Anda di halaman 1dari 2

Perawatan Kaki Penderita Diabetes Melitus

Cara mencuci kaki :


1. Setelah beraktifitas cucilah kaki dengan sabun dan air hangat. 2. Setelah bersih, kaki dikeringkan dengan sampai ke sela-sela jari. harus benar

Larangan perlakuan pada kaki penderita diabetes melitus


Jangan karena infeksi. Alas kaki tidak boleh kebesaran maupun kekecilan. akan yang Alas kaki kekecilan alas kaki menyumbat kebesaran merendam akan kaki Anda, kulit

membuat

rapuh, sehingga mudah lecet dan

PERAWATAN KAKI PENDERITA DIABETES MILITUS

3. Oleskan pelembab untuk mencegah kulit kering, tetapi jangan oleskan pelembab pada sela-sela jari. 4. Saat mencuci kaki, perhatikan kaki pasien. Perhatikan adanya bercak merah luka kapalan bernanah kuku kuning dan rapuh bengkak kulit kaki pecah pecah ataupun lecet.

peredaran darah, demikian juga membuat kaki gampang lecet. Jangan melipat kaki terlalu lama. Kaki penderita diabetes melitus perlu mendapatkan aliran darah yang lancar. Hindari penggunaan sepatu

SGD 7

berhak tinggi dan memakai jenis sepatu yang terbuka.

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2013

Cara Perawatan Luka Diabetes di Rumah


Guntinglah kuku kaki setiap bulan dengan benar yaitu menggunting dengan arah lurus dan menyisakan sedikit kuku di ujungnya. Hal ini untuk menghindari kuku tumbuh tertanam kulit jari sehingga rawan infeksi. Setelah di potong kikir halus ujungnya. Periksalah bagian dalam sepatu sebelum menggunakannya untuk memastikan tidak ada benda tajam yang dapat melukai kaki Rajin-rajinlah membuka sepatu dan kaus kaki saat memakai alas dalam waktu lama. Untuk menghindari kaki terlalu lembab dan sepatu menjadi sarang bakteri. Angkat kaki saat duduk, lalu gerakkan jari-jari kaki dan pergelangan kaki ke atas dan ke bawah selama 5 menit sebanyak 2 -3 kali sehari. Ini adalah tips agar aliran darah ke kaki tetap baik.

Dampak Konstipasi
1. Timbulnya ambeyen 2. Tidak mampu untuk BAB dalam waktu yang lama karena pengerasan feses

Penyebab
BAB tidak teratur dan sering mengabaikan keinginan untuk BAB Diet rendah serat Kurang berolahraga Kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi Menderita penyakit pada saluran perncernaan seperti kanker kolon Peningkatan stres psikologi Melemahnya otot-otot pencernaan karena meningkatnya usia Pemakaian obat penenang, opiat, antikolinergik, zat besi

3. Beresiko kolon

tombunya

kanker

4. Terbentuknya kantungkantung pada kolon yang mengalami peradangan sehingga menimbulkan nyeri. 5. Mengejan berlebihan dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan bagian dari tempat penyimpanan tinja keluar dari anus.

Anda mungkin juga menyukai