.,69 1 - .A3,@ mg4.00g 2ambu !edua 9. "er&obaan kelima !adar Vitamin C - .00 M .0,. M 0,0@11 M .A6,.3 3?,89 1 - .@9,3 mg4.00g 6. "er&obaan keenam !adar Vitamin C - .00 M ..,A M 0,0@11 M .A6,.3 80,1 1

- 1.0,A mg4.00 g A. "er&obaan ketujuh !adar Vitamin C - .00 M ..,8 M 0,0@11 M .A6,.3 81,@6 1 - .?1,9 mg4.00 g @. "er&obaan kedelapan !adar Vitamin C - .00 M .1,9 M 0,0@11 M .A6,.3 89,1 1 - 100,1 mg4.00g ;ata-rata "ada jambu pertama D .63,8 B .6@,6 B .A1,1 B .A3,@ 8 D .6?,9 mg4.00 g "ada jambu kedua D .@9,3 B 1.0,A B .?1,9 B100,1 8 D .?A,1 mg4.00 g

Anda mungkin juga menyukai